PENGORGANISASIAN
Dr. Ir. Pudji Purwanti, MP
Mochammad Fattah, S.Pi, M.Si
Email : pudjipurwanti@gmail.com
1. PENDAHULUAN
- Pengantar
4. Bagan organisasi formal
5. Departementalisasi
SUB
- Tujuan
2. Pengertian pengorganisasian
MODUL
7
3. Struktur organisasi
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen berkaitan
dengan penentuan dan pengelompokan tugas ke dalam
departemen, serta alokasi sumber daya ke dalam departemen.
1.2 Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai dasar-dasar
pengorganisasian, akan dapat
Menjelaskan pengertian organisasi, bagaimana membentuk suatu struktur organisasi,
dan bagaimana bagan organisasi formal
Menjelaskan bagaimana departementalisasi
2. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut
dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini:
1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif
sumber daya-sumber daya keuangan, phisik, bahan baku, dan tenaga kerja
organisasi.
2. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, di mana setiap
pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang
untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3. Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas dan para
karyawan.
4. Cara dalam mana para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus
dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang
diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengorganisasian merupakan suatu proses merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur sereta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara
para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Proses
pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur berikut ini:
1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logik dapat
dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat
sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada waktu
menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga
perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak-efisienan dan konflik-
konflik yang merusak.
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi
dapat mencapai tujuannya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi, yang
mencakup aspek-aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian, yaitu: 1)
pembagian kerja, 2) departementalisasi (atau sering disebut dengan istilah
departementasi), 3) bagan organisasi formal, 4) rantai perintah dan kesatuan perintah,
5) tingkat-tingkat hirarki manajemen, 6) saluran komunikasi, 7) penggunaan komite,
8) rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tak dapat dihindarkan.
3. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-
mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-
Page 2 of 10
Dasar-dasar Pengorganisasian Brawijaya University 2012
fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran
(ukuran) satuan kerja.
Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah
sebagai berikut:
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. Pada hubungan strategi dan struktur
organisasi dalam studinya pada perusahaan-perusahaan industri di Amerika, pada
dasarnya menyimpulkan bahwa “struktur mengikuti strategi”. Strategi akan
menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di
antara para manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi,
sehingga bila strategi berubah maka struktur organisasi juga berubah.
2. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi
barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan
dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerjasama harus
diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. Kebutuhan manajer dalam
pembuatan keputusan juga akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan
hubungan di antara satuan-satuan kerja pada rancangan struktur organisasi. Di
samping itu, orang-orang di luar organisasi, seperti pelanggan, supplier, dan
sebagainya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur.
4. Ukuran organisas. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan
kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi. Semakin besar ukuran
organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks, dan harus dipilih bentuk
sturktur yang tepat.
Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:
1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan
kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas
tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi)
2. Standardisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi
untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.
3. Koordinasi kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-
fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang menunjukkan lokasi
(letak) kekuasaan pembuatan keputusan.
5. Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
4. BAGAN ORGANISASI
Struktur organisasi adalah terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal. Manajer
perlu menggambarkan bagan organisasi (organization chart) untuk menunjukkan
struktur organisasi. Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi,
departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan menujukkan bagaimana
hubungan diantaranya. Satuan-satuan organisasi yang terpisah biasanya digambarkan
dalam kotak-kotak, di mana dihubungkan satu dengan yang lain dengan garis yang
menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi formal.
Page 3 of 10
Dasar-dasar Pengorganisasian Brawijaya University 2012
Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yang
secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pembagian kerja. Setiap kotak menunjukkan individu atau suatu organisasi mana
yang bertanggung jawab untuk kegiatan organisasi tertentu, dan tingkat spesialisasi
yang digunakan.
2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah. Rantai perintah menunjukkan hubungan
wewenang-tanggung jawab yang menhubungakan atasan dan bawahan dalam
keseluruhan organisasi. Oleh karena itu, setiap anggota organisasi mempunyai suatu
kaitan dengan manajer puncak organisasi. Dalam hal ini prinsip kesatuan perintah
harus jelas, di mana setiap karyawan menerima tugas dan pelimpahan wewenang
hanya dari seorang manajer dan melaporkan pertanggung jawaban juga hanya
kepada seorang manajer.
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan. Label dan deskripsi pada tiap kotak menunjukkan
pekerjaan organisasional atau bidang tanggung jawab yang berbeda.
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan. Keseluruhan bagan menunjukkan atas
dasar apa kegiatan-kegiatan organisasi dibagi dasar fungsional atau divisional, atau
lainnya (departementalisasi).
5. Tingkatan manajemen. Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan
bawahan tetapi juga keseluruhan hirarki manajer.
Direktur
Wakil Direktur
Manajer Divisi
Manajer Departemen
Kepala Penyelia
(Superintendent)
Penyelia
Karyawan
Page 4 of 10
Dasar-dasar Pengorganisasian Brawijaya University 2012
pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan vertikal berwujud tegak
sepenuhnya.
3. Bentuk horizontal. bagan ini digambarkan secara mendatar. Aliran wewenang dan
tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.
4. Bentuk lingkaran. Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan
jabatan lain. Bagan bentuk lingkaran jarang sekali digunakan dalam praktek.
5. DEPARTEMENTALISASI
Karakteristik dasar lainnya dari struktur organisasi adalah departementalisasi
(departementalization), yang merupakan basis pengelompokan posisi dalam
departemen dan departemen ke dalam organisasi secara total.
Ada lima pendekatan dari desain struktural yang menggambarkan kegunaan yang
berbeda dari rantai komando dalam departementalisasi.
Pendekatan fungsional, divisional, dan matriks merupakan pendekatan tradisional yang
mengandalkan rantai komando untuk menjelaskan pengelompokan departemental dan
hubungan pelaporan sepanjang hierarki. Dua pendekatan kontemporer adalah
kegunaan kelompok dan jaringan. Selain itu, pendekatan yang lebih baru seperti
kelompok, jaringan, dan organisasi virtual telah muncul untuk memenuhi kebutuhan
yang berubah dari organisasi berbasis pengetahuan di tengah lingkungan usaha yang
terus mengarah ke tungkat global.
Divisi 1 Divisi 2
Presiden Direktur
Rantai
Komando
Manajer Produk A Horizontal
Karyawan untuk
Produk
Dua- Divisi
Manajer Produk B
Atasan
REFERENSI
Darf, Richard L. 2006. Manajemen Edisi 6 Buku 2. Salemba Empat: Jakarta
Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Edisi 2. BPFE-YOGYAKARTA: Yogyakarta
PROPAGASI
A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
1. Buatlah dan diskusi struktur organisasi mengenai usaha perikanan!
Page 9 of 10
Dasar-dasar Pengorganisasian Brawijaya University 2012
a. matriks b. tim c. divisional d. fungsional vertikal
4. Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi
a. Pembagian kerja b. tingkatan manajemen c. segmen pekerjaan d. semua benar
5. Kelemahan dalam penggunaan pendekatan tim, kecuali :
a. Kesetiaan ganda dan konflik
b. Waktu dan sumber daya untuk pertemuan
c. Desentralisasi tidak terencana
d. Waktu respons lebih sedikit, keputusan lebih cepat
Page 10 of 10