Anda di halaman 1dari 63

Semester I

MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

MODUL VII
Sistem Endokrin, fungsi neuro endokrin dan hipotalamus

A. Capaian Pembelajaran
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat
Menjelaskan tentang sistem endokrin, fungsi neuro endokrin dan fungsi
hipotalamus.

B. Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat memahami
dan menjelaskan materi sistem endokrin, fungsi neuro endokrin dan fungsi
hipotalamus yang meliputi ;
1. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar endokrin
2. Mekanisme umpan balik hormone
3. Hormon yang bergubungan dengan system reproduksi

C. Materi
Sistem endokrin meliputi sistem dan alat yang mengeluarkan hormon atau alat
yang merangsang keluarnya hormon yang berupa mediator kimia. Sistem
endokrin berkaitan dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh. Kedua sistem ini bekerja sama untuk mempertahankan homeostasis.
Sistem endokrin bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui
neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.

Kelenjar terdiri dari dua tipe yaitu endokrin dan eksokrin. Kelenjar endokrin
melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.Kelenjar endokrin terdapat pada
pulau Langerhans, kelenjar gonad (ovarium dan testis), kelenjar adrenal, hipofise,
tiroid dan paratiroid. Sedangkan kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke
dalam duktus pada permukaan tubuh seperti kulit dan organ internal (lapisan
traktus intestinal-sel APUD).

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Hormon berfungsi untuk membedakan sistem saraf pusat dan sistem reproduktif
pada janin yang sedang berkembang, merangsang urutan perkembangan,
mengkoordinasi sistem reproduksi, memelihara lingkungan internal secara
optimal dan melakukan respon korektif dan adaptif ketika terjadi kedaruratan.

Terdapat dua klasifikasi pembagian hormon yaitu hormon yang larut dalam air
dan lemak. Hormon yang larut dalam air yaitu insulin, glukagon, hormon
adrenokortikotropik (ACTH) dan gastrin. Hormon yang larut dalam lemak yaitu
steroid (estrogen, progesteron, testoteron, aldosteron, glukokortikoid) dan tironin
(tiroksin).

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Yang termasuk kelenjar endokrin adalah :

- Hipotalamus - pulau Langerhans


- hipofisis anterior dan posterior - anak ginjal,kortex dan medula
- tiroid - gonad (ovarium dan testis)
- paratiroid - sel APUD di lambung,usus,dan
pankreas

HIPOTALAMUS
Hipotalamus terletak di batang otak (enchepalon). Hormon-hormon hipotalamus
terdiri dari :
1. ACRH : Adreno Cortico Releasing Hormon
ACIH : Adreno Cortico Inhibiting Hormon
2. TRH : Tyroid Releasing Hormon
TIH : Tyroid Inhibiting Hormon
3. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon
GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormon
4. PTRH : Paratyroid Releasing Hormon
PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon
5. PRH : Prolaktin Releasing Hormon
PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon
6. GRH : Growth Releasing Hormon
GIH : Growth Inhibiting Hormon
7. MRH : Melanosit Releasing hormon
MIH : Melanosit Inhibiting Hormon.

Hipotalamus sebagai bagian sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi


hormon-hormon hipofise.

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

KELENJAR HIPOFISIS
Hipofisis atau disebut juga glandula pituitaria terletak di sella Tursika, lekukan os
spenoidalis basis cranii, berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm. Terbagi
menjadi lobus anterior dan posterior. Terdiri dari adenohipofisis yang berasal dari
orofaring dan neurohipofisis yang berasal dari sistem kantong Ratke. (Ratke
adalah seorang ahli anatomi asal Jerman).

Hipofise dikenal sebagai master of gland karena kemampuan hipofise dalam


mempengaruhi atau mengontrol aktivitas kelenjar endokrin lain.
Kelenjar Hipofisis Hormon Fungsi

a. Lobus anterior Tiroid stimulating Hormon Merangsang kelenjar tiroid


(TSH)
Adenokortikotropic untuk memproduksi
Merangsang korteks tiroksin
adrenal
Hormon
STH (Somatotropin) / GH untuk
Merangsang pertumbuhan
Prolaktin (PRL)/ Merangsang pembentukan
Follicle Stimulating Memacu perkembangan
Hormone tubulus
Gonadotropin :
Pada wanita
FSH (Folikel Stimulating Merangsang pertumbuhan
Hormon) folikel
Luteinizing Hormone
(LH) Merangsang pematangan
Pada laki- folikel
laki
Interstitial Cell
Stimulating Menstimulasi sel-sel
intertitial testis untuk
menghasilkan testosteron
dan androgen

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

b. Lobus Intermedia Melanosit stimulating Merangasang sel-sel


Hormon ( melanosit
MSH) menghasilkan melanin
(pigmen kulit
c. Posterior Oksitosin Membantu merangsang
Vasopresin/antidiuretik kontraksi
Mengatur penyerapan air pada
hormone (ADH) saluran nefron ginjal

KELENJAR TIROID

Kelenjar tiroid terletak di leher bagian depan tepat di bawah kartilago krikoid,
antara fasia koli media dan fasia prevertebralis. Di dalam ruang yang
sama juga terletak trakea, esofagus, pembuluh darah besar dan saraf.
Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan melingkarinya dua pertiga
sampai tiga perempat lingkaran. Keempat kelenjar paratiroid umumnya
terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid.

Pada orang dewasa berat tiroid kira-kira 18 gram. Terdapat dua lobus kanan dan
kiri yang dibatasi oleh isthmus. Masing-masing lobus memiliki ketebalan 2 cm
lebar 2,5 cm dan panjang 4 cm. Terdapat folikel dan para folikuler. Mendapat
sirkulasi dari arteri tiroidea superior dan inferior dan dipersarafi oleh saraf
adrenergik dan kolinergik.

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Pembuluh darah besar yang terdapat dekat kelenjar tiroid adalah arteri karotis
komunis dan arteri jugularis interna. Sedangkan saraf yang ada adalah nervus
vagus yang terletak bersama di dalam sarung tertutup di laterodorsal tiroid.
Nervus rekurens terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring.

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin (T4) atau Tetra
Iodotironin. Bentuk aktif hormon ini adalah triyodotironin (T3) yang sebagian
besar berasal dari konversi hormon T4 di perifer dan sebagian kecil langsung
dibentuk oleh kelenjar tiroid. Yodida inorganik yang diserap dari saluran cerna
merupakan bahan baku hormon tiroid. Yodida inorganik mengalami oksidasi
menjadi bentuk organik dan selanjutnya menjadi bagian dari tirosin yang terdapat
dalam tiroglobulin sebagai monoyodotirosin (MIT).

Sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid yaitu
Thyroid Stimulating Hormon (TSH) yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar
hipofisis. Kelenjar ini secara langsung dipengaruhi dan diatur aktifitasnya oleh
kadar hormon tiroid dalam sirkulasi yang bertindak sebagai umpan balik negatif
terhadap lobus anterior hipofisis dan terhadap sekresi hormon pelepas tirotropin
(Thytotropine Releasing Hormon (TRH) dari hipotalamus.
Kelenjar tiroid juga mengeluarkan kalsitonin dari sel parafolikuler. Kalsitonin
adalah polipeptida yang menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat
reabsorbsi kalsium dan tulang.

Fungsi hormon tiroid :


1. Mengatur laju metabolisme tubuh
2. Pertumbuhan testis,saraf ,dan tulang
3. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
4. Menambah kekuatan kontraksi otot dan irama jantung
5. Merangsang pembentukan sel darah merah
6. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernafasan,sebagai kompensasi tubuh
terhadap kebutuhan Oksigen akibat metabolisme

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

7. Antagonis insulin.

Kelenjar Hormon Fungsi

Tiroid Tiroksin ( T4) Meningkatkan metabolisme tubuh


Pertumbuhan fisik
Perkembangan
mental
Kematangan seks
Triidotironin (T3) Mengubah glikogen menjadi gula dalam hati

Kalsitonin
(dihasilkan Distribusi air dan garam dalam tubuh (sama

oleh sel C) dengan peran tiroksin)

Menurunkan kadar kalsium darah

KELENJAR PARATIROID

Kelenjar paratiroid tumbuh di dalam endoderm menempel pada bagian anterior


dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid yang berjumlah 4 buah terdiri dari chief
cells dan oxyphill cells. Kelenjar paratiroid berwarna kekuningan dan berukuran
kurang lebih
3 x 3 x 2 mm dengan berat keseluruhan sampai 100 mg.

Kelenjar paratiroid mensintesa dan mengeluarkan hormon paratiroid (Parathyroid


Hormon,PTH). Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium dalam plasma.
Sintesis PTH dihambat apabila kadar kalsium rendah.PTH bekerja pada tiga
sasaran utama dalam pengendalian homeostasis kalsium,yaitu di ginjal, tulang dan
usus. Di dalam ginjal PTH meningkatkan reabsorbsi kalsium. Di tulang PTH

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

merangsang aktifitas osteoplastik sedangkan di usus PTH meningkatkan absorbsi


kalsium.

KELENJAR PANKREAS

Kelenjar pankreas terletak di retroperitoneal rongga abdomen atas dan terbentang


horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjangnya sekitar 10-20 cm dan lebar
2,5-5 cm. Mendapat asupan darah dari arteri mesenterika superior dan splenikus.
Kelenjar pankreas berfungsi sebagai endokrin dan eksokrin. Sebagai organ
endokrin karena di pankreas terdapat pulau-pulau Langerhans yang terdiri dari 3
jenis sel yaitu sel beta (B) 75 %,sel alfa (A) 20 %,dan sel delta (D) 5 %.Sekresi
hormon pankreas dihasilkan oleh pulau Langerhans. Setiap pulau Langerhans
berdiameter 75-150 mikron.

Sel alfa menghasilkan glukagon dan sel beta merupakan sumber insulin,
sedangkan sel delta mengeluarkan somatostatin, gastrin dan polipeptida pankreas.
Glukagon juga dihasilkan oleh mukosa usus menyebabkan terjadinya glikogenesis
dalam hati dan mengeluarkan glukosa ke dalam aliran darah. Fungsi insulin
terutama untuk memindahkan glukosa dan gula lain melalui membran sel ke
jaringan utama terutama sel otot, fibroblast dan jaringan lemak. Bila tidak ada
glukosa maka lemak akan digunakan untuk metabolisme sehingga akan timbul
ketosis dan acidosis.

Dalam meningkatkan kadar gula dalam darah, glukagon merangsang


glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan
transportasi asam amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis
(pembentukan glukosa dari yang bukan karbohidrat). Dalam metabolisme lemak,
glukagon meningkatkan lipopisis (pemecahan lemak).

Efek anabolik dari hormon insulin adalah sebagai berikut :

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

- Efek pada hepar : meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa,


menghambat glikogenolisis, glukoneogenesis dan ketogenesis
meningkatkan sintesa trigelicerida dari asam lemak bebas di hepar.
- Efek pada otot : meningkatkan sintesis protein, meningkatkan transfortasi
asam amino dan meningkatkan glikogenesis.
- Efek pada jaringan lemak : meningkatkan sintesa trigelicerida dari asam
lemak bebas, meningkatkan penyimpanan trigelicerida dan menurunkan
lipopisis.

Kelenjar Hormon Fungsi

Pankreas • Insulin - Menurunkan kadar gula darah (Mengubah


gula darah
(glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di hati
• Glukagon
- Menaikkan kadar gula darah (mengubah
glikogen menjadi glukosa)

KELENJAR ADRENAL

Kelenjar adrenal terletak di kutub atas kedua ginjal. Kelenjar suprarenal atau
kelenjar anak ginjal menempel pada ginjal. Terdiri dari dua lapis yaitu bagian
korteks dan medula.

Korteks adrenal mensintesa 3 hormon,yaitu :


1. Mineralokortikoid (aldosteron)
2. Glukokortikoid
3. Androgen

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Mineralokortikoid (aldosteron) berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit


dengan meningkatkan retensi natrium dan eksresi kalium. Membantu dalam
mempertahankan tekanan darah normal dan curah jantung.

Glukokortikoid (kortisol) berfungsi dalam metabolisme glukosa


(glukosaneogenesis) yang meningkatkan kadar glukosa darah, metabolisme cairan
dan elektrolit, inflamasi dan imunitas terhadap stressor.

Hormon seks (androgen dan estrogen). Kelebihan pelepasan androgen


mengakibatkan virilisme (penampilan sifat laki-laki secara fisik dan mental pada
wanita) dan kelebihan pelepasan estrogen mengakibatkan ginekomastia dan
retensi natrium dan air.
Kelenjar Adrenal Hormon Fungsi
Korteks Kortison :
Kortikoid mineral Membantu metabolisme garam
natrium dan kalium darah

Glukokortikoid Membantu metabolisme


karbohidrat
Adrenalin/epineprin
Medula Mengubah glikogen dalam otot
menjadi glukosa (dalam darah)

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

KELENJAR GONAD
Kelenjar gonad terbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas

pada minggu pertama. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas

dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH).

Testis terdiri dari dua buah dalam skrotum.Testis mempunyai duafungsi yaitu

sebagai organ endokrin dan reproduksi.Menghasilkan hormon testoteron dan

estradiol di bawah pengaruh LH. Efek testoteron pada fetus merangsang

diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria.Pada masa pubertas akan

merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan

bentuk tubuh,distribusi rambut tubuh,pembesaran laring,penebalan pita

suara,pertumbuhan dan perkembangan alat genetalia.

Ovarium berfungsi sebagai organ endokrin dan reproduksi.Sebagai organ

endokrin ovarium menghasilkan sel telur (ovum) yang setiap bulannya pada masa

ovulasi siap dibuahi sperma.Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi

perkembangan seks sekunder,menyiapkan endometrium untuk menerima hasil

konsepsi serta mempertahankan laktasi.

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Kelenjar Gonad Hormon Berperan Dalam


1) Ovarium pada • Estrogen Menentukan ciri pertumbuhan
wanita kelamin
sekunder
• Progesteron
Penebalan dan perbaikan dinding
uterus
• Testosteron Penebalan dan perbaikan dinding
uterus
2) Testis pada pria
Menentukan ciri pertumbuhan
kelamin sekunder
Merangsang pematangan sperma.

KELENJAR TIMUS

Kelenjar timus berfungsi untuk membentuk hormon thymosin yang berperan


dalam sistem imun (kekebalan) dan secara tidak langsung berperan dalam
pertumbuhan.

Hormon Reproduksi pada manusia


Reproduksi adalah proses penting untuk menghasilkan keturunan sebagai generasi
penerus baru. Proses reproduksi merupakan proses rumit dan dikontrol oleh
berbagai mekanisme, salah satunya oleh sistem hormon. Hormon-hormon yang
berperan dalam reproduksi dan pembentukan ciri kelamin sekunder manusia

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

disebut dengan hormon reproduksi. Hormon-hormon reproduksi pada manusia


adalah sebagai berikut.

Hormon Peran hormon


Pria
Follicle stimulating hormone Merangsang spermatogenesis
(FSH)
Luteinizing hormone (LH) Merangsang sekresi testosteron oleh sel leydig
Testosteron (androgen) Merangsang pembentukan ciri kelamin sekunder pria
(tumbuhnya rambut di beberapa bagian tubuh,
tumbuh jakun, dan suara membesar)
Wanita
Follicle stimulating hormone Merangsang pertumbuhan folikel ovarium dan
(FSH) sekresi estradiol
Luteinizing hormone (LH) Merangsang ovulasi, mengubah folikel menjadi
korpus luteum, dan sekresi estradiol dan progesteron
oleh korpus luteum
Estradiol (estrogen) Merangsang pembentukan ciri kelamin sekunder
wanita (perkembangan buah dada, pinggul, dan suara
lembut), mempersiapkan uterus untuk kehamilan
Progesteron Menyempurnakan uterus untuk terjadinya kehamilan,
membantu menjaga ciri kelamin sekunder wanita
Oksitosin Merangsang kontraksi uterus dan pengeluaran susu
Prolaktin Merangsang produksi susu

D. Ringkasan
Sistem endokrin meliputi sistem dan alat yang mengeluarkan hormon atau
alat yang merangsang keluarnya hormon yang berupa mediator kimia.
Sistem endokrin berkaitan dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bekerja sama untuk
mempertahankan homeostasis. Sistem endokrin bekerja melalui hormon,

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh


ujung-ujung saraf.
Kelenjar terdiri dari dua tipe yaitu endokrin dan eksokrin. Kelenjar
endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.Kelenjar
endokrin terdapat pada pulau Langerhans, kelenjar gonad (ovarium dan
testis), kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid. Sedangkan kelenjar
eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh
seperti kulit dan organ internal (lapisan traktus intestinal-sel APUD).

E. Evaluasi
Evaluasi yang digunakan untuk menilai keberhasilan capaian pembelajaran
digunakan post test (individu) dan rubric (kelompok)
Post Test :
1. Kelenjar yang melepaskan sekresinya kedalam duktus pada permukaan
tubuh seperti kulit dan organ internal disebut dengan kelenjar…
a. Endokrin
b. Eksokrin
c. Hormon
d. System saraf
e. System hipofise
2. Bagian dari system endokrin yang mengontrol sintesa dan sekresi
hormone-hormon hipofise adalah…
a. Hipotalamus
b. Hipofisis
c. Tiroid
d. Gonad
e. Pankreas
3. Bagian dari system endokrin yang menghasilkan hormone insulin dan
glucagon adalah…
a. Hipotalamus
b. Hipofisis
c. Tiroid
d. Gonad
e. Pankreas
4. Bagian dari kelenjar gonad yang menghasilkan hormone testosterone
adalah…
a. Ovarium
b. Timus

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

c. Testis
d. Skrotum
e. Penis
5. Hormon yang berfungsi untuk merangsang kontraksi uterus dan
pengeluaran air susu adalah….
a. FSH
b. LH
c. Estrogen
d. Oksitosin
e. Progesteron

Rubrik (Membuat makalah kelompok)


Membuat makalah masing-masing kelompok dengan materi :
Kelompok 1 : Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan
kelenjar endokrin
Kelompok 2 : Mekanisme umpan balik hormone
Kelompok 3 : Hormon yang bergubungan dengan system
reproduksi
Alat evaluasi yang digunakan adalah rubrik untuk menilai hasil karya
mahasiswa , adapun skor penilaiannya adalah :
Nilai 4 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian baik, tampilan tulisan
dan ukuran penulisan sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas
dalam menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
Nilai 3 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam menampilkan
ilustrasi gambar sesuai dengan pokok bahasan (materi).
Nilai 2 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam menampilkan

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok bahasan (materi).


Nilai 1 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam menampilkan
ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok bahasan (materi).

F. Sumber Pustaka
1. Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8,
penerbit EGC, 2002.
2. Lauralle Sherwood, Fisiologi Manusia, EGC, 2001.
3. Linda J. Heffner dan Danny J. Schust, At a Glance, Sistem Reproduksi,
edisi Kedua, penerbit Erlangga, 2006.
4. Nursalam, BSN, M. Nurse, (2001), Proses dan Dokumentasi
Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

MODUL 11
Proses Metabolisme dan Suhu Tubuh

A. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan tentang proses
metabolisme dan suhu tubuh

B. INDIKATOR
Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan
tentang:
1. Katabolisme dan anabolisme
2. Keseimbangan energi
3. Kalori yang terkandung dalam karbohidrat, lemak dan protein
4. Metabolik rate dan bassal metabolik rate pada wanita hamil
5. Pembentukan panas dalam tubuh dan faktor yang mempengaruhi
6. Pembuangan panas dari tubuh
7. Pengaturan dan terjadinya peningkatan suhu tubuh

C. Materi
Pengertian metabolisme

Metabolisme secara harafiah berarti perubahan, digunakan untuk menyebut semua


transformasi kimiawi dan energi yang terjadi di dalam tubuh.

Manusia memerlukan energi yang berasal dari lingkungannya untuk


kehidupannya.Energy, didefinisikan sebagai kapasitas untuk melakukan
kerja.Sumber energi tubuh adalah karbohidrat, lemak, protein (termasuk vitamin,
mineral dan air).Agar dapat digunakan, sumber energi harus dirubah menjadi ATP
(adenosin triphosphat) melalui bantuan katalisator berupa enzim. ATP merupakan
komponen berenergi tinggi yang diperlukan untuk kontraksi otot dan
melaksanakan fungsi sel yang lain. Perubahan sumber energi dilaksanakan
melalui rantai metabolisme. Energi dalam tubuh dibutuhkan untuk :

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

1. kinerja (bio)-kimiawi, untuk mensintesis komponen sel yang diperlukan,


menempertahankan dan mengubah sumber energi di dalam tubuh,
2. Kinerja mekanis, untuk kerja otot;
3. Transport work pumping of substances across membranes
4. Kinerja elektrokimia, untuk kerja saraf, otot, transpor aktif, pertukaran ion,
membentuk perbedaan konsentrasi ion, dan transmisi impuls syaraf.

Energi dapat dijumpai dalam beberapa macam, antara lain :

1. Energi potensial : adalah kapasitas melakukan kerja,


2. Energi kinetik : adalah energi untuk bergerak,
3. Energi termal : berupa panas (berasal dari transfer energi ke ATP),
4. Energi kimia: adalah energi potential molekules yang dapat diukur dengan
satuan Kalori (=Kal).

Beberapa reaksi kimia yang memerlukan energi ATP hanya menggunakan


beberapa ratus kalori dari 8 kkal yang tersedia untuk kerja, sehingga sisa energi
ini akan dirubah dalam bentuk panas.

Mekanisme umum perubahan zat gizi (karbohidrat, lemak dan protein) menjadi
energi di semua sel pada dasarnya sama, yaitu menggunakan oksigen sebagai
salah satu zat utama untuk membentuk energi. Energi digunakan untuk
membentuk sejumlah besar Adenosine TriPosphate (ATP).Selanjutnya, ATP
tersebut digunakan sebagai sumber energi bagi banyak fungsi sel. ATP merupakan
senyawa kimia labil yang terdapat di semua sel, dan semua mekanisme fisiologis
yang memerlukan energi untuk kerjanya mendapatkan energi langsung dari
ATP.ATP adalah suatu nukleotida yang terdiri dari basa nitrogen adenin, gula
pentosa ribosa dan tiga rantai fosfat.Dua rantai fosfat yang terakhir dihubungkan
dengan bagian sisa molekul oleh ikatan fosfat berenergi tinggi yang sangat labil
sehingga dapat dipecah seketika bila dibutuhkan energi untuk meningkatkan
reaksi sel.

Enzim-enzim oksidatif yang mengkatalis perubahan Adenosine Diphospate (ADP)


menjadi ATP dengan serangkaian reaksi menyebabkan energi yang dikeluarkan
dari pengikatan hidrogen dengan oksigen digunakan untuk mengaktifkan ATPase

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

dan mengendalikan reaksi untuk membentuk ATP dalam jumlah besar dari ADP.
Bila ATP di urai secara kimia sehingga menjadi ADP akan menghasilkan energi
sebesar 8 kkal/mol, dan cukup untuk berlangsungnya hampir semua langkah
reaksi kimia dalam tubuh.

ATP bukan zat yang terbanyak disimpan sebagai ikatan phospate berenergi tinggi
dalam sel, melainkan Creatine Phospate (CP) yang mengandung ikatan phospate
berenergi tinggi lebih banyak (9,5 kkal/mol pada suhu tubuh) terutama di otot. CP
dapat memindahkan energi dengan saling bertukar dengan ATP.Karena itu, CP
merupakan senyawa “bufer/penyangga” ATP.Efek ini berguna untuk
mempertahankan konsentrasi ATP hampir pada tingkat puncak selama CP tetap di
dalam sel.

ATP ↔ ADP (adenosine diphosphate) + P + Energy

ADP ↔ AMP (adenosine monophosphate) + P + Energy

ADP + CP + ENERGY (Input) → ATP + H2O

Dalam produksi energi, terdapat dua macam metabolisme, yaitu:

1. Anaerob (tanpa oksigen), hanya untuk karbohidrat, terjadi di sitosol.


2. Aerob (dengan oksigen), karbohidrat, lemak, dan protein, terjadi di
mitokondria.

Setiap mol glukosa dalam proses anaerob yang terjadi di sitoplasma/sitosol


menghasilkan 2 ATP, sedangkan pada proses aerob yang terjadi di mitokondria
menghasilkan 36 ATP, sehingga total produksinya sebanyak 38 ATP (304
kkal/mol). Tiap mol glukosa dapat memberikan energi sebesar 686 kkal, sehingga
energi yang tersisa dirubah dalam bentuk panas, kecuali di otot yang digunakan
untuk melakukan beberapa bentuk kerja di luar tubuh.Hasil dari proses
metabolisme yang terjadi di otot, berupa kumpulan proses kimia yang mengubah

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

bahan makanan menjadi dua bentuk, yaitu energi mekanik dan energi panas.
Proses dari pengubahan makanan dan air menjadi bentuk energi. Sedangkan untuk
setiap mol lemak menghasilkan 2340 kkal (3,5 kali dibanding glukosa) atau
sebanyak 146 ATP.

C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H20 + ENERGY

Sebagian besar energi yang dirubah menjadi panas digunakan untuk :

• membentuk panas inti di dalam tubuh.


• menyiapkan suhu optimal untuk kerja enzim.
• merenggangkan sistem arteri sehingga menyebabkan reservoar
energi potensial. Pada saat darah mengalir melalui pembuluh darah
kapiler, gesekan dari lapisan darah yang mengalir satu sama lain
terhadap dinding pembuluh mengubah energi ini menjadi panas.
• Simpanan energi kinetik untuk pergerakan molekul-molekul.

Mitokondria dinamakan “pusat energi” bagi sel, karena menyaring energi dari zat
gizi dan oksigen dan selanjutnya menyediakan sebagian besar energi (95%) yang
diperlukan agar sel dapat melakukan fungsinya.Jumlahnya dalam setiap sel
berbeda (dari puluhan sampai ribuan), tergantung pada jumlah energi yang
diperlukan oleh setiap sel, dan mitokondria mengadakan replikasi sendiri sampai
tercapai jumlah yang dapat memenuhi kebutuhan energi sel.

Di dalam sel, bahan makanan secara kimia bereaksi dengan oksigen dibawah
pengaruh berbagai enzim yang mengawasi kecepatan reaksi dan menyalurkan
energi yang dikeluarkan dalam arah yang tepat.Energi yang dihasilkan
membentuk ATP, yang kemudian ditransfer keluar mitokondria menuju semua
bagian sitoplasma dan nukleoplasma.Adapun, energi digunakan untuk memberi
tenaga pada fungsi-fungsi sel. Oleh karena itu, ATP dinamakan sebagai bentuk
energi sel karena dapat disimpan dan dibentuk kembali.

Berdasarkan hukum termodinamik I – Jumlah energi selalu tetap, tidak dapat


dibuat atau dihilangkan, tetapi dapat dirubah bentuk.Perubahan bentuk (konversi)

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

energi umumnya bersifat reversibel.Berdasarkan energi panas yang dihasilkan


energi dapat dikelompokkan dalam (1) Endergonic – energi panas berada di dalam
tubuh; dan (2) Exergonic – energi panas dikeluarkan dari dalam tubuh.

Jalur Reaksi Metabolisme

Sebagian besar jalur reaki metabolisme terjadi secara reversibel. Berdasarkan


reaksi metabolisme ini dikelompokkan dalam 2 jenis, yaitu :

(1) Biosynthetic atau ANABOLISME – sintesis molekul menjadi molekul yang


lebih besar; mem-butuhkan energi; dan merupakan reaksi endergonik

(2) Degradative atau KATABOLISME – memecah molekul besar menjadi


mulekul yang lebih kecil; menghasilkan energi; merupakan reaksi eksergonik; dan
respirasi aerobik.

Enzim – merupakan molekul katalitik (biological catalysts); yang berfungsi


mempercepat reaksi bikimiawi; tersusun dari protein dan beberapa dari
RNA.Fungsi enzim semakin meningkat ketika lingkungan sel berada dalam
temperatur, pH dan salinitas yang sesuai dengan kerja masing-masing enzim.

Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme karbohidrat meliputi : (1) Glikolisis (2) Glukoneogenesis, (3)


glikogenolisis, (4) Glicogen synthesis, (5) metabolism Galaktose, (6) metabolism
fruktose and manose, (7) Glyoxylate pathway, dan (8) siklus asam sitrat (Kreb’s).

Metabolisme Lemak

Reaksi metabolisme lemak meliputi : (1) Lipolisis (hormone sensitive lipase), (2)
Carnitine shuttle (fatty acid uptake), (3)Mitochondrial β-oxidation, (4)
Peroxisomal β-oxidation, (5) Glycerol catabolism, (6) Fatty acid synthesis, (7)

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Fatty acid elongation and desaturation, (8) Triacylglyceride synthesis, (9)


Phospholipids biosynthesis, (10) Synthesis and utilization of ketone bodies, (11)
Sphingolipid and ceramide synthesis (lihat teksbook biokimia).

Metabolisme Energi

Reaksi metabolisme energi terjadi melalui : (1) Posporilasi Oksidative, dan (2)
sintesis ATP

Kecepatan Metabolisme

Kecepatan metabolisme adalah jumlah energi total yang dibutuhkan per unit
waktu. Pengukuran kecepatan metabolisme menggunakan Basal metabolic rate
(BMR).BMR adalah kecepatan metabolisme dalam keadaan standar (subjek dalam
keadaan fisik dan dan mental istirahat tetapi tidak tidur dalam temperatur nyaman
dan tidak makan selama 12 jam). Pada kondisi BMR, energi sebagian besar
digunakan untuk mempertahankan kondisi vegetatif tubuh atau untuk aktivitas
kelenjar, jantung, liver, ginjal dan otak.

Proses metabolisme juga dikontrol oleh hormon-hormon. Hormon yang ikut


meregulasi metabolisme adalah hormon tiroid, glukagon, epinephrine,
kortisol, dan hormon pertumbuhan.

1. Hormon Tiroid, dapat meningkatkan konsumsi oksigen dan produksi


panas pada sebagian besar jaringan tubuh, yang disebut dengan efek
kalorigenik, melalui mengurangan produksi ATP
2. Epinephrine, meningkatkan BMR dengan efek kalorigenik. Epinephrine
menstimulasi katabolisme glikogen dan triasilgliserol.

3. Glukagon, merangsang pembongkaran simpanan glukosa hingga gula


darh kembali normal (glikogenolisis), dan meningkatkan penggunaan
lemak (lipolisis).

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

4. Kortisol, menghambat metabolisme lemak dan karbohidrat, dengan


menstimulasi proses glukoneogenesis dan lipolisis, meningkatkan
protein katabolisme, menurunkan penyerapan glukose pada sel otot
dan sel lemak, dan meningkatkan pemecahan triasilgliserol.

5. Growth hormone, menstimulasi pertumbuhan dan anabolisme


protein.

B. REGULASI SUHU TUBUH

Manusia mempunyai komponen dalam menjaga keseimbangan energi dan


keseimbangan suhu tubuh pada kisaran 37,0 ± 2°C, diantaranya adalah
hipotalamus, asupan makanan, kelenjar keringat, pembuluh darah kulit dan
otot rangka.Pemakaian energi oleh tubuh menghasilkan panas yang penting
dalam pengaturan suhu tubuh.Manusia dapat hidup di beberapa wilayah dengan
suhu yang berbeda, oleh karena itu mereka harus terus-menerus mengatur panas
internal untuk mempertahankan suhu tubuh, karena kecepatan reaksi kimia sel
bergantung pada suhu tubuh.Panas yang berlebihan dapat merusak protein sel
(Sherwood, 1996).

Hipotalamus

Hipotalamus adalah bagian yang sangat peka, yang merupakan pusat integrasi
utama untuk memelihara keseimbangan energi dan suhu tubuh. Hipotalamus
berfungsi sebagai termostat tubuh, dengan menerima informasi dari berbagai
bagian tubuh di kulit.Penyesuaian dikoordinasi dengan sangat rumit dalam
mekanisme penambahan dan pengurangan suhu sesuai dengan keperluan untuk
mengorekasi setiap penyimpangan suhu inti dari nilai patokan normal.
Hipotalamus mampu berespon terhadap perubahan suhu darah sekecil 0,01ºC
(Sherwood, 1996).

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Hipotalamus terus-menerus mendapat informasi mengenai suhu kulit dan suhu inti
melalui reseptor khusus yang peka terhadap suhu yang disebut termoreseptor
(reseptor hangat, dingin dan nyeri di perifer).Reseptor suhu sangat aktif selama
perubahan temperatur.Sensasi suhu primer diadaptasi dengan sangat cepat.Suhu
inti dipantau oleh termoreseptor sentral yang terletak di hipotalamus serta di
susunan syaraf pusat dan organ abdomen (Sherwood, 1996).

Di hipotalamus diketahui terdapat 2 pusat pengaturan suhu, yaitu di regio


posterior dan anteror.Regio posterior diaktifkan oleh suhu dingin dan kemudian
memicu refleks yang memperantarai produksi panas dan konservasi
panas.Sedang, regio anterior yang diaktifkan oleh rasa hangat, memicu refleks
yang memperantarai pengurangan panas.

Mekanisme Kehilangan panas

Tubuh akan kehilangan panas melalui mekanisme :

(1) radiation (60%)

Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat seseorang yang

ditempatkan dekat benda yang mempunyai tempratur tubuh lebih rendah

dari tempratur tubuh.tubuh akan mengalami kehilangan panas melalui cara

ini meskipun benda yang lebih dingin tersebut tidak bersentuhan langsung

dengan tubuh.

(2) konduksi (10-15%)

Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh

dengan permukaan yang dingin. Bayi yang diletakkan di atas meja, tempat

tidur atau timbanganyang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas

tubuh akbat proses konduksi

(3) konveksi

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi terpapar

dengan udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang ilahirkan atau

ditempatkan dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami panas.

Kehilangan panas juga dapat terjadi jika ada tiupan kipas angin, aliran

udara atau penyejuk ruangan.

