Anda di halaman 1dari 11

INFEKSI MIKROORGANISME

MUMPS

Oleh :
FIFI ZUHRUFUN NIAMAH
NIM. 40617020

BAGIAN ILMU PENYAKIT MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2019
i. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. Raga Yula Pribadi
Usia : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Bandar Lor Rt 7 Rw 1, Kediri
No. RM : 5441
No. Ks : 521
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Belum menikah
Suku : Jawa
Telepon : 085853850100
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 168 cm

ii. Riwayat Kasus


 Keluhan Utama : Pipi bawah sebelah kiri bengkak
 Riwayat Penyakit : Awalnya pasien kurang lebih 3 hari yang lalu,
kemudian tiba-tiba muncul bengkak pada pipi bawah kiri. Setelah itu
pasien meminum obat paraceamol, dan demamnya turun. Keluarga pasien
tidak ada yang menderita penyakit yang sama. Pasien mengaku nyeri saat
menelan. Pasien pernah mengalami hal tersebut kurang lebih5 tahun yang
lalu. Pasien alergi ikan laut dan telur.
Kunjungan Pertama :

Tampak depan Tampak depan bawah

Tampak samping kiri Tampak samping kanan


Kunjungan Kedua (Kontrol 1) :

Tampak samping kiri Tampak samping kanan

Tampak depan bawah Tampak depan


 Riwayat Kesehatan Jaringan Lunak Mukosa Mulut : pasien pernah gusinya
di RSGM IIK
 Obat-obatan yang sedang dijalani : paracetamol
 Riwayat Sosial : Pasien seorang wirswasta (penjual kaos)
 Riwayat Penyakit Sistemik : Tidak ada keluhan
 Riwayat Penyakit Keluarga : Hipertensi

iii. Pemeriksaan Obyektif


a. Pemeriksaan Ekstra Oral :
 Muka : Asimetri
 Pipi Kanan : Taa Kiri : Taa
 Bibir atas : Taa Bawah : Taa
 Sudut Mulut : Taa
 Kelenjar Limfe :
Submandibularis Kanan : Taa
Submandibularis Kiri : kelenjar submandibularis kiri bengkak
teraba, lunak, bisa digerakkan, suhu meningkat di area tersebut,
bengkak pada jaringan lunak sekitarnya, sakit, nyeri telan, nyer
tekan
Submental : Taa
Leher : Taa
 Kelenjar Saliva :
Parotis Kanan : Taa
Parotis Kiri : kelenjar parotis kiri bengkak teraba, lunak, bisa
digerakkan, suhu meningkat di area tersebut, bengkak pada
jaringan lunak sekitarnya, sakit, nyeri telan, nyer tekan
Sublingualis : Taa
b. Pemeriksaan Intra Oral :
 Mukosa labial atas : Taa Bawah : Taa
 Komisura Kanan : Taa Kiri : Taa
 Mukosa bukal Kanan : Terdapat keratosis memanjang dari gigi
P-M, lebar 2-3 mm, tidak dapat dikerok, jaringan sekitar normal,
tidak sakit
 Mukosa bukal Kiri : Terdapat keratosis memanjang dari gigi
P-M, lebar 2-3 mm, tidak dapat dikerok, jaringan sekitar normal,
tidak sakit
 Labial fold atas : Taa Bawah : Taa
 Bukal fold atas : Taa Bawah : Taa
 Gingiva RA : Taa
 Gingiva RB : Taa
 Palatum : Taa
 Arkus Palatoglosus anterior : Taa Posterior : Taa
 Lidah : - Terdapat fisura, single, di tengah lidah, tidak sakit
- Tedapat cetakan gigi pada lidah kanan, kiri, tidak sakit
 Dasar Mulut : Taa

iv. Pemeriksaan Penunjang


Pada kasus mumps, tidak memerlukan rujukan dikarenakan dari hasil
anamnesis dan pemeriksaan klinis sudah dapat ditegakan.

v. Diagnosis
Pada kasus ini, diagnosis kerja yang didapatkan adalah mumps atau
parotitis. Diagnosis ini didapatkan berdasarkan gambaran klinis yang khas
yaitu pembesaran dan nyeri pada kelenjar parotis disertai gejala prodormal.
vi. Diagnosis Banding
DD: Sialadenitis
Persamaan mumps dengan sialadenitis :
Persamaan Mumps Sialadentis

Etiologi Virus Virus, bakteri

Lokasi Kelenjar saliva Kelenjar saliva

Bengkak Bengkak dan nyeri dekat telinga Bengkak dan nyeri dekat telinga

Palpasi Lunak Lunak

Perbedaan mumps dengan sialadenitis :


Perbedaan Mumps Sialadenitis

EO Tidak ada kemerahan Ada kemerahan

IO Tidak ada cairan purulen Ada cairan purulen dimuara


dimuara duktus kelenjar saliva duktus kelenjar saliva

Prodormal Ada Kadang ada, kadang tidak

vii. Rencana Perawatan


 Terapi mumps adalah simptomatik dan suportif disesuaikan dengan
keadaan pasien. Tata laksana terapi mumps pada kasus ini adalah
pemberian imboost force tablet 1 kali sehari, dan periokin mouthwash 250
ml 4 kali sehari. Imboost force adalah sejenis suplemen yang termasuk
dalam group imunomodulator atau perangsang sistem kekebalan tubuh.
Suplemen ini sering digunakan sebagai terapi suportif untuk meningkatkan
daya tahan tubuh sehingga dapat mempercepat penyembuhan. Imboost
force mengandung 250 mg ekstrak echinaceae herb, 400 mg ekstrak buah
black eldeberry dan 5 mg zinc picolinate (Syamsudin.,2011). Periokin
mouthwash mengandung Chlorhexidine Digluconate yang berperan
sebagai antiseptik pada rongga mulut, Sodium Fluoride, dan excipient
s.q.f. Pemberian antiseptik bertujuan menghambat atau merusak
mikrooganisme dipermukaan suatu jaringan hidup sehingga dapaat
mencegah infeksi

 KIE (Komunikasi, informasi, Edukasi )


a. Menjelaskan tentang definisi, etiologi, dan cara penularan penyakit mumps
b. Mumps merupakan penyakit yang tidak berpotensi menjadi keganasan
c. Mumps dapat sembuh sendiri (Self limiting), namun dapat dipercepat
dengan obat
d. Menjelaskan cara dan waktu penggunaan obat
e. Bed rest untuk mencegah penularan
f. Instruksi untuk segera mencuci tangan apabila bersentuhan dengan
penderita mumps
g. Tidak memerlukan vitamin apabila kondisi umum pasien baik
h. Menjaga kebersihan rongga mulut
i. Pencegahan mumps : Vaksin
j. Konsumsi air putih 8 gelas sehari karena dehidrasi
k. Makan-makanan yang lunak karena nyeri telan
l. Diet tktp
viii. Kerangka Konsep

Paramyxo virus

Transmisi ke jalur
pernapasan

Melalui Sekresi Melalui Droplet

Kontak langsung Pernapasan

Virus masuk ke epitel

Replikasi virus ditraktus


raspiratorius atas

Viremia Umum

Kontak langsung dengan


glandula parotis

Virus masuk ke kelenjar


saliva Parotis

Parotitis/mumps
ix. Pembahasan

Virus mumps masuk ketubuh melalui hidung atau mulut dari kontak
langsung dengan penderita parotitis lain, percikan ludah, muntahan, urin.
Masa inkubasi 14-24 hari kemudian virus bereplikasi didalam traktus
respiratorius atas. Semakin banyak pnumpukan virus didalam tubuh sehingga
terjadi proliferasi di epitel traktus raspiratorius kemudian terjadi viremia
(virus masuk dalam aliran darah) dan selanjutnya virus berdiam di kelenjar
yang kemudian akan menginfeksi glandula parotis. Keadaan ini disebut
parotitis atau mumps (Neville et al., 2002). Reaksi inflamasi merangsang
keluarnya brakinin yang akan merangsang saraf sensorik dan mengakibatkan
nyeri.
Reaksi inflamasi juga mengeluarkan histamin yang berakibat pada
peningkatan permeabilitas pembuluh darah sehingga terjadi edema pada pipi.
Edema pada pipi dapat menekan saraf aurikula temporal sehingga terjadi
nyeri pada telinga. Selain itu reaksi imun yaang terjadi saat masa viremia
awal mengakibatkan keluarnya IL-1, kemuadian IL-1 menghasilkan pirogen
endogen yang akan diteruskan menuju hipotalamus sebagai pusat regulasi
suhu tubuh untuk merangsang prostaglandidn dan akan menimbulkan demam
(Yvonne, M., 2010).

x. Kesimpulan
Mumps disebabkan oleh virus dari famili paramyxovirus. Penyakit ini paling
sering dialami anak usia 5-15 tahun. Diawali dengan gelan prodormal,
kemudian timbul pembengakakn kelenjar parotis yang bisa unilateral maupun
bilateral.
Daftar Pustaka

Neville, Damm, Allen. 2002. Oral Maxilofacial Pathology. Second Edition.


New York p: 233

Syamsudin., 2011. Buku Ajar Farmakologi Efek samping obat. Salemba


Medika : Jakarta p: 54

Yvonne, M., Nelson. 2010. Ilmu Kesehatan Anak. EGC : Jakarta p: 28

Anda mungkin juga menyukai