FASILITATOR :
DISUSUN OLEH :
KELAS 5-C
KELOMPOK 7
4. Mahfudho Indah Y
2019
Kata pengantar
puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya, sehingga
kami dapat menyelesaikn makalah tentang “MENINGITIS” untuk memenuhi mata kuliah
Keprawatan Medikal Bedah dengan baik. Kami berterima kasih kepada semua teman
kelompok yang telah membantu dalam menyelasaikan makalah ini, khususunya dosen
Kami juga menyadarai atas segala keterbatasan dan kekurangan dalam penyajian
tugas makalah ini. Oleh sebab itu, dengan kerendahan hati kami sangat mengharapkan segala
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata, kami berharap malah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................
1. Pengertian Meningoensefalitis...........................................................................................
2. Etiologi Meningoefasilitis..................................................................................................
3. Anatomi Fisiologi...............................................................................................................
4. Patofisiologi........................................................................................................................
5. Menifestasi klinis...............................................................................................................
6. Pemeriksaan Diagnostik.....................................................................................................
7. Penatalaksanaan..................................................................................................................
8. Pathways.............................................................................................................................
9. Tipe Diet.............................................................................................................................
10. Komplikasi.........................................................................................................................
A. Pengkajian..........................................................................................................................
C. Evaluasi..............................................................................................................................
BAB V PENUTUP
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................................
3.2 SARAN...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Meningitis adalah penyakit infeksi dari cairan yang mengelilingi otak dan spinal
cord (Meningitis Foundation of America). Classic triad dari meningitis adalah
demam, leher kaku, sakit kepala, dan perubahan di status mental (van de Beek, 2004).
Sistem saraf pusat manusia dilindungi dari benda-benda asing oleh Blood Brain
Barrier dan oleh tengkorak, sehingga apabila terjadi gangguan pada pelindung
tersebut, sistem saraf pusat dapat diserang oleh benda-benda patogen (van de Beek,
2010). Angka kejadian meningitis mencapai 1-3 orang per 100.000 orang (Centers
for Disease Control and Prevention).
Patogen penyebab meningitis berbeda pada setiap grup umur. Pada neonatus,
patogen penyebab meningitis yang paling sering adalah Group B beta-haemolitic
streptococcus, Listeria monocytogenes, dan Escherichia coli. Pada bayi dan anak-
anak, patogen penyebab meningitis yang paling sering adalah Haemophilus influenza
(bila lebih muda dari 4 tahun dan belum divaksinasi), meningococcus (Neisseria
meningitis), dan Streptococcus pneumonie (pneumococcus). Pada orang remaja dan
dewasa muda, patogen penyebab meningitis yang paling sering adalah
1.3. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Meningoensefalitis
1. Pengertian Meningoensefalitis
2. Etiologi Meningoensefalitis
a. Infeksi virus:
(David, 2008).
komponen ensefalitis.
kandidosis,koksidiodomiro
4) Protozoa: plasmodium, tripanosoma, toksoplasma.
5) Staphylococcus aureus
6) Streptococcus
7) E. Colli
8) Mycobacterium
c. Pasca infeksi
1) Campak
2) Rubella
3) Varisela
4) Virus Pox
3. Anatomi fisiologi
oksigen tubuh dan sekitar 400 kilokalori energi setiap harinya. Otak
a. Durameter
Durameter terbagi lagi atas durameter bagian luar yang disebut selaput
c. Piameter
pembuluh darah kecil yang mensuplai darah ke otak dalam jumlah yang
banyak. Lapisan ini melekat erat dengan jaringan otak dan mengikuti
gyrus dari otak. Ruangan diantara arakhnoid dan piameter disebut sub
arakhnoid. Pada reaksi radang ruangan ini berisi sel radang. Disini
(Prince,Wilson, 2006).
4. Patofisiologi
pemasukan pada membran mukosa oleh campak, rubella, VVZ, atau HSV :
atau dengan penyebaran hematogen dari nyamuk atau gigitan serangga lain.
virus lebih lanjut pada organ yang ditempati, penyebaran sekunder sejumlah
virus dapat terjadi. Invasi SSS disertai dengan bukti klinis penyakit
5. Manifestasi klinis
meningoensefalitis, yaitu :
c. Kaku kuduk.
sensitivitas mikroorganisme.
d. Pemeriksaan laboratorium.
(Elizabeth, 2009).
7. Penatalaksanaan
a. Antibiotik
hidrasi. Dalam pemberian cairan ini perlu dilakukan pengkajian yang sering
Penyakit Campak
Cacar Air
Herpes
Bronchopneumonia
Peradangan Di Otak
Meningoencephalitis
Edema Pembentukan
Transudat & Eksudat
Resiko
Trauma
Suhu Tubuh Resiko kejang Ketidakseimbangan
Meningkat berulang nutrisi kurang dari
Nyeri akut kebutuhan tubuh
Defisit
Deficitcairan
Cairan
Gangguan
GangguanMobilitas
MobilitasFisik
Fisik
Gangguan Persepsi
Penumpukan sekret
Gambar 2.2 Pathways Keperawatan dengan kasus ME (Sumber: Arif, 2008; hlm.
8
9. TIPE DIET
Pada pasien meningitis, sebenarnya tidak memerlukan diet cair khusus
bila tidak didapati kondisi malnutrisi atau status gizi buruk. Biasanya diet TKTP
menjadi pilihan utama untuk kasus-kasus penyakit Infeksi akut seperti meningitis
guna meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan Infeksi di samping obat-
obatan supportif yang diberikan dokter. Bila dengan cara ini belum bisa
membantu asupan gizi pasien meningitis, maka dokter akan memutuskan untuk
pada pasien dengan infeksi berat dengan gizi buruk untuk memenuhi suplai air,
melalui sonde ( dapat dicerna baik atau tidak ) adalah dengan melihat residu yang
keluar dari NGT pada saat kita menarik keluar dengan menggunakan spuit. Bila
cairan yang keluar sama seperti jumlah cairan yang kita amasukkan setelah 2 jam
pemberian sonde maka bisa dipastikan makanan cair tidak bisa dicerna dengan
baik, namun bila residu tidak lebih dari 50% dari diit cair yang masuk berarti diit
cair masih bisa ditolerir oleh sal. pencernaan. Pemberian Nutrisi parentral
Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa pada dasarnya tidak ada
diet khusus untuk pasien meningitis namun umumnya diit TKTP untuk
memenuhi kebuthan kalori dan protein untuk meningkatkan daya tahan tubuh
merupakan diit yang tepat terutama pada kasus- kasus penyakit infeksi akut
Penyakit-penyakit yang dapat terjadi akibat dari komplikasi meningitis antara lain:
2. Efusi atau abses subdural, yaitu penumpukan cairan diruangan subdural karena adanyan
5. Abses otak, terjadi kerena radang yang berisi pus atau nanah diotak.
6. Arteritis pembuluh darah otak, yang dapay mengakibatkan infark otak karena adanya infeksi
(Harsono, 2007)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Biodata klien
2. Riwayat kesehatan yang lalu
a. Apakah pernah menderita penyait ISPA dan TBC ?
b. Apakah pernah jatuh atau trauma kepala ?
c. Pernahkah operasi daerah kepala ?
3. Data bio-psiko-sosial
a. Aktivitas
Gejala : Perasaan tidak enak (malaise).
Tanda : ataksia, kelumpuhan, gerakan involunter.
b. Sirkulasi
Gejala : Adanya riwayat kardiopatologi : endokarditis dan PJK. Tanda : tekanan
darah meningkat, nadi menurun, dan tekanan nadi berat, taikardi, disritmia.
c. Eliminasi
Tanda : Inkontinensi dan atau retensi.
d. Makan
Gejala : Kehilangan nafsu makan, sulit menelan.
Tanda : anoreksia, muntah, turgor kulit jelek dan membran mukosa kering.
e. Higiene
Tanda : Ketergantungan terhadap semua kebutuhan perawatan diri.
f. Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, parestesia, terasa kaku pada persarafan yang terkena,
kehilangan sensasi, hiperalgesia, kejang, diplopia, fotofobia, ketulian dan
halusinasi penciuman.
Tanda : letargi sampai kebingungan berat hingga koma, delusi dan halusinasi,
kehilangan memori, afasia,anisokor, nistagmus,ptosis, kejang umum/lokal,
hemiparese, tanda brudzinki positif dan atau kernig positif, rigiditas nukal,
babinski positif,reflek abdominal menurun dan reflek kremastetik hilang pada
laki-laki.
g. Nyeri/keamanan
Gejala : sakit kepala (berdenyut hebat, frontal).
Tanda : gelisah, menangis.
h. Pernafasan
Gejala : riwayat infeksi sinus atau paru.
Tanda : peningkatan kerja pernafasan.
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral yang berhubungan dengan proses infeksi dan
edema serebral.
2. Risiko kekurangan volume cairan yang berhubungan demam dan intake cairan yang
kurang.
SLKI SIKI
C. Evaluasi
3.1 KESIMPULAN
Meningitis adalah penyakit infeksi dari cairan yang mengelilingi otak dan
spinal cord (Meningitis Foundation of America). Classic triad dari meningitis adalah
demam, leher kaku, sakit kepala, dan perubahan di status mental (van de Beek, 2004).
Sistem saraf pusat manusia dilindungi dari benda-benda asing oleh Blood Brain
Barrier dan oleh tengkorak, sehingga apabila terjadi gangguan pada pelindung
tersebut, sistem saraf pusat dapat diserang oleh benda-benda patogen (van de Beek,
2010). Angka kejadian meningitis mencapai 1-3 orang per 100.000 orang (Centers for
Disease Control and Prevention).
3.2 SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermafaat bagi pembaca.
Apabila ada saran kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Van de bee, D,. De Gans, J,. Spanjaard,L,. 2004. Clinical Featurs and Prognostic
Van de bee, D,. Drake J.M Tunkel ,. 2004. Nosocomial Bacterial Meningitis. N Engl J
Med.