Anda di halaman 1dari 39

Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

SPEKTRUM KEJURUAN TEKNIK SEPEDA MOTOR

MODUL
]

MELAKSANAKAN OVERHAUL KEPALA SILINDER

GURU MATA PELAJARAN


DIDI PEBRIANTO, S.Pd

2011

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


SMK MA’ARIF NU 1 SUMPIUH
Didi Pebrianto, S.Pd
Jln. Raya Sumpiuh Timur No.IV/12A Telp.0282 497899
SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh
1
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

KEGIATAN BELAJAR 1

PRINSIP KERJA ENGINE


A. TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN
Diberikan lembaran informasi ini dan bahan sumber, pada akhir
kegiatan belajar siswa dapat :
1. Menjabarkan jenis jenis motor bakar dan asal mula tenaga
2. Menjabarkan prinsip kerja motor 4 tak dan 2 tak
3. Menentukan kelebihan dan kekurangan motor 4 tak dan 2 tak
4. Menentukan dan menggambarkan diagram pembukaan katup

B. MATERI PEMBELAJARAN (TEORI)


1. Motor Bakar
Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh
2
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder
Motor bakar dibedakan menjadi dua:
a. Motor Bakar Luar (external combustion engine)
Yaitu mesin yang menghasilkan tenaga untuk diri sendiri dan mesin
lainnya dari energi pembakaran secara tidak langsung. misal : Mesin
Uap, mesin nuklir

b. Motor Bakar Dalam (internal combustion engine)


Yaitu mesin yang menghasilkan tenaga untuk diri sendiri dan mesin
lainnya dari energi pembakaran secara langsung Misal : Mesin Bensin,
Mesin Diesel

2. Asal Mula Tenaga

3. Komponen Dasar Motor 4 tak dan 2 tak


Motor 4 tak

1. Kepala Silinder (Cylinder Head/ Cylinder


Cop), terdiri atas : Mekanisme Klep & Busi
2. Silinder (Cylinder Comp)
3. Torak (Piston/Seher)
4. Batang penghubung (Connecting Rod/ Stang
Seher)
5. Poros engkol (Crankshaft/ kruk as)

Motor 2 tak

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


3
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

SIKLUS MESIN

1. Mengisi silinder dengan campuran yang mudah terbakar à Langkah


Isap
2. Menekan campuran tersebut sampai pada volume tertentu à Langkah
Kompresi
3. Menyalakan campuran sehingga mengembang dan menghasilkan tenaga
à Langkah Usaha
4. Mengeluarkan gas - gas yang telah terbakar dari dalam silinder à
Langkah Buang

4. Istilah Mesin

 TMA : Titik Mati Atas (TDC : Top Dead Center)


Batas pergerakan piston paling atas
 TMB : Titik Mati Bawah (BDC : Bottom Dead Center)
Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh
4
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder
Batas pergerakan piston paling bawah
 L : Langkah Piston (S: Stroke)
Langkah pergerakan piston dari TMA ke TMB atau sebaliknya

5. Prinsip Kerja Mesin 4 Tak


Satu siklus terdapat 4 kali langkah piston , 2 ke atas dan 2 ke bawah.
Sehingga dalam satu siklusnya tercapai dalam 2 putaran poros engkol.

A. LANGKAH ISAP

 Piston bergerak dari TMA ke TMB


 Katup masuk terbuka
 Katup buang tertutup
 Kevakuman dalam ruang silinder mengakibatkan udara
mengalir ke dalam silinder dan bercampur bensin dari
karburator.

B. LANGKAH KOMPRESI

 Piston bergerak dari TMB ke TMA


 Katup masuk tertutup
 Katup buang tertutup
 Gas campuran bensin dan udara dikompresikan hingga
mencapai tekanan dan suhu yang tinggi.
 Beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA busi
memercikkan bunga api.

C. LANGKAH USAHA

 Proses pembakaran menimbulkan energi panas dan


menekan piston menuju TMB.
 Katup masuk tertutup
 Katup buang tertutup
 Piston bergerak dari TMA ke TMB
 Gerak bolak-balik piston akan diteruskan oleh batang
penghubung (stang seher) ke poros engkol untuk
diubah menjadi gerak putar yang digunakan untuk
menggerakkan kendaraan.

D. LANGKAH BUANG

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


5
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

 Piston bergerak dari TMB ke TMA


 Katup masuk tertutup
 Katup buang terbuka
 Gas bekas didorong piston keluar melalui saluran
buang dan muffler menuju ke udara luar.

6. Prinsip Kerja Mesin 2 Langkah


Proses kerja mesin hanya diselesaikan dalam 1 putaran engkol, sehingga
setiap satu gerakan piston melakukan 2 proses kerja.
A. LANGKAH HISAP DAN KOMPRESI

Setengah putaran pertama atau 180º , piston bergerak dari TMB ke TMA.
Di Atas Piston
 Akhir pembilasan diikuti Langkah Kompresi
 Setelah dekat TMA Pembakaran dimulai

Di Bawah Piston
 Langkah Hisap/Pengisian ruang engkol (Campuran bahan bakar dan
udara baru masuk keruang engkol melalui saluran masuk)
B. LANGKAH USAHA , BUANG DAN BILAS

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


6
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Setengah putaran kedua atau 360º , piston bergerak dari TMA ke TMB.
Di Atas Piston
 Terjadi Langkah Usaha , Buang dan Bilas
 Akibat pembakaran, tekanan mendorong torak ke TMB. Saluran buang
terbuka, gas bekas terbuang dan didorong gas baru (pembilasan)

Di Bawah Piston
 Kompresi karter (Campuran bahan bakar dan udara di ruang engkol
tertekan dan akan naik keruang atas torak lewat saluran bilas)

7. Perbandingan Mesin
4 LANGKAH DAN 2 LANGKAH

Mesin 4 Langkah
Keunggulan :
 Hemat bahan bakar & Ramah lingkungan, karena kerugian gas baru
yang terbuang bersama gas buang sangat kecil & sistem pembakaran
yang lebih sempurna
 Sistem pelumasan lebih sempurna
 Daya tahan mesin pada jarak jauh lebih baik
 Jangka waktu overhaul lebih lama
 Hemat pemakaian minyak pelumas
 Engine brake lebih besar

Kerugian :
 Konstruksinya lebih rumit
 Akselerasi lebih lambat
Mesin 2 Langkah

Keunggulan :
 Konstruksinya lebih sederhana
 Akselerasi lebih baik

Kekurangan :
 Sistem pembuangan kurang sempurna
 Motor bekerja tidak teratur pada putaran rendah
 Pelumasan relatif kurang sempurna
Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh
7
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder
 Jadwal perawatan lebih singkat

8. Diagram katup

KEGIATAN BELAJAR 2

BAGIAN ATAS MESIN KEPALA SILINDER DAN


KELENGKAPANNYA

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


8
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

A. TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Diberikan lembaran informasi ini dan bahan sumber, pada akhir


kegiatan belajar siswa dapat :
1. Menentukan Kepala Silinder Dan Kelengkapannya
2. Menentukan Blok Silinder, Piston Dan Kelengkapannya

B. MATERI PEMBELAJARAN (TEORI)

BAGIAN ATAS MESIN KEPALA SILINDER DAN KELENGKAPANNYA

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


9
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

A. KEPALA SILINDER
Fungsi kepala silinder adalah :
a. Sebagai tempat ruang bakar
b. Sebagai penutup silinder dan tempat dudukan dari komponen-komponen
kepala silinder

B. KLEP
Fungsi :
1. Pintu keluar – masuk gas
2. Seal/perapat dengan dudukan klep, untuk ini klep terbuat dari baja spesial
(nickel-chrome)

Jenis-Jenis Klep :
1. Klep Pemasukan

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


10
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder
Klep pemasukan menerima panas pembakaran, dan didinginkan oleh
campuran gas yang rnengalir masuk keruang bakar. sehingga klep mengalami
pemuaian yang tidak merata, yang akan berakibat dapat mengurangi efektifitas
kerapatan pada dudukan klep. Untuk meningkatkan efisiensi pemasukan,
biasanya lubang pemasukan dibuat sebesar mungkin.

2. Klep Pembuangan
Klep pembuangan menerima tekanan panas jauh lebih tinggi, hal ini
tentunya akan mengurangi efektifitas kerapatan, dan pada bagian dudukan klep
mudah terjadi keausan. Untuk menghindari hal ini, maka kelonggaran klep (valve
clearence) klep buang dibuat lebih lebar.

C. PER KLEP (PEGAS KLEP)

Fungsi :
1. Menekan klep agar dapat menutup
dengan sempurna.
2. Untuk membuka dan menutup klep

D. PENUNTUN KLEP / VALVE GUIDES DAN STEM SEALS AS


Untuk menjaga agar oli tidak berlebihan mengalir, pada bagian ujung penuntun
klep terpasang "valve steam seal" (seal klep).
Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh
11
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

E. RANGKAIAN GERAK KLEP / VALVE TRAIN


1. Camshafts, Cam Sprockets, Rantai/Chains Rocker Arms
Rangkaian gerak klep/valve train, dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah
klep, dan posisi camshaft dalam mesin sepeda motor. Over Head Valve
(O.H.V), Single Over Head Camshaft (S.O.H.C) dan Double Over Head
Camshaft (D.O.H.C) semua digerakkan oleh rantai penggerak. ada juga
beberapa model yang digerakkan oleh gear. Sistim penggerak ini terdiri dari
cam shaft, cam sprocket, cam chain, rocker arm, dan chain tensioner.

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


12
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Camshafts, Cam Sprockets, Rantai/Chains

2. Setelan Rantai / Chain Tensioner


Setelan rantai/chain tensioner berfungsi menjaga kekencangan rantai timing.
Jika kekencangan rantai berubah-ubah (kendor-kencang), akan berpengaruh
pada putaran mesin, valve timing (saat buka-tutup klep) dan saat pengapian

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


13
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder
juga akan berubah, dan akan timbul suara berisik (noise) untuk itu, chain
tension sangat penting berfungsi menjaga kekencangan rantai dengan tepat
Jenis – Jenis Setelan Rantai :
1. Setelan Manual
2. Setelan Otomatis
3. Setelan Semi Otomatis

1) Tipe setelan manual/ Manual adjustment


Tipe penyetelan manual, memerlukan penyetelan kekencangan secara
berkala. cara penyetelannya dengan cara menekan batang penekan jika
setelan kurang tepat, akan mempengaruhi putaran mesin. Jika terlalu
kencang, putaran mesin akan menjadi berat, jika terlalu kendor, akan
timbul suara berisik

2) Setelan otomatis/Automatic adjustment


A. Pegas Volut
Jika chain guide (karet) melengkung, karet akan menekan rantai,
sehingga rantai mengalami penegangan. Selanjutnya chain guide akan
menjaga kekencangan rantai. Jika rantai mengalami kekendoran, secara
otomatis batang penekan akan menekan chain guide. Selanjutnya
batang penekan yang berbentuk rachet bergerak searah dan tidak akan
kembali dan tidak perlu penyetelan.

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


14
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Penyetel Pegas Volut

B. Hidrolis
Pada saat rantai timing menegang, roda penegang terangkat ke atas,
tuas penegang akan mendorong batang penekan ke bawah. Oli yang
ada dalam batang penekan akan naik ke atas melalui check valve,
dengan demikian batang penekan akan turun secara perlahan. Pada
saat rantai timing mengendor, pegas pengembali akan mendorong
batang penekan ke atas, oli dalam batang penekan akan turun ke
bawah melalui check valve, aliran oli ini akan memperlambat reaksi
pegas, sehingga roda penegang akan bergerak turun secara perlahan.
Tekanan (kerja) oli ini membuat rantai timing tidak memerlukan
penyetelan lagi

PENYETELAN :

1. Tipe Manual :
• Longgarkan mur pengikat, maka
"Penegang Rantai" akan bekerja
secara otomatis untuk
Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh
15
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder
mendapatkan ketegangan rantai
yang sempurna.
• Apabila melalui cara diatas ternyata
tegangan rantai belum sempurna,
maka lakukan penyetalan dengan
menggunakan sebuah jari jari roda
sebagai alat bantu.

2. Tipe Pegas Volut (Otomatis/Semi-Otomatis)


Cara Penyetelan :
a. Dengan menekan batang penekan pada tensioner, putar baut penekan
bagian dalam dengan obeng kecil, kerah kanan hingga terkunci (1)

CATATAN :
Pastikan batang penekan tensioner, dalam posis terkunci (tidak menekan)
b. Pasang gasket dan timing chain tensioner (2) pada cylinder.

c. Putar baut bagian dalam timing chain tensioner dengan obeng kecil,
kearah kiri (1), dan pastikan batang tensioner telah menekan guide dan
selanjutnya pasangkan baut cap
KEGIATAN BELAJAR 3

MELAKSANAKAN OVERHAUL KEPALA SILINDER

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


16
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

A. TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Diberikan lembaran informasi ini dan bahan sumber, pada akhir


kegiatan belajar siswa dapat :
1. Membongkar komponen kepala silinder
2. Memperbaiki komponen kepala silinder
3. Merakit komponen kepala silinder

B. MATERI PEMBELAJARAN (TEORI)

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


17
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


18
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


19
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


20
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


21
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


22
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


23
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


24
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


25
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


26
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


27
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


28
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


29
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


30
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


31
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


32
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


33
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


34
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

KEGIATAN BELAJAR 4

MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN KEPALA


SILINDER

A. TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Diberikan lembaran informasi ini dan bahan sumber, pada akhir


kegiatan belajar siswa dapat :
1. Pemeriksaan Tekanan Kompresi
2. Pemeriksaan Renggang Klep

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


35
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

B. MATERI PEMBELAJARAN (TEORI)

1. Pemeriksaan Tekanan Kompresi

Tujuan Dilakukan Pemeriksaan Tekanan Kompresi


Pemeriksaan tekanan kompresi pada sebuah mesin penting sekali dilakukan,
untuk mengetahui kondisi tekanan kompressi dari mesin tersebut.
Apabila hasil dari pemeriksaan tekanan kompresi ini terlihat jelas terdapat
kelainan dari batas pengukuran yang telah ditentukan, hal ini terjadi akibat
adanya gangguan terhadap beberapa faktor pendukung operasional sistim
kompressi tersebut.

Gangguan Yang Terjadi Pada Tekanan Kompresi


1. Apabila tekanan kompresi di bawah standar :
a. Gangguan pada sistim mekanisme klep :
• Jarak renggang klep terlalu rapat
• Daun klep gompal/grepes
• Dudukan klep aus atau tidak rata
• Sistim tertib klep (Valve Timing) tidak benar
• Per klep patah
b. Gangguan pada Cylinder Head
• Gasket bocor
• Permukaan Cylinder Head retak
c. Gangguan pada Cylinder dan Piston
• Piston Ring aus
• Piston dan dinding Cylinder aus/baret
• Piston Ring nyangkut pada ring gro
2. Apabila tekanan kompresi di atas standar :
Hal ini akibat terjadinya endapan arang (carbon) yang berlebihan pada
kepala piston dan dinding ruang bakar.

Alat Tester:
Compresion Gauge (Kompresi Meter)
Cara Pemeriksaan Tekanan Kompresi
1. Panaskan mesin terlebih dahulu sampai
mencapai suhu kerja yang normal.
2. Matikan mesin, kemudian buka busi
Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh
36
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder
3. Masukkan alat pengukur kompressi, yaitu
KOMPRESI METER pada lubang busi
4. Putar gas pada posisi putaran penuh, serta
posisi Chuck terbuka
5. Engkol mesin dengan berulang-ulang sampai
jarum pada kompresi meter tidak bergerak
lagi.
Ukuran Standard:
10 - 13 kg/cm2 + 1 kg/cm2

2. Pemeriksaan Renggang Klep


Jarak renggang klep diperlukan untuk mengatasi perubahan renggang klep
akibat panas yang dialirkan dari ruang bakar.
Bila jarak terlalu renggang, akan terjadi bunyi mesin yang tidak normal (tappe
noise) dan bila berlalu rapat, katup/klep menjadi tertekan terus selama mesin
berputar, sehingga mengakibatkan kompresi berkurang, bahkan ada
kemungkinan klep terbakar.

a. Pemeriksaan dan penyesuaian renggang klep dilakukan pada kondisi mesin


dingin (dibawah 35- C/95- F).
b. Pemeriksaan dan penyesuaian renggang klep harus dilakukan pada saat
piston di titik mati atas pada langkah kompresi.

3. Cara Mencari Langkah Top Kompresi


Putar rotor magnit (fly wheel) searah putaran mesin, sambil melihat klep "IN".
Apabila terlihat pelatuk klep "IN" turun kemudian naik kembali, berarti piston
sudah pada langkah kompresi. Tepatkan tanda garis "T" pada rotor magnit
dengan tanda pada crank case cover left.

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


37
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

Perhatian !
Pada mesin yang menggunakan sistim dekompresi posisi crank shaft tidak
boleh diputar ke arah kanan, pada saat menempatkan piston pada posisi
TMA langkah kompresi.

Cara penyetelan dapat dilakukan sebagai berikut :


1. Posisikan piston dalam langkah “Top Kompresi”
2. Longgarkan mur pengikat (lock nut)
3. Putar adjusting screw ke arah merenggang secukupnya
4. Masukkan feeler gauge dengan ukuran standart sesuai type

5. Penyetelan dapat dianggap benar, bila feeler gauge ditarik agak seret
6. Kencangkan kembali mur pengikat bila kerenggangan sudah tepat, dengan
posisi feeler gauge masih terpasang.

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


38
Melaksanakan Overhaul Kepala Silinder

AUTOMATIC DECOMPRESSION SYSTEM

Berfungsi memperingan tekanan kaki saat starting dengan membocorkan kompresi


melalui katup buang.

Cara kerja ADS:


1. Sewaktu engine dimatikan, poros engkol masih berputar akibat momen
inersia.
2. Sewaktu piston mendekati TMA langkah kompresi, piston mengalami tahanan
dari tekanan kompresi yang timbul.
3. Piston akan terdorong kembali ke TMB dan poros engkol bergerak dalam
putaran yg berlawanan.
4. Poros nok juga berputar berlawanan, sehingga Decompression Cam akan
menekan katup buang untuk membuka.

Pemeriksaan ADS
 Periksa cam dekompresi dengan memutar cam dekompresi dengan jari-jari.
 Pastikan bahwa bubungan dekompresi hanya dapat berputar searah jarum
jam saja dan tidak dapatberputar berlawanan dengan arah jarum jam.
 Periksa pelat penahan terhadap adanya kerusakan.

Didi Pebrianto, S.Pd SMK Ma’arif NU 1 Sumpiuh


39

Anda mungkin juga menyukai