Anda di halaman 1dari 2

Tujuan dari perotasian ban adalah untuk mendapatkan keausan yang lebih merata

di setiap ban. Untuk mendapatkan hasil maksimal, sebelum merotasi ban, ada
baiknya Anda membaca terlebih dahulu buku manual kendaraan Anda. Bila tidak
ada anjuran pada kilometer berapa Anda harus merotasi ban mobil Anda, Dr Tyre
dari Good Year menganjurkan, rotasi ban sebaiknya dilakukan setelah mobil
berjalan 6.000-8.000 km. Rotasi yang dilakukan untuk pertama kali adalah yang
terpenting.

Apabila terjadi kasus keausan ban mobil Anda tidak merata, biasanya ada yang
tidak beres pada masalah ketidakselarasan arah pada ban mobil Anda. Oleh sebab
itu, tanyakan dan periksakan masalah ban kendaraan Anda ke bengkel langganan
Anda. Ada kemungkinan ban tidak balance atau ada maslaah-masalah mekanis
lainnya yang perlu diperbaiki sebelum Anda merotasikan ban mobil Anda.

Ketika merotasikan ban, jangan lupa untuk memeriksa tekanan angin ban depan
dan belakang sesuai anjuran perusahaan pembuat mobil. Biasanya tekanan angin
antara ban depan dan belakang berbeda. Ini harus dicermati agar rotasi ban
membuahkan hasil optimal.

Setelah perotasian ban, ban kendaraan Anda perlu sekali dibalancing. Bila ban dan
susunan ban pada kendaraan Anda tidak dibalancing, maka akan terjadi
ketidakmerataan distribusi berat yang akan menimbulkan getaran pada roda yang
tak lazim. Ini akan mempengaruhi peforma ban kenyamanan Anda selama
berkendara. Ketidaksamaan distribusi berat dapat diperbaiki dengan cara
penambahan berat pada lokasi yang tepat di sekeliling rim.

Ada dua cara balancing, yaitu secara statis dan secara dinamis. Tempat-tempat
servis modern pada umumnya memakai balancer secara computerized yang dapat
menghitung balance statis dan balance dinamis dengan sama baiknya.

Balancing statis disebut juga single plane balanced. Ban dibalancing secara statis
dan dilakukan oleh mesin bubble balancer. Pada saat ban yang tidak balance
dipasang di setiap as yang bergerak bebas, semua beban berat akan berputar ke
arah bawah. Beban tambahan kemudian ditambahkan untuk mengimbangi beban
berat tersebut. Setelah beban tambahan dipasang maka ban akan berputar dengan
sempurna (rounded).

Sedangkan balancing dinamis akan menggambarkan ketidakseimbangan beban


pada ban pada satu sisi dari sisi lainnya. Ketidakseimbangan dinamis akan
menyebabkan getaran-getaran pada saat mengemudi.

Ban perlu dibalancing saat pemasangan ban baru pada rim. Kemudian, ketika ban
dirotasi, ketika mengganti ban pada sebuah rim, setelah perbaikan ban (tambal
ban) dan setiap ban dilepas dan dipasang kembali pada rimnya. Balancing juga
harus dilakukan setiap Anda merasakan getaran pada ban dan peforma ban yang
tidak lazim. Kejadian-kejadian seperti itu sebaiknya diserahkan kepada ahlinya
untuk diperiksa.

On the car balancing pada umumnya disebut juga balancing akhir, biasanya
dilakukan untuk menambah kenyamanan dalam berkendara. Walaupun jarang
terjadi, bila kondisi dop (tutup) rim, brakes drum atau as kendaraan tidak balance,

Anda harus melakukan balancing akhir (finish balance) terhadap kendaraan Anda.
bila hasil off-the car balancing sudah sempurna dan tidak timbul masalah getaran
lagi, maka on-the car balancing tidak diperlukan. Biasakan berkonsultasi dengan
teknisi ahli bila Anda masih mengalami getaran-getaran pada roda setelah
melakukan off-the car balancing.

Anda mungkin juga menyukai