Anda di halaman 1dari 11

MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN BRONKITIS

Bronkhitis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya inflamsi pada
pembuluh bronkus, trakea dan bronchial. Inflamsi menyebabkan bengkak pada
permukaannya, mempersempit ruang pembuluh dan menimbulkan sekresi dari
cairan inflamsi.
Bronchitis juga ditandai dengan adanya dilatasi (pelebaran) pada bronkus local
yang bersifat patologis. Dilatasi bronkus disebabkan oleh perubahan dalam dinding
bronkus berupa destruksi elemen – elemen elastic dan otot - otot polos bronkus.
Pada umumnya bronkus berukuran kecil yang diserang. Hal ini dapat menghalangi
aliran udara ke paru-paru dan dapt merusaknya.
Secara klinis para ahli mengartikan bronchitis sebagai suatu penyakit atau
gangguan respiratorik dengan batuk merupakan gejala utama dan dominan. Ini
berati bahwa bronchitis bukan merupakan penyakit berdiri sendiri melainkan dari
berbagai penyakit lain juga.
Definisi bronchitis menurut beberpa sumber adalah hipersekresi mukus dan
batuk produktif kronis berulang ulang minimal selama bulan pertahun atau paling
sedikit 2 tahun berturut turut pada pasien yang diketahui tidak terdapat penyebab
lain.

B. PENYEBAB BRONKITIS
 Bronchitis akut.
Virus pilek sering menyebabkan bronchitis akut. Tetapi anda juga dapat
mengalami bronchitis noninfeksi karena terkena asap rokok dan polutan lain seperti
debu. Bronchitis dapat juga terjadi ketika asam perut sering naik ke dalam
esophagus, kondisi ini dikenal dengan nama gastroesophageal reflux disease
(GERD). Dan pekerja yang terkena debu atau asap tertentu dapat mengalami
bronchitis. Bronchitis akut umumnya hilang ketika tidak lagi terkena iritan.
 Bronchitis kronis
Terkadang peradangan dan penebalan dinding pipa bronchial menjadi
permanen. Kondisi yang diketahui sebagai bronchitis kronis. Anda umumnya
mempertimbangkan bahwa anda mengalami bronchitis kronis jika anda batuk setiap
hari yang hilang setelah tiga bulan dalam setahun dalam dua tahun berturut. Tidak
seperti bronchitis akut, bronchitis kronis terus berlanjut dan merupakan penyakit
yang serius. Merokok adalah penyebab yang paling besar, tetapi polusi udara dan
debu atau gas beracun pada lingkungan atau tempat kerja juga dapat berkontribusi
pada penyakit ini.

Penyebab Penyakit Bronkitis juga biasanya disebabkan oleh gaya hidup


yang kurang sehat. Sehingga imun tubuh tidak terlalu bagus dan ketika virus
penyebab penyakit bronkitis masuk, imun tubuh tidak bisa menghadangnya.

Penyebab Penyakit Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan


organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).
Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-
paru dan saluran pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:

 Sinusitis kronis
 Bronkiektasis
 Alergi
 Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.

Penyebab penyakit Bronkitis iriatif adalah :

 Terkena berbagai jenis debu


 Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida,
dan bromin
 Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
 Tembakau dan rokok lainnya.

Faktor risiko terkena Bronchitis


Faktor yang meningkatkan risiko terkena bronchitis antara lain:
 Merokok. Rokok memang sumber dari berbagai macam penyakit. Karena itu,
berhentilah merokok karena sangat merugikan kesehatan.
 Daya tahan tubuh yang lemah, dapat karena baru sembuh dari sakit atau kondisi
lain yang membuat daya tahan tubuh menjadi lemah.
 Kondisi dimana asam perut naik ke esophagus (gastroesophageal reflux
disease).
 Terkena iritan, seperti polusi, asap atau debu.

