Anda di halaman 1dari 6

RMK CHAPTER 9 : Revenue

TEORI AKUNTANSI

OLEH :

Riska Safitri Arief


A031171526

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
A. Definisi Revenue
Pendapatan merupakan elemen kunci dalam laporan keuangan dan cukup
penting untuk penyusun dan pengguna laporan keuangan. Laporan pendapatan
mencerminkan operasi masa lalu perusahaan dan digunakan untuk memprediksi
kinerja masa depan. Meskipun menentukan pendapatan adalah bagian penting dari
pengukuran kinerja, pengukuran tersebut tidak selalu mudah karena terdapat
banyak model bisnis yang berbeda.
Pendapatan adalah hubungan antara kegiatan moneter yang menaikkan nilai
perusahaan yang berasal dari kegiatan produksi dan penjualan output yang
dihasilkan perusahaan. Pengertian tentang pendapatan itu sendiri ada beberapa
macam, berikut ini ada beberapa pandangan yang menegaskan arti konseptual dari
pendapatan:
1. IAS 18/ AASB 118 – Revenue
Pendapatan merupakan aliran masuk bruto manfaat ekonomi selama satu
periode yang berasal dari kegiatan rutin suatu entitas yang menyebabkan
peningkatan ekuitas selain dari kontribusi pemilik.
2. IASB Framework – Revenue forms part of income
Pendapatan merupakan bagian dari penerimaan (income) yang merupakan
peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk peningkatan
aset atau penurunan liabilitas yang berasal dari peningkatan ekuitas selain dari
kontribusi pemilik.
3. FASB
Pendapatan merupakan aliran masuk atau peningkatan aset atau penurunan
liabilitas (atau kombinasi keduanya) dalam suatu periode yang berasal dari
penyerahan atau produksi barang atau jasa atau aktivitas lain yang merupakan
kegiatan utama entitas.

B. Revenue Recognition
Selama abad ke-19, income (profit) bagi entitas bisnis ditentukan berdasarkan
konsep peningkatan dalam kekayaan bersih, yang dilakukan baik melalui kebijakan
akuntansi penggantian atau dengan penilaian aset secara periodik (Chatfield).
Namun, konsep ini dianggap berkontribusi atas terjadinya bencana eknomi yang
mengarah pada depresi besar-besaran tahun 1930-an karena penilain aset yang
berlebihan. Konsep ini kemudian digantikan secara bertahap dengan konsep bahwa
income haruslah terealisasi.
Measurability of asset value
Pendapatan dapat diukur secara andal, dengan prinsip konservatisme yaitu
diakui pada saat terealisasi secara aktual. Namun, pada akuntansi nilai wajar,
perubahan nilai aset akan dicatat sebagai beban dan atau pendapatan karena
menahan aset. Hal ini konsisten dengan pendekatan basis akrual tetapi tidak
konsisten dengan konsep realisasi dan historical cost. Masih diperlukan adanya
dasar yang valid atas pengakuan pendapatan dalam standar yang menggunakan
akuntansi nilai wajar.
Aspek kriteria measurability adalah terjaminnya collectability kas yang
tergantung dari pertimbangan manajer, biasanya berdasarkan pengalaman
terdahulu. Measurability berhubungan dengan kemampuan yang objektif untuk
menentukan nilai penjualan. Objektif di sini dapat diartikan tidak bisa dan dapat
dibuktikan oleh investigator kompeten lainnya. Sementara permanence memiliki
makna bahwa sekali diakui, maka tidak ada alasan lagi untuk membalik akun
pendapatan.

C. Revenue Measurement
Kriteria Pengakuan Pendapatan berdasarkan IASB Framework par 83:
1. Adanya kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan akan mengalir ke
atau dari entitas;
2. Memiliki nilai yang dapat diukur dengan andal.
Kriteria Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan dalam IAS 18/ AASB 118
Revenue:
1. Sale of goods
Yang dimaksud dengan penjualan adalah ketika produk telah diserahkan ke
pembeli atau jasa telah diberikan, lebih mengacu pada substansi ekonomi transaksi
dari pada aspek legal. Meskipun barang telah diserahkan ke pembeli, jika risiko
signifikan kepemilikan barang masih ditahan penjual maka hal ini idak termasuk
penjualan dan pendapatan tidak diakui (IAS 18/ AASB 118 par 16).
Pendapatan dapat diakui selama masa produksi, yaitu berdasarkan metode
percentage of completion (IAS 18/ AASB 118). Hal ini dianggap memenuhi
kriteria pengakuan pendapatan yaitu dapat diukur secara andal dan adanya transaksi
(yaitu kontrak). Penentuan percentage of completion dapat dilakukan dengan cara:
- Proporsi biaya kontrak dibebankan pada pekerjaan yang dilakukan sampai
periode tertentu dibandingkan dengan total estimasi biaya kontrak;
- Survey pada pekerjaan yang dilakukan;
- Penyelesaian fisik secara proporsional dibandingkan dengan kontrak
pekerjaan.
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui ketika kondisi-kondisi berikut
ini terpenuhi (par 14):
a. Entitas telah mengalihkan/ mentransfer risiko dan manfaat signifikan
atas kepemilikan barang kepada pembeli,
b. Entitas tidak menahan baik terus terlibat dalam kegiatan manajerial
seperti pada tingkat kepemilikan yang biasa dan pengendalian yang
efektif atas barang yang dijual tersebut,
c. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
d. Ada kemungkinan manfaat ekonomi terkait transaksi akan mengalir
ke entitas,
e. Biaya yang timbul terkait transaksi dapat diukur secara andal.
2. Rendering of Services (IAS 18/ AASB 118 par 20)
Ketika outcome transaksi terkait pemberian jasa dapat diestimasi
dengan andal, pendapatan dapat diakui pada periode dimana jasa disediakan
berdasarkan tingkat penyelesaian transaksi di tanggal pelaporan. Outcome
transaksi dapat diestimasi secara andal jika kondisi berikut ini terpenuhi:

a. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,


b. Ada kemungkinan manfaat ekonomi terkait transaksi akan mengalir
ke entitas,
c. Tingkat penyelesaian transaksi pada tanggal pelaporan dapat diukur
secara andal,
d. Biaya yang timbul terkait dan untuk menyelesaikan transaksi dapat
diukur secara andal.
3. Interest, Royalties, and Dividends
Bunga, royalti dan dividen dapat diakui pada saat diterima sehingga
memenuhi ketiga kriteria pengakuan pendapatan. Namun, untuk beberap item,
dapat terjadi adanya pendapatan yang ditangguhkan, contoh: pendapatan bunga
di akhir periode akuntansi.
Pendapatan atas bunga, royalti dan dividen diakui ketika (IAS 18/ AASB
118 par 29):

a. Ada kemungkinan manfaat ekonomi terkait transaksi akan mengalir


ke entitas,
b. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
c. Pasar pengakuan (par 30):
i. Bunga : effective interest method
ii. Royalti : bais akrual sesuai dengan isi perjanjian
terkait
iii. Dividen : ketika hak pemegang saham untuk
memperoleh pembayaran dibuat.

D. Tantangan Pembuat Standar


Fair Value measurement
Definisi pendapatan yang diadopsi IASB adalah bahwa pendapatan dapat
mencakup hasil dari perubahan nilai bersih aset. Beberapa standar IASB
mengharuskan keuntungan dan kerugian (gain and losses) yang timbul dari
pengukuran kembali aset dimasukkan dalam operating income atau dalam
comprehensive income merskipun telah terealisasi atau belum terealisasi. Sebagai
akibatnya, penyusun standar perlu memperhatikan bagaimana penyajian terbaik
atas informasi ini dalam laporan keuangan.
Financial Statement Presentation
IASB dan FASB melakukan proyek kerja terkait penyajian laporan keuangan,
termasuk pengakuan pendapatan dan bagaimana item-item pendapatan dilaporkan
di laporan keuangan. IAS 1 memperbolehkan tetapi tidak mengharuskan single
comprehensive income statement. Kesimpulan sementara:
a. Laporan pendapatan tunggal mencakup semua aspek.
b. Realisasi bukan merupakan satu-satunya dasar pengakuan.
c. Pengungkapan yang terpisah mengenai kinerja dan pengukuran.

Masalah Auditor
Risiko penyajian pendapatan yang terlalu besar (overstatemet). Terjadi jika:
 Transaksi atau kejadian yang mendasari pencatatan pendapatan belum terjadi
atau tidak dikenakan terhadap entitas.
 Jumlah pendapatan tidak dicatat dengan tepat.
 Pendapatan untuk periode tersebut terkait atas transaksi untuk periode
akuntansi yang akan datang.
Overstatement menjadi masalah yang lebih besar daripada understatement dan
perlu mendapat perhatian lebih dari auditor karena:
a. Lebih didorong oleh usaha manajer untuk mengelabui pengguna laporan
keuangan dan adanya usaha untuk menutupi kondisi yang sebenarnya
sehingga overstatement sulit terdeteksi.
b. Terdapat bias dalam akuntansi dimana auditor akan lebih dipertanyakan
apabila mengalami kegagalan dalam mendeteksi kesalahan yang mengarah
ke pendapatan yang overstated daripada yang understated.
c. Temuan United States Public Company Accounting Oversight Board
(PCAOB) bahwa salah saji material laporan keuangan sering berasal dari
kesalahan laporan pendapatan.
d. Reviu Hurtt, Kreuze dan Langsam bahwa lebih dari setengah penipuan soal
keuangan melibatkan overstatement pendapatan.
e. Dapat menjadi masalah yang sulit untuk transaksi yang rumit dan/atau
ketidakpastian signifikan mempengaruhi penentuan penyelesaian transaksi
secara substansial sehingga auditor bertanggung jawab untuk menilai dasar
keputusan manajer terkait existence dan nilai pendapatan yang diakui pada
periode berjalan.
f. Temuan PCAOB bahwa sering kali defisiensi kinerja perusahaan audit atas
prosedur audit adalah terkait dengan akun pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai