Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny.

S
DENGAN BRONCHOPNEUMONIA DI DESA TARUB KECAMATAN
TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN

Disusun Oleh :
Nama : Hartoto Sudibyo, S. Kep
NIM : N320174299

PROGRAM STUDI NERS


STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2017
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. S
DENGAN BRONCHOPNEUMONIA DI DESA TARUB KECAMATAN TAWANGHARJO
KABUPATEN GROBOGAN

PENGKAJIAN KELUARGA.

HARI / TANGGAL : Senin / 22 Januari 2018


JAM : 14.00 WIB
OLEH : Hartoto Sudibyo

I. STRUKTUR KELUARGA
1. Data Umum
Nama Kepala Keluarga : Tn. S
Umur : 78 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Tarub RT 08 RW 01 Tawangharjo Grobogan

2. Susunan Anggota Keluarga


No Nama Umur Sex Tanggal lahir Hub. Pendidikan Pekerjaan K
(L/P) Dengan et
KK .
1 Tn. S 78 L 11-01-1940 Kepala SD Petani
2 Ny. S tahun P 1-10-1955 keluarga SD Petani
65 Istri
tahun

3. Riwayat Imunisasi Keluarga


No Nama Status Imunisasi Ket
BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn.S √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Lengkap
2 Ny.L √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Lengkap
4. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. S termasuk keluarga inti (Nuclear Family) karena keluarga terdiri atas
ayah, ibu dan anak-anaknya sudah menikah Semua

5. Genogram

Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: laki- laki meninggal
:perempuan meninggal
: Tinggal serumah

6. Suku Bangsa
Tn. S mengatakan “keluarga saya itu semuanya suku Jawa bangsa Indonesia”

7. Agama
Tn. S mengatakan “ keluarga saya beragama Islam.”
“kami mengikuti kegiatan keagamaan yang rutin yang kami lakukan di rumah dan di
masyarakat.ketika dimasyarakat kami sering mengikuti pengajian ( jamiyah), dan
acra yang diselenggarakan di lingkungan sini”
Menurut Tn. S saat di rumah,keluarga melakukan ibadah shalat secara berjamaah
terutama waktu magrib dan isya.
Tn. S juga mengatakan “ kalau tentang kepercayaan yang berhubungan dengan
kesehatan, saya percaya kalau makanan yang dilarang agama itu adalah makanan
yang berdampak buruk bagi kesehatan.”

4. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Mengenai status sosial ekonomi keluarga, Tn. S mengatakan “ untuk penghasilan
saya sendiri ya kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Saya dan
istri saya bekerja sebagai petani dan tidak punya tabungan di Bank kadang dikirimi
dari anak-anak.”.
5. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Utuk aktivitas rekreasi keluarga, Tn. S mengatakan “ untuk mengisi waktu luang
keluarga saya saat dirumah itu nonton TV, dan berkumpul dengan keluarga pak buat
memperlancar komunikasi. Tidak pernah melakukan kegiatan rekreasi kecuali ada
acara mantenan atau kondangan.

II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. S merupakan keluarga dengan tahap perkembangan keluarga dengan
lansia.
Tugas perkembangan saat ini:
a. Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga.
b. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, pertikaian dan kecurigaan.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Secara umum tidak ada masalah dalam tahap perkembangan keluarga saat ini.
3. Riwayat Keluarga Inti
Ny. S mengatakan “ saya itu berasal dari sini sendiri pak, jadi saya asli orang sini,
kalau istri saya ya dari sini juga pak. Setelah menikah kami menetap disini pak di
tempat kelahiran saya. Saya dan istri dikaruniai 5 orang anak 3 laki laki 2 perempuan
dan alhamdulilah kami tidak memiliki riwayat penyakit. Semau kelaurga sehat
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn. S mengatakan “Dari keluarga saya dan istri saya yang sebelumnya ada yang
memiliki penyakit gula dan darah tinggi pak.”

III. DATA LINGKUNGAN


1. Karakteristik Lingkungan Rumah
Rumah yang ditempati saat ini adalah rumah yang dibangun oleh Tn. S sebelum
menikah.
Jenis bangunan rumah permanen, dan disekat-sekat, yang terdiri dari : 1 ruang
tamu, 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang keluarga,1 dapur. Lantai berupa tanah.
Ruang tamu memiliki jendela dari kayu Ada 1 kamar tidur mempunyai satu jendela
yang kadang-kadang dibuka. Dapur terletak dibelakang, yaitu di dekat ruang makan
dan kamar mandi. MCK terletak didalam rumah. Air rumah tangga dari sumber air
yang dibuat sendiri dengan pompa air (sanyo).
Dalam perawatan rumah Ny. S mengatakan membersihkan sendiri rumah dengan
Selain itu juga dibantu oleh suaminya.
Keluarga memiliki tempat pembuangan sampah sendiri di samping rumah berupa
keranjang dan membakar sampak kalau sudah banyak
Ny. S mengatakan Keluarga menggunakan selokan untuk membuang limbah
keluarga dan selokan tersebut bermuara sampai ke sungai, selokannya terbuka dan
lancar.
Ny. S mengatakan Keluarga memiliki jamban yang letaknya didalam rumah jenis
klosetnya jongkok dan tempat penampungan jamban tersebut dengan sumber air
jaraknya lebih dari 10 m.
Ny. S mengatakan Keluarga memakai sumber air dari pompa yang dibuat tadi
(sanyo) untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari, kondisi air bersih, tidak berbau,
tidak berasa dan tidak berwarna.

2. Denah Rumah
3.

1 2 3 U

3 4 3

3 5 6

Keterangan : || : Pintu
1. Teras Rumah
2. Ruang Tamu
3. Kamar Tidur
4. Kandang Sapi
5. Dapur
6. Kamar mandi

4. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Karakteristik tetangga dan masyarakat di lingkungan sekitar keluarga sebagian
besar merupakan kelompok sosial ekonomi bawah. Rumah dilingkungan sekitar rata-
rata merupakan bangungan kayu ada juga bambu. Pada siang hari tetangga
melakukan aktivitasnya masing-masing.
Hubungan keluarga dengan tetangga sekitar tampak baik.
Keluarga mengikuti kegiatan jamiyahan bersama tetangga- tetangga RT 08/01setiap
1 minggu sekali.

5. Mobilitas Keluarga
Keluarga Tn. S tinggal di daerah padat penduduk, dan dekat dengan jalan .
Untuk ke kota Purwodadi Jaraknya kira kira 11km. Tn. S untuk berangkat ke sawah
menggunakan alat transportasi berupa sepeda onthel. Kalau Ny. S berangkat kerja
ke sawah jalan kaki.

6. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


“ Untuk masalah perkumpulan dan interaksi, keluarga saya ya berinteraksi dengan
baik dengan tetangga dan mengikuti perkumpulan serta ikut dalam organisasi di
daerah sini. Saya disini ya alhamdulilah disgani oleh masyarakat sini Pak.

7. Sistem Pendukung Keluarga


Semua anggota keluarga Tn. S selalu menjaga kesehatannya, dan apabila sakit
mereka memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dan menggunakan
BPJS.

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Pola Komunikasi
Pola hubungan komunikasi keluarga tampak baik, biasanya keluarga melakukan
musyawarah bersama, akan tetapi pada masalah-masalah tertentu anak dirasa tidak
perlu diikutsertakan dalam musyawarah.
kalau ada masalah yang sifatnya penting, ya cukup saya dan ibunya anak-anak saja
yang bermusyawarah”
Masalah yang dihadapi keluarga saat ini yaitu ketidakmampuan keluarga mengetahui
pantangan makanan untuk penyakit istri saya agar tidak kambuh lagi pak’

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Didalam keluarga yang paling berperan dalam pengambilan keputusan terhadap
segala masalah terutama masalah kesehatan adalah Tn. S, tapi dengan tidak
mengesampingkan pendapat anggota keluarga yang lain.

3. Struktur Peran ( formal dan informal )


Struktur Peran Formal : Tn. S sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam
mengatur rumah tangganya serta memiliki peran sebagai penyedia ( pencari nafkah
), pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, memelihara hubungan keluarga,
memenuhi kebutuhan afektif pasangan, peran seksual, peran sosial sebagai anggota
masyarakat dan lingkungan.
Ny. S sebagai ibu da seorang istri memiliki peran sebagai pengurus rumah tangga,
momong cucu, menjaga hubungan keluarga, memenuhi kebutuhan afektif pasangan,
peran seksual, peran sosial, sebagai anggota masyarakat dan lingkungan.
4. Nilai dan Norma
Nilai : Tn. S mengatakan “ kalau tentang kepercayaan yang berhubungan dengan
kesehatan, saya percaya kalau makanan yang dilarang agama itu adalah makanan
yang berdampak buruk bagi kesehatan.”
Norma : Keluarga Tn. S dalam bermasyarakat harus saling menghargai orang yang
lebih tua, dan bersikap sopan dan santun terhadap semua orang

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Saat dikaji semua anggota keluarga Tn. S dan Ny. S saling menyayangi satu sama
lain dan dalam keluarga harus saling menjaga dan menghormati. Oleh karena itu Tn
S dan Ny. Sselalu mengajarkan anak dan cucunya agar selalu menghargai dan
menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang sebaya atau lebih
kecil.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial
pada anak-anaknya dengan tetangga dan masyarakat. Ny. S juga rajin mengikuti
acara ibu-ibu dan arisan didaerahnya.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Kemampuan keluarga Tn. S dan Ny. Sdalam mengambil keputusan kesehatan
cukup bagus, namun keluarga Tn. S merupakan keluarga yang kurang
berpengetahuan dan berpengalaman.
Keluarga juga sudah tahu bagaimana cara memodifikasi lingkungan rumah untuk
menjaga kesehatan dan menghindari kecelakaan.
Ny. S juga membatasi dalam menggunakan MSG karena dianggap kurang sehat.
4. Fungsi Reproduksi
Ny. S sudah memasuki fase lansia dan tidak menggunakan alat kontrasepsi sampai
sekarang.
5. Fungsi Ekonomi
Tn. S sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan Ny. Ssebagai
Petani juga untuk membantu suami di sawah.
VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Stressor jangka Pendek : Ny . S mengatakan terlalu cuek terhadap penyakit nya dan
menganggap hal itu lumrahkarena usia sudah tua.
Stressor Jangka Panjang : Tn. S mengatakan ”Kadang saya merasa khawatir pak
dengan penyakit batuk istri saya pak
2. Kemampuan Keluarga Berespon tersebut Situasi/stressor
Keluarga Tn. S dan Ny. S mengatakan berusaha untuk bisa hidup lebih sehat
dengan dengan rutin kontrol dan berobat agar sembuh dari penuyakit nya, agar bisa
mengasuh cucu cucunya.
3. Strategi Koping yang Digunakan
Keluarga Tn. S dan Ny. S dalam mengatasi masalah biasanya membicarakan
dengan anggota keluarga yang lain dan saling meminta pendapat.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam keluarga Ny. S dan Tn. S selalu ramah agar mempermudah diri dalam
beradaptasi dengan lingkungan yang baru, tidak ada masalah dengan lingkungan
sekitar
VII. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWATAN BERHUBUNGAN DENGAN
MASALAH YANG DIHADAPI
Harapan keluarga berhubungan dengan masalah yang dihadapi yaitu keluarga berharap
agar penyakit batuk Ny. S bisa sembuh,dan nantinya bisa mengasuh cucu - cucunya.

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


Px. Fisik Tn. S Ny. S
TD 120/80 130/90
Nadi 84 90
RR 24x/menit 30 x/menit
BB 44 kg 46 kg
Rambut Hitam, bersih Hitam, bersih
Konjungtiva Tidak anemis anemis
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik
Hidung Tidak epistaksis Tidak epistaksis
Telinga Bersih Bersih
Dada TAK Kadang terasa
sesak dan batuk
Abdomen Simetris, tidak Simetris, tidak
ada nyeri tekan, ada nyeri tekan,
bising usus (+) bising usus (+)
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada
edema edema
Kulit Sawo matang Sawo matang
Turgor kulit Baik Baik
Keluhan Badan pegel Pusing

A. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


DS: Ny. S mengeluh kadang batuk perubahan membran Gangguan
kepala pusing dan sesak napas alveolus kapiler, pertukaran gas
DO : gangguan kapasitas
- TD: 130/90 mmHg pembawa oksigen darah,
- N : 90 x/mnt gangguan pengiriman
- RR : 30 x/mnt oksigen
- Terdengar suara ronchi
- Batuk produktif
DS: Ny. S kurang paham tentang Kurang terpapar informasi Kurang
penyakitnya tentang penyakit pengetahuan
DO: Ny. S sering bertanya-tanya Bronchopneumonia
penyebab penyakitnya dan
makanan apa yang harus di
pantang

B. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolus

kapiler, gangguan kapasitas pembawa oksigen darah, gangguan pengiriman

oksigen.

2. Kurang pengetahuan tentang Bronchopneumonia berhubungan dengan kurang

terpapar informasi tentang Bronchopneumonia


SKORING DAN PRIORITAS MASALAH KESEHATAN KELUARGA
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolus kapiler,

gangguan kapasitas pembawa oksigen darah, gangguan pengiriman oksigen.

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN


1. Sifat masalah 2 1 2/3 Keluarga kurang
: ancaman mengetahui tentang
kesehatan penyakit
Bronchopneumonia
2. Kemungkinan 1 2 1 kurang mengetahui
masalah tentang penyakit
untuk diubah Bronchopneumonia,serta
: cukup dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai
penyakitnya
3. Potensi 3 1 1 Keluarga kooperatif
masalah
untuk
dicegah :
tinggi
4. Menonjolnya 2 1 1 Penyakit
masalah: Bronchopneumonia yang
masalah sangat di khawatirkan
berat harus bisa menularkan ke
segera orang lain
ditangani.

Total 3 2/3
2. Kurang pengetahuan tentang Bronchopneumonia berhubungan dengan kurang

terpapar informasi tentang Bronchopneumonia

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN


1. Sifat masalah : 1 1 1/3 Keluarga sudah
peningkatan Sering periksa di
kesehatan puskesmas bila
ada keluhan
2. Kemungkinan 1 2 1 Masalah ini hanya
masalah untuk perlu peningakatan
diubah : cukup pengetahuan
mengenai penyakit
Bronchopneumonia
3. Potensi 3 1 1 Masalah ini cukup
masalah dapat dicegah
untuk dengan tetap hidup
dicegah : sehat, dengan
tinggi memberi pola
makan dan
pengajaran hidup
sehat terhadap
keluarga.
4. Menonjolnya 0 1 0 Masalah ini tidak
masalah dirasakan oleh
keluarga Tn. S,
Karena Ny. S
sudah lama
mempunyai
penyakit
Bronchopneumonia

Total 2 1/3
C. Intervensi Keperawatan

DX Tujuan Intervensi Rasional

1 - Setelah dilakukan 1. Pantau tanda-tanda 1. Mengetahui keadaan


perawatan pada 3x vital klien umum untuk
24 jam klien 2. Mengbsevasi warna pelaksanaan lanjutan
Menunjukan fungsi kulit, membran 2. Mengetahui adanya
paru yang optimal mucosa dan kuku kekurangan pasokan
dengan kriteria apakah terdapat oksigen di perifer
sesak hilang, tidak sianosis 3. Istirahat dapat
ada sianosis pada 3. Anjurkan klien untuk membantu
kulit, membran banyak istirahat memulihkan kondisi
mucosa dan kuku. 4. Kolaborasi: rujuk tubuh dan keadaan
pasien ke puskesmas umum klien
untuk pemberian
ekspektoran
2 Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Menambah
intervensi selama 3x pengetahuan klien pengetahuan pasien
kriteri hasil yang 2. Berikan pendidikan tentang penyakit yang
diharapkan kesehatan tentang dideritanya
- Ny. S dan keluarga cara mencegah dan 2. Mengetahui sejauh
mengatakan paham mengatasi mana klien memahami
mengenai Bronchopneumonia tentang penyakit yang
penyakitnya 3. Evaluasi tingkat di deritanya.
pengetahuan klien

D. Implementasi

Tanggal Dx Implementasi Evaluasi TTD

22 Januari 1 Memantau tanda-tanda DS: Ny L mau di lakukan


2018 13.30 vital klien pemeriksaan
DO:
TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/ mnt
RR : 30 x/mnt
S : 36,8°C
Tidak terdapat tanda
sianosis

22 Januari 2 Mengkaji tingkat DO: Ny S terlihat


2018 13.40 pengetahuan klien Mengangguk dan
mempehatikan penjelasan
DS: Ny S dan keluarga
mengatakan tidak
mengetahui tentang
penyakitnya
23 Januari 1 Memantau tanda-tanda DS: Ny L mengatakan batuk
2018 13.30 vital klien dan sesak napas sudah
berkurang
DO:
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/ mnt
RR : 26 x/mnt
S : 36,8°C
Tidak terdapat tanda
sianosis

23 Januari 2 Memberikan pendidikanDO: Ny S terlihat


2018 13.40 kesehatan tentang cara mengangguk
mencegah dan mengatasi DS: Ny S dan keluarga
Bronchopneumonia banyak bertanya
23 Januari 2 Mengevaluasi tingkatDO: Ny S dan keluarga bisa
2018 13.50 pengetahuan klien sebagian
menjawab pertanyaan
yg
diajukan
DS: Ny S dan keluarga
tampak bisa menjelaskan
sebagian materi
23 Januari 1 Menganjurkan klien untuk DO: Ny S mengangguk
2018 14.05 banyak beristirahat DS: Ny S terlihat kooperatif

23 Januari 1 Menganjurkan pasien DO: Ny S tampak mengerti


2018 14.20 untuk periksa ke DS: Ny S terlihat kooperatif
puskesmas
E. Evaluasi

Tanggal/jam DX Evaluasi TTD

22 Januari 2018 1 S: Ny L mengatakan batuk dan sesak


16.00 berkurang
O: - Klien tampak tenang
- TD 120/80 mmHg
- N: 86 x/mnt
- RR : 28 x/mnt
- S; 37 C
- Tidak terlihat tanda sianosis
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan dengan melibatkan
keluarga
23 Januari 2018 2 S : - Ny L mengatakan Bronchopneumonia Safii
16.00 adalah
Infeksi pada paru2, untuk mencegah harus
istirahat yang cukup, makanan yang bergizi
dan menjaga kebersihan lingkungan
- Ny L mengatakan batuk dan sesak
berkurang
O : Klien tampak tenang
- TD 120/80 mmHg
- N: 86 x/mnt
- RR : 26 x/mnt
- S; 36.8 C
- Tidak terlihat tanda sianosis
- Ny L dapar menjelaskan sebagian
materi tentang penyakit
Bronchopneumonia
A: Masalah teratasi Sebagian
P : Ingatkan kembali klien mengenai cara
mencegah dan mengatasi
Bronchopneumonia dengan melibatkan
keluarga

Anda mungkin juga menyukai