MODUL
]
2011
KEGIATAN BELAJAR 1
Motor 2 tak
SIKLUS MESIN
4. Istilah Mesin
A. LANGKAH ISAP
B. LANGKAH KOMPRESI
C. LANGKAH USAHA
D. LANGKAH BUANG
Setengah putaran pertama atau 180º , piston bergerak dari TMB ke TMA.
Di Atas Piston
Akhir pembilasan diikuti Langkah Kompresi
Setelah dekat TMA Pembakaran dimulai
Di Bawah Piston
Langkah Hisap/Pengisian ruang engkol (Campuran bahan bakar dan
udara baru masuk keruang engkol melalui saluran masuk)
B. LANGKAH USAHA , BUANG DAN BILAS
Setengah putaran kedua atau 360º , piston bergerak dari TMA ke TMB.
Di Atas Piston
Terjadi Langkah Usaha , Buang dan Bilas
Akibat pembakaran, tekanan mendorong torak ke TMB. Saluran buang
terbuka, gas bekas terbuang dan didorong gas baru (pembilasan)
Di Bawah Piston
Kompresi karter (Campuran bahan bakar dan udara di ruang engkol
tertekan dan akan naik keruang atas torak lewat saluran bilas)
7. Perbandingan Mesin
4 LANGKAH DAN 2 LANGKAH
Mesin 4 Langkah
Keunggulan :
Hemat bahan bakar & Ramah lingkungan, karena kerugian gas baru
yang terbuang bersama gas buang sangat kecil & sistem pembakaran
yang lebih sempurna
Sistem pelumasan lebih sempurna
Daya tahan mesin pada jarak jauh lebih baik
Jangka waktu overhaul lebih lama
Hemat pemakaian minyak pelumas
Engine brake lebih besar
Kerugian :
Konstruksinya lebih rumit
Akselerasi lebih lambat
Mesin 2 Langkah
Keunggulan :
Konstruksinya lebih sederhana
Akselerasi lebih baik
Kekurangan :
Sistem pembuangan kurang sempurna
Motor bekerja tidak teratur pada putaran rendah
Pelumasan relatif kurang sempurna
Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh
7
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder
Jadwal perawatan lebih singkat
8. Diagram katup
KEGIATAN BELAJAR 2
A. KEPALA SILINDER
Fungsi kepala silinder adalah :
a. Sebagai tempat ruang bakar
b. Sebagai penutup silinder dan tempat dudukan dari komponen-komponen
kepala silinder
B. KLEP
Fungsi :
1. Pintu keluar – masuk gas
2. Seal/perapat dengan dudukan klep, untuk ini klep terbuat dari baja spesial
(nickel-chrome)
Jenis-Jenis Klep :
1. Klep Pemasukan
2. Klep Pembuangan
Klep pembuangan menerima tekanan panas jauh lebih tinggi, hal ini
tentunya akan mengurangi efektifitas kerapatan, dan pada bagian dudukan klep
mudah terjadi keausan. Untuk menghindari hal ini, maka kelonggaran klep (valve
clearence) klep buang dibuat lebih lebar.
Fungsi :
1. Menekan klep agar dapat menutup
dengan sempurna.
2. Untuk membuka dan menutup klep
B. Hidrolis
Pada saat rantai timing menegang, roda penegang terangkat ke atas,
tuas penegang akan mendorong batang penekan ke bawah. Oli yang
ada dalam batang penekan akan naik ke atas melalui check valve,
dengan demikian batang penekan akan turun secara perlahan. Pada
saat rantai timing mengendor, pegas pengembali akan mendorong
batang penekan ke atas, oli dalam batang penekan akan turun ke
bawah melalui check valve, aliran oli ini akan memperlambat reaksi
pegas, sehingga roda penegang akan bergerak turun secara perlahan.
Tekanan (kerja) oli ini membuat rantai timing tidak memerlukan
penyetelan lagi
PENYETELAN :
1. Tipe Manual :
• Longgarkan mur pengikat, maka
"Penegang Rantai" akan bekerja
secara otomatis untuk
Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh
15
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder
mendapatkan ketegangan rantai
yang sempurna.
• Apabila melalui cara diatas ternyata
tegangan rantai belum sempurna,
maka lakukan penyetalan dengan
menggunakan sebuah jari jari roda
sebagai alat bantu.
CATATAN :
Pastikan batang penekan tensioner, dalam posis terkunci (tidak menekan)
b. Pasang gasket dan timing chain tensioner (2) pada cylinder.
c. Putar baut bagian dalam timing chain tensioner dengan obeng kecil,
kearah kiri (1), dan pastikan batang tensioner telah menekan guide dan
selanjutnya pasangkan baut cap
KEGIATAN BELAJAR 3
KEGIATAN BELAJAR 4
Alat Tester:
Compresion Gauge (Kompresi Meter)
Cara Pemeriksaan Tekanan Kompresi
1. Panaskan mesin terlebih dahulu sampai
mencapai suhu kerja yang normal.
2. Matikan mesin, kemudian buka busi
Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh
36
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder
3. Masukkan alat pengukur kompressi, yaitu
KOMPRESI METER pada lubang busi
4. Putar gas pada posisi putaran penuh, serta
posisi Chuck terbuka
5. Engkol mesin dengan berulang-ulang sampai
jarum pada kompresi meter tidak bergerak
lagi.
Ukuran Standard:
10 - 13 kg/cm2 + 1 kg/cm2
Perhatian !
Pada mesin yang menggunakan sistim dekompresi posisi crank shaft tidak
boleh diputar ke arah kanan, pada saat menempatkan piston pada posisi
TMA langkah kompresi.
5. Penyetelan dapat dianggap benar, bila feeler gauge ditarik agak seret
6. Kencangkan kembali mur pengikat bila kerenggangan sudah tepat, dengan
posisi feeler gauge masih terpasang.
Pemeriksaan ADS
Periksa cam dekompresi dengan memutar cam dekompresi dengan jari-jari.
Pastikan bahwa bubungan dekompresi hanya dapat berputar searah jarum
jam saja dan tidak dapatberputar berlawanan dengan arah jarum jam.
Periksa pelat penahan terhadap adanya kerusakan.