Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGINDERAAN JAUH I
Modul ke-2: (Koreksi Radiometrik)

Disusun oleh :
Nama : Rizky Faldo
NIM : 23117101

Program Studi Teknik Geomatika


Jurusan Teknologi Infrastuktur Dan Kewilayahan
Institut Teknologi Sumatera
2019
FORMAT PENILAIAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH I
MODUL KE-2 (KOREKSI GEOMETRIK)

Nama Mahasiswa : Rizky Faldo


NIM : 23117101

No Unsur yang Dinilai SKOR

1. BAB I

2. BAB II
3. BAB III

4. BAB IV
5. BAB V

Asisten Praktikum

...................................
NIM.
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum........................................................................................ 2
1.3 Waktu Praktikum.........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TEORI DASAR....................................................................................................... 3
2.1 Penginderaan Jauh....................................................................................... 3
2.2 Software ENVI 5.1...................................................................................... 3
2.3 Koreksi Radiometrik................................................................................... 4
BAB III.....................................................................................................................6
METODOLOGI PRAKTIKUM.............................................................................. 6
3.1 Alat dan Bahan............................................................................................ 6
3.2 Metode Praktikum....................................................................................... 6
a. Koreksi Radiometrik............................................................................... 6
BAB IV.................................................................................................................. 10
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................10
1.1 Hasil...........................................................................................................10
1.2 Pembahasan............................................................................................... 16
BAB V....................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
5.1 Kesimpulan................................................................................................18
5.2 Saran.......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 19
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penginderaan jauh (inderaja) adalah ilmu atau seni untuk memperoleh


informasi tentang obyek, daerah, atau gejala dengan menggunakan alat tanpa
kontak langsung terhadap obyek, daerah atau gejala yang dikaji. Alat yang
dimaksud dalam batasan ini alat pengindera atau sensor. Penginderaan jarak jauh
sangat bermanfaat dalam membantu proses pengukuran, penelitian dan
pengelolaan suatu sumber daya bumi dengan menggunakan konsep interpretasi
foto udara, fotogeometri, interpretasi citra dari sensor non-fotografi baik secara
visual maupun menggunakan teknik pemrosesan citra digital. Hal ini dapat
mempermudah dalam pengumpulan data dari jarak jauh yang dapat dianalisis
untuk mendapatkan informasi tentang objek, daerah maupun fenomena yang
diinginkan / dikaji.
Kemajuan teknologi dibidang angkasa terutama citra satelit yang digunakan
untuk memantau kondisi permukaan bumi yang harus dikoreksi secara radiometri
dan geometrik sebelum digunakan lebih lanjut. Kemajuan teknologi penginderaan
jauh manusia dapat melakukan penelitian tanpa harus turun langsung dilapangan
yang harus melakukan pengukuran dengan luasan yang sangat luas, cukup dengan
menganalisis citra satelit. Teknologi pemetaan citra satelite merupakan dasar
untuk mengintegrasikan teknologi penginderaan jauh. Pemetaan citra satelite
dioperasikan melalui perangkat lunak berkemampuan menangani data raster dan
vektor yang terdiri dari modul pengolahan data, penyimpanan, pengelolaan,
pertukaran data, penganalisisan dan penyajian data. Tahapan yang paling penting
dalam pemrosessan citra satelit adalah adalah melakukan koreksi sehingga citra
tersebut sesuai dengan peta proyeksi yang diinginkan. Koreksi pada citra dibagi
menjadi dua, yaitu koreksi geometric dan radiometric.

1
Koreksi radiometri digunakan untuk mengurangi pengaruh hamburan
atmosfer (yang disebabkan ada partikel-partikel di atmosfer yang memberikan
efek hamburan pada energi elektromagnet matahari yang berpengaruh pada nilai
spectral citra, sehingga nilainya akan lebih tinggi daripada sebenarnya) pada
citrasatelit, terutama pada saluran tampak (visible light).

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum penginderaan jauh modul ini yaitu :


1. Mampu melakukan koreksi radiometrik pada foto udara maupun citra satelit
dengan software ENVI
2. Dapat menemukan berbagai permasalahan saat koreksi radiometrik
dan cara pemecahannya
3. Memahami nilai radian pada reflektan pada citra satelit

1.3 Waktu Praktikum

Waktu pelaksanaan pada praktikum tentang digitasi ini dilakukan pada :


Hari/Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2019
Waktu : 09.00 - 11.00 WIB

1.4 Lokasi Praktikum


Lokasi yang digunakan untuk melakukan praktikum tentang digitasi bertempat di
Laborataorium Teknik Geomatika, Institut Teknologi Sumatera.

2
BAB II

TEORI DASAR

2.1 Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh merupakan ilmu untuk memperoleh informasi tentang


obyek, daerah, atau gejala dengan cara analisis data yang diperoleh dengan
menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, daerah, atau gejala
tersebut (Lillesand dan Kiefer, 1979). Sedangkan menurut Lindgren (1985),
penginderaan jauh adalah variasi teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan
analisis informasi tentang bumi dalam bentuk radiasi elektromagnetik yang
dipantulkan dan dipancarkan dari permukaan bumi. Data penginderaan jauh dapat
diperoleh melalui hasil rekaman sensor yang dipasang baik pada pesawat terbang,
satelit, pesawat ulang alik, atau wahana lainnya. Sensor tersebut akan
menghasilkan data yang berbeda-beda sesuai dengan letak ketinggian sensor
maupun karakteristik obyek yang dikaji (Sutanto, 1986). Penginderaan jauh
mencakup semua metode untuk mendapatkan gambar atau bentuk lain dari
rekaman elektromagnetik dari permukaan bumi dari kejauhan, termasuk
pengerjaan dan pengolahan data (White, 1977).

2.2 Software ENVI 5.1

ENVI® atau kepanjangan dari the Environment for Visualizing Images


merupakan sebuah revolusi dari sistem pengolahan citra digital. Dari permulaan
lahirnya, ENVI telah didesain untuk banyak kebutuhan spesifik pada siapa yang biasanya
menggunakan data penginderaan jauh satelit atau foto udara. ENVI menyediakan
visualisasi data dan analisisnya secara komprehensif untuk citra dalam berbagai
ukuran dan tipe apapun dalam lingkungan yang innovative dan user-friendly.
Satu satu kelebihan ENVI adalah pendekataan yang unik dalam pengolahan
citra, mengkombinasikan teknik file-based dan band-based dengan fungsi yang
interaktif. Ketika file data input dibuka, band (saluran) dari citra disimpan dalam
sebuah daftar, dimana semua saluran bisa diakses oleh semua fungsi sistem. Jika
multiple files dibuka, saluran dalam tipe data yang terpisah dapat diproses sebagai

3
sebuah grup. ENVI menampilkan saluran tersebut dalam 8 atau 24 bit. Grup
tampilan ENVI terdiri dari Image window, Zoom window, dan Scroll window,
semuanya bisa diubah ukurannya. ENVI menyediakan penggunanya dengan
banyak kemampuan analisis yang interaktif dan unik, diakses dalam window
tersebut. ENVI dapat digunakan dalam area masalah pengolahan citra pada
umumnya seperti input dari tipe data yang tidak standar, menampilkan dan
menganalisis citra berukuran besar, dan ekstensi untuk kemampuan analisis (ada
fungsi plug-in). Perangkat lunak memasukan perlengkapan untuk pengolahan citra
dalam berbagai disiplin, dan mempunyai fleksibilitas untuk mengijinkan
implementasi strategi analisis yang berbeda dari biasanya.