Suhu udara di kamar bersalin tidak boleh kurang dari 20 C dan sebaiknya

tidak berangin.Tidak boleh ada pintu dan jendela yang terbuka.Kipas angin

dan AC yang kuat harus cukup jauh dari area resusitasi.Troli resusitasi

harus mempunyai sisi untuk meminimalkan konveksi udara sekitar bayi.

(4) evaporasi/penguapan air (20-27%).


Evaporasi adalah cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi.
Kehilangan panas terjadi karena meguapnya cairan ketuban pada
permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh bayi tidak segera
dikeringkan. Hal yang sama dapat terjadi setelah bayi dimandikan. Bayi
baru lahir yang dalam keadaan baswah kehilangan panas dengan cepat
melalui cara ini. Karena itu bayi harus dikeringkan seluruhnya, termasuk
kepala dan rambut, sesegera mungkin setelah dilahirkan. Lebih baik lagi
menggunakan handuk hangat untuk mencegah kehilangan panas secara
konduksiKehilangan panas melalui keluarnya cairan tubuh terjadi melalui
(1) Evaporasi air dari kulit, proporsi kehilangan panas 20-27% (±7300-
9700 kJ per jam),

Perspirasi, antara lain melalui kulit/Transepidermal water loss (TEWL), (±


400-500 g/hr pada dewasa muda dalam temperatur kamar) ± 970—1210 kJ
ketika terjadi evaporasi lengkap. Sedang, kehilangan panas melalui respirasi
(1-2% atau 200 g/hr dalam keadaan istirahat). Pada suhu dingin, kerja keras
berguna untuk meningkatkan suhu dan kelembaban tubuh.Kehilangan panas

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

dapat mencapai > 20-25%. Sedang melalui respirasi, tubuh akan kehilangan
air mencapai 8-12 L/mnt sampai 50—60 l/min. Pakaian dapat menghambat
evaporasi melalui kulit.

Refleks pengaturan suhu

Perubahan suhu tubuh dideteksi oleh 2 jenis reseptor, yaitu oleh (1) termoreseptor
di kulit (peripheral thermoreceptors) dan (2) termoreseptor sentral di hipotalamus,
korda spinalis, dll. (central thermoreceptors).Termoreseptor sentral memiliki
umpan balik negatif esensial untuk mempertahankan suhu inti sedang
termoreseptor periper berfungsi menghantar sinyal ke pusat integrasi dingin di
hipotalamus. Hipotalamus melayani seluruh refleks integrasi suhu dan
mengirimkan sinyal kembali melalui saraf simpatis autonom ke kelenjar keringat,
pembuluh darah kulit, kelenjar adrenalis, dan melalui neuron motoris pada otot
skeletal.

Kontrol produksi panas

Perubahan aktivitas otot merupakan kontrol produksi panas utama dan


menurunkan suhu inti. Pada suhu panas, tubuh akan mengurangi gerakan otot,
sedang pada suhu dingin, akan terjadi stimulasi pada gerakan otot yang disebut
dengan menggigil (rhythmical muscle contractions/shivering thermogenesis).

Produksi panas dapat meningkat dan menurun, bahkan dapat meningkat sampai
15-20 kali BMR melalui aktivitas saraf autonomik atau muskular.Sedang,
temperatur tubuh dapat meningkatkan BMR 10-15% (Ganong, 1997; dll).Produksi
panas pada basal metabolic rate (rata-rata BMR pada dewasa muda adalah 75-
110W) dan kerja fisik (otot). Liver dan organ dalam abdominal menghasilkan
50% BMR, otak dan susunan saraf pusat 15-20%, Jantung dan sistem sirkulasi
10% dan pada otot yang istirahat 20-25%.

Efek aktivitas otot pada BMR (Basal Metabolisme Rate) pria dewasa

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

 Istirahat : BMR 75—110W


 Peningkatan tonus otot : BMR 150—200W

 Menggigil : BMR 200—500W

 Bekerja agak keras : BMR 400W

 Bekerja keras : BMR 600—800W

 Olahraga berat dalam waktu pendek atau mencapai: BMR > 2 000W

Produksi panas dapat dipengaruhi oleh :

1. Suhu Lingkungan,
2. Produksi suhu karena makanan – Makan dan makan makanan yang
kaya protein akan menghasilkan peningkatan produksi panas.

3. Aktivitas otot – aktivitas otot akan meningkatkan kontraksi otot. Selama


bergerak atau berolahraga atau menggigil, akan menstimulasi peningkatan
BMR.

1. Regulasi Penyimpanan Energi total tubuh

Simpanan energi = Energi dari sumber makanan – (produksi panas internal+ kerja
luar)

Berat badan diregulasi oleh kalori yang masuk dengan energi yang terpakai.

1. Kontrol asupan makanan – pengaturan asupan makanan dapat


dipengaruhi oleh hormon leptin yang terdapat pada jaringan lemak.
Hormon ini akan merangsang hipotalamus untuk mengurangi asupan
makanan dengan menghambat pelepasan neuropeptida yang
merangsang makan. Hormon leptin penting untuk kontrol jangka
panjang. Sedang kontrol jangka pendek diatur oleh bermacam-

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

macam sinyal seperti hormon insulin, suhu tubuh, jumlah makanan


yang berada di GIT.
2. Kelebihan berat badan dan Obesitas – penurunan kalori dari asupan
makanan akan menurunkan kecepatan metabolisme sehingga dapat
menurunkan kehilangan berat badan, sebaliknya dengan berolahraga akan
mengatur set poin penurunan penyimpanan lemak.

3. Gangguan Konsumsi Makan –Anorexia nervosa adalah keadaan


patologis akibat takut berat badan bertambah sehingga mengurangi jumlah
makan. Keadaan ini akan mengakibatkan penurunan tekanan darah,
turunnya suhu tubuh, dan perubahan sekresi hormon dan dalam keadaan
tertentu dapat menyebabkan kematian; dan Bulemia yaitu keadaan
patologis akibat takut berat badan bertambah dan berusaha mengurangi
asupan makanan. Namun, keadaan ini mengakibatkan orang yang
bersangkutan akan mengalami periode ingin makan banyak secara
berulang-ulang sehingga mengakibatkan banyak ingin muntah, sering
BAK (buang air kecil) dan BAB (buang air besar), dan olahraga.

1. Tinggi, berat dan luas permukaan tubuh,

2. Jenis kelamin dan umur,

4. Kondisi emosional.

Transfer Panas

Transfer panas terjadi melalui (1) radiasi, (2) konveksi, (3) konduksi, (4)
evaporasi (Parsons 1993, Elias & Jackson 1996, Ganong 1997). BAK dan BAB
dapat menurunkan suhu ± 1%.Panas inti ditransfer dari jaringan tubuh ke
permukaan kulit melalui sirkulasi darah dan penghantaran panas jaringan (tissue
conductance).

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Kontrol Kehilangan panas melalui radiasi dan konduksi

Kulit merupakan bagian tubuh yang efektif sebagai insulator pada kontrol
fisiologis, melalui perubahan aliran darah di kulit. Semakin banyak aliran darah
ke kulit maka akan semakin kecil perbedaan dengan suhu lingkugan. Jika,
kapasitas pembuluh darah ke kulit berkurang penghantaran panas ke perifer
semakin kecil, sehingga pengeluaran panas ke lingkungan dapat semakin kecil
juga. Vasokonstriktor karena rangsangan simpatis, akan terinervasi karena suhu
dingin dan akan meningkat ketika suhu meningkat.

Sedang mekanisme perubahan perilaku, seperti tubuh melingkar/mlungker ketika


suhu dingin, akan mengurangi luar permukaan yang terpapar suhu lingkungan
yang dingin, dengan demikian akan menurunkan pembebasan panas tubuh ke
lingkungan (melalui reaksi radiasi dan konduksi) dan menurunkan hantaran suhu
lingkungan ke dalam tubuh. Demikian juga sebaliknya.

Kontrol kehilangan panas melalui Evaporasi

Kehilangan air melalui kulit, kelenjar keringat, dan jalan pernafasan juga dapat
bermanfaat untuk meningkatkan pembebasan panas.

Integrasi mekanisme efektor

Suhu lingkungan yang dapat ditoleransi oleh tubuh melalui vasokonstriksi dan
vasodilatasi di kulit saja saja disebut dengan thermoneutral zone.Di bawah atau di
atas zona ini tubuh masing-masing harus meningkatkan produksi panas atau
meningkatkan pengeluaran panas.

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Aklimatisasi Suhu

Perubahan keringat, baik dalam volume dan komposisi ditentukan adaptasi


terhadap kenaikan temperatur. Sodium yang hilang keringat akan berkurang
karena peningkatan reabsorbsi akibat sekresi aldosteron.

