Anda di halaman 1dari 7

Nama : Lavenia V Y Reppi

Nim : 17061102056

Kelas : 5B/1

Latihan 3.2
PT. Resik Tenan adalah produsen sabun cuci (deterjen). Kapasitas produksi perusahaan
ini dalam satu tahun sebesar 3.000 ton sabun cuci. Dalam kapasitas produksi tersebut,
biaya tetap yang dikeluarkan adalah Rp.1.800.000.000. sedangkan biaya variabel yang
dibutuhkan sebesar Rp.600.000 per ton deterjen. Harga jual deterjen tersebut adalah
Rp.3.000.000 per ton.

Berdasarkan data tersebut, hitunglah titik impas PT. Resik Tenan! Buktikan!

Penyelesaian :

Biaya Tetap Total


Titik Impas = Biaya Variabel
1− Penjualan

1.800.000.000
Titik Impas = 600.000
1−
3.000.000

= 2.250.000.000.
Jumlah sebesar Rp.2.250.000.000 itu merupakan nilai penjualan minimal agar
perusahaan tidak mengalami kerugian, tetapi sekaligus juga merupakan nilai penjualan
yang mengakibatkan perusahaan belum memperoleh keuntungan. Untuk mengetahui
volume penjualan agar perusahaan tidak mengalami kerugian, bagi nilai penjualan
dengan harga jual setiap unit produk tersebut.
Titik Impas dalam Nilai Uang
Titik Impas (dalam unit) =
Harga Jual Per Unit Produk

2.250.000.000
=
3.000.000

= 750 ton.
Ini berarti volume titik impas dari PT. Resik Tenan dapat diketahui dengan membagi
Rp.2.250.000.000 dengan Rp.3.000.000 sehingga diperoleh angka sebesar 750 ton. Jadi,
PT. Resik Tenan harus mencapai penjualan minimal sebesar 750 ton deterjen agar tidak
mengalami kerugian.

Bukti :

Laba = Penjualan - Biaya Total

= Penjualan – Biaya Tetap – Biaya Variabel

= (750 ton x Rp.3.000.000) – 1.800.000.000 – (750 ton x 600.000)

= 2.250.000.000 – 1.800.000.000 – 450.000.000

=0

Jadi, pada saat menjual produknya sebanyak 750 ton, perusahaan memperoleh laba
sebesar nol. Jadi, agar tidak mengalami kerugian, perusahaan harus menjual minimal 750
ton deterjen. Pada volume penjualan 750 ton ini seluruh biaya tetap sebesar
Rp.1.800.000.000 telah ditutup.
Latihan 3.5
Estimasi laporan laba rugi PT. Pangan Nasional – produsen makanan ringan –untuk tahun
2014 adalah sebagai berikut :

Keterangan Total Per Unit

Penjualan 12.000.000.000 12.000

Biaya Variabel (4.800.000.000) (4.800)

Marjin Kontribusi 7.200.000.000 7.200

Biaya Tetap 4.320.000.000

Laba Usaha 2.880.000.000

Berdasarkan data tersebut :

a. Hitunglah titik impas perusahaan dalam rupiah dan dalam unit barang!
b. Pimpinan perusahaan ingin meningkatkan laba usaha pada tahun 2014 mendatang.
Terdapat 4 usulan yang sedang dipertimbangkan, yaitu:
1. Harga jual per unit akan diturunkan menjadi Rp.11.000 per unit, yang
diperkirakan akan meningkatkan penjualan menjadi 1.200.000 unit.
2. Menambah biaya iklan sebesar Rp.180.000.000 (biaya tetap) yang diperkirakan
akan menambah volume penjualan menjadi sebesar 1.100.000 unit.
3. Memperbaiki mutu produk dengan menambah biaya variabel sebesar Rp.200
per unit, menaikkan harga menjadi Rp.12.500 per unit, dan menambah biaya
iklan sebesar Rp.80.000.000. pilihan ini tidak akan mengubah volume
penjualan.
4. Harga dinaikkan menjadi Rp.13.000 per unit dan volume penjualan akan turun
sebesar 5%.

Di antara 4 alternatif tersebut, manakah yang sebaiknya diambil pimpinan PT.