2.3 Koreksi Radiometrik

Koreksi radiometrik (satelite Image callibration) merupakan sistem


penginderaan jauh yang digunakan untuk mengurangi pengaruh hamburan
atmosfer pada citra satelit terutama pada saluran tampak (visible light). Hamburan
atmosfer disebabkan oleh adanya partikel-partikel di atmosfer yang memberikan
efek hamburan pada energi elektromagnetik matahari yang berpengaruh pada nilai
spektral citra. Pengaruh hamburan (scattering) pada citra yang menyebabkan nilai
spektral citra menjadi lebih tinggi dari pada nilai sebenarnya (Sumaryono, 1999).
Koreksi radiometrik ditujukan untuk memperbaiki nilai pixel supaya sesuai
dengan yang seharusnya, kesalahan radiometrik ini dapat disebabkan oleh dua hal,
yaitu instrumen sensor dan gangguan atmosfer. Instrumen sensor ini disebabkan
oleh ketidak konsistenan detektor dalam menangkap informasi. Atmosfer yang
biasanya sebagai sumber kesalahan utama, sebagai media radiasi gelombang
elektromagnetik akan menyerap, memantulkan atau menstransmisikan gelombang
elektromagnetik tersebut, hal ini menyebabkan cacat radiometrik pada citra, yaitu
nilai pixel yang jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari pancaran spektral
obyek yang sebenarnya (Konturgeo,2008).
Efek atmosfer menyebabkan nilai pantulan obyek dipermukaan bumi yang
terekam oleh sensor menjadi bukan merupakan nilai aslinya, tetapi menjadi lebih
besar oleh karena adanya hamburan atau lebih kecil karena proses serapan.
Metode-metode yang sering digunakan untuk menghilangkan efek atmosfer antara

4
lain metode pergeseran histogram (histogram adjustment), metode regresi dan
metode kalibrasi bayangan (Projo Danoedoro, 1996).
Koreksi radiometrik dilakukan pada kesalahan oleh sensor dan sistem sensor
terhadap respon detektor dan pengaruh atmosfer yang stasioner. Koreksi
radiometrik dilakukan untuk memperbaiki kesalahan atau distorsi yang
diakibatkan oleh tidak sempurnanya operasi dan sensor, adanya atenuasi
gelombang elektromagnetik oleh atmosfer, variasi sudut pengambilan data,variasi
sudut eliminasi, sudut pantul dan lain-lain yang dapat terjadi selama pengambilan,
pengiriman serta perekaman data.
Spesifikasi kesalahan radiometrik adalah :
a) Kesalahan sapuan akibat pemakaian Multi Detektor dalam mengindra garis
citra
b) Memperkecil kesalahan pengamatan detektor yang berubah sesuai perubahan
waktu
c) Kesalahan berbentuk nilai digital yang mempunyai hubungan linier dengan
tingkat radiasi dan panjang gelomang elektromagnetik
d) Koreksi dilakukan sebelum data didistribusi
e) Koreksi dilakukan dengan kalibrasi cahaya yang keluar dari detektor dengan
mengarahkan scanner pada filter yang disinari secara elektronik untuk setiap
sapuan
f) Kesalahan yang dapat dikoreksi otomatis adalah kesalahan sistematik dan
tetap, yang tetap diperkirakan sebelumnya
g) Kesalahan garis scan dapat dikoreksi dengan penyesuaian histogram tiap
detector pada daerah-daerah homogeny misalnya diatas badan air, apabila ada
penyimpangan dapat diperbaiki
h) Kesalahan bias atau pengaturan kembali detektor apabila mean dan median
detektor berbeda (Rahmiariani, 2009).
Koreksi radiometrik oleh respon detektor dipengaruhi oleh jumlah detektor yang
digunakan dalam penginderaan jauh adalah untuk merubah radiasi yang ditangkap
sensor menjadi harga voltage dan kecerahan.

5
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum dengan modul digitasi ini yaitu :
1. Laptop
2. Software pengolahan citra Digital ENVI 5.1
3. Citra satelit Landsat 8

3.2 Metode Praktikum


a. Koreksi Radiometrik

1. Buka aplikasi ENVI Classic, lalu buka file yang sudah dilayer stacking dengan
cara klik open > open file image lalu pilih file layer stacking yang sudah dibuat.

2. Kemudian klik Basic Tools lalu pilih Band Math.

6
3. Masukkan nilai yang ada sesuai rumus, untuk Digital Number ke Radiance
digunakan rumus berikut seperti tertera pada modul. Masukkan sesuai nilai nilai
yang ada pada metadata.

Kemudian klik Add to list lalu klik rumus yang sudah muncul pada Previous Band
Math Expressions lalu klik OK.

4. Apabila Band 10 tadi masih dalam undefined, klik file band 10 dengan
format .tif sampai Variables use in expressions nya berubah. Lalu simpan file
tersebut dan klik OK.

7
5. Selanjutnya load band Band 10 yang sudah dikoreksi dan load band Band 10
yang belum dikreksi.

6. Kemudian klik kanan pada band citra yang sudah diload band lalu klik Quick
Stats. Lakukan pada band yang sudah dikoreksi dan pada band yang belum
dikoreksi.

7. Selanjutnya, setelah proses selesai klik pada select plot lalu pilih Histogram.
Lakukan pada band yang sudah dikoreksi maupun band yang belum dikoreksi.

8
8. Kemudian bandingkan nilai Min dan Max pada band yang sudah dikoreksi
maupun yang belum dikoreksi. Lalu bandingkan juga dengan metadata, apakah
nilainya sesuai pada ketentuan di metadata.

9. Lakukan juga pada band lain dengan cara yang sama namun rumusnya saja
yang berbeda yang untuk diinput pada Band Math.
 Jika ingin melakukan koreksi Digital Number ke Radiance menyesuaikan
dengan rumus berikut
 Jika ingin melakukan koreksi Digital Number ke Reflectan menyesuaikan
dengan rumus berikut
Untuk mendapatkan nilai reflectantnya dilakukan koreksi matahari yang
menyesuaikan pada rumus berikut B1/sin(49.82613972)
10. Lalu analisis terhadap nilai-nilai Min dan Max pada masing-masing Band.

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil

Hasil yang didapatkan untuk dianalisis dari praktikum koreksi geometrik ini
yaitu berupa nilai Min dan Max pada setiap Band :
1) Hasil pada Band 10

2) Hasil pada Band 11

10
3) Hasil pada Band 1

4) Hasil pada Band 2

11
5) Hasil pada Band 3

6) Hasil pada Band 4

12
7) Hasil pada Band 5

8) Hasil pada Band 6

13
Kemudian, berikut merupakan hasil proses dari koreksi matahari
1) Hasil koreksi matahari pada band 1

2) Hasil koreksi matahari pada band 2

14
3) Hasil koreksi matahari pada band 3

4) Hasil koreksi matahari pada band 4

15
5) Hasil koreksi matahari pada band 5

6) Hasil koreksi matahari pada band 6

1.2 Pembahasan

Dari semua proses yang dilakukan, disini tujuan utama kita yaitu koreksi
radiometrik yang mana bertujuan untuk memperbaiki nilai pixel supaya sesuai
dengan yang seharusnya. Dalam proses ini dibedakan menjadi dua, yaitu proses
Digital Number ke Radiance dan proses Digital Number ke Reflectant.

16
Proses Digital Number ke Radiance dilakukan pada Band 10 dan Band 11
yang mana pada Band Math nya menyesuaikan dengan rumus
yang datanya berdasarkan metadata dari masing-masing band. Dari hasil yang
didapatkan terdapat perbedaan nilai Min dan Max pada band yang belum
dikoreksi dan band yang sudah dikoreksi. Hasil yang dilihat berupa nilai Min dan
Max, pada nilai Max itu sesuai dalam artian tidak melibihi batas ketentuan dari
metadata. Sedangkan untuk nilai Min itu tidak sesuai dalam artian melewati batas
minimum berdasarkan metadata tersebut. Hal ini terjadi dikarenakan proses dari
awal yang kurang teliti, mungkin dari proses layer stackingnya maupun proses
dari penginputan pada band math tersebut.
Selanjutnya yaitu proses Digital Number ke Reflectant, proses ini dilakukan
pada Band 1-6 dan proses ini ditambah dengan koreksi matahari. Rumus yang
digunakan dalam proses digital number ke reflectant yaitu
yang data-datanya menyesuaikan berdasarkan metadata dari citra tersebut. Hasil
yang didapat dalam proses digital number ke reflectant ini yaitu berupa nilai Min
dan Max. Hasilnya sama seperti band 10 dan band 11, nilai Max yang didapatkan
sesuai berdasarkan metadata yang hartinya tidak melebihi batasan maksimumnya,
sedangkan untuk nilai Min nya itu melebihi batas maksimum yang berdasarkan
metadata.
Pada proses digital number ke reflectant terdapat proses tambahan yaitu
koreksi matahari yang mana digunakan untuk mendapatkan nilai reflectannya dan
rumus yang digunakan yaitu B1/sin(49.82613972). Hasil yang diamati juga sama
yaitu nilai Min dan Max nya. Nilai Max yang diapatkan pada proses ini sesuai
dnegan batas maksimum pada metadata, sedangkan nilai Min melebihi batas
minimun dari ketentuan pada metada.
Semua dari proses ini didapatkan ketidaksesuaian pada nilai Min dari
keseluruhan proses yang dilakukan. Sedangkan pada nilai Max untuk kesuluruhan
hasilnya sesuai dengan metadata dalam artian tidak melebihi batas maksimumnya.
Hal ini disebabkan karena adanya kesalahan dari awal proses melakukan
praktikum ini, baik itu dalam proses layer stacking maupun dalam proses
radiometrik ini sendiri yang bisa jadi salah dalam memasukkan rumus yang ada
pada band math.

17
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan beberapa praktikum modul koreksi radiometrik ini, kita


dapat menarik kesimpulan yaitu :
1. Dalam proses melakukan praktikum modul ini praktikan melakukan proses
koreksi geomterik menggunakan software ENVI 5.1. Sebelum melakukan proses
koreksi radiometrik, terlebuh dahulu harus melakukan proses layer stacking.
2. Dari hasil yang didapatkan, untuk keseluruhan nilai Max itu sesuai dengan
batasan maksimum dari metadata sedangkan nilai Min itu semuanya melebihi
batas minimum pada metadata yang mana ini mungkin disebabkan dari awal
proses pengerjaan yang kurang teliti.
3. Dalam proses koreksi radiometrik ini kita mendapatkan nilai radian dan
reflektan yang memiliki ketentuan batas maksimum dan batas minimum
berdasarkan metada.

5.2 Saran

1. Hendaknya sebelum melakukan praktikum, modul sudah harus dibagikan


agar sewaktu praktikum sudah ada byangan harus melaukan apa.
2. Jika bisa ada tutorial video pengerjaan praktikum agar memudahkan
praktikan dalam pengerjaan dirumah..
3. Dalam melakukan proses penentuan titik harus dilakukan dengan teliti agar
hasil nilai radiaj dan reflektannya sesuai dengan metadata.

18
DAFTAR PUSTAKA

Modul 2 Praktikum Penginderan Jauh KOREKSI GEOMETRIK DAN KOREKSI


RADIOMETRIK
https://www.studocu.com/en/document/universitas-diponegoro/koreksi-radiometri
/summaries/koreksi-radiometrik/3209463/view
https://www.academia.edu/27473716/KOREKSI_GEOMETRIK_DAN_RADIO
METRIK_PADA_CITRA_LANDSAT

19

Anda mungkin juga menyukai