Anda di halaman 1dari 4

BAB III

HASIL PENGAMATAN

Ruang Aster merupakan salah satu runag pelayanan rawat inap di RSUD
Muntilan. Ruang Aster adalah ruang rawat inap dengan pelayanan kelas VIP. Kasus
terbanyak yang di jumpai pada Ruang Aster adalah … Kapasitas Ruang Aster adalah
sebanyak 10 tempat tidur yang seluruhnya kelas VIP.
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang telah di dapat, kelompok menganalisa fungsi


penendalian mutu ruang rawat inap khusus pada Ruang Aster. Data yang telah
dianalisis yaitu indikator mutu umum dan indikator mutu klinik pelayanan.
1. Indikator Mutu Umum
a. BOR (Bed Occupany Rate)
Secara keseluhan nilai BOR pada bulan Maret, April, dan Mei di Ruang Aster
telah memenuhi standar dari Depkes RI tahun 2005 yaitu minimal 60%. Pada
bulan Maret nilai BOR di Ruang Aster mencapai angka 79,68% dan
mengalami penuruan pada bulan April menjadi 64,33% dan mengalami
peningkatan kembali pada bulan Mei menjadi 71,94%.
b. LOS (Length Of Stay)
Secara keseluruhan nilai LOS di Ruang Aster pada bulan Maret, April, dan
Mei berada di atas standar dari Depkes RI tahun 2005 yaitu minimal 6-9 hari
perawatan. Nilai LOS yang dimiliki Ruang Aster pada bulan Maret adalah
4,79, pada bulan April 4,19 dan pada bulan Mei 4,13. Nilai LOS di rung Aster
konsisten membaik dan melampaui standar yang ada yang artinya pasien lama
pasien dirawat di Ruang Aster lebih cepat keluar dari RS dari standar yang
ditetapkan.
c. TOI (Turn Over Internal)
Secara keseluruhan nilai TOI di Ruang Aster pada bulan Maret, April, dan
Mei telah memenuhi standar dari Depkes RI tahun 2005 yaitu minimal 1 hari.
Nilai TOI pada bulan Maret adalah 1,21 hari, pada bulan April yaitu 2,23 hari,
dan pada bulan Mei yaitu 1,58 hari.
d. BTO (Bed Turn Over)
Nilai BTO yang ada di Ruang Aster yang memenuhi standar Depkes RI tahun
2005 pada bulan April dengan angka 4,80. Sedangkan pada bulan Maret dan
Mei, angka BTO di Ruang Aster mencapai angka 5,20 dan 5,50 yang tidak
memenuhi standar BTO Depkes RI tahun 2005 yaitu 5.
B. Indicator Mutu Klinik
a. 10 kasus penyakit yang berada di ruang aster pada bulan Maret, April dan Mei
Pada bulan Maret, April dan Mei pasien terbanyak yang masuk pada tiga
bulan terakhir tersebut adalah Demam Dengue dengan total sebanyak 14
kasus. Pasien yang masuk dengan penyakit Demam Dengue paliang banyak
adalah pada bulan Mei yaitu 9 pasien. Sedangkan pada bulan Maret dan April
pasien terbanyak yang masuk adalah dengan penyakit Cerebral Infarction
berturut-turut sebanyak 5 pasien dan 4 pasien. Kasus terbanyak kedua seteh
Demam Dengue adalah DM dengan Komplikasi yaitu sebanyak 8 pasien.
Dapat disimpulkan bahwa kasus terbanyak yang ada di Ruang Aster pada tiga
bulan terakhir bukanlah benyakit infeksius yang dapat menular pada pasien
lainnya.
b. Kepuasan Pelanggan
c. Sasaran Keselamatan Pasien
1. Kepatuhan Pemakaian Gelang Identitas Pada Pasien Rawat inap
Secara keseluruhan kepatuhan Ruang Aster dalam memberikan gelang
indentitas pada pasien rawat inap di bulan Maret, April dan Mei telah
patuh 100%. Petugas selalu memberikan gelang identitas tanpa terjadi
kelalaian pemberian gelang identitas menurut data dari PPI RSUD
Muntilan.
2. Komunikasi Efektis
3. Kepatuhan Pelabelan Obat High Alert
Secara keseluruhan kepatuhan Ruang Aster dalam memberikan label pada
obat high alert pasien rawat inap di bulan Maret, April dan Mei telah
patuh 100%. Petugas selalu melabeli obat high alert dan melakukan dobel
cek sebelum memberikan obat kepada pasien.
4. Pengendalian Infeksi
Pada pengendalian ifnfeksi yang diukur dari angka kejadian ISK,
phlebitis, decubitus dan sepsis. Pada bulan Maret terjadi kejadian phlebitis
sebanyak 1 kali. Pada bulan April tidak terjadi kasus infeksi. Sedangkan
pada bulan Mei terjadi kejadian decubitus sabanyak 1 kali. Dari data yang
telah didapatkan di Ruang Aster, pengendalian infeksi cukup baik dan
sempat tidak terjadi kejadian infeksi pada bulan April.
5. Pengendalian Resiko Jatuh
Menurut data yang telah didapatkan dari PPI RSUD Muntilan, presentasi
pengendalian resiko jatuh mengalami penurunan dari bulan Januari ke
Maret. Pada bulan Januari presentasi pengendalian resiko jatuh mencapai
83,42%, pada bulan Februari 82,68%, sedangkan pada bulan Maret turun
menjadi 77,35%. Kemungkinan besar terjadinya penurunan presentasi
pada pengendalian resiko jatuh di Ruang Aster karena ada salah satu atau
beberapa hal terkait pencegahan resiko jatuh seperti pemasangan label
segitiga kuning pada kasur pasien dan pemberian stiker resiko jatuh pada
gelang identitas pasien tidak dilakukan.
d. Insiden Keselamatan Pasien
Menurut data yang telah didapatkan di Ruang Aster pada bulan Maret ditemui
2 kejadian KNC dengan kasus salah obat dan pasien jatuh, serta pada bulan
yang sama ditermui 1 kejadian KTD dengan kasus salah dalam pemberian
obat. Dari kejadian tang telah terjadi tidak ada kejadian yang menyebakan
cedera ringan maupun serius pada pasien. Namun, kejadian seperti ini dapat
terjadi akibat dari kelalaian petugas, sehingga petugas perlu lebih berhati-hati
dalam merawat pasien maupun dengan berkolaborasi dengan keluarga pasien.

Anda mungkin juga menyukai