Anda di halaman 1dari 13

TUGAS EKONOMI MANAJERIAL

TEORI PERMAINAN

Dosen Pengampu: Drs. I Wayan Mudiartha Utama, M.M.

Oleh:

Kelompok 6

NI PUTU ADE INTAN SESI 1607521055

NI KADEK NITAMI KRISMA DEWI 1607521133

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu

Atas asungkerta wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan kami
kekuatan untuk menyelesaikan paper “Teori Permainan” . Kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan paper ini, sehingga kami dapat
menyajikan paper ini dalam bentuk yang maksimal. Namun tentunya masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saranyang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat utuk proses
pengembangan wawasan dan proses peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Om Shanti Shanti Shanti Om

Kuta, 20 September 2019

Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perilaku strategis (strategic behavior) mengacu kepada rencana kerja atau perilaku
seseorang oligopolies, setelah mempertimbangkan semua reaksi yang mungkin dilakukan
oleh para pesaing selama masih ada pesaing diantara mereka untuk memperoleh laba dan
keuntungan lainnya.
Teori permainan (game theory) dipelopori oleh ahli matematika John Von Neumann dan
ekonom Oskar Morgenstern pada tahun 1944 dan tidak lama kemudian teeori ini diakui
sebagai terobosan baru dalam penelitian tentang oligopoly.
Secara umum, teori permainan berkaitan dengan strategic terbaik atau optimum dalam
berbagai situasi konflik. Misalnya, teori permainan bias membantu sebuah perusahaan
ketika menurunkan harga tidak akan terjadi perang harga yang mematikan atau
menentukan apakah perusahaan harus menambah kapasitas untuk mencegah pemain baru
masuk dalam industry meskipun hal ini mengurangi laba jangka pendek perusahaan, dan
mengapa kecurangan dalam kartel akan menyebabkan keruntuhan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalahnya sebagai
berikut:
1.2.1. Pengertian Perilaku Strategis dan Teori Permainan?
1.2.2. Bagaimana Strategi Dominan dan Keseimbangan Nash?
1.2.3. Pengertian Dilemma Narapidana (prisoners dilemma)?
1.2.4. Bagaimana Persaingan Harga dan Nonharga, Kecurangan dalam Kartel, dan
Dilemma Narapidana Tahanan Para Pelaku Oligopoli?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan paper ini adalah, menambah wawasan dan pengetahuan tentang teori
permainan, Strategi Dominan dan Keseimbangan Nash, Dilemma Narapidana (prisoners
dilemma), dan Bagaimana Persaingan Harga dan Nonharga, Kecurangan dalam Kartel, dan
Dilemma Narapidana Tahanan Para Pelaku Oligopoli.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perilaku Strategis Dan Teori Permainan

Perilaku strategis (strategic behavior) mengacu kepada rencana kerja atau perilaku
seseorang oligopolies, setelah mempertimbangkan semua reaksi yang mungkin dilakukan oleh
para pesaing selama masih ada pesaing diantara mereka untuk memperoleh laba dan keuntungan
lainnya. Karena hanya terdapat sedikit perusahaan dalam industri tersebut, tindakan dari
perusahaan satu akan berpengaruh terhadap lainnya, dan rekasi dari perusahaan lain harus
diperhitungkan oleh yang pertama dalam menentukan tindakan mana yang paling baik. Jadi, setiap
oligopolies mengubah-ubah harga produk, atau kuantitas produk yang dijualnya, atau tingkat
pemasangan iklan dan sebagainya, dengan tujuan memaksimumkan laba. Pengubahan tersebut
dilakukan setelah perusahaan oligopolies memperhitungkan semua kemungkinan reaksi yang akan
dilancarkan pesaing, berkaitan dengan setiap tindakan yang diambilnya. Pengkajian atas perilaku
strategis tersebut merupakan materi teori permainan.

Teori permainan (game theory) dipelopori oleh ahli matematika John Von Neumann dan ekonom
Oskar Morgenstern pada tahun 1944 dan tidak lama kemudian teeori ini diakui sebagai terobosan
baru dalam penelitian tentang oligopoly. Secara umum, teori permainan berkaitan dengan strategic
terbaik atau optimum dalam berbagai situasi konflik. Misalnya, teori permainan bias membantu
sebuah perusahaan ketika menurunkan harga tidak akan terjadi perang harga yang mematikan atau
menentukan apakah perusahaan harus menambah kapasitas untuk mencegah pemain baru masuk
dalam industry meskipun hal ini mengurangi laba jangka pendek perusahaan, dan mengapa
kecurangan dalam kartel akan menyebabkan keruntuhan perusahaan. Singkatnya, teori permainan
ini memperlihatkan bagaimana perusahaan oligopolistic membuat keputusan secara strategis untuk
memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya, atau bagaimana perusahaan oligopolistic bisa
memperkecil ancaman potensial akibat langkah strategis pesaingnya.