Ada 3 faktor utama yang mempengaruhi timbulnya bronchitis yaitu rokok,


infeksi dan polusi. Selain itu terdapat pula hubungan dengan faktor keturunan dan
status sosial.
1. Rokok
Menurut buku Report of the WHO Expert Comite on Smoking Control, rokok
adalah penyebab utama timbulnya bronchitis. Terdapat hubungan yang erat antara
merokok dan penurunan VEP (volume ekspirasi paksa) 1 detik. Secara patologis
rokok berhubungan dengan hiperplasia kelenjar mukus bronkus dan metaplasia
skuamus epitel saluran pernafasan juga dapat menyebabkan bronkostriksi akut.
2. Infeksi
Eksaserbasi bronchitis disangka paling sering diawali dengan infeksi virus yang
kemudian menyebabkan infeksi sekunder bakteri. Bakteri yang diisolasi paling
banyak adalah Hemophilus influenza dan streptococcus pneumonie
3. Polusi
Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai faktor penyebab, tetapi bila
ditambah merokok resiko akan lebih tinggi. Zat – zat kimia dapat juga menyebabkan
bronchitis adalah zat – zat pereduksi seperti O2, zat – zat pengoksida seperti N2O,
hidrokarbon, aldehid, ozon.
4. Keturunan
Belum diketahui secara jelas apakah faktor keturunan berperan atau tidak,
kecuali pada penderita defisiensi alfa – 1 – antitripsin yang merupakan suatu
problem, dimana kelainan ini diturunkan secara autosom resesif. Kerja enzim ini
menetralisir enzim proteolitik yang sering dikeluarkan pada peradangan dan
merusak jaringan, termasuk jaringan paru.
5. Faktor sosial ekonomi
Kematian pada bronchitis ternyata lebih banyak pada golongan sosial ekonomi
rendah, mungkin disebabkan faktor lingkungan dan ekonomi yang lebih jelek.

C. KLASIFIKASI
1. Bronkitis Akut
Bronkitis akut pada bayi dan anak biasanya juga bersama dengan trakeitis,
merupakan penyakit saluran napas akut (ISNA) yang sering dijumpai. (berakhir
dalam masa 3 hari hingga 3 minggu).

2. Bronkitis Kronik dan atau Batuk Berulang.


Bronkitis Kronik dan atau berulang adalah kedaan klinis yang disebabkan
oleh berbagai sebab dengan gejala batuk yang berlangsung sekurang - kurangnya
selama 2 minggu berturut - turut dan atau berulang paling sedikit 3 kali dalam 3
bulan dengan atau tanpa disertai gejala respiratorik dan non respiratorik lainnya
(KONIKA, 1981). Dengan memakai batasan ini maka secara jelas terlihat bahwa
Bronkitis Kronik termasuk dalam kelompok BKB tersebut. Dalam keadaan
kurangnya data penyelidikan mengenai Bronkitis Kronik pada anak maka untuk
menegakkan diagnosa Bronkitis Kronik baru dapat ditegakkan setelah
menyingkirkan semua penyebab lainnya dari BKB. (boleh berakhir sehingga 3 bulan
dan menyerang semula untuk selama 2 tahun atau lebih).

D. TANDA DAN GEJALA

Gejala bronchitis akut dan kronis yang perlu anda ketahui:


 Batuk
 Adanya lendir, baik yang tidak berwarna, putih atau berwarna kuning
kehijauan
 Napas pendek, yang memburuk bahkan saat mengerahkan sedikit tenaga
 Napas sesak
 Lelah
 Demam ringan dan menggigil
 Rasa tidak nyaman pada dada

Jika anda mengalami bronchitis akut, anda mungkin memiliki batuk yang tetap
ada dalam beberapa minggu setelah bronchitis sembuh. Bagaimanapun gejala
bronchitis dapat membingungkan. Anda tidak dapat memiliki lendir ketika anda
mengalami bronchitis, dan anak-anak sering menelan lendir tersebut sehingga
orang tua mungkin tidak dapat mengetahuinya. Ada dapat mengalami bronchitis
kronis tanpa mengalami bronchitis akut terlebih dahulu. Serta banyak perokok yang
harus membersihkan lendir pada tenggorokannya pada pagi hari ketika bangun dari
tidur, yang jika hal ini berlanjut lebih dari tiga bulan maka mungkin ia mengalami
bronchitis kronis.
Jika anda mengalami bronchitis kronis, peradangan dalam jangka waktu lama
menyebabkan pipa bronchila terluka dan memproduksi terlalu banyak lendir. Lama
kelamaan dinding pipa bronchial akan menebal dan jalan napas anda dapat terluka.
Tanda dan gejala bronchitis kronis juga dapat berupa:

 Batuk yang memburuk pada pagi hari dan pada cuaca lembab
 Sering mengalami infeksi pernapasan (seperti pilek dan flu) dengan batuk
berdahak yang memburuk

Jika anda mengalami bronchitis kronis, anda dapat memiliki periode dimana
tanda dan gejala akan memburuk. Pada saat itu anda dapat memiliki bronchitis akut
yang berlapis baik karena bakteri maupun virus sebagai tambahan pada bronchitis
kronis anda.

Secara klinis, Bronkitis kronis terbagi menjadi 3 jenis, yakni:

1. Bronkitis kronis ringan ( simple chronic bronchitis), ditandai dengan batuk


berdahak dan keluhan lain yang ringan.
2. Bronkitis kronis mukopurulen ( chronic mucupurulent bronchitis), ditandai dengan
batuk berdahak kental, purulen (berwarna kekuningan).
3. Bronkitis kronis dengan penyempitan saluran napas ( chronic bronchitis with
obstruction ), ditandai dengan batuk berdahak yang disertai dengan sesak napas
berat dan suara mengi.

Untuk membedakan ketiganya didasarkan pada riwayat penyakit dan


pemeriksaan klinis oleh dokter disertai pemeriksaan penunjang (jika diperlukan),
yakni radiologi (rontgen), faal paru, EKG, analisa gas darah.

E. PENATALAKSANAAN
I. PENETAPAN PENATALAKSANAAN :
1. Tindakan suportif
2. Pendidikan bagi pasien dan keluarganya tentang :
a. Menghindari merokok
b. Menghindari iritan lainnya yang dapat terhirup.
c. Mengontrol suhu dan kelembaban lingkungan.
d. Nutrisi yang baik.
e. Hidrasi yang adekuat.
3. Terapi khusus (pengobatan) :
a. Bronchodilator
b. Anti mikroba
c. Kortikosteroid
d. Terapi pernafasan
e. Terapi aerosol
f. Terapi oksigen
g. Penyesuaian fisik
h. Latihan relaksasi

Penatalaksanaan Bronkitis kronis juga dapat dilakukan secara


berkesinambungan untuk mencegah timbulnya penyulit, meliputi:
 Edukasi, yakni memberikan pemahaman kepada penderita untuk mengenali
gejala dan faktor-faktor pencetus kekambuhan Bronkitis kronis.
 Sedapat mungkin menghindari paparan faktor-faktor pencetus.
 Rehabilitasi medik untuk mengoptimalkan fungsi pernapasan dan mencegah
kekambuhan, diantaranya dengan olah raga sesyuai usia dan kemampuan,
istirahat dalam jumlah yang cukup, makan makanan bergizi.
 Oksigenasi (terapi oksigen)
 Obat-obat bronkodilator dan mukolitik agar dahak mudah dikeluarkan.
 Antibiotika. Digunakan manakala penderita Bronkitis kronis mengalami
eksaserbasi oleh infeksi kuman ( H. influenzae, S. pneumoniae, M. catarrhalis).
Pemilihan jenis antibiotika (pilihan pertama, kedua dan seterusnya) dilakukan
oleh dokter berdasarkan hasil pemeriksaan.

Para penderita Bronkitis kronis seyogyanya periksa dan berkonsultasi ke dokter


manakala mengalami keluhan-keluhan batuk berdahak dan lama, sesak napas, agar
segera mendapatkan pengobatan yang tepat

II. PENGOBATAN PENYAKIT BRONKITIS

a. Tindakan Perawatan
Pada tindakan perawatan yang penting ialah mengontrol batuk dan
mengeluarakan lender.
1. Berjemur dipagi hari.
2. Sering mengubah posisi.
3. Banyak minum.
4. Inhalasi
5. Nebulizer

Untuk mempertahankan daya tahan tubuh, setelah anak muntah dan tenang
perlu diberikan minum susu atau makanan lain

b. Tindakan Medis.
1. Jangan beri obat antihistamin berlebih.
2. Beri antibiotic bila ada kecurigaan infeksi bacterial. Antibiotik diberikan
kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya
adalah infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan
demamnya tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya memiliki
penyakit paru-paru.
3. Dapat diberi efedrin 0,5 – 1 mg/KgBB tiga kali sehari
4. Chloral hidrat 30 mg/Kg BB sebagai sedative
5. Untuk penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau asetaminofen. Untuk
anak-anak, sebaiknya hanya diberikan asetaminofen.
6. Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprimsulfametoksazol,
tetracyclin, atau ampisilin. Erythromycin diberikan walaupun dicurigai
penyebabnya adalah mycoplasma penumoniae.
7. Kepada penderita anak-anak diberikan amoxicillin. Jika penyebabnya
virus, tidak diberikan antibiotik. Jika gejalanya menetap atau berulang
atau jika bronkitisnya sangat berat maka dilakukan pemeriksaan biakan
dari dahak untuk membantu menentukan apakah perlu dilakukan
penggantian antibiotik.

III. PENCEGAHAN PENYAKIT BRONKITIS

Jika Anda telah sering mengalami serangan bronkitis atau berulang,


penyebabnya mungkin sesuatu di lingkungan Anda. Lokasi yang dingin, lembab -
khususnya dikombinasikan dengan polusi udara atau asap rokok - dapat membuat
Anda lebih rentan terhadap bronkitis akut. Ketika masalah menjadi berat, Anda
mungkin perlu untuk mempertimbangkan perubahan di mana dan bagaimana Anda
hidup dan bekerja.

Tindakan yang dapat membantu menurunkan risiko bronchitis dan melindungi


paru-paru anda secara umum adalah:
 Hindari merokok dan menjadi perokok pasif. Asap tembakau
meningkatkan risiko bronkitis kronis dan emphysema.
 Cobalah untuk menghindari orang-orang yang telah pilek atau flu.
Semakin sedikit Anda terkena virus yang menyebabkan bronkitis, semakin
rendah risiko Anda mendapatkannya. Hindari kerumunan orang selama
musim flu.
 Hindari keluar malam karena saat malam kondisi udara dingin dan sangat
lembab sehingga membuat bronkus mengalami vasokontriksi dan
peningkatan produksi secret.
 Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Misalnya telur, susu, daging dan sebagainya.
 Dapatkan vaksin flu tahunan. Banyak kasus bronkitis akut hasil dari
influenza, virus. Mendapatkan vaksin flu tahunan dapat membantu
melindungi Anda dari flu, yang pada gilirannya, dapat mengurangi risiko
bronkitis.
 Tanyakan kepada dokter tentang pneumonia shot. Jika usia Anda lebih
dari 60 tahun atau Anda memiliki faktor risiko seperti diabetes, penyakit
jantung dan paru-paru, perlu dipertimbangkan melakukan shot bronkitis.
Selain itu, dikenal sebagai vaksin Prevnar dapat membantu melindungi
anak-anak terhadap pneumonia. Kami menganjurkan untuk semua anak
di bawah usia 2 tahun dan untuk anaku usia 2 hingga 5 tahun yang
berada pada risiko tertentu penyakit pneumokokus, seperti mereka yang
memiliki kekurangan sistem kekebalan tubuh, asma, penyakit jantung atau
anemia sel sabit. Efek samping dari vaksin pneumokokus biasanya kecil
dan ringan termasuk rasa nyeri atau bengkak di tempat suntikan. Jika
Anda memiliki radang paru-paru atau lebih lima tahun yang lalu
menjalankan shot, dokter anda dapat merekomendasikan bahwa Anda
mendapatkan satu lagi.
 Cuci tangan atau menggunakan sanitizer tangan secara teratur. Untuk
mengurangi risiko terkena infeksi virus, sering mencuci tangan anda dan
membiasakan menggunakan sanitizer tangan. Dan jangan menggosok
hidung atau mata Anda.
 Ketika praktek, memakai masker. Jika Anda harus menghabiskan banyak
waktu di sekitar orang lain yang batuk dan bersin, ide yang baik untuk
memakai masker yang menutupi mulut dan hidung untuk mengurangi
risiko infeksi.

IV. HERBAL TRADISIONAL ANTI-BRONCHITIS


Beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan
bronkhitis ternyata bisa dijumpai dengan mudah karena cenderung mudah ditanam
dan dipelihara. Berbagai tumbuhan tersebut memiliki efek anti-peradangan (anti-
inflamasi), antibiotik, anti-bakterial, meredakan batuk, dan lainnya. Beberapa jenis
tumbuhan obat yang bisa digunakan untuk pengobatan bronkhitis antara lain:

 Sambiloto
Sambiloto memiliki efek farmakologis seperti anti-radang, menurunkan panas,
menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan bengkak, dan penawar racun
(anti-toksik).
 Pegagan
Efek farmakologis dari pegagan yakni anti-infeksi, anti-bakterial, penurunan
panas, penenang, peluruh kemih, membesihkan darah, dan lainnya.
 Bawang putih
Bawang Putih memiliki efek farmakologis seperti efek hangat, sebagai antibiotik,
antioksidan, melancarkan peredaran darah, menstimulasi sistem imu, dan
lainnya.
 Sirih
Sirih memiliki efek farmakologis seperti menimbulkan rasa hangat, pedas,
berkhasiat menghentikan batuk, mengurangi peradangan, menghilangkan gatal,
dan lain-lain.
 Kulit Jeruk mandarin
Efek farmakologis dari kulit jeruk mandarin seperti pedas dan hangat. Khasiat
dari kulit Jeruk Mandarin ialah anti-asma, peluruh dahak, anti-peradangan, dan
lainnya.
 Jahe
Efek farmakologis Jahe ialah antibiotik, peluruh dahak, anti-radang, melancarkan
sirkulasi darah, dan lainnya.
 Daun Saga
Efek farmakologis Daun Saga ialah penyejuk pada kulit dan selaput lendir serta
anti-batuk.

Anda mungkin juga menyukai