DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. I.L
2. Jenis Kelamin : laki-laki
3. Umur : 60 tahun
4. Pendidikan : S1
5. Pekerjaan : Pensiunan
6. Alamat kepala keluarga : jl.nila kel.hutuo kec.limboto
7. Komposisi anggota keluarga :
Hub. Status
No Nama L/P Umur Pekerjaan Pendidikan Ket
Keluarga Kesehatan
Tidak
1 Ny. A.K P 58 Thn Istri Pensiunan S1
baik
2 Nn. N.I p 26 Thn Anak PNS S1 Baik
3 Tn. I.I L 23 Thn Anak Polri MA Baik
Genogram
8. Tipe Keluarga : Nuclear Family ( Keluarga Inti )
9. Suku Ayah : Gorontalo
10. Agama : Islam
11. Status SOSEK Keluarga
a. Pendapatan keluarga satu bulan : Rp. 4.000.000
b. Pengelola keuangan keluarga : Istri yang mengelola keuangan keluarga
c. bagaimana pandangan keluarga terhadap pendidikan anggota keluarga : Klien
mengatan bahwa pendidikan dalam keluarga sangat penting, karena bagi
mereka pendidikan yang utama demi masa depan.
d. Nilai dan keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan : Tidak ada
12. aktifitas rekreasi keluarga
a. Kebiasaan rekreasi dalam keluarga : Keluarga Tn. I.L mengatakan setiap akhir
pekan mereka sering pergi ke mall. Bahkan mengunjungi destinasi wisata yang
ada di dalam kota bahkan di luar kota
b. Bagaimana keluarga menggunakan waktu senggang : Keluarga Tn. I.L
meluangkan waktu senggangnya dengan menonton Tv dan berkumpul dengan
keluarga.
B. RIWAYAT PERKEMBANGAN
13. tahap perkembangan saat ini : Melepaskan anak ke masyarakat
14. tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : berdua kembali dan masa
tua
15. riwayat keluarga inti : Tn. I.L mengatakan bahwa di usia nya 23 tahun klien
menikah dengan Ny. A.K dan di karuniayi 3 orang anak. Anak pertama Ny. D. I,
kedua Ny. N.I, dan terakhir Tn. I.I. Ny. D.I sudah menikah dan sudah tinggal
serumah dengan suaminya. Sedangkan Ny. N.I dan Tn. I.I masih tinggal dengan
orang tua nya dan masih tanggung jawab oraang tua nya, akan tetapi mereka sudah
bekerja.
16. riwayat keluarga sebelumnya :Tidak ada
C. LINGKUNGAN
17. karakteristik rumah:
a. jenis rumah : rumah batu
b. jenis bangunan : Perumahan
c. luas bangunan : 7 m x 10 m
d. luas pekarangan : 36 m2
e. status kepemilikan rumah : milik sendiri
f. kondisi ventilasi rumah : rumah terdapat ventilasi yang banyak
g. kondisi penerangan rumah : mereka menggunakan lampu LED
h. kondisi pencahayaan rumah : baik
i. kondisi lantai : keramik
j. kebersihan rumah secara keseluruhan
k. bagaimana pembagian ruangan ruangan di rumah
l. pengelolaan sampah keluarga : mereka sering membuang sampah di tempat
sampah, dan di angkut oleh BLH
m. sumber air bersih dalam keluarga : mereka menggunakan air kran
n. kondisi jamban keluarga : milik sendiri, kondisinya baik dan bersih
D. STRUKTUR KELUARGA
22. Struktur komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan atau tanggapan hal ini dapat terlihat saat
perawat berkunjung. Komunikasi yang digunakan di dalam keluarga adalah
komunikasi dua arah.
23. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama,
setiap anggota berperan sesuai dengan perannya, dan dapat menyampaikan idenya
jika ada masalah yang dirasakan.
24. Struktur peran
Dalam keluarga, Ny A.K berperan sebagai ibu rumah tangga Sekaligus
sedangkan Ny. N.i, Tn. I.I, berperan sebagai anak dan bekerja sebagai PNS dan Polri.
Di dalam keluarga Tn. I.L sebagai pensiunan.
25. Struktur nilai dan norma budaya
Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya Gorontalo, dimana Tn. I.L
seorang pensiunan yang harus menafkahai istri dan anak-anak nya. tidak ada nilai
dan norma budaya yang bertentangan dengan kesehatan.
E. FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi afektif
keluarga Tn I.L saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai
antar anggota keluarga. Tn. I.L sangat menyayangi keluarga, saling menjaga antara
anggota keluarga satu dengan anggota keluarga yang lain. Tn. I.L berusaha mendidik
anaknya agar selalu menghormati orang tua dan menyayangi sesama anggota keluarga
dan teman sebaya serta berusaha menanamkan kedisiplinan pada anaknya.
26. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. I.L mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi
sosial pada anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan membiarkan
anaknya bermain dengan teman sebayanya di kampung rumahnya serta selalu menyapa
orang yang ditemuinya dengan sopan, hal itu terbukti ketika perawat berkunjung ke
rumah keluarga Tn I.L sangat kooperatif dan mau di ajak berdiskusi. Sosialisasi di
mulai sejak anak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi
26. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
Setiap anggota keluarga yang sedang sakit, selalu mendapat perawatan dari
anggota keluarga yang sehat.
F. STRES DAN KOPING KELUARGA
29. Stres yang dihadapi keluarga : keluarga Tn I.L sangat khawatir dengan Tn.I.L
karena tekanan darahnya di luar batas normal.
30. Stres jangka panjang : itulah penyebabnyabyang membuat Tn.I.L merasa stres
karena tidak bisa makan makanan yang banyak mengandung garam dan tidak bisa
stres sedikit.
31. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah : Keluarga mengatakan apabila
ada masalah yang dirasa berat maka mereka akan memecahkannya secara bersama-
sama dengan jalan musyawarah keluarga sampai ketemu jalan pemecahannya
dengan tidak saling memaksakan dan menyakiti yang lain.
32. Strategi koping yang digunakan : Jika ada masalah keluarga lebih suka berunding
bersama atau konsultasi dengan orang yang lebih tahu
33. Strategi adaptasi disfungsional : Bila keluarga sedang mengalami masalah
kesehatan mereka cenderung megesampingkan sebelum masalah tersebut parah.
G. HARAPAN KELUARGA
H. PEMERIKSAAN FISIK
(Head to Toe)
Fisik
BB saat ini : 65 kg
5 5
5 5 5 5
5 5
5 5 5 5
R: 20x/m
4 4
5 5
VIII. Harapan Keluarga.
kadang tidak
makan.
BB sebelumnya :
kurang nafsu makan
69 kg
Defisit nutrisi
DO:
DS: Intoleransi
hipertensi
Aktivitas
klien mengatakan pusing
dan lemas.
Tn I.L mengatakan Kerusakan vascular pembuluh
menderita penyakit hipertensi darah
sejak 2 th yang lalu dan
sempat MRS d RSUD selama
3 hari.
Perubahan struktur
Karena merasa sudah
sehat Tn I.L jarang lagi
periksa ke dokter meskipun Penyumbatan pembuluh darah
hanya sekedar periksa.
Tn I.L mengatakan
jarang berolah raga
Vasokontriksi
Tn I.L tidak merokok
Tn I.L suka
mengkonsumsi makanan Gangguan sirkulasi
berlemak, seperti gorengan
dan bumbu santan.
DO:
Afterload meningkat
Tn I.L tampak lemas
dan berbaring di tempat tidur.
TD : 160/100mmH, N : Fatique
100x/m, S : 37,8 0C
4 4
5 5
Diagnosa keperawatan.
1. Defisit Nutrisi pada Tn I.L keluarga Tn. I.L b.d kekurangefektifan keluarga dalam
membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anggota keluarga yang sakit.
2. Intoleransi Akivitas pada Tn I.L keluarga Tn. I.L b.d ketidak mampuan keluarga dalam
mengenal karakteristik penyakit dan perawatannya.
B. Perencanaan
Untuk menentukan skala prioritas pemecahan masalah dalam rencana perawatan keluargaTn.
A terlebih dahulu dibuat sistem skoring masalah kesehatan sebagai berikut :
1. Defisit Nutrisi pada Tn I.L keluarga Tn. I.L b.d kekurang efekktifan keluarga dalam
membantu secara parsial anggota keluarga yang sakit.
3. potensial (1)
3. rendah (0)
2. Intoleransi Aktivitas pada Tn I.L keluarga Tn. I.L berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal karakteristik penyakit dan perawatannya.
3. Potensial (1)
2. Sedang (1)
3. Rendah (0)
2. Cukup (2)
EVALUASI
No Diagnosa Implementasi Evaluasi Waktu
Keluarga
kooperatif dan aktif
saat dijelaskan.
Keluarga
mendengarkan
penjelasan yang
diberikan.
Keluarga
membantu proses
pemenuhan kebutuhan
nutrisi Tn I.L sampai
akhirnya bisa makan
dan minum.
Tn I.L belum
menghabiskan seluruh
porsi, tapi 2/3
porsi dan minum
kurang lebih 5
gelas/hari.
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi.
Tn I.L masih
terlihat sedikit lemas ,
tapi sudah agak lebih
baik.
TD:
130/90mmHg
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi.
RUMUS
SKOR
X BOBOT
ANGKA TERTINGGI