Definisi
• Pertama kali ditemukan secara bersamaan di Amerika Serikat dan Itali antara 1925-1927. Kata
Talasemia dimaksudkan untuk mengaitkan penyakit tersebut dengan penduduk Mediterania,
dalam bahasa Yunani Thalasa berarti laut.
Etiologi
• secara genetik dan resesif. Penyakit ini diturunkan melalui gen yang disebut
• sebagai gen globin beta yang terletak pada kromosom 11 (Tamam, 2009).
Klasifikasi
• Thalassemia Mayor
(ditandai anemia berat, perlu transfusi berulang)
• Thalassemia Intermedia
(ditandai anemia sedang, pembesaran limpa, penumpukan besi)
• Thalassemia Minor
(anemia ringan, dgn kelainan morfologi RBC mikrositik hipokrom, pada orang dewasa tanpa
keluhan)
• Klasifikasi thalassemia
Secara genotipe :
α – thalassemia
β – thalassemia
γ - thalassemia
δ – thalassemia
β δ – thalassemia
Thalassemia
Pembentukan rantai polipeptida (globin) diatur oleh dua pasang gen yang terletak di kromosom 16.
Patofisiologi Thalassemia
tidak seimbang. Bila pada keadaan normal rantai globin yang disintesis seimbang
antara rantai α dan rantai β Pada Talasemia terjadi pengurangan atau tidak ada sama sekali produksi
rantai globin. Penurunan secara bermakna kecepatan sintesis salah satu jenis
rantai globin (rantai-α atau rantai-β) menyebabkan sintesis rantai globin yang tidak seimbang. Bila pada
keadaan normal rantai globin yang disintesis seimbang antara rantai α dan rantai β
Rantai globin bebas bersifat sukar larut mengalami aggregasi dan presipitasi dalam RBC terbentuk
benda inklusi yg disebut :
badan Heinz.
badan Heinz melekat pada membran RBC RBC kaku & merusak membran RBC.
kerusakan membran RBC aliran kation melalui membran meningkat RBC kehilangan K+ intrasel.
RBC kaku sulit melalui endotel sumsum tulang hancur di sumsum tulang eritropoisis inefektif
1) di tahan di limpa dihancurkan di limpa. (penderita thalassemia yang masih mempunyai limpa,
jarang menunjukkan adanya benda inklusi)
2) RBC kaku dapat dikeluarkan dari RBC oleh limpa RBC berubah bentuk jadi tear drop cell
• facies Cooley
eritropoisis ekstrameduler yang meningkat
hepatosplenomegali
• anemia :
1) meningkatkan absorpsi besi (Fe) oleh usus
Fe menumpuk dalam tubuh
2) transfusi berulang penumpukan besi (Fe)
Hidrops Fetalis
gen α (--/--).
• gambaran klinis :
bayi prematur, pucat, bengkak/edema, abdomen membesar, hepar & lien membesar, meninggal
waktu lahir (bila tidak meninggal cardiorespiratory distress, akibat Hb Bart’s yg punya daya
ikat O2 tinggi)
Penyakit Hb-H
terjadi bila terdapat delesi 3 gen α (α-/--)
• gambaran klinik :
thalassemia intermedia
bayi tampak normal saat lahir,
Hidrops Fetalis
• Hb 3 – 10 g/dL,
• Elektroforesis :
Hb-H
• Hb 7 – 10 g/dL
• retikulosit 5 – 10%
• RBC mikrositik hipokrom, banyak sel target, dapat dijumpai Hb-H inclusion bodies (pewarnaan
supravital larutan Brilliant Cresyl Blue 1%) di RBC, RBC polikrom, metarubrisit.
THALASSEMIA- β
Penyakit disebabkan produksi mRNA-β kurang, disertai dengan penurunan sintesis rantai globin β
normal.
Patofisiologi
• Di sumsum tulang terjadi eritropoisis hiperaktif sel seri eritroid memenuhi sumsum tulang
terjadi penipisan tulang :
1) deformitas tulang pipi facies Coole
2) fraktur patologis
Eritropoisis ekstrameduler di limpa dan hati dapat terjadi pembesaran limpa dan hati
(hepatosplenomegali)
pembesaran limpa di samping oleh eritropoisis ekstrameduler juga akibat peningkatan aktifitas
penghancuran RBC mengandung benda inklusi hipersplenisme
• Bila dilakukan splenektomi penghancuran RBC lebih lambat di darah tepi banyak dijumpai
fragmentosit dan tear drop cell. Pembesaran hati menjadi lebih cepat
Laboratorium
anemia berat :
• Hb 2.5–6.5 g/dL,
• Ht 11–24%,
• bilirubin total, bilirubin indirek & urobilinogen urin> feritin & besi serum > , saturasi transferin
jenuh.
Thalassemia δβ
Ditandai berkurangnya sintesis rantai δ dan rantai β, produksi rantai γ meningkat kadar HbF
sangat tinggi pada homozigot dapat mencapai 100%
pada heterozigot 5 – 20%
Sintesis rantai δ dan rantai β berkurang, peningkatan rantai γ untuk mengimbangi sintesis rantai
α,
tidak terjadi switch over antara rantai β dan δ