Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIK LAPANG TERPADU 2019

TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN

Oleh

LENI NURFADILLAH
L051 17 1524

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBEDAYA PERIKANAN


DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERISTAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu, kesehatan,
semangat, kemudahan, serta tenaga dalam menyelesaikan tugas laporan ini, sehingga
laporan yang berjudul “Teknologi Penangkapan Ikan” selesai tepat pada waktunya.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya
teruntuk orang tua, serta sahabat dan teman kelompok yang terlibat dalam pembuatan
laporan ini, yang selalu memberikan motivasi, masukan, kritikan maupun saran yang
sangat membangun, demi tercapainya suatu laporan yang baik.
Penulis mengharap hasil laporan yang telah dibuatnya dapat menjadi salah satu
bahan referensi untuk semua orang, serta teruntuk dirinya sendiri sebagai pelajar dalam
mengembangkan potensi akedemiknya.
Makassar

Penulis
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara geografis, Kabupaten Bulukumba terletak pada koordinat antara 5°20” Sampai

5°40” Lintang Selatan dan 119°50” sampai 120°28” Bujur Timur. Batas-batas wilayahnya

adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sinjai, sebelah selatan berbatasan

dengan Kabupaten Kepulauan Selayar, sebelah timur berbatasan dengan Teluk Bone,

sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bantaeng, (Wikipedia, 2013).

Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dari pengamatan yang dilakukan di desa Tanah Beru, Kecamatan
Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan adalah mengetahui deskripsi alat
tangkap purse seine serta dapat mengetahui teknologi yang digunakan pada alat tangkap
purse seine.
Kegunaan dari praktik lapang ini ialah mahasiswa diharapkan dapat mengetahui
teknologi penangkpan ikan dan pengaruhnya terhadap hasil tangkapan.
II. METODOLOGI PRAKTIK

A. Waktu dan Tempat Praktik

Pelaksanaan Praktik Lapang Terpadu 2019 yang dilakukan selama 3 hari sejak
19– 21 April 2019 dengan 1 kali pengambilan data dengan cara mengikuti trip atau melaut
bersama para nelayan purse Seine. Kegiatan ini dilaksanakan pada alat tangkap purse
seine yang dioperasikan di desa Tanah Beru Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten
Bulukumba, Sulawesi Selatan.
B. Alat dan Kegunaan

Ada beberapa jenis alat yang digunakan pada saat pengambilan data dilokasi
praktik sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1 :
Tabel 1. Alat yang digunakan pada saat praktik
No Alat Kegunaan

1 GPS Alat untuk menentukan posisi kapal

2 Kamera Digunakan untuk melakukan kegiatan dokumentasi


Hand phone seluruh rangkaian kegiatan selama praktik di perahu
purse seine dan peralatan serta alat bantu yang
digunakan di atas kapal.
3 Alat tulis menulis Untuk mencatat hasil pengamatan
4 Kuisioner Untuk memudahkan pengambilan data
5 Meteran Untuk mengukur panjang ikan
6 Sabak Untuk meletakkan ikan

C. Metode Praktik

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengambilan data di lapangan yang melibatkan


mahasiswa untuk ikut melaut bersama nelayan serta melihat langsung proses
penangkapan ikan pada alat tangkap purse seine. Tahap – tahap pengambilan data yang
dilakukan dalam praktek lapang, yaitu:

a. Praktikan dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk ikut melaut dengan nelayan purse
seine. Waktu operasi penangkapan yaitu siang hari.
b. Persiapan menuju daerah fishing ground.
c. Melakukan wawancara dengan nelayan tentang alat tangkap dan alat bantu yang
digunakan.
d. Mengamati tanda-tanda adanya gerombolan ikan seperti munculnya buih-buih air atau
adanya burung laut yang terbang diatas permukaan air untuk menentukan daerah
fishing ground.
e. Melakukan pengukuran suhu dan salinitas pada daerah fishing ground.
f. Mencatat komposisi hasil tangkapan dan jenis ikan yang tertangkap oleh purse seine.
g. Mengambil gambar jenis ikan sebagai sampel hasil tangkapan dan mengukur panjang
tubuhnya.
h. Mencatat hasil yang diperoleh.
2. Wawancara

Yakni mahasiswa sebagai pencaca melakukan wawancara (proses tanya jawab)


dengan pihak terkait yang dianggap mampu memberikan informasi dalam hal ini adalah
nelayan dan pemilik kapal. Beliaulah yang memberikan kami informasi tentang alat
tangkap ini seperti tentang asal alat tangkap, bahan jaring yang digunakan, fungsi batu
dilemparkan ketika proses melingkarkan jaring, dll.
3. Dokumentasi

Penulis melakukan pengambilan gambar kegiatan nelayan mulai dari persiapan


menuju fishing ground sampai tiba kembali ke fishing base.
4. Studi Literatur

Studi literatur ini bertujuan untuk melengkapi segala kekurangan yang ada dan
membandingkan antara teori dengan metode penerapannya di lapangan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Alat Penangkapan Ikan

1. Alat Tangkap

a. Deskripsi Alat Tangkap Purse Seine

Diniah (2008) menyatakan bahwa pukat cincin adalah alat penangkap ikan dari
jaring yang dioperasikan dengan cara melingkari gerombolan ikan hingga alat berbentuk
seperti mangkuk pada akhir proses penangkapan ikan. Alat tangkap ini digunakan untuk
menangkap ikan pelagis yang bergerombol. Cara pengoperasian pukat cincin adalah
dengan melingkari gerombolan ikan, kemudian tali kolor (purse line) ditarik ke dan dari
kapal hingga bentuk jaring menyerupai mangkuk. Selanjutnya hasil tangkapan
dipindahkan ke kapal dengan menggunakan serok atau scoop. Alat tangkap purse seine
terdiri atas jaring purse seine, kapal purse seine, dan mesin.
b. Unit Penangkapan Ikan
Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknis dalam operasi
penangkapan ikan, terdiri atas kapal, alat tangkap dan nelayan. Ukuran alat tangkap,
ukuran kapal dan jumlah anak buah kapal tergantung pada skala usaha (Yusfiandayani
1997).
Purse seine di daerah Bulukumba dikenal dengan nama Gae. Purse seine ini
terdiri dari bagian kantong (bunt), badan jaring, sayap, jaring pada pinggir badan jaring
(selvedge), tali ris atas (float line), tali ris bawah (lead line), pemberat (sinkers), pelampung
(floats) dan cincin (rings). Anonim (2019) mengatakan panjang alat tangkap yang
digunakannya di perairan Bulukumba adalah 60m x 7 lembar.
Jaring purse seine berbahan dasar poly amide dengan kisaran panjang 60 meter x
7 lembar dengan ukuran mata jaringnya atau mesh size 1 inci. Jaring purse seine
dilengkapi pelampung bola ditiap tali jaring bagian atasnya, serta pada bagian bawah
jaring terdapat cincin atau. Kecilnya ukuran mesh sizenya ini menjadikan alat tangkap ini
mengepung pergerakan ikan selama di dalam jaring atau memperkecil pergerakan ikan
sehingga ikan tidak lolos atau keluar dari jaring ketika ditangkap. Kontruksi badan jaring
purse seine terdiri atas pelampung utama (pertama), tali kolor, cincin pemberat, yang
berguna agar alat ini dapat dioperasikan.
Komponen dari alat tangkap Purse Seine adalah sebagai berikut :
Badan jaring dengan mesh size mata jaring 1 inci. Badan jaring pada purse seine
tidaklah berfungsi sebagai penjerat melaikan berfungsi sebagai dinding agar ikan tidak
dapat melarikan diri kearah horizontal.
Cincin atau biasa disebut ring pada umumnya berbentuk bulan, dimana pada
bagian tengahnya merupakan tempat untuk lewatnya tali kerut, agar ring terkumpul
sehingga jaring bagian bawah tertutupbiasanya dibuat dari besi dan kadang-kadang
kuningan. Ring ini selain memilii fungsi seperti tersebut di atas berfungsi juga sebagai
pemberat (Sudirman dan Mallawa, 2012).Cincin pada jaring purse seine yang dioperaskan
di prairan Bulukumba tidak hanya berfungsi sebagai tempat lewatnya tali kolor, tetapi juga
berfungsi sebagai pemberat. Cincin ini terbuat dari bahan timah agar tidak berkarat
Waupun terendam oleh air garam setiap kali setting
Pelampung pada badan jaring diletakkan pada tali utama jaring. Pelampung ini
bertujuan untuk membuat badan jaring dapat mengapung ketika dioperasikan alat tangkap
ini. Pelampung ini terdiri atas pelampung utama dan pelampung kecil. Perbedaan antara
pelampung utama dengan pelampung kecil adalah posisi ditempatkannya pelampung
utama berada pada ujung alat tangkap dan pelampung utama ini yang pertama kali
diturunkan pada saat akan dilakukan setting, sedangkan pada tali pelampung kecil
memiliki jumlh yang sangat banyak yang disesuaikan dengan panjang badan jaring, fungsi
utama pelampung kecil ini membuat badan jaring dapat mengapung di dalam perairan
ketika dioperasikan. Pelampung yang digunakan oleh nelayan yang ada di desa Tanah
Beru berbentuk bola dan berbahan plastik sehingga daya penyerapannya terhadap air
rendah dan tetapi tahan lama.
Tali ris atas berfungsi sebagai tempat untuk mengantungkan daging jaring bagian
atas agar jaring dapat terentang secara sempurna, dan merupakan penghubung antara
tali pelampung. Ukuran tali ris atas biasanya sama besarnya dengan tali pelampung (buoy
line) (Sudirman dan Mallawa, 2012).
Tali pelampung berfungsi untuk menempatkan/memasang pelampung yang satu
dengan pelampung yang lainnya, serta berfungsi sebagai penghubung dengan jaring pada
tepi bagian atas.
Tali ris bawah berfungsi sebagai tempat untuk mengantungkan daging jaring
bagian bawah agar jaring dapat terentang secara sempurna, dan merupakan penghubung
antara tali pemberat.
Untuk tali kerut, ukurannya merupakan ukuran yang paling besar dibandingkan
dengan tali lainnya karena tali kerut memerlukan kekuatan yang lebih besar dalam proses
penarikan jaring. Tali kerut (purse line) yang biasa disebut oleh nelayan sebagai tali kolor
adalah tali yang berfungsi untuk mengumpulkan ris, sehingga bagian bawah jaring tertutup
dan ikan tidak dapat meloloskan diri (Sudirman dan Mallawa, 2012).
Pemberat (Sinker) berfungsi untuk menenggelamkan badan jaring sewaktu
dioperasikan, semakin berat pemberat maka jaring utama akan semakin cepat
tenggelamnya. Pemberat dibuat dari benda yang berat jenisnya lebih besar dari berat jenis
air laut, sehingga benda ini tenggelam di dalam air laut. Kecepatan tenggelam yang lebih
tinggi akan menunjukkan jaring yang baik. Bahan yang biasa dipergunakan adalah timah,
bila menggunakan pemberat lain harus dipergunakan bahan yang tidak mudah berkarat
(Rahardjo, 1978).
c. Alat Bantu Penangkapan Ikan
Untuk pengoperasian alat tangkap purse seine ini alat bantu yang sering
digunakan adalah rumpon dan lampu. Rumpon digunakan pada saat pengoperasian siang
hari, biasanya rumpon ini sudah dipasang sebelumnya. Rumpon diletakkan pada tengah-
tengah untuk mengumpulkan ikan lalu alat tangkap utama yang mengelilinginya.
Sedangkan lampu digunakan pada saat pengoperasian malam hari, fungsinya sama
seperti rumpon yaitu sebagai pengumpul ikan. Biasanya nelayan menggunakan sumber
lampu ini dari oncor atau obor, petromaks, dan lampu listrik (penggunaannya masih
sangat terbatas hanya untuk usaha penangkapan sebagian dari perikanan
industri)(Subani & Barus, 1989).
i. Roller
Roller berfungsi sebagai alat untuk menarik tali kolor pada saat proses
pursing. Roller ini biasanya ditempatkan pada sisi lambung kiri atau kanan kapal dimana
ketika hauling dilakukan. Namun pada kapal purse seine yang beroperasi di perairan
Bulukumba roller ditempatkan pada bagian haluan kapal. Pada roller telah dibantu mesin
genset sehingga mempercepat penarikan tali kolor.
ii. Serok
Serok berfungsi sebagai pengangkut ikan pada alat tangkap purse seine dimana
hasil tangkapan ikan banyak, sehingga pada saat terdapat banyak beban ikan harus
dikurangi agar tidak mengalami kerusakan pada jaring..

Anda mungkin juga menyukai