Anda di halaman 1dari 2

Wanita, berusia 68 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan trismus dan disfagia.

Keadaan
umum

pasien cukup baik, dengan pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik general dan laboratorium dalam
batas normal.

Dokter spesialis saraf menemukan beberapa parese saraf kranial (V, VII, IX, X, XI). Setelah
pemeriksaan lebih

lanjut termasuk tes elektromedik dan ct scan kepala dengan kontras, teman sejawat bagian saraf
tidak menemukan

kelainan yang dapat menjelaskan gejala trismus dan disfagia tersebut. Pasien kemudian
dikonsultasikan ke

bagian penyakit dalam dengan kecurigaan infeksi tetanus lokal dengan sumber infeksi karies gigi nya.
Pasien

kemudian diobati dengan antibiotik, anti kejang, juga diberikan immunoglobulin tetanus. Selama
perawatan,

gejala membaik. Tidak ada komplikasi berat lain yang terjadi. Pasien kembali ke rumah pada hari
kesembilan

perawatan dan direncanakan untuk pembersihan karies gigi.

Kata Kunci: Trismus, dysphagia, parese, tetanus, imunoglobulin tetanus

ABSTRACT

Woman, 68 years old came to hospital with chief complain trismus and dysphagia. She was in a good

condition with physical examination and standard laboratory test reveal normal value. The
neurologist found

multiple parese of cranial nerve (V, VII, IX, X, XI). After further examination include electromedic test
and head ct

scan with contrast the neurologist did not find any abnormality that may explain her symptoms. The
patient then

consulted to the internist with suspect of local tetanus infection because of focal infection in her
dental caries. The

patient is then treated with antibiotics, convultion inhibitor agent, also given tetanus
immunoglobulin. During the

treatment, her symptoms improved. There were no other severe complication. Patient was
returning home on the

ninth day of hospitalisation and ready for her dentist appointment.

Keywords : Trismus, dysphagia, parese, tetanus, tetanus imunoglobulin

PENDAHULUAN

Tetanus adalah penyakit infeksi sporadis


yang melibatkan sistem saraf disebabkan oleh

eksotoksin, tetanospasmin yang diproduksi

oleh Clostridium tetani. Karakteristik penyakit

ini adalah peningkatan tonus dan spasme otot

pada individu yang tidak memiliki kekebalan

tubuh terhadap tetanus. Terkadang infeksi

juga menyerang individu yang sudah memiliki

imunitas tetapi gagal mempertahankan daya imun

tubuh yang adekuat. Sehingga meskipun penyakit

ini dapat dicegah dengan imunisasi, akan tetapi

insidensinya di masyarakat masih cukup tinggi

(Gautam et al., 2009)

Ada tiga manifestasi klinis dari infeksi

tetanus yaitu tetanus generalisata adalah

bentuk tetanus yang paling umum ditandai

dengan peningkatan tonus otot dan spasme otot

generalisata. Tetanus neonatorum adalah jenis

tetanus yang generalisata dan berakibat fatal

apabila tidak ditangani dengan adekuat. Sedangkan

tipe tetanus lokal adalah infeksi tetanus dimana

manifestasi klinisnya terbatas pada otot-otot dekat

luka yang menjadi sumber inokulasi kuman. Salah

Anda mungkin juga menyukai