Anda di halaman 1dari 3

Apa itu pengawasan dan pengendalian?

Kegiatan pengawasan dan pengendalian memastikan apakah segala hal sinkron dengan
rencana, instruksi, dan prinsip yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian
memastikan pengolahan atau penggunaan sumber daya dalam organisasi secara efektif dan
efisien dalam ranah untuk mencapai tujuan nya. Pengawasan dan pengendalian mengukur
performance (sembari mencari kesalahan) berdasarkan standar yang berlaku, dan berusaha
untuk menemukan jalan keluar dari akar masalah tersebut.

Berdasrkan Brech ; “pengawasan dan pengendalian adalah kegiatan yang sistematis yang
disebut sebagai proses dalam mengecek performance berdasarkan standar atau rencana
dengan sudut pandang untuk melancarkan proses dan menarik manfaat dari kesalahan untuk
manfaat kedepan nya.”

Berdasarkan Donnell ; “pengawasan dan pengendalian sebagai navigasi arah ketepatan


aktivitas terhadap perencanaan (rencana).

Pengawasan dan pengendalian memiliki 2 tujuan pokok, yaitu ; memfasilitasi koordinasi,


dan membantu perencanaan (agar berjalan lancar).

Karakteristik pengawasan dan pengendalian :


1. Pengawasan dan pengendalian bersifat visioner (preventing atau mencegah potensi
kesalahan dan mengembangkan potensi positif).
2. Pengawasan dan pengendalian adalah langkah yang dilaksanakan apabila performance telah
disinkronasikan dengan perencanaan (proses akhir).
3. Pengawasan dan pengendalian dilaksanakan oleh jabatan manageria (seperti aselon 1 dan 2)
4. Pengawasan dan pengendalian bersifat dinamis (menyesuaikan perubahan rencana atau
langkah untuk menempuh tujuan), apabila perencanaan gagal karena suatu hal yang diluar
dugaan, disinilah sifat dinamis pengawasan dan pengendalian berfungsi agar organisasi
tetap stabil.
5. Pengawasan dan pengendalian saling berkaitan erat dan tak terpisahkan dengan
perencanaan

Unsur / elemen pengawasan dan pengendalian


1. Karakteristik atau kondisi yang akan dikontrol

Elemen pertama adalah karakteristik atau kondisi dari sistem operasi yang akan diukur
(standar terukur).

Elemen kedua kontrol adalah sensor, merupakan sarana untuk mengukur karakteristik
atau kondisi (standar tak terukur).

Elemen ketiga kontrol adalah komparator, menentukan kebutuhan koreksi dengan


membandingkan yang terjadi dengan apa yang telah direncanakan. (melibatkan semacam
tindakan pencegahan yang menunjukkan control berjalan dengan baik)
Unsur keempat kontrol adalah aktivator, adalah tindakan korektif diambil untuk mengembalikan
sistem ke output yang diharapkan (solusi).

Proses pengawasan dan pengendalian

Pengawasan dan pengendalian sebagai fungsi dari manajemen terkait dalam beberapa langkah
atau prosedur ;

1. Penetapan standar- standar adalah rencana atau target yang harus dicapai, serta dapat
dikatakan sebagai kriteria untuk menilai performance. Standar biasana dibagi menjadi 2 ;
a. Standar terukur- dapat diukur seperti pengeluaran, penghasilan, efisiensi waktu, keuntungan,
dll.
b. Standar tak terukur – susah diukur seperti performance dari manager, pelanggaran pekerja,
dan etika pekerja.

Kontroling dapat lebih mudah dilaksanakan jika ada standar sebagai teladan

2. Pengukuran dan atau pembandingan performance melalui 2 jenis standar untuk menemukan
kesalahan atau pelanggaran yang terjadi. Standar yang terukur dapat dinilai dan diamati
dengan jelas, sementara yang tak terukur dapat dinilai dengan ;

a. etika pekerja

b. keinginan dan atau ketulusan dalam bekerja

c. pengembangan etika disamping pengaruh lingkungan

d. komunikasi nya dnegan pimpinan atau atasan.

e. laporan berkala (mingguan, bulanan, 3 atau 4 bulanan,dan laporan tahunan)

lalu, apabila kesalahan telah ditemukan, pertimbangkan apakah akan membawa dampak
positif atau negatif, jika negative maka cari akar penyebab kesalahan, dapat berupa ;
perencanaan yang kurang tepat, koordinasi yang longgar, implementasi perencanaan yang tak
tepat, pengawasan dan pengendalian dan komunikasi yang tak berjalan dengan baik.

3. Mengambil langkah penanggulanan dengan cara ;

1. Mengambil langkah pengukuran yang korektif atau bersifat memperbaiki


2. Merivisi perencanaan.

Kaitan pengawasan dan pengendalian dengan perencanaan

Pengawasan dan pengendalian dan perencanaan saling membantu satu sama lain. Tanpa dasar
dari perencanaan, pengawasan dan pengendalian menjadi tak berdasar, dan tanpa pengawasan dan
pengendalian, perencanaan menjadi tak terlaksana. Berdasarkan Billy Goetz “hubungan antara 2
aktivitas tersebut dapat dipaparkan melalui beberapa point berikut ;

1. Perencanaan mendasari pengawasan dan pengendalian, dan pengawasan dan pengendalian


menyukseskan atau merealisasikan perencanaan.
2. Perencanaan dan pengawasan dan pengendalian adalah iaktivitas yang tak terpisahkan.
3. Aktivitas diatur dengan perencanaan, dan teratur dengan pengawasan dan pengendalian.
4. Proses pelaksanaan perencanaan dan pengawasan dan pengendalian terlaksana dalam system
pendekatan berikut ;
perencanaan -> hasil -> aksi korektif
5. Perencanaan dan pengawasan dan pengendalian adalah bagian internal yang penting dalam
organisasi untuk kelancaran jalan nya organisasi.
6. Pengawasan dan pengendalian dan perencanaan menjalankan fungsi lain dari managemen.

Masalah pengawasan dan pengendalian


- Moral pengawas (potensi Korupsi)

Anda mungkin juga menyukai