ABSTRACT
One of potential material that could be the raw material of bioethanol is pineapple
peels. Pineapple peels is one of the biggest agricultural wastes in Indonesia, especially for
Riau Province. Pineapple peels could be raw material for bioethanol production due to
contains of fiber, carbohydrate and glucose. The purposes of this research are for making
bioethanol from pineapple peel by using Simultaneous Sacharification and Fermentation
Process (SSF) for finding the maximum inoculums concentration and the best time for
fermentation process. The variations of inoculums are 5%, 7%, 10%, 12% and 15%. Then the
variations for fermentation time are 2, 3, 4 and 5 days. The consists of bioethanol were tested
by using alcoholmeter. From this research, the highest value of bioethanol is 14% or equal
to 110,502 mg/ml, for variations at 10% inoculums and 4 days fermentation process.
Inokulum
Fermentasi keadaan
Persiapan padat
Bahan Dasar
Sentrifugasi Biomassa
Persiapan yeast
inokulum
Filtrat
Sakarifikasi
Fermentasi
Serentak Enzim Selulase
Suhu ruang, pH =
5
Uji
Bioetanol
5%
pembuatan inokulum dan nutrisi untuk 14 Inokulum
proses fermentasi bioetanol. Setelah itu 12 7%
dilakukan pembuatan bioetanol dengan 10 Inokulum
8 10%
metode sakarifikasi dan fermentasi secara 6 Inokulum
12%
serentak, penelitian ini dilakukan untuk 4
Inokulum
menentukan pengaruh konsentrasi inokulum 2 15%
0
terhadap konsentrasi bioetanol yang dihasil 0 1 2 3 4 5 6
dengan variasi konsentrasi inokulum 5%, Waktu Fermentasi (hari)
7%, 10%, 12% dan 15% terhadap volume
substrat. Proses hidrolisis dibantu dengan Gambar 3.1. Hubungan Konsentrasi Inokulum dan
Waktu Fermentasi Terhadap Kadar
enzim selulase dan proses fermentasi Bioetanol %(v/v) yang Dihasilkan.
Dari Gambar 3.1, dapat dilihat grafik yang dipakai untuk perkembangan
hubungan konsentrasi inokulum dan waktu mikroorganisme juga semakin besar,
fermentasi terhadap kadar bioetanol yang sehingga jumlah produk yang dihasilkan
diperoleh. Pada awalnya bertambahnya semakin sedikit. Bioetanol dapat bersifat
konsentrasi inokulum akan meningkatkan racun terhadap mikroorganisme, sehingga
kadar bioetanol hasil fermentasi, hal ini dengan terbentuknya produk berupa
terjadi karena dengan semakin banyaknya bioetanol akan mengakibatkan produktivitas
konsentrasi inokulum (Saccharomyces menurun [Yuni, 2013].
cerevisiae) yang berfungsi sebagai
biokatalisator dalam mengkonversi substrat 3.2 Pengaruh Waktu Fermentasi
(gula) menjadi produk (bioetanol), maka Terhadap Kadar Bioetanol yang
bioetanol yang dihasilkan juga semakin Dihasilkan
banyak [Suyandra, 2007]. Hal ini Waktu fermentasi adalah waktu yang
dikarenakan % konsentrasi inokulum dibutuhkan oleh Saccharomyces cerevisiae
dipengaruhi fase lag (fase adaptasi), dimana untuk mengubah atau memfermentasi
semakin besar inokulum maka semakin glukosa menjadi bioetanol. Pada proses
pendek fase lag sehingga cepat mencapai fermentasi, waktu fermentasi mempengaruhi
fase eksponensial yaitu yeast tumbuh kadar bioetanol yang dihasilkan. Lamanya
dengan sempurna dan mampu beradaptasi waktu fermentasi pada proses produksi
dengan baik, sehingga glukosa dapat bioetanol sangat mempengaruhi kadar
terkonversi dengan maksimal dan mulai bioetanol yang dihasilkan. Semakin lama
terbentuk produk. Fungsi dari pembuatan waktu fermentasi maka semakin tinggi kadar
inokulum adalah mengurangi fase lag, bioetanol yang dihasilkan. Jika bioetanol
sehingga waktu fermentasi semakin cepat yang terkandung didalam substrat tinggi
dan kadar alkohol yang dihasilkan semakin maka hal ini justru akan berpengaruh buruk
besar pula [Sari, 2009]. terhadap pertumbuhan Saccharomyces
Pada Gambar 3.1, dapat terlihat cerevisiae. Oleh karena itu dibutuhkan lama
bahwa kondisi terbaik pada konsentrasi fermentasi yang tepat untuk proses
inokulum 10% menghasilkan kadar fermentasi bioetanol agar didapatkan kadar
bioetanol yang tertinggi yaitu 14% (v/v) etanol dalam jumlah yang tinggi [Azizah,
pada waktu fermentasi selama 4 hari. 2012].
Sedangkan kadar bioetanol yang dihasilkan Pada penelitian ini, variasi waktu
pada kondisi lain yaitu konsentrasi yang dilakukan adalah 2, 3, 4 dan 5 hari pada
inokulum 5%, 7%, 12% dan 15% yaitu berbagai variasi konsentrasi inokulum.
bervariasi pada rentang waktu fermentasi 2 Tujuannya yaitu untuk mengetahui dan
hari sampai 5 hari. Setelah kondisi optimum memperoleh data pengaruh waktu fermentasi
fermentasi tercapai, bertambahnya terhadap kadar bioetanol yang dihasilkan.
konsentrasi inokulum akan menurunkan Pada Gambar 3.2 berikut memperlihatkan
kadar bioetanol hasil fermentasi, hal ini pengaruh waktu terhadap kadar bioetanol
disebabkan karena selain sebagai proses yang dihasilkan pada berbagai konsentrasi
metabolisme yaitu mengkonversi substrat inokulum.
menjadi produk, mikroorganisme juga
membutuhkan sebagian substrat dan nutrisi
untuk pertumbuhan, baik dalam reproduksi
membentuk sel-sel baru maupun
memperbesar ukuran sel, sehingga tidak
semua substrat terkonversi menjadi produk.
Jadi setelah kondisi optimum fermentasi
tercapai, bertambahnya konsentrasi
inokulum menyebabkan jumlah substrat
Konsentrasi Etanol (%v/v) 16 medium fermentasi dan Saccharomyces
14 cerevisiae adalah jamur yang digunakan
12 2 Hari
10
3 Hari
untuk mengubah glukosa menjadi bioetanol.
8
6
Konsentrasi gula sisa, gula yang habis
4 Hari
4 selama proses fermentasi ditunjukkan
2 5 Hari
0 dalam Gambar 3.3.
0 2 4 6 8 10 12 14 16 2000 Inokulum