Anda di halaman 1dari 7

KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DI JAWA TENGAN DAN

PROSPEK PEMBANGUNAN KE DEPAN

Sriyanto
Jurusan Geografi FIS-UNNES

Abstrak

Lingkungan hidup adalah ruang yang ditempati oleh suatu makhluk hidup bersama dengan benda hidup
dan benda tak hidup. Keberadaan lingkungan hidup sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Apabila terjadi
kerusakan lingkungan hidup maka kehidupan manusia juga akan terganggu. Globalisasi dan reformasi membawa
pengaruh yang besar terhadap kebijakan terhadap lingkungan. Adanya globalisasi dan reformasi merubah nilai dan
pola pikir terhadap pengambilan kebijakan tentang lingkungan. Mengingat pentingnya lingkungan hidup bagi
kehidupan manusia, pemerintah baik pusat maupun daerah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menyangkut
pengelolaan lingkungan hidup. Selain itu, peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan
hidup sangat dibutuhkan karena masyarakatlah yang secara langsung berhadapan dengan masalah lingkungan.
Dengan program pembangunan yang berwawasan lingkungan diharapkan selain pembangunan itu sendiri berhasil
juga lingkungan tidak mengalami penurunan kualitas.

Kata Kunci: lingkungan hidup, pengelolaan, prospek pembangunan

PENDAHULUAN
langka. Lingkungan sebagai tempat hidup akan
Problem lingkungan hidup dewasa ini terasa sesak dan tidak nyaman. Dengan demikian
menghadapi masalah yang cukup kompleks dan maka kerusakan lingkungan akan mengancam tidak
dilematis. Keberhasilan pembangunan dan saja terhadap keberlanjutan pembangunan itu sendiri
pertumbuhan ekonomi yang dilaksanakan dengan tetapi juga akan mengancam eksistensi manusia.
memanfaatkan sumber daya alam banyak
menyisakan dampak negatif terhadap lingkungan. Menurut Sudharto P. Hadi (1998) terdapat
empat prisnsip untuk mewujudkan pembangunan
Dari perspektif lingkungan, keberhasilan berkelanjutan yang meliputi: pemenuhan kebutuhan
pembangunan tidak hanya diukur dari besarnya dasar (fulfillment of human needs), pemeliharaan
pertumbuhan ekonomi dan tercapainya pemerataan lingkungan (maintenance of ecological integrity),
tetapi juga kelestariannya lingkungan di mana keadilan sosial (sosial equity) yang berupa keadilan
pembangunan itu berlangsung. Jika lingkungan untuk generasi yang akan datang, dan kesempatan
rusak maka sumber-sumber (resources) untuk untuk menentukan nasib sendiri (self determination)
pembangunan itu sendiri akan semakin menipis dan yang meliputi pula unsur partisipatori demokrasi.

