Anda di halaman 1dari 100

Kat

alog:3201031.
94

.id
o
.g
ps
.b
ua
ap
//p
s:
tp
ht

BADANPUSATSTATISTI
K
PROVINSIPAPUA
St
ati
sti
csofPapuaPr
ovi
nce
PENGELUARAN UNTUK KONSUMSI
PENDUDUK PAPUA TAHUN 2017

.id
go
s.
bp
u a.
ap
//p
s:
tp
ht

Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Papua Tahun 2011


Berdasarkan Hasil Susenas Maret 2017

Nomor ISSBN – ISBN Number : 978-602-0963-19-8


Nomor Publikasi – Publication Number : 94520.1803
Katalog BPS – BPS Catalogue : 3201031.94
Ukuran Buku – Book Size : 18,2 cm x 25,7 cm (B5 JIS)

id
Jumlah Halaman – Total Pages: xiv + 84 halaman

.
go
Naskah – Manuscript
Bidang Statistik Sosial s.
bp
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua
u a.

Gambar Kulit – Cover Design


ap

Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik


//p

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua


s:
tp
ht

Diterbitkan Oleh – Published by:


©Badan Pusat Statistik Provinsi Papua

Dicetak oleh – Printed by:


C.V Mitra Karya Pura

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/ atau menggandakan sebagian

atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersil tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.

Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Papua Tahun 2011


PENULIS

Koordinator,
Simon Sapary

Editor,
Bagas Susilo

Penulis dan Pengolah Data,

. id
Fransiska Engeline Moko

go
Diah Wahyuni
s.
bp
Layout dan Desain Cover,
a.

Ikfina Chairani
u

Irna Wijayati
ap
//p
s:
tp
ht

Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Papua Tahun 2011


. id
go
s.
bp
u a.
ap
//p
s:
tp
ht

Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Papua Tahun 2011


KATA PENGANTAR

Perencanaan pembangunan, pemantauan progres pencapaian, dan evaluasi hasil


pembangunan akan berjalan dengan baik apabila dikelola oleh para ahli yang memahami betul desain
pembangunan tersebut. Data sosial ekonomi sangat dibutuhkan untuk mengetahui gambaran proses

dan capaian hasil pembangunan sebagai bahan umpan balik bagi para ahli dan pengambil kebijakan
pembangunan. Data tentang berbagai aspek pemenuhan kebutuhan hidup seperti sandang, pangan,
papan, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan kesempatan kerja diperlukan untuk mengetahui
seberapa jauh program pembangunan yang diimplementasikan telah dinikmati oleh berbagai lapisan

id
masyarakat.

.
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) bertujuan untuk mengumpulkan data sosial

go
ekonomi penduduk antara lain, data pendidikan, kesehatan, gizi, lingkungan perumahan, sosial
s.
bp
budaya, dan konsumsi/pengeluaran rumah tangga, yang pengumpulan datanya melalui pendekatan
rumah tangga.
u a.

Buku ini memuat data keadaan ekonomi penduduk dari hasil Susenas tahun 2017. Publikasi
ap

ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai tingkat konsumsi dari berbagai lapisan
//p

masyarakat di provinsi Papua, termasuk sajian data dalam satuan kalori dan protein. Data distribusi
s:

dan ketimpangan pendapatan juga melengkapi publikasi ini.


tp

Diharapkan dengan terbitnya buku ini kebutuhan data kesejahteraan rakyat dapat dipenuhi.
ht

Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam mewujudkan publikasi ini, baik langsung maupun
tidak langsung, disampaikan terima kasih.

Jayapura, Juni 2018


Kepala BPS Provinsi Papua

Drs. Simon Sapary, M.Sc

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| v
. id
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| vi
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR TABEL LAMPIRAN xiii

id
PENDAHULUAN

.
Penjelasan Umum 3

go
Ruang Lingkup 5
Metode Pengumpulan Data s. 5
bp
Konsep dan Definisi 6
a.

Konversi Zat Gizi 6


u

Gizi Kalori dan Protein 7


ap

Sistematika Penulisan 7
//p
s:

POLA KONSUMSI PENDUDUK


tp

Pola Pengeluaran Konsumsi Penduduk 11


ht

Pola Konsumsi Menurut Jenis Komoditi 14


Pola Konsumsi Menurut Daerah Tempat Tinggal 16
Pola Konsumsi Menurut Karakteristik Rumah Tangga 19
Pola Konsumsi Menurut Kelompok Pendapatan 19
Pola Konsumsi Menurut Pendidikan KRT 21
Pola Konsumsi Menurut Kelompok Umur KRT 22
Pola Konsumsi Menurut Status Kemiskinan Rumah Tangga 23

KONSUMSI KALORI DAN PROTEIN


Konsumsi Kalori dan Protein 27
Perkembangan Konsumsi Kalori dan Protein di Papua 30
Konsumsi Kalori dan Protein Menurut Kabupaten/Kota 30

DAFTAR PUSTAKA 33
TABEL-TABEL LAMPIRAN 37

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| vii
. id
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| viii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Rata-rata Pengeluaran dan Persentase Rata-rata Pengeluaran per 12
Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang Tahun 2016 dan 2017

Tabel 2.2 Rata-rata Konsumsi per Kapita Sebulan dan Persentase Rata-rata 15
Pengeluaran Konsumsi Terhadap Beberapa Macam Bahan Makanan
Penting, 2017

. id
Tabel 2.3 Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Daerah 17

go
Tempat Tinggal dan Jenis Komoditi Strategis, 2017
s.
bp
Tabel 2.4 Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut 18
a.

Kelompok Komoditi Bukan Makanan dan Daerah Tempat Tinggal, 2017


u
ap

Tabel 3.1 Rata-rata Konsumsi Kalori (kkal) dan Protein (gram) per Kapita per Hari 28
//p

Penduduk, 2017
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| ix
. id
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Perkembangan Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk, 2008 - 13
2017

Gambar 2.2 Persentase Rata-rata Pengeluaran Konsumsi Makanan dan 16


Bukan Makanan per Kapita Sebulan Menurut Daerah Tempat
Tinggal, 2017

. id
Gambar 2.3 Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut 20

go
Kelompok Pendapatan Rumah Tangga, 2017
s.
bp
Gambar 2.4 Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut 21
a.

Tingkat Pendidikan KRT, 2017


u
ap

Gambar 2.5 Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok 22


//p

Umur KRT, 2017


s:
tp

Gambar 2.6 Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Status 23


ht

Kemiskinan Rumah Tangga, 2017

Gambar 3.1 Perkembangan Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk, 2014- 30


2017

Gambar 3.2 Rata-rata Konsumsi Kalori (kkal) dan Protein (gram) per Kapita 31
per Hari Menurut Kabupaten/Kota, 2017

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| xi
. id
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| xii
DAFTAR TABEL LAMPIRAN

Halaman
Tabel 1 Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kabupaten/Kota, 37
2017

Tabel 2 Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut 38


Kabupaten/Kota, 2017

id
Tabel 3 Persentase Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran per Kapita 39

.
go
Sebulan dan Daerah Tempat Tinggal, 2017

s.
bp
Tabel 4 Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Sebulan Menurut Golongan 40
Pengeluaran per Kapita dan Kelompok Komoditi, 2017
u a.
ap

Tabel 5 Rata-Rata Konsumsi per Kapita Sebulan (dalam Rp) Menurut Kelompok 41
Komoditi Makanan dan Bukan Makanan, 2017
//p
s:

Tabel 6A Rata-rata Konsumsi Makanan per Kapita Sebulan Menurut Jenis Komoditi 42
tp

di Daerah Perkotaan, 2017


ht

Tabel 6B Rata-rata Konsumsi Makanan per Kapita Sebulan Dirinci Menurut Jenis 51
Komoditi di Daerah Perdesaan, 2017

Tabel 7 Rata-rata Konsumsi Makanan per Kapita Sebulan Dirinci Menurut Jenis 60
Komoditi, 2017

Tabel 8 Rata-rata Konsumsi Bukan Makanan per Kapita Sebulan (dalam Rp) 69
Menurut Jenis Komoditi dan Daerah Tempat Tinggal, 2017

Tabel 9 Rata-rata Konsumsi Kalori (kkal) dan Protein (gram) per Kapita per Hari 74
Menurut Kelompok Komoditi di Daerah Perkotaan, 2017

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| xiii
Tabel 10 Rata-rata Konsumsi Kalori (kkal) dan Protein (gram) per Kapita per Hari 75
Menurut Kelompok Komoditi di Daerah Perdesaan, 2017

Tabel 11 Rata-rata Konsumsi Kalori (kkal) dan Protein (gram) per Kapita per Hari 76
Menurut Kelompok Komoditi, 2017

Tabel 12 Daftar Konversi Zat Gizi (Kalori dan Protein) 77

. id
go
s.
bp
u a.
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| xiv
. id
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 1
. id
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 2
1
PENDAHULUAN

Penjelasan Umum

id
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) adalah survei rumah tangga yang mengumpulkan

.
go
berbagai karakteristik sosial ekonomi penduduk, terutama yang erat kaitannya dengan pengukuran

s.
tingkat kesejahteraan masyarakat. Data dan indikator dari Susenas telah dipergunakan secara luas
bp
dan dipandang sebagai salah satu bukti penting yang berguna untuk perencanaan, monitoring, dan
a.

evaluasi program pembangunan pemerintah.


u
ap

Susenas dilaksanakan pertama kali pada tahun 1963 dengan fokus pada pengumpulan data
//p

konsumsi/pengeluaran rumah tangga. Seiring dengan semakin pentingnya Susenas sebagai sumber
s:

data bidang sosial ekonomi dan kesejahteraan rakyat, BPS mulai melakukan pengembangan cakupan
tp

materi Susenas dan waktu (periode) pengumpulan data. Sejak dikembangkan pada tahun 1992
ht

sampai dengan tahun 2010, Susenas dilaksanakan dengan pola relatif sama, kecuali peningkatan

frekuensi untuk pengumpulan data modul konsumsi menjadi setiap tahun. Namun dari sisi cakupan

materi, terdapat cukup banyak perubahan/penggantian karena mengikuti tren permintaan atau

kebutuhan data. Memenuhi kebutuhan pemerintah, khususnya untuk penyediaan data tingkat

kemiskinan dalam interval waktu yang lebih pendek (dari sebelumnya sekali setahun menjadi dua kali

setahun atau lebih), maka mulai tahun 2011 BPS melakukan perubahan dalam penyelenggaraan

Susenas.

Pengembangan (evaluasi) kembali dilakukan mulai tahun 2013 mengingat banyaknya data

yang ingin dikumpulkan dalam satu periode pencacahan, ditambah pada salah satu triwulan tertentu
Susenas juga mengumpulkan Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (MSBP) atau Modul Kesehatan

dan Perumahan (MKP). Kuesioner yang dikembangkan mencakup kuesioner kor, MSBP, dan MKP,

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 3
termasuk penyederhanaan untuk kuesioner Modul Konsumsi Pengeluaran. Dari evaluasi menyeluruh

terhadap Susenas, beberapa perubahan mulai dilakukan pada tahun 2015, yang mencakup:

1. Pencacahan Susenas dilaksanakan dua kali setahun yaitu bulan Maret dan September;

2. Pencacahan bulan Maret dengan jumlah sampel besar untuk menghasilkan data yang

representatif hingga tingkat kabupaten/kota, pencacahan bulan September dengan ukuran

sampel kecil untuk menghasilkan data yang representatif hanya untuk estimasi provinsi dan

nasional;

3. Setiap periode pencacahan menggunakan dua kuesioner. Pencacahan bulan Maret

menggunakan kuesioner Kor dan Konsumsi Pengeluaran, sementara pada bulan September

menggunakan kuesioner Konsumsi Pengeluaran dan kuesioner Modul (Pendididikan dan

Sosial Budaya), atau Kesehatan dan Perumahan, atau Ketahanan Sosial) sesuai siklus tahun

id
pendataannya;

.
go
4. Sejumlah variabel pokok dari kuesioner Kor yang harus selalu dikumpulkan datanya pada

s.
setiap periode pencacahan akan menjadi bagian dari materi kuesioner Modul.
bp
Susenas Maret 2017 juga menerapkan mekanisme yang sama seperti yang dilakukan pada Susenas
a.

Maret 2015, yaitu menggunakan kuesioner Kor serta kuesioner Konsumsi dan Pengeluaran.
u
ap

Salah satu informasi yang dikumpulkan melalui survei ini adalah konsumsi rumah tangga yang
//p

menjadi sumber untuk penghitungan tingkat kemiskinan di Indonesia. Selain itu, ada beberapa hal
s:

yang menyebabkan pentingnya mengetahui pola konsumsi masyarakat. Pertama, data konsumsi
tp

merupakan komponen penting dalam pendapatan daerah sehingga sedikit saja pergerakan dalam
ht

konsumsi masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Ketika konsumsi masyarakat

tinggi, perusahaan akan tertarik untuk melakukan investasi dan memanfaatkan sumber daya manusia

yang tersedia, harga barang turun oleh karena meningkatnya ketersediaan barang dan jasa dan pada

gilirannya akan turut mempengaruhi indikator ekonomi dan sosial lainnya. Kedua, kebutuhan konsumsi

baik makanan maupun bukan makanan sangat beragam antar kelompok masyarakat tertentu,

sehingga mengetahui pola konsumsi masyarakat berdasarkan kebutuhan mereka menjadi sangat

penting.

Publikasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pola konsumsi masyarakat di

Provinsi Papua berdasarkan beberapa karakteristik demografi seperti daerah tempat tinggal,

kelompok umur kepala rumah tangga (KRT), kelompok pendidikan KRT, dan kelompok pengeluaran

penduduk. Selain itu, publikasi ini memberikan gambaran pola konsumsi masyarakat menurut komoditi

sehingga dapat memberikan gambaran mengenai komoditi strategis di Papua. Publikasi ini diharapkan

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 4
dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah terkait pengambilan kebijakan terkait konsumsi dan

pangan.

Ruang Lingkup

Pelaksanaan Susenas Maret 2017 mencakup 300.000 rumah tangga (ruta) sampel yang

tersebar di 34 provinsi dan 511 kabupaten/kota di Indonesia. Untuk Provinsi Papua, jumlah sampel

sebanyak 11.040 ruta yang tersebar di 29 kabupaten/kota di Papua. Setiap rumah tangga dicacah

dengan menggunakan dua jenis daftar yaitu kuesioner Kor (VSEN17.K) dan kuesioner Konsumsi dan

Pengeluaran (VSEN17.KP). Kuesioner Kor dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik individu dan

rumah tangga terkait masalah pendidikan, kesehatan, perumahan, dan indikator kependudukan

lainnya sedangkan kuesioner Konsumsi dan Pengeluaran digunakan untuk mencatat seluruh

id
pengeluaran individu dan rumah tangga sampel.

.
go
Data konsumsi dan pengeluaran yang dikumpulkan Susenas dibagi menjadi dua kelompok,

s.
yaitu konsumsi makanan dan minuman mencakup 222 komoditi yang terbagi dalam 14 kelompok dan
bp
konsumsi bukan makanan yang terbagi dalam enam kelompok. Untuk masing-masing komoditas
a.

makanan dikumpulkan data kuantitas dan nilainya, sementara konsumsi barang bukan makanan pada
u

umumnya dikumpulkan hanya data nilainya, kecuali untuk beberapa jenis pengeluaran tertentu seperti
ap

penggunaan listrik, air, gas, dan bahan bakar minyak.


//p

Metode Pengumpulan Data


s:
tp

Petugas lapangan Susenas 2017 adalah Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) atau mitra
ht

statistik yang telah berpengalaman pada pelaksanaan Susenas atau survei-survei lainnya dan telah

mengikuti pelatihan sebelumnya. Pelatihan dimaksudkan untuk menyamakan persepsi mengenai cara

pengisian daftar serta pemahaman terhadap konsep dan definisi yang digunakan dalam pelaksanaan

Susenas, sehingga faktor non sampling error dapat dikurangi. Untuk keperluan pengumpulan data,

petugas dibekali instrumen berupa kuesioner dan buku pedoman.

Pelaksanaan pencacahan dilakukan dengan mendatangi langsung setiap blok sensus yang

menjadi wilayah tugas pencacah lapangan (PCL). Petugas pencacah mewawancarai rumah tangga

terpilih untuk mendapatkan data sesuai kuesioner. Wawancara dilakukan langsung terhadap kepala

rumah tangga atau anggota rumah tangga yang dianggap mengetahui keadaan rumah tangga

bersangkutan (eligible). Referensi waktu survei yang digunakan adalah selama seminggu yang lalu

untuk konsumsi makanan dan sebulan atau setahun yang lalu untuk konsumsi bukan makanan.

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 5
Konsep dan Definisi

Daerah tempat tinggal adalah pengelompokkan suatu wilayah menjadi daerah perkotaan dan

perdesaan. BPS mengelompokkan daerah tempat tinggal menggunakan metode skoring pada tiga

indikator utama yaitu kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan akses terhadap

fasilitas umum. Indikator akses terhadap fasilitas umum disusun oleh 10 variabel yaitu keberadaan

sekolah, fasilitas kesehatan, keberadaan pasar, pertokoan, tempat hiburan (bioskop), fasilitas

komunikasi (telepon), dan listrik.

Pengeluaran rata-rata per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota

rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga. Konsumsi rumah

tangga dibedakan atas konsumsi makanan dan bukan makanan. Komoditi yang dikonsumsi rumah

id
tangga tidak memperhatikan asal barang tersebut (produksi sendiri, pembelian, maupun pemberian

.
orang lain) dan terbatas pada pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga saja, tidak termasuk

go
konsumsi/pengeluaran untuk keperluan usaha atau yang diberikan kepada pihak lain.
s.
bp
Pengeluaran untuk konsumsi makanan dihitung selama seminggu terakhir sedangkan konsumsi
a.

bukan makanan sebulan dan setahun terakhir. Baik konsumsi makanan maupun bukan makanan
u

selanjutnya dikonversikan ke dalam pengeluaran rata-rata sebulan. Angka-angka


ap

konsumsi/pengeluaran rata-rata per kapita yang disajikan dalam publikasi ini diperoleh dari hasil bagi
//p

jumlah konsumsi seluruh rumah tangga (baik mengkonsumsi makanan maupun tidak) terhadap jumlah
s:

penduduk. Pengeluaran rata-rata per bulan diperoleh dari total pengeluaran rata-rata per kapita per
tp

minggu dibagi dengan tujuh hari dan dikalikan dengan 30.


ht

Konversi Zat Gizi

Sebelum tahun 1996, untuk menghitung besarnya konsumsi gizi berdasarkan hasil Susenas

digunakan Daftar Konversi Zat Gizi yang berpedoman pada daftar komposisi bahan makanan yang

dikeluarkan oleh Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI tahun 1972 dan 1981. Berdasarkan hasil

penelitian yang terbaru, daftar konversi zat gizi tersebut perlu diperbaharui sehingga sejak Susenas

1996 daftar konversi zat gizi yang digunakan untuk menghitung besarnya konsumsi gizi berpedoman

pada beberapa sumber, yaitu:

1. Daftar Komposisi Bahan Makanan, Direktorat Gizi Departemen Kesehatan, 1981;

2. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Departemen Kesehatan, 1995;

3. Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan (dalam bentuk hasil print out), Puslitbang Gizi-Bogor,

1996.

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 6
Gizi Kalori dan Protein

Data konsumsi yang dihasilkan Susenas dapat memberikan informasi gizi yang dikandung

berbagai jenis makanan seperti kalori, protein, karbohidrat, dan lemak. Publikasi ini hanya membahas

dua gizi penting yaitu kalori dan protein. Selanjutnya, publikasi ini tidak menyajikan konsumsi

tembakau dan sirih meskipun dicakup dalam data konsumsi Susenas. Hal tersebut dikarenakan dua

komoditi tersebut tidak mengandung kalori dan protein (konversi gizi kalori maupun proteinnya bernilai

nol).

Sistematika Penulisan

Publikasi ini terdiri dari empat bab, bab pertama berisi penjelasan umum, metode survei,

konsep dan definisi, serta sistematika penulisan. Bab dua merupakan ulasan singkat mengenai pola

id
konsumsi penduduk menurut jenis komoditi dan kelompok pengeluaran, serta beberapa karakteristik

.
go
demografi seperti daerah tempat tinggal, kelompok pendapatan, kelompok umur KRT, tingkat

pendidikan KRT, dan status kemiskinan rumah tangga. Bab selanjutnya merupakan pembahasan
s.
bp
mengenai kecukupan rata-rata konsumsi kalori dan protein. Bab terakhir merupakan daftar lampiran

tabel-tabel pengeluaran penduduk untuk konsumsi penduduk Papua tahun 2017.


u a.
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 7
. id
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 8
. id
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 9
. id
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 10
2 POLA KONSUMSI PENDUDUK

. id
Bab ini memberikan gambaran mengenai pola konsumsi penduduk yang disajikan ke dalam

go
beberapa subbab. Subbab pertama dan kedua membahas pola konsumsi penduduk menurut komoditi,
s.
bp
baik menurut jenis komoditi maupun kelompok komoditi. Pada subbab berikutnya, disajikan gambaran

mengenai pola konsumsi penduduk menurut beberapa karakteristik demografi seperti daerah tempat
u a.

tinggal dan karakteristik Kepala Rumah Tangga (KRT) seperti umur dan tingkat pendidikan.
ap

Pola Pengeluaran Konsumsi Penduduk


//p

Konsumsi penduduk dapat dibedakan ke dalam dua kelompok yaitu kelompok makanan dan
s:

bukan makanan. Tabel 2.1 menunjukkan rata-rata pengeluaran penduduk per kapita per bulan
tp
ht

menurut kelompok barang pada tahun 2017. Rata-rata pengeluaran penduduk Papua untuk konsumsi

makanan dan bukan makanan pada tahun 2017 sebesar 1.079.861 rupiah. Pengeluaran penduduk

untuk konsumsi makanan lebih besar daripada konsumsi bukan makanan yaitu masing-masing

sebesar 638.354 rupiah dan 441.507 rupiah. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi

peningkatan pengeluaran konsumsi sebesar 15,32 persen di mana peningkatan tersebut disebabkan

adanya peningkatan pengeluaran untuk konsumsi makanan sebesar 21,69 persen dan peningkatan

pengeluaran konsumsi bukan makanan sebesar 7,22 persen.

Menurut kelompok barang makanan, pengeluaran konsumsi terbesar masyarakat di Papua

pada tahun 2017 adalah untuk konsumsi makanan dan minuman jadi yaitu sebesar 15,59 persen;

kelompok umbi-umbian jadi sebesar 13,65 persen; dan kelompok sayur-sayuran yaitu sebesar 12,72

persen. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi perubahan pada pola pengeluaran konsumsi

penduduk menurut kelompok barang makanan, di mana pada tahun 2016 pengeluaran konsumsi

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 11
masyarakat yang paling besar adalah untuk konsumsi umbi-umbian, makanan dan minuman jadi, serta

sayur-sayuran.

Tabel 2.1
Rata-rata Pengeluaran dan Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut
Kelompok Barang Tahun 2016 dan 2017

Pengeluaran Persentase
Kelompok Barang
2016 2017 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Padi-padian 50 035 64 402 9,54 10,09
2 Umbi-umbian 96 019 87 130 18,30 13,65
3 Ikan/udang/cumi/kerang 46 105 61 698 8,79 9,67

id
4 Daging 29 736 40 346 5,67 6,32

.
go
5 Telur dan susu 22 084 26 738 4,21 4,19
6 Sayur-sayuran 60 611 81 173 11,55 12,72
7 Kacang-kacangan
s. 7 903 9 272 1,51 1,45
bp
8 Buah-buahan 16 192 22 335 3,09 3,50
a.

9 Minyak dan kelapa 18 364 21 131 3,50 3,31


u
ap

10 Bahan minuman 20 960 25 577 4,00 4,01


11 Bumbu-bumbuan 13 014 13 395 2,48 2,10
//p

12 Konsumsi lainnya 10 364 13 358 1,98 2,09


s:

13 Makanan dan minuman jadi 74 174 99 521 14,14 15,59


tp

14 Rokok 59 030 72 277 11,25 11,32


ht

Jumlah Makanan 524 592 638 354 100,00 100,00


15 Perumahan dan fasilitas rumah tangga 280 112 277 256 68,02 62,80
16 Aneka barang dan jasa 84 465 93 931 20,51 21,28
17 Pakaian, alas kaki, dan tutup kepala 15 930 21 813 3,87 4,94
18 Barang tahan lama 15 220 24 959 3,70 5,65
19 Pajak, pungutan, dan asuransi 9 919 13 583 2,41 3,08
20 Keperluan pesta dan upacara/kenduri 6 150 9 964 1,49 2,26
Jumlah Bukan Makanan 411 795 441 507 100,00 100,00
Jumlah Makanan + Bukan Makanan 936 387 1 079 861 100,00 100,00
Sumber: Susenas 2016, 2017

Sementara itu, sebagian besar pengeluaran penduduk untuk konsumsi bukan makanan

dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan perumahan dan fasilitas rumah tangga. Persentase

pengeluaran konsumsi penduduk untuk kelompok ini mencapai 62,80 persen. Selanjutnya adalah

pengeluaran untuk konsumsi aneka barang dan jasa yaitu sebesar 21,28 persen; dan di urutan ketiga
g Penduduk Papua Tahun 2011
Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 12
adalah untuk konsumsi barang tahan lama yaitu sebesar 5,65 persen. Dibandingkan tahun

sebelumnya, terlihat adanya pergeseran pola pengeluaran untuk konsumsi bukan makanan, yaitu

pada kelompok pengularan bukan makanan barang tahan lama dimana pada tahun 2016 posisi ketiga

adalah kelompok pakaian, alas kaki, dan tutup kepala.

Gambar 2.1
Perkembangan Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk, 2008-2017

60,20 61,10 60,51 60,23


58,45 59,11
57,71 57,05
55,97 56,02

id
44,03 43,98

.
42,95

go
42,29 41,55 40,89
39,8 38,9 39,49 39,77

s.
bp
a.

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
u

Makanan Bukan Makanan


ap
//p

Sumber: Susenas 2008-2017


s:

Pengeluaran konsumsi penduduk dapat dijadikan sebagai salah satu indikator untuk
tp

mengukur tingkat kesejahteraan di suatu daerah, sementara pergeseran komposisi pengeluaran dapat
ht

menjadi indikator perubahan tingkat kesejahteraan penduduk, makin rendah persentase pengeluaran

untuk makanan maka semakin baik tingkat perekonomian penduduk. Hal ini didasari Hukum Engel

(1857) yaitu bila selera tidak berubah maka persentase pengeluaran untuk makanan menurun dengan

meningkatnya pendapatan. Menurutnya, jika proporsi pengeluaran konsumsi makanan terhadap total

pengeluaran lebih dari 80 persen maka tingkat kesejahteraan dikategorikan sangat rendah.

Gambar 2.1 menunjukkan perkembangan pengeluaran penduduk untuk konsumsi makanan

dan bukan makanan kurun waktu sembilan tahun terakhir. Dari gambar tersebut terlihat bahwa dalam

periode tersebut, pola konsumsi penduduk Papua tidak banyak mengalami perubahan di mana

pengeluaran penduduk untuk konsumsi makanan selalu lebih besar daripada konsumsi bukan

makanan. Pada tahun 2017, pengeluaran konsumsi makanan sebesar 59,11 persen sedangkan untuk

konsumsi bukan makanan sebesar 40,89 persen. Pola tersebut terlihat hampir di seluruh

kabupaten/kota di Papua, kecuali di Kota Jayapura. Di Kota jayapura, pengeluaran untuk konsumsi

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 13
bukan makanan lebih tinggi daripada konsumsi makanan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel

lampiran.

Fluktuasi pada pengeluaran untuk konsumsi mengindikasikan perubahan atau pergeseran

tingkat kesejahteraan penduduk. Gambar tersebut menunjukkan bahwa di tahun 2017 terjadi

pergeseran persentase pengeluaran konsumsi makanan yaitu mengalami peningkatan. Padahal tiga

tahun sebelumnya pola konsumsi makanan masyaralat Papua mengalami penurunan secara

bertahap. Sebaliknya, di tahun 2017 pengeluaran untuk konsumsi bukan makanan mengalami

penurunan dimana tiga tahun sebelumnya mengalami peningkatan. Jika mengacu pada Hukum Engel,

dapat dikatakan bahwa peningkatan tingkat kesejahteraan penduduk di Papua pada tahun 2017 belum

mengalami perbaikan.

id
Pola Konsumsi Menurut Jenis Komoditi

.
go
Jenis komoditi yang dikonsumsi masyarakat bervariasi menurut wilayah. Komoditi yang

s.
dikonsumsi oleh masyarakat di Papua dapat berbeda dengan masyarakat yang tinggal di wilayah
bp
Jawa, Sumatera, atau wilayah lainnya di Indonesia yang disebabkan oleh perbedaan wilayah
a.

geografis, budaya, maupun tingkat kesejahteraan. Di wilayah barat, sebagian besar masyarakat
u

mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan pokoknya karena produksi yang melimpah atau mudah
ap

diperoleh di pasar. Sementara di wilayah timur seperti Papua, umbi-umbian menjadi bahan makanan
//p

yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena jenis komoditi inilah yang paling mudah
s:

diperoleh masyarakat.
tp
ht

Pada akhirnya, jenis komoditi yang paling banyak dikonsumsi adalah komoditi yang

mengambil proporsi paling besar dari total pengeluaran konsumsi masyarakat. Selanjutnya, besarnya

proporsi pengeluaran masyarakat terhadap suatu jenis komoditi tertentu menentukan jenis komoditi

apa saja yang menjadi komoditi strategis di suatu wilayah. Selain itu, pola konsumsi makanan dapat

dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan gizi masyarakat. Meskipun untuk melihat kondisi kesehatan

dan gizi diperlukan beberapa pertanyaan lain yang lebih rinci (misalnya frekuensi mengkonsumsi

makanan), data Susenas cukup untuk memberikan gambaran kondisi kesehatan dan gizi. Adapun

indikator yang digunakan adalah kuantitas dari masing-masing jenis makanan yang dikonsumsi.

Tabel 2.2 menunjukkan beberapa jenis komoditi yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

di Papua atau komoditi-komoditi yang mengambil proporsi terbesar dari total pengeluaran konsumsi

masyarakat pada tahun 2017.

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 14
Tabel 2.2
Rata-rata Konsumsi per Kapita Sebulan dan Persentase Rata-rata Pengeluaran Konsumsi Terhadap
Beberapa Macam Bahan Makanan Penting, 2017

Jenis Bahan Makanan Satuan Banyaknya % Pengeluaran

(1) (2) (3) (4)

Ketela rambat/ubi jalar Kg 8.49 11.36

Beras (lokal, kualitas unggul, impor) Kg 4.92 10.81

Rokok kretek filter Batang 37.55 8.97

id
Minyak goreng Liter 0.81 3.16

.
go
Daging ayam ras Kg 0.41 3.11

Nasi campur/rames s.
Porsi 0.90 2.87
bp
Gula pasir Ons 5.93 2.28
a.

Daging babi Kg 0.16 2.27


u
ap

Mie instan Bungkus 3.74 2.07

Telur ayam ras Butir 4.66 2.06


//p

Rokok putih Batang 7.92 1.84


s:

Mujair/Nila Kg 0.28 1.84


tp
ht

Bawang merah Ons 1.66 1.66

Mie bakso/rebus/goreng Porsi 0.67 1.66

Talas/keladi Kg 0.85 1.55


Tongkol/tuna/cakalang Kg 0.25 1.54

Sayur-sayuran lainnya Kg 0.90 1.46

Cabe rawit Kg 0.17 1.41

Makanan gorengan Potong 5.83 1.37

Bawang putih Ons 1.28 1.29

Ketela pohon/singkong Kg 0.94 1.19

Kembung Kg 0.20 1.18


Ekor kuning Kg 0.15 1.12

Kangkung Kg 0.52 1.10

Bayam Kg 0.58 1.03

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 15
Sumber: Susenas 2017

Ketela rambat/ubi jalar adalah komoditi paling strategis di Papua yang ditunjukkan oleh

besarnya proporsi pengeluaran konsumsi masyarakat untuk komoditi ini. Pada tahun 2017 sebesar

11,36 persen dari total pengeluaran masyarakat dialokasikan untuk konsumsi komoditi ini, di mana

rata-rata konsumsi per kapita sebulan sebesar 8,49 kg dalam sebulan. Selain ketela rambat/ubi jalar,

komoditi beras juga merupakan komoditi yang strategis karena sebesar 10,81 persen pengeluaran

konsumsi masyarakat dialokasikan untuk komoditi ini dengan rata-rata konsumsi per kapita sebulan

sebesar 4,92 kg. Rokok ternyata menjadi komoditi yang cukup strategis di Papua. Sebagaimana yang

ditunjukkan oleh tabel di atas, sebesar 8,97 persen pengeluaran masyarakat dialokasikan untuk

konsumsi rokok kretek filter. Selain itu komoditi minyak goreng dan daging ayam ras juga memiliki

proporsi yang cukup besar dalam konsumsi per kapita di Papua, yaitu masing-masing sebesar 3,16

. id
persen (0,81 liter sebulan) dan 3,11 persen (0,41 kg sebulan).

go
Pola Konsumsi Menurut Daerah Tempat Tinggal
s.
bp
Salah satu karakteristik demografi yang mempengaruhi pola konsumsi masyarakat pada
a.

umumnya adalah daerah tempat tinggal, yang diklasifikasikan menjadi daerah perkotaan dan
u

perdesaan. Hasil Susenas menunjukkan adanya perbedaan pola konsumsi antara masyarakat yang
ap

tinggal di daerah perkotaan dan perdesaan.


//p

Gambar 2.2
s:

Persentase Rata-rata Pengeluaran Konsumsi Makanan dan Bukan Makanan per Kapita Sebulan
tp

Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2017


ht

65,25

49,88 50,12 59,11

34,75 40,89

Perkotaan
Perdesaan
PAPUA

Makanan Bukan Makanan

Sumber: Susenas 2017

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 16
Gambar di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (50,12 persen) pengeluaran

masyarakat di perkotaan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bukan makanan

sedangkan untuk konsumsi makanan hanya sebesar 49,88 persen. Sementara itu, sebagian besar

kebutuhan masyarakat di daerah perdesaan masih untuk konsumsi makanan yang ditunjukkan oleh

besarnya persentase pengeluaran masyarakat di perdesaan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

makanan dibandingkan bukan makanan. Data Susenas menunjukkan sebesar 65,25 persen

pengeluaran masyarakat perdesaan untuk konsumsi makanan sedangkan untuk konsumsi bukan

makanan hanya sebesar 34,75 persen.

Perbedaan pola konsumsi yang terlihat antara masyarakat perkotaan dan perdesaan tersebut

dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraan masyarakat perkotaan yang relatif lebih tinggi daripada

masyarakat yang tinggal di daerah perdesaan. Sebagaimana Hukum Engel yang menyatakan bahwa

. id
pada masyarakat yang lebih sejahtera, pengeluaran konsumsi untuk makanan akan menurun,

go
sebaliknya pengeluaran untuk konsumsi bukan makanan akan mengalami peningkatan.
s.
Tabel 2.3
bp
Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis
a.

Komoditi Strategis, 2017


u
ap

Tipe Daerah
//p

No. Perkotaan Perdesaan


s:

Jenis Komoditi Strategis % Jenis Komoditi Strategis %


tp

(1) (2) (3) (4) (5)


ht

1. Beras (beras lokal, kualitas unggul, impor) 8.85 Ketela rambat/ ubi jalar 15.12
2. Rokok kretek filter 7.57 Beras 10.16
3. Nasi campur/rames 4.98 Rokok kretek filter 8.31
4. Mie bakso/rebus/goreng 2.78 Minyak goreng 3.62
5. Daging ayam ras 2.75 Daging Ayam Ras 2,82
Sumber: Susenas 2017

Perbedaan pola konsumsi antara masyarakat perkotaan dan perdesaan juga terlihat pada

jenis komoditi yang banyak dikonsumsi. Tabel 2.3 menunjukkan persentase rata-rata pengeluaran per

kapita sebulan menurut jenis komoditi strategis di masing-masing daerah. Tabel tersebut menunjukkan

bahwa beras adalah komoditi yang paling banyak dikonsumsi masyarakat di perkotaan sedangkan di

daerah perdesaan adalah ketela rambat/ubi jalar. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya proporsi

pengeluaran masyarakat terhadap kedua komoditi tersebut. Sebesar 8,85 persen pengeluaran

konsumsi makanan masyarakat perkotaan dialokasikan untuk membeli beras (beras lokal,kualitas

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 17
unggul, impor), sementara di perdesaan untuk konsumsi ketela rambat/ubi jalar di mana persentase

pengeluarannya cukup besar yaitu 15,12 persen. Meskipun demikian, beras juga merupakan komoditi

yang strategis di daerah perdesaan dengan proporsi pengeluaran sebesar 10,16 persen dari total

pengeluaran masyarakat di perdesaan.

Rokok (rokok kretek filter/tanpa filter) dan daging ayam ras merupakan dua dari lima komoditi

yang paling banyak dikonsumsi masyarakat baik di perkotaan dan perdesaan. Komoditi nasi

campur/rames dan mie bakso/rebus/goreng adalah dua komoditi lain yang strategis di daerah

perkotaan namun tidak strategis di daerah perdesaan, sedangkan komoditi minyak goreng adalah

komoditi yang strategis di perdesaan namun tidak strategis bagi masyarakat perkotaan.

Hal yang cukup menarik adalah munculnya jenis makanan jadi seperti nasi campur/rames

id
dan mie bakso/rebus/goreng sebagai komoditi strategis di daerah perkotaan namun tidak cukup

.
go
strategis bagi masyarakat yang tinggal di daerah perdesaan. Hal ini menjadi indikasi bahwa akhir-akhir

s.
ini masyarakat perkotaan lebih banyak mengkonsumsi makanan jadi daripada makanan yang
bp
disiapkan di rumah. Pola hidup penduduk perkotaan yang cenderung memiliki kegiatan lebih padat
a.

diduga turut mempengaruhi pilihan penduduk kota terhadap makanan siap saji. Selain itu, beberapa
u

hal yang dapat mempengaruhi perbedaan pola konsumsi penduduk perkotaan dan perdesaan adalah
ap

tingkat kesejahteraan penduduk, variasi komoditi yang tersedia di pasar, budaya atau kebiasaan
//p

setempat, dsb.
s:

Tabel 2.4
tp

Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Komoditi Bukan Makanan
ht

dan Daerah Tempat Tinggal, 2017

No. Komoditi Perkotaan Perdesaan Total

(1) (2) (3) (4) (5)


1. Perumahan dan fasilitas rumah tangga 59.21 66.23 62.80
2. Aneka barang dan jasa 24.68 18.02 21.28
3. Pakaian, alas kaki, dan tutup kepala 4.23 5.62 4.94
4. Barang tahan lama 5.96 5.36 5.65
5. Pajak, pungutan, dan asuransi 3.71 2.47 3.08
6. Keperluan pesta dan upacara/kenduri 2.21 2.30 2.26
Total 100.00 100.00 100.00
Sumber: Susenas 2017

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 18
Tabel 2.4 menunjukkan pola konsumsi bukan makanan masyarakat yang tinggal di daerah

perkotaan dan perdesaan. Secara umum, pada kelompok barang bukan makanan, proporsi terbesar

pengeluaran penduduk Papua adalah untuk perumahan dan fasilitas rumah tangga. Data Susenas

2017 menunjukkan bahwa persentase pengeluaran masyarakat untuk konsumsi komoditi tersebut

sebesar 62,80 persen, di mana proporsi pengeluaran untuk jenis komoditi yang sama di daerah

perdesaan lebih tinggi daripada pengeluaran masyarakat di perkotaan. Selanjutnya, proporsi

pengeluaran terbesar masyarakat adalah untuk konsumsi aneka barang dan jasa yaitu sebesar 21,28

persen; pakaian, alas kaki, dan tutup kepala sebesar 4,94 persen; barang tahan lama 5,65 persen;

pajak, pungutan, dan asuransi sebesar 3,08 persen; sisanya sebesar 2,26 persen untuk keperluan

pesta dan upacara/kenduri.

Menurut daerah tempat tinggal, perbedaan pola konsumsi bukan makanan antara penduduk

. id
perkotaan dan perdesaan hanya terjadi pada konsumsi barang tahan lama, dan konsumsi pakaian,

go
alas kaki, dan tutup kepala, di mana pengeluaran untuk konsumsi barang tahan lama di perkotaan
s.
lebih tinggi dibandingkan konsumsi pakaian, alas kaki, dan tutup kepala. Sebaliknya di perdesaan
bp
konsumsi pakaian, alas kaki, dan tutup kepala lebih tinggi dibandingkan konsumsi barang tahan lama.
u a.

Konsumsi perumahan dan fasilitas rumah tangga merupakan pengeluaran yang paling besar dari total
ap

pengeluaran bukan makanan rumah tangga, hanya saja di perdesaan proporsi pengeluarannya lebih
//p

tinggi (66,23 persen) daripada rumah tangga di perkotaan (59,21 persen). Sementara itu, konsumsi
s:

paling sedikit adalah untuk keperluan pesta dan upacara/kenduri. Pola yang sama terlihat pada jenis
tp

komoditi lainnya di mana pengeluaran konsumsi bukan makanan masyarakat perdesanaan lebih tinggi
ht

daripada masyarakat di perkotaan.

Pola Konsumsi Menurut Karakteristik Rumah Tangga

Selain dipengaruhi oleh daerah tempat tinggal, karakteristik rumah tangga diduga juga turut

mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Beberapa karakteristik rumah tangga yang diduga turut

mempengaruhi pola konsumsi adalah kelompok pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan,

kelompok umur kepala rumah tangga (KRT), dan status kemiskinan rumah tangga.

Pola Konsumsi Menurut Kelompok Pendapatan

Penduduk dikelompokkan berdasarkan kuintil pengeluarannya sehingga diperoleh lima

kelompok penduduk, yaitu kelompok 20 persen penduduk berpengeluaran terendah hingga kelompok

20 persen penduduk berpengeluaran tertinggi yang disimbolkan dengan Q1, Q2, …, Q5, sehingga Q1

merupakan 20 persen penduduk berpengeluaran terendah sedangkan Q5 merupakan 20 persen

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 19
penduduk dengan pengeluaran tertinggi. Persentase rata-rata pengeluaran per kapita sebulan

menurut kelompok pengeluaran rumah tangga disajikan pada Gambar 2.3.

Pada subbab sebelumnya telah dijelaskan bahwa sebagian besar anggaran rumah tangga

dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi makanan yaitu sebesar 59,11 persen dan sisanya

sebesar 40,98 persen digunakan untuk memenuhi konsumsi bukan makanan. Apabila dilihat menurut

kelompok pendapatan, maka pola konsumsi penduduk Papua pada tahun 2017 sesuai dengan hasil

studi Engel, yaitu: 1) kategori/proporsi terbesar dari anggaran rumah tangga (ruta) adalah untuk

makanan; (2) proporsi pengeluaran total untuk makanan menurun seiring meningkatnya pendapatan;

dan (3) proporsi pengeluaran total untuk pakaian.

Gambar 2.3
Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut

id
Kelompok Pendapatan Rumah Tangga, 2017

.
go
67,7
65,4 s.
bp
62,6 61,7
a.

52,7
u
ap
//p

47,3
s:

37,4 38,3
34,6
32,3
tp
ht

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5

Konsumsi Makanan Konsumsi Bukan Makanan

Sumber: Susenas 2017

Pada kelompok pendapatan terendah (Q1) sebesar 67,7 persen pendapatan rumah tangga

digunakan untuk konsumsi makanan dan hanya sekitar 32,3 persen yang digunakan untuk konsumsi

bukan makanan. Selanjutnya, pada kelompok pendapatan yang lebih tinggi, proporsi pengeluaran

rumah tangga untuk konsumsi makanan semakin berkurang, sebaliknya untuk konsumsi bukan

makanan. Bahkan pada kelompok pendapatan teratas (Q5) pengeluaran untuk konsumsi bukan

makanan mencapai 47,3 persen melebihi rata-rata provinsi. Dapat disimpulkan, semakin tinggi

kelompok pendapatan maka semakin besar pendapatan yang dialokasikan rumah tangga untuk

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 20
konsumsi bukan makanan. Pitomo (1992) mengemukakan, hal tersebut dikarenakan pada umumnya

kelompok penduduk berpendapatan rendah atau miskin (kuintil pertama) mengeluarkan

pendapatannya lebih besar untuk kebutuhan dasar baik yang terdiri dari kebutuhan konsumsi individu

seperti makanan, pakaian, dan perumahan, maupun kebutuhan pelayanan sosial seperti air minum,

sanitasi, transportasi, kesehatan, dan pendidikan (Anwar, 2008).

Pola Konsumsi Menurut Pendidikan KRT

Untuk melihat pola konsumsi masyarakat menurut tingkat pendidikan, maka tingkat

pendidikan KRT yang dilihat dari ijazah tertinggi yang dimiliki KRT digolongkan ke dalam lima kategori

yaitu tidak/belum pernah sekolah/tidak memiliki ijazah; tamat SD/sederajat; tamat SMP/sederajat;

tamat SMA/sederajat; dan tamat Perguruan Tinggi. Gambar di bawah menunjukkan persentase rata-

id
rata pengeluaran per kapita sebulan menurut tingkat pendidikan KRT.

.
go
Gambar 2.4
Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut
s.
bp
Tingkat Pendidikan KRT, 2017
u a.
ap

36,82 39,51 39,60 44,45 44,24 47,85 50,68 40,89


//p
s:
tp

63,18 60,49 60,40 55,55 55,76 59,11


ht

52,15 49,32

Tidak/belum SD/ sederajat SLTP/ SMA/ PT D1/D2 D3 D4/S1/S2/S3


pernah sederajat sederajat
sekolah/tidak
punya ijazah

Makanan Bukan Makanan

Sumber: Susenas 2017

Dari Gambar 2.4 terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan pola konsumsi yang cukup nyata

di antara kelompok atau kategori tingkat pendidikan KRT, di mana pada setiap jenjang pendidikan

yang ditamatkan, pengeluaran untuk konsumsi makanan lebih besar daripada untuk konsumsi bukan

makanan. Meskipun demikian, dapat dlihat bahwa terdapat kecenderungan semakin tinggi tingkat

pendidikan KRT, semakin tinggi proporsi pengeluaran untuk konsumsi bukan makanan dibandingkan

konsumsi makanan. Sebagai contoh, pada kelompok rumah tangga yang dikepalai oleh KRT dengan

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 21
pendidikan rendah (SD/sederajat), pengeluaran untuk konsumsi bukan makanan sebesar 36,82

persen dari total pengeluaran. Sebaliknya pada kelompok masyarakat yang dikepalai oleh KRT

dengan pendidikan Diploma 3 konsumsi bukan makanannya meningkat menjadi 50,68 persen,dan

proporsi pengeluaran untuk konsumsi makanan semakin kecil yaitu sebesar 49,32 persen dari total

pengeluaran.

Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pendidikan memiliki pengaruh terhadap

kecenderungan KRT dalam mengalokasikan pendapatan rumah tangganya untuk kebutuhan

konsumsi. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhinya, antara lain tingkat pendidikan KRT yang

sejalan dengan tingkat pendapatan rumah tangga, semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan

KRT maka semakin tinggi tingkat kesejahteraan rumah tangga.

id
Pola Konsumsi Menurut Kelompok Umur KRT

.
go
Karakteristik demografi lainnya adalah kelompok umur KRT. Dalam publikasi ini umur KRT

s.
dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu: 1) di bawah 25 tahun; 2) 26-45 tahun; 3) 46-65 tahun;
bp
dan 4) di atas 65 tahun. Gambar di bawah menunjukkan pola konsumsi makanan dan bukan makanan
a.

rumah tangga menurut kelompok umur KRT.


u

Gambar 2.5
ap

Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Umur KRT, 2017
//p
s:
tp

> 65 tahun 51,22 48,78


ht

46 - 65 tahun 56,91 43,09

26 - 45 tahun 60,95 39,05

< 25 tahun 60,69 39,31

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00

Makanan Bukan Makanan

Sumber: Susenas 2017

Gambar 2.5 menunjukkan, secara umum pengeluaran konsumsi makanan lebih besar

daripada konsumsi bukan makanan pada semua kelompok umur KRT. Pola yang terlihat adalah

semakin dewasa umur KRT maka semakin kecil pendapatan yang dialokasikan untuk konsumsi
g Penduduk Papua Tahun 2011
Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 22
makanan sebaliknya untuk konsumsi bukan makanan. Selain itu, dari gambar tersebut juga terlihat

bahwa konsumsi makanan paling besar ada pada rumah tangga dengan kelompok umur 26 – 45

tahun, yang ditunjukkan oleh besarnya proporsi pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi makanan

pada kelompok umur tersebut. Besarnya jumlah anggota rumah tangga diduga turut mempengaruhi

hal tersebut, di mana pada kelompok umur 26 – 45 tahun adalah umur produktif. secara reproduksi.

Pola Konsumsi Menurut Status Kemiskinan Rumah Tangga

Karakteristik social ekonomi lainnya yang sangat mempengaruhi pola konsumsi rumah

tangga adalah kondisi ekonomi rumah tangga tersebut. Status rumah tangga miskin dan tidak miskin

memiliki pola konsumsi yang berbeda. Menurut Hukum Engel, semakin tinggi tingkat kesejahteraan

rumah tangga maka proporsi konsumsi makanan akan semakin rendah dan proporsi konsumsi bukan

id
makanan semakin meningkat.

.
go
Gambar 2.6
Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Status Kemiskinan Rumah Tangga, 2017
s.
bp
u a.

Miskin 67,60 32,40


ap
//p
s:
tp
ht

Tidak Miskin 58,35 41,65

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00

Makanan Bukan Makanan

Sumber: Susenas 2017

Dari Gambar 2.6. terlihat bahwa kondisi rumah tangga di Papua baik untuk rumah tangga dengan

status tidak miskin maupun yang masih masuk dalam status rumah tangga miskin, keduanya masih

memiliki pola konsumsi yang sama, yakni proporsi konsumsi makanan lebih tinggi dibandingkan

dengan proporsi konsumsi bukan makanan. Namun terlihat jelas di ruamh tangga dengan status tidak

miskin proporsi konsumsi bukan makanan lebih tinggi daripada proporsi konsumsi makanan di rumah

tangga dengan status miskin, yaitu masing-masing 41,65 persen dan 32,40 persen. Hal ini

menunjukan bahwa seiring dengan semakin sejahteranya sebuah rumah tangga maka perlahan-lahan

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 23
konsumsi makanannya akan semakin rendah. Hal ini sudah sejalan dengan Hukum Engel tentang

pola konsumsi rumah tangga.

. id
go
s.
bp
u a.
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 24
. id
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 25
. id
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 26
3
KONSUMSI KALORI DAN PROTEIN

. id
Selain dapat memberikan informasi pengeluaran penduduk untuk konsumsi makanan dan

go
bukan makanan, data Susenas yang dikumpulkan juga merekam kuantitas atau jumlah makanan yang
s.
bp
dikonsumsi oleh setiap individu. Data tersebut dapat memberikan informasi mengenai jumlah

kandungan kalori dan protein yang dikonsumsi oleh penduduk. Bab berikut akan memberikan
u a.

gambaran mengenai pola konsumsi kalori dan protein penduduk Papua pada tahun 2017.
ap

Konsumsi Kalori dan Protein


//p

Tujuan kedua dari Sustainable Development Goals (SDGs) adalah mengakhiri kelaparan,
s:

mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan. Dua
tp
ht

indikator dalam tujuan SDGs yang berkaitan langsung dengan status gizi adalah prevalensi

kekurangan energi (prevalence of undernourishment) dan prevalensi penduduk dengan kerawanan

pangan sedang atau berat, yang mengacu pada Skala Pengalaman Kerawanan Pangan. Sejalan
dengan tujuan tersebut, keseriusan pemerintah dalam isu gizi tercermin dalam salah satu agenda

prioritas pembangunan pemerintah yang dituangkan dalam Nawacita, yaitu peningkatan status

kesehatan dan gizi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

Kualitas hidup manusia erat kaitannya dengan asupan pangan yang dikonsumsi. Untuk

mencapai status gizi yang baik maka asupan pangan yang dikonsumsi harus dalam jumlah yang

cukup, bermutu, dan beragam untuk memenuhi berbagai zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Zat gizi

tersebut di antaranya adalah kalori, protein, karbohidrat, dan lemak. Dalam publikasi ini, hanya zat gizi

kalori dan protein yang disajikan karena keduanya adalah zat gizi yang memiliki peranan penting

dalam kehidupan manusia.

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 27
Kalori merupakan satuan ukur untuk menyatakan nilai energi. Tubuh manusia memerlukan

kalori untuk menghasilkan energi. Dalam ilmu gizi, kalori adalah energi yang diperoleh dari makanan

dan minuman serta penggunaan energi dalam aktivitas fisik. Kalori dapat dianalogikan sebagai bahan

bakar bagi tubuh sehingga kekurangan kalori akan menjadikan tubuh lemah dan daya tahan tubuh

menurun. Sementara itu, zat gizi protein merupakan kunci nutrisi penting yang berguna untuk

pembentukan sel-sel baru dalam tubuh, mempengaruhi kerja enzim, hormon, dan kekebalan tubuh.

Protein juga merupakan zat gizi yang penting bagi tubuh, terutama untuk mengembangkan dan

memperbaiki jaringan tubuh. Dampak terburuk dari kekurangan protein adalah penyakit busung lapar

dan marasmus yang dapat berujung pada kematian. Konsumsi protein yang berlebihan juga

berdampak buruk bagi tubuh, terutama menganggu kerja ginjal.

Tingkat kecukupan konsumsi energi dan protein dapat digunakan sebagai indikator gizi

. id
masyarakat dan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan pangan, pertanian, kesehatan, dan

go
sosial ekonomi secara terintegrasi (Ariani, 2010)1. Penduduk dikatakan tercukupi konsumsi gizinya
s.
apabila memenuhi suatu standar tertentu. Standar yang digunakan untuk menentukan tingkat
bp
kecukupan konsumsi kalori dan protein penduduk di Indonesia adalah berdasarkan Peraturan Menteri
u a.

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
ap

bagi Bangsa Indonesia, yaitu 2.150 kkal dan 57 gram protein per kapita per hari.
//p

Tabel 3.1
s:

Rata-rata Konsumsi Kalori (kkal) dan Protein (gram) per Kapita per Hari Penduduk, 2017
tp
ht

Kalori (kkal) Protein


Jenis Makanan
K D K+D K D K+D
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Makanan dimasak di rumah 1 677,18 1 785,36 1 756,11 51,06 38,04 41,56
Makanan dan minuman jadi 346,64 103,30 168,29 9,85 2,49 4,48
Total 2 020,85 1 888,66 1 924,39 60,91 40,52 46,03
Sumber: Susenas 2017

Hasil Susenas menunjukkan bahwa pada tahun 2017 konsumsi kalori dan protein masyarakat

di Papua masing-masing sebesar 1.924,39 kkal dan 46,03 gram per kapita per hari. Apabila

dibandingkan dengan standar kecukupan gizi yang dianjurkan pemerintah, maka dapat disimpulkan

bahwa konsumsi kalori dan protein masyarakat di Papua pada tahun 2017 masih di bawah standar

1
Mewa Ariani, Analisis Konsumsi Pangan Tingkat Masyarakat Mendukung Pencapaian Diversifikasi Pangan, Gizi
Indo 2010 dalam Konsumsi Kalori Protein Penduduk Indonesia, BPS 2017
g Penduduk Papua Tahun 2011
Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 28
kecukupan atau dengan kata lain konsumsi kalori dan protein masyarakat Papua belum dapat

dikatakan telah memenuhi standar gizi yang cukup.

Menurut daerah tempat tinggal, konsumsi kalori dan protein masyarakat yang tinggal di

daerah perkotaan masih jauh lebih baik dibandingkan konsumsi masyarakat di perdesaan. Tabel 3.1

menunjukkan bahwa konsumsi kalori di perkotaan telah mencapai 2.020,85 kkal sementara konsumsi

protein bahkan telah mencapai 60,91 gram per kapita per hari atau telah mencapai standar konsumsi

protein yang dianjurkan sehari-hari. Sementara itu, di perdesaan, konsumsi kalori per kapita sehari

masyarakat masih di bawah angka provinsi yaitu sebesar 1.886,66 dan konsumsi protein sebesar

40,52 gram per kapita sehari. Ada banyak hal yang menyebabkan ketimpangan tersebut, di antaranya

adalah pola konsumsi masyarakat perkotaan yang lebih bervariasi dibanding pola konsumsi

masyarakat di perdesaan dan tingkat kesejahteraan masyarakat.

. id
go
Tabel 3.1 juga menyajikan konsumsi kalori dan protein menurut cara memperoleh makanan

s.
yaitu makanan yang disiapkan di rumah dan makanan jadi. Informasi tersebut berguna untuk melihat
bp
pergeseran pola konsumsi penduduk yang semakin modern. Secara umum, konsumsi kalori dan
a.

protein masyarakat sebagian besar berasal dari makanan yang dimasak atau disiapkan di rumah yaitu
u

masing-masing sebesar 1.756,11 kkal dan 41,56 gram per kapita per hari, sementara konsumsi kalori
ap

dan protein yang berasal dari makanan dan minuman jadi masing-masing sebesar 168,29 kkal dan
//p

4,48 gram per kapita per hari.


s:
tp

Pegeseran pola konsumsi masyarakat yang disebabkan oleh gaya hidup masyarakat yang
ht

semakin modern terlihat pada masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Dari tabel tersebut terlihat

bahwa konsumsi kalori dan protein masyarakat perkotaan yang diperoleh dari makanan dan minuman

jadi lebih tinggi daripada masyarakat di perdesaan. Hasil Susenas menunjukkan asupan kalori dan

protein yang dikonsumsi masyarakat perkotaan pada tahun 2017 masing-masing sebesar 346,64 kkal

dan 9,85 gram per kapita per hari jauh lebih tinggi daripada konsumsi masyarakat di perdesaan yaitu

masing-masing sebesar 103,30 kkal dan 2,49 gram per kapita per hari. Hal ini dapat disebabkan oleh

aktivitas penduduk perkotaan yang cenderung lebih tinggi daripada penduduk perdesaan sehingga

memilih untuk mengkonsumsi makanan siap saji.

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 29
Perkembangan Konsumsi Kalori dan Protein di Papua

Gambar di bawah menunjukkan perubahan konsumsi kalori dan protein masyarakat di Papua

kurun waktu empat tahun terakhir. Secara umum, konsumsi kalori dan protein masyarakat mengalami

peningkatan meskipun capaian pada tahun 2017 belum memenuhi standar kecukupan gizi yang

dianjurkan. Pada tahun 2014 konsumsi kalori per kapita sebesar 1.683,78 kkal sementara konsumsi

protein hanya sebesar 39,32 gram per kapita per hari. Angka tersebut terus meningkat hingga pada

tahun 2017, konsumsi masyarakat untuk kalori dan protein mencapai masing-masing sebesar

1.924,39 kkal dan 46,03 gram per kapita per hari.

Gambar 3.1
Perkembangan Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk, 2014-2017

id
1,807,66 1,924,39
1,764,80

.
1,683,78

go
s.
bp
u a.
ap
//p

39,32 39,48 38,40 46,03


s:

2014 2015 2016 2017


tp
ht

Kalori Protein

Sumber: Susenas 2017

Konsumsi Kalori dan Protein Menurut Kabupaten/Kota

Gambar 3.1 menunjukkan rata-rata konsumsi kalori dan protein per kapita per hari penduduk

Papua menurut kabupaten/kota pada tahun 2017. Dari gambar tersebut terlihat bahwa ada delapan

kabupaten dan enam kabupaten/kota dengan konsumsi kalori dan protein telah mencapai minimal

kebutuhan konsumsi yang dianjurkan.

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 30
Gambar 3.2
Rata- rata Konsumsi Kalori (kkal) dan Protein (gram) per Kapita per Hari Menurut Kabupaten/Kota,
2017

Kalori per kapita Protein per kapita

Mimika 2,340,35 Mimika 75,30


Pegunungan Bintang 2,325,45 Merauke 64,72
Nduga 2,323,04 Boven Digoel 62,28
Lanny Jaya 2,278,09 Waropen 61,85
Jayapura 2,243,40 Kota Jayapura 58,17
Waropen 2,229,25 Sarmi 57,07
Sarmi 2,222,57 Jayapura 56,10
Puncak Jaya 2,205,49 Pegunungan Bintang 52,02
Merauke 2,047,58 Nabire 50,95

id
Boven Digoel 2,027,61 Kep. Yapen 50,93

.
Asmat Keerom

go
1,990,87 48,30
Kota Jayapura 1,968,15 Biak Numfor 47,88
Yalimo
Papua
1,950,97
s. Papua
Paniai
46,03
bp
1,924,39 45,38
Mamberamo Tengah 1,894,98 Supiori 43,99
a.

Nabire 1,885,23 Deiyai 42,95


Kep. Yapen Asmat
u

1,878,56 42,86
ap

Puncak 1,857,19 Jayawijaya 41,04


Keerom 1,833,71 Puncak Jaya 39,54
//p

Jayawijaya 1,818,85 Mappi 39,18


Paniai 1,782,86 Lanny Jaya 37,30
s:

Deiyai 1,760,97 Dogiyai 35,34


tp

Supiori 1,706,00 Yalimo 33,53


Biak Numfor 1,645,78 Puncak 33,12
ht

Mappi 1,606,59 Intan Jaya 33,10


Dogiyai 1,576,81 Mamberamo Raya 28,97
Mamberamo Raya 1,525,55 Nduga 28,84
Intan Jaya 1,515,09 Mamberamo Tengah 27,29
Tolikara 1,491,43 Tolikara 26,76
Yahukimo 1,438,17 Yahukimo 19,09

Sumber: Susenas 2017

Apabila dibandingkan dengan AKG menurut PMK No. 75 Tahun 2013 maka konsumsi kalori

masyarakat di delapan kabupaten yaitu Mimika, Pegunungan Bintang, Nduga, Lanny Jaya, Jayapura,

Waropen, Sarmi, dan Puncak Jaya telah sesuai anjuran kesehatan, sementara untuk konsumsi

protein, enam kabupaten tersebut adalah Kabupaten Mimika, Merauke, Boven Digoel, Waropen, Kota

Jayapura, dan Sarmi. Dengan demikian, ada tiga kabupaten di Papua yang baik konsumsi kalori

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 31
maupun protein telah memenuhi standar minimum gizi yang dianjurkan yaitu Kabupaten Mimika,

Waropen, dan Sarmi.

Secara umum konsumsi protein penduduk yang tinggal di wilayah pesisir lebih tinggi daripada

penduduk yang tinggal di wilayah pegunungan atau pesisir sulit. Wilayah geografis diduga sebagai

salah satu penyebab timpangnya angka konsumsi protein antar kabupaten di Papua. Kabupaten yang

terletak di wilayah pesisir lebih cenderung untuk mengkonsumsi protein lebih tinggi daripada

kabupaten yang berada di wilayah pegunungan. Hal ini dapat disebabkan oleh sumber protein hewani

(misalnya ikan dan hewan ternak) yang lebih mudah didapatkan di daerah pesisir dibandingkan daerah

pegunungan. Apabila konsumsi kalori dan protein tersebut dijadikan sebagai indikator untuk mengukur

tingkat kesejahteraan penduduk, dapat disimpulkan bahwa penduduk yang tinggal di daerah pesisir

pantai Papua lebih sejahtera dibanding penduduk di wilayah pegunungan.

. id
go
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara kolektif, konsumsi kalori dan protein

s.
penduduk Papua pada tahun 2017 masih cukup jauh di bawah standar kecukupan konsumsi kalori
bp
dan protein per kapita per hari secara nasional. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi
a.

konsumsi kalori dan protein rumah tangga, di antaranya ketersediaan dan distribusi pangan, harga
u

pangan, serta karakteristik demografi rumah tangga seperti pendapatan rumah tangga, jumlah
ap

anggota rumah tangga, tingkat pendidikan KRT, dan sebagainya. Konsumsi kalori dan protein rumah
//p

tangga sangat mempengaruhi produktivitas seseorang dan daerah pada umumnya. Namun, masih
s:

diperlukan kajian yang lebih dalam untuk melihat faktor apa saja yang paling mempengaruhi
tp

kekurangan konsumsi kalori dan protein di Provinsi Papua. Dengan demikian, pemerintah dapat
ht

mengambil kebijakan paling tepat untuk meningkatkan konsumsi kalori dan protein rumah tangga.

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 32
DA F TA R P U S TAK A

Anwar, Khairil. 2008. Analisis Determinan Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga Masyarakat Miskin

di Kabupaten Aceh Utara. Tesis. Sekolah Pascasarjana Magister Ekonomi Pembagunan


Universitas Sumatera Utara. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2010. Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi

Maret 2017. BPS: Jakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2010. Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Menurut

Provinsi, Maret 2017. BPS: Jakarta.

id
BPS Provinsi Papua. 2015. Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2016. BPS Provinsi

.
go
Papua: Jayapura.

s.
bp
u a.
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 33
. id
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017| 34
. id
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 35
. id
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 36
Tabel 1. Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kabupaten/Kota, 2017

Kode Kabupaten/Kota Makanan Bukan Makanan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)


01 Merauke 609 384 579 437 1 188 821
02 Jayawijaya 687 843 464 038 1 151 881
03 Jayapura 638 129 439 685 1 077 815
04 Nabire 555 373 504 008 1 059 381
08 Kepulauan Yapen 551 983 409 805 961 788
09 Biak Numfor 438 062 390 223 828 285
10 Paniai 562 874 322 874 885 748
11 Puncak Jaya 1 224 759 538 661 1 763 420
12 Mimika 1 035 817 812 007 1 847 824
13 Boven Digoel 679 585 438 355 1 117 939

id
14 Mappi 405 302 212 758 618 060

.
go
15 Asmat 346 998 163 017 510 015
16 Yahukimo 319 712
s. 163 940 483 652
bp
17 Pegunungan Bintang 713 418 327 184 1 040 602
18 Tolikara 410 307 161 076 571 383
a.

19 Sarmi 537 850 396 328 934 177


u
ap

20 Keerom 450 778 376 865 827 643


26 Waropen 906 243 552 526 1 458 768
//p

27 Supiori 347 859 219 026 566 886


s:

28 Mamberamo Raya 218 743 86 620 305 362


tp

29 Nduga 682 201 263 783 945 984


ht

30 Lanny Jaya 677 804 365 533 1 043 338


31 Mamberamo Tengah 593 186 373 871 967 057
32 Yalimo 549 086 420 273 969 359
33 Puncak 1 134 308 415 173 1 549 481
34 Dogiyai 361 594 179 190 540 784
35 Intan Jaya 776 166 242 067 1 018 233
36 Deiyai 389 614 197 466 587 080
71 Kota Jayapura 759 378 942 098 1 701 476
PAPUA 638 354 441 507 1 079 861
Sumber : Susenas 2017

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 37
Tabel 2. Persentase Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kabupaten/Kota,
2017

Kode Kabupaten/Kota Makanan Bukan Makanan Jumlah


(1) (2) (3) (4) (5)
1 Merauke 51,26 48,74 100.00
2 Jayawijaya 59,71 40,29 100.00
3 Jayapura 59,21 40,79 100.00
4 Nabire 52,42 47,58 100.00
8 Kepulauan Yapen 57,39 42,61 100.00
9 Biak Numfor 52,89 47,11 100.00
10 Paniai 63,55 36,45 100.00
11 Puncak Jaya 69,45 30,55 100.00

id
12 Mimika 56,06 43,94 100.00

.
go
13 Boven Digoel 60,79 39,21 100.00
14 Mappi
s.
65,58 34,42 100.00
bp
15 Asmat 68,04 31,96 100.00
a.

16 Yahukimo 66,10 33,90 100.00


u

17 Pegunungan Bintang 68,56 31,44 100.00


ap

18 Tolikara 71,81 28,19 100.00


//p

19 Sarmi 57,57 42,43 100.00


s:

20 Keerom 54,47 45,53 100.00


tp

26 Waropen 62,12 37,88 100.00


ht

27 Supiori 61,36 38,64 100.00


28 Mamberamo Raya 71,63 28,37 100.00
29 Nduga 72,12 27,88 100.00
30 Lanny Jaya 64,97 35,03 100.00
31 Mamberamo Tengah 61,34 38,66 100.00
32 Yalimo 56,64 43,36 100.00
33 Puncak 73,21 26,79 100.00
34 Dogiyai 66,86 33,14 100.00
35 Intan Jaya 76,23 23,77 100.00
36 Deiyai 66,36 33,64 100.00
71 Kota Jayapura 44,63 55,37 100.00
PAPUA 59.11 40,89 100,00
Sumber : Susenas 2017

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 38
Tabel 3. Persentase Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan dan
Daerah Tempat Tinggal, 2017

No. Golongan Pengeluaran Perkotaan Perdesaan Perkotaan+


per Kapita Perdesaan
(1) (2) (3) (4) (5)

1 Kurang dari 100.000 -- -- --

2 100.000-149.999 -- 0,28 0.21

3 150.000-199.999 -- 1,94 1.41

4 200.000-299.999 0,11 12,37 9.06

5 300.000-499.999 4,34 24,71 19.20

id
6 500.000-749.999 11,27 15,00 13.99

.
go
7 750.000-999.999 14,33 10,69 11.67

8 1.000.000 dan lebih 69,94s. 35,01 44.45


bp
Jumlah 100.00 100,00 100,00
u a.

Sumber : Susenas 2017


ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 39
Tabel 4. Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Sebulan Menurut Golongan Pengeluaran per
Kapita (dalam Rp) dan Kelompok Komoditi, 2017

Golongan
Bukan
No. Pengeluaran Makanan Total
Makanan
per Kapita
(1) (2) (3) (4) (5)

1 100.000-149.999 75 309 60 879 136 188

2 150.000-199.999 117 787 62 690 180 477

3 200.000-299.999 169 658 84 931 254 589

4 300.000-499.999 262 049 123 445 385 494

5 500.000-749.999 401 894 218 533 620 428

id
6 750.000-999.999 553 755 320 136 873 891

.
go
7 1.000.000 dan lebih 1 012 240 767 445 1 779 685

2017 638 354


s. 441 507 1 079 861
bp
a.

2016 524 592 411 795 936 387


u

2015 473 382 356 371 829 753


ap

Sumber : Susenas 2017


//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 40
Tabel 5. Rata-Rata Konsumsi per Kapita Sebulan (dalam Rp) Menurut Kelompok
Komoditi Makanan dan Bukan Makanan, 2017

No. Kelompok Komoditi Rata-rata Konsumsi per Kapita Persentase


(1) (2) (3) (4)
1 Padi-padian 64 402 10,09

2 Umbi-umbian 87 130 13,65

3 Ikan/udang/cumi/kerang 61 698 9,67

4 Daging 40 346 6,32

5 Telur dan susu 26 738 4,19

6 Sayur-sayuran 81 173 12,72

id
7 Kacang-kacangan 9 272 1,45

.
go
8 Buah-buahan 22 335 3,50

9 Minyak dan lemak s. 21 131 3,31


bp
10 Bahan minuman 25 577 4,01
u a.

11 Bumbu-bumbuan 13 395 2,10


ap

12 Konsumsi lainnya 13 358 2,09


//p

13 Makanan dan minuman jadi 99 521 15,59


s:
tp

14 Tembakau dan sirih 72 277 11,32


ht

Jumlah Makanan 638 354 59,11

1 Perumahan dan fasilitas rumah tangga 277 256 62,80

2 Aneka barang dan jasa 93 931 21,28

3 Pakaian alas kaki dan tutup kepala 21 813 4,94

4 Barang tahan lama 24 959 5,65

5 Pajak pungutan dan asuransi 13 583 3,08

6 Keperluan pesta dan upacara/kenduri 9 964 2,26

Jumlah Bukan Makanan 441 507 40,89

Total 1 079 861 100,00

Sumber : Susenas 2017

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 41
Tabel 6A. Rata-rata Konsumsi Makanan per Kapita Sebulan Menurut Jenis Komoditi di
Daerah Perkotaan, 2017

Perkotaan
No. Jenis Komoditi Satuan Rata-rata Rata-rata
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 A. PADI-PADIAN [R.2-R.9] 73 635

2 Beras (lokal, kualitas unggul, impor) Kg 6,15 70 112

3 Beras ketan Kg 0,01 232

4 Jagung basah dengan kulit Kg 0,08 877

5 Jagung pipilan/beras jagung Kg 0,00 28

6 Tepung beras Kg 0,02 288

id
7 Tepung jagung (maizena) Kg 0,00 67

.
go
8 Tepung terigu Kg 0,18 1 936

9 Padi-padian lainnya
s. 0,01 95
bp
10 B. UMBI-UMBIAN [R.11-R.19] 18 537
a.

11 Ketela pohon/singkong Kg 0,68 5 169


u
ap

12 Ketela rambat/ubi jalar Kg 0,49 3 963

13 Sagu (bukan dari ketela pohon) Kg 0,32 4 127


//p

14 Talas/keladi Kg 0,27 3 620


s:
tp

15 Kentang Kg 0,06 1 472


ht

16 Gaplek Kg 0,00 11

17 Tepung gaplek (tiwul) Kg 0,00 30

18 Tepung ketela pohon (tapioka/kanji) Kg 0,01 79

19 Umbi-umbian lainnya 0,00 66

20 C. IKAN/UDANG/CUMI/KERANG [R.21-R.55] 96 842

21 Ekor kuning Kg 0,34 14 384

22 Tongkol/tuna/cakalang Kg 0,54 19 018

23 Tenggiri Kg 0,04 1 701

24 Selar Kg 0,04 1 118

25 Kembung Kg 0,45 16 186

26 Teri Kg 0,12 3 794

27 Bandeng Kg 0,10 3 299

28 Gabus Kg 0,06 1 796

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 42
Tabel 6A (Lanjutan)
Perkotaan
No. Jenis Komoditi Satuan Rata-rata Rata-rata
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

29 Mujair/Nila Kg 0,27 9 645

30 Mas Kg 0,02 1 061

31 Lele Kg 0,04 1 709

32 Kakap Kg 0,12 4 427

33 Baronang Kg 0,03 1 065

34 Patin Kg 0,00 0

35 Bawal Kg 0,02 878

id
36 Gurame Kg 0,02 516

.
go
37 Ikan segar/basah lainnya Kg 0,14 4 425

38 Udang s. Kg 0,09 5 003


bp
39 Cumi-cumi/sotong Kg 0,03 2 140
a.

40 Ketam/kepiting/rajungan Kg 0,01 793


u
ap

41 Kerang/siput Kg 0,00 100


//p

42 Udang dan hewan air lainnya yang segar Kg 0,00 137


lainnya
s:

43 Kembung diawetkan/peda Ons 0,03 188


tp

44 Tenggiri diawetkan Ons 0,03 218


ht

45 Tongkol/tuna/cakalang diawetkan Ons 0,11 732

46 Teri diawetkan Ons 0,10 643

47 Selar diawetkan Ons 0,01 60

48 Sepat diawetkan Ons 0,00 20

49 Bandeng diawetkan Ons 0,00 30

50 Gabus diawetkan Ons 0,04 103

51 Ikan dalam kaleng Ons 0,19 1 311

52 Ikan diawetkan lainnya Ons 0,05 324

53 Udang (ebi, rebon) Ons 0,00 5

54 Cumi-cumi/sotong diawetkan Ons 0,00 13

55 Udang dan hewan air lainnya yang diawetkan Ons 0,00 0

56 DAGING [R.57-R.75] 45 574

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 43
Rata-rata Rata-rata
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

57 Daging sapi Kg 0,06 6 097

58 Daging kerbau Kg 0,00 0

59 Daging kambing Kg 0,00 45

60 Daging babi Kg 0,10 9 140

61 Daging ayam ras Kg 0,58 21 780

62 Daging ayam kampung Kg 0,05 2 875

63 Daging bebek/itik Kg 0,00 134

64 Daging unggas lainnya Kg 0,00 224

65 Daging segar lainnya Kg 0,03 1 802

id
66 Dendeng Kg 0,01 615

.
go
67 Abon (sapi, ayam, rusa, dsb) Ons 0,01 76

68 Daging dalam kaleng (kornet, dsb) s. Kg 0,00 274


bp
69 Sosis, nugget, daging asap, bakso diawetkan Kg 0,02 985
a.

70 Daging diawetkan lainnya Kg 0,00 147


u
ap

71 Hati Kg 0,01 683


//p

72 Jeroan (usus, paru, limpa, babat, ampela, dsb) Kg 0,00 130


s:

73 Tetelan Kg 0,00 116


tp

74 Tulang Kg 0,01 433


ht

75 Lainnya Kg 0,00 17

76 TELUR DAN SUSU [R.77-R.89] 49 848

77 Telur ayam ras Butir 8,98 20 157

78 Telur ayam kampung Butir 0,12 537

79 Telur itik/telur itik manila Butir 0,03 124

80 Telur puyuh Butir 0,12 121

81 Telur lainnya Butir 0,00 11

82 Telur asin Butir 0,03 114

83 Susu murni Liter 0,02 351

84 Susu cair pabrik Kotak kecil 0,20 1 196


(±250ml)
85 Susu kental manis Kaleng 0,38 4 691
(±397gr)

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 44
Rata-rata Rata-rata
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

86 Susu bubuk Kg 0,14 11 167

87 Susu bubuk bayi Kg 0,10 10 997

88 Keju Ons 0,02 179

89 Hasil lain dari susu Ons 0,01 203

90 SAYUR-SAYURAN [R.91-R.119] 79 112

91 Bayam Kg 0,56 5 525

92 Kangkung Kg 0,80 8 699

93 Kol/kubis Kg 0,05 1 151

94 Sawi putih (petsai) Kg 0,05 1 008

id
95 Sawi hijau Kg 0,32 3 909

.
go
96 Buncis Kg 0,06 1 039

97 Kacang panjang s. Kg 0,26 2 941


bp
98 Tomat sayur Kg 0,22 3 469
a.

99 Wortel Kg 0,07 2 233


u
ap

100 Mentimun Kg 0,09 857


//p

101 Daun ketela pohon/daun singkong Kg 0,29 2 334


s:

102 Terong Kg 0,22 1 823


tp

103 Tauge Kg 0,07 1 083


ht

104 Labu, labu siam, labu parang Kg 0,15 1 437

105 Jagung muda kecil Ons 0,05 270

106 Bahan sayur sop/cap cay/kimlo (paket) Bungkus 0,39 2 878

107 Bahan sayur asam/lodeh (paket) Bungkus 0,07 492

108 Nangka muda Kg 0,03 395

109 Pepaya muda Kg 0,04 429

110 Jamur Ons 0,01 99

111 Petai Ons 0,01 59

112 Jengkol Kg 0,00 103

113 Bawang merah Ons 2,03 10 810

114 Bawang putih Ons 1,79 9 997

115 Cabe merah Kg 0,08 3 666

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 45
Rata-rata Rata-rata
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

116 Cabe hijau Kg 0,01 419

117 Cabe rawit Kg 0,29 10 896

118 Sayur dalam kaleng Kg 0,00 69

119 Sayur-sayuran lainnya Kg 0,09 1 023

120 KACANG-KACANGAN [R.121-R.131] 15 542

121 Kacang tanah tanpa kulit Kg 0,02 480

122 Kacang tanah dengan kulit Kg 0,01 176

123 Kacang kedele Kg 0,00 73

124 Kacang hijau Kg 0,03 695

id
125 Kacang mede Ons 0,00 33

.
go
126 Kacang lainnya Kg 0,00 65

127 Tahu s. Kg 0,75 7 889


bp
128 Tempe Kg 0,46 6 109
a.

129 Tauco Ons 0,00 22


u
ap

130 Oncom Ons 0,00 0


//p

131 Hasil lain dari kacang-kacangan Ons 0,00 0


s:

132 BUAH-BUAHAN [R.133-R.154] 32 265


tp

133 Jeruk, jeruk bali Kg 0,31 5 220


ht

134 Mangga Kg 0,08 1 911

135 Apel Kg 0,11 6 229

136 Alpokat Kg 0,03 829

137 Rambutan Kg 0,03 829

138 Duku Kg 0,01 268

139 Durian Kg 0,00 63

140 Salak Kg 0,00 153

141 Nanas Kg 0,08 1 121

142 Pisang ambon Kg 0,04 704

143 Pisang lainnya Kg 0,50 4 507

144 Pepaya Kg 0,31 2 711

145 Jambu Kg 0,02 311

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 46
Rata-rata Rata-rata
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

146 Sawo Kg 0,00 54

147 Belimbing Kg 0,01 61

148 Kedondong Kg 0,02 160

149 Semangka Kg 0,13 1 523

150 Melon Kg 0,03 319

151 Nangka Kg 0,02 306

152 Tomat buah Kg 0,09 1 701

153 Buah dalam kaleng Kg 0,01 87

154 Buah-buahan lainnya Kg 0,04 1 238

id
155 MINYAK DAN LEMAK [R.156-R.161] 21 963

.
go
156 Minyak kelapa Liter 0,11 2 197

157 Minyak jagung s. Liter 0,00 49


bp
158 Minyak goreng Liter 0,97 18 061
a.

159 Kelapa Butir 0,17 858


u
ap

160 Margarine Ons 0,13 592


//p

161 Minyak dan kelapa lainnya Liter 0,01 206


s:

162 BAHAN MINUMAN [R.162-R.172] 22 949


tp

163 Gula pasir Ons 6,45 11 026


ht

164 Gula merah (gula air) Ons 0,07 148

165 Teh bubuk Ons 0,04 128

166 Teh celup (sachet) 2 gr 11,70 3 364

167 Kopi (bubuk, biji) Ons 0,53 2 768

168 Kopi instan (sachet) 20 gr 2,35 3 836

169 Coklat instan 150 gr 0,02 142

170 Coklat bubuk Ons 0,02 208

171 Sirup Botol 0,06 1 085


(±620ml)
172 Bahan minuman lainnya 0,37 243

173 BUMBU-BUMBUAN [R.174-R.185] 17 813

174 Garam Gram 115,29 1 502

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 47
Tabel 6A (Lanjutan)

Perkotaan
No. Jenis Komoditi Satuan Rata-rata Rata-rata Nilai
Kuantitas (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

175 Kemiri Gram 27,98 1 142

176 Ketumbar/jinten Gram 14,48 806

177 Merica/lada Gram 13,20 1 150

178 Asam Gram 15,28 601

179 Terasi/petis Gram 5,72 514

180 Kecap 100 ml 0,58 4 076

181 Penyedap masakan/vetsin Gram 41,63 2 918

. id
182 Sambal jadi 100 ml 0,11 740

go
183 Saus tomat 100 ml 0,16 1 101

184 Bumbu masakan jadi/kemasan s. Gram 11,00 1 112


bp
185 Bumbu dapur lainnya (pala, jahe, kunyit, dsb.) Gram 26,69 2 152
u a.

186 KONSUMSI LAINNYA [R.187-R.195] 13 585


ap

187 Mie instan Bungkus 4,14 10 709


//p

(±80 gr)
188 Mie basah Kg 0,01 97
s:
tp

189 Bihun Ons 0,01 68


ht

190 Makaroni/mie kering Ons 0,01 46

191 Kerupuk Ons 0,54 1 664

192 Emping Ons 0,03 187

193 Bahan agar-agar Bungkus 0,04 172


(±7 gr)
194 Bubur bayi kemasan Kotak kecil 0,04 576
(±150 gr)
195 Konsumsi lainnya 0,01 66

196 MAKANAN DAN MINUMAN JADI [R.197-R.229] 217 788

197 Roti tawar Potong 3,78 5 752

198 Roti manis/lainnya Potong 3,19 6 545

199 Kue kering/biskuit Ons 1,53 4 813

200 Kue basah Buah 6,98 9 209

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 48
Tabel 6A (Lanjutan)
Perkotaan
No. Jenis Komoditi Satuan Rata-rata Rata-rata Nilai
Kuantitas (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
201 Makanan gorengan Potong 9,76 11 791
202 Bubur kacang hijau Porsi 0,21 1 756
203 Gado-gado/ketoprak/pecel Porsi 0,44 7 260
204 Nasi campur/rames Porsi 2,32 39 450
205 Nasi goreng Porsi 0,62 9 713

206 Nasi putih Porsi 0,94 5 431

207 Lontong/ketupat sayur Porsi 0,07 961

208 Soto/gule/sop/rawon Porsi 0,23 4 509

id
209 Sayur matang Porsi 0,61 5 187

.
go
210 Sate/tongseng Porsi/ 0,21 3 433

s. 5 tusuk
bp
211 Mie bakso/rebus/goreng Porsi 1,53 22 003
a.

212 Mie instan Porsi 0,21 1 902


u

213 Makanan ringan anak-anak Ons 1,43 5 745


ap

214 Ikan matang Potong 0,54 6 151


//p

215 Ayam/daging matang Potong 0,48 5 256


s:
tp

216 Daging olahan matang Potong 0,59 1 382


ht

217 Bubur ayam Porsi 0,16 2 139

218 Siomay/batagor Porsi/ 0,12 1 508


5 potong
219 Makanan jadi lainnya 0,90 4 843

220 Air kemasan Liter 1,79 10 850

221 Air kemasan galon Galon 1,54 13 509

222 Air teh kemasan ±250ml 1,18 6 065

223 Sari buah kemasan ±250ml 0,48 1 736

224 Minuman bersoda/mengandung CO2 Liter 0,12 1 608

225 Minuman kesehatan/berenergi ±100ml 0,15 941

226 Minuman lainnya (kopi, kopi susu, teh, susu Gelas 1,64 8 820
coklat, dsb)
227 Es krim Mangkok 0,36 2 737
kecil

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 49
Rata-rata Rata-rata Nilai
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

228 Es lainnya Porsi 0,69 2 053

229 Bir Liter 0,04 2 068

230 Minuman keras lainnya Liter 0,01 667

230 TEMBAKAU DAN SIRIH [R.231-R.235] 89 570

231 Rokok kretek filter Batang 44,54 59 963

232 Rokok kretek tanpa filter Batang 3,02 4 449


233 Rokok putih Batang 15,30 21 206

234 Tembakau Ons 0,03 198

235 Lainnya 1,18 3 754

id
Sumber : Susenas 2017

.
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 50
Tabel 7B. Rata-rata Konsumsi Makanan per Kapita Sebulan Menurut Jenis Komoditi di
Daerah Perdesaan, 2017

Perdesaan
No. Jenis Komoditi Satuan Rata-rata Rata-rata
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 A. PADI-PADIAN [R.2-R.9] 60 980

2 Beras (lokal, kualitas unggul, impor) Kg 4,46 58 946

3 Beras ketan Kg 0,01 73

4 Jagung basah dengan kulit Kg 0,13 1 243

5 Jagung pipilan/beras jagung Kg 0,00 11

6 Tepung beras Kg 0,00 59

id
7 Tepung jagung (maizena) Kg 0,00 25

.
go
8 Tepung terigu Kg 0,06 619

9 Padi-padian lainnya
s. 0,00 3
bp
10 B. UMBI-UMBIAN [R.11-R.19] 112 550
a.

11 Ketela pohon/singkong Kg 1,04 7 440


u
ap

12 Ketela rambat/ubi jalar Kg 11,45 87 759

13 Sagu (bukan dari ketela pohon) Kg 0,63 4 739


//p

14 Talas/keladi Kg 1,07 10 823


s:
tp

15 Kentang Kg 0,05 1 694


ht

16 Gaplek Kg 0,00 4

17 Tepung gaplek (tiwul) Kg 0,00 3

18 Tepung ketela pohon (tapioka/kanji) Kg 0,00 65

19 Umbi-umbian lainnya 0,00 23

20 C. IKAN/UDANG/CUMI/KERANG [R.21-R.55] 48 674

21 Ekor kuning Kg 0,07 3 502

22 Tongkol/tuna/cakalang Kg 0,14 5 072

23 Tenggiri Kg 0,01 590

24 Selar Kg 0,02 397

25 Kembung Kg 0,11 3 293

26 Teri Kg 0,01 318

27 Bandeng Kg 0,02 830

28 Gabus Kg 0,12 2 611

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 51
Tabel 6A (Lanjutan)
Perdesaan
No. Jenis Komoditi Satuan Rata-rata Rata-rata
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

29 Mujair/Nila Kg 0,29 10 900

30 Mas Kg 0,08 4 456

31 Lele Kg 0,04 1 471

32 Kakap Kg 0,07 1 687

33 Baronang Kg 0,02 266

34 Patin Kg 0,00 9

35 Bawal Kg 0,00 71

id
36 Gurame Kg 0,01 453

.
go
37 Ikan segar/basah lainnya Kg 0,20 3 614

38 Udang s. Kg 0,04 1 354


bp
39 Cumi-cumi/sotong Kg 0,01 526
a.

40 Ketam/kepiting/rajungan Kg 0,01 251


u
ap

41 Kerang/siput Kg 0,01 167


//p

42 Udang dan hewan air lainnya yang segar Kg 0,00 126


lainnya
s:

43 Kembung diawetkan/peda Ons 0,01 82


tp

44 Tenggiri diawetkan Ons 0,01 36


ht

45 Tongkol/tuna/cakalang diawetkan Ons 0,03 243

46 Teri diawetkan Ons 0,03 159

47 Selar diawetkan Ons 0,00 7

48 Sepat diawetkan Ons 0,00 7

49 Bandeng diawetkan Ons 0,02 149

50 Gabus diawetkan Ons 0,01 101

51 Ikan dalam kaleng Ons 0,73 5 733

52 Ikan diawetkan lainnya Ons 0,03 151

53 Udang (ebi, rebon) Ons 0,00 3

54 Cumi-cumi/sotong diawetkan Ons 0,00 35

55 Udang dan hewan air lainnya yang diawetkan Ons 0,00 1

56 DAGING [R.57-R.75] 38 409

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 52
Rata-rata Rata-rata
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

57 Daging sapi Kg 0,01 1 583

58 Daging kerbau Kg 0,00 11

59 Daging kambing Kg 0,00 200

60 Daging babi Kg 0,18 14 456

61 Daging ayam ras Kg 0,34 16 330

62 Daging ayam kampung Kg 0,05 3 041

63 Daging bebek/itik Kg 0,01 438

64 Daging unggas lainnya Kg 0,01 453

65 Daging segar lainnya Kg 0,03 1 129

id
66 Dendeng Kg 0,00 48

.
go
67 Abon (sapi, ayam, rusa, dsb) Ons 0,00 37

68 Daging dalam kaleng (kornet, dsb) s. Kg 0,00 218


bp
69 Sosis, nugget, daging asap, bakso diawetkan Kg 0,00 155
a.

70 Daging diawetkan lainnya Kg 0,00 45


u
ap

71 Hati Kg 0,00 110


//p

72 Jeroan (usus, paru, limpa, babat, ampela, dsb) Kg 0,00 47


s:

73 Tetelan Kg 0,00 0
tp

74 Tulang Kg 0,00 107


ht

75 Lainnya Kg 0,00 0

76 TELUR DAN SUSU [R.77-R.89] 18 174

77 Telur ayam ras Butir 3,06 8 698

78 Telur ayam kampung Butir 0,22 1 176

79 Telur itik/telur itik manila Butir 0,07 199

80 Telur puyuh Butir 0,02 15

81 Telur lainnya Butir 0,01 22

82 Telur asin Butir 0,00 4

83 Susu murni Liter 0,00 30

84 Susu cair pabrik Kotak kecil 0,04 308


(±250ml)
85 Susu kental manis Kaleng 0,29 4 474
(±397gr)

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 53
Rata-rata Rata-rata
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

86 Susu bubuk Kg 0,02 1 398

87 Susu bubuk bayi Kg 0,02 1 844

88 Keju Ons 0,00 3

89 Hasil lain dari susu Ons 0,00 2

90 SAYUR-SAYURAN [R.91-R.119] 81 937

91 Bayam Kg 0,59 6 071

92 Kangkung Kg 0,41 5 399

93 Kol/kubis Kg 0,40 7 377

94 Sawi putih (petsai) Kg 0,21 4 215

id
95 Sawi hijau Kg 0,25 3 465

.
go
96 Buncis Kg 0,15 2 864

97 Kacang panjang s. Kg 0,12 1 324


bp
98 Tomat sayur Kg 0,14 2 332
a.

99 Wortel Kg 0,12 2 867


u
ap

100 Mentimun Kg 0,09 885


//p

101 Daun ketela pohon/daun singkong Kg 0,39 3 114


s:

102 Terong Kg 0,08 925


tp

103 Tauge Kg 0,02 229


ht

104 Labu, labu siam, labu parang Kg 0,43 4 913

105 Jagung muda kecil Ons 0,02 141

106 Bahan sayur sop/cap cay/kimlo (paket) Bungkus 0,03 221

107 Bahan sayur asam/lodeh (paket) Bungkus 0,01 78

108 Nangka muda Kg 0,03 211

109 Pepaya muda Kg 0,04 311

110 Jamur Ons 0,00 22

111 Petai Ons 0,01 32

112 Jengkol Kg 0,00 56

113 Bawang merah Ons 1,52 9 059

114 Bawang putih Ons 1,10 6 465

115 Cabe merah Kg 0,02 946

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 54
Rata-rata Rata-rata
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

116 Cabe hijau Kg 0,01 228

117 Cabe rawit Kg 0,12 7 028

118 Sayur dalam kaleng Kg 0,00 33

119 Sayur-sayuran lainnya Kg 1,19 11 129

120 KACANG-KACANGAN [R.121-R.131] 6 949

121 Kacang tanah tanpa kulit Kg 0,02 378

122 Kacang tanah dengan kulit Kg 0,09 1 916

123 Kacang kedele Kg 0,01 126

124 Kacang hijau Kg 0,01 204

id
125 Kacang mede Ons 0,00 2

.
go
126 Kacang lainnya Kg 0,00 6

127 Tahu s. Kg 0,25 2 889


bp
128 Tempe Kg 0,11 1 395
a.

129 Tauco Ons 0,00 16


u
ap

130 Oncom Ons 0,00 0


//p

131 Hasil lain dari kacang-kacangan Ons 0,01 15


s:

132 BUAH-BUAHAN [R.133-R.154] 18 655


tp

133 Jeruk, jeruk bali Kg 0,22 3 794


ht

134 Mangga Kg 0,04 681

135 Apel Kg 0,01 557

136 Alpokat 0,09 1 213

137 Rambutan Kg 0,01 226

138 Duku Kg 0,00 2

139 Durian Kg 0,00 96

140 Salak Kg 0,01 242

141 Nanas Kg 0,11 1 538

142 Pisang ambon Kg 0,24 2 798

143 Pisang lainnya Kg 0,49 4 983

144 Pepaya Kg 0,12 992

145 Jambu Kg 0,02 184

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 55
Rata-rata Rata-rata
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
146 Sawo Kg 0,00 1

147 Belimbing Kg 0,00 13

148 Kedondong Kg 0,01 71

149 Semangka Kg 0,04 341

150 Melon Kg 0,01 85

151 Nangka Kg 0,02 254

152 Tomat buah Kg 0,01 196

153 Buah dalam kaleng Kg 0,00 3

154 Buah-buahan lainnya Kg 0,02 384

id
155 MINYAK DAN LEMAK [R.156-R.161] 20 822

.
go
156 Minyak kelapa Liter 0,11 1 931

157 Minyak jagung s. Liter 0,00 48


bp
158 Minyak goreng Liter 0,75 18 125
a.

159 Kelapa Butir 0,15 458


u
ap

160 Margarine Ons 0,02 117


//p

161 Minyak dan kelapa lainnya Liter 0,01 143


s:

162 BAHAN MINUMAN [R.162-R.172] 26 551


tp

163 Gula pasir Ons 5,73 13 793


ht

164 Gula merah (gula air) Ons 0,03 62

165 Teh bubuk Ons 0,06 175

166 Teh celup (sachet) 2 gr 5,39 1 936

167 Kopi (bubuk, biji) Ons 1,03 6 192

168 Kopi instan (sachet) 20 gr 1,30 4 143

169 Coklat instan 150 gr 0,01 36

170 Coklat bubuk Ons 0,00 24

171 Sirup Botol 0,01 182


(±620ml)
172 Bahan minuman lainnya 0,00 8

173 BUMBU-BUMBUAN [R.174-R.185] 11 758

174 Garam Gram 144,42 3 556

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 56
Tabel 6A (Lanjutan)

Perdesaan
No. Jenis Komoditi Satuan Rata-rata Rata-rata Nilai
Kuantitas (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

175 Kemiri Gram 6,72 247

176 Ketumbar/jinten Gram 4,36 217

177 Merica/lada Gram 5,10 443

178 Asam Gram 2,05 72

179 Terasi/petis Gram 1,75 131

180 Kecap 100 ml 0,17 1 118

181 Penyedap masakan/vetsin Gram 40,71 3 624

. id
182 Sambal jadi 100 ml 0,02 156

go
183 Saus tomat 100 ml 0,02 164

184 Bumbu masakan jadi/kemasan s. Gram 2,96 203


bp
185 Bumbu dapur lainnya (pala, jahe, kunyit, dsb.) Gram 25,04 1 827
u a.

186 KONSUMSI LAINNYA [R.187-R.195] 13 274


ap

187 Mie instan Bungkus 3,60 12 288


//p

(±80 gr)
188 Mie basah Kg 0,00 19
s:
tp

189 Bihun Ons 0,01 23


ht

190 Makaroni/mie kering Ons 0,01 24

191 Kerupuk Ons 0,18 471

192 Emping Ons 0,00 38

193 Bahan agar-agar Bungkus 0,01 58


(±7 gr)
194 Bubur bayi kemasan Kotak kecil 0,02 244
(±150 gr)
195 Konsumsi lainnya 0,02 108

196 MAKANAN DAN MINUMAN JADI [R.197-R.229] 55 692

197 Roti tawar Potong 0,75 1 354

198 Roti manis/lainnya Potong 1,11 3 002

199 Kue kering/biskuit Ons 1,08 5 635

200 Kue basah Buah 2,39 2 548

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 57
Tabel 6A (Lanjutan)
Perdesaan
No. Jenis Komoditi Satuan Rata-rata Rata-rata Nilai
Kuantitas (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
201 Makanan gorengan Potong 4,38 6 391
202 Bubur kacang hijau Porsi 0,05 299
203 Gado-gado/ketoprak/pecel Porsi 0,09 1 303
204 Nasi campur/rames Porsi 0,37 7 901
205 Nasi goreng Porsi 0,14 2 895

206 Nasi putih Porsi 0,12 853

207 Lontong/ketupat sayur Porsi 0,01 111

208 Soto/gule/sop/rawon Porsi 0,05 1 156

id
209 Sayur matang Porsi 0,06 487

.
go
210 Sate/tongseng Porsi/ 0,02 410

s. 5 tusuk
bp
211 Mie bakso/rebus/goreng Porsi 0,36 4 898
a.

212 Mie instan Porsi 0,06 617


u

213 Makanan ringan anak-anak Ons 0,52 2 119


ap

214 Ikan matang Potong 0,06 651


//p

215 Ayam/daging matang Potong 0,08 1 091


s:
tp

216 Daging olahan matang Potong 0,13 285


ht

217 Bubur ayam Porsi 0,01 72

218 Siomay/batagor Porsi/ 0,01 79


5 potong
219 Makanan jadi lainnya 0,23 648

220 Air kemasan Liter 0,30 2 107

221 Air kemasan galon Galon 0,22 1 911

222 Air teh kemasan ±250ml 0,28 1 511

223 Sari buah kemasan ±250ml 0,08 333

224 Minuman bersoda/mengandung CO2 Liter 0,08 1 195

225 Minuman kesehatan/berenergi ±100ml 0,05 335

226 Minuman lainnya (kopi, kopi susu, teh, susu Gelas 0,38 1 959
coklat, dsb)
227 Es krim Mangkok 0,06 252
kecil

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 58
Rata-rata Rata-rata Nilai
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

228 Es lainnya Porsi 0,13 299

229 Bir Liter 0,01 756

230 Minuman keras lainnya Liter 0,01 231

230 TEMBAKAU DAN SIRIH [R.231-R.235] 65 869

231 Rokok kretek filter Batang 34,96 48 273

232 Rokok kretek tanpa filter Batang 3,75 4 727


233 Rokok putih Batang 5,19 6 619

234 Tembakau Ons 0,15 1 163

235 Lainnya 1,51 5 087

id
Sumber : Susenas 2017

.
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 59
Tabel 7. Rata-rata Konsumsi Makanan per Kapita Sebulan Menurut Jenis Komoditi, 2017

Perkotaan+Perdesaan
No. Jenis Komoditi Satuan Rata-rata Rata-rata
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 A. PADI-PADIAN [R.2-R.9] 64 402

2 Beras (lokal, kualitas unggul, impor) Kg 4,92 61 965

3 Beras ketan Kg 0,01 116

4 Jagung basah dengan kulit Kg 0,11 1 144

5 Jagung pipilan/beras jagung Kg 0,00 16

6 Tepung beras Kg 0,01 121

7 Tepung jagung (maizena) Kg 0,00 36

id
8 Tepung terigu Kg 0,09 975

.
go
9 Padi-padian lainnya 0,00 28

10 B. UMBI-UMBIAN [R.11-R.19] s. 87 130


bp
11 Ketela pohon/singkong Kg 0,94 6 826
a.

12 Ketela rambat/ubi jalar Kg 8,49 65 102


u
ap

13 Sagu (bukan dari ketela pohon) Kg 0,54 4 573


//p

14 Talas/keladi Kg 0,85 8 875


s:

15 Kentang Kg 0,05 1 634


tp

16 Gaplek Kg 0,00 6
ht

17 Tepung gaplek (tiwul) Kg 0,00 11

18 Tepung ketela pohon (tapioka/kanji) Kg 0,00 69

19 Umbi-umbian lainnya 0,00 35

20 C. IKAN/UDANG/CUMI/KERANG [R.21-R.55] 61 698

21 Ekor kuning Kg 0,15 6 444

22 Tongkol/tuna/cakalang Kg 0,25 8 843

23 Tenggiri Kg 0,02 891

24 Selar Kg 0,02 592

25 Kembung Kg 0,20 6 779

26 Teri Kg 0,04 1 258

27 Bandeng Kg 0,04 1 498

28 Gabus Kg 0,10 2 391

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 60
Tabel 7 (Lanjutan)
Perkotaan+Perdesaan
No. Jenis Komoditi Satuan Rata-rata Rata-rata
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

29 Mujair/Nila Kg 0,28 10 560

30 Mas Kg 0,06 3 538

31 Lele Kg 0,04 1 536

32 Kakap Kg 0,09 2 428

33 Baronang Kg 0,02 482

34 Patin Kg 0,00 6

35 Bawal Kg 0,01 289

id
36 Gurame Kg 0,02 470

.
go
37 Ikan segar/basah lainnya Kg 0,19 3 833

38 Udang s. Kg 0,05 2 341


bp
39 Cumi-cumi/sotong Kg 0,02 962
a.

40 Ketam/kepiting/rajungan Kg 0,01 397


u
ap

41 Kerang/siput Kg 0,01 149


//p

42 Udang dan hewan air lainnya yang segar Kg 0,00 129


lainnya
s:

43 Kembung diawetkan/peda Ons 0,01 110


tp

44 Tenggiri diawetkan Ons 0,01 85


ht

45 Tongkol/tuna/cakalang diawetkan Ons 0,05 376

46 Teri diawetkan Ons 0,05 290

47 Selar diawetkan Ons 0,00 22

48 Sepat diawetkan Ons 0,00 11

49 Bandeng diawetkan Ons 0,01 117

50 Gabus diawetkan Ons 0,02 102

51 Ikan dalam kaleng Ons 0,58 4 537

52 Ikan diawetkan lainnya Ons 0,04 198

53 Udang (ebi, rebon) Ons 0,00 3

54 Cumi-cumi/sotong diawetkan Ons 0,00 29

55 Udang dan hewan air lainnya yang diawetkan Ons 0,00 1

56 DAGING [R.57-R.75] 40 346

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 61
Rata-rata Rata-rata
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

57 Daging sapi Kg 0,02 2 804

58 Daging kerbau Kg 0,00 8

59 Daging kambing Kg 0,00 158

60 Daging babi Kg 0,16 13 019

61 Daging ayam ras Kg 0,41 17 804

62 Daging ayam kampung Kg 0,05 2 996

63 Daging bebek/itik Kg 0,01 356

64 Daging unggas lainnya Kg 0,01 391

65 Daging segar lainnya Kg 0,03 1 311

id
66 Dendeng Kg 0,00 202

.
go
67 Abon (sapi, ayam, rusa, dsb) Ons 0,01 48

68 Daging dalam kaleng (kornet, dsb) s. Kg 0,00 233


bp
69 Sosis, nugget, daging asap, bakso diawetkan Kg 0,01 379
a.

70 Daging diawetkan lainnya Kg 0,00 72


u
ap

71 Hati Kg 0,01 265


//p

72 Jeroan (usus, paru, limpa, babat, ampela, dsb) Kg 0,00 69


s:

73 Tetelan Kg 0,00 31
tp

74 Tulang Kg 0,00 195


ht

75 Lainnya Kg 0,00 5

76 TELUR DAN SUSU [R.77-R.89] 26 738

77 Telur ayam ras Butir 4,66 11 796

78 Telur ayam kampung Butir 0,19 1 003

79 Telur itik/telur itik manila Butir 0,06 179

80 Telur puyuh Butir 0,05 43

81 Telur lainnya Butir 0,01 19

82 Telur asin Butir 0,01 33

83 Susu murni Liter 0,01 117

84 Susu cair pabrik Kotak kecil 0,09 548


(±250ml)
85 Susu kental manis Kaleng 0,32 4 533
(±397gr)

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 62
Rata-rata Rata-rata
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

86 Susu bubuk Kg 0,05 4 039

87 Susu bubuk bayi Kg 0,04 4 319

88 Keju Ons 0,00 51

89 Hasil lain dari susu Ons 0,00 56

90 SAYUR-SAYURAN [R.91-R.119] 81 173

91 Bayam Kg 0,58 5 924

92 Kangkung Kg 0,52 6 291

93 Kol/kubis Kg 0,31 5 694

94 Sawi putih (petsai) Kg 0,16 3 348

id
95 Sawi hijau Kg 0,27 3 585

.
go
96 Buncis Kg 0,13 2 370

97 Kacang panjang s. Kg 0,16 1 761


bp
98 Tomat sayur Kg 0,16 2 640
a.

99 Wortel Kg 0,10 2 695


u
ap

100 Mentimun Kg 0,09 878


//p

101 Daun ketela pohon/daun singkong Kg 0,37 2 903


s:

102 Terong Kg 0,12 1 167


tp

103 Tauge Kg 0,03 460


ht

104 Labu, labu siam, labu parang Kg 0,35 3 973

105 Jagung muda kecil Ons 0,03 176

106 Bahan sayur sop/cap cay/kimlo (paket) Bungkus 0,13 940

107 Bahan sayur asam/lodeh (paket) Bungkus 0,03 190

108 Nangka muda Kg 0,03 260

109 Pepaya muda Kg 0,04 343

110 Jamur Ons 0,01 43

111 Petai Ons 0,01 39

112 Jengkol Kg 0,00 68

113 Bawang merah Ons 1,66 9 532

114 Bawang putih Ons 1,28 7 420

115 Cabe merah Kg 0,04 1 681

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 63
Rata-rata Rata-rata
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

116 Cabe hijau Kg 0,01 279

117 Cabe rawit Kg 0,17 8 073

118 Sayur dalam kaleng Kg 0,00 43

119 Sayur-sayuran lainnya Kg 0,90 8 396

120 KACANG-KACANGAN [R.121-R.131] 9 272

121 Kacang tanah tanpa kulit Kg 0,02 405

122 Kacang tanah dengan kulit Kg 0,07 1 446

123 Kacang kedele Kg 0,00 112

124 Kacang hijau Kg 0,02 337

id
125 Kacang mede Ons 0,00 10

.
go
126 Kacang lainnya Kg 0,00 22

127 Tahu s. Kg 0,39 4 241


bp
128 Tempe Kg 0,21 2 670
a.

129 Tauco Ons 0,00 18


u
ap

130 Oncom Ons 0,00 0


//p

131 Hasil lain dari kacang-kacangan Ons 0,01 11


s:

132 BUAH-BUAHAN [R.133-R.154] 22 335


tp

133 Jeruk, jeruk bali Kg 0,24 4 180


ht

134 Mangga Kg 0,05 1 013

135 Apel Kg 0,04 2 091

136 Alpokat 0,08 1 109

137 Rambutan Kg 0,01 237

138 Duku Kg 0,00 19

139 Durian Kg 0,00 111

140 Salak Kg 0,03 480

141 Nanas Kg 0,09 1 313

142 Pisang ambon Kg 0,23 2 796

143 Pisang lainnya Kg 0,49 4 854

144 Pepaya Kg 0,17 1 457

145 Jambu Kg 0,02 218

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 64
Rata-rata Rata-rata
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
146 Sawo Kg 0,00 15

147 Belimbing Kg 0,00 26

148 Kedondong Kg 0,01 95

149 Semangka Kg 0,06 661

150 Melon Kg 0,01 148

151 Nangka Kg 0,02 268

152 Tomat buah Kg 0,03 603

153 Buah dalam kaleng Kg 0,00 26

154 Buah-buahan lainnya Kg 0,03 615

id
155 MINYAK DAN LEMAK [R.156-R.161] 21 131

.
go
156 Minyak kelapa Liter 0,11 2 003

157 Minyak jagung s. Liter 0,00 48


bp
158 Minyak goreng Liter 0,81 18 107
a.

159 Kelapa Butir 0,15 566


u
ap

160 Margarine Ons 0,05 246


//p

161 Minyak dan kelapa lainnya Liter 0,01 160


s:

162 BAHAN MINUMAN [R.162-R.172] 25 577


tp

163 Gula pasir Ons 5,93 13 045


ht

164 Gula merah (gula air) Ons 0,04 85

165 Teh bubuk Ons 0,05 162

166 Teh celup (sachet) 2 gr 7,09 2 322

167 Kopi (bubuk, biji) Ons 0,89 5 266

168 Kopi instan (sachet) 20 gr 1,59 4 060

169 Coklat instan 150 gr 0,01 65

170 Coklat bubuk Ons 0,01 74

171 Sirup Botol 0,02 426


(±620ml)
172 Bahan minuman lainnya 0,10 72

173 BUMBU-BUMBUAN [R.174-R.185] 13 395

174 Garam Gram 136,54 3 000

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 65
Tabel 7 (Lanjutan)

Perkotaan+Perdesaan
No. Jenis Komoditi Satuan Rata-rata Rata-rata Nilai
Kuantitas (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

175 Kemiri Gram 12,47 489

176 Ketumbar/jinten Gram 7,10 376

177 Merica/lada Gram 7,29 634

178 Asam Gram 5,63 215

179 Terasi/petis Gram 2,82 235

180 Kecap 100 ml 0,28 1 918

181 Penyedap masakan/vetsin Gram 40,96 3 433

. id
182 Sambal jadi 100 ml 0,04 314

go
183 Saus tomat 100 ml 0,06 417

184 Bumbu masakan jadi/kemasan s. Gram 5,14 449


bp
185 Bumbu dapur lainnya (pala, jahe, kunyit, dsb.) Gram 25,49 1 915
u a.

186 KONSUMSI LAINNYA [R.187-R.195] 13 358


ap

187 Mie instan Bungkus 3,74 11 861


//p

(±80 gr)
188 Mie basah Kg 0,00 40
s:
tp

189 Bihun Ons 0,01 35


ht

190 Makaroni/mie kering Ons 0,01 30

191 Kerupuk Ons 0,28 793

192 Emping Ons 0,01 78

193 Bahan agar-agar Bungkus 0,02 89


(±7 gr)
194 Bubur bayi kemasan Kotak kecil 0,03 334
(±150 gr)
195 Konsumsi lainnya 0,02 97

196 MAKANAN DAN MINUMAN JADI [R.197-R.229] 99 521

197 Roti tawar Potong 1,57 2 543

198 Roti manis/lainnya Potong 1,67 3 960

199 Kue kering/biskuit Ons 1,20 5 413

200 Kue basah Buah 3,63 4 349

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 66
Tabel 7 (Lanjutan)
Perkotaan+Perdesaan
No. Jenis Komoditi Satuan Rata-rata Rata-rata Nilai
Kuantitas (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
201 Makanan gorengan Potong 5,83 7 851
202 Bubur kacang hijau Porsi 0,09 693
203 Gado-gado/ketoprak/pecel Porsi 0,19 2 913
204 Nasi campur/rames Porsi 0,90 16 431
205 Nasi goreng Porsi 0,27 4 738

206 Nasi putih Porsi 0,35 2 091

207 Lontong/ketupat sayur Porsi 0,03 340

208 Soto/gule/sop/rawon Porsi 0,10 2 063

id
209 Sayur matang Porsi 0,21 1 757

.
go
210 Sate/tongseng Porsi/ 0,07 1 227

s. 5 tusuk
bp
211 Mie bakso/rebus/goreng Porsi 0,67 9 523
a.

212 Mie instan Porsi 0,10 964


u

213 Makanan ringan anak-anak Ons 0,77 3 100


ap

214 Ikan matang Potong 0,19 2 138


//p

215 Ayam/daging matang Potong 0,19 2 217


s:
tp

216 Daging olahan matang Potong 0,25 581


ht

217 Bubur ayam Porsi 0,05 631

218 Siomay/batagor Porsi/ 0,04 465


5 potong
219 Makanan jadi lainnya 0,41 1 782

220 Air kemasan Liter 0,70 4 471

221 Air kemasan galon Galon 0,58 5 047

222 Air teh kemasan ±250ml 0,52 2 742

223 Sari buah kemasan ±250ml 0,19 712

224 Minuman bersoda/mengandung CO2 Liter 0,09 1 307

225 Minuman kesehatan/berenergi ±100ml 0,08 499

226 Minuman lainnya (kopi, kopi susu, teh, susu Gelas 0,72 3 814
coklat, dsb)
227 Es krim Mangkok 0,14 924
kecil

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 67
Rata-rata Rata-rata Nilai
No. Jenis Komoditi Satuan
Kuantitas (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
228 Es lainnya Porsi 0,28 773

229 Bir Liter 0,02 1 111

230 Minuman keras lainnya Liter 0,01 349

230 TEMBAKAU DAN SIRIH [R.231-R.235] 72 277

231 Rokok kretek filter Batang 37,55 51 434

232 Rokok kretek tanpa filter Batang 3,56 4 652


233 Rokok putih Batang 7,92 10 563

234 Tembakau Ons 0,11 902

235 Lainnya 1,42 4 727

id
Sumber : Susenas 2017

.
go
s.
bp
a.
u
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 68
Tabel 8. Rata-rata Konsumsi Bukan Makanan per Kapita Sebulan (dalam Rp)
Menurut Jenis Komoditi dan Daerah Tempat Tinggal, 2017

No. Jenis Komoditi Perkotaan Perdesaan Total

(1) (2) (3) (4) (5)

1 A. PERUMAHAN DAN FASILITAS RUMAH TANGGA 473 015 204 710 277 256

2 Perkiraan sewa rumah 190 307 111 748 132 989

3 Nilai kontrak 15 251 5 730 8 305

4 Nilai sewa 42 884 1 691 12 829

5 Perkiraan sewa rumah dinas & lainnya 18 346 5 019 8 622

6 Pemeliharaan rumah dan perbaikan ringan 5 621 4 962 5 140

7 Nilai listrik 52 282 6 153 18 626

id
8 Nilai air 8 017 561 2 577

.
go
9 Nilai bahan bakar generator 373 1 437 1 149

10 Nilai minyak pelumas generator s. 69 182 151


bp
11 Pemeliharaan dan perbaikan generator 39 267 206
a.

12 Nilai bensin kendaraan bermotor 43 377 7 367 17 103


u
ap

13 Nilai solar kendaraan bermotor 1 041 295 497


//p

14 Nilai minyak tanah kendaraan bermotor 305 157 197


s:

15 Nilai minyak pelumas kendaraan bermotor 10 541 2 169 4 433


tp

16 Perbaikan ringan dan pemeliharaan kendaraan


4 884 1 273 2 250
ht

bermotor
17 Nilai LPG 1 124 23 320

18 Nilai gas kota 36 20 24

19 Nilai minyak tanah 15 886 4 284 7 421

20 Nilai arang/batu bara/briket 14 12 12

21 Kayu bakar dan bahan bakar lainnya 1 406 33 706 24 973

22 Kebutuhan lainnya untuk rumah 4 159 3 621 3 766

23 Rekening telepon rumah 1 080 105 369

24 Pulsa HP 44 991 12 297 21 137

25 Benda pos (wesel, materai, perangko, dsb) 208 69 106

26 Biaya internet 10 528 1 255 3 763

27 Lainnya (nomor perdana, warnet, kirim paket, dsb) 247 188 204

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 69
Tabel 8 (lanjutan)

No. Jenis Komoditi Perkotaan Perdesaan Total


(1) (2) (3) (4) (5)
28 B. ANEKA BARANG DAN JASA 197 136 55 684 93 931
29 Sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi, dan sampo 16 117 6 443 9 059
30 Barang kecantikan dan pembalut wanita 14 859 2 814 6 071
31 Perawatan kulit, muka, kuku, rambut 6 578 1 573 2 926
32 Sabun cuci (batangan, bubuk, krim, dan cair) 10 339 6 768 7 734
33 Bahan pemeliharaan pakaian 4 016 570 1 502
34 Surat kabar, majalah, buku-buku, dan alat-alat tulis
942 221 416
termasuk sewa majalah/bacaan
35 Barang lainnya (tisue, pampers, tusuk sate, dsb.) 6 564 1 463 2 842

id
36 Rumah Sakit Pemerintah

.
6 636 845 2 411

go
37 Rumah Sakit Swasta 2 630 304 933
38 Puskesmas/Pustu/Polindes/Posyandu s. 781 653 688
bp
39 Praktek dokter/poliklinik 2 834 116 851
a.

40 Praktek Petugas Kesehatan


u

119 83 93
ap

41 Praktek Pengobatan Tradisional 67 62 63


//p

42 Dukun Penolong Persalinan 5 14 11


s:

43 Obat yang dibeli dengan resep dari tenaga kesehatan


4 562 447 1 560
tp

(dokter, bidan, dsb)


ht

44 Obat modern yang dibeli tanpa resep dari tenaga


1 767 646 949
kesehatan
45 Obat tradisional/jamu untuk pengobatan 373 283 308
46 Biaya pembelian kacamata, kaki/tangan palsu (protese)
53 22 31
dan kursi roda
47 Periksa kehamilan 538 111 227
48 Imunisasi 517 160 256
49 Tes kesehatan / Medical Check Up 995 41 299
50 Keluarga Berencana (alat/cara kontrasepsi, konsultasi,
923 395 538
dsb.)
51 Biaya pemeliharaan kesehatan lainnya (vitamin, jamu
1 303 122 441
untuk menjaga kesehatan, urut, fitness, dsb.)
52 Sumbangan pembangunan sekolah (uang pangkal) 5 268 677 1 918
53 Uang sekolah (SPP) dan iuran BP3/POMG 21 151 4 842 9 252

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 70
Tabel 8 (lanjutan)

No. Jenis Komoditi Perkotaan Perdesaan Total


(1) (2) (3) (4) (5)
54 Iuran sekolah lainnya (keterampilan, les, tes, dsb.) 3 152 475 1 199
55 Buku pelajaran, foto copy bahan pelajaran 4 108 909 1 774
56 Alat-alat tulis (pulpen, pensil, penghapus, penggaris,
2 708 1 903 2 121
kalkulator, jangka, dsb.)
57 Uang kursus/bimbingan belajar di luar sekolah 1 647 265 639
58 Transportasi darat (biaya naik becak, mikrolet,
21 665 12 041 14 643
minibus, bus, kereta api, dsb.)
59 Transportasi udara/pesawat (tiket, airport tax, dsb.) 30 743 6 202 12 837
60 Transportasi laut/kapal feri, kapal laut 2 407 1 179 1 511

id
61 Lainnya (uang parkir, karcis tol, dsb.) 789 34 238

.
go
62 Hotel/motel/penginapan 2 097 112 649
63 Hiburan
s. 5 965 893 2 264
bp
64 Gaji/upah pembantu rumah tangga, satpam, tukang
8 467 1 616 3 468
a.

kebun, dan sopir


u

65 Jasa lembaga keuangan (jasa ATM, kartu kredit,


ap

2 775 286 959


biaya transfer, dsb.)
//p

66 Jasa lainnya (pembuatan KTP, SIM, akte kelahiran,


677 93 251
foto copy, photo, dsb.)
s:

67 C. PAKAIAN, ALAS KAKI, DAN TUTUP KEPALA


tp

33 818 17 364 21 813


ht

68 Pakaian jadi untuk laki-laki dewasa 8 800 4 943 5 986


69 Pakaian jadi untuk perempuan dewasa 8 845 4 622 5 764
70 Pakaian jadi untuk anak-anak 6 059 3 673 4 318
71 Bahan pakaian untuk laki-laki, perempuan, dan
1 152 697 820
anak-anak
72 Upah menjahit, memperbaiki pakaian, benang jahit,
613 174 293
dan barang lain untuk keperluan menjahit
73 Alas kaki 6 131 2 306 3 340
74 Tutup kepala untuk laki-laki, perempuan, dan anak-
749 404 497
anak
75 Pakaian lainnya 1 469 545 795
76 D. BARANG TAHAN LAMA 47 642 16 553 24 959
77 Meubelair 3 437 1 069 1 709

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 71
Tabel 8 (lanjutan)

No. Jenis Komoditi Perkotaan Perdesaan Total


(1) (2) (3) (4) (5)
78 Peralatan rumah tangga 2 664 366 988
79 Perlengkapan perabot rumah tangga 2 799 1 287 1 696
80 Perkakas rumah tangga 963 1 830 1 596
81 Alat-alat dapur/makan 2 340 2 777 2 659
82 Barang-barang pajangan/hiasan 468 142 231
83 Perbaikan perabot, perlengkapan dan perkakas rumah
677 474 529
tangga
84 HP dan assessorisnya, termasuk perbaikannya 5 196 1 359 2 396
85 Pembelian kamera, kacamata, video camera, alat-alat

id
386 60 148
optik lainnya dan perbaikannya

.
go
86 Pembelian arloji, jam, payung, tas, koper dan
860 243 410
perlengkapannya
s.
bp
87 Perhiasan mahal terbuat dari logam dan batu mulia
1 184 1 039 1 078
dan perbaikannya
a.

88 Pembelian mainan anak dan perbaikannya, perhiasan


u

905 134 343


ap

murah imitasi
89 Pembelian televisi, radio, video, DVD, kaset, radio
//p

1 266 358 604


kaset, gitar, piano/organ, komputer dan perbaikannya
s:

90 Pembelian alat dan perlengkapan olahraga dan


221 73 113
tp

perbaikannya
ht

91 Pembelian kendaraan untuk tranportasi 22 994 1 543 7 343


92 Binatang dan tanaman peliharaan dan biaya
826 3 687 2 914
pemeliharaannya
93 Barang tahan lama lainnya dan perbaikannya 455 109 203
94 E. PAJAK, PUNGUTAN, DAN ASURANSI 29 606 7 645 13 583
95 Pajak bumi dan bangunan (PBB) 1 905 528 900
96 Pajak kendaraan bermotor (STNK) dan tak bermotor 9 183 1 265 3 406
97 Pungutan/retribusi 638 74 227
98 Asuransi kesehatan 12 844 5 536 7 512
99 Asuransi jiwa lainnya dan asuransi kerugian 3 848 220 1 201
100 Lainnya (tilang, PPh, dsb.) 1 189 22 337

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 72
Tabel 8 (lanjutan)

No. Jenis Komoditi Perkotaan Perdesaan Total


(1) (2) (3) (4) (5)
101 F. Keperluan Pesta dan Upacara/Kenduri 17 633 7 122 9 964
102 Perkawinan 4 783 1 267 2 218
103 Khitanan dan ulang tahun 1 394 395 665
104 Perayaan hari raya agama 3 999 1 135 1 909
105 Ongkos naik haji (ONH) 2 391 308 872
106 Upacara agama atau adat lainnya 4 455 3 409 3 692
107 Biaya pemakaman 611 608 609
108 Total 798 851 309 079 441 507

. id
go
s.
bp
u a.
ap
//p
s:
tp
ht

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 73
Tabel 9. Rata-rata Konsumsi Kalori (kkal) dan Protein (gram) per Kapita per Hari
Menurut Kelompok Komoditi di Daerah Perkotaan, 2017

Perkotaan
No. Kelompok Komoditi Kalori Protein
(kkal) (gram)
(1) (2) (3) (4)

1 Padi-padian 768,31 18,04

2 Umbi-umbian 98,98 0,63

3 Ikan/udang/cumi/kerang 71,95 12,40

4 Daging 88,96 5,23

5 Telur dan susu 72,58 3,90

6 Sayur-sayuran 44,35 2,99

. id
7 Kacang-kacangan 50,16 5,06

go
8 Buah-buahan 40,76 0,44

9 Minyak dan lemak s. 273,33 0,11


bp
10 Bahan minuman 96,47 0,58
a.
u

11 Bumbu-bumbuan 12,48 0,46


ap

12 Konsumsi lainnya 58,83 1,21


//p

13 Makanan dan minuman jadi 343,64 9,85


s:

14 Tembakau dan sirih 0,00 0,00


tp

Total 2 020,82 60,91


ht

Sumber : Susenas 2017

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 74
Tabel 10. Rata-rata Konsumsi Kalori (kkal) dan Protein (gram) per Kapita per Hari
Menurut Kelompok Komoditi di Daerah Perdesaan, 2017

Perdesaan
No. Kelompok Komoditi Kalori Protein
(kkal) (gram)
(1) (2) (3) (4)

1 Padi-padian 547,86 12,85

2 Umbi-umbian 635,70 5,50

3 Ikan/udang/cumi/kerang 42,13 6,54

4 Daging 70,56 3,62

5 Telur dan susu 26,41 1,25

6 Sayur-sayuran 47,13 3,42

. id
7 Kacang-kacangan 32,82 2,53

go
8 Buah-buahan 32,18 0,33

9 Minyak dan lemak s. 213,75 0,10


bp
10 Bahan minuman 87,08 0,75
a.
u

11 Bumbu-bumbuan 3,59 0,14


ap

12 Konsumsi lainnya 46,15 1,00


//p

13 Makanan dan minuman jadi 103,30 2,49


s:

14 Tembakau dan sirih 0,00 0,00


tp

Total 1 888,66 40,52


ht

Sumber : Susenas. 2017

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 75
Tabel 11. Rata-rata Konsumsi Kalori (kkal) dan Protein (gram) per Kapita per Hari
Menurut Kelompok Komoditi, 2017

Perkotaan + Perdesaan
No. Kelompok Komoditi Kalori Protein
(kkal) (gram)
(1) (2) (3) (4)

1 Padi-padian 607,47 14,26

2 Umbi-umbian 490,57 4,18

3 Ikan/udang/cumi/kerang 50,19 8,13

4 Daging 75,54 4,06

5 Telur dan susu 38,89 1,97

6 Sayur-sayuran 46,38 3,31

. id
7 Kacang-kacangan 37,51 3,21

go
8 Buah-buahan 34,50 0,36

9 Minyak dan lemak s. 229,86 0,10


bp
10 Bahan minuman 89,62 0,71
a.
u

11 Bumbu-bumbuan 5,99 0,22


ap

12 Konsumsi lainnya 49,58 1,06


//p

13 Makanan dan minuman jadi 168,29 4,48


s:

14 Tembakau dan sirih 0,00 0,00


tp

Total 1 924,39 46,03


ht

Sumber : Susenas 2017

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 76
Tabel 12. Daftar Konversi Zat Gizi (Kalori dan Protein)

Perkotaan + Perdesaan
No. Jenis Komoditi Satuan Kalori Protein
(1) (2) (3) (4) (5)
1 A. PADI-PADIAN [R.2-R.9]

2 Beras (beras lokal. kualitas unggul. impor) Kg 3 622,00 84,75

3 Beras ketan Kg 3 605,00 77,00

4 Jagung basah dengan kulit Kg 361,20 11,48

5 Jagung pipilan/beras jagung Kg 3 200,00 82,80

6 Tepung beras Kg 3 640,00 70,00

7 Tepung jagung (maizena) Kg 3 550,00 92,00

8 Tepung terigu Kg 3 330,00 90,00

. id
9 Padi lainnya Kg 3 520,00 73,00

go
10 B. UMBI-UMBIAN [R.11-R.19]

11 Ketela pohon/singkong s. Kg 1 309,00 8,50


bp
12 Ketela rambat/ubi jalar Kg 1 252,20 11,78
a.

13 Sagu (bukan dari ketela pohon) Kg 3 380,00 6,00


u
ap

14 Talas/keladi Kg 1 135,40 15,50


//p

15 Kentang Kg 520,80 17,64


s:

16 Gaplek Kg 3 380,00 15,00


tp

17 Tepung gaplek (tiwul) Kg 3 630,00 11,00


ht

18 Tepung ketela pohon (tapioka/kanji) Kg 3 620,00 5,00

19 Umbi-umbian lainnya Kg 1 794,50 13,00

20 C. IKAN/UDANG/CUMI/KERANG [R.21-R.52]

21 Ekor kuning Kg 872,00 136,00

22 Tongkol/tuna/cakalang Kg 904,00 136,00

23 Tenggiri Kg 904,00 136,00

24 Selar Kg 480,00 90,24

25 Kembung Kg 824,00 176,00

26 Teri Kg 740,00 103,00

27 Bandeng Kg 1 032,00 160,00

28 Gabus Kg 477,40 76,88

29 Mujair Kg 712,00 149,60

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 77
Tabel 12 (lanjutan)

No. Jenis Komoditi Satuan Kalori Protein


(1) (2) (3) (4) (5)

30 Mas Kg 688,00 128,00

31 Lele Kg 477,40 76,88

32 Kakap Kg 736,00 160,00

33 Baronang Kg 1 200,00 165,00

34 Ikan segar Lainnya Kg 904,00 136,00

35 Udang Kg 618,80 142,80

36 Cumi-cumi/sotong Kg 750,00 161,00

37 Ketam/kepiting/rajungan Kg 679,50 62,10

id
38 Kerang/siput Kg 1 010,00 144,00

.
go
39 Ikan air tawar Lainnya Kg 552,20 108,60

40 Kembung/peda
s. ons 140,40 25,20
bp
41 Tenggiri ons 135,10 29,40
a.

42 Tongkol/tuna/cakalang ons 138,60 25,55


u

43 Teri ons 230,50 48,65


ap

44 Selar ons 145,50 28,50


//p

45 Sepat ons 216,80 28,50


s:
tp

46 Bandeng ons 296,00 17,10


ht

47 Gabus ons 233,60 46,40

48 Ikan dalam kaleng ons 338,00 21,10

49 Ikan Asin/diawetkan Lainnya ons 357,00 41,10

50 Udang (ebi) ons 265,50 56,16

51 Cumi-cumi/sotong ons 265,50 56,16

52 Udang dan hewan air lainnya yang diawetkan ons 357,00 41,10

Lainnya

53 D. DAGING [R.54-R.70]

54 Daging sapi Kg 2 070,00 188,00

55 Daging kerbau Kg 840,00 187,00

56 Daging kambing Kg 1 540,00 166,00

57 Daging babi Kg 4 165,00 130,00

58 Daging ayam ras Kg 3 020,00 182,00

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 78
Tabel 12 (lanjutan)

No. Jenis Komoditi Satuan Kalori Protein


(1) (2) (3) (4) (5)

59 Daging ayam kampung Kg 3 020,00 182,00

60 Daging unggas lainnya Kg 2 040,00 97,20

61 Daging lainnya Kg 2 060,00 171,00

62 Dendeng Kg 4 330,00 550,00

63 Abon Ons 212,00 18,00

64 Daging dalam kaleng Kg 2 410,00 160,00

65 Daging diawetkan Lainnya Kg

66 Hati Kg 1 360,00 197,00

id
67 Jeroan (selain hati) Kg 1 213,30 149,83

.
go
68 Tetelan Kg 1 280,00 155,30

69 Tulang
s. Kg 1 280,00 155,30
bp
70 Lainnya (daging) Kg 905,00 178,50
a.

71 E. TELUR DAN SUSU [R.72-R.84]


u

72 Telur ayam ras Kg 1 370,60 110,36


ap

73 Telur ayam kampung Butir 68,90 4,52


//p

74 Telur itik/telur itik manila Butir 125,40 7,76


s:
tp

75 Telur puyuh Butir 25,90 2,16


ht

76 Telur lainnya Butir 51,80 4,32

77 Telur asin Butir 114,90 8,01

78 Susu murni liter 488,00 25,60

79 Susu cair pabrik 250ml*) 122,00 6,40

80 Susu kental manis 397gr**) 1 333,90 32,55

81 Susu bubuk Kg 5 090,00 246,00

82 Susu bubuk bayi 400Kg 1 672,00 76,00

83 Keju Ons 326,00 22,80

84 Hasil lain dari susu Ons 52,00 3,30

85 F. SAYUR-SAYURAN [R.86-R.114]

86 Bayam Kg 113,60 6,39

87 Kangkung Kg 168,00 20,40

88 Kol/kubis Kg 180,00 10,50

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 79
Tabel 12 (lanjutan)

No. Jenis Komoditi Satuan Kalori Protein


(1) (2) (3) (4) (5)

89 Sawi putih (petsai) Kg 66,00 6,30

90 Sawi hijau Kg 191,40 20,01

91 Buncis Kg 306 00 21,60

92 Kacang panjang Kg 276,00 27,60

93 Tomat sayur Ons 19,00 0,95

94 Wortel Kg 288,00 8,00

95 Ketimun Kg 68,70 3,22

96 Daun ketela pohon/daun singkong Kg 635,10 59,16

id
97 Terong Kg 373,10 15,32

.
go
98 Tauge Kg 340,00 37,00

99 Labu
s. Kg 191,70 6,08
bp
100 Jagung muda kecil Ons 33,00 2,20
a.

101 Sayur sop/cap cay Bungkus 67,50 3,25


u

102 Sayur asam/lodeh Bungkus 116,00 2,80


ap

103 Nangka muda Kg 408,00 16,00


//p

104 Pepaya muda Kg 197,60 15,96


s:
tp

105 Jamur Ons 71,50 9,90


ht

106 Petai Ons 51,10 3,74

107 Jengkol Kg 1 260,00 56,70

108 Bawang merah Ons 35,10 1,35

109 Bawang putih Ons 83,60 3,96

110 Cabe merah Ons 26,40 0,85

111 Cabe hijau Ons 18,90 0,57

112 Cabe rawit Ons 87,60 4,00

113 Sayur dalam kaleng Kg 0,00 0,00

114 Sayur lainnya Kg 285,00 24,96

115 G. KACANG-KACANGAN [R.116-R.126]

116 Kacang tanah tanpa kulit Kg 4 520,00 253,00

117 Kacang tanah dengan kulit Kg 5 250,00 279,00

118 Kacang kedele Kg 3 810,00 404,00

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 80
Tabel 12 (lanjutan)

No. Jenis Komoditi Satuan Kalori Protein


(1) (2) (3) (4) (5)

119 Kacang hijau Kg 3 373,30 202,67

120 Kacang mede ons 606,00 19,50

121 Kacang lainnya Kg 2 723,60 201,31

122 Tahu Kg 800,00 109,00

123 Tempe Kg 1 430,00 120,00

124 Tauco Ons 166,00 10,40

125 Oncom Ons 187,00 13,00

126 Kacang-kacangan lainnya Ons 290,80 16,15

id
127 H. BUAH-BUAHAN [R.128-R.150]

.
go
128 Jeruk Kg 311,30 5,29

129 Mangga
s. Kg 365,30 3,64
bp
130 Apel Kg 484,50 4,25
a.

131 Alpokat Kg 518,50 5,49


u

132 Rambutan Kg 276,00 3,60


ap

133 Duku Kg 403,20 6,40


//p

134 Durian Kg 294,80 5,50


s:
tp

135 Salak Kg 1 350,60 4,68


ht

136 Nanas Kg 204,00 3,06

137 Pisang ambon Kg 644,00 7,00

138 Pisang raja Kg 928,80 11,18

139 Pisang lainnya Kg 1 131,10 10,06

140 Pepaya Kg 345,00 3,75

141 Jambu Kg 441,80 5,78

142 Sawo Kg 665,50 6,94

143 Belimbing Kg 309,60 3,44

144 Kedondong Kg 237,80 5,80

145 Semangka Kg 128,80 2,30

146 Melon Kg 128,80 2,30

147 Nangka Kg 296,80 3,36

148 Tomat buah Kg 240,00 13,00

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 81
Tabel 12 (lanjutan)

No. Jenis Komoditi Satuan Kalori Protein


(1) (2) (3) (4) (5)

149 Buah dalam kaleng Kg 450,00 5,60

150 Buah lainnya Kg 587,00 10,00

151 I. MINYAK DAN LEMAK [R.152-R.157]

152 Minyak kelapa Liter 6 960,00 8,00

153 Minyak jagung Liter 6 204,00 19,52

154 Minyak goreng lainnya Liter 7 216,00 0,00

155 Kelapa Butir 1 335,50 12,65

156 Margarin Ons 720,00 0,60

id
157 Minyak dan lemak lainnya ..... 7 362,00 13,50

.
go
158 J. BAHAN MINUMAN [R.159-R.166]

159 Gula pasir


s. Ons 364,00 0,00
bp
160 Gula merah (termasuk gula air) Ons 377,00 3,00
a.

161 Teh Ons 132,00 19,50


u

162 Kopi (bubuk. biji. instan) Ons 352,00 17,40


ap

163 Coklat instan 150 gr 645,00 16,52


//p

164 Coklat bubuk Ons 298,00 8,00


s:
tp

165 Sirup 620*ml) 1 056,50 0,00


ht

166 Bahan minuman lainnya ....... 0,00 0,00

167 K. BUMBU-BUMBUAN [R.168-R.180]

168 Garam Ons 0,00 0,00

169 Kemiri Ons 636,00 19,00

170 Ketumbar/jinten Ons 404,00 14,10

171 Merica/lada Ons 359,00 11,50

172 Asam Ons 132,00 0,54

173 Biji pala Ons 469,30 7,12

174 Cengkeh Ons 292,00 5,20

175 Terasi/petis Ons 250,00 23,05

176 Kecap 140*ml) 51,50 6,38

177 Penyedap masakan/vetsin Gram 0,00 0,00

178 Sambal jadi/saus tomat 140*ml) 109,80 2,24

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 82
Tabel 12 (lanjutan)

No. Jenis Komoditi Satuan Kalori Protein


(1) (2) (3) (4) (5)

179 Bumbu masak jadi/kemasan Ons 0,00 0,00

180 Bumbu dapur lainnya 49,30 1,51

181 L. KONSUMSI LAINNYA [R.182-R.190]

182 Mie instan 80gr**) 356,00 8,00

183 Mie basah Kg 860,00 6,00

184 Bihun Ons 360,00 4,70

185 Makaroni/mie kering Ons 350,00 8,30

186 Kerupuk Ons 453,00 3,88

id
187 Emping Ons 460,00 11,02

.
go
188 Bahan agar-agar Bungkus 7 gr) 1,47 0,01

189 Bubur bayi kemasan


s. 150 gr*) 277,10 9,96
bp
190 Konsumsi lain-lainnya ............ 345,00 8,50
a.

191 M. MAKANAN DAN MINUMAN JADI [R.192-


u

R.222]
ap

192 Roti tawar Bungkus kecil 248,50 7,95


//p

193 Roti manis/roti lainnya Potong 161,50 2,45


s:

194 Kue kering/biskuit/semprong Ons 426,30 6,19


tp
ht

195 Kue basah Buah 137,50 1,96

196 Makanan gorengan Potong 181,00 4,94

197 Bubur kacang hijau Porsi 109,00 8,70

198 Gado-gado/ketoprak/pecel Porsi 290,00 14,00

199 Nasi campur/rames Porsi 583,60 19,42

200 Nasi goreng Porsi 552,00 6,40

201 Nasi putih Porsi 391,60 4,62

202 Lontong/ketupat sayur Porsi 263,80 5,93

203 Soto/gule/sop/rawon/cincang Porsi 143,70 8,92

204 Sate/tongseng Porsi/5 tusuk 89,50 11,25

205 Mie bakso/mie rebus/mie goreng Porsi 529,00 6,82

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 83
Tabel 12 (lanjutan)

No. Jenis Komoditi Satuan Kalori Protein


(1) (2) (3) (4) (5)

206 Mie instan Porsi 356,00 8,00

207 Makanan ringan anak-anak/ krupuk/kripik Ons 509,10 6,28

208 Ikan (goreng, bakar, presto, pindang, pepes, Potong 624,00 70,35
dsb.)

209 Ayam/daging (goreng, bakar, dsb.) Potong 490,00 66,20

210 Makanan jadi lainnya ........ 246,30 8,90

211 Air kemasan 600ml*) 0,00 0,00

212 Air kemasan galon Galon 0,00 0,00

id
213 Air teh kemasan 250ml*) 61,00 0,00

.
go
214 Sari buah kemasan 250ml**) 57,60 0,00

215 Minuman ringan mengandung CO2 (soda)


s. 250ml*) 48,00 0,00
bp
216 Minuman kesehatan/ minuman berenergi 100ml*) 80,00 0,00
a.

217 Minuman lainnya (kopi, kopi susu, teh, susu Gelas 61,00 3,20
u

coklat dll.)
ap

218 Es krim Mangkok 207,00 4,00


//p

kacil
s:

219 Es lainnya Gelas 56,00 0,00


tp

200ml
ht

220 Bir 620ml**) 238,10 2,98

221 Anggur 620ml**) 276,30 3,45

222 Minuman keras lainnya 620ml**) 0,00 0,00

223 N. TEMBAKAU DAN SIRIH [R.224-R.229]

224 Rokok kretek filter Bungkus 0,00 0,00

225 Rokok kretek tanpa filter Bungkus 0,00 0,00

226 Rokok putih Bungkus 0,00 0,00

227 Tembakau Ons 0,00 0,00

228 Sirih/pinang Bungkus 0,00 0,00

229 Tembakau dan sirih lainnya ............... 0,00 0,00

g Penduduk Papua Tahun 2011


Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Papua 2017 | 84
o .id
.g
ps
.b
ua
ap
//p
s:
tp
ht

BADANPUSATSTATISTI
K
I
SBN978-
602-
0963-
19-
8
PROVINSIPAPUA
St
ati
sti
csofPapuaPr
ovi
nce
Jl
.DR.Samratul
angiDokIIJayapur
a991 12
Tel
p.(
0967)533028,534519Fax.(0967)536490 9 786020 963198
E-mai
l
:bps9400@bps.go.i
dHomepage:ht t
p:/
/papua.
bps.
go.
id

Anda mungkin juga menyukai