Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIKUM

GIZI MASAKAN MINANG DAN ASPEK KESEHATAN

Praktikum Gizi Masakan Minang dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu Gizi Masakan Tradisional Minang I
dan Gizi Masakan Tradisional Minang II

GMTM I :
Tujuan Umum:
Mahasiswa mengetahui bahan dasar dan bahan pelengkap masakan tradisional Minang dan aspek
kesehatannya

Tujuan Khusus:
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bahan dasar masakan tradisional Minang
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bahan pelengkap atau bumbu dasar masakan tradisional
Minang.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan cara pengolahan masakan tradisional Minang
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi zat gizi dan non gizi dalam masakan tradisional Minang.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan aktifitas biologis zat gizi dan non gizi dalam masakan tradisional
Minang

Prosedur kerja:
1. Tentukan masakan yang akan diidentifikasi
2. Tentukan alat yang akan digunakan untuk mengolah bahan
3. Lakukan identifikasi bahan dasar yang digunakan dalam masakan, termasuk jenis, ukuran dan berat
dalam gramdan ukuran rumah tangga
4. Lakukan identifikasi bahan pelengkap atau bumbu dasar masakan yang dimaksud, lengkap dengan
jumlah dalam gram dan ukuran rumah tangga
5. Tulislah dengan rinci pengolahan bahan dasar dan bumbu masakan sampai menjadi makanan yang
siap dihidangkan.
6. Identifikasi dan tuliskan estimasi zat gizi, non gizi serta aktivitas biologis pada masakan tersebut

Pelaporan:
1. Mahasiswa membuat laporan individu yang selanjutkan dikompilasi dalam bentuk laporan kelompok
dalam bentuk hardcopy
2. Laporan mempunyai sistimatika seperti berikut:
Cover (Judul subblok, nama kelompok, nama penyusun, NIM)
Prakata
Daftar isi
Nama masakan 1
Nama masakan 2… dst
Nama : Khairunni'mah Shaumi
NIM : 1510312042

Nama Masakan: Ikan Tongkol Balado

Bahan: Satuan IU URT Alat:


1. ikan tongkol 500 gram 1 ekor ikan 1. Kuali/wajan
tongkol 2. Sodet
2. Jeruk nipis 1 buah 3. Pisau
3. Garam 4. Talenan
secukupnya 5. Ulekan/blender
4. Minyak Goreng 6. Piring

Bumbu yang
dihaluskan:
1. Cabai keriting
2. Bawang 200 gram
merah
3. Tomat 50 gram 6 siung
4. Garam
secukupnya 150 gram 1 buah
½ sdm
Cara pengolahan/pre-cooking
1. Bersihkan ikan tongkol, lalu potong-potong dengan ukuran sesuai selera. Kemudian lumuri
dengan perasan jeruk nipis dan garam secukupnya. Diamkan sejenak.
2. Haluskan cabai keriting, bawang merah, bawang putih, dan tomat dengan menggunakan ulekan
atau blender.
3. Siapkan minyak dan wajan.
Cara memasak/cooking
1. Goreng ikan tongkol hingga matang dan berwarna keemasan. Lalu angkat dan tiriskan.
2. Panaskan minyak dan tumis bumbu halus dengan api kecil sampai harum dan berwarna merah
gelap. Tambahkan garam secukupnya.
3. Masukkan ikan tongkol ke bumbu tumis, lalu aduk perlahan.
4. Jika sudah tercampur merata, angkat dan sajikan dalam wadah.
Kandungan makronutrien Kandungan mikronutrien
Energi 662 kkal Vit A 1152,5 mikrogram
Karbohidrat 11,6 gram Vit E 7,0 mg
Protein 23,6 gram Vit B1 2,2 mg
Lemak 6,1 gram Vit B2 0,4 mg
Serat 5,8 gram Vit B6 2,0 mg
Asam folat 77 mikrogram
Vit C 323 mg
Sodium 235 mg
Potasssium 1648 mg
Kalsium 121,5 mg
Magnesium 154 mg
Fosfor 1071,5 mg
Besi 5,2 mg
Zink 3,5 mg

Bahan/bumbu/ Kandungan zat Klasifikasi Aktifitas biologis dalam tubuh / fungsi


rempah aktif biologis
1. Ikan tongkol Omega 3, EPA Anti Inflamasi, Efek protektif terhadap
dan DHA retina, mengurangi Tekanan darah dan
trigliserida, membantu perkembangan
otak dan memori
2. Cabai keriting Capsaicin Anti mikroba, Anti Oksidan
3. Bawang merah Allin dan Allisin Antioksidan, Anti kanker, Anti trombotik,
Anti inflamasi, Anti mikroba, menurunkan
tekanan darah
Flavonoid Antiinflamasi, Antioksidan alamiah,
bakterisida, menurunkan LDL
Minyak Atsiri Antimikroba, Bakterisida, Fungisida
Saponin Anti koagulan, Anti Bakteri
Kuersetin Antioksidan, Anti Bakteri/Bakteriostatis
4. Tomat Likopen Anti oksidan alami, hambat proliferasi sel
kanker, efek cardioprotective
GMTM II:

Tujuan Umum:
Mahasiswa mengetahui masakan tradisional Minang yang dapat dikonsumsi oleh penderita penyakit tak
menular

Tujuan Khusus:
1. Mahasiswa mampu menetapkan kebutuhan gizi penderita penyakit tak menular yang membutuhkan
pengaturan diet
2. Mahasiswa mampu membuat menu harian untuk penderita penyakit tak menular
3. Mahasiswa mampu menjelaskan alasan pemilihan menu satu hari yang dimaksud pada poin 2

Pada praktikum kedua ini setiap kelompok akan mendapatkan satu kasus yang membutuhkan
penatalaksanaan gizi. Skenario akan ditetapkan kemudian.

Anda mungkin juga menyukai