Pangan Nasional? Mengapa? Jelaskan!
Penyelesaian :

a. – Titik Impas dalam rupiah

Biaya Tetap Total


Titik Impas = Biaya Variabel
1− Penjualan

4.320.000.000
Titik Impas = 4.800
1−
12.000

= Rp.7.200.000.000
Jumlah sebesar Rp.7.200.000.000 itu merupakan nilai penjualan minimal agar perusahaan
tidak mengalami kerugian, tetapi sekaligus juga merupakan nilai penjualan yang
mengakibatkan perusahaan belum memperoleh keuntungan.

Titik Impas dalam Nilai Uang


Titik Impas (dalam unit) =
Harga Jual Per Unit Produk

7.200.000.000
=
12.000

= 600.000 unit
Ini berarti volume titik impas dari PT. Pangan Nasional dapat diketahui dengan membagi
Rp.7.200.000.000 dengan Rp.12.000 sehingga diperoleh angka sebesar 600.000 unit.
Jadi, PT. Pangan Nasional harus mencapai penjualan minimal sebesar 600.000 unit
makanan ringan agar tidak mengalami kerugian.

Bukti :

Laba = Penjualan - Biaya Total

= Penjualan – Biaya Tetap – Biaya Variabel

= (600.000 unit x Rp.12.000) – 4.320.000.000 – (600.000 unit x 4.800)

= 7.200.000.000 – 4.320.000.000 – 2.880.000.000

=0
Jadi, pada saat menjual produknya sebanyak 600.000 unit, perusahaan memperoleh laba
sebesar nol. Jadi, agar tidak mengalami kerugian, perusahaan harus menjual minimal
600.000 unit. Pada volume penjualan 600.000 unit ini seluruh biaya tetap sebesar
Rp.4.320.000.000 telah ditutup.

b. Mengetahui laba tertinggi pada tiap opsi, maka dibuat table perhitungan untuk tiap
alternative.
1. Harga jual per unit akan diturunkan menjadi Rp.11.000 per unit, yang
diperkirakan akan meningkatkan penjualan menjadi 1.200.000 unit.

Keterangan Total Per Unit

Penjualan 13.200.000.000 11.000

Biaya Variabel (5.760.000.000) (4.800)

Marjin Kontribusi 7.440.000.000 6.200

Biaya Tetap 4.320.000.000

Laba Usaha 3.120.000.000

2. Menambah biaya iklan sebesar Rp.180.000.000 (biaya tetap) yang diperkirakan


akan menambah volume penjualan menjadi sebesar 1.100.000 unit.

Keterangan Total Per Unit

Penjualan 13.200.000.000 12.000

Biaya Variabel (5.280.000.000) (4.800)

Marjin Kontribusi 7.920.000.000 7.200

Biaya Tetap 4.500.000.000

Laba Usaha 3.420.000.000


3. Memperbaiki mutu produk dengan menambah biaya variabel sebesar Rp.200
per unit, menaikkan harga menjadi Rp.12.500 per unit, dan menambah biaya
iklan sebesar Rp.80.000.000. pilihan ini tidak akan mengubah volume
penjualan.

Keterangan Total Per Unit

Penjualan 12.500.000.000 12.500

Biaya Variabel (5.000.000.000) (5.000)

Marjin Kontribusi 7.500.000.000 7.500

Biaya Tetap 4.400.000.000

Laba Usaha 3.100.000.000

4. Harga dinaikkan menjadi Rp.13.000 per unit dan volume penjualan akan turun
sebesar 5%.

Keterangan Total Per Unit

Penjualan 12.350.000.000 13.000

Biaya Variabel (4.560.000.000) (4.800)

Marjin Kontribusi 7.790.000.000 8.200

Biaya Tetap 4.320.000.000

Laba Usaha 3.470.000.000

Dari empat alternative diatas yang sebaiknya diambil pimpinan PT. Pangan
Nasional yaitu pada opsi keempat “Harga dinaikkan menjadi Rp.13.000 per
unit dan volume penjualan akan turun sebesar 5%”.
Karena pada opsi tersebut walaupun perusahaan menurunkan volume
penjualan sebesar 5% atau lebih sedikit dari opsi lain, tapi laba yang dihasilkan
sebesar 3.470.000.000 lebih tinggi dari opsi sebelumnya dengan volume
penjualan yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai