MODUL 1 KB. 3 : Teori Belajar Gagne dan penerapannya dalam pembelajaran IPA SD
Pengertian belajar menurut Gagne
Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang untuk mengubah tingkah lakunya cukup cepat, dan perubahan tersebut bersifat relatif cepat, sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulangkali setiap menghadapi situasi yang baru. Teori belajar Gagne menganggap belajar sebagai suatu pemrosesan yang bertitik tolak dari suatu analogi antara manusia dan komputer.
Level dan hasil belajar menurut Gagne
A. Level belajar menurut Robert M. Gagne Tingkatan belajar dimulai dari yang sederhana ke yang lebih kompleks. Ada 8 level belajar yang dikemukakan oleh Gagne, yaitu: Level 1 : Tanda-tanda belajar Level 2 : Stimulus-Response (S-R) (bantuan belajar) Level 3 : Merangkai (chaining) (menggabungkan bersama tingkah laku S-R sederhana untuk membetuk tahap-tahap tindakan individu) Level 4 : Verbal chaining (menamai benda, menggunakan sifat untuk menamai benda) Level 5 : Beragam perbedaan belajar (menempatkan objek dan kejadian dengan satu atau lebih sifat-sifat umum dalam satu set) Level 6 : Konsep belajar (mengidentifikasi objek dan kejadian yang kelihatannya berbeda dari khasnya) Level 7 : Prinsip belajar (mengkombinasikan konsep-konsep yang telah dimiliki) Level 8 : Problem solving
B. Hasil-hasil belajar menurut Gagne
1. Informasi verbal Informasi verbal adalah informasi yang diperoleh dari kata yang diucapkan orang, dari membaca, dari radio, televisi, komputer dan sebagainya. Informasi ini meliputi nama- nama, fakta-fakta, prinsip-prinsip, dan generalisasi-generalisasi. 2. Keterampilan-keterampilan intelektual (intelectual skills) Keterampilan intelektual terungkap dari pertanyaan yang dimulai dengan istilah bagaimana. Kategori keterampilan-keterampilan intelektual dibagi menjadi empat subkemampuan: a. Diskriminasi b. Konsep konkret c. Konsep terdefinisi d. Aturan 3. Strategi-strategi kognitif (cognitive strategies) Strategi-strategi kognitif adalah kemampuan-kemampuan internal yang terorganisasi. Siswa menggunakan strategi kognitif ini dalam memikirkan tentang apa yang telah dipelajarinya dan dalam memecahkan masalah secara kreatif. 4. Sikap-sikap (attitudes) Sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi tingkah laku kita terhadap benda-benda, kejadian-kejadian atau makhluk hidup. Sekolompok sikap yang penting ialah sikap-sikap kita terhadap orang lain atau sikap sosial. Dengan demikian maka akan tertanam sikap sosial pada para siswa. 5. Keterampilan-keterampilan (motor skills) Keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan-kegiatan fisik, tetapi juga kegiatan- kegiatan motorik yang digabungkan dengan keterampilan intelektual, misalnya : bila berbicara, menulis, atau dalam menggunakan berbagai alat IPA seperti menggunakan pipa kapiler, termometer dan sebagainya. Orang yang memiliki suatu keterampilan motorik, mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak- gerik berbagai anggota badan secara terpadu. Keterampilan semacam ini disebut ”motorik”, karena otot, urat dan persendian, terlibat secara langsung, sehingga keterampilan sungguh-sungguh berakar dalam kejasmanian.
Menerapkan teori Gagne dalam mengajarkan IPA di SD
Model mengajar menurut Gagne meliputi delapan langkah yang sering disebut kejadian-kejadian instruksional (instructional events): 1. Mengaktifkan motivasi Langkah pertama dalam pembelajaran adalah memotivasi para siswa untuk belajar. Kerap kali ini dilakukan dengan membangkitkan perhatian mereka tentang isi pelajaran dan mengemukakan kegunaannya. Expectancy dapat pula dianggap sebagai motivasi khusus dari pelajar untuk mencapai tujuan belajar. Expectancy dapat dipengaruhi sehingga dapat mengaktifkan motif-motif belajar siswa, misalnya motif untuk ingin tahu (curiosity) atau motif untuk menyelidiki, dan motif untuk ingin mencapainya. 2. Memberi tahu pelajara tentang tujuan-tujuan belajar 3. Kejadian instruksi kedua ini sangat erat kaitannya dengan kejadian instruksi pertama. Sebagian dari mengaktifkan motivasi para siswa ialah dengan memberitahu mereka tentang mengapa mereka belajar, apa yang akan mereka pelajari, dan apa yang akan mereka capai setelah suatu pelajaran selesai diajarkan. Memberi tahu tujuan belajar juga menolong memusatkan perhatian para siswa terhadap aspek-aspek yang relevan tentang pelajaran. Agar seorang siswa secara komprehensif tahu tentang tujuan instruksional khusus yang akan dicapainya setelah suatu pelajaran selesai diajarkan/dipelajari atau dalam buku pelajaran sebaiknya dicantumkan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai oleh siswa setelah mempelajari buku tersebut. 4. Mengarahkan perhatian Gagne mengemukakan dua bentuk perhatian, diantaranya: a. Perhatian yang pertama berfungsi untuk membuat siswa atau pelajar siap menerima stimulus atau rangsangan belajar. b. Bentuk kedua dari perhatian disebut persepsi selektif. Dengan cara ini siswa memilih informasi yang akan diteruskan ke memori jangka pendek, cara ini dapat ditolong dengan cara mengeraskan suara pada suatu kata atau menggarisbawahi suatu kata atau beberapa kata dalam satu kalimat. 5. Merangsang ingatan Menurut Gagne bagian yang paling kritis dalam proses belajar adalah pemberian kode pada informasi yang berasal dari memori jangka pendek yang disimpan dalam memori jangka panjang. Adapun cara yang dilakukan guru untuk merangsang ingatan siswa, yaitu: a. Guru dapat berusaha menolong siswa dalam mengingat atau memanggil kembali pengetahuan yang disimpan dalam memori jangka panjang. Cara ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada siswa. b. Bila ternyata siswa tidak dapat juga ingat akan pengetahuan yang diinginkan guru, karena sudah lama dipelajarinya, maka sebaiknya guru dapat menggunakan teknik bertanya dengan jalan membimbing. 6. Menyediakan bimbingan belajar Untuk memperlancar masuknya infomasi ke memori jangka panjang, diperlukan bimbingan langsung untuk pemberian kode pada informasi. Untuk mempelajari informasi verbal, bimbingan itu dapat diberikan dengan cara mengkaitkan informasi baru itu dengan pengalaman siswa. Bimbingan yang diberikan guru dapat berupa pertanyaan, juga dapat berupa gambar-gambar atau ilustrasi. 7. Meningkatkan retensi Retensi atau bertahannya materi yang dipelajari dapat diusahakan baik oleh guru atau pun oleh siswa. Usaha yang dapat dilakukan agar materi yang diajarkan dapat bertahan lama adalah dengan cara: a. Mengulang pelajaran yang sama berulang kali. b. Dengan memberi berbagai contoh atau ilustrasi yang sederhana dan dapat dicerna oleh siswa, seperti menggunakan tabel-tabel grafik dan gambar . 8. Membantu transfer belajar Tujuan transfer belajar ialah menerapkan apa yang telah dipelajari pada situasi yang baru. Untuk dapat melaksanakan ini para siswa tentu diharapkan telah menguasai fakta-fakta, konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan. Melalui tugas pemecahan masalah dan diskusi kelompok guru dapat membantu transfer balajar kepada para siswa. 9. Memperlihatkan/perbuatan dan memberi umpan balik Hasil belajar perlu diperlihatkan melalui suatu cara, agar guru dan siswa itu sendiri mengetahui apakah tujuan belajar telah tercapai. Untuk itu sebaiknya guru tidak menunggu hingga seluruh pelajaran selesai. Sebaiknya guru memberikan kesempatan sedini mungkin pada siswa untuk memperlihatkan hasil belajar mereka, agar dapat diberi umpan balik, sehingga pelajaran selanjutnya berjalan dengan lancar. Cara-cara yang dapat dilakukan adalah pemberian tes atau mengamati perilaku siswa umpan balik bila bersifat positif menjadi pertanda bagi siswa bahwa ia telah mencapai tujuan belajar.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu