Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anggaran pemerintah merupakan salah satu implementasi ilmu akuntansi
manjemen yang menjadi alat penting dalam melakukan alokasi sumber daya di
pemerintah. Anggaran pemerintah merupakan proses alokasi sumber daya
yang penting, mengingat sifat pemerintah yang berusaha mengalokasikan
sumber daya yang terbatas untuk memenuhi tuntutan-tuntutan yang tidak
terbatas.
Proses penyusunan anggaran sering kali menjadi isu yang penting yang
menjadi sorotan masyarakat. Pidato presiden setiap bulan Agustus tentang
nota keuangan dan rancangan APBN, selalu menjadi indikator perekonomiaan
Negara untuk selama setahun berikutnya. Tidak jarang anggaran pemerintah
menjadi alat politik yang digunakan oleh pemerintah sendiri maupun oleh
pihak oposisi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep anggaran pemerintah?
2. Bagaimana pendekatan penyusunan anggaran pemerintah?
3. Bagaimana struktur anggaran pemerintah?
4. Bagaimana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara?
5. Bagaimana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah?

C. Tujuaan Pembahasan
1. Mengetahui konsep anggaran pemerintah
2. Mengetahui pendekatan penyusunan anggaran pemerintah
3. Mengetahui struktur anggaran pemerintah
4. Mengetahui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
5. Mengetahui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Anggaran Pemerintah


Menurut freeman (2003), anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan
oleh organisasi. Sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimilikinya pada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terbatas (the process of
allocating resources to unlimited demands).

1
Dalam proses penyusunan anggaran pemerintah mengikuti sebuah siklus
yaitu :
1. Penyusunan anggaran Negara
Tahap pertama dari proses penganggaran adalah penyusunan anggaran
Negara. Pada tahap ini, biasanya rencana anggaran disusun oleh pihak
eksekutif.
2. Persetujuan Legislatif
Anggaran diajukan ke lembaga legislatif untuk mendapatkan persetujuan.
Dalam hal ini lembaga legeslatif akan mengadakan pembahasan guna
memperoleh pertimbangan-pertimbangan untuk menyetujui atau menolak
anggaran tersebut.
3. Pelaksanaan Anggaran
Pada tahap ini, anggaran yang telah disetujui pada tahapan sebelumnya
mulai dilaksanakan oleh pihak eksekutif organisasi atau pelaksanaan
anggaran lainnya.
4. Pelaporan dan Audit
Tahap terakhir dari proses penganggaran adalah menyangkut masalah
pelaporan dan audit atas anggaran yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini,
realisasi anggaran akan dilaporkan dan diperbandingkan secara periodic
dengan anggaran yang telah disetujui sebelumnya.

B. Pendekatan Penyusunan Anggaran Pemerintah


Ada beberapa pendekatan dalam pembuatan anggaran, yaitu:
1. Pendekatan Tradisional
Pendekatan ini disebut juga sebagai pendekatan tradisional (line-
item/object expenditure budget) karena pada awal perkembangannya,
anggaran ditampilkan berdasarkan urutan pos belanja.
2. Pendekatan Kinerja
Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang
terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan tolak ukur
yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan
dan sasaran pelayanan publik.
3. Pendekatan Sistem Perencanaan dan Penganggaran terpadu.
Pendekatan sisitem perencanaan dan penganggaran terpadu dikembangkan
untuk mengatasi kelemahan pada sistem penganggaran tradisoinal dan
juga penganggaran kinerja.

2
4. Pendekatan Anggaran Berbasis Nol
Pendekatan pembuatan anggaran ini adalah bahwa setiap aktivitas atau
program yang telah diadakan di tahun-tahun sebelumnya tidak sacara
otomatis dapat dilanjutkan.
C. Struktur Anggaran Pemerintah
Secara umum, anggaran dapat disusun dengan dua pilihan struktur, yaitu:
a. Klasifikasi ekonomi
Dibuat berdasarkan jenis-jenis belanja yang dikeluarkan pemerintah.
Klasifikasi ekonomi untuk belanja meliputi:
1) Kompensasi untuk pegawai adalah meliputitotal gaji keseluruhan,
baik tunai maupun tidak yang dibayarkan pemerintahpada
pegawainya.
2) Belanja barang dan jasa adalah terdiri atas barang dan jasa yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang lain.
3) Penggunaan asset tetap adalah penurunan nilai asset tetap yang
dimiliki pemerintah karena keusangan atau kerusakan yang normal
sepanjang priode akuntansi
4) Bunga adalah utang yang harus dibayarkan oleh pemerintah yang
terjadi karena pemerintah berutang.
5) Subsidi adalah pembayaran yang dilakukan pemerintah pada
perusahaan berdasarkan level produksi,kuantitas, atau nilai dari
barang dan jasa.
6) Hibah adalah transfer dana atau modal yang tidak bersifat
kewajiban dari pemerintah pada pihak lain.
7) Tunjangan social adalah transferdalam bentuk tunai atau bentuk
lain untuk melindungi seluruh masyarakat terhadap tertentu.
b. Klasifikasi belanja berdasarkan fungsional meliputi;
1) Pelayanan umum 7) Lingkup hidup
2) Pertahanan 8) Kesehatan
3) Ketertiban umum 9) Pendidikan
4) Ekonomi 10) Jaminan sosial
5) Perumahaan dan fasilitas masyarakat
6) Pariwisata, budaya, dan agama
D. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
1. Pengertian APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci
yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu

3
tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan
pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-
Undang.
2. Ruang Lingkup APBN
APBN mencakup seluruh penerimaan dan pengeluaran yang ditampung
dalam satu rekening yang disebut rekening bendaharawan umum Negara
(rekening BUN) di bank sentral bank Indonesia (BI).

3. Format APBN
Perkiraan-perkiraan APBN terdiri atas penerimaan, pengeluaran, transfer,
surplus,dan pembiayaan. Tujuan perubahaan format dari T-account ke I-
account adalah :
1. Meningkatkan transpirasi dalam penyusunan APBN
2. Mempermudah analisis, pemantauan, dan pengendaliaan pelaksanaan
dan pengelolaan APBN.
3. Mempermudah analisis komparasi dengan Negara lain.
4. Mempermudah perhitungan dana perimbangan yang lebih transparan
yang didistribusikan oleh pemerintah pusat ke pemda mengikuti
pelaksanaan UU tentang Perimbangan Keuangan Pusat Daerah.
4. Fungsi APBN
APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi,
distribusi, dan stabilisasi. Semua penerimaan yang menjadi hak dan
pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam suatu tahun anggaran
harus dimasukkan dalam APBN. Surplus penerimaan negara dapat
digunakan untuk membiayai pengeluaran negara tahun anggaran
berikutnya.
5. Prinsip Penyusunan APBN
 Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga,
yaitu:
a. Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan
penyetoran.
b. Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara.
c. Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara
dan penuntutan denda.
 Berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah:
a. Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.

4
b. Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau
kegiatan.
c. Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri
dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.

E. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)


APBD merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang
disetujui oleh DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD
mempunyai fungsi otoritasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi,
dan stabilisasi.
Pendapatan daerah terdiri atas pendapatan asli daerah (PAD), yaitu:
1. PAD menyangkut pajak daerah , retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaandaerah yang dipisahkn, dan lain-lain PAD.
2. Dana perimbangan mencakup Dana bagi hasil (pajak dan sumber daya
alam), dan alokasi umum (DAU), dan dana alokasi khusus (DAK).
3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah mencakup hibah, dana darurat,
dana bagi hasil pajak provinsi kepada kabupaten kota, dana
penyesuaian dan dana otonomi khusus, serta bantuaan keuangan dan
provinsi atau pemda lainnya.
 Proses Penyusunan APBD
APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan
kemampuaan pendapatan daerah. Penyusunan APBD berpedoman pada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Terdapat enam subproses dalam
penyusunan APBD, yaitu:
1. Penyusunan Kebijakan Umum APBD
KUA disusun berdasarkan RKPD dan pendoman penyusunan APBD
yang ditetapkan Mandagri melalui SE Mendagri. Rancangan awal
KUA terdiri atas dua komponen utama yaitu:
a. Target pencapaian kinerja yang diukur dari program-programyang
akan dilaksanakan oleh pemda untuk setiap urusan pemerintah
daerah.
b. Proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, serta sumber
dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang
mendasarinya.

2. Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

5
PPAS berisi seluruh program kerja yang akan dijalankan tiap urusan pada
tahun anggaran. Rancangan awal PPAS ini disusun berdasarkan Nota
Kesepakatan KUA, dengan tahap sebagai berikut:
a. Menentukan skala perioritas untuk urusan wajib dan urusan pilihan.
b. Menentukan urutan program untuk masing-masing urusan.
c. Menentukan plafon anggaran untuk tiap program kerja.
3. Penyiapan Surat Edaran Kepala Daerah tentang Pedoman Penyusunan
RKA SKPD
Ada tiga dokumen dalam lampiran SE KDH yang dibutuhkan SKPD
dalam penyusunan RKA-nya, yaitu:
a. Dokumen KUA, yang memberikan rinciaan program dan kegiatan
per SKPD.
b. Standar satuan harga, yang menjadi referensi dalam penentuan
rincian anggaran di RKA.
4. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
RKA SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi
rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD, serta
rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.
5. Penyiapan Rancangan Perturan Daerah APBD
Proses selanjutnya adalah pengompilasian seluruh RKA yang telah di
evaluasi TAPD menjadi dokumen kompilasi RKA. Proses ini dilakukan
oleh PPKD.
6. Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah APBD
Kemudian dilakukan penyampaian paling lambat tiga hari kerja setelah
Raper KDH disusun dan disertai dengan:
a. Persetujuan bersama pemda-DPRD terhadap Raperda APBD
b. KUA dan PPA yang disepakati kepala daerah dan pimpinan DPRD
c. Risalah sidang jalannya pembahasan Raperda APBD
d. Nota keuangan dan pidato kepala daerah perihal penyampaian
pengantar nota keuangan pada sidang DPRD.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anggaran dapat dikatakan sebagai sebuah rencana financial yang
menyatakan : Rencana-rencana organisasi untuk melayani masyarakat atau

6
aktifitas lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam
pelayanan, Estimasi besarnya biayayang harus dikeluarkan dalam
merealisasikan rencana tersebut, Perkiraan sumber-sumber yang akan
menghasilkan pemasukan serta berapa besar pemasukan tersebut.

Anggaran pemerintah merupakan salah satu implementasi ilmu akuntansi


manjemen yang menjadi alat penting dalam melakukaan alokasi sumberdaya
di pemerintah. Adanya pemahaman tentang perkembangan struktur dan
tahapan-tahapan penyusunannya pada APBN dan APBD.

B. Saran
Apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, mohon kritikan dan saran
dari para pembaca untuk perbaikan masa akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Shiddiq Nur Rahardjo, SE, M.Si, Akt. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
UNDIP

Wikipedia bahasa Indonesia, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara


ensiklopedia bebas

Anda mungkin juga menyukai