Anda di halaman 1dari 12

44

Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Diabetes Mellitus

Mega Hartati 1 , Lucia Firsty Puspita Krishna2


Akademi Keperawatan Pasar Rebo, Departemen Keperawatan Komunitas
Email; firsty.lucia@yahoo.com
Jl. Tanah Merdeka No. 16, 17, 18 Jakarta Timur

Abstrak

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung..Keluarga
dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling
mempengaruhi antara sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga-keluarga
disekitarnya atau masyarakat secara. Salah satu masalah yang dapat mempengaruhi kesehatan keluarga
keluarga adalah Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat
menurunkan produktivitas sumber daya manusia. Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis progresif
yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein, mengarah ke hiperglikemia. Salah satu penyebab Diabetes Mellitus yaitu pola makan yang tidak
sehat, seperti makanan yang banyak mengandung kadar gula yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan
meningkatnya kadar gula darah. Gaya hidup yang tidak baik juga dapat menjadi pemicu Diabetes Mellitus
seperti jarang berolahraga, merokok, dan minum-minuman beralkohol. Untuk dapat menanggulangi
masalah pada keluarga dengan penyakit Diabetes Mellitus yaitu dengan memberikan asuhan keperawatan
yang komprehensif dengan menggunakan proses keperawatan dimana perawat mempunyai peranan penting
dalam pemberian asuhan keperawatan yaitu pada aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Kata Kunci : Keluarga, Diabetes Mellitus, Asuhan Keperawatan

Abstract

The family is the smallest unit of the community consisting of the head of the family and several people who
gather and live in a place under one roof in a state of mutual dependence. The family is used as a service unit
because family health problems are interrelated and influence each other among family members and will also
affect surrounding families or the community. One problem that can affect family family health is Diabetes
Mellitus. Diabetes Mellitus is a health problem that can reduce the productivity of human resources. Diabetes
Mellitus is a progressive chronic disease characterized by the inability of the body to metabolize carbohydrates,
fats, and proteins, leading to hyperglycemia. One of the causes of Diabetes Mellitus is an unhealthy diet, such as
foods that contain lots of high sugar levels that can lead to increased blood sugar levels. Unhealthy lifestyles can
also trigger Diabetes Mellitus such as rarely exercising, smoking, and drinking alcoholic beverages. To be able
to overcome problems in families with Diabetes Mellitus, namely by providing comprehensive nursing care by
using the nursing process in which nurses have an important role in providing nursing care that is on aspects of
promotive, preventive, curative, and rehabilitative

Keywords : Family, Diabetes Mellitus, Nursing Care

Buletin Kesehatan Vol. 2 No. 1 Januari – Juli 2018 ISSN: 2614-8080


45

Pendahuluan dapat menjadi pemicu Diabetes Mellitus


Keluarga adalah unit terkecil dari seperti jarang berolahraga, merokok, dan
masyarakat yang terdiri dari kepala minum-minuman beralkohol. Untuk dapat
keluarga dan beberapa orang yang menanggulangi masalah tersebut dapat
berkumpul serta tinggal di suatu tempat di dilakukan dengan memberikan asuhan
bawah satu atap dalam keadaan saling keperawatan yang komprehensif dimana
bergantung. (Dep Kes, 1988 dalam Ali perawat mempunyai peranan penting
2010). Keluarga dijadikan sebagai unit dalam pemberian asuhan keperawatan
pelayanan karena masalah kesehatan yaitu pada aspek promotif, preventif,
keluarga saling berkaitan dan saling kuratif, dan rehabilitatif. Peran promotif
mempengaruhi antara sesama anggota dilakukan dengan memberikan
keluarga dan akan mempengaruhi pula penyuluhan dan pendidikan kesehatan
keluarga-keluarga disekitarnya atau tentang cara mencegah terjadinya
masyarakat secara keseluruhan Diabetes Mellitus dengan mengatur pola
(Kemenkes, 2013).Salah satu masalah makan, olahraga yang cukup, istirahat
yang dapat mempengaruhi kesehatan yang cukup, dan kontrol kadar gula darah
keluarga keluarga adalah Diabetes secara berkala. Peran preventif dilakukan
Mellitus. Diabetes Mellitus merupakan dengan memberikan informasi kepada
salah satu masalah kesehatan yang dapat keluarga tentang makanan dan minuman
menurunkan produktivitas SDM. Diabetes yang dapat meningkatkan kadar gula
Mellitus merupakan penyakit kronis dalam darah. Peran kuratif dengan
progresif yang ditandai dengan mengajarkan keluarga cara membuat obat
ketidakmampuan tubuh untuk melakukan tradisional yang salah satunya dengan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan meminum air rebusan daun salam dan
protein, mengarah ke hiperglikemia berkolaborasi dengan dokter untuk
(Black & Hawks, 2014). Salah satu pemberian obat terapi Diabetes Mellitus
penyebab Diabetes Mellitus yaitu pola guna menurunkan kadar gula dalam
makan yang tidak sehat, seperti makanan darah. Peran rehabilitatif dengan
yang banyak mengandung kadar gula menganjurkan kepada keluarga agar dapat
yang tinggi sehingga dapat mengontrol kadar gula secara teratur,
mengakibatkan meningkatnya kadar gula menjaga lingkungan yang aman seperti
darah. Gaya hidup yang tidak baik juga tidak ada benda tajam di lantai, keluar

Buletin Kesehatan Vol. 2 No. 1 Januari – Juli 2018 ISSN: 2614-8080


46

rumah memakai alas kaki, menjaga berat pengertian diatas, penulis menyimpulkan
badan agar tidak obesitas dan berolahraga Diabetes Mellitus adalah penyakit
secara teratur serta pengaturan pola metabolik yang menyebabkan
makan. Berdasarkan data-data diatas hiperglikemia dimana kadar gula dalam
penulis sangat tertarik untuk membuat darah meningkat terjadi karena kelainan
asuhan keperawatan yang berjudul sekresi insulin atau kerja insulin.
“Asuhan Keperawatan Keluarga Diabetes
Mellitus. Etiologi
Menurut (Smeltzer & Bare, 2013) pada
Pengertian umumnya Diabetes Mellitus disebabkan
Diabetes Mellitus atau kencing manis oleh rusaknya sebagian kecil atau besar
adalah penyakit metabolisme yang sel-sel beta dari pulau-pulau langerhans
ditandai dengan meningkatnya kadar gula pada pankreas yang berfungsi
darah (glukosa) seseorang yang di dalam menghasilkan insulin, akibatnya terjadi
tubuh yang tinggi melebihi batas normal. kekurangan insulin. Disamping itu
Kadar gula yang tinggi dikeluarkan Diabetes Mellitus juga dapat terjadi
melalui air seni (urine), sehingga air seni karena gangguan terhadap fungsi insulin
mengandung gula atau manis sehingga dalam memasukan glukosa kedalam sel.
disebut sebagai penyakit kencing manis Gangguan itu dapat terjadi karena
(Waris, 2015). Diabetes Mellitus adalah kegemukan atau sebab lain yang belum
penyakit kronis progresif yang ditandai diketahui. Selain itu penyebab Diabetes
dengan ketidakmampuan tubuh untuk Mellitus antara lain: pola makan, obesitas,
melakukan metabolisme karbohidrat, faktor genetik, penyakit dan infeksi pada
lemak, dan protein, mengarah ke pankreas serta pola hidup.
hiperglikemia (Black & Hawks, 2014).
Berdasarkan definisi American Diabetes Klasifikasi
Association (2010) dalam PERKENI Menurut Smeltzer & Bare (2013)
2011, Diabetes Mellitus merupakan suatu Diabetes Mellitus diklasifikasikan ke
kelompok penyakit metabolik dengan dalam 4 kategori klinis yaitu : Diabetes
karakteristik hiperglikemia yang terjadi Mellitus tipe I atau IDDM (Insulin
karena kelainan sekresi insulin, kerja Dependent Diabetes Mellitus, Diabetes
insulin atau keduanyaDari beberapa Mellitus tipe II atau NIDDM (Non Insulin

Buletin Kesehatan Vol. 2 No. 1 Januari – Juli 2018 ISSN: 2614-8080


47

Dependent Diabetes Mellitus, Diabetes Smeltzer & Bare (2013) tanda dan gejala
Mellitus Gestasional, Diabetes Mellitus dari Diabetes Mellitus yaitu polifagia,
tipe tertentu poliuria, polidipsia, kelemahan,
perubahan pandangan secara mendadak,
Patofisiologi kesemutan atau kebas di tangan atau kaki,
Menurut Saputra (2014), pada Diabetes kulit kering, lesi pada kulit, luka yang
Mellitus tipe I terjadi karena lambat sembuh serta mual dan muntah.
ketidakmampuan sel-sel beta di dalam
Komplikasi
pulau-pulau Langerhans pankreas untuk
Menurut Baradero, Mary dkk (2009)
memproduksi insulin endogen. Pada
komplikasi yang terjadi pada klien yang
Diabetes Mellitus tipe II merupakan
mengalami Diabetes Mellitus
keadaan kurangnya pelepasan insulin atau
diklasifikasikan menjadi komplikasi akut
terganggunya reseptor insulin di dalam
dan komplikasi kronik. Komplikasi akut
jaringan perifer. Menurut Baron dan
terdiri dari hipoglikemia, sindrom
Baulpape didalam Widyanto dan
hiperglikemia, hiperosmolar non ketotik
Triwibowo (2013) pada Diabetes Mellitus
dan ketoasidosis Sedangkan komplikasi
tipe II insulin berada dalam jumlah yang
kronik terdiri dari retinopati diabetikum,
normal, mungin lebih banyak namun
nefropati diabetikum, neuropati
jumlah reseptor insulin yang terdapat pada
diabetikum, hipertensi dan kaki diabetik.
permukaan sel yang kurang. Agar dapat
menstransfer glukosa masuk ke dalam sel Pemeriksaan Penunjang
insulin harus berkaitan dengan reseptor Menurut Nurarif dan Kusuma (2015),
terlebih dahulu, sehingga jumlah pemeriksaan penunjang penyakit Diabetes
reseptornya kurang, jumlah glukosa yang Mellitus antara lain yaitu: glukosa darah
masuk ke dalam sel juga sedikit yang sewaktu, kadar glukosa puasa, tes
mengakibatkan jumlah glukosa dalam toleransi glukosa. Kriteria diagnostik
darah menjadi tinggi. Diabetes Mellitus menurut WHO adalah
pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan
Manifestasi klinik
terdapat nilai Glukosa plasma sewaktu >
Keluhan umum pasien Diabetes Mellitus
200mg/dl dan nilai Glukosa plasma puasa
yaitu seperti poliuria, polifagia, polidipsia,
>140 mg/dl serta nilai Glukosa plasma
penurunan beran badan, dan letih
dari sampel yang diambil 2 jam kemudian
(Williams & Wilkins, 2014). Menurut

Buletin Kesehatan Vol. 2 No. 1 Januari – Juli 2018 ISSN: 2614-8080


48

sesudah mengkonsumsi 75 gram banyak mengandung gula dan


karbohidrat (2 jam post prandial/pp) >200 karbohidrat, tidak mengurangi jadwal
mg/ dl. makan atau menunda waktu makan
karena hal ini akan menyebabkan
Penatalaksanaaan fluktuasi (ketidakstabilan) kadar gula
Pelaksanaan Diabetes Mellitus mempunyai darah dan menghindari minuman
tujuan akhir untuk menurunkan morbiditas yang beralkohol dan kurangi
dan mortalitas Diabetes Mellitus, yang konsumsi garam.
secara spesifik ditunjukan untuk mencapai
dua target utama, yaitu menjaga agar kadar
Asuhan Keperawatan
glukosa plasma berada dalam kisaran
A. Pengkajian Keperawatan
normal dan mencegah atau meminimalkan
Pengkajian adalah suatu tahapan
kemungkinan terjadinya komplikasi
ketika perawat mengumpulkan
diabetes. Berikut adalah penatalaksanaan
informasi tentang keluarga yang
terapi farmakologi dan terapi non-
dibinanya. Pengkajian merupakan
farmakologi yaitu:
langkah awal pelaksanaan asuhan
A. Terapi Farmakologi
keperawatan keluarga, cara
Menurut Smeltzer & Bare (2013)
pengumpulan data tentang keluarga
tujuan utama terapi adalah
dapat dilakukan dengan 2 tahap
menormalkan aktivitas insulin dan
penjajakan yaitu penjajakan tahap 1
kadar glukosa darah guna mengurangi
dan penjajakan tahap 2. Penjajakan
munculnya komplikasi vaskular dan
tahap 1 meliputi nama kepala
neropatik.. Obat yang dapat diberikan
keluarga (KK), usia, alamat dan
adalah insulin dan obat OAD (Oral
telepon, pekerjaan kepala keluarga,
Anti Diabetes), OHO (Obat
pendidikan kepala keluarga,
hipoglikemik oral ).
komposisi keluarga, tipe keluarga,
B. Terapi Non Farmakologi
suku bangsa, agama, status sosial
Menurut Nurarif dan Kusuma (2015)
ekonomi keluarga, aktivitas rekreasi
terapi non farmakologi yang dapat
keluarga. Riwayat dan tahap
dilakukan yaitu olahraga secara rutin
perkembangan keluarga mencakup
dan pertahankan BB yang ideal,
tahap perkembangan keluarga saat
mengurangi konsumsi makanan yang
ini, tahap perkembangan keluarga

Buletin Kesehatan Vol. 2 No. 1 Januari – Juli 2018 ISSN: 2614-8080


49

yang belum terpenuhi, riwayat untuk merawat anggota keluarga


keluarga inti, riwayat keluarga yang sakit, mengambil keputusan
sebelumnya. Pengkajian lingkungan untuk merawat anggota keluarga yang
mencakup karakteristik rumah, sakit,merawat anggota keluarga yang
karakteristik tetangga dan komunitas sakit, memodifikasi lingkungan dan
di RT dan RW, mobilitas geografis memanfaatkan fasilitas kesehatan.

keluarga, perkumpulan keluarga dari


interaksi dengan masyarakat, sistem B. Diagnosa Keperawatan

pendukung keluarga. Diagnosa keperawatan adalah


penilaian klinik tentang respon

Struktur keluarga mencakup pola individu, keluarga, atau komunitas

komunikasi keluarga, struktur terhadap masalah kesehatan atau


kekuatan keluarga, struktur peran, proses kehidupan yang actual dan
nilai atau norma budaya. Fungsi potensial (Allen, 1998 dalam Gusti
keluarga mencakup fungsi afektif 2013). Diagnosa keperawatan
fungsi sosialisasi, fungsi perawatan keluarga dirumuskan berdasarkan
kesehatan, fungsi reproduksi, fungsi data yang didapatkan pada
ekonomi.Stress dan koping mencakup pengkajian, komponen diagnosa
stressor jangka pendek dan panjang, keperawatan meliputi problem atau
kemampuan keluarga berespon masalah, etiologi atau penyebab dan
terhadap situasi / stressor, strategi tanda dan gejala atau sign dan
adaptasi disfungsional. Pemeriksaan
symptom. Penentuan prioritas
fisik seperti pemeriksaan fisik
diagnosa keperawatan dilakukan
dilakukan pada semua anggota
dengan proses skoring mengunakan
keluarga.
skala yang telah dirumuskan oleh
Bailon dan Maglaya (1978) dalam
Penjajakan tahap 2 merupakan
Gusti (2013) yaitu sifat masalah,
pengumpulan data – data yang
kemungkinan masalah dapat diubah,
berkaitan dengan fungsi perawatan
potensial masalah untuk dicegah,
kesehatan meliputi kemampuan
menonjolnya masalah. Proses ini
keluarga dalam mengenal masalah
dilakukan untuk setiap diagnosa
kesehatan, mengambil keputusan
keperawatan. Setelah itu menentukan

Buletin Kesehatan Vol. 2 No. 1 Januari – Juli 2018 ISSN: 2614-8080


50

skor untuk setiap kriteria yang telah mendapatkan kesempatan untuk


dibuat yang selanjutnya dibagi dengan membangkitkan minat keluarga untuk
angka yang tertinggi dan dikalikan mendapatkan perbaikan kearah
dengan bobot. Terakhir menjumlahkan perilaku hidup sehat. Pelaksanaan
skor untuk semua kriteria. tindakan keperawatan keluarga
didasarkan kepada asuhan
C. Intervensi keperawatan yang telah disusun.
Intervensi adalah sekumpulan
E. Evaluasi
tindakan yang telah ditentukan
Evaluasi merupakan tahapan terakhir
perawat untuk dilaksanakan dalam
dari proses keperawatan keluarga.
memecahkan masalah kesehatan dan
Evaluasi merupakan tahapan yang
keperawatan yang telah
menentukan apakah tujuan dapat
diidentifikasikan dari masalah
tercapai sesuai yang ditetapkan dalam
keperawatan yang sering muncul.
tujuan di rencana perawatan. Apabila
Intervensi yang dilakukan dalam
setelah dilakukan evaluasi tujuan
rencana keperawatan keluarga adalah
tidak tercapai maka ada beberapa
menentukan sasaran atau goal,
kemungkinan yang perlu ditinjau
menentukan tujuan atau objektif,
kembali seperti tujuan tidak realistis,
menentukan, pendekatan dan
tindakan keperawatan tidak tepat, dan
tindakan keperawatan yang akan
faktor-faktor lingkungan yang tidak
dilakukan, menentukan kriteria dan
dapat diatasi. Metode evaluasi
standart kriteria yang mengacu pada
keperawatan terbagi menjadi evaluasi
pengetahuan, sikap dan tindakan.
formatif (proses) dan evaluasi
Standar mengacu kepada lima tugas
sumatif (hasil).
keluarga sedangkan kriteria mengacu
kepada tiga hal yaitu pengetahuan
Tinjauan Kasus
(kognitif), sikap (afektif) dan tindakan
Pada pengambilan kasus ini penulis
(psikomotor).
memberikan asuhan keperawatan pada
D. Implementasi keluarga Tn.K khususnya Tn. K pada
Pelaksanaan merupakan salah satu tanggal 01-03 Maret 2018 di RT 002 RW
tahap dari proses keperawatan 012 Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar
keluarga dimana perawat Rebo Jakarta Timur. Pendekatan yang

Buletin Kesehatan Vol. 2 No. 1 Januari – Juli 2018 ISSN: 2614-8080


51

digunakan adalah proses keperawatan melakukan pengumpulan data yang


yang meliputi lima tahap yaitu : bekaitan dengan fungsi perawatan
pengkajian, diagnosa keperawatan, keluarga yang meliputi kemampuan
perencanaan keperawatan, implementasi. keluarga dalam menghadapi masalah
kesehatan. Adapun kemampuan yang
A. Identitas Klien ditemukan pada keluarga Tn.K adalah
Nama kepala keluarga (KK) adalah Tn. K keluarga Tn.K mampu memanfaatkan
berusia 74 tahun dengan pendidikan fasilitas pelayanan kesehatan dengan
terakhir adalah sekolah dasar (SD), menggunakan puskesmas yang berada
pekerjaan pengupas bawang dan penjual didekat rumahnya. Sedangkan fungsi
bensin enceran, bertempat tinggal di Jalan perawatan keluarga yang lainnya,
Taruna RT 002 RW 012 No. 87 keluarga Tn.K didapatkan
Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar ketidakmampuan keluarga dalam
Rebo Jakarta Timur. Ny. T (istri) berusia mengenal masalah Diabetes Mellitus,
56 tahun dengan pendidikan terakhir ketidakmampuan keluarga mengambil
adalah sekolah dasar (SD), pekerjaan keputusan untuk merawat anggota
sebagai ibu rumah tangga dan pengupas keluarga dengan Diabetes Mellitus,
bawang. Tn. K memiliki 2 anak, anak ketidakmampuan keluarga merawat anggota
pertama perempuan dan sudah meninggal, keluarga dengan Diabetes Mellitus dan
anak kedua laki-laki yaitu Tn. Y berusia ketidakmampuan keluarga memodifikasi
34 tahun pedidikan terakhir lingkungan dengan Diabetes Mellitus.
SLTA/sederajat dan sudah menikah.
C. Data Penunjang
Pada tanggal 01 Maret 2018, Tn. K
B. Pengkajian
dilakukan pemeriksaan gula darah
Penjajakan tahap 1
sewaktu dengan hasil 438 mg/dl dan
Dari hasil pemeriksaan fisik pada
tanggal 02 Maret 2018 dilakukan
keluarga Tn. K ditemukan 2 masalah
pemeriksaan gula darah puasa dengan
kesehatan yaitu Tn. K dengan riwayat
hasil 271 mg/dl. Sedangkan pada Ny.T
Diabetes Mellitus sejak 6 bulan yang lalu
dilakukan pemeriksaan tekanan darah
dan Ny T dengan Hipertensi.
dengan hasil 140/90 mmHg.
Penjajakan tahap 2
Dalam penjajakan tahap 2, penulis

Buletin Kesehatan Vol. 2 No. 1 Januari – Juli 2018 ISSN: 2614-8080


52

D. Data Fokus hasil 271 mg/dl.


Data subyektif yang ditemukan pada
Data subyektif pada Ny.T meliputi
Tn.K meliputi keluarga mengatakan Tn. K
keluarga mengatakan Ny. T baru
sudah mempunyai penyakit Diabetes
mengetahui tekanan darah tinggi pada saat
Mellitus sejak 6 bulan yang lalu, Tn. K
di periksa pada tanggal 01 Maret 2018,
sudah mengetahui tanda dan gejala serta
tidak mengetahui tanda dan gejala dan
penyebab Diabetes Mellitus tetapi masih
penyebab dari tekanan darah tinggi
kurang. Tn. K mengatakan tanda dan
(Hipertensi), tidak mengetahui akibat
gejala dari Diabetes Mellitus yaitu hanya
lanjut dari hipertensi, Ny. T mengatakan
mudah lelah, penyebab Diabetes Mellitus
penyakitnya tidak perlu segera ditangani
Tn. K mengatakan sering makan makanan
karena tidak ada keluhan dan tidak parah,
yang manis, keluarga mengatakan Tn. K
tidak pernah minum obat hipertensi dan
ketika kadar gula darah tinggi hanya
keluarga tidak tau bagaimana cara merawat
menjaga pola makan dan tidak perlu
anggota keluarga dengan Hipertensi, tidak
minum obat dari puskesmas dan cukup
mengetahui lingkungan yang baik untuk
minum obat warung, keluarga mengatakan
penyakit Hipertensi.
Tn. K sudah mengurangi jumlah nasi yang
di makan, dan memakan nasi yang sudah
Diagnosa Keperawatan
dingin atau nasi kemarin, keluarga sudah
Diagnosa keperawatan dibuat berdasarkan
mengetahui lingkungan yang baik untuk
prioritas meliputi perubahan nutrisi
penyakit Diabetes Mellitus tetapi masih
kurang dari kebutuhan pada keluarga Tn.
kurang, Tn. K mengatakan nafsu makan
K khususnya Tn. K berhubungan dengan
menurun karena ingin mengontrol kadar
ketidakmampuan keluarga merawat
gula dan Tn. K mengatakan BB menurun 2
anggota keluarga dengan Diabetes
kg dari 44 kg menjadi 42 kg sejak 6 bulan
Mellitus dengan skor 3 2/3 dan risiko
terakhir. Sedangkan data objektif yang
penurunan curah jantung pada keluarga
ditemukan pada Tn.K meliputi terlihat
Tn. K khususnya Ny. T berhubungan
lemas saat berdiri, Pada tanggal 01 Maret
dengan ketidakmampuan keluarga
2018, dilakukan pemeriksaan gula darah
merawat anggota keluarga dengan
sewaktu dengan hasil 438 mg/dl dan
Hipertensi dengan skor 2 5/6.
tanggal 02 Maret 2018 dilakukan
pemeriksaan gula darah puasa dengan Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
Pada tahap perencanaan dilakukan dengan

Buletin Kesehatan Vol. 2 No. 1 Januari – Juli 2018 ISSN: 2614-8080


53

cara kunjungan ke rumah Tn. K sebanyak memanfaatkan fasilitas pelayanan


3 kali kunjungan untuk mengatasi kesehatan. Hal tersebuat dilakukan
diagnosa perubahan nutrisi kurang dari dengan cara memelihara lingkungan yang
kebutuhan pada keluarga Tn. K aman seperti lantai rumah tidak licin,
khususnya Tn. K berhubungan dengan bersih dari benda-benda tajam ,
ketidakmampuan keluarga merawat menggunakan alas kaki saat diluar dan
anggota keluarga dengan Diabetes didalam rumah, melakukan pemeriksaan
Mellitus. Kunjungan pertama mempunyai kesehatan di Puskesmas atau Rumah
tujuan agar keluarga mampu mengenal Sakit. Pada tahap pelaksanaan tindakan
masalah Diabetes Mellitus dan mampu asuhan keperawatan keluarga Tn.K yang
mengambil keputusan untuk merawat dilakukan sesuai dengan perencanaan
Tn.K dengan Diabetes Melitus. Hal yang telah disusun . Secara umum
tersebut dilakukan dengan cara tindakan keperawatan yang telah disusun
menjelaskan pengertian, menyebutkan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai
klasifikasi, mengidentifikasi penyebab dengan perencanaan. Evaluasi
dan tanda gejala, menyebutkan akibat keperawatan dilakukan langsung pada
lanjut dari Diabetes Melitus jika tidak saat melakukan penyuluhan kesehatan.
diatasi dengan segera, dan keluarga Pada tahap evaluasi di dapatkan hasil
menyatakan akan merawat Tn. K yang keluarga mampu mengenal masalah
menderita Diabetes Melitus. Kunjungan kesehatan Diabetes Mellitus, keluarga
kedua mempunyai tujuan keluarga mampu mengambil keputusan untuk
mampu merawat Tn.K yang menderita merawat anggota keluarga dengan
Diabetes Mellitus dengan menyebutkan Diabetes Mellitus, keluarga mampu
cara pencegahan, perawatan, langkah- merawat anggota keluarga dengan
langkah pembuatan obat tradisional untuk Diabetes Mellitus, keluarga mampu
mengatasi Diabetes Mellitus, serta mampu memodifikasi lingkungan yang baik untuk
mendemonstrasikan cara membuat obat penderita Diabetes Mellitus dan keluarga
tradisional untuk mengatasi Diabetes belum mampu memanfaatkan fasilitas
Mellitus. Kunjungan ketiga mempunyai kesehatan. Faktor pendukung keluarga
tujuan keluarga mampu memodifikasi pada saat melakukan evaluasi yaitu
lingkungan yang aman untuk Tn.K yang keluarga sangat kooperatif dalam
menderita Diabetes Mellitus dan mampu pelaksanaan dan asuhan keperawatan pada

Buletin Kesehatan Vol. 2 No. 1 Januari – Juli 2018 ISSN: 2614-8080


54

keluarga Tn. K dapat dilakukan dengan NANDA, NIC dan NOC. Jakarta Timur:
CV Trans Info Media.
baik. Penggunaan strategi demonstrasi
langsung dan menyebutkan kembali Nurarif dan Kusuma. 2015. Aplikasi
Asuhan Keperawatan Berdasarkan
materi yang diberikan saat penyuluhan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC.
serta memberikan leaflet sebagai media Jogjakarta: MediAction.
informasi yang dapat digunakan keluarga Rizky. 2016. Asuhan Keperawatan
Tn. K untuk mengingatkan kembali Keluarga pada Keluarga Tn. N khususnya
Ny. H dengan Diabetes Mellitus. Jakarta.
apabila keluarga Tn.K lupa.
Saputra, Lyndon. 2014. Medikal Bedah
Endokrin. Jakarta: Binarupa Aksara
Daftar Pustaka Publisher.
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar
Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. Setiawan. 2016. Teori dan Praktik
Keperawatan Keluarga. Semarang: Unnes
Baradero, Mary dkk. 2009. Klien Press. Setiawan dan Darmawan. 2008.
Gangguan Endokrin: Seri Asuhan Penuntun Praktiks Asuhan Keperawatan
Keperawatan. Jakarta:EGC. Keluarga. Jakarta: TIM.

Black & Hawks. 2014. Keperawatan Smeltzer & Bare 2013. Buku Ajar
Medikal Bedah, Edisi 8 Buku 2. Jakarta: Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Salemba Medika. Suddarth. Edisi 8. Jakarta: EGC.

Dalimartha, Setiawan. 2008. 1001. Resep Susanto. 2012. Buku Ajar Keperawatan
Herbal: Teruji Secara Medis Mengobati Keluarga. Jakarta: TIM
Penyakit dari Akut Hingga Kronik. Waris, Lukman. 2015. Kencing Manis
Jakarta: KDT. (Diabetes Mellitus) di Sulawesi Selatan.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Dwi dan Fitrah. 2010. Memahami
Kesehatan Pada Lansia. Jakarta: CV Widyanto dan Triwibowo. 2013. Trend
Trans Info Medika. Disease: Trend Penyakit Saat Ini. Jakarta:
TIM
Gusti, Salvari. 2013. Buku Ajar Asuhan
Keperawatan Keluarga. Jakarta Timur: Williams & Wilkins. 2014. Kapita Selekta
CV Trans Info Media. Penyakit: Dengan Implikasi
Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Hariana, Arief. 2011. 812 Resep Untuk
Mengobati 236 Penyakit. Jakarta: Penebar PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi
Swadaya. Indonesia). 2011. Konsensus
Maryam, Mia dkk. 2008. Mengenal Usia Pengendalian dan Pencegahan Diabetes
Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Mellitus tipe 2 di Indonesia. Diakses pada
Salemba Medika tanggal 24 Maret 2018.

Nasrullah, Dede. 2016. Buku Ajar Kemenkes (Kementrian Kesehatan). 2013.


Keperawatan Gerontik Jilid 1: Dengan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Asuhan Keperawatan Pendekatan Keluarga. Diakses pada

Buletin Kesehatan Vol. 2 No. 1 Januari – Juli 2018 ISSN: 2614-8080


55

tanggal 5 Mei 2018.

Kemenkes (Kementrian kesehatan). 2013.


Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS):
Badan Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian RI Tahun 2013.
Diakses pada tanggal 5 Mei 2018.

Buletin Kesehatan Vol. 2 No. 1 Januari – Juli 2018 ISSN: 2614-8080

Anda mungkin juga menyukai