BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian
Dalam struktur-struktur geologi, beberapa hal yang mempengaruhi
keterjadiannya adalah sifat mekanik suatu batuan serta gaya-gaya yang bekerja
dan bersifat mempengaruhi suatu batuan. Sifat mekanik suatu batuan yaitu sifat
yang ada pada batuan dan sifat tersebut muncul apabila sebuah batuan
dipengaruhi oleh sebuah gaya. Sedangkan, gaya yang bekerja mempengaruhi
batuan tersebut dapat berupa gaya yang saling tarik-menarik, tekan-menekan,
dan gaya saling geser dalam suatu batuan. Apabila daya elastis suatu batuan
telah mencapai titik tertinggi maka batuan akan mengalami struktur atau
perubahan bentuk fisik pada batuan. Salah satu bentuk struktur geologi yaitu
lipatan. Lipatan merupakan perubahan bentuk fisik dari suatu lapisan batuan
yang telah mengalami dorongan gaya baik secara vertikal maupun horisontal.
Selain perubahan fisik batuan, volume batuan pun akan mengalami perubahan
karena proses tekanan yang besar. Struktur lipatan pada batuan biasanya
berbentuk melengkung dan melipat. Melipat merupakan salah satu bentuk dari
struktur lipatan yang terbentuk karena pengaruh gaya yang sejajar dengan
lapisan atau gaya horisontal pada lapisan. Sedangkan gaya vertikal yang
mempengaruhi atau biasanya tegak lurus dengan perlapisan maka, lapisan akan
mengalami suatu lengkungan. Lipatan dapat terjadi pada struktur bidang suatu
perlapisan, lipatan juga merupakan bentuk deformasi suatu perlapisan yang
merubah bentuk geometri aslinya dalam bentuk distorsi ataupun rotasi.
Lapisan yang memiliki bentuk bending atau melengkung, penyebabnya
ialah gaya yang bekerja bersifat tegak lurus pada bidang perlapisan sehingga
lengkungan pada lapisannya terlihat jelas. Sedangkan lapisan yang memiliki
bentuk buckling atau melipat, penyebabnya ialah gaya yang bekerja bersifat
sejajar pada bidang perlapisan, sehingga apabila terlipat lipatannya akan terlihat
miring.
2
3
Gambar 2.1
Contoh Buckling dan Bending
3
4
Inflection point : merupakan garis yang menunjukkan titik balik dari suatu
lengkungan yang membagi lengkungan maksimum menjadi dua.
Trough : merupakan bagian lembahan dari suatu lipatan perlapisan.
Axial line : merupakan sebuah garis khayal yang menghubungkan hinge
point pada suatu perlapisan yang memiliki struktur lipatan pada
permukaan lapisan tersebut.
Axial plane : merupakan sebuah bidang khayal yang membagi sayap-
sayap pada sebuah lipatan perlapisan dengan besaran sudut yang sama
besar.
Gambar 2.2
Contoh Unsur Geometri Lipatan
4
5
Gambar 2.3
Contoh Klasfikasi Lipatan Berdasarkan Unsur Geometri
Klasifikasi lapisan berdasarkan bentuk lipatannya :
Lipatan concentric : lipatan yang memiliki tebal lapisan yang sama.
Lipatan disharmonik : lipatan yang tidak memiliki keteraturan, karena
bahan penyusunnya yang beragam.
Lipatan ptigmatit : lipatan yang memiliki sumbu terbalik dengan bidang
lipatnya.
Lipatan chevron : lipatan yang memiliki bidang planar dengan sudut pada
lipatannya.
Lipatan seretan : lipatan yang terbentuk akibat seretan bidang
sampingnya, biasanya hasil seretan dari sesar.
5
6
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1. Tugas
Menggambarkan proyeksi lipatan berdasarkan arch method, boundary ray,
dan lapisan saling berlawan.
3.2. Pembahasan
1. Penggambaran lipatan dengan metode arc method :
terlampir
2. Penggambaran lipatan dengan metode boundary ray :
Terlampir
3. Penggambaran lipatan dengan metode berlawanan :
6
7
BAB IV
ANALISA
7
8
BAB V
KESIMPULAN
8
9
DAFTAR PUSTAKA