Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN

PEMBAHASAN
A. MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN
Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-
sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa. proses inovasi di kendalikan oleh
kreatifitas. Kreatifitas merupakan mata rantai antara pengatahuan pengenalan cara baru untuk
mengkombinasikan sumber-sumber dan proses pengembbangan pengetahuan secara sistimats
ke dalam suatu inovasi yang di gunakan di pasar. Inovasi bahkan di pandang sebagai pencipta
sumber-sumber yang berbentuk penemuan kegunaan suatu dalam alam.
Secara Etimologi, kata manajemen barasal dari bahasa inggris, manajemen, yang
berarti ketatalaksanaan, tatapimpin, dan pengelolaan. artinya, manajemen adalah sebagai
suatu proses yang diterapkan oleh individu atau kelompok dalam upaya-upaya koordinasi
untuk mencapai tujuan.
Dalam bahasa arab, istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam atau tanzhim, yang
merupakan suatu tempat untuk menyimpan sesuatu dan penempatan segala sesuatu pada
tempatnya.
Kesimpulan dari pengertian manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, mengerakan, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam
mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Kewirausahaan adalah suatu disiplin lmu yang mempelajari tentang nilai, kemapuan,
dan prilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memproleh peluang dengan
berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
Menurut Joseph Schumpeter wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem
ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barabg dan jasa yang baru, dengan menciptakan
bentuk organisasi baru atau mengelolah bahan baku baru.
Dalam definisi ini ditekankan bahwa seorang wirasuaha adalah orang yang mampu
melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memenfaat kan
peluang tersebut. pengertian wirausaha ini menekankan pada setiap orang yang memulai
suatu bisnis yang baru.[1]
Menajemen kewirausaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin
bahwa usaha betul.bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki empat
kompetinsi,antara lain;
1. Fokus pada pasar, bukan pada teknologi
2. Buat ramalan pendanan untuk menhindari tidak terbiayanya perusahaan.
3. Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan
4. Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu
Jika manajemen wirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan(keputusan-
keputusan taktis), maka starategi kewirausahaan menyangkut kesesuan dan kemapuan
internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkungan eksternal, di mana perusahaan harus
bersaing dengan mengunakan keputusan-keputusan setategis dari empat startegi, sebagai
berikut:
1. Berada pertama di pasar dengan produk dan jasa baru
2. Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar yang tidak terlayani
dalam strategi yang kedua ini menyangkut pengenbangan keterampilan untuk menanggapi
peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar pertama. yang sering terjadi
adalah banyak peniru memperbaiki atau memodifikasi barang dan jasa untuk menciptakan
nilai yang lebih tinggi bagi pembeli.
3. Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri
dalam strategi ini perubahan strategi produk, pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi,
strategi ini untuk mengubah produk dan jasa yang sudah ada, misalnya mengubah manfaat,
nilai, dan karakteristik ilmu lainnya.
adapun karakteristik kewirausahaan adalah:
1. kreatif dan inovasi
2. pengumpulan sumber daya dan pendirian suatu organisasi ekonomi
3. mencari keuntungan dan pertumbuhan usaha dengan dibayangi resiko dan ketidakpastian.[2]

B. STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Pada umumnya peruahaan yang kecil yang berhasil secara kesenambungan dan dapat
bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang unik, dan
memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas.
a. Strategi bagi Pemimpin Pasar
Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa
pertumbuhan, maka strateginya:
1. Bersikap menyerang dan agresif untup memoertahannka pangsa pasar. Wirausaha harus siap
memperbaiki strategi bersaingnya agar tetap dapat mempertahankan reputasi terbaik di mata
pelanggana
2. Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif
3. Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memeliki tantangan.
Perusahan yang mempertahankan pasarnya akan selalu mengundang pesaing untuk
memehasuki pasar.
b. Strategi bagi Bukan Pemimpin Pasar
Dalam strategi ini bukan untuk bersaing dengan pemimpin pasar, strategi dilakukan
dengan dua cara:
1. Secara agresif dan menggunakan kompetensi terbaik untuk meraih peluang pasar sehingga
tidak tertandingi oleh pesaing. wirausaha harus memosisikan dirinya dalam segmen pasar
kecil sebagaain pemain yang paling dominan. Wirausaha harus mempertahankan hubungan
secara terbuka dengan pelangan.
2. Mempertahankan strategi sebagai pengikut. dalam kondisi ekonomi yang baik, perusahaan
yang mengikuti strategi ini bisa berhasil.
c. Strategi Yang Lainnya
Banyak strategi yang dilakukan wirausaha pada tahap pertumbuhan, di antaranya:
1. Pertahanan persaing. agar tetap bersaing, maka pengembangan produk dan perluasan
pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan memesisikan perurasahaan dalam keadaan
kritis.
2. Mencoba produk yang menjadi andalan utama yang baru, dan tidak berkonsentrasi pada
perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada.
3. Mengambil langkah positif proaktif untuk menguasai manajer dan kunci ahli teknik
propesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan perusahan.

C. STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN


Dalam konsep pemasaran terdapat istilah baruan pemasaran(marketing mix) yang
dikenal dengan 4p, tersebut tetapi di tambahkan 1 menjadi 5p, yaitu:
1. Probe(penelitian dan pengembangan)
2. Barang dan jasa(product)
3. Harga(price)
4. Tempat(place)
5. Promosi(promotion)
Penelitian dan pengembangan dalam kewirausahaan merupakan strategi utama kerena
memiliki keterkaitan dan inovasi. Di dalamnya mencakup penelitian dan pengembangan
produk, harga, tempat, dan promosi. wirausaha berhasil dan berkembang karena memiliki
kemampuan penelitian dan pengembangan yang memadai sehingga tercipta barabg dan jasa
yang bernilai dan umggul di pasar.
Strategi Adalah Perencanaan
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah
perusahaan untuk mencapai tujuan di masa depan. akan tetapi, tidak selamanya strategi
adalah perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan.[3]
a. Teori Strategi Generik dan Keunggulan Bersaing
Dalam karyanya yang paling terkenal competitive strategy. Michael p. Porter(1997 dan
1998) mengungkapkan beberapa strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk bersaing.
Beberapa aspek inti dari teori poter tersebut adalah:
1. Persaingan merupakan inti keberhasilan dan kegagalan. Hal ini berarti bahwa keberhasilan
atau kegagalan bergantung pada keberanian perusahaan untuk dapat bersaing. Strategi
bersaing dimaksudkan untuk mempertahankan tingakat keuntungan dan pasisi yang langeng
ketika menghadapi persaingan.
2. Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh perusaan bagi
langganan atau pembeli. Keunggulan bersaing menggambarkan cara perusahaan memilih
dan dan mengimplementasikan strategi generik untuk mencapai dan mempertahankan
keunggulan bersaing.
3. Ada dua jenis dasar keunggulan bersaing, yaitu biaya rendah dan diferensiasi. semua
keunggulan bersaing ini berasal dari struktur industri. perusahaan yang berhasil dengan
strategi biaya rendah memiliki kemampuan dalam mendisain produk dan pasar yang lebih
efisien dibandingkan pesaing. Sedangkan diferensiasi adalah kemapuan untuk menghasilkan
barang dan jasa unit serta memiliki nilai lebih bagi pembeli dan bentuk kualitas produk, sifat-
sifat khusus, dan pelayanan lainnya.
a. kepemimpinan baiya rendah. di sini perusahaan bekerja keras untuk mencapai biaya
produksi dan distribusi terendah sehingga dapat menetapkan harga lebih rendah ketimbang
pesaingnya dan berhasil merebut pangsa pasar lebih besar.
b. diferensiasi. disni perusahaan memusatkan perhatian untuk menciptakan dini produk dan
program pemasaran yang berbeda sehingga akhirnya muncul sebagai pemimpin kelas dalam
industri.
c. fokus. disini perusahaan memusatkan perhatian pada usaha menlayani beberapa segmen
pasar dengan baik dan bukannya manjer seluruh pasar.[4]
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi generik pada dasarnya
merupakan pendekatan yang berbeda untuk menciptakan keunggulan. memulai keunggulan
bersaing, perusahaan dapat memiliki kinerja di atas rata-rata industri yang lainnya.
b. Strategi The New 7-s’s (d’ avini)
Richard A. D’Aveni mengemukakan suatu ide dasar bahwa perusahaan harus
menekankan strategi yang bberfokus pada pengembangan kompetensi inti, pengatahuan, dan
keunikan aset tidak terwujud untuk menciptakan keunggulan.
Konsep” the new 7-s’s” ini meliputi pokok-pokok dasra sebagai berikut:
1. Superior Stakeholder Satisfation. Strategi yang pertama ini bertujuan memberiksn kepuasan
jauh diatas rata-rata kepada orang-orang yang berkepentingan terhadap perusahaan, tidak
hanya memegang saham, namun juga pemasok, karyawan manajer, konsumen, pemerintah,
dan masyarakat sekitar.
2. Soothsaying. Strategi ini berfokus pada sasaran, artinya mencari perusahaan harus mencari
posisi yang tepat bagi produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
3. Positioning for Speed. Strategi ini untuk memosisikan perusahaan secara tepat di
pasar. perusahaan harus segera mengomunikasikan produk yang telah dihasilkan ke pasar
agar segera di kenal konsumen.
4. Positioning for Surprise. strategi ini menbuat posisi yang mencekangkan melalui barang dan
jasa-jasa yang baru yang lebih unik dan berbeda serta memberikan nilai tambah baru
sehingga konsumen lebih menyukai barang dan jasa yang diciptakan perusahaan.
5. Shifthing the role of the Game. strategi umi adalah mengubah pola-pola persaingan
perusahaan yang dimaikan sehingga pesaing terganggu dengan pola-pola baru yang berbeda.
6. Signaling Strategic Intent. strategi ini mengutamakan perasaan. kedekan dengan karyawan,
relasi dan konsumen merupakan strategi yang ampuh untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
7. Simultanous and Sequential Strategic Thrusts. Strategi ketujuh adalah mengembangkan
faktor-faktor pendorong atau penggerak strategi secara stimulan dan berurutan melalui
penciptaan barang dan jasa yang selalu memberikan kepuasan kepada konsumen.
Kunci Utama the new 7-S’s Menyangkut Penciptaan Sesuatu Yang baru dan berbeda
untuk masa akan datang. strategi ini dimaksudkan untuk membatasi strategi dinamis yang
dimiliki pesaing.
Tujuan dari th new 7-s’s adalah menciptakan gangguan melalui penciptaan keunggulan-
keunggulan baru yang berkesenambungan.

[1] Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: ALFABETA, 2005), Hal.22.


[2] Ismail Solihin, Pengantar Bisnis Pengenalan Praktis dan Studi Kasus, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2006), Hal. 115.
[3] suryana, kewirausahaan, pedoman praktis kiat dan proses menuju sukses,(jakarta:
salemba empat, 2006), hal. 173.
[4] Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran,(Jakarta:
Prenhalindo,1997), Hal. 218-219

DAFTAR PUSTAKA
Buchari Alma. (2005). Kewirausahaan. Penerbit CV Alfabeta, Bandung.
Ismail Solihin. (2006). Pengantar Bisnis Pengenalan Praktis dan Studi Kasus. Penerbit
Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Philip Kotler dan Gary Armstrong. (1997). Dasar-Dasar Pemasaran. Penerbit Prenhallindo,
jakarta.
Suryana. (2006). Kewirausahaan, Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
http://zubada.blogspot.com/2012/05/strategi-bersaing-dalam-kewirausahaan.html

Pengambilan Resiko dalam Perspektif Wirausaha


Wirausaha sering dikenal sebagai orang yang mampu membuka usahanya sendiri dan
menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Menurut KBBI, wirausahawan merupakan
orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam
berproduksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan
operasinya, serta memasarkanya. Seorang wirausaha harus mampu menciptkan sesuatu yang
berbeda dan mampu menangkap peluang yang ada.

Salah satu karakteristik seorang wirausaha yaitu berani mengambil resiko. Apakah yang
dimaksud dengan resiko? Bagaimana pandangan wirausaha mengenai resiko? dan apakah
pengambilan resiko itu sama pengertiannya bagi setiap orang? Resiko dapat diartikan sebagai
suatu ketidakpastian dimasa yang akan datang dan dapat diartikan juga sebagai suatu
konsekuensi yang memunculkan dampak yang merugikan.

Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan tetapi
dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyuka ihal-hal yang
menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut
perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil mereka menjauhi resiko yang
tinggi, dan menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan.

Dalam pengambilan resiko para wirausaha selalu memperhitungkan matang-matang


keputusan yang akan diambil. Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri.
Semakin besar keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinan dalam
mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin siap pula mencoba apa yang menurut
orang lain penuh dengan resiko.

Yang membedakan seorang wirausaha dengan yang lainnya adalh kesiapan dalam
pengambilan resiko. Kebanyakan orang lebih suka berada dalam titik yang aman dan nyaman
dengan tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah.
Berbeda dengan wirausaha resiko dijadikan sebagai tantangan untuk mencapai kesuksesan,
bukan suatu hambatan yang menjadikan kita gagal.

https://www.kompasiana.com/desybintang29.blogspot.com/55107778813311d738bc65d5/pe
ngambilan-resiko-dalam-perspektif-wirausaha

MODUL KEWIRAUSAHAAN: Pengambilan Resiko dan Kepemimpinan

BAB 5: PENGAMBILAN RESIKO

Konsep Resiko

Definisi Resiko
- Konsep resiko selalu dikaitkan dengan adanya suatu ketidakpastian di masa yang akan datang.
- Jadi, resiko merupakan konsekuensi sebagai dampak adanya ketidakpastian yang
memunculkan dampak yang merugikan pelaku usaha.
- Seorang wirausaha tidak dapat dilepaskan dengan bagaimana dia melakukan pengambilan
resiko untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Jika ingin mendapatkan hasil/ keuntungan
yang besar, maka seorang wirausaha harus berhadapan dengan resiko yang besar juga (high
risk, high return)

Motivasi Mengambil Resiko


- Keinginan untuk mendapatkan tingkat pengembalian/keuntungan yang sepadan dengan
pengorbanan yang telah dikeluarkan.
- Keterpaksaan akibat dari kondisi yang menyertainya (kepepet)

Jenis-jenis Resiko dalam Bisnis.


1. Resiko Murni
Resiko yang muncul sebagai akibat dari sebuah situasi atau konsekuensinya adalah kerugian.
Contoh:
a. Resiko hilang/rusaknya asset yang dimiliki yang diakibatkan kebakaran, pencurian,
penggelapan, dan sebagainya.
b. Kecelakaan kerja pada proses produksi
c. Resiko akibat tuntutan hukum pihak lain, misalnya keracunan dari sebuah makanan yang kita
jual, tuntutan konsumen akibat kelalaian kita, dsb.
d. Resiko operasional lainnya
e. Bencana alam (force majeure), seperti banjir, gempa, angin topan, dsb.
2. Resiko Spekulatif
Resiko yang muncul sebagi akibat situasi atau keputusan yang konsekuensinya bisa berupa
keuntungan ataupun kerugian. Contoh:
a. Resiko perubahan harga. Terkait dengan perubahan harga input, jika harga input naik maka
perusahaan dapat mengalami kerugian penurunan marjin keuntungan, begitu juga sebaliknya.
Terkait dengan harga output, jika harga output naik, maka perusahaan akan mengalami
keuntungan karena naiknya marjin keuntungan, begitu juga sebaliknya.
b. Risiko kredit, muncul dari transaksi kredit seperti utang dagang.

Bentuk-bentuk Kerugian Akibat Adanya Resiko


1. Kerugian Langsung
Jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung dari resiko yang dapat terjadi.
2. Kerugian Tidak Langsung
Jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dampak tidak langsung risiko yang terjadi.
Contoh: kemungkinan penjualan atau keuntungan yang gagal diterima akibat terjadinya risiko,
munculnya biaya operasional tambahan, kesempatan investasi yang hilang, dsb.
Cara mengalkulasi seberapa besar risiko yang mungkin terjadi:
 Tentukan seberapa sering suatu risiko terjadi (frekuensi atau probability-nya)
 Tentukan dampak yang ditimbulkan dari risiko yang terjadi (dampak)
 Hitung kemungkinan prediksi kerugian, dengan formula:
Pengelolaan Resiko
Frekuensi x Dampak Bisa dilakukan dengan
menggunakan prinsip Pareto
dari berbagai potensi resiko yang berhasil diidentifikasi. Caranya yaitu:
1. Membuat urutan resiko-resiko yang potensial terjadi berdasarkan prediksi kerugian yang
dihasilkan, dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
2. Lakukan prioritas dalam pengelolaan terhadap resiko yang memiliki prediksi kerugian yang
paling besar terhadap bisnis anda.
4 pilihan strategi pengelolaan resiko:
 Dikontrol (risk control)
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengurangi probabilitas terjadinya resiko yang kita
identifikasi
Untuk mengurangi dampak yang terjadi
Upaya yang dapat dilakukan diantaranya:
1. Membuat dan mengimplementasikan standard operating procedure (SOP) yang baik
2. Melakukan pengontrolan secara serius terhadap kualitas produk dan proses
3. Melengkapi area produksi dengan alat-alat keselamatan kerja
4. Mengintroduksi budaya sadar resiko kepada semua karyawan
 Ditransfer kepada pihak lain (risk transfer)
Upaya-upaya yang secara sadar dilakukan dengan memindahkan resiko yang kita hadapi
terhadap pihak lain. Contoh:
 Memindahkan resiko terjadinya kebakaran toko kepada perusahaan asuransi
 Memindahkan resiko meningkatnya beban biaya tetap pegawai dengan kontrak outsourcing
 Memindahkan resiko tingginya modal kerja kepada konsumen dengan meminta pembayaran di
awal
 Memindahkan resiko tingginya biaya persediaan ke tangan supplier
 Dibiayai sendiri (risk retention)
Upaya-upaya mendanai dampak yang ditimbulkan oleh resiko. Caranya yaitu dengan
menyiapkan dana cadangan khusus untuk mendanai resiko, atau tanpa membuat dana
cadangan. .
 Dihindari (risk avoidance)
Tindakan secara sadar untuk menghindari resiko yang dihadapi

BAB 6: KEPEMIMPINAN

Pendahuluan

Kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah usaha


yang efektif, yang berpengaruh luas dan hidup. Kepemimpinan akan membentuk sebuah usaha
menjadi besar. Kepemimpinan dibentuk secara bertahap, sejalan dengan tumbuhnya usaha.
Dari kombinasi pengetahuan, pengalaman, keterampilan, cara mengarahkan, dan penerimaan.

Teori Kepemimpinan
 Teori Karakteristik. Ada 6 karakter yang terkait dengan kepemimpinan yang efektif, yaitu:
1. Dorongan. Pemimpin mempunyai kehendak yang kuat untuk pencapaian prestasi, memiliki
ambisi positif, energi yang berlimpah, tak kenal lelah dalam berkegiatan, dan menunjukkan
inisiatif dalam banyak hal.
2. Kehendak untuk Memimpin. Pemimpin mempunyai karakter dan kehendak yang kuat untuk
mempengaruhi atau memimpin orang lain, menunjukkan kemauan dalam mengemban
tanggung jawab meskipun pekerjaan yang diembannya beresiko.
3. Kejujuran dan Integritas. Pemimpin mempunyai keinginan untuk membangun hubungan saling
mempercayai, memberi teladan dan menunjukkan konsistensi yang tinggi antara perkataan dan
perbuatan.
4. Kepercayaan Diri. Pemimpin tidak ragu-ragu dalam bertindak.
5. Kecerdasan. Pemimpin harus mampu menciptakan visi, memecahkan masalah, dan membuat
keputusan yang tepat.
6. Pengetahuan yang Terkait dengan Pekerjaan. Pemimpin mempunyai tingkat pengetahuan yang
tinggi tentang perusahaan, industri, hingga hal-hal teknis. Hal ini membuat pemimpin dapat
membuat keputusan yang cermat.
 Teori Perilaku. Menjelaskan efektivitas perilaku yang membedakan seorang pemimpin yang
efektif dengan orang-orang lain yang tidak efektif. Ada 4 studi perilaku utama yang perlu kita
ketahui, yaitu:

Tabel 1. Teori Kepemimpinan Perilaku


Dimensi Perilaku Kesimpulan
Gaya Demokratis: Melibatkan
bawahan, mendelegasikan wewenang,
dan mendorong partisipasi.
Gaya Otokratis: Mendiktekan metode Kepemimpinan yang paling
Studi Leadership
kerja, memusatkan pengambilalihan efektifadalah
dari Universitas
keputusan, dan membatasi partisipasi. kepemimpinan dengan cara
Lowa
Gaya Laissez faire: Memberikan yang demokratis.
kebebasan pada kelompok untuk
membuat keputusan dan
menyelesaikan pekerjaan.
Pertimbangan: Mempertimbangkan ide Pemimpin tinggi-tinggi
dan perasaan para pengikutnya. mencapai kinerja dan
Studi Leadership
Mengadakan struktur:Menyusun tugas kepuasan bawahan yang
dari Ohio State
dan hubungan kerja untuk memenuhi tinggi, tapi tidak dalam
tujuan pekerjaan. semua situasi.
Berorientasi Karyawan: Menekankan Pemimpin yang berorientasi
Studi Leadership hubungan antar pribadi dan karyawan terkait dengan
dari Universitas memperhatikan kebutuhan karyawan. produktivitas kelompok
Michigan Berorientasi Produksi: Menekankan yang tinggi dan kepuasan
aspek teknis atau tugas dari pekerjaan. kerja yang lebih tinggi.
Memperhatikan Manusia: Mengukur
perhatian pemimpin terhadap bawahan Pemimpin berkinerja sangat
pada skala 1-9. baik jika gayanya 9,9
Kisi-kisi
Perhatian Akan Produksi: Mengukur (perhatian yang tinggi atas
Manajerial
perhatian pemimpin untuk produksi dan perhatian yang
menyelesaikan pekerjaan pada skala 1- tinggi atas bawahan)
9

Tabel 2. Followers Vs. Leaders


FOLLOWERS LEADERS
Bereaksi Berinisiatif
Listen; Tunggu telepon masuk Lead; Angkat telepon
Membuangbuang waktu; Reaching to Gunakan waktu dengan perencanaan dan
problems antisipasi masalah
Spend time with people Invest time with people
Kalender diisi dengan jadwal yang sudah Mengisi kalender dengan prioritas-prioritas
diperintahkan ke depan; action

Tabel 3. Pemimpin Vs. Manajer


PEMIMPIN MANAJER
Memelihara sistem yang ada, bekerja
Memperbarui/menciptakan sistem baru
dengan sistem
Bebas, merdeka, kreatif, berani melakukan Patuh, disiplin, tidak memberi ruang bagi
kesalahan, tetapi tetap disiplin kesalahan
Berani menghadapi tantangan Menghindari resiko
Orientasi ke masa depan di suatu tempat yang
Orientasi di sini, hari ini (here & now),
berbeda, imaginatif (be somewhere one day,
learning from the past
learning from the future)
Dasarnya adalah kreativitas dan karakter Menciptakan pengikut dan “bawahan”
Tak terlalu memikirkan posisi, lebih pada Dasarnya adalah kompetensi dan
manfaat, nilai, dan tanggung jawab profesionalisme

Tiga Jenis Kepemimpinan


1. Kepemimpinan Transformasional-Transaksional
Pemimpin Transaksional: Pemimpin yang membimbing atau memotivasi pengikutnya menuju
sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas peran atau persyaratan tugas.
Pemimpin Transformasional: Pemimpin yang memberi inspirasi pengikutnya untuk bertindak
melebihi kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi.
2. Pemimpin Karismatik-Visioner
Pemimpin Karismatik: Pemimpin yang basisnya adalah antusiasme. Dan memiliki rasa percaya
diri yang kuat, serta tindakannya dapat memperngaruhi banyak orang untuk berperilaku dengan
cara tertentu. Ada 5 karakteristik pemimpin karismatik, yaitu 1) Mempunyai visi; 2) Mampu
menyampaikan visi tersebut dengan jelas dan mudah dipaham; 3) Berani mengambil resiko
untuk mencapai visi itu; 4) Sensitif terhadap kendala lingkungan dan kebutuhan pengikutnya;
5) Menunjukkan perilaku di luar kebiasaan
Pemimpin Visioner: Menciptakan dan menyatakan visi yang realistis, layak dipercaya, dan
menarik mengenai masa depan organisasi yang tumbuh dan memperbaiki situasi sekarang.
Tiga sifat yang berkaitan dengan efektivitas peran visioner:
 Keterampilan pertama: kemampuan dalam menjelaskan visi kepada orang lain melalui pidato-
pidato yang memukau dan memancing orang untuk bergabung.
 Keterampilan kedua: kemampuan mengungkapkan visi melalui perilaku
 Keterampilan ketiga: kemampuan untuk memperluas dan menerapkan visi dalam berbagai
konteks yang berbeda-beda.
3. Kepemimpinan Tim
Dibagi ke dalam empat peran, yaitu:
1) Pemimpin tim adalah penghubung dengan pihak luar
2) Pemimpin tim adalah penyelesai masalah
3) Pemimpin tim adalah manajer konflik
4) Pemimpin tim adalah seorang pembina

Hal yang harus diperhatikan supaya memiliki jiwa kepemimpinan yang efektif:
a. Ciptakan tatanan nilai dan keyakinan untuk para karyawan dan buatlah agar mereka bergairah
mengejarnya
b. Hargai dan dukung hal-hal positif yang dicapai para karyawan
c. Berikan contoh
d. Fokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan yang menantang dan terus arahkan mereka
pada tujuan tersebut
e. Sediakan sumber daya yang dibutuhkan karyawan untuk mencapi tujuan
f. Berkomunikasilah dengan para karyawan
g. Hargai keragaman para pekerja
h. Rayakan setiap keberhasilan bersama para pekerja
i. Doronglah kreativitas di antara para pekerja
j. Pertahankan selera humor
k. Tataplah terus masa depan

Untuk memupuk jiwa kepemimpinan, selain hal-hal di atas, lakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Bangunlah pengetahuan, rajinlah membaca
2. Bukalah jendela sel-selmu
3. Disiplin diri
4. Bekerjalah dalam prioritas
5. Kerjakan atau delegasikan
6. Bangunlah kepercayaan dan respek
7. Jaga kestabilan emosi
8. Latihlah diri berkomunikasi dan mumpuni
9. Belajarlah menulis
10. Gunakan manajemen
http://lastrinadita.blogspot.com/2015/10/modul-kewirausahaan-pengambilan-resiko.html

Anda mungkin juga menyukai