Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Akidah Bagi Manusia dan Alam Semesta

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Akidah merupakan hal yang paling mendasar bagi setiap muslim, maka tatkala
Nabi Muhammad Saw. Diutus Allah untuk menjadi Rasul, materi dakwah Nabi yang
pertama adalah membangun dan menguatkan akidah sebelum membangun hal-hal lain
seperti muamalah, fikih, dan lainnya.
Bila diibaratkan suatu bangunan akidahmerupakan pondasi dasar, karenanya jika
pondasi kuat maka bangunan pun akan kuat dan tidak mudah goyah oleh terpaan angin
maupun hujan, dan sebaliknya jika pondasi lemah maka bangunanpun akan mudah goyah
dan patah, demikian pula pada manusia, jika akidah sudah tertanam kuat di diri seorang
muslim maka tidak akan mudah diombang-ambingkan zaman.
Oleh sebab itu, apa sebenarnya akidah dan bagaimana akidah dapat
mempengaruhi kehidupan manusia, bagaimana akidah dapat mempengaruh ialam
semesta akan menjadi pembahasan dalam tulisan ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Akidah?
2. Bagaimana akidah mempengaruhi kehidupan manusia?
3. Bagaimana akidah mempengaruhi alam semesta?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian akidah
2. Untuk mengetahui pengaruh akidah dalam kehidupan manusia
3. Untuk mengetahui pengaruh akidah alam semesta

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PengertianAkidah
Secara etimologi aqidah (dalam bahasa Indonesia ditulis akidah) berasal dari
bahasa arab yaitu kata “aqdun” yang artinya ikatan, sangkutan, artinya ia mengikat dan
menjadi sangkutan atau gantungan bagi segala sesuatu .
Dalam pengertian teknis artinya iman atau keyakinan. Sedangkan secara
terminology disebutkan bahwa akidah menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy adalah
sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu, dan fithrah. Kebenaran itu dipatrikan (oleh manusia) dalam hati
serta diyakini kesahihan dan keberadaannya (secara pasti) dan ditolak dengan segala
sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.1
Shalih bin Fauzan al-Fauzan dalam bukunya kitab Tauhid menyatakan bahwa
akidah adalah iman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para rasulnya, hari
akhir, dan qadar yang baik ataupun yang buruk. Hal ini disebut juga rukun iman.2
Syamsul Arifin Nababan mengemukakan bahwa akidah adalah sesuatu yang
wajib diyakini atau diimani tanpa keraguan, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan
dalam amal perbuatan sehari-sehari.3
Kata akidah ini mempunyai nama lain yang sepadan dengannya. Di antara nama-nama
tersebut adalah:

1. Al-Iman, karena akidah membahas rukun iman yang enam dan hal-hal yang berkaitan
dengannya. Sebagaimana penyebutan al-Iman dalam sebuah hadits yang masyhur disebut
dengan hadits Jibril Alaihis sallam. Istilah ini dipopulerkan oleh Imam Abu „Ubaid al-

Qasim bin Sallam, Abu Bakar „Abdullah bin Muhammad bin Abi

Syaibah, Ibnu Mandah, dan Ibnu Taimiyyah.

1
Ali, Mohammad Daud. Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h:3
2
Shalih bin Fauzan,Kitab Tauhid (jakarta:Ummul Qura, 2015), h:11
3
www.Annaba_center.com (diunduh pada 4 oktober 2018, pukul 22.03Wib)

2
2. Tauhid, karena pembahasannya berkaitan dengan tauhid atau pengesaan kepada
Allah di dalam Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma‟ wa Shifat. Jadi, Tauhid merupakan
kajian ilmu akidah yang paling mulia dan merupakan tujuan utamanya. Istiah ini
dipopulerkan oleh Imam Bukhari dan Ibnu Huzaimah.
3. As-Sunnah, karena para penganutnya mengikuti jalan yang ditempuh oleh Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi wa Sallam dan para Sahabat di dalam masalah akidah. Istilah ini
merupakan istilah masyhur (populer) pada tiga generasi pertama. Istilah ini dipopulerkan
oleh imam Ahmad.

4. Ushuluddin dan Ushuluddiyanah, karena dalam kajian akidah dibicarakan tentang


ushul artinya rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam dan masalah-masalah yang qath‟i
serta hal-hal yang telah menjadi kesepakatan para ulama. Istilah ini dipopulerkan oleh Al-
Baghdadi, Ibnu Baththah Al-Ukbari, Abul Hasan Al-Asy‟ari.

5. Al-Fiqhul Akbar, karena berhubungan dengan masalah ushul yang besar, yaitu
pengesaan Allah. Istilah ini dipopulerkan oleh Abu Hanifah.

6. Asy-Syari‟ah, karena akidah adalah landasan utama dalam syari‟ah. Istilah ini
dipopulerkan oleh Al-Ajurri.

7. Adapun menamakan akidah dengan ilmu kalam, filsafat, tashawuf, ilaahiyyat


(teologi), metafisika, adalah menempatkan istilah yang kurang tepat, karena tidak
memiliki landasan yang kuat.4
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akidah adalah keyakinan pada
kebenaran yang berdasar pada akal, wahyu, danfitrah, mencakup iman pada Allah, pada
malaikatNya, padakitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir, dan qadar baik ataupun buruk.
Akidah merupakan perbuatan hati yang akan tercermin pada perbuatan atau perilaku
sehari-hari.

B. KedudukanAkidahdalamkehidupan
Dakwah nabi Muhammad pada periode makkah yang merupakan periode pertama
adalah menanamkan dan menguatkan akidah, hal ini berlangsung kurang lebih selama
tiga belas tahun, sedangkan periode berikutnya adalah periode madinah yang berlangsung

4
Dr.Akhmad Alim. Studi Islam 1: Akidah Akhlak. (Bogor: Pusat Kajian Islam Universitas Ibnu Khaldun,
2012), h: 1

3
kurang lebih selama sepuluh tahun, keadaan ini menunjukkan bahwa akidah memegang
peranan yang sangat penting dalam pembinaan manusia dan masyarakat, penanaman
akidah merupakan misi dakwah Rasul dari pertama hingga terakhir, yang tidak berubah
karena pergantian zaman atau tempat, karena perbedaan golongan atau masyarakat.
Hal ini ditegaskan Allah dalam firmannya Q.S. As-Syu’ara:42.

Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya


kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang
telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan
dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya.5

C. Pengaruh Akidah bagi Manusia


Akidah yang tertanam kuat di dalam jiwa akan member dampak padadiri seseorang
dalam sikap maupun tingkah lakunya. Syamsul Arifin Nababan dalam tulisannya
menyatakan beberapa pengaruh akidah terhadap seseorang, yaitu:
1. Berpandangan luas, seseorang yang memiliki akidah yang benar memiliki
pandangan yang luas karena di dalam hatinya tertanam keyakinan kepada
Sang pemilik kehidupan, Yang Maha pencipta dan Maha Kaya.
2. Melahirkan rasa bangga dan harga diri, orang yang memiliki akidah yang
benar akan merasa bangga dan bahagia sebagai manusia dan memiliki harga
diri sebab ia mengakui bahwa hanya Allah pemilik segala kekuatan yang
terdapat di alam ini.
3. Rendah hati kepada sesame manusia, seseorang yang memiliki akidah yang
benar menyadari bahwa segala apa pun yang dimilikinya merupakan titipan
dari Allah, yang bias jadi suatu waktu akan kembali diambil oleh PemilikNya.

5
Departemen Agama, Al-qur’an dan terjemahnya, Edisi tahun 2002(Jakarta:al-huda,2005), h: 85

4
4. Jiwa yang bersih dan amal saleh, seseorang yang memiliki akidah yang benar
meyakini bahwa jalan dalam mencapai keselamatan hanya dapat dicapai
dengan jiwa yang bersih dan beramal saleh.
5. Tidak berputus asa dan hilang harapan, orang yang memiliki akidah yang
benar akan selalu bersangka baik dengan segala ketentuan Allah.
6. Memiliki hati dan pendirian yang teguh, akidah yang benar mendidik
manusia untuk memiliki tekad yang kuat, sabar, tabah, dan tawakkal ketika
menghadapi perkara yang besar di dunia demi mengharapkan ridha Allah
7. Berani dan tabah. Akidah yang benar akan menjadikan manusia berani dan
mengisi hatinya dengan ketabahan.
8. Menjauhi perbuatan hina. Akidah yang benar menjauhkan diri dari perbuatan
yang dapat merendahkan dirinya karena dia yakin akan Allah yang Maha
Melihat.
9. Terikat dan patuh pada perintah Allah. Akidah yang benar akan menjadikan
seseorang terikat dengan peraturan dan undang-undang Allah.6
Kemudian, Aj Ath Thayyibiy dalam jurnal global muslim mengemukakan bahwa
seseorang yang telah memahami akidah akan merasakan beberapa dampaknya, yaitu:
1. Memberikan kepuasan akal dan menentram kan hati.
2. Membentuk seorang muslim yang maju dan pemberani
3. Membentuk sikap taqwa dalam diri seorang muslim7

D. Pengaruh Akidah bagi Alam Semesta


Allah berfirman dalam al—qur’an Q.S.al-Baqoroh:30

`6www. Annaba-center.com (diunduh pada 5 oktober 2018)


7
www.globalmuslim.web.id(diunduh pada 5 oktober 2018)

5
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku
hendak menjadikan khalifah8) di bumi. ”Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak
menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih
memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? ”Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui.”9
Seorang mukmin dengan akidah yang benar akan menjadikan Al-Qur’an sebagai
pedoman hidup. Salah satu ayat dalam al-quran menegaskan bahwa manusia merupakan
khalifah di muka bumi. Seseorang yang memiliki akidah yang benar akan berupaya
menjadikan dirinya sebagai khalifah di muka bumi, sebab ia memiliki keyakinan bahwa
kelak akan diminta pertanggungjawaban dari yang telah memberinya amanah.
Islam adalah agama rahmatan lil alamin, Allah menurunkan agama Islam untuk
menjadi rahmat kebaikan bagi seluruh alam, baik itu manusia, hewan, tumbuhan, dan
seluruh alam beserta isinya. Dan Allah menilai manusia bukan berdasarkan kekayaan dan
jabatannya, namun Allah melihat tingkat ketakwaannya. Ini berarti amnusai terbaik di sisi
Allah adalah manusia yang paling baik akhlaknya.
Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-Hujurat : 13, yang artinya:
“Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal.”
Akidah adalah sumber energi jiwa yang senantiasa memberikan kita kekuatan untuk
bergerak menyemai kebaikan, kebenaran dan keindahan dalam zaman kehidupan. Atau
bergerak mencegah kejahatan, kebatilan dan kerusakan dipermukaan bumi. Akidah adalah
gelora yang memberi inspirasi kepada pikiran-pikiran kita untuk
mempertajam bashirah (mata batin). Akidah adalah cahaya yang menerangi dan
melapangkan jiwa kita untuk "taqwa". Akidah adalah bekal yang menjalar di seluruh bagian
tubuh kita untuk melahirkan "harakah". Akidah menentramkan perasaan, menguatkan tekad

9
Ibid.h.13

6
dan menggerakkan raga kita. Akidah mengubah individu menjadi baik, dan kebaikan
individu menjalar dalam kehidupan masyarakat, maka masyarakat menjadi erat dan dekat.
Dengan akidah, yang kaya diantara mereka menjadi dermawan, yang miskin diantara
mereka adalah"iffah" (menjaga kehormatan dan harga diri), yang berkuasa diantara mereka
adalah adil, yang ulama diantara mereka adalah taqwa, yang kuat diantara mereka adalah
penyayang, yang pintar diantara mereka adalah rendah hati, yang bodoh diantara mereka
adalah pembelajar. Imam Syahid Hasan Al Banna berkata: "Datangkanlah kepadaku 12 ribu
orang yang benar-benar beriman, agar ku tundukkan pegunungan, ku belah samudera dan
lautan, dan ku buka negeri-negeri bersama mereka". Keimanan merupakan motivator
manusia untuk melakukan perbuatan. Baik buruknya manusia tergantung pada baik
buruknya keimanan. Kondisi iman yang buruk akan menghasilkan perbuatan yang buruk.
Kondisi iman yang baik akan melahirkan perbuatan yang baik pula. Islam adalah agama
yang berintikan keimanan dan perbuatan (amal). Keimanan itu merupakan akidah yang
pokok. Amal itu merupakan syariat dan cabang-cabangnya dianggap sebagai buah yang
keluar dari keimanan serta akidah itu. Keimanan dan amal adalah akidah dan syariat,
keduanya sambung menyambung, tidak dapat berpisah satu dengan yang lain. Keduanya
seperti buah dengan pohonnya, seperti musabab dengan sabab-nya atau
seperti natijah (hasil) dengan mukadimah(pendahuluannya).10
Akidah membuat manusia menjadi pribadi yang kuat meghadapi cobaan hidup, karena
ia yakin akan adanya Tuhan (Allah Swt.) yang akan menolongnya, yang akan membalas
kesabarannya dan akan selalu mendengar dan menjawab doa-doanya. Ia juga akan menjadi
pribaadi yang rendah hati, karena dia sadar bahwa hanya Allah-lah yang memiliki kekuatan,
yang memiliki kemuliaan, yang mengusai kerajaan langit dan bumi. Dan ia akan menjadi
pribadi yang selalu senang untuk menolong dan membantu orang lain, karena ia yakin
bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Memberi Balasan yang sempurna.

10
http://www.annaba-center.com/kajian/pengaruh-akidah-dalam-kehidupan, diunduh tanggal 10/10/2018,
pukul: 10.08.

