Tugas Mandiri Terstruktur 1
Tugas Mandiri Terstruktur 1
JAWABAN
1.
DPR DPD
1. Fungsi dan Wewenang DPR 1. Fungsi dan Wewenang DPD
Fungsi legislasi Fungsi legislasi
Pembentukkan UU Bisa mengajukan RUU kepada DPR
Fungsi pertimbangan Ikut dalam pembahasan sidang RUU
Memberikan hasil terhadap Ikut membantu mempertimbangkan
rancangan APBN, dimana DPR bisa keuangan daerah
mensetujui maupun menolak. Fungsi pertimbangan
Fungsi pengawasan Memberikan beragam pertimbangan
Pengawasan terhadap jalannya hasil UU untuk membantu DPR
dan APBN Fungsi pengawasan
2. Anggota DPR dipilih di antara calon Dapat melaksanakan dan melakukan
yang merupakan perwakilan partai pengawasan terhadap UU yang
politik. nantinya akan menyampaikan hasil
3. Anggota DPR mewakili daerah dari pengawasannya terhadap DPR
pemilihan, yang pada umumnya terdiri sebagai sebuah bukti pertimbangan
dari beberapa kabupaten. Satu provinsi yang bisa di lanjutkan.
dibagi menjadi beberapa daerah Memeriksa hasil keuangan daerah
pemilihan atau dapil, yang mana tiap yang dilaksanakan oleh BPK
dapil diwakili beberapa anggota DPR. Melaksanakan penganggaran APBN
Jumlah dapil tiap provinsi tergantung 2. Anggota DPD merupakan calon
jumlah penduduknya. perseorangan atau independen.
4. Jumlah anggota DPR sesuai dengan 3. Anggota DPD mewakili provinsi
peratuan adalah 560 orang. dimana setiap provinsi diprovinsi
mendapat jatah yang sama yaitu 4
orang wakil di DPD.
4. Jumlah anggota DPD adalah sebanyak 4
kali jumlah provinsi atau dengan
perhitungan sekarang sebanyak
maksimal 136 orang.
2. Hubungan antara DPR/DPD, Presiden, dan BPK
BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab tentang keuangan negara dan hasil pemeriksaan tersebut diserahkan
kepada DPR, DPD, dan DPRD. dengan pengaturan BPK dalam UUD, terdapat perkembangan
yaitu menyangkut perubahan bentuk organisasinya secara struktural dan perluasan
jangkauan tugas pemeriksaan secara fungsional. Karena saat ini pemeriksaan BPK juga
terhadap pelaksanaan APBN di daerah-daerah dan harus menyerahkan hasilnya itu selain
DPR juga pada DPD dan DPRD. Presden sebagi yang meresmikan BPK atas pertimbangan
DPR.
"Langsung" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak
boleh diwakilkan.
"Umum" berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah
memiliki hak menggunakan suara.
"Bebas" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
"Rahasia" berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui
oleh si pemilih itu sendiri.
Kemudian di era reformasi berkembang pula asas "Jurdil" yang merupakan singkatan
dari "Jujur dan Adil". Asas "jujur" mengandung arti bahwa pemilihan umum harus
dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang
memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap suara pemilih
memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. Asas "adil"
adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada
pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas
jujur dan adil mengikat tidak hanya kepada pemilih ataupun peserta pemilu, tetapi juga
penyelenggara pemilu.
7.
TEMPAT MASA
NO. NAMA PRESIDEN PARTA POLITIK
TANGGAL LAHIR JABATAN
Surabaya, 6 Juni
1. Soekarno 1945-1967 PNI
1901
Bantul, 8 Juni
2. Soeharto 1967-1998 Golkar
1921
Parepare, 25 Juni
3. BJ Habibie 1998-1999 Golkar
1936
Jombang, 7
4. Abdurrahman Wahid 1999-2001 PKB
September 1940
Yogyakarta, 23
5. Megawati Soekarnoputri 2001-2004 PDI-P
Januari 1947
Susilo Bambang Pacitan, 9
6. 2004-2014 Demokrat
Yudhoyono September 1949
Surakarta, 21 Juni
7. Joko Widodo 2014-2019 PDI-P
1961