Anda di halaman 1dari 6

1.

PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori


Salah satu fungsi saliva ialah menjadi perantara makanan dengan reseptor pengecap
(taste buds) sehingga makanan dapat dirasakan. Pada waktu makanankontak dengan organ
dalam rongga mulut (lidah, mukosa, palatum), akan timbulrefleks salivasi yang merupakan
respon terhadap impuls yang berasal dari indera pengecap. Mekanisme yang terjadi ialah
sebagai berikut: impuls dari reseptorditeruskan ke traktus solitarius pada batang otak
kemudian transmisi impuls menuju. Nukleus salivatorius inferior dan superior sehingga
menimbulkan sekresisaliva kelenjar Submandibularis dan Submaxilaris melalui N. VII,
sedangkansekresi kelenjar Parrotis melalui N. IX. Saliva ini juga berfungsi untuk
membantu proses penelanan makanan.

Pada mamalia, jumlah reseptor indera pengecap ada 10.000 sel, yangterbanyak terdapat pada
lidah dan yang lainnya tersebut diseluruh dinding rongga mulut, tonsillar, pillar, gingival,
dan palatum. Pada lidah reseptor pengecap untukrasa-rasa primer disebarkan secara tidak
merata. Pada lidah reseptor indera pengecap terdapat 4 lokasi yang berisi 4 macam papila
mayor :

a. Papila Fungiform, terletak pada bagian anterior lidah, secara tersebar mempunyai bentukan
seperti cendawan. Papila ini berwarna kemerahan karena mempunyai banyak jaringan kapiler
dibawahnya serta berisi beberapa taste buds pada setiap papila. Papila ini dipersyarafi
oleh chorda tympani yang merupakan cabang N. VII (N. Fasialis).

b. Papila Foliata, papila dengan bentuk anatomis yang kecil, yang terdapat sepanjang lipatan-
lipatan lidah dibagian sepanjang permukaan lateral letak, anterior garis sirkumvalata.

c. Papila Sirkumvalata atau disebut dengan papilla sunken. Terletak diidnding saluran
mengelilingi yang membentuk garis V pada permukaan posterior lidah.

d. Papila Filiformis berfungsi mekanis dan non-gustatory.


Gambar 2.1 Taste buds pada lidah,papilla, dan penampang taste buds dan bagian-
bagiannya.

Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang ditutup oleh
membran mukosa (selaput lendir). Selaput lendir ini tampak kasarkarena adanya tonjolan-
tonjolan yang disebut papila yang merupakan akhiran-akhiran saraf pengecap dan terletak
pada seluruh permukaan lidah. Saraf-saraf pengecap inilah yang dapat membedakan rasa
makanan. Jumlah papila pada setiaporang belum tentu sama. Biasanya perempuan memiliki
papila lebih banyakdaripada laki-laki. Orang yang mempunyai banyak papila akan lebih
pekaterhadap rasa (Levine, 2011).

Arteri berasal dari arteri carotis externa. Arteri sublingualis berlanjut kedepan untuk
mensuplai darah ke glandula sublingualis musculus Mylohyoid danmukosa membranmulut
menuju vena Jugularis interna. Di bawah lidah, mukosamembran ini membentuk frenulum
lingualis untuk mengarahkan pergerakan lidah.Vena Lingualis merupakan vena commitantes
mendampingi arteri Lingualismenuju venaLingualis interna. Ada vena Lingualis profundus,
vena Lingualisdorsalis, dan vena commitantes yang berasal dari percabangan nervus
hypoglossi (Frita, 2011).

Tiga saraf cranial yang memainkan peranan dalam pengantaran impulsdari lidah ke
otak, yaitu nervus facial (VII) pada bagian 2/3 anterior lidah, nervusglossopharyngeal (IX)
pada bagian 1/3 posterior lidah, dan nervus vagus (X)
pada pharynx dan epiglottis. Diawali dari taste buds pada lidah, impuls menyebarsepanjang
nervus facial dan dari 1/3 posterior lidah melalui nervusglossopharyngeal. Impuls dari daerah
lain selain lidah berjalan melalui nervusvagus. Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di
medula oblongata untuk masukke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan
membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis kemudian
akan disalurkan ke daerah insula.Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di post
central gyrus kemudiandihantar ke thalamus yang akan memberi persepsi pengecapan yang
dirasa (Levine, 2011).

Gambar 2.2 Letak Reseptor pada lidah

Rasa umami

Umami adalah kata dalam bahasa Jepang untuk merasakan rasa kecapyang
menyenangkan, yang secara kualitatif berbeda dari rasa asam, asin, manis,atau pahit. Rasa
umami yang kuat dapat diperoleh dengan mengkombinasikanantara glutamat bebas dengan 5
ribonukleotida seperti guanosina monofosfat daninosina monofosfat (Frings, 2004).

Rasa Asin

Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi terutama konsentrasi ionsodium.


Kualitas rasa asin sedikit berbeda dari satu garam dengan garam lainnyakarena beberapa jenis
garam juga mengeluarkan rasa lain di samping rasa asin. Pada lidah reseptor indera pengecap
teradapat 4 lokasi yang berisi 4 macam papilla mayor, yaitu :

1. Papilla Fungiform, terletak pada bagian anterior lidah, secara tersebarmempunyai bentukan
seperti cendawan. Papilla ini berwarnakemerahan karena mempunyai banyak jaringan kapiler
dibwahnyaserta berisi beberapa taste buds pada setiap papilla. Papilla inidipersyarafi oleh
chorda tympani yang merupakan cabang N. VII (N.Facialis).

2. Papilla Foliata, papilla dengan bentuk anatomis yang kecil, yangterdapat sepanjang lipatan-
lipatan lidah dibagian sepanjang permukaanlateral letak, anterior garis sirkumvalata.

3. Papilla Sirkumvalata atau disebut sebagai papilla sunken. Terletak didinding saluran yang
mengelilingi yang membentuk garis V pada permukaan posterior lidah.

4. Papilla Filiformis berfungsi mekanis dan non-gustatory. Pada umumnya mundurnya


produksi dan sekresi ludah dapatmengakibatkan berkurangnya kesadaran pengecap.
Meskipun kepekaan pengecapkebanyakan ditentukan oleh berfungsinya kelenjar lidah dengan
baik, hal ini bukan merupakan aturan umum yang berlaku. Ada juga penderita dengan
xerostomia parah yang kelenjar ludahnya sama sekali tidak dapat bekerja, masihtetap
mempunyai fungsi pengecap yang normal. Dengan kata lain, undurnya fungsi kelenjar ludah,
tidak selalu diikuti oleh kehilangan kemampuan pengecap.Meskipun ludah penting bagi
kesehatan mulut, ternyata tidak dalam semuakeadaan penting bagi pemeliharaan sistem
pengecap yang sempurna. Bahkantanpa adanya ludah dalam waktu yang lama, struktur yang
terlibat pada kesadaran pengecap, dapat mempertahankan integritasnya (Frings, 2004).

Pada orang sakit, indera pengecapan atau indera perasa bisa memilikiinterpretasi yang
berbeda dibanding orang sehat biasa. Hal ini bisa disebabkankarena saat orang sakit biasanya
kekurangan gizi. Hal ini disebabkan kerenakondisi sistem imun yang menurun, nafsu makan
yang hilang, serta kondisi lidahyang tidak stabil. Pada orang sakit, bisa didapatkan gejala
seperti edema lidah, yaitu suatu keadaan lidah yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Hal ini
dapatdiketahui dengan cara menekan gigi sepanjang tepi lidah. Selain itu, bisadidapatkan
gejala seperti atrofi papilla, yaitu suatu keadaan dimana papillafiliform yang telah mengalami
atrofi sehingga lidah tampak halus. Hal inimenyebabkan persarafan indera pengecapan
menjadi tidak dapat berfungsimaksimal karena berkurangnya reseptor pengecapan yang ada
pada lidah (Ganong, 2005).Saat kita terkena influensa, biasanya makanan apapun terasa
hambar. Itukarena lidah tidak bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak
hanyadilakukan oleh lidah tapi juga dibantu oleh hidung. Bau yang kuat dari suatumakanan
dapat mempengaruhi kuncup pengecap. Secara skema dapat ditulis bahwa makanan dan
minuman merangsang ujung-ujung syaraf pengecap ygterdapat di papilla. Seseuai dengan
hasil praktikum, yaitu pada orang coba yang sedang dalam keadaan sakit (flu), orang coba
hampir sama sekali tidak dapatmerasakan rasa. Menstruasi atau haid adalah perubahan
fisiologis dalam tubuh perempuanyag terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon
reproduksi. Menjelangmenstruasi, pada tubuh perempuan akan terjadi penurunan kadar
hormon estrogendan sebaliknya akan terjadi peningkatan hormon progesteron. Kondisi
seperti inimempengaruhi produksi hormon dalam otak, terutama hormon serotonin
yaituhormon yang mengendalikan kestabilan emosi. Proses inilah yang menyebabkan gejolak
emosi sebagai bagian dari premenstruasi syndrome (PMS) yang mulaidirasakan sejak 4-10
hari sebelum menstruasi. Wanita dalam keadaan PMS cenderung mengalami stress dan
kondisi emosi yang tidak stabil sehingga dapatmemicu tekanan darah menjadi lebih tinggi
(Guyton, 2004).Pada masa menjelang menstruasi terjadi peningkatan progesteron
yang berpengaruh pada sensitivitas rasa. Peningkatan progesteron menyebabkan orang
tersebut menjadi lebih mudah merasakan pahit dan dengan penurunan hormonestrogen
menyebabkan orang tersebut lebih sulit merasakan manis. Tekanan darahyang cenderung
meningkat ini berakibat reseptor rasa asin mengalami gangguan.Tekanan darah yang tinggi
menyebabkan gangguan dalam penghantaran impulsrasa asin ke otak sehingga kemampuan
merasakan rasa asin berkurang padawanita yang sedang dalam masa premenstruasi. Saat
menstruasi disebut sebagaikondisi tidur dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini
disebabkan berkurangnya kadar hormon reproduksi. Dampak yang paling nyata
dari keadaanini adalah tubuh menjadi lemas sehingga perempuan yang sedang
menstruasicenderung ingin tidur. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke satu sampai
harike tujuh.Setelah menstruasi, kadar hormon estrogen mengalami peningkatan.Terjadi pada
hari ke-7 sampai ke-13. Kemudian memasuki masa ovulasi, padamasa ini kadar hormon
estrogen dan progesteron sangat tinggi. Pada masa post-menstruasi, kadar hormon estrogen
meningkat dan hormon progesteron menurun.Hal ini menyebabkan seorang perempuan yang
ada pada fase ini akan cenderunglebih mudah merasakan manis dan lebih sulit merasakan
pahit.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah tiap lokasi hanya merasakan satu macam rasa saja?

2. Bagaimana respon rasa pengecap pada orang coba yang sedang flu?

3. Bagaimana respon rasa pengecap pada orang yang sedang menstruasi?

4. Bagaimana respon rasa pengecap pada orang yang sedang pre-menstruasi?


5. Bagaimana respon rasa pengecap pada orang yang setelah menstruasi?

6. Bagaimana respon rasa pengecap pada orang yang sedang memakaifull denture rahang
atas?

7. Mengapa pada orang tua terjadi penurunan rasa?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui letak taste bud dalam rongga mulut.

2. Mengetahui respon rasa pengecap pada orang sakit.

3. Mengetahui respon rasa pengecap pada orang yang sedang menstruasi.

4. Mengetahui respon rasa pengecap pada orang yang sedang pre-menstruasi.

5. Mengetahui respon rasa pengecap pada orang yang setelah menstruasi.

6. Mengetahui respon rasa pengecap pada orang yang sedang memakaifull denture rahang
atas.

7. Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi fungsi taste bud.

Anda mungkin juga menyukai