Setiap model teori permainan terdiri atas pemain, strategi, dan ganjaran. Pemain (player) adalah
para pembuat keputusan (yaitu para manajer perusahaan oligopolies) yang perilakunya akan
berusaha kita jelaskan dan ramalkan. Strategi (strategy) adalah pilihan untuk mengubah harga,
mengembangkan produk baru, melakukan kampanye iklan, membangun kapasitas baru, dan
tindakan serupa lainnya yang mempengaruhi penjualan dan tingkat laba perusahaan serta
pesaingnya. Ganjaran (payoff) adalah hasil atau konsekuensi dari setiap pilihan strategi. Untuk
setiap strategi yang diterapkan oleh sebuah perusahaan, biasanya terdapat strategi-strategi (reaksi)
yang bisa dilakukan oleh pesaing. Ganjaran adalah hasil atau konsekuensi dari setiap kombinasi
strategi yang dilakukan kedua perusahaan. Ganjaran biasanya dinyatakan dalam bentuk laba atau
rugi perusahaan yang kita kaji, akibat strategi perusahaan itu atau reaksi pesaingnya. Table yang
mencamtumkan ganjaran dari semua strategi yang dilakukan suatu perusahaan dan reaksi yang
mungkin diberikan pesaing disebut matriks ganjaran (payoff matrix).

Kita harus membedakan antara pemain berjumlah nol dan permainan tidak berjumlah nol.
Permainan berjumlah nol (zero-sum game) adalah permainan dimana keuntungan salah satu
pemain merupakan akibat dari pengluaran dan keuntungan ini secara persis seimbang dengan
kerugian pemain lainnya. Sebagai contoh hal ini terjadi jika perusahaan A meningkatkan pangsa
pasarnya sebesar biaya yang dikeluarkan perusahaan B dengan meningkatkan pengeluaran
iklannya (perusahaan B tidak melakukan perubahan iklan). Pada satu sisi, jika perusahaan B juga
meningkatkan pengeluaran iklannya, perusahaan A mungkin tidak akan memperoleh pangsa pasar
sama sekali. Disisi lain, jika perusahaan meningkatkan harganya dan perusahaan B tidak
melakukannya, perusahaan A mungkin akan kehilangan pasarnya yang beralih kepasar B. pemain
dalam sifat ini, dimana keuntungan satu pemain sama dengan kerugian pemain lainnya (sehingga
total keuntungan ditambah dengan total kerugian sama dengan nol) disebut permainan berjumlah
nol. Namun jika keuntungan atau kerugian salah satu perusahaan tidak diakibatkan oleh biaya atau
memberikan keuntungan dalam jumlah sama pada perusahaan lain, kita melakukan permainan
berjumlah nol (non-zero game).
2.2 Strategi Dominan Dan Keseimbangan Nash

A. Strategi Dominan

Untuk melihat bagaimana para pemain memilih strategi yang memaksimumkan ganjaran mereka,
marilah kita mulai dengan permainan paling sederhanaa dalam suatu industry yang terdiri atas dua
perusahaan (duopoly), perusahaan A dan B. masing-masing perusahaan mempunyai dua pilihan
strategi, yaitu memasang iklan atau tidak. Perusahaan A, tentu saja mengharapkan laba yang lebih
tinggi jika dia memasang iklan disbanding jika tidak memasang iklan. Tetapi tingkat laba
perusahaan A sebenarnya, juga tergantung dari apakah perusahaan B mesang atau tidak iklan.
Dengan begitu, setiap strategi yang dilakukan oleh perusahaan A yaitu memasang iklan atau tidak)
bisa dihubungkan dengan setiap strategi perusaaan B (juga memasang atau tidak iklan).

Matriks ganjaran untuk permainan pemasang iklan[

Perusahaan B

Pasang iklan Tidak pasang iklan

Pasang iklan (4,3) (5,1)


Perusahaan A
Tidak pasang iklan (2,5) (3,2)

Empat hasil yang mungkin diperoleh dari permainan sederhana ini digambarkan dalam table
diatas. Nomer pertama dari setiap elemen dalam table mengacu pada ganjaran (laba) bagi
perusahaan A, sementara nomor kedua adalah ganjaran (laba) bagi perusahaan B. Dari table diatas,
kita melihat bahwa jika kedua perusahaan memasang iklan, perusahaan A akan memperoleh laba
sebesar 4, dan perusahaan B akan memperoleh laba sebesar 3 (sel kiri atas dalam matisk ganjaran).
Sebaliknya, elemen kiri bawah dalam matriks ganjaran menunjukkan akan memperoleh laba
sebesar 2, dan perusahaan B memperoleh laba sebesar 5. Ganjaran lain dalam kolom kedua table
tersebut diartikan dengan cara yang sama.

Strategi manakah yang harus dipilih ? pertama-tama mari kita pertimbangkan perusahaa A. jika
perusahaan B memasang iklan (yaitu bergerak ke kolom kiri dari table), kita lihat bahwa
perusahaan A akan memperoleh laba sebesar 4 jika dia juga memasang iklan dan hanya 2 jika dia
memasang iklan. Dengan demikian, perusahaan A harus memasang iklan jika perusahaan B
memasangnya. Jika perusahan B tidak memasang iklan yaitu bergerak ke kolom kanan dalam
table), perusahaan A akan memperoleh laba 5 jika dia memasang iklan, dan 3 jika ia tidak
memasang iklan. Dengan demikian, perusahaan A harus memasang iklan tidak peduli apakah
perusahaan B memasang atau tidak. Laba perusahaan A akan lebih besar jika ia memasang iklan
disbanding jika ia tidak memasangnya, tanpa peduli apa yang dilakukan perusahaan B. dengan
demikian, kita bisa mengatakan bahwa memasang iklan adalah strategi yang dominan bagi
perushaaan A. strategi domonan adalah pilihan yang optimum bagi seorang pemain, apapun reaksi
yang akan dilakukan oleh lawannya.

Hal yang sama juga berlaku bagi perusahaan B. apapun yang dilakukan perusahaan A (yaitu
apakah perusahaa A memasang atau tidak iklan), akan lebih menguntungkan bagi perusahaan B
untuk memasang iklan. Kita bisa melihat itu dengan berpindah-pindah baris pada table. Taptnya,
jika perusahaan A memasang iklan, laba perusahaan B menjadi 5 jika memasang iklan dan 2 jika
tidak. Dengan demikian, strategi yang dominan bagi perusahaan B adalah juga memasang iklan.

Dalam kasus ini, kedua perusahaan memiliki strategi dominan memasang iklan, dan oleh karena
itu, akan menjadi keseimbangan akhir. Kedua perusahaan akan memasang iklan tanpa perlu
mempertimbangkan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan lain dan akan memperoleh laba
berturut-turut sebesar 4 dan 3 (sel kiri atas dalam matriks ganjaran pada table). Perhatikan dalam
kasus ini, solusi memasang iklan atau keseimbangan akhir bagi kedua perusahaan akan tetap
dipertahankan, apakah perusahaa A dan B yang mula-mula memilih strateginya, atau apakah kedua
perusahaan memutuskan strategi terbaik mereka secara bersamaan.

B. Keseimbangan Nash

Tidak semua permainan menyediakan strategi dominan bagi setiap pemain. Bahkan dalam dunia
sesungguhnya, sangat mungkin bahwa satu atau kedua pemain tidak memiliki strategi dominan.
Contohnya adalah ditunjukkan dalam matriks ganjaran pada table. Ini adalah matriks ganjaran
yang sama dengan table sebelumnya, kecuali angka pertama dalam elemen kanan bawah diubah
dari 3 menjadi 6. Sekarang perusahaaan B mempunyai strategi yang dominan, tetapi perusahaan
A tidak. Startegi dominan bagi perusahaan B adalah memasang iklan, tidak peduli pakah
perusahaan A memasang atau tidak, yaitu sama persis dengan kasus sebelumnya, karena ganjaran
bagi perusahaan B sama dengan yang ada dalam table sebelumnya. Namun perusahaan A sekarang
tidak memiliki strategi yang dominan. Alasannya bahwa jika perusahaan B memasang iklan,
perusahaan A akan memperoleh laba 4 jika memasang iklan dan 2 jika tidak. Jadi, jika perusahaan
B memasang iklan, perusahaan A juga harus memasang iklan. Disisi lain jika perusahaan B tidak
beriklan, laba perusahaan A adalah 5 jika memasang iklan dan 6 jika tidak. Jadi, perusahaan A
harus memasang iklan jika perusahaan B memasang iklan dan tidak memasangnya jika perusahaan
B tidak. Perusahaan A tidak lagi memiliki strategi dominan. Apa yang harus dilakukan oleh
perusahaan A tergantung dari apa yang dilakukan oleh perusahaan B.