Tabel 1. Mekanisme efektor terhadap regulasi suhu

STIMULASI DINGIN
Penurunan kehilangan panas 1. Vasokronstriksi pembuluh darah kulit, terutama
ekstri-mitas

2. Penurunan luas permukaan tubuh yang kontak


dengan suhu dingin (bersedekap,
mlungker(jw)/ a protective “fetal” position)

3. Pilo ereksi

1. Tindakan (Menghindari terpapar dingin, jaket,


berselimut, menaikkan suhu ruang, minuman
hangat, dll)
1.
Peningkatan produksi panas 1. Peningkatan tonus otot,

2. Peningkatan tekanan darah

3. Menggigil dan meningkatkan aktivitas otot


volunter

4. Meningkatkan sekresi epinefrin,

5. Meningkatkan rasa lapar


Adaptasi Autonomik toleransi dingin 1. Adaptasi psikologis

2. Adaptasi SSP (susunan saraf pusat)

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

3. Aklimatisasi dingin

4. Membiasakan diri hidup di tempat dingin


STIMULASI PANAS
Peningkatan kehilangan panas 1. Vasokronstriksi pembuluh darah kulit

2. Berkeringat

3. Tindakan (menurunkan suhu ruang,


menggunakan pakaian yang minim/tipis, dll)

Demam dan hipertermia

Demam adalah peningkatan suhu tubuh karena pengaturan ulang termostat di


hipotalamus.Suhu tubuh selalu diusahakan untuk dipertahankan.Pada umumnya,
demam disebabkan oleh infeksi dan stres. Pengaturan termostat tubuh akan
menimbulkan sensasi dingin di seluruh tubuh, yang kadang akan menunjukkan
kedinginan dan menggigil. Jika rekaman dalam termostat dihentikan, maka
demam akan berhenti dan tubuh akan merasa hangat kembali.

Termostat dapat dihentikan oleh biochemical messengers, yang disebut


endogenous pyrogen (EP), yang terdiri dari interleukin (IL-1 dan IL-6) yang
dikeluarkan dari makrofag, yang diaktivasi oleh hipotalamus. Stimulasi
peningkatan suhu tubuh ditimbulkan oleh infeksi dan olahraga.

Peningkatan produksi panas tubuh akan mengakibatkan peningkatan konsumsi


oksigen, produksi karbon dioksida dan peningkatan curah jantung. Jika terjadi
peningkatan suhu tubuh maka konsumsi oksigen ke otak akan menurun, akibat
terjadinya peningkatan konsumsi oksigen pada organ lain tentunya akan
menyebabkan iskemik yang meluas.

Menurut Molton (2005), respon tubuh terhadap hipertermi seperti demam dan
terjadinya peningkatan aliran darah ke otak dapat mengakibatkan peningkatan
tekanan intra-kranial (TIK). Peningkatan tekanan intra-kranial sering

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

menyebabkan kematian.Untuk itu, perlu sekali dilakukan kontrol terhadap


peningkatan suhu untuk menghindari peningkatan tekanan intra kranial dan
perluasan area iskemik.

Manfaat menurunkan suhu inti untuk menghindari kerusakan yang luas dan
komplikasi pada otak. Menurut Dr. Ginsberg, variasi temperature sangat erat
kaitannya dengan injuri neuronal meliputi penurunan pengeluaran glutamate,
mekanisme radikal bebas, depolarisasi iskemik, dan aktifitas kinase, terjaganya
aliran darah ke otak dan sitoskeleton, serta penekanan mekanisme inflamasi.
Berdasarkan hasil penelitian, penurunan suhu dapat meningkatkan kadar
glutamate dan menghindari perluasan iskemik dengan adanya hidroksil radikal.

Menurut Steiner, penurunan temperature otak dapat dilakukan dengan


menurunkan suhu kulit atau suhu sentral/inti. Meskipun target dan lamanya
pendinginan masih diperdebatkan tetapi terapi hipotermi sangat mudah dilakukan
dan aman. Penurunan suhu permukaan atau suhu kulit dapat dilakukan dengan
memberikan alkohol (+air), selimut pendingin dan matras pendingin. Metode ini
dapat dilakukan selama 3,5-6,5 jam untuk menurunkan suhu inti sampai 32ºC.

Heat Exhaustion dan Heat Stroke

Panas yang hebat (Heat Exhaustion)dapat menyebabkan kolaps karena hipotensi,


akibat (1) penurunan volume plasma darah akibat semakin besarnya volume
pengeluaran keringat, sehingga akan menurunkan CO jantung; dan (2) dilatasi
berlebih pada pembuluh darah kulit sehingga menurunkan resistensi perifer.
Sedang, serangan panas (heat stroke) akan menyebabkan rusaknya sistem regulasi
panas di otak, sehingga suhu tubuh menjadi semakin panas. Hal ini akan
mengakibatkan umpan balik positif, yang mengakibatkan semakin meningkatnya
suhu tubuh, meningkatnya metabolisme tubuh dan produksi panas yang terus
berlangsung. Keadaan ini akan menunjukkan gejala kolaps, tidak sadar, delirium,
seizures. Serangan ini diakibatkan oleh overesktensi panas lingkungan.

BASAL METABOLIC RATE (BMR)

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate (BMR) adalah
kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses
tubuh yang vital. Kebutuhan energi metabolisme basal termasuk jumlah energi
yang diperlukan untuk pernapasan, peredaran darah, pekerjaan ginjal, pankreas,
dan lain-lain alat tubuh, serta untuk proses metabolisme di dalam sel-sel dan
untuk mempertahankan suhu tubuh. Kurang lebih dua pertiga energi yang
dikeluarkan seseorang sehari digunakan untuk kebutuhan aktivitas metabolisme
basal tubuh. Angka metabolisme basal dinyatakan dalam kilokalori per kilogram
berat badan per jam. Angka ini berbeda antar orang dan mungkin pada orang yang
sama bila terjadi perubahan dalam keadaan fisik dan lingkungan.
Perhitungan BMR dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu luas permukaan
tubuh, jumlah jam tidur, aktivitas, status hamil dan menyusui, hormon, usia, seks,
jenis kelamin, demam, lapar, dan status kesehatan. BMR awal dapat diketahui
dengan menghitungnya dengan perhitungan:

BMR awal = BP x 24 jam x 1 kkal

Adapun dasar perhitungan BMR yaitu:

1. Berat perhitungan (BP)

Keterangan:
BI = Berat Ideal

BN = Berat Nyata

2. Jumlah kalori per hari


3. Faktor Lain:
a. Aktivitas dan kesehatan

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Tingkat Aktivitas Jenis Aktivitas Kebutuhan Kalori


Istirahat Tidur, berbaring, duduk, nonton+ 20%
TV.
Ringan Menulis, menjahit, mencuci+ 30%
piring, menghias ruangan.
Sedang Mencuci baju tanpa mesin cuci,+ 40%
menyetrika berdiri, mengepel
lantai.
Berat Menggergaji pohon dengan+ 50%
gergaji tangan, menarik beca,
bersepedah jauh.

Untuk menghitung kalori aktivitas = Kebutuhan Kalori x BMR Netto


b. Hamil ( +300 kkal)
c. Menyusui ( +500 kkal)
d. Jumlah jam tidur (Lama tidur x BP x 0,1 kkal)

4. Pengaruh dinamik khusus makanan (SDA)

Basal Metabolic Rate/BMR) adalah energi yang dibutuhkan untuk


mempertahankan fungsi fisiologis normal pada saat istirahat.

 Kebutuhan energi pada keadaan normal untuk laki-laki dewasa berkisar antara
1.900–2.700 Kal/hari, sedangkan pada wanita antara 1.700–2.100 Kal/hari.

 Faktor yang mempengaruhi BMR


1. Makanan

Makanan kaya protein akan lebih meningkatkan BMR daripada makanan kaya
lipid atau kaya karbohidrat. Hal ini mungkin terjadi karena deaminasi asam amino
terjadi relatif cepat.
2. Status hormon tiroid

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Hormon tiroid meningkatkan konsumsi oksigen, sintesis protein, dan degradasi


yang merupakan aktivitas termogenesis. Peningkatan BMR merupakan hal yang
klasik pada hipertiroid, dan menurun pada penurunan kadar tiroid
3. Aktivitas saraf simpatis.

Pemberian agonis simpatis  juga meningkatkan BMR.Sistem saraf simpatis


secara langsung melalui nervus vagus ke hati mengaktivasi pembentukan glukosa
dari glikogen.Sehingga aktivitas saraf simpatis meningkatkan BMR.
4. Latihan

Latihan membutuhkan kalori ekstra dari makanan. Jika s/ makanan lebih banyak
mengandung energi, maka berat badan akan meningkat. Jika penggunaan energi
lebih banyak dari yg tersedia dlm makanan, maka tubuh akan memakai simpanan
lemak yang ada dan mungkin akan menurunkan berat badan.

5. Umur & faktor lain

BMR seorang anak umumnya lebih tinggi daripada orang dewasa, krn anak
memerlukan lebih banyak energi selama masa pertumbuhan.Wanita hamil &
menyusui juga memiliki BMR yang lebih tinggi.Demam meningkatkan BMR.
Orang yg berotot memiliki BMR lebih tinggi daripada orang yg gemuk

 Ada beberapa metode yang digunakan untuk menentukan energi untuk BMR, yaitu:

1. Harris dan Benedict (1919): untuk anak dan dewasa


Wanita : BMR = 655 + 9,6 B + 1.8 T - 4.7 U
Pria : BMR = 66 + 13.7 B + 5.0 T – 6.8 U
U = umur (tahun) B= berat badan (kg) T= Tingga badan (cm)

2. Individu dengan berat badan dan tinggi badan normal


Wanita : BB (kg) x 0,95 kkal x T (jam)

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Pria : BB (kg) x 1.00 kkal x T (jam)


BB = berat badan T = waktu/jam

3. Cara sederhana/cepat:
Wanita : BMR = 25 kkal x W (kg)
Pria : BMR = 30 kkal x W (kg)
W = berat badan
4. Cara FAO/WHO:
Tabel 1. Cara FAO/WHO (1985); sesuai umur dan jenis kelamin

Kelompok umur BMR (kkal/hari)


Laki-laki Perempuan
(tahun)
0–3 60,9 W*) – 54 61,0 W – 51
3 – 10 22,7 W + 495 22,5 W + 499
10 – 18 17,5 W + 651 12,2 W + 746
18 – 30 15,3 W + 679 14,7 W + 496
30 – 60 11,6 W + 879 8,7 W + 829
> 60 13,5 W + 487 10,5 W+ 596
W = berat badan (kg)

5. Menentukan Energi untuk Aktivitas Fisik

Setiap aktifitas fisik mutlak memerlukan.Jumlah energi untuk aktivitas sangat


tergantung dari intensitas atau berat ringan suatu pekerjaan.Semakain berat suatu
pekerjaan, maka jumlah energi yang diperlukan semakin banyak. Energi untuk
aktivitas dapat dihitung dengan mengalikan faktor koreksi sesuai tingkat aktivitas
(tabel 2) dengan energi BMR.

Tabel 2. Perkiraan kebutuhan energi menurut aktivitas (dalam kkal x energi


BMR)
Aktivitas Laki-laki Perempuan
Sangat ringan 1.30 1.30

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Ringan 1.65 1.55


Sedang 1.75 1.70
Berat 2.10 2.00

Tabel 3
Penggolongan Jenis Aktivitas

Ringan Sedang Berat


 Duduk  Memutar baut; Memompa; Mendorong kereta
 Duduk, gerak tubuh & Menggergaji; Mendngkrak; bermuatan
lengan (mis: mengetik)  Menempa besi; menyetrika Mengangkat beban
 (Duduk, gerak tubuh & Mengepel  Mencangkul
kaki (mis: menyetir)  Berdiri, kerja pada mesin  Kerja tambang & baja
 Berdiri, kerja ringan pada Jalan, mengangkat/
 Memotong kayu di hutan
mesin; mendorong beban sedang  Semua pekerjaan yang
 Menulis, menjahit, Menyekop banyak menggunakan otot &
mengecat.  Pelajar, kebanyakan petani,gerakan
 Kerja kantor, toko, rumah memancing, tentara (tdk
 Pandai besi, menebang
tangga (dengan alat latihan/perang). pohon, penarik
Bantu), mengajar  Rumah tangga (tanpa alatbecak/gerobak, kuli
Bantu) bangunan,
 Penari, atlet, tentara aktif

TABEL :
FAKTOR AKTIVITAS DAN FAKTOR TRAUMA ATAU STRESS UNTUK
MENETAPKAN KEBUTUHAN ENERGI ORANG SAKIT
No Aktivitas Faktor No Jenis Trauma/Stress Faktor

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

1 Istirahat di tempat1,2 1 Tidak ada stres, pasien1,3


tidur dalam keadaan gizi
baik
2 Tidak terikat di1,3 2 Stres ringan;1,4
tempat tidur peradangan saluran
cerna, kanker, bedah
efektif, trauma
kerangka moderat
3 Stres sedang: sepsis,1,5
bedah tulang, luka
bakar, trauma kerangka
mayor
4 Stres berat: trauma1,6
multiple, sepsis, dan
bedah multisistem.
5 Stres sangat berat: luka1,7
kepala berat, sindroma
penyakit pernafasan
akut, luka bakar dan
sepsis
6 Luka bakar sangat2,1
berat

Rumus yang digunakan:


Kebutuhan Energi = BMR ideal x faktor aktivitas x faktor trauma/stres.

6. Specific Dynamic Action (SDA)


SDA adalah jumlah energi yang digunakan untuk pencernaan, transportasi dan
penyerapan atau metabolisme makanan atau zat gizi oleh tubuh. SDA setiap zat
gizi berbeda-beda, antara protein, lemak dan karbohidrat. Makanan orang
Indonesia kebanyakan merupakan sumber karbohidrat, berbeda dengan makanan
orang barat yang lebih banyak mengandung sumber lemak atau protein. SDA

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

makanan campuran seperti orang Indonesia rata-rata 10 % dari kalori BMR +


aktivitas.

Contoh:
Seorang wanita berumur 30 tahun dengan berat badan 52 kg dan tinggi badan 158
cm dengan aktivitas ringan. Tentukan kebutuhan energi dalam sehari wanita
tersebut.

Kebutuhan energi untuk BMR

a. Harris Benedict:
BMR = 655 + (9.6 x BB) + 1.8 x TB) – (4.7 x Umur)
= 655 + (9,6 52) + (1,8 x 158) – (4,7 x 30)
= 1297,6 kkal (dibulatkan 1298 kkal)

b. Cara cepat:
BMR = 25 kkal x kg BB
= 25 x 52
= 1300 kkal

c. Rumus FAO/WHO:
BMR = 14,7 x 52 + 496 kkal
= 1260,4 kkal (dibulatkan 1260 kkal).

d. Energi untuk aktivitas


= 1.55 kkal x BMR
= 1.55 x 1298 (BMR cara Harris and Benedit)
= 2012 kkal

e. Energi SDA
= 10% (BMR + aktivitas)

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

= 10% (1298 + 2012)


= 331 kkal

Jadi total kebutuhan energi dalam sehari sebanyak 1298 + 2012 + 331 =
3641 kkal
 Contoh kasus:
Laki-laki umur 40 tahun dengan tinggi badan 165 cm dan berat badan 50 kg
dirawat dengan demam karena hepatitis (ringan). Ia harus istirahat di tempat tidur.
Perhitungan kebutuhan energinya adalanya: berat badan ideal adalah 65 kg. faktor
aktivitas = 1,2; faktor stres = 1,4 (stres ringan). Hitung kebutuhan energi total.
1.

BB (kg)
IMT = 18.36
TB (cm)2
2. BMR (cara
cepat) = 30 kkal x BB (kg)
= 30 kkal x 50 = 1500 kkal
3. BB ideal = (TB (cm) – 100) x 1 kg
= 165 – 100 = 65 kg
4. BMR ideal = 30 kkal x BB ideal
= 30 kkal x 65 = 1950 kkal
5. Kebutuhan energi total = BMR x faktor aktivitas x faktor trauma/stress
= 1950 x 1.2 x 1.4
= 3276 kkal.

D. Ringkasan

Mekanisme umum perubahan zat gizi (karbohidrat, lemak dan protein)


menjadi energi di semua sel pada dasarnya sama, yaitu menggunakan
oksigen sebagai salah satu zat utama untuk membentuk energi. Energi
digunakan untuk membentuk sejumlah besar Adenosine TriPosphate
(ATP).Selanjutnya, ATP tersebut digunakan sebagai sumber energi bagi
banyak fungsi sel. ATP merupakan senyawa kimia labil yang terdapat di
semua sel, dan semua mekanisme fisiologis yang memerlukan energi

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

untuk kerjanya mendapatkan energi langsung dari ATP.ATP adalah suatu


nukleotida yang terdiri dari basa nitrogen adenin, gula pentosa ribosa dan
tiga rantai fosfat.Dua rantai fosfat yang terakhir dihubungkan dengan
bagian sisa molekul oleh ikatan fosfat berenergi tinggi yang sangat labil
sehingga dapat dipecah seketika bila dibutuhkan energi untuk
meningkatkan reaksi sel. Enzim-enzim oksidatif yang mengkatalis
perubahan Adenosine Diphospate (ADP) menjadi ATP dengan serangkaian
reaksi menyebabkan energi yang dikeluarkan dari pengikatan hidrogen
dengan oksigen digunakan untuk mengaktifkan ATPase dan
mengendalikan reaksi untuk membentuk ATP dalam jumlah besar dari
ADP. Bila ATP di urai secara kimia sehingga menjadi ADP akan
menghasilkan energi sebesar 8 kkal/mol, dan cukup untuk berlangsungnya
hampir semua langkah reaksi kimia dalam tubuh.

E. Evaluasi
Evaluasi yang digunakan untuk menilai keberhasilan capaian pembelajaran
digunakan post test (teori) dan rubric (praktek)
Post Test :
1. Pada system metabolism sumber energy dengan bantuan katalisator/enzim
akan dirubah menjadi…
a. ADP
b. ATP
c. AMP
d. CP
e. MP
2. Dalam produksi energy, proses metabolisme yang hanya terjadi di sitosol
dan hanya berlaku untuk karbohidrat adalah proses metabolism secara…
a. Katabolisme
b. Anabolisme
c. Biosintetic

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

d. Anaerob
e. Aerob
3. Reaksi metabolism yang didalamnya terjadi proses memecah molekul
besar menjadi molekul yang lebih kecil dan menghasilkan energy disebut
dengan reaksi secara…
a. Katabolisme
b. Anabolisme
c. Biosintetic
d. Anaerob
e. Aerob
4. Seorang wanita berumur 35 tahun dengan berat badan 65 kg dan tinggi
160 cm dalam aktivitas ringan dan keadaan sehat, BMR untuk kasus
tersebut adalah (cara Harris Benedict) adalah…
a. 1400 kkal
b. 1401 kkal
c. 1402 kkal
d. 1403 kkal
e. 1404 kkal
5. Mekanisme kehilangan panas yang terjadi akibat kontak langsung antara
tubuh dengan benda yang permukaanya dingin adalah mekanisme
secara…
a. Radiasi
b. Konduksi
c. Konveksi
d. Evaporasi
e. Perspirasi

Rubrik (Membuat makalah kelompok)


Membuat makalah masing-masing kelompok dengan materi :
Kelompok 1 : Metabolik rate dan bassal metabolik rate pada
wanita hamil
Kelompok 2 : Pembentukan panas dalam tubuh dan faktor yang
mempengaruhi
Kelompok 3 : Pembuangan panas dari tubuh, Pengaturan dan
terjadinya peningkatan suhu tubuh

Alat evaluasi yang digunakan adalah rubrik untuk menilai hasil karya
mahasiswa , adapun skor penilaiannya adalah :
Nilai 4 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

kesinambungan materi antar bab / bagian baik, tampilan tulisan


dan ukuran penulisan sesuai dengan kaidah penulisan,
kreatifitas dalam menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan
pokok bahasan (materi).
Nilai 3 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan pokok bahasan
(materi).
Nilai 2 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
Nilai 1 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).

F. Sumber Pustaka
1. Anderson, PD.(1999). Anatomy Fisiology Tubuh Manusia. Jones and
Barret, Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia. EGC: Jakarta
2. Verrals, Sylvia (1997). Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam
Kebidanan . EGC; Jakarta
3. Pearce, EC. (1999). Anatomi dan fisiologi untuk paramedic.
Gramedia:Jakarta

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Modul XIII
Sistem Perkemihan dan Fungsi Sistem Perkemihan

A. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu mendiskripsikan tentang
system perkemihan dan fungsi system perkemihan.

B. INDIKATOR
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan anatomi dan fisiologi ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra,
filtrasi glumerulus fungsi tubulus.
2. Menjelaskan kelainan kelainan pada system perkemihan
3. Menjelaskan hubungan system perkemihan dengan reproduksi wanita
4. Menjelaskan proses berkemih dan hal yang mempengaruhi
5. Menjelaskan bahan – bahan yang diekskresikan dan yang tidak
diekskresikan kedalam urine

C. DASAR TEORI

Pengertian

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses


penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air
dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

Susunan Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin,
b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung
kemih), c) satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu
urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.

Ginjal (Ren)

Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum


pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3.
Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari
ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dexter yang besar.

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Fungsi ginjal

Fungsi ginjal adalah


a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun,
b) mempertahankan suasana keseimbangan cairan,
c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh,
dan
d) mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin
dan amoniak.

Fascia Renalis terdiri dari:

Fascia renalis terdiri dari


a) fascia (fascia renalis),
b) Jaringan lemak peri renal, dan
c) kapsula yang sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan melekat
dengan erat pada permukaan luar ginjal

Struktur Ginjal

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa,
terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan
medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang
dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari
lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.

Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu


masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis
renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal.
Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing
akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores.

Potongan membujur ginjal

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Jaringan ginjal. Warna biru menunjukkan satu tubulus

Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit
fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal.
Nefron terdiri dari : Glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus
distal dan tubulus urinarius.

PROSES PEMBENTUKAN URIN

Tahap pembentukan urin

1. Proses Filtrasi ,di glomerulus

Terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah


kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen
yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll,
diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate
gromerulus.

2. Proses Reabsorbsi

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa,
sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada


tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila
diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif)
dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.

3. Proses sekresi.

Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke


papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.

Pendarahan

Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai


percabangan arteria renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri
renalis bercabang menjadi arteria interlobularis kemudian menjadi arteri
akuarta. Arteri interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi
arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah
yang meninggalkan gromerulus disebut arteriolae eferen gromerulus yang
kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cava inferior.

Persarafan Ginjal

Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini


berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf
ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.

Ureter

Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke


vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm.
Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak
pada rongga pelvis.

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Lapisan dinding ureter terdiri dari:


1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
2. Lapisan tengah lapisan otot polos
3. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang


mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.

Vesika Urinaria (Kandung Kemih)

Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk


seperti buah pir (kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di dalam
rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis
seperti balon karet.

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Dinding kandung kemih terdiri dari:


1. Lapisan sebelah luar (peritoneum).
2. Tunika muskularis (lapisan berotot).
3. Tunika submukosa.
4. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

Uretra

Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang


berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.

Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Pars Prostatika, yaitu bagian uretra mulai dari muara uretra pada
kandung kemih hingga bagian yang menembus kelenjar prostat. Pada
bagian ini bermuara 2 saluran yaitu duktus ejakulatorius dan saluran keluar
kelenjar prostat.

Pars membranasea yaitu bagian yang berjalan dari puncak prostat di


antara otot rangka pelvis menembus membran perineal dan berakhir pada
bulbus korpus kavernosus uretra.

Pars kavernosa atau spongiosa yaitu bagian uretra yang menembus


korpus kavernosum dan bermuara pada glands penis.

Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm


(Lewis). Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris
dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
D.

Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:


1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika
urinaria. Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter
urethra menjaga agar urethra tetap tertutup.
2. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah
dan saraf.
3. Lapisan mukosa.

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Urin (Air Kemih)

Sifat fisis air kemih, terdiri dari:

1. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari


pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya.
2. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi
keruh.
3. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan
sebagainya.
4. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
5. Berat jenis 1,015-1,020.
6. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari
pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi
reaksi asam).

Komposisi air kemih, terdiri dari:

1. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.


2. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea,
amoniak dan kreatinin.
3. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.
4. Pagmen (bilirubin dan urobilin).
5. Toksin.
6. Hormon.

Mikturisi

Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan


urin. Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

1. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada


dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini
terjadi bila telah tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan
mencetuskan tahap ke 2.
2. Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan
mengosongkan kandung kemih.

Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang)
Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat di
pelajari “latih”. Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika
Urinaria dan gerak spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan
spinchter interna konstriksi. Sistem saraf parasimpatis: impuls
menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi
terjadi MIKTURISI (normal: tidak nyeri).

.Ciri-Ciri Urin Normal


1. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda sesuai dengan
jumlah cairan yang masuk.
2. Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.
3. Baunya tajam.
4. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.

Kelainan-kelainanPadaSistemPerkemihan
Sistemperkemihanataubiasajugadisebutsistem urogenital
adalahsuatusistemdimanaterjadinya proses
penyaringandarahsehinggadarahbebasdarizat-zat yang
tidakdipergunakanolehtubuhdanmenyerapzat-zat yang
masihdipergunakanolehtubuh. Zat-zat yang
tidakdipergunakanolehtubuhlarutdalam air dandikeluarkanberupaurin (air kemih).
Adapunsusunansistemperkemihan (sistemurinaria) di
dalamtubuhmanusiaadalahginjal, ureter, vesