Anda di halaman 1dari 2

Ikterus neonatus (Neonatal jaundice) atau hiperbilirubinemia adalah kondisi yang membutuhkan

perhatian medis khusus. Jaundice diambil dari bahasa Perancis jaune yang artinya kuning,
sedangkan ikterus diambil dari bahasa yunani icteros.

Manifestasi yang bisa Anda lihat adalah kuning pada kulit dan bagian putih mata. Hal ini terjadi
karena penumpukan bilirubin yang belum terkonjugasi. Bilirubin adalah hasil metabolism hati
yang berperan dalam pewarnaan urin dan feses. Bilirubin terdiri atas bilirubin terkonjugasi dan
tak terkonjugasi. Kondisi ini dipengaruhi oleh banyak faktor dengan banyak gejala. Ikterus pun
bisa menjadi suatu hal yang wajar (fisiologis), bisa pula tidak (patologis).

Ikterus disebut normal (fisiologis) jika muncul setelah 24–72 jam dan menghilang sebelum
usia 2 minggu. Pada kondisi ini, bilirubin yang belum terkonjugasi (Unconjugated bilirubin)
terdeteksi kurang dari 15 mg/dl, namun menurut AAP masih dianggap normal jika di bawah 17–
18 mg/dl. Pada ikterus jenis ini, penyebabnya adalah meningkatnya produksi bilirubin
(hemolisis), kurangnya alat pengangkut bilirubin, penurunan ambilan bilirubin oleh hati,
penurunan konjugasi bilirubin oleh hati, penurunan ekskresi bilirubin, dan peningkatan sirkulasi
enterohepatik. Contoh penyebab yang sering dari ikterus jenis ini adalah kurangnya asupan ASI.

Kapan Dikatakan Tidak Normal (Patologis)?

1. Timbul pada saat lahir atau kurang dari 24 jam setelah lahir
2. Kenaikan kadar bilirubin yang berlangsung cepat (> 5 mg/dL per hari)
3. Bayi premature
4. Menetap bahkan setelah usia 2 minggu
5. Peningkatan bilirubin terkonjugasi (conjugated bilirubin) > 2 mg/d.

Ikterus jenis ini juga dapat memiliki gejala lain misalnya kencing seperti teh dan BAB seperti
dempul. Pada ikterus jenis ini dapat disebabkan oleh penyakit hemolitik, gangguan pada hatidan
empedu, serta masalah lain yang butuh penanganan khusus.

Apa yang Bisa Anda Lakukan?

Jika anak Anda masih mengalami ikterus yang fisiologis, disarankan untuk menjemur bayi pada
pagi hari. Jika ternyata penyebabnya adalah kurangnya asupan ASI, susui Anak Anda lebih
sering lagi. The American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menganjurkan utuk
memberhentikan ASI dan justru merekomendasikan pemberian ASI minimal 8-10 kali dalam 24
jam. Ketika melihat bayi Anda kuning, jangan panik, dan bawa segera ke dokter.

Referensi:
IDAI. Indikasi terapi sinar pada bayi yang menyusui. [internet]. 2013. Available from
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/indikasi-terapi-sinar-pada-bayi-menyusui-yang-kuning

Anda mungkin juga menyukai