Agar perusahaan A bisa menentukan memasang iklan atau tidak, pertama-tama perusahaan A
harus menentukan apa yang dilakukan oleh perusahaan B, dan memasang iklan jika perusahaan B
memasangnya dan tidak memasang iklan jika perusahaan B tidak. Karena perusahaan mengetahui
isi ganjaran, maka perusahaan mengetahui bahwa strategi dominan perusahaan B adalah
memasang iklan. Karena itu strategi optimum bagi perusahaan A adalah juga memasang iklan
(karena perusahaan A akan memperoleh laba 4 jika memasang iklan dan hanya 2 jika tidak). Inilah
keseimbangan nash, yang namnya diambil dari John Nash, ahli matematika dari universitas
Princeton dan pemegang hadiah nobel tahun 1994 yang meresmikan konsep tersebut pada tahun
1951.

Keseimbangan nash (nash equilibrium) adalah sebuah situasi ketika setiap pemain memilih strategi
optimumnya, untuk menghadapi strategi yang telah dilakukan oleh pemain lainnya. Dalam contoh
diatas , strategi pemasangan iklan yang gencar untuk perusahaan A dan perusahaan B adalah
keseimbangan nash, anggaplah bahwa perusahaan B memilih beriklan sebagai strategi dominanya,
strategi optimum untuk perusahaan A adalah juga memasang iklan. Perhatikan bahwa ketika kedua
perusahaan memiliki strategi dominan, masing-masing perusahaan dapat memilih startegi
optimum tanpa peduli strategi apa yang dipilih oleh pesaingnya. Disini, hanya perusahaan B yang
memiliki strategi dominan. Perusahaan tidak memilikinya. Sebagai akibatnya perusahaan A tidak
bisa memilih strategi optimumnya tanpa terlepas dari perusahaan B. hanya ketika setiap pemain
telah memilih strategi optimumnya berdasarkan strategi yang telah dipilih oleh pemain lainnya,
maka kita akan berada dalam keseimbangan Nash., tetapi keseimbangan Nash tidak memerlukan
keseimbangan strategi dominan.
2.3 Dilemma Narapidana (Prisoners Dilemma)

Perusahaan oligopolistic sering menghadapi masalah yang disebut dilemma tahanan (prisoners
dilemma). Istilah ini mengacu pada sebuah situsi dimana setiap perusahaan melaksanankan strategi
dominannya, tetapi masing-masing bisa bertindak lebih baik (artinya, memperoleh laba yang lebih
besar) dengan melakukan kerja sama. Untuk memahami hal ini, perhatikan situasi berikut. Dua
orang tersangka ditangkap atas tuduhan perampokan senjata, dan jika terbukti salah, masing-
masing harus menerima hukuman maksimum 10 tahun penjara. Namun demikian, jika kedua
tersangka tidak mengakui, merka hanya akan dituntut satu tahun penjara atas tuduhan menyimpan
barang-barang curian. Setiap tersangka diintrograsi secara terpisah, dan keduanya tidak diizinkan
berkomunikasi. Jaksa wilayah berjanji kepada masing-masing tersangka jika mereka mengaku,
tersangka tersebut akan dibebaskan sementara temannya (yang tidak mengaku) akan menerima
hukuman 10thn penjara. Jika kedua tersangka mengaku, masing-masing akan memperoleh
hukumang yang lebih ringan 5 tahun penjara. Matriks ganjaran (negative) dalam hal masa
hukuman yang harus dijalani, disajikan dalam table berikut.

