Jean Watson
Jean Watson
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa
karena atas penyertaan dan pimpinannya, sehingga saya dapat
menyelesaikan penulisan makala tentang “ teori Keperawatan menurut Jean
Watson” ini dengan baik. Makalah ini sebagai penugasan pada mata kuliah
Falsafah dan ilmu keperawatan pada program studi Ners Poltekkes Jayapura.
Makalah ini terdiri dari 3 BAB ; bab I membahas tentang latar
belakang, Bab II membahas tentang teori dan model keperawatan Jean
Watson, sedangkan Bab III membahas tentang kesimpulan dari teori dan
model keperawatan Jean watson.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari masih banyak
kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu saya sangat memerlukan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah
ini. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Adanya pergeseran demografi, pergeseran sosial ekonomi,
serta meningkat dan bertambah rumitnya masalah kesehatan akan
berdampak pada tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Masyarakat lebih sadar akan
hak dan kewajiban untuk menuntut tersedianya pelayanan kesehatan dan
keperawatan dengan mutu yang secara profesional dapat
dipertanggungjawabkan. Menghadapi globalisasi ini tiada upaya lain yang
perlu dilakukan kecuali mengadakan penyesuaian dan perbaikan terhadap
mutu pelayanan keperawatan.
Peningkatan mutu pelayanan keperawatan didukung oleh
pengembangan teori-teori keperawatan, salah satunya adalah teori Caring
menurut Jean Watson. Caring adalah sentral untuk praktek keperawatan
karena caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana
perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien.
Kunci dari kualitas pelayanan asuhan keperawatan adalah perhatian, empati
dan kepedulian perawat. Hal ini sangat sesuai dengan tuntutan masyarakat
saat ini yaitu mengharapkan pelayanan keperawatan yang berkualitas.
Penelitian Aiken ( 2012 ) menunjukkan presentasi perawat yang
memiliki kualitas pelayanan caring yang buruk terdapat pada negara irlandia
11%, dan Yunani 47%. International associan of Human caring menjelaskan
bahwa keperawatan selalu meliputi empat konsep. Di indonesia sendiri caring
menjadi salah satu penilaian bagi para pengguna pelayanan kesehatan.
Berdasarkan hasil survey kepuasanklien pada beberapa rumah sakit di
jakarta, menunjukkan bahwa 14% klien tidak puas terhadap pelayanan
kesehatan yang diberikan, disebabkan oleh perilaku caring kurang baik
( Kemenkes RI, dalam Abdul, 2015 ).
Berdasarkan fenomena diatas, saya merasa tertarik untuk
mengetahui lebih jauh tentang konsep teori keperawatan menurut Jean
Watson.
B. TUJUAN
C. SISTEMATIKA PENULISAN
D.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON
2. Kesehatan
Menutut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental dan sosial yang
baik. Akan tetapi Watson juga mempercayai bahwa ada beberapa
faktor lain yang dibutuhkan untuk dimasukkan dalam definisi sehat ini,
yaitu :
1) Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental dan
sosial seimbang/serasi.
2) Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari
dengan lingkungannya.
3) Tidak adanya penyakit.
Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi
sosial dan lingkungan :
1) Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara fikiran, tubuh,
dan jiwa.
2) Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara
apa yang dirasakan dengan apa yang dialami.
3. Lingkungan Sosial
4. Keperawatan
3) Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta
meliputi pengumpulan data.
4) Evaluasi
a)Evaluasi merupakan sebuah metode dan proses untuk menganalisa
hasil pelaksanaan intervensi dari setiap masalah yang ada.
b)Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu
memberikan generalisasi terhadap hipotesa -hipotesa tambahan atau
kejadian yang mungkin akan terjadi untuk mendorong teori
keperawatan secara umum didasarkan pada study pemecahan
masalah.
2) Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat dijabarkan sesuai dengan masalah
yang ditemukan adalah :
a) Gangguan pada kebutuhan - kebutuhan biofisik yang berhubungan
dengan makanan, cairan, eliminasi dan ventilasi.
b) Gangguan konsep diri berhubungan dengan gangguan body
image, rasa tidak percaya dan lain-lain.
c) Rusaknya gangguan interaksi sosial.
d) Ketergantungan atau kemandirian yang belum terselesaikan.
3) Perencanaan dan implementasi
Pada perencanaan dan implementasi dianjurkan untuk menggunakan
“careative factor” :
a) Membangun lingkungan yang “caring “ melalui pemahaman yang
empatik.
b) Mengembangkan hubungan “helping-trust” dengan meningkatkan
perhatian terhadap perasaan takut terhadap hal-hal sebagai
berikut : takut berat badan bertambah, marah terhadap rencana
pengobatan atau perawatan, kesal terhadap wibawa seorang
tokoh.
c) Menggunakan cara yang empati, hangat dan sesuai untuk
menciptakan komunikasi yang terbuka.
d) Meningkatkan hubungan interpersonal “reaching-learning” dengan
melibatkan pasien, misalnya : dalam perencanaan nutrisi.
e) Ajarkan pasien bagaimana cara menghadapi konflik pada diri
sendiri.
f) Fasilitasi hubungan dengan keluarganya yang dapat dipergunakan
untuk mengembangkan kemandirian.
g) Identifikasi faktor - faktor yang menyebabkan stres,
h) Bantu untuk mengenali masalah seksual.
i)Tingkatkan interaksi sosial pasien dan bantu untuk
mengembangkan rasa puasdengan hasil interaksinya tersebut.
j) Tekankan pada kepuasan terhadap kemampuan pribadi, dan
jangan terlalu berharap terhadap kesempurnaan.
4) Evaluasi
a) Apakah telah tercipta hubungan saling percaya ?
b) Apakah masalah - masalah yang terdapat dalam pengkajian telah
dapat diatasi dan telah menunjukkan kenormalan ?
c) Apakah pasien telah mempelajari keterampilan-keterampilan yang
diperlukan agar dapat memelihara kesehatannya ?
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A. dan Alimul A. ( 2004) Pengantar konsep dasar keperawatan
Jakarta; salemba Medika