7
BAB III
Kesimpulan

Akidah merupakan pondasi dasar dalam syariat Islam. Dan akidah adalah
perbuatan hati yang akan tercermin dalam segala sikap dan tingkah laku atau akhlak
seseorang, baik sikap seseorang terhadap dirinya sendiri, sikap seseorang terhadap alam
semesta, dan sikap seseorang terhadap Sang Khalik.
Secara etimologi aqidah (dalam bahasa Indonesia ditulis akidah) berasal dari bahasa
arab yaitu kata “aqdun” yang artinya ikatan, sangkutan, artinya ia mengikat dan menjadi
sangkutan atau gantungan bagi segala sesuatu . Dalam pengertian teknis artinya iman atau
keyakinan. Sedangkan secara terminology disebutkan bahwa akidah menurut Abu Bakar Jabir
Al-Jazairy adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh
manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fithrah. Kebenaran itu dipatrikan (oleh manusia) dalam
hati serta diyakini kesahihan dan keberadaannya (secara pasti) dan ditolak dengan segala
sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.
Jadi, akidah adalah keyakinan pada kebenaran yang berdasar pada akal, wahyu,
danfitrah, mencakup iman pada Allah, pada malaikatNya, padakitabNya, rasul-rasulNya, hari
akhir, dan qadar baik ataupun buruk. Akidah merupakan perbuatan hati yang akan tercermin
pada perbuatan atau perilaku sehari-hari.
Akidah yang tertanam kuat di dalam jiwa akan member dampak pada diri seseorang
dalam sikap maupun tingkah lakunya. Syamsul Arifin Nababan dalam tulisannya menyatakan
beberapa pengaruh akidah terhadap seseorang, yaitu:
1. Berpandangan luas, seseorang yang memiliki akidah yang benar memiliki pandangan
yang luas karena di dalam hatinya tertanam keyakinan kepada Sang pemilik
kehidupan, Yang Maha pencipta dan Maha Kaya.
2. Melahirkan rasa bangga dan harga diri, orang yang memiliki akidah yang benar akan
merasa bangga dan bahagia sebagai manusia dan memiliki harga diri sebab ia
mengakui bahwa hanya Allah pemilik segala kekuatan yang terdapat di alam ini.

8
3. Rendah hati kepada sesame manusia, seseorang yang memiliki akidah yang benar
menyadari bahwa segala apa pun yang dimilikinya merupakan titipan dari Allah,
yang bias jadi suatu waktu akan kembali diambil oleh PemilikNya.
4. Jiwa yang bersih dan amal saleh, seseorang yang memiliki akidah yang benar
meyakini bahwa jalan dalam mencapai keselamatan hanya dapat dicapai dengan jiwa
yang bersih dan beramal saleh.
5. Tidak berputus asa dan hilang harapan, orang yang memiliki akidah yang benar akan
selalu bersangka baik dengan segala ketentuan Allah.
6. Memiliki hati dan pendirian yang teguh, akidah yang benar mendidik manusia untuk
memiliki tekad yang kuat, sabar, tabah, dan tawakkal ketika menghadapi perkara
yang besar di dunia demi mengharapkan ridha Allah
7. Berani dan tabah. Akidah yang benar akan menjadikan manusia berani dan mengisi
hatinya dengan ketabahan.
8. Menjauhi perbuatan hina. Akidah yang benar menjauhkan diri dari perbuatan yang
dapat merendahkan dirinya karena dia yakin akan Allah yang Maha Melihat.
9. Terikat dan patuh pada perintah Allah. Akidah yang benar akan menjadikan
seseorang terikat dengan peraturan dan undang-undang Allah.
Seorang mukmin dengan akidah yang benar akan menjadikan Al-Qur’an sebagai
pedoman hidup. Salah satu ayat dalam al-quran menegaskan bahwa manusia merupakan
khalifah di muka bumi. Seseorang yang memiliki akidah yang benar akan berupaya
menjadikan dirinya sebagai khalifah di muka bumi, sebab ia memiliki keyakinan bahwa kelak
akan diminta pertanggungjawaban dari yang telah memberinya amanah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Alim, Dr.Akhmad. Studi Islam 1: Akidah Akhlak. (Bogor: Pusat Kajian Islam Universitas
Ibnu Khaldun, 2012)

Al-Qur’an dan terjemahnya, Departemen Agama RI, 2005.

H.A.Mustofa. Akhlak dan Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2017)

Ali, Mohammad Daud. Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013)

Faudzan, Shalih bin Fauzanal. KitabTauhid, (Jakarta: Ummul Qur’an, 2015)

www. An-naba-center.com. (diunduhpada04 oktober 2018, pukul 22.03.Wib)

www. Globalmuslim.web.id (diunduhpada 05 oktober2018, 22.20 Wib)

http://www.annaba-center.com/kajian/pengaruh-akidah-dalam-kehidupan.

10

Anda mungkin juga menyukai