Anda di halaman 1dari 12

TIN107 - Material Teknik #7 - Diagram Fasa

Diagram Fasa

Latar Belakang Pemaduan logam


akan memperbaiki
Umumnya logam sifat logam, a.l.:
tidak berdiri sendiri kekuatan, keuletan,
(tidak dalam kekerasan,
keadaan murni ketahanan korosi,
Kemurnian Sifat ketahanan aus,
ketahanan lelah, dll

LOGAM

Paduan Struktur Pemaduan logam


Logam lebih banyak membuat struktur
dalam keadaan dalam keadaan
dipadu (logam setimbang pada
paduan) temperatur dan
tekanan tertentu

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 2

6623 - Taufiqur Rachman 1


TIN107 - Material Teknik #7 - Diagram Fasa

Definisi
• Fasa pada suatu material didasarkan atas daerah yang berbeda dalam
struktur atau komposisi dari daerah lainnya.
• Fasa ⟹ bagian homogen dari suatu sistem yang memiliki sifat fisik dan
kimia yang seragam.
• Untuk mempelajari paduan dibuatlah kurva yang menghubungkan
antara fasa, komposisi dan temperatur.
• Diagram fasa adalah suatu grafik yang merupakan representasi tentang
fasa-fasa yang ada dalam suatu material pada variasi temperatur,
tekanan dan komposisi.
• Pada umumnya diagram fasa dibangun pada keadaan kesetimbangan
(kondisinya adalah pendinginan yang sangat lambat). Diagram ini
dipakai untuk mengetahui dan memprediksi banyak aspek terhadap
sifat material.

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 3

Informasi Diagram Fasa


Informasi penting yang dapat diperoleh dari diagram fasa adalah:
1. Memperlihatkan fasa-fasa yang terjadi pada perbedaan
komposisi dan temperatur dibawah kondisi pendinginan yang
sangat lambat.
2. Mengindikasikan kesetimbangan kelarutan padat satu unsur
atau senyawa pada unsur lain.
3. Mengindikasikan pengaruh temperatur dimana suatu paduan
dibawah kondisi kesetimbangan mulai membeku dan pada
rentang temperatur tertentu pembekuan terjadi.
4. Mengindikasikan temperatur dimana perbedaan fasa-fasa
mulai mencair.

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 4

6623 - Taufiqur Rachman 2


TIN107 - Material Teknik #7 - Diagram Fasa

Jenis Pemaduan

Unsur Logam Unsur Logam


Contoh: Cu + Zn; Cu + Al; Cu + Sn

Unsur Logam Unsur Non Logam


Contoh: Fe + C
TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 5

Contoh Pemaduan
Pemaduan terjadi akibat adanya susunan atom sejenis ataupun ada
distribusi atom yang lain pada susunan atom lainnya.

Air Alkohol
Minyak
Gula

Air

Sirup Jenuh
Air Kelebihan Gula Larutan

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 6

6623 - Taufiqur Rachman 3


TIN107 - Material Teknik #7 - Diagram Fasa

Jenis Larutan Padat (Berdasarkan Posisi Atom)


1. Larutan padat substitusi 2. Larutan padat interstisi
Adanya atom-atom terlarut Adanya atom-atom terlarut
yang menempati kedudukan yang menempati rongga-
atom-atom pelarut. rongga diantara kedudukan
atom/sel.

Fe
C
Cu

Ni

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 7

Faktor Kelarutan Padat (Hume-Rothery)


1. Faktor geometri (diameter atom dan bentuk sel satuan),
mempengaruhi terbentuknya jenis kelarutan ditentukan oleh.
Contoh:
• Jika A dan B memiliki sel satuan sama, maka:
A + B ⇛ C ⤳ kelarutan yang tersusun disebut kelarutan
sempurna, dimana sifat C  sifat A atau B.
• Jika A dan B memiliki sel satuan yang berbeda, maka:
a) A + B ⇛ A’ (dimana A yang dominan)
⇛ B’ (dimana B yang dominan)
⤳ kelarutan yang tersusun disebut larut sebagian
b) A + B ⇛ A + B (tidak larut)

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 8

6623 - Taufiqur Rachman 4


TIN107 - Material Teknik #7 - Diagram Fasa

Faktor Kelarutan Padat (Hume-Rothery) cont’d

2. Faktor diameter atom, menetntukan jenis larutan padat


(substitusi/interstisi).
• Larutan padat substitusi, perbedaan diameter atom yang
larut <15% dibandingkan atom pelarut.
• Larutan padat interstisi, perbedaan diameter atom yang
larut >15% dibandingkan atom pelarut.

3. Stabilitas hasil percampuran


Ditandai oleh keelektronegatifan dan keelektropositifan, makin
besar perbedaannya maka makin stabil, tetapi jika terlalu besar
perbedaannya yang terjadi bukan larutan, melainkan senyawa
(compound).

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 9

Pembentukan Diagram Fasa


Memvariasikan komposisi
kedua unsur (0 − 100%)

Dipanaskan hingga mencair

Didinginkan dengan lambat


Perubahan komposisi akan merubah pola dari
kurva pendinginan.
• Titik A, L1, L2, L3 dan C ⤳ awal terjadinya
Kurva Pendinginan pembekuan, dan
• Titik B, S1, S2, S3 dan D ⤳ akhir pembekuan.

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 10

6623 - Taufiqur Rachman 5


TIN107 - Material Teknik #7 - Diagram Fasa

Garis Pada Diagram Fasa


Garis Liquidus
Menunjukkan temperatur
terendah dimana logam dalam
keadaan cair atau temperatur
dimana awal terjadinya
pembekuan dari kondisi cair
akibat proses pendinginan.

Garis Solidus
Menunjukkan temperatur
tertinggi suatu logam dalam
keadaan padat atau temperatur
terendah dimana masih terdapat
Gbr. diagram kesetimbangan fasa Cu-Ni fasa cair.

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 11

Solubility Limit
Solubility Limit
Menunjukkan
konsentrasi
maksimum pada
sebuah fasa
larutan, yang
menyatakan batas
kelarutan
maksimum unsur
terlarut didalam
pelarutnya atau
dapat juga
disebut
maximum
solubility limit.
Gbr. Kelarutan dari Gula (C12H22O11) di dalam air (sirup).
TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 12

6623 - Taufiqur Rachman 6


TIN107 - Material Teknik #7 - Diagram Fasa

Contoh Solubility Limit


Diagram Fasa Gula/Air
Dari diagram fasa sistem air
(sirup) dan gula di samping. 100
Solubility
Pertanyaan: 80 Limit L

Temperature (°C)
Berapa solubility limit (batas (Cair)
60 +
kelarutan) pada temperatur L
20℃ ??? S
40 (Larutan cair,
(Gula
Jawaban : mis: sirup)
padat)
20
Gula 65 wt%
65
Jika Co < Gula 65 wt% : Sirup
Air 0 20 40 60 80 100
C = Composition (Gula wt%) Gula
Jika Co > Gula 65 wt% : Sirup + Gula
⇛ Solubility limit bertambah bersama dengan peningkatan Temperatur (T):
mis., jika T = 100°C, maka solubility limit = Gula 80 wt%
TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 13

Pengaruh Temperatur (T) & Komposisi (Co)


• Perubahan T dapat merubah jumlah fasa : komponen A ke B
• Perubahan Co dapat merubah jumlah fasa : komponen B ke D

Sistem 1600
Cu-Ni L
1500
(liquid)
1400
B D
T(°C)

1300
liquidus solidus
1200
a
1100 A (FCC solid solution)
1000
0 20 40 60 80 100
Cu Co (%wt) Ni
TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 14

6623 - Taufiqur Rachman 7


TIN107 - Material Teknik #7 - Diagram Fasa

Kurva Pendinginan Logam


(1) (1) Pemanasan logam hingga titik Ta;

(2) (2) Pendinginan logam dari titik a – b;

(4) (3) Di titik b, logam mulai mengendap


menjadi larutan;
(3)
(4) Di titik c, logam menjadi padat;
(5) garis horisontal lurus kurva dari b
ke c menunjukkan suhu konstan
(Tb-c ), karena energi panas yang
diserap dalam perubahan dari cair
ke padat;

(5) Logam padat didinginkan kembali


dari c ke d dan temperatur mulai
turun kembali

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 15

Kurva Pendinginan Besi


Kurva Pendinginan Bentuk Allotropic

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 16

6623 - Taufiqur Rachman 8


TIN107 - Material Teknik #7 - Diagram Fasa

Kurva Pendinginan Logam Paduan

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 17

Klasifikasi Diagram Fasa


1. Larut sempurna dalam keadaan cair dan padat.
2. Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak larut dalam keadaan
padat (reaksi eutektik).
3. Larut sempurna dalam keadaan cair, larut sebagian dalam
keadaan padat (reaksi eutektik).
4. Larut sempurna dalam keadaan cair, larut sebagian dalam
keadaan padat (reaksi peritektik).
5. Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak larut dalam keadaan
padat dan membentuk senyawa.
6. Larut sebagian dalam keadaan cair (reaksi monotektik).
7. Tidak larut dalam keadaan cair maupun padat.

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 18

6623 - Taufiqur Rachman 9


TIN107 - Material Teknik #7 - Diagram Fasa

Aturan Penentuan Jumlah & Tipe Fasa


(The Lever Arm Rules/Aturan Kaidah Lengan) ①
Contoh : Diagram Fasa Cu-Ni
1) Aturan 1: jika diketahui T
T (℃)
& Co, maka akan diketahui
jumlah dan jenis fasa.

A B
(1100, 60): (1250, 35):

1 Fasa: 2 Fasa:
α L+α

Cu %wt Ni
TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 19

Aturan Penentuan Jumlah & Tipe Fasa


(The Lever Arm Rules/Aturan Kaidah Lengan) ②
2) Aturan 2: jika diketahui T Contoh : Diagram Fasa Cu-Ni
& Co, maka akan diketahui
T (℃)
komposisi dari fasa.

Pada C0 = 35 %wt Ni
Pada TA: • Hanya cair/ liquid (L)
1320 ℃ • CL = C0 = 35 %wt Ni

Pada TD: • Hanya padat/ solid (a)


1190 ℃ • Ca = C0 = 35 %wt Ni

• Keduanya a dan L
Pada TB:
1250 ℃
• CL = CLiquidus = 32 wt%Ni CL C0 Cα
• Ca = CSolidus = 43 wt%Ni Cu %wt Ni

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 20

6623 - Taufiqur Rachman 10


TIN107 - Material Teknik #7 - Diagram Fasa

Aturan Penentuan Jumlah & Tipe Fasa


(The Lever Arm Rules/Aturan Kaidah Lengan) ③
3) Aturan 3: jika diketahui T Contoh : Diagram Fasa Cu-Ni
& Co, maka akan diketahui
T (℃)
jumlah setiap fasa (=%wt)

Pada C0 = 35 %wt Ni
• Hanya cair/ liquid (L)
Pada TA:
• WL = 100 %wt ; Wa = 0

• Hanya padat/ solid (a)


Pada TD:
• WL = 0 ; Wa = 100 %wt

Pada TB: • Keduanya a dan L CL C0 Cα


Cu %wt Ni

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 21

Aturan Penentuan Jumlah & Tipe Fasa


(The Lever Arm Rules/Aturan Kaidah Lengan) ③1

Untuk WL :

C C0 43  35
WL  α  100%  100%  73 %wt
C α C L 43  32

Untuk Wα :

C C L 35  32
Wa  0  100%  100%  27 %wt
C α C L 43  32

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 22

6623 - Taufiqur Rachman 11


TIN107 - Material Teknik #7 - Diagram Fasa

The Lever Arm Rules/Aturan Kaidah Lengan


• Untuk menghitung persentase
fasa-fasa yang ada pada komposisi
tertentu, digunakan metoda
kaidah lengan.
• x adalah komposisi paduan yang
akan dihitung persentase fasa-
fasanya pada temperatur T, maka
tarik garis yang memotong batas
kelarutannya (garis L-S).
• Jika x = wo ; L = wl dan S = ws
maka % fasa cair dan padat :
ws  wo wo  wl
L x 100% S x 100%
ws  wl ws  wl
TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 23

Referensi
• http://www.csun.edu
• http://web.utk.edu
• http://www.virginia.edu

TIN107 - Material Teknik (Materi #7) 6623 - Taufiqur Rachman 24

6623 - Taufiqur Rachman 12

Anda mungkin juga menyukai