Oleh:
15014101260
Supervisor Pembimbing:
Residen Pembimbing:
2013
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Residen Pembimbing
Supervisor Pembimbing
Mengetahui,
Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Anak
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan
kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan.3
Tahun 2006 WHO referensi tumbuh kembang yang baru untuk
menilai pertumbuhan dan perkembangan sesuai standart yang telah
ditentukan. Dalam laporannya, set pertama WHO Child Growth Standards
menjelaskan metode yang digunakan untuk standar panjang/tinggi badan
banding usia, berat badan banding usia, berat badan untuk panjang badan,
berat untuk tinggi badan dan BMI berbanding usia. Hal ini juga
membandingkan standar baru dengan NCHS/WHO growth reference
(WHO, 1983) and the 2000 CDC growth charts.4
Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang
pesat pada usia dini, yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga
disebut sebagai fase ”Golden Age”. Pada periode Golden age merupakan
masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak
serta menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mencapai
hasil yang optimal. Perlunya pemantauan dan stimulasi agar sedini
mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Selain itu, penanganan
kelainan yang sesuai pada masa golden age dapat meminimalisir kelainan
pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga kelaianan yang bersifat
permanen dapat dicegah.5 Perkembangan anak akan optimal jika stimulasi
diberikan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Untuk
mampu merawat dan membesarkan anak secara maksimal tentu kita perlu
mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan pertumbuhan dan
perkembangan pada anak sesuai dengan tahapan usianya.
Berdasarkan hal tersebut maka diharapkan para orangtua mengerti
dan paham tentang stimulasi tumbuh kembang pada anak. Serta orang tua
di harapkan mampu untuk menerapkan stimulasi pada anak sesuai dengan
tahapan usia pada anak. Sehingga orangtua dapat mengoptimalkan tumbuh
dan perkembangan pada anak.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Secara umum terdapat dua faktor utama yang dapat berpengaruh
pada tumbuh kembang anak, yaitu faktor genetik dan lingkungan.1 Dan
dapat diuraikan faktor pokok tersebut menjadi berbagai macam faktor
yang secara khusus langsung berpengaruh terhadap tumbuh kembang
walau beberapa faktor tersebut dapat tumpang tindih, faktor-faktor
tersebut diantaranya; pengaruh saraf, pengaruh hormon, pengaruh gizi,
pengaruh sosial ekonomi, pengaruh musim dan iklim, penyakit emosi dll.2
1. Faktor genetik (internal)
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang
terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan
kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan
kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap
rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan
yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa. Potensi genetik
yang bermutu hendaknya berinteraksi dengan lingkungan secara positif
sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Gangguan pertumbuhan di
negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetik ini. Sedangkan
di negara yang sedang berkembang, gangguan pertumbuhan selain
diakibatkan oleh faktor genetik juga oleh faktor lingkungan yang
kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal bahkan
kedua faktor ini dapat menyebabkan kematian anak-anak sebelum
mencapai usia balita. Di samping itu banyak penyakit keturunan yang
disebabkan oleh kelainan kromosom seperti sindrom down, sindrom
turner dan lain-lain. 1
6
“bio-fisiko-psiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari,
mulai dari konsepsi sampai akhir hayat, diantaranya:
a. Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun
pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR
(berat badan lahir rendah) atau lahir mati dan jarang menyebabkan
cacat bawaan. Disamping itu pula menyebabkan hambatan
pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir
mudah terkena infeksi, abortus dan sebagainya.anak yang lahir dari
ibu yang gizinya kurang dan hidup di lingkungan miskin maka akan
mengalami kurang gizi juga dan mudah terkena infeksi selanjutnya
akan menghasilkan wanita dewasa yang berat dan tinggi badannya
kurang pula.1
b. Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang menyebabkan
kelaianan bawaan pada bayi yang dilahirkan.1
b. Infeksi
Infeksi yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah
TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes
simplex). Sedangkan infeksi lainnya yang juga menyebabkan
penyakit pada janin adalah varisela, Coxsackie, Echovirus, Malaria,
lues, HIV, polio, campak, listeriosis, leptospira, mikoplasma, virus
influenza dan virus hepatitis.1
c. Toksin/ zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap
teratogen. Misalnya obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin,
methadion, obat-obat anti kanker dan lainnya. Demikian pula pada
ibu hamil perokok berat/peminum alkohol kronis sering melahirkan
bayi BBLR, lahir mati, cacat atau retardasi mental.1
d. Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan dalam pertumbuhan
janin adalah somatotropin, hormone plasenta, hormone tiroid, insulin
7
dan peptida-peptida lain dengan aktivitas mirip insulin (Insulin like
growth factors/IGFs).1
e. Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus,
hidrops fetalis, kern ikterus atau lahir mati.1
f. Stress
Stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi
tumbuh kembang janin antara lain cacat bawaan,kelainan kejiwaan.1
g. Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur 18 minggu dapat menyebabkan
kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan
lainnya.1
h. Anoksia embrio
8
C. Tahap-Tahap Tumbuh Kembang
Anak yang mendapat ASUH, ASIH, dan ASAH yang memadai akan
mengalami tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetik yang
dimilikinya. Setiap anak akan melalui setiap tahapan tumbuh kembang yang
mempunyai ciri tersendiri, yaitu:
1. Masa prenatal
a) Masa mudigah/embrio: dari konsepsi sampai 8 minggu di dalam
kandungan.
b) Masa janin: mulai dari 9 minggu di dalam kandungan sampai lahir.
2. Masa bayi: usia 0 - 1 tahun
a) Masa neonatal dini: usia 0-7 hari
b) Masa nenonatal lanjut: usia 8-28 hari
c) Masa pasca neonatal: usia 29 hari sampai 1 tahun
3. Masa pra-sekolah: usia 1 – 6 tahun
4. Masa sekolah: usia 6 – 18/20 tahun
a) Masa pra-remaja: usia 6-10 tahun
b) Masa remaja dini: wanita usia 8-13 tahun, pria usia 10-15 tahun
c) Masa remaja lanjut: wanita usia 13-18 tahun, pria 15-20 tahun
9
mengasah kemampuan anak secara terus-menerus, kemampuan anak akan
semakin meningkat. Pemberian stimulus dapat dengan cara latihan dan bermain.
Anak yang mendapat sitimulus terarah akan lebih cepat berkembang
dibandingkan anak yang kurang mendapatkan stimulus.
E. Prinsip Stimulasi
10
a) Stimulasi visual merupakan stimulasi awal yang penting pada tahap
permulaan perkembangan anak. Anak akan meningkatkan
perhatiannya pada lingkungan sekitar melalui penglihatannya. Oleh
karena itu orang tua sangat disarankan untuk memberikan mainan
berwarna- warni pada usia tiga bulan pertama.
b) Stimulasi pendengaran (stimulus auditif) sangat penting untuk
perkembangan bahasanya Dilakukan dengan waja, tanpa paksaan,
hukuman/bentakan
c) Memberikan sentuhan (stimulus taktil) yang mencukupi pada anak
berarti memberikan kasih sayang yang diperlukan oleh anak. Stimulus
ini akan memberikan rasa aman dan percaya diri pada anak sehingga
anak akan lebih responsif dan berkembang.
d) Stimulus kinetik akan membantu anak untuk mengenal lingkungannya
yang berbeda.
11
6. Nilai- nilai Moral
Anak mulai belajar tentang perilaku yang benar dan salah dari lingkungan
rumah maupun sekolah. Dengan mengenal lingkungan anak akan
berinteraksi yang akan memberikan makna pada latihan moral. Mereka
mulai belajar mentaati aturan.
7. Nilai terapeutik
Bermain dapat mengurangi tekanan atau stress dari lingkungan, anak dapat
mengekspresikan emosi dan ketidakpuasan atau situasi sosial serta rasa
takutnya yang tidak dapat diekspesikan di dunia nyata.
H. Jenis Permainan
12
berhubungan dengan kesenangan (sense pleasure play), permainan yang hanya
memperhatikan saja (unocupid behavior) dan permainan ketrampilan (skill
play).
Contoh Stimulus yang dapat diberikan pada anak usia kurang dari 1 tahun
13
Bermain yang sedang
ciluk ba dilakukan
10 – 12 Ajak ke Suara binatang Merasakan Permainan tarik
BULAN tempat ramai hangat/dingin dorong
Menyebutkan
Kenalkan bagian tubuh Memegang Bersepeda
gambar makan sendiri
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
17
18