Matrik ganjaran negative (masa tahanan) untuk tersangka A dan B

Individu B

Mengaku Tidak mengaku

Mengaku (5,5) (0,10)


Individu A
Tidak mengaku (10,0) (1,1)

Dari table diatas, kita melihat bahwa mengaku adalah strategi dominan atau terbaik bagi tersangka
A, apa pun yang dilakukan oleh tersangka B. alasannya adalah, jika tersangka B mengaku, maka
tersangka A menerima hukuman 5 tahun jika mengaku dan 10 tahun jika tidak. Demikian pula jika
tersangka B mengaku, tersangka A bebas jika dia mengaku dan menerima hukuman 1 tahun jika
tidak. Jadi strategi dominan bagi tersangka A adalah mengaku. Mengaku juga merupakan strategi
dominan atau terbaik bagi tersangka B. alasannya adalah bahwa jika tersangka A mengaku,
tersangka B menerima hukuman 5 tahun jika mengaku dan 10 tahun jika tidak. Demikian pula jika
tersangka A tidak mengaku, tersangka B bebas jika dia mengaku dan menerima hukuman 1 tahun
jika tidak. Jadi, strategi dominan bagi tersangka B adalah juga mengaku.

Jika setiap tersangka melakukan strategi dominan dengan mengaku, masing-masing akan
menerima 5 tahun hukuman penjara. Tetapi, jika masing-masing tersangka tidak mengaku,
masing-masing hanya akan diganjar 1 tahun hukuman. Tetapi masing-masing tersangka merasa
takut, seandainya dia tidak mengaku, maka keduanya hanya akan memperoleh hukuman 1 tahun
penjara. Karena tidak mungkin melakukan kesepakatan untuk tidak mengaku (harap diingat bahwa
kedua tersangka berada terpisah di penjara dan tidak bisa berkomunikasi), kedua tersangka akan
melakukan strategi dominannya untuk mengaku dan memperoleh tuntutan hukuman 5 tahun
penjara. Perhatikan bahwa meskipun berhasil dicapai kesepakatan untuk tidak mengaku,
kesepakatan tersebut tidak bisa dipastikan untuk berlaku. Karena itu, setiap tersangka akhirnya
akan mengaku dan menerima hukuman 5 tahun penjara.

2.4 Persaingan Harga Dan Non-Harga, Kecurangan Dalam Kartel, Dan Dilemma
Narapidana
A. Persaingan Harga Dan Dilemma Tahanan

Konsep dilemma tahanan dapat digunakan untuk menganalisis persaingan harga dan nonharga
dalam pasar oligopolistic, selain juga dalam hal kecenderungan untuk berbuat curang (yaitu, untuk
secara diam-diam mengurangi harga atau menjual lebih banyak dari kuota) di dalam sebuah kartel.
Persaingan harga oligopolistic yang terjadi bersamaan dengan situasi dilemma tahanan, dapat
dikaji dengan menggunakan matriks ganjaran dalam table berikut.

Matriks ganjaran untuk permainan penentuan harga

Perusahaan B

Harga rendah Harga tinggi

Harga rendah (2,2) (5,1)


Perusahaan A
Harga tinggi (1,5) (3,3)
Matriks ganjaran dalam table tersebut menunjukkan bahwa jika perusahaan B menurunkan harga
rendah (misalnya $6), perusahaan A akan memperoleh laba sebesar 2 jika dia juga menentukan
harga rendah ($6) dan memperoleh laba 1 jika dia menentukan harga tinggi (misalnya $8).
Demikian pula, jika perusahaan B menentukan harga tinggi ($8), perusahaan A akan memperoleh
laba sebesar 5 jika dia menentukan harga rendah dan sebesar 3jika dia menentuka harga tinggi.
Jadi, perusahaan A harus melaksanakan strategi dominannya untuk menentukan harga rendah.
Untuk perusahaan B, jika perusahaan A menentukan harga rendah, perusahaan B akan
memperoleh laba sebesar 2 jika dia menentukan harga rendah dan sebesar 1 jika dia menentuka
harga tinggi. Demikian pula, jika perusahaan A menentuka harga tinggi, perusahaan B akan
memperoleh laba sebesar 5 jika dia menentuka harga rendah dan sebesar 3 jika dia menentukan
harga tinggi. Jadi perusahaan B juga harus melaksanakan strategi dominannya untuk menentuka
harga rendah. Meskipun begitu, kedua perusahaan bisa melakukan hal yang lebih baik (artinya,
memperoleh laba yang tinggi sebesar 3) jika mereka bekerja sama dan keduanya menentukan harga
tinggi (sel kanan bawah dalam table).

Dengan demikian kedua perusahaan mengalami dilemma tahanan: setiap perusahaan akan
menentukan harga rendah dan memperoleh laba yang lebih kecil karena jika dia menentukan harga
tinggi, perusahaan tersebut tidak bisa mempercayai bahwa pesaingnya juga akan menentukan
harga yang mahal. Secara khusus, katakana bahwa perusahaan A menentukan harga tinggi dengan
harapan bahwa perusahaan B juga akan menentukan harga tinggi (sehingga setiap perusahaan
memperoleh laba tinggi sebesar 3). Tetapi, jika perusahaan A sudah menentukan harga tinggi,
perusahaa B memiliki kecendrungan untuk menentukan harga rendah dan memperoleh labanya
hanya sebesar 2. Hanya jika kedua perusahaan belajar bekerja sama dan menentukan harga tinggi
maka mereka berdua akan memperoleh laba lebih besar yaitu 3 (dan mengakhiri dilemma yang
mereka hadapi).
B. Persaingan Nonharga, Kecurangan Dalam Kartel Dan Dilemma Tahanan

Meskipun matriks ganjaran dalam table sebelumnya digunakan untuk mengkaji persaingan harga
oligopolistic dalam menghadapi dilemma tahanan, dengan hanya mengganti judul masing-masing
kolom dan baris matriks itu, kita dapat menggunakan matriks yang sama untuk membahas
persaingan non-harga dan kecurangan dalam kartel. Misalnya,jika kita mengganti judul “harga
rendah” dengan “memasang iklan” dan mengganti judul “harga tinggi” dengan “tidak memasang
iklan” pada matriks ganjaran di dalam table sebeblumnya, kita dapat menggunakan matriks
sebeblumnya tersebut untuk menganalisis sebuah bentuk persaingan nonharga dalam menghadapi
dilemma tahanan. Kita kemudian akan melihat bahwa setiap perusahaan melaksanakan strategi
domain untuk memasang iklan dan (sebagaimanan dalam kasus menentukan harga rendah) akan
memperoleh laba sebesar 2. Namun, kedua perusahaan akan lebih diuntungkan jika mereka tidak
memasang iklan karena mereka akan memperoleh (seperti halnya dalam kasus menentukan harga
tinggi) laba yang lebih tinggi sebesar 3. Kedua perusahaan tersebut dengan demikian menghadapi
situasi dilemma tahanan. Hanya dengan bekerja sama untuk tidak memasang iklan, keduanya akan
memperoleh laba yang lebih tinggi sebebsar 3. Misalnya, ketika iklan rokok di televise dilarrang
pada tahun1971, semua perusahaan tembakau diuntungkan karena pengeluaran iklannya
berkurang dan memperoleh laba yang lebih tinggi. Dampak yang diharpkan dari aturan tersebut
bukanlah meransang orang untuk merokok, tetapi aturan tersebut juga memiliki dampak yang tidak
diharpkan, yaitu memecah dilema tahanan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan rokok.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Teori permainan (game theory) dipelopori oleh ahli matematika John Von Neumann dan
ekonom Oskar Morgenstern pada tahun 1944 dan tidak lama kemudian teeori ini diakui
sebagai terobosan baru dalam penelitian tentang oligopoly. Secara umum, teori permainan
berkaitan dengan strategic terbaik atau optimum dalam berbagai situasi konflik.
Perusahaan oligopolistic sering menghadapi masalah yang disebut dilemma tahanan
(prisoners dilemma). Istilah ini mengacu pada sebuah situsi dimana setiap perusahaan
melaksanankan strategi dominannya, tetapi masing-masing bisa bertindak lebih baik
(artinya, memperoleh laba yang lebih besar) dengan melakukan kerja sama. Untuk
memahami hal ini, perhatikan situasi berikut. Dua orang tersangka ditangkap atas tuduhan
perampokan senjata, dan jika terbukti salah, masing-masing harus menerima hukuman
maksimum 10 tahun penjara. Namun demikian, jiak kedua tersangka tidak mengakui,
merka hanya akan dituntut satu tahun penjara atas tuduhan menyimpan barang-barang
curian. Setiap tersangka diintrograsi secara terpisah, dan keduanya tidak diizinkan
berkomunikasi. Jaksa wilayah berjanji kepada masing-masing tersangka jika mereka
mengaku, tersangka tersebut akan dibebaskan sementara temannya (yang tidak mengaku)
akan menerima hukuman 10thn penjara. Jika kedua tersangka mengaku, masing-masing
akan memperoleh hukumang yang lebih ringan 5 tahun penjara.
3.2. Daftar Pustaka
http://studyworkframe.blogspot.com/2015/07/teori-permainan-dan-perilaku-
strategis.html

Salvator, Dominick.2010. Manajerial Economics Buku 2 Edisi ke-5, diterjemahkan


oleh:Budi, Ihsan Setyo. Jakarta:Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai