MUMPS
Oleh :
FIFI ZUHRUFUN NIAMAH
NIM. 40617020
v. Diagnosis
Pada kasus ini, diagnosis kerja yang didapatkan adalah mumps atau
parotitis. Diagnosis ini didapatkan berdasarkan gambaran klinis yang khas
yaitu pembesaran dan nyeri pada kelenjar parotis disertai gejala prodormal.
vi. Diagnosis Banding
DD: Sialadenitis
Persamaan mumps dengan sialadenitis :
Persamaan Mumps Sialadentis
Bengkak Bengkak dan nyeri dekat telinga Bengkak dan nyeri dekat telinga
Paramyxo virus
Transmisi ke jalur
pernapasan
Viremia Umum
Parotitis/mumps
ix. Pembahasan
Virus mumps masuk ketubuh melalui hidung atau mulut dari kontak
langsung dengan penderita parotitis lain, percikan ludah, muntahan, urin.
Masa inkubasi 14-24 hari kemudian virus bereplikasi didalam traktus
respiratorius atas. Semakin banyak pnumpukan virus didalam tubuh sehingga
terjadi proliferasi di epitel traktus raspiratorius kemudian terjadi viremia
(virus masuk dalam aliran darah) dan selanjutnya virus berdiam di kelenjar
yang kemudian akan menginfeksi glandula parotis. Keadaan ini disebut
parotitis atau mumps (Neville et al., 2002). Reaksi inflamasi merangsang
keluarnya brakinin yang akan merangsang saraf sensorik dan mengakibatkan
nyeri.
Reaksi inflamasi juga mengeluarkan histamin yang berakibat pada
peningkatan permeabilitas pembuluh darah sehingga terjadi edema pada pipi.
Edema pada pipi dapat menekan saraf aurikula temporal sehingga terjadi
nyeri pada telinga. Selain itu reaksi imun yaang terjadi saat masa viremia
awal mengakibatkan keluarnya IL-1, kemuadian IL-1 menghasilkan pirogen
endogen yang akan diteruskan menuju hipotalamus sebagai pusat regulasi
suhu tubuh untuk merangsang prostaglandidn dan akan menimbulkan demam
(Yvonne, M., 2010).
x. Kesimpulan
Mumps disebabkan oleh virus dari famili paramyxovirus. Penyakit ini paling
sering dialami anak usia 5-15 tahun. Diawali dengan gelan prodormal,
kemudian timbul pembengakakn kelenjar parotis yang bisa unilateral maupun
bilateral.
Daftar Pustaka