Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ANATOMI

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


1.PUTRI INDAH SYAHFITRI(1910702068)
2.SHEILA RINDU PRAMESWARI(1910702061)
KELAS: B

1.Kemampuan melompat pemain volly


Kemampuan melompat seorang pemain volly dipengarui oleh kekuatan otot tungkai pemain
tersebut.
tungkai terdiri dari tungkai atas, yaitu pangkal paha sampai lutut, dan tungkai bawah yaitu lutut
sampai kaki.)
otot tungkai atas terdiri dari:
(1) M. abductormaldanus sebelah dalam,
(2) M. abductorbrevis sebelah tengah,
(3) M. abductorlongus sebelah luar, ketiga otot tersebut bersatu disebut,
(4) M. abductorfemoris. Fungsinya untuk gerakan abduksifemur,
(5) M. rektusfemuris,
(6) M. vastuslateraliseksternal,
(7) M. vastusmedialisinternal,
(8) M. vastusintermedial. Keempat otot tersebut berfungsi sebagai ekstensorfemur,
(9) M. bisepsfemoris, otot berkepala dua, fungsinya adalah membengkokkan paha dan
meluruskan tungkai bawah,
(10) M. semimembranosus, fungsinya membengkokkan tungkai bawah,
(11) M. semitendinosus, fungsinya adalah membengkokkan urat bawah serta memutarkan ke
dalam, dan
(12) M. sartorius (otot penjahit), fungsinya eksorotasifemur, memutar ke arah luar pada waktu
lutut mengentul, serta membantu gerakan fleksifemur dan membengkokkan ke luar.
otot tungkai bawah terdiri dari :
1) otot tulang kering depan M. tibialisanterior, fungsinya mengangkat pinggir kaki sebelah
tengah dan membengkokkan kaki.
2) M. ekstensortalanguslongus, fungsinya meluruskan telunjuk ke tengah jari-jari manis, dan
kelingking kaki,
3) otot ekstensi jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu kaki jari,
4) TendoAchillles (M. popliteus), M. fhalanguslongus, fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit
dan membengkokkan tungkai bawah lutut,
5) M. tibialisposterior, fungsinya dapat membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki
sebelah dalam.
Dari penjelasan bagian-bagian otot tungkai di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot
tungkai sangat menentukan dalam melakukan lompatan. Dengan lompatan yang tinggi maka
pukulan bola dapat di capai pada titik tertinggi, sehingga mudah dalam penempatan bola dan
keberhasilan smash.

2. Kekuatan memukul bola tiap pemain voli


A) Panjang lengan adalah jarak yang diukur dari titik acromion pada humerus sampai titik
styloid pada ulna. Pemain bola voli yang baik harus memiliki antara lain anatomis yang baik,
tinggi badan 180 cm ke atas untuk putra dan 160 cm ke atas untuk putri. Penjelasan di atas
mempunyai pemikiran bahwa ukuran lengan seseorang menyesuaikan keadaan tinggi badan.
Semakin tinggi badan seseorang, maka ukuran lengan akan bertambah pula. Keadaan mengenai
ukuran tubuh berupa panjang lengan akan beruntung untuk memperoleh kecepatan gerak lengan.
Karena lengan dengan tuas yang panjang dipengaruhi kecepatan gerakan dan itu sebanding
dengan besarnya radius yaitu panjang lengan seseorang. Jadi makin panjang radiusnya makin
besar juga kecepatan yang diperoleh.
B) Kekuatan otot merupakan salah satu penunjang bagi seseorang untuk mencapai prestasi
maksimal. Pada olahraga yang menggunakan otot lengan seperti bolavoli, kekuatan otot lengan
ini sangatlah penting karena di dalam teknik dasar bolavoli seperti servis, passing, smash dan
lain-lain sangatlah di butuhkan. Maka tidak mungkin seorang pemain bolavoli akan berprestasi
tanpa menggunakan kekuatan otot lengannya.Otot lengan terdiri atas otot lengan atas dan otot
lengan bawah.
Otot lengan atas terdiri dari :
1) otot-otot fleksor yaitu M. Bisep braki, M. Brakialis, M. Korakobrakialis dan
2) otot ekstensor yaitu M. Trisep braki.
Sedangkan otot lengan bawah terdiri dari :
1) otot ekstensor karpiradialis longus,
2) ekstensor karpiradialis brevis,
3) ekstensor karpi ulnaris,
4) supinator,
5) pronatorteres,
6) fleksor digitorum profundus,
7) ekstensor,
8) digitorum.
Kekuatan otot adalah kemampuan otot yang menggunakan tenaga maksimal, untuk mengangkat
beban. Otot-otot yang kuat dapat melindungi persendian yang dikelilinginya kemungkinan
terjadinya cidera karena aktivitas fisik. Kekuatan otot lengan di dalam servis dibutuhkan untuk
mengontrol kekerasan pukulan atau jauh dekatnya hasil servis, sehingga bola dapat diarahkan
pada bidang yang diinginkan. Semakin kuat lengan pemukul maka semakin mudah dalam
mengontrol kekerasan pukulan atau jauh dekatnya hasil servis, sehingga bola dapat diarahkan
pada bidang yang diinginkan.

3.Tingkat kelelahan pemain yang berbeda-beda


Tingkat kelelahan pemain volly yang berbeda-beda dipengaruhi oleh perkembangan usia seorang
atlet,bawaan genetik secara genetik yang berhubungan dengan gen yang diusung oleh orang tua
atlet,mekanisme pengendalian koordinasi sistem saraf pusat serta kemampuan psikis.

1. Kekuatan (Strength)

Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam


mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Kekuatan merupakan dorongan otot
yang dilakukan untuk memberikan perlawanan kebenda yang bergerak atau benda yang tidak
bergerak. Dalam kekuatan mempunyai peranan yang penting, karena kekuatan adalah daya
penggerak setiap aktivitas, pencegah cidera dan salah satu cara untuk syarat peningkatkan prestasi.

2.Daya Tahan (endurance)

Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang
beruntutan atau berulang-ulang terhadap suatau beban submaksimal dalam jangka waktu tertentu
. Dalam hal ini, menurut M. Sajoto daya tahan dibagi menjadi dua macam, yaitu : Daya tahan
umum dan Daya tahan otot (local endurance) yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan
ototnya untuk berkontraksi secara terus – menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban
tertentu.

3. Daya Otot (Muscular power)

Dimana kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang


dikerahkan dalam waktu yang sependek pendeknya. Daya otot dipengaruhi oleh kekuatan otot,
kecepatan kontraksi otot sehingga semua faktor yang mempengaruhi kedua hal-hal tersebut akan
mempengaruhi daya otot. Jadi daya otot adalah kualitas yang memungkinkan otot atau sekelompok
otot untuk melakukan kerja fisik secara tiba-tiba. Sering disebutkan bahwa daya otot yaitu daya
ledak otot. Orang yang sering melakukan aktifitas fisik membuat daya ototnya menjadi baik. Daya
otot dipengaruhi oleh kekuatan otot dan kecepatan kontraksi otot sehingga semua faktor yang
mempengaruhi kedua hal tersebut akan mempengaruhi daya otot.

4. Kecepatan (Speed)

Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan


dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Menurut Widiastuti
menjelaskan bahwa “ kecepatan adalah kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya “. Oleh karena itu seseorang yang mempunyai kecepatan
tinggi dapat melakukan suatu gerakan yang singkat atau dalam waktu yang pendek setelah
menerima rangsang.

5. Kelenturan (Flexibility)

Daya lentur adalah efektivitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktivitas
dengan pengukuran tubuh yang luas. Hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat
fleksibilitas persendian pada seluruh permukaan tubuh.Dengan demikian kelentukan berarti bahwa
tubuh dapat melakukan gerakan secara bebas. Tubuh yang baik harus memiliki kelentukan yang
baik pula. Hal ini dapat dicapai dengan latihan jasmani terutama untuk penguluran dan kelentukan.
Faktor yang mempengaruhi kelentukan adalah usia dan aktifitas fisik pada usia lanjut kelentukan
berkurang akibat menurunnya aktifitas otot sebagai akibat berkurang latihan (aktifitas fisik).

6. Kelincahan (Agility)

Kelincihan merupakan salah satu komponen kesegaran jasmani yang sangat diperlukan
pada semua aktivitas yang membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh.Kelincahan adalah
kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu, seseorang yang mampu mengubah satu
posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kelincahannya
cukup baik.

7. Keseimbangan (balance)

Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan organ-organ syaraf


otot. Keseimbangan juga merupakan kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang pada saat
melakukan gerakan tergantung pada kemampuan integrasi antara kerja indera penglihatan, kanalis
semisis kuralis pada telinga dan reseptor pada otot. Diperlukan tidak hanya pada olah raga tetapi
juga dalam kehidupan sehari-hari.

8.Koordinasi (coordination)
Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan ke
dalam pola garakan tunggal secara efektif .Jadi apabila seseorang itu mempunyai koordinasi yang
baik maka ia akan dapat melaksanakan tugas dengan mudah secara efektif.

9. Ketetapan (accuracy)

Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakan-gerakan bebas


terhadap suatu sasaran, sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu obyek
langsung yang harus dikenai dengan salah satu bidang tubuh . Dengan latihan atau aktivitas
olahraga yang menuju tingkat kesegaran jasmani maka ketepatan dari kerja tubuh untuk
mengontrol suatu gerakan tersebut menjadi efektif dan tujuan tercapai dengan baik.

10. Reaksi (reaction)

Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam


menghadapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau rasa lainnya. Status kondisi
fisik seseorang dapat diketahui dengan cara penilaian bentuk tes kemampuan. Reaksi dapat
dibedakan menjadi tiga macam tingkatan yaitu reaksi terhadap rangsangan pandang, reaksi
terhadap pendengaran dan reaksi terhadap rasa.

4. Akurasi penempatan bola


Ketepatan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Faktor internal
adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri subjeksehingga dapat dikontrol oleh subjek.
Faktor eksternal dipengaruhi dari luar subjek, dan tidak dapat dikontrol oleh dari subjek. Faktor-
faktor penentu baik tidaknya ketepatan (accuracy) adalah:
a) koordinasi tinggi
b) besar kecilnya sasaran
c) ketajaman indera dan pengaturan syaraf
d) jauh dekatnya sasaran
e) penguasaan teknik yang benar akan mempunyai sumbangan baik terhadap ketepatan
mengarahkan gerakan
f) cepat lambatnya gerakan
g) feeling dan ketelitian
h) kuat lemahnya suatu gerakan
Dari uraian di atas, dapat kita ketahui bahwa ketajaman indera dan pengaturan syaraf sangat
mempengaruhi ketepatan(accuracy) dalam permainan bola voli. Selain itu, kuat lemahnya suatu
gerakan lengan seseorang juga dapat mempengaruhi akurasi penempatan bola.

5. Kecepatan pemain meraih bola


Sama halnya dengan akurasi ketepatan bola, kecepatan pemain meraih bola juga dipengaruhi
oleh koordinasi mata-tangan dan syaraf.
Pada saat mengantisipasi datangnya bola, dibutuhkan kecermatan pandangan dan sinkronisasi
syaraf di otak. Dengan kemampuan koordinasi mata-tangan dan syaraf yang baik akan
mendukung keberhasilan passing bawah yang sempurna, sehingga passing yang dihasilkan akan
tepat sasaran.

Anda mungkin juga menyukai