Anda di halaman 1dari 9

1.

Salah satu dari bukti yang mereka dapatkan adalah bagian atas
kapal laut yang terlihat lebih dahulu daripada bagian bawahnya.
Mereka berpikir, kalau sekiranya bumi tidak berbentuk bulat, maka
ke dua bagian akan terlihat dalam waktu yang bersamaan. Bukti lain
yang mereka dapatkan adalah lengkungan langit yang akan terlihat
bulat pada jarak terjauh dari yang dapat dilihat oleh mata mereka di
atas permukaan lautan.
2. Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan, dan
patahan pada struktur tanah di suatu daerah. Yang dimaksud lipatan adalah bentuk muka
bumi hasil gerakan tekanan secara horizontal maupun vertikal yang menyebabkan lapisan
permukaan bumi menjadi berkerut dan melipat. Patahan adalah permukaan bumi hasil dari
gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan lapisan bumi menjadi
retak dan patah.

Ada dua jenis tektonisme, yaitu Epirogenesa dan Orogenesa. Epirogenesa adalah proses
perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan
arah vertikal, baik ke atas maupun ke bawah melewati daerah yang sangat luas. Ada dua
Epirogenesa:

 Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi, sehingga
permukaan air laut terlihat naik dan daratan menurun.
 Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi, sehingga
permukaan air laut terlihat turun dan daratan menaik.

Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang
sempit. Tektonik Orogenesa biasanya disertai proses pelengkungan (warping) dan lipatan (folding)
yang terjadi akibat adanya tekanan pada arah mendatar pada lapisan batuan yang lentur. Lipatan
terbentuk dari 2 bentuk dasar yaitu sinklinal dan antiklinal.

Macam-macam lipatan:

 normal,
 asimetris,
 tumpang tindih,

Patahan (faulting) terjadi karena pengaruh tekanan horizontal dan vertikal yang sangat kuat. Ada 2
jenis patahan yaituhorst dan graben (slenk), dan retakan (jointing). Salah satu contoh hasil
Orogenesa adalah deretan Lekukan Mediterania.
3) Lempeng Afrika, meliputi Afrika – Lempeng benua

Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika – Lempeng benua


Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India
antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu)- Lempeng benua

Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa – Lempeng benua

Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut –
Lempeng benua

Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan – Lempeng benua

Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik – Lempeng samudera

3 JENIS TENAGA ENDOGEN PEMBENTUK


4)

RELIEF BUMI
POSTED ON JUNE 25, 2013 BY AGUS SISWOYO

Legenda Kyai Kerincing Wesi di Kaki Gunung Merapi

Apa kabar blogger Indonesia? Kita bertemu lagi dengan The Jombang Taste yang berbagi informasi
pengetahuan Geografi. Artikel ini akan menjelaskan macam-macam tenaga endogen yang
membentuk permukaan bumi.
Bentuk muka bumi atau relief bumi, baik di daratan maupun di dasar lautan, mengalami perubahan
dari waktu ke waktu. Perubahan bentuk dan permukaan bumi terjadi karena hasil kerja dari tenaga
alam yang disebut tenaga geologi. Tenaga geologi terdiri dari tenaga endogen yang bersifat
membangun dan tenaga eksogen yang bersifat merusak.

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menghasilkan relief muka bumi.
Tenaga endogen dibagi menjadi tiga, yaitu tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi.

1. TEKTONISME
Pengertian tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang mengakibatkan terjadinya
pergeseran dan perubahan letak lapisan batuan secara horizontal dan vertikal. Aktivitas tektonisme
dibagi menjadi dua, yaitu orogenetik dan epirogenetik.

A. OROGENETIK
Definisi orogenetik adalah pergeseran lapisan bumi secara cepat meliputi daerah yang sempit.
Peristiwa ini disebut pula proses pembentukan gunung atau pegunungan. Proses orogenetik
menghasilkan lipatan dan patahan.

 Lipatan (foulding). Lipatan adalah proses penekanan batuan lunak oleh kekuatan dari dalam
bumi sehingga batuan tersebut bersambung dalam bentuk lipatan. Lipatan pada umumnya
terbentuk dari dua unsur, yaitu sinklin (lipatan yang membentuk lembah) dan antiklin (lipatan
yang membentuk busur).
 Patahan (faulting). Patahan adalah proses kekuatan endogen yang menekan struktur batuan
keras sehingga struktur satu dengan lainnya terpisah atau patah.

B. EPIROGENETIK
Definisi epirogenetik adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi dalam waktu yang lama
meliputi wilayah yang luas. Epirogenetik disebut juga proses pembentukan benua. Epirogenetik
dibedakan menjadi dua macam, yaitu epirogenesis positif dan epirogenesis negatif.

 Epirogenesis positif adalah gerak turunnya daratan sehingga terlihat permukaan air laut
mengalami kenaikan.
 Epirogenesis negatif adalah gerak naiknya daratan sehingga terlihat permukaan air laut
mengalami penurunan.

Gambar Ilustrasi – Uji Nyali Pengendara Bus Di Jalur Maut Gunung Muria
2. VULKANISME
Pengertian vulkanisme adalah aktifitas penerobosan atau keluarnya magma dari dalam perut bumi
akibat dari tingginya temperatur dan tekanan gas. Gunung merupakan tonjolan pada kulit bumi yang
terdiri dari lereng dan puncak.

Rangkaian dari gunung-gunung membentuk pegunungan. Gunung dan pegunungan terbentuk


akibat adanya tenaga endogen. Apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih
mengeluarkan magma maka terbentuklah gunung berapi.

Berdasarkan tipe letusannya, gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu gunung api strato
(kerucut), gunung api maar, dan gunung api perisai.

 Gunung api strato (kerucut). Pada umumnya gunung api yang ada di dunia ini merupakan jenis
gunung berapi kerucut. Letusan pada gunung api strato termasuk letusan kecil. Letusan dapat
berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Letusan gunung api strato sering menyebabkan
terjadi lelehan sehingga permukaan gunung berapi berlapis-lapis. Sebagian besar gunung
berapi yang ada di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku termasuk gunung
api kerucut.
 Gunung api maar. Jenis gunung api maar berbentuk seperti danau kering. Jenis gunung api
maar jumlahnya tidak banyak. Gunung berapi ini terbentuk karena adanya letusan besar yang
membentuk lubang besar pada puncak yang disebut kawah. Gunung api maar memiliki corong.
Contoh: Gunung Lamongan di Jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
 Gunung api perisai. Tidak ada gunung api jenis perisai di Indonesia. Contoh gunung api perisai
adalah Gunung Maona Loa di Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena
magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang
terbentuk menjadi sangat landai.

AKTIFITAS VULKANIK
Aktifitas magma gunung berapi ada dua macam, yaitu intruksi magma dan ekstrusi magma.

 Intruksi magma adalah penyusupan magma diantara lapisan batuan tetapi tidak sampai ke
permukaan. Bentuk-bentuk yang ditimbulkan antara lain: batolit, lakolit, sill, diaterma, dan gang
(korok).
 Ekstrusi magma (erupsi) adalah aktifitas magma yang sampai ke permukaan bumi sehingga
menyebabkan terjadinya letusan gunung berapi. Berdasarkan sifatnya, erupsi dibagi menjadi
tiga, yaitu: erupsi eksplosif, erupsi efusif, dan erupsi campuran.

MATERIAL VULKANIK
Terdapat beberapa macam material vulkanik, yaitu material padat, material cair, dan bahan gas.

 Material padat (eflata) berupa: bom vulkanik berupa batuan-batuan besar, tapili berupa batu
kecil, dan pasir serta abu vulkanik.
 Material cair (efusifa) berupa: lava, lahar panas, dan lahar dingin.
 Bahan gas (ekshalasi) berupa: gas fumarol, gas sulfatar, dan gas mufakat.

GEJALA PASCA VULKANIK


Gejala post vulkanik atau pasca vulkanik ditandai dengan adanya:

 Adanya sumber gas


 Terdapat sumber air panas
 Sumber air panas maledari
 Adanya geyser

wistaa

3. GEMPA BUMI
Pengertian gempa bumi (seisme) adalah getaran kulit bumi yang disebabkan oleh adanya tenaga
endogen, pergeseran batuan, letusan gunung berapi, maupun longsoran. Menurut penyebabnya,
gempa bumi dibagi menjadi tiga macam, yaitu: gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa
runtuhan. Berdasarkan letak pusat gempa, gempa bumi dibagi menjadi dua, yaitu: gempa daratan
dan gempa laut.

Alat pengukur gempa adalah seismograf. Satuan pengukur kekuatan gempa umumnya
menggunakan skala richter. Pusat gempa yang ada di bawah kerak bumi disebut hiposenter
(hiposentrum). Pusat gempa bumi pada titik di permukaan bumi yang terletak tegak lurus di atas
hiposentrum disebut episenter (episentrum).

Gempa bumi mengakibatkan beberapa hal berikut ini:

 Merusak dan menimbulkan kerugian material


 Korban jiwa dan harta benda
 Menghancurkan pemukiman dan lahan pertanian
 menghilangkan sumber mata air
 Merusak alam dan lingkungan.
5) Klasifikasi genesa gempa
Ada 5 (lima) jenis gempa bumi yang dapat dibedakan menurut terjadinya, yaitu:

1. Gempa Tektonik;
2. Gempa Vulkanik;
3. Gempa Runtuhan;
4. Gempa Jatuhan;
5. Gempa Buatan

6) gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang diakibatkan oleh pergeseran lempeng-lempeng bumi
di dasar laut. sedangkan gempa bumi vulkanik adalah gempa yang diakibatkan oleh aktivitas gunung
merapi.

7) Fase 1 – New Moon (Bulan baru): Sisi bulan yang menghadap bumi tidak menerima cahaya dari
matahari, maka, bulan tidak terlihat.
Fase 2 – Waxing Crescent (Sabit Muda) : Selama fase ini, kurang dari setengah bulan yang menyala dan
sebagai fase berlangsung, bagian yang menyala secara bertahap akan lebih besar.
Fase 3 – Third Quarter (Kuartal III): Bulan mencapai tahap ini ketika setengah dari itu terlihat.
Fase 4 – Waxing Gibbous: Awal fase ini ditandai saat bulan adalah setengah ukuran. Sebagai fase
berlangsung, bagian yang daftar akan lebih besar.
Fase 5 – Full Moon (Bulam purnama): Sisi bulan yang menghadap bumi cahaya dari matahari benar-
benar, maka seluruh bulan terlihat. Hal ini terjadi ketika bulan berada di sisi berlawanan dari Bumi.
Fase 6 – Waning Gibbous : Selama fase ini, bagian dari bulan yang terlihat dari Bumi secara bertahap
menjadi lebih kecil.
Fase 7 – First Quarter (Kuartal I): Bulan mencapai tahap ini ketika setengah dari itu terlihat.
Fase 8 – Waning Crescent (Sabit tua): Hanya sebagian kecil dari bulan terlihat dalam fase yang secara
bertahap menjadi lebih kecil. Penjelasan Sederhana Fase-Fase Bulan
Rasanya akan lebih mudah untuk mengertikan siklus bulan dengan mengenal fase Bulan Mati/Baru dan
Bulan Purnama, Kuartal I dan Kuartal III dan fasa-fasa di antaranya.

9)

1. Andromeda (Putri Andomeda)


2. Antlia (Pompa Air)
3. Apus (Cendrawasih)
4. Aquarius (Pembawa Air)
5. Aquila (Elang)
6. Ara (Altar)
7. Aries (Domba Jantan)
8. Auriga (Sais Kereta Perang)
9. Bootes (Pengembala)
10. Caelum (Pahat)
11. Camelopardalis (Jerapah)
12. Cancer (Ketam)
13. Canes Venatici (Anjing-anjing Pemburu)
14. Canis Major (Anjing Besar)
15. Canis Minor (Anjing Kecil)
16. Capricornus (Kambing Laut)
17. Carina (Lunas Kapal Argo)
18. Cassiopeia (Ratu Ethiopia)
19. Centaurus (Centaur)
20. Cepheus (Raja Ethiopia)
21. Cetus (Ikan Paus)
22. Chamaeleon (Bunglon)
23. Circinus (Kompas)
24. Columba (Merpati)
25. Coma Berenices (Rambut Berenice)
26. Corona Australis (Mahkota Selatan; Yunani Kuno - Ptolemaeus)
27. Corona Borealis (Mahkota Utara)
28. Corvus (Burung Gagak)
29. Crater (Cangkir)
30. Crux (Salib Selatan)
31. Cygnus (Angsa)
32. Delphinus (Lumba-lumba)
33. Dorado (Ikan Todak)
34. Draco (Naga)
35. Equuleus (Kuda kecil)
36. Eridanus (Sungai)
37. Fornax (Tungku)
38. Gemini (Kembar)
39. Grus (Burung bangau)
40. Hercules (Hercules, anak Zeus)
41. Horologium (Jam)
42. Hydra (Naga laut)
43. Hydrus (Ular air)
44. Indus (Indian)
45. Lacerta (Kadal)
46. Leo (Singa)
47. Leo minor (Singa kecil)
48. Lepus (Kelinci)
49. Libra (Timbangan)
50. Lupus (Serigala)
51. Lynx ( Lynx)
52. Lyra (Harpa)
53. Mensa ( Meja)
54. Microscopium (Mikroskop)
55. Monoceros (Kuda Bertanduk)
56. Musca (Lalat)
57. Norma (Timabangan Datar)
58. Octans (Oktan)
59. Ophiucus (Tangan Naga)
60. Orion (Pemburu)
61. Pavo (Merak)
62. Pegasus (Kuda bersayap)
63. Perseus (Perseus)
64. Phoenix (Phoenix)
65. Pictor (Kuda-kuda)
66. Pisces (Ikan)
67. Piscis Austrinus (Ikan Selatan)
68. Puppis (Buritan kapal Argo)
69. Pyxis (Kompas kapal Argo)
70. Reticulum (Jaring)
71. Sagitta (Anak Panah)
72. Sagittarius (Pemanah)
73. Scorpius (Kalajengking)
74. Sculptor (Alat Pemahat)
75. Scutum (Perisai)
76. Serpens (Ular)
77. Sextans (Sekstan)
78. Taurus (Lembu Jantan)
79. Telescopium (Teleskop)
80. Triangulum (Segitiga)
81. Triangulum Australe (Segitiga Selatan)
82. Tucana (Burung tukan)
83. Ursa Major (Beruang Besar)
84. Ursa Minor (Beruang Kecil)
85. Vela (Layar Kapal Argo)
86. Virgo (Sang Perawan)
87. Volans (Ikan Terbang)
88. Vulpecula (Rubah)

10)

Anda mungkin juga menyukai