Jurnal Geografi 107


Pada era reformasi dewasa ini, pola pikir PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP
LINGKUNGAN HIDUP
masyarakat yang semakin kritis terutama terhadap
fenomena-fenomena penyimpangan dalam setiap Globalisasi yang terjadi dewasa ini mengandung
aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah maupun makna yang dalam dan terjadi di segala aspek
kelembagaan swasta. Banyaknya kasus-kasus kehidupan. Aspek kehidupan masyarakat yang
lingkungan atau gugatan masyarakat terhadap terkena imbas dari globalisasi adalah bidang
terjadinya kerusakan lingkungan yang mucul ekonomi, sosial budaya, politik, ilmu pengetahuan
belakangan ini, seperti pencemaran TPA Bantar dan teknologi, pendidikan dan sebagainya. Ini semua
Gebang Bekasi, kasus kerusakan lingkungan akibat dapat terjadi karena dampak dari majunya teknologi,
kegiatan PT Kayu Lapis Indonesia (KLI) di Kendal, transportasi, dan telekomunikasi (3 T).
pencemaran Kali Babon di Kota Semarang,
Globalisasi merupakan suatu perubahan
pencemaran air laut di Teluk Buyat, illegal logging,
perkembangan baru dalam tatanan pergaulan dan
dan sebagainya memperlihatkan semakin tingginya
hubungan antarbangsa yang diwarnai dengan
kesadaran masyarakat terhadap hak-hak lingkungan
percepatan arus informasi akibat kemajuan di bidang
hidupnya.
ilmu pengetahuan dan teknologi serta sudah tidak
Partisipasi aktif masyarakat di bidang bisa dibatasi oleh batas wilayah negara. Globalisasi
lingkungan hidup yang tumbuh dewasa ini, apabila yang ditandai dengan era reformasi menuntut nilai-
ditangkap secara positif akan dapat membantu nilai dan norma-norma baru serta baku, baik dalam
meringankan beban pemerintah, seperti kehidupan nasional maupun dalam kehidupan
memperbaiki perumusan kebijakan, memperluas antarbangsa.
alternatif perencanaan, pilihan investasi, dan
Sisi positif sekaligus potensial negatif dari era
keputusan manajemen. Peran masyarakat dapat pula
globalisasi adalah saling ketergantungan
membantu tugas pemerintah dalam perencanaan dan
antarbangsa semakin besar. Selain itu, diperlukan
pengawasan di bidang pengelolaan lingkungan
standar-standar baku internasional di berbagai
hidup.
bidang kehidupan, dominasi model asing dan
Untuk mewujudkan pengelolaan lingkungan peranan swasta yang semakin kuat, serta perubahan
hidup yang berwawasan lingkungan dan sosial yang cepat. Globalisasi yang menciptakan
berkelanjutan maka diperlukan suatu kebijakan dan ketaatan nilai-nilai dan norma-morma antarbangsa
penetapan program-program pengelolaan merupakan kecenderungan positif globalisasi di
lingkungan hidup yang melibatkan dan demi berbagai bidang kehidupan.
kesejahteraan masyarakat banyak.
Globalisasi di bidang ekonomi mempunyai
keterkaitan terhadap kehidupan politik, sosial
budaya, dan sebagainya. Sebagai contoh globalisasi
ekonomi saat ini bersamaan globalisasi di bidang

108 Volume 4 No. 2 Juli 2007


politik adalah demokratisasi, transparansi, HAM, pembangunan. Namun, juga berkewajiban unutk
dan lingkungan hidup yang seringkali “linkage” satu tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. 2). Untuk
sama lain. mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan
perlu mengembangkan kerja sama internasional,
Pengaruh globalisasi telah berkembang
guna menghapus kemiskinan serta pola konsumsi
sedemikian pesat dan cepat, indikasinya adalah telah
dan produksi yang tidak berkelanjutan seiring
dirasakan dengan meningkatnya laju perkembangan
dengan penerapan kebijakan kependudukan. 3).
di bidang transportasi, investasi modal asing,
Keseimbangan dalam kewajiban bersama dalam
pariwisata, perdagangan, dan akhir-akhir ini juga
melestarikan tatanan lingkungan dengan pendekatan
menuju ke aspek lingkungan hidup yang menyentuh
bahwa negara yang lebih merusak mempunyai
kehidupan umat manusia.
kewajiban yang lebih besar dan sebaliknya. 4).
Berkaitan dengan lingkungan, globalisasi yang Tindakan mengatasi masalah lingkungan yang
diiringi dengan era reformasi issue yang menonjol bersifat regional sejauh mungkin didasarkan pada
adalah mengenai lingkungan hidup dan hak asasi konsensus internasional. 5). Peranan wanita,
manusia (HAM). Di mana setiap bangsa termasuk penduduk asli, dan masyarakat setempat harus
masyarakat dan pemerintah Indonesia mengalami dikembangkan untuk menumbuhkan kemitraan
perubahan pola pikir dan pengkajian ulang terhadap global.
kebijakan tentang lingkungan hidup. Aspek
lingkungan harus selalu larut dalam setiap KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DAN
pengambilan keputusan yang menyangkut hajat PROGRAM PEMBANGUNAN LING-
hidup orang banyak. Pembangunan berkelanjutan KUNGAN HIDUP DI JAWA TENGAH
tidak hanya menjadi slogan semata tetapi harus Sesuai dengan era reformasi dewasa ini maka
benar-benar diimplementasikan. penyusunan dan penetapan kebijakan pembangunan
Akhir-kahir ini dunia internasional sudah mulai di bidang lingkungan hidup di Jawa Tengah telah
gencar menyoroti pelaksanaan konsep dilaksanakan sesuai dengan semangat reformasi,
pembangunan yang berkelanjutan. Dalam KTT yaitu mengacu pada Surat Keputusan (SK) Gubernur
Bumi di Rio de Janeiro, Brasil tahun 1992 telah No. 16 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Reformasi
mempertegas kembali prinsip pembangunan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah.
berkelanjutan dengan pendekatan pengintegrasian Adapun strategi pembangunan lingkungan
aspek kependudukan, lingkungan, dan hidup di Jawa Tengah adalah sebagai berikut. (1)
pembangunan. Di dalam Deklarasi Rio tersebut telah Kebijaksanaan dan strategi pengelolaan lingkungan
memuat prinsip-prinsip yang intinya sebagai berikut. alam dan pemulihan akibat kerusakan serta
1). Perlunya dimuat aspek lingkungan dalam pencemaran. (2) Kebijaksanaan dan strategi
pembangunan. Tiap negara mempunyai hak dan pengelolaan lingkungan buatan dalam pengendalian
kedaulatan memanfaatkan sumber alam bagi pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. (3)

Jurnal Geografi 109


Kebijaksanaan dan strategi pengelolaan lingkungan tersebut. Kegiatan yang dilakukan harus sesuai
sosial, peningkatan kapasitas kelembagaan, SDM, dengan tuntutan reformasi di bidang lingkungan
dan peran dunia usaha dan masyarakat. (4) hidup, antara lain: a) Penegakan hukum lingkungan
Kebijaksanaan dan strategi penegakan hukum secara konsekuen dan penyelesaian kasus-kasus
lingkungan dan pengawasan analisis mengenai lingkungan secara cepat, mudah, dan tuntas. b)
dampak lingkungan. Pembentukan kerjas sama antardaerah atau
antardaerah perbatasan dalam penanganan masalah
Untuk melindungi lingkungan hidup dari
pengelolaan lingkungan hidup dengan pola
kerusakan akibat berbagai upaya aktivitas
kemitraan antara masyarakat, organisasi sosial
pembangunan maka perlu adanya upaya pengelolaan
(LSM), dunia usaha, dan pemerintah. c) Pemberian
lingkungan hidup. Upaya pengelolaan lingkungan
insentif dan disinsentif. d) Menggalang kemitraan
hidup dapat dilaksanakan melalui kegiatan 7
antara masyarakat, LSM, dunia usaha, dan
Program Pokok dan 6 Program Penunjang.
pemerintah dengan membuka kran komunikasi
Program pokok pengelolaan lingkungan hidup seluas-luasnya melalui sapta peran. e) Dalam
adalah: 1). Program inventarisasi dan evaluasi mendayagunakan sumber daya alam untuk
sumber daya alam dan lingkungan hidup. 2). memajukan kesejahteraan umum, perlu
Program penyelamatan hutan, tanah, dan air. 3). dilaksanakan pembangunan yang berkelanjutan
Program rehabilitasi lahan kritis. 4). Program yang berwawasan lingkungan hidup berdasarkan
pembinaan dan pengelolaan lingkungan hidup. 5). kebijaksanaan nasional yang terpadu dan
Program pengendalian pencemaran lingkungan. 6). menyeluruh dengan memperhitungkan kebutuhan
Program pembinaan daerah pantai. 7). Program generasi sekarang dan generasi yang akan datang.
pengembangan sumber daya manusia. f) Dalam rangka mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan maka dalam pengelolaan lingkungan
Adapun program penunjang dalam pengelolaan
hidup perlu dilaksanakan upaya pencegahan,
lingkungan hidup adalah: (1) Program penelitian dan
pengawasan, pengendalian, dan pemulihan
pengembangan lingkungan hidup. (2) Program
kerusakan lingkungan hidup tanpa meninggalkan
pembinaan perambah hutan. (3) Program
konsep Segitiga Pembangunan Berkelanjutan yaitu
pengembangan informasi lingkungan hidup. (4)
ekologi, sosial, dan pembangunan. g) Dalam
Program pembinaan dan pengembangan partisipasi
pengelolaan lingkungan hidup perlu terus
generasi muda dan wanita. (5) Program pembinaan
ditumbuhkembangkan peran dan partisipasi aktif
dan pengembangan organisasi lingkungan hidup. (6)
masyarakat mulai dari perencanaan sampai
Program penerapan dan pengembangan hukum
pengawasan pengelolaan lingkungan hidup.
lingkungan (Bapedalda Jawa Tengah, 1999:8)

Untuk melaksanakan atau merealisasikan Pengelolaan Lingkungan Alam


program-program tersebut maka perlu dilakukan Tujuan program ini adalah meningkatkan
hal-hal yang dapat menunjang pelaksanaan program pengelolaan sumberdaya alam dengan prioritas pada

110 Volume 4 No. 2 Juli 2007


upaya konservasi, rehabilitasi dan preservasi sumber peningkatan kemitraan pengelolaan Lingkungan; (2)
daya alam (air, tanah dan hutan) dengan Sasaran peningkatan kesadaran masyarakat; (3) mediasi
areal hutan lindung, lahan kritis dan sumber air penyelesaian masalah.
permukaan maupun airtanah.
Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka
Tujuan program ini adalah peningkatan
mencapai tujuan di atas meliputi: (1) penanganan
pengendalian pencemaran Lingkungan baik secara
penurunan kualitas lahan bekas pertambangan
langsung maupun tidak langsung, terutama
rakyat; (2) penyelamatan hutan, tanah dan air; (3)
pencemaran udara, limbah padat, limbah cair dan
pemantapan data dasar kawasan lindung,
limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).
peningkatan pengelolaan kawasan lindung dengan
meningkatkan peran serta masyarakat; (4) sosialisasi Kegiatannya meliputi: (1) monitoring dan
Perda kawasan lindung; (5) kegiatan konservasi, pengendalian kualitas udara, perairan, pembuangan
rehabilitasi dan preservasi tanah, air dan lahan; (6) limbah cair, padat dan bahan beracun dan berbahaya
peningkatan pemantauan penggunaan air permukaan (B3); (2) meningkatkan penanganan kasus-kasus
maupun air bawah tanah, baik untuk keperluan pencemaran.
industri maupun jasa lainnya.
Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan Buatan Tujuan pembangunan ini adalah tersedianya
Tujuan program ini adalah meningkatkan data lingkungan yang mudah diakses oleh
pengelolaan kawasan Lingkungan yang menjadi masyarakat, swasta, dunia usaha dan Dinas/Instansi.
ruang bagi kegiatan sosial ekonomi masyarakat Kegiatan program ini berupa pemgembangan sistem
sehingga tidak menimbulkan penurunan kualitas informasi lingkungan yang relevan dengan
Lingkungan, terutama pada Lingkungan perkotaan, kebutuhan.
Lingkungan perumahan dan lahan-lahan budidaya.
Penegakan Hukum Lingkungan
Kegiatannya meliputi: penanganan penurunan Tujuan program ini adalah meningkatkan
kualitas lahan Lingkungan perkotaan dan pengaturan pengelolaan lingkungan hidup,
Lingkungan perumahan dan lahan-lahan budidaya. pemberian sanksi yang tegas atas perusak
Pengelolaan Lingkungan Sosial lingkungan Iewat penegakan hukum lingkungan
serta sosialisasi atas peraturan-peraturan yang ada.
Tujuan program ini adalah memadukan dan
mensinergikan dimensi ekonomi, sosial budaya dan Kegiatannya meliputi: (1) pembuatan peraturan-
Lingkungan dalam kegiatan pembangunan, dengan peraturan pengelolaan lingkungan yang relevan
sasaran keterpaduan daya dukung Lingkungan alam, dengan kebutuhan; (2) upaya penindakan secara
daya tampung Lingkungan buatan dan daya dukung hukum terhadap perusak lingkungan dan
Lingkungan sosial. Kegiatannya meliputi: (1) memberdayakan aparat.

Jurnal Geografi 111


Kebijaksanaan dalam program-program tujuan pngelolaan lingkungan hidup dapat tercapai.
tersebut di atas apabila dilaksanakan dengan baik 1) Memperkuat kontrol sosial masyarakat melalui
tentu kondisi lingkungan hidup tidak akan seperti pengembangan, transparansi, dan peran serta
sekarang ini, di mana terjadi kerusakan dan masyarakat, terutama dalam proses pengambilan
pengrusakan. Tidak berjalannya program-program keputusan. 2) Keadilan bagi rakyat dalam
tersebut disebabkan oleh beberapa hal sebagai pemanfaatan lingkungan. Setiap keputusan yang
berikut. (a) Implementasi dari konsep pembangunan diambil haruslah melibatkan dan demi kesejahteraan
yang berwawasan lingkungan masih belum berjalan rakyat banyak. Masyarakat diberikan akses dalam
sebagaimana yang diharapkan. Indikasi ini terlihat pengelolaan lingkungan seluas-luasnya. 3)
dengan masih banyaknya kerusakan lingkungan Penyederhanaan prosedur. Menciptakan prosedur
dalam intensitas dan keragamannya, seperti yang sederhana, cepat, mudah dalam pengendalian
pencemaran udara di Jakarta, Semarang, dan dampak lingkungan yang memungkinkan
Bandung; semakin berkurangnya lahan terumbu masyarakat dapat menyampaikan keluhan dan
karang dan hutan bakau; pencemaran air; turunnya pendapat tentang dampak lingkungan yang
muka air tanah di Semarang; sering terjadinya banjir; menyangkut kepentingan mereka. 4) Keseimbangan
dan sebagainya. (b) Upaya penegakan hukum yang antara eksplorasi dan konservasi. Sumber daya alam
belum optimal. Dalam banyak kasus pencemaran dan sumber-sumber daya buatan yang tersedia perlu
yang diakibatkan oleh aktivitas industri walau dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat. 5)
undang-undang telah menerapkan “polluters pay Namun, pada saat yang sama harus pula diperhatikan
principle” tetapi masyarakat yang terkena dampak kelestarian sumber daya alam dan sumber daya
selalu berada pada posisi lemah. (c) Peran serta buatan (pelestarian secara adequate). 6)
masyarakat masih lemah. Dalam undang-undang Desentralisasi. Kebijaksanaan ini berdasarkan
disebutkan bahwa masyarakat mempunyai bahwa kenyataan dalam pengelolaan lingkungan
kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk hidup ada pelimpahan wewenang kepada
berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah daerah yang bersangkutan. 7)
namun keterlibatan masyarakat, baik pengambilan Pendekatan yang terintegrasi. Mengingat lingkungan
keputusan yang akan menimbulkan dampak baginya tidak bisa dipisahkan (seperti DAS) maka perlu
maupun dalam upaya pengendalian dampak dikembangkan kebijakan yang mengakomodir
lingkungan belum terlihat nyata atau masih dalam keterpaduan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
taraf minimum. Hal tersebut dikarenakan tingkat
kritis masyarakat masih pada taraf yang rendah. PENUTUP

Reformasi atau perubahan yang terjadi dalam Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa
kebijaksanaan tentang lingkungan hidup diharapkan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup sebelum
dapat melakukan perubahan-perubahan yang era reformasi kebijakan dan peraturan perundang-
mendasar. Ada beberapa hal yang menyebabkan agar undangan di bidang lingkungan hidup belum

112 Volume 4 No. 2 Juli 2007


berjalan dengan optimal. Hal ini disebabkan adanya Hadi, Sudharto P. 1998. Reformasi Pembangunan
Lingkungan Hidup. Semarang: PPLH
beberapa hal yang menyebabkan, salah satunya
Undip.
adalah minimnya kesadaran masyarakat dan tidak
berfungsinya hukum secara maksimal. Akibatnya Pemda Jateng. 1999. Pokok-Pokok Reformasi
kerusakan lingkungan terjadi di mana-mana. Dengan Pembangunan Daerah Provinsi Dati I
Jawa Tengah. Semarang.
datangnya era globalisasi dan arus reformasi telah
membawa perubahan nilai, pola pikir, dan Presiding. 1997. Lingkungan Hidup dan HAM,
pengkajian ulang di segala bidang termasuk di PPLH. Semarang. Lemlit UNDIP.
dalamnya bidang lingkungan hidup.
Sugandhi, Aca. 1998. Kebijaksanaan, Strategi,
Perencanaan dan pelaksanaan kebijaksanaan Pelaksanaan serta Program Prioritas
dan program-program pengelolaan lingkungan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam
Rangka Reformasi. Jakarta: Kantor
hidup harus melibatkan masyarakat dalam
Menteri Lingkungan Hidup.
pengambilan keputusan. Selain itu, juga harus
memberikan manfaat yang besar dalam peningkatan http://www.jawatengah.go.id (akses 10 September
kesejahteraan masyarakat. Dan yang lebih penting 2008 pukul 11.00 WIB)
adalah harus dapat mewujudkan pembangunan yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

DAFTAR RUJUKAN
Badan Eksekutif WALHI. 1998. Reformasi di
Bidang Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Jakarta: WALHI.

Bapedalda. 1999. Kebijaksanaan Pengelolaan


Kawasan Pesisir dan Laut. Semarang:
Bapedalda Dati I Jateng.

…………..., 1999. Panduan Rakordal Bidang


Rencana Program Kegiatan
Lingkungan Hidup. Semarang:
Bapedalda Dati I Jateng.

Depdagri. 1997. Pengembangan Peran Serta


Masyarakat dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah. Jakarta:
Dirjen Pembangunan Masyarakat Desa
Depdagri.

Jurnal Geografi 113

Anda mungkin juga menyukai