Metode Kerja
Metode Kerja
PEMBANGUNAN JEMBATAN
LINGKUP PEKERJAAN
DIVISI I UMUM
1.2 Mobilisasi
1.8 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
1.8.(2) Jembatan Sementara
1.21 Manajemen Mutu
DIVISI II DRAINASE
2.1 Galian Untuk Selokan Drainase Dan Saluran Air
2.2.(1) Pasangan Batu Dengan Mortar
Saat ini terdapat beberapa jenis material struktur yang biasa digunakan
untuk perencanaan jembatan. Jenis material untuk struktur jembatan di Indonesia
yang banyak digunakan saat ini adalah jenis jembatan menggunakan material
beton. Seiring dengan semakin berkembangnya sistem teknologi beton, maka saat
ini telah terdapat beberapa inovasi teknologi beton untuk diterapkan dalam
pembangunan struktur jembatan. Inovasi yang saat ini sedang hangat
diperbincangkan untuk diterapkan pada pembangunan struktur jembatan salah
satunya adalah inovasi penggunaan sistem konstruksi beton pracetak prategang.
Perencanaan berdasarkan kekuatan batas layan dilakukan dengan
menghitung tegangan yang terjadi dan membandingkan dengan tegangan izin
yang bersangkutan. Apabila tegangan yang terjadi lebih kecil dari tegangan yang
diizinkan maka dinyatakan aman. Pada saat menghitung tegangan, semua beban
tidak dikalikan dengan faktor beban. Perencanaan berdasarkan batas layan
dilakukan untuk mengantisipasi batas layan yang terdiri dari tegangan kerja,
deformasi permanen, dan momen retak.
1.2 Mobilisasi
Kegiatan mobilisasi mencakup pekerjaan, sebagai berikut :
Pengangkutan peralatan konstruksi sesuai dengan daftar peralatan yang akan
digunakan untuk mengerjakan proyek .Alat -alat yang berasal dari luar pulau
dimobilisasi dengan Kapal Laut kemudian setelah tiba di daratan dimobilisasi lagi
dengan menggunakan Tronton Lokasi Pekerjaan.
Mobilisasi juga meliputi demobilisasi dari tempat kerja oleh kontraktor
pada akhir kontrak, kontraktor harus menyerahkan program mobilisasi kepada
konsultan pengawas untuk diperiksa dan kemudian diajukan ke pemimpin proyek
untuk disetujui dan akan dinyatakan (persetujuannya) sebelum tanggal permulaan
berlakunya Kontrak.
A. Sewa Tanah
Sewa tanah pada masyarakat untuk pembuatan base camp, kantorkerja,
barak karyawan, gudang dan lain-lain.
B. Peralatan
Peralatan yang akan digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini:
2. Asbuilt Drawing
Pembuatan As-Built Drawing dibuat setelah pekerjaan selesai,
pembuatan as-built drawing dibuat berdasarkan hasil pengukuran akhir
dan dibuat sebagai laporan gambar terakhir kepada penyedia jasa bahwa
pekerjaan telah selesai.
3. Papan Nama Proyek
Papan nama proyek digunakan sebagai identitas atau informasi
mengenai proyek. Papan nama dibuat dua buah dan ditempatkan pada
awal dan akhir proyek,papan nama terbuat dari plywood dan kayu kaso
dengan pondasi adukan semen, pasir dan split.
F. Manajemen Dan Keselamatan Lalu Lintas.
Pelaksanaan pekerjaan diproyek ini akan dikelola oleh tenaga-
tenaga yang berkompeten dari PT. Hexapilar Perkasa yang telah
berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek besar, khususnya
dibidang jalan dan jembatan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan sesuai harapan semua pihak terkait.
Dalam pelaksanaan proyek, perlu diperhatikan keselamatan kerja
yang baik, atau keselamatan kepada pekerja maupun keselamatan
kepada masyarakat yang melintas dilokasi jalan yang sedang
dikerjakan. Sehingga penyedia jasa harus menyediakan perlengkapan
jalan sementara sesuai Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu
Lintas (RMKL), perlengkapan jalan/jembatan sementara dapat berupa.
1. Rambu panah berkedip.
2. Rambu tetap informasi pengalihan/pengatur lalu lintas.
3. Rambu portable informasi pengalihan/pengaturan lalu
lintas.
4. Rambu penghalang lalu lintas jenis plastic.
5.Rambu peringatan.
6. Rambu petunjuk.
7. Peralatan Komunikasi dan lainnya.
menggangu aliran air, relokasi yang demikian harus disetujui terlebih dahulu oleh
direksi lapangan.
A. Bahan / Material:
1. Tidak ada
B. Peralatan:
1. Excavator
2. Dump truck
3. Alat Bantu
C. Tenaga Kerja:
1. Mandor
2. Pekerja
2.2.(1)Pasangan Batu dengan Mortar
Pekerjaan ini meliputi pembuatan selokan terbuka, dengan pasangan batu
mortar dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan sesuai dengan garis ketinggian,
kelandaian dan ukuran sebagaimana tertera dalam gambar atau perintah direksi
pekerjaan.
Urutan Kerja :
1. Dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia.
2. Bahan diterima dilokasi pekerjaan.
3. Semen, Pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan
menggunakan concrete mixer.
4. Batu gunung/batu kali dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya
sebelum dipasang.
5. Pasang patok bantu untuk memasang profil, profil dipasang pada setiap ujung
Saluran.
6. Pasang benang pada sisi luar profil sesuai dengan hasil pengukuran dan
gambar rencana.
7. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut, menurut perbandingan
campuran mortar pasir dan semen dan perbandingan batu dan mortar (mengacu
pada Buku Spesifikasi Pasal S12.04).
8. Pasang batukali/batu gunung dengan adukan sesuai ketinggian benang.
Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.
9. Melakukan penyelesaian dan perapian serta pelesteran dengan mortar setelah
pemasangan pondasi bahu saluran
10. Bentuk dan ukuran saluran pasangan batu dengan mortar, sesuai dengan yang
termuat dalam gambar rencana.
Gambar. Pekerjaan Pasangan Batu Saluran
A. Bahan / Material:
1. Batu kali / gunung
2. Semen
3. Pasir
B. Peralatan:
1. Concrete Mixer
2. Alat Bantu
C. Tenaga Kerja:
1. Mandor
2. Tukang Batu
3. Pekerja
DIVISI III
DRAINASE
3.1.1 Galian Biasa
Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah Biasa Manual ini akan dilakukan
dengan menggunakan tenaga manusia dengan menggunakan alat bantu, dan jika
memungkinkan akan dilakukan dengan alat bantu lain yang sesuai, dimana
pelaksnaan pekerjaan ini akan dilakukanmulai dari bagian beakang dengan tujuan
untuk memudahkan mobilisasi, baik mobilisasi tenaga kerja, atau pembuangan
hasil galian jika diperlukan serta memudahkan dalam mobilisasi material.
Pelaksanaan pekerjaan Galian Tanah Biasa dengan menggunakan tenaga manusia
ini meliputi pekerjaan pemotongan tanah untuk mencapai elevasi rencana, serta
menyediakan perlatan antara lain : Cangku, sekop, linggis/gancu,
keranjang/gerobak dorong dan alat bantu lainnya.
Dalam Metode pelaksanaan pekerjaan galian tanah biasa dilakukan dengan
menentukan batas-batas penggalian dan kedalaman galian rencana, setelah batas
penggalian ditentukan, dilanjutkan dengan penggalian tanah yang telah ditentukan
dan pada akhir galian dirapikan dengan menggunakan alat bantu.
Kedalaman Galian berdasarkan kedalaman elevasi rencana sesuai dengan gambar
rencana dan penggunaan dari pekerjaan galian tersebut.
B. Peralatan:
1. Excavator
2. Dump Truck
3. Alat Bantu
C. Tenaga Kerja:
1. Mandor
2. Pekerja
3.2.1 Timbunan Biasa
Timbunan biasa dari sumber galian adalah pekerjaan penimbunan dimana
timbunan diambil dari sumber galian (Quarry) yang memenuhi syarat teknis dan
sudah disetujui oleh direksi untuk menjadi timbunan biasa. Material diangkut ke
dump truck oleh excavator kemudian dibawa ke lokasi penimbunan kemudian
dihampar oleh motor grader dan dipadatkan dengan vibrator roller, dan pada saat
pemadatan material timbunan disiram air dengan menggunakan water tanker truck
secukupnya untuk mendapatkan kepadatan maksimal. Sekelompok pekerja
merapikan pekerjaan dengan menggunakan alat bantu.
Perlu diperhatikan juga :
Timbunan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan,
dan pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau bilamana kadar
air bahan diluar rentang yang diisyaratkan.
Timbunan yang diklasifikasikan sebagai Timbunan Biasa harus terdiri dari
bahan Timbunan yang disetujui oleh direksi lapangan.
Timbunan Biasa dari sumber galian tidak boleh terdiri dari bahan timbunan
yang mengandung organik daun daunan, rumputan dan akar.
Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis harus
dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi
pekerjaan sampai mencapai kepadatan yang diisyaratkan.
Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang di
isyaratkan,diuji kepadatan dan harus diterima oleh direksi pekerjaan sebelum
lapisan berikutnya dihampar.
Timbunan harus dipadatkan melalui dari tepi luar dan bergerak menuju arah
sumbu jalan sedemikan rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah
usaha pemadatan yang sama.
A. Bahan / Material:
1. Timbunan Biasa dari Sumber Galian (Quarry)
B. Peralatan yang digunakan:
1. Excavator
2. Dump Truck
3. Motor Grader
4. Vibrator Roller
5. Water Tanker Truck
6. Alat Bantu
C. Tenaga Kerja:
1. Mandor
2. Pekerja
3.2.2 Timbunan Biasa Pilihan
Timbunan pilihan dari sumber galian adalah pekerjaan penimbunan
dimana timbunan diambil dari sumber galian (Quarry) yang memenuhi syarat
teknis dan sudah disetujui oleh direksi untuk menjadi timbunan pilihan. Timbunan
pilihan dari sumber galian yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus
terdiri dari bahan galian yang disetujui oleh direksi lapangan. Timbunan pilihan
dari sumber galian tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu
hujan, dan pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau bilamana kadar
air bahan diluar rentang yang diisyaratkan. Seluruh permukaan akhir timbunan
yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk
menjamin aliran permukaan yang bebas.
Urutan Kerja :
1. Material diangkut dan diangkat/dimuat ke dump truck oleh Wheel
loader/Excavator kemudian dibawa ke lokasi penimbunan.
2. Timbunan dihampar oleh motor grader dan dipadatkan dengan tandem roller.
3. Pada saat pemadatan material timbunan disiram air dengan menggunakan
water tanker secukupnya untuk mendapatkan kepadatan maksimal.
4. Sekelompok pekerja merapikan pekerjaan dengan menggunakan alat bantu.
5. Timbunan pilihan dari sumber galian tidak boleh terdiri dari bahan galian
yang mengandung organik daun-daunan,rumputan dan akar.
6. Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis harus
dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi
pekerjaan sampai mencapai kepadatan yang diisyaratkan.
7. Setiap lapisan timbunan pilihan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang
diisyaratkan,diuji kepadatan dan harus diterima oleh direksi pekerjaan
sebelum lapisan berikutnya dihampar.
8. Timbunan pilihan harus dipadatkan melalui dari tepi luar dan bergerak
menuju arah sumbu jalan sedemikan rupa sehingga setiap ruas akan
menerima jumlah usaha pemadatan yang sama.
A. Bahan / Material:
1. Timbunan Pilihan dari Sumber Galian (Quarry)
B. Peralatan yang digunakan:
1. Excavator
2. Dump Truck
3. Motor Grader
4. Vibrator Roller
5. Water Tanker Truck
6. Alat Bantu
C. Tenaga Kerja:
1. Mandor
2. Pekerja
DIVISI IV
PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
DIVISI V
PERKERASAN BERBUTIR
DIVISI VI
PERKERASAN ASPAL
DIVISI VII
STRUKTUR
C. Tenaga Kerja:
1. Mandor
2. Pekerja
A. Bahan / Material:
1. Semen
2. Pasir
3. Agregat Kasar
4. Kayu Perancah/Multiplex
5. Paku
B. Peralatan:
1. Concrete Pan Mixer/Batching Plant
2. Truck Mixer
3. Water Tanker Truck
4. Concrete Vibrator
5. Alat Bantu
C. Tenaga Kerja:
1. Mandor
2. Pekerja
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL
b. Rencana dan jadwal kerja secara rinci yang antara lain adalah
rencana kerja, gambar teknik dan gambar detail, hubungan
keterkaitan antar kegiatan, jadwal mobilisasi dan demobilisasi
sumber daya secara rinci.
c. Spesifikasi yang tertuang dalam kontak yang antara lain adalah
spesifikasi teknis.
d. Pelaksanaan pekerjaan jembatan yang antara lain adalah
penyusunan rencana kerja, kebutuhan sumber daya dan
pelaksanaan pekerjaan
e. Perhitungan biaya konstruksi yang antara lain adalah batasan
dan asumsi perhitungan biaya, harga satuan dasar, harga satuan
komponen biaya pekerjaan, analisa harga satuan pekerjaan,
perhitungan total biaya konstruksi.
f. Pengendalian mutu, sumber daya dan waktu yang antara lain
adalah pengendalian mutu bahan dan hasil pekerjaan,
pengendalian sumber daya serta waktu pelaksanaan pekerjaan
g. Pengukuran hasil pekerjaan dan pelaporan yang antara lain
adalah pengukuran alinyemen, level / ketinggian dan kelurusan,
volume peritem pekerjaan, pencatatan penggunaan sumber daya
serta pelaporan hasil pekerjaan.
h. Manajemen pelaksanaan konstruksi yang antara lain adalah
memanajemen pelaksanaan konstruksi, pengelolaan sumber
daya, pengelolaan proses, mutu dan waktu serta koordiansi
secara sinergi.
i. Kesehatan dan keselamatan kerja (K3), etika profesi dan budaya
kerja yang antara lain adalah etika profesi pelaksanaan
konstruksi, tanggung jawab dan resiko profesi dalam UUJK,
hubungan etika, tanggung jawab dan resiko profesi dengan
pelaksanaan pekerjaan serta etos kerja dan good corporate
governance.