ABC Vs Traditional Costing
ABC Vs Traditional Costing
Disusun Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
1. Apa kelebihan dari ABC dibanding dengan Traditional Costing?
Kelebihan dari ABC dibanding dengan Tradisional Costing adalah (Stepleton et al., 2004) :
o ABC membantu perusahaan-perusahaan di dunia menjadi lebih efisien dan
efektif.
o ABC memberikan gambaran yang jelas mengenai penggunaan sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan, terciptanya kepuasan pelanggan dan perusahaan
mendapatkan laba atau mengalami kerugian.
o ABC memberi pilhan yang lebih baik untuk mengelola biaya tenaga kerja yang
dimasukkan pada biaya produksi.
o ABC dapat mengidentifikasi aktivitas yang memiliki nilai tambah
o ABC dapat menghilangkan atau mengurangi aktivitas yang tidak memiliki nilai
tambah atau yang menyebabkan distorsi biaya.
2. Kenapa perusahaan yang bergerak di bidang Land Transportation Company (LTC) ini
perlu mengaplikasikan ABC?
Perusahaan yang bergerak di bidang Land Transportation Company ini perlu
mengaplikasikan ABC karena perusahaan harus mengurangi distorsi biaya yang ditimbulkan
karena masih menggunakan traditional costing. ABC dapat mengklasifikasikan overhead atau
biaya tidak langsung dan yang dialokasikan ke biaya produk atau jasa berdasar aktivitas yang
diperlukan untuk memproduksi produk atau jasa tersebut. ABC juga mengalokasikan cost driver
yang lebih rinci.
Perusahaan ini harus mengalokasikan overhead dengan efisien, karena perusahaan ini
memiliki biaya overhead yang sangat besar. Perusahaan harus teliti untuk memasukkan biaya ke
produk atau jasanya. Perusahaan juga harus mengurangi distorsi biaya yang diakibatkan karena
hanya mengacu pada satu cost driver (Traditional Costing).
1. ABC menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informatif yang mengarahkan
kepada pengukuran profitabilitas produk yang lebih akurat dan kepada keputusan stratejik
yang lebih baik tentang penentuan harga jual, lini produk, pasar dan pengeluaran modal.
2. ABC menyajikan pengukuran yang lebih akurat tentang biaya yang dipicu oleh adanya
aktivitas, hal ini dapat membantu manajemen untuk meningkatkan “product value” dan
“process value” dengan membuat keputusan yang lebih baik tentang desain produk,
mengendalikan biaya secara lebih baik dan membantu perkembangan proyek-proyek
peningkatan “value”
3. ABC memudahkan manajer memberikan informasi tentang biaya relevan untuk
pengambilan keputusan bisnis.
Seperti contoh di tabel 15, tabel tersebut menjelaskan perbandingan Activity based cost
dan Traditional cost secara langsung. Sebagai contoh, ada sekitar 14% perbedaan antara ABC
cost dan Traditional cost untuk layanan ekspor ke Belgia, dan lain-lain.
Layanan impor dari Negara Belgia dengan menggunakan traditional costing terlihat
mengalami keuntungan, sedangkan dengan ABC (activity-based-costing) mengalami
kerugian. Dalam tabel 15 nomor 2, kita bisa melihat kerugian yang dihasilkan di ABC
(Activity-Based-Costing) sebesar $1140. Sedangkan jika memakai system traditional cost
mengalami keuntungan sebesar $143.
Contoh lainnya, mari kita melihat tabel 15 nomor 15, layanan ekspor Italy. Dalam nomor
tersebut memperlihatkan ABC (Activity-based costing) memperlihatksn posisi untung
sedengkan biaya tradisional dalam posisi rugi. Keuntungannya sebesar $725 sedangkan, jika
biaya tradisional -$687 .
Dalam kasus di tabel nomor 12, Impor dari Belanda dengan persentase perbedaan
mencapai 94% dimana biaya yang dihasilkan ABC adalah $1666 sedangkan Traditional
costing $3232. Lalu nomor 13, Impor dari Iran dengan persentase perbedaan mencapai
91.6% dimana biaya yang dihasilkan ABC adalah $1668 sementara Traditional costing
$3196.
Dari data-data tersebut perusahaan banyak mengalami kerugian karena salah menetapkan
harga, harga ada yang terlalu tinggi dari biaya produksi atau jasanya dan ada yang dibawah
biaya produksi atau jasanya. Sehingga perusahaan dapat mempertimbangkan apakah akan
mengeliminasi atau tetap melakukan jasa transportasi ke beberapa negara atau membuat
penyesuaian harga. Dengan menggunakan ABC, perusahaan yang bergerak di bidang Land
Transportation Company ini dapat menganalisis aktivitas yang memiliki nilai tambah da
tidak memiliki nilai tambah. Dengan analisis tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi perusahaan untuk mengeliminasi aktivitas tersebut untuk menghindari kemungkinan
kerugian yang lebih besar. Selain itu, penggunaan ABC memberikan informasi biaya yang
lebih relevan sehingga akan sangat mempengaruhi pengambilan-pengambilan keputusan
oleh manajemen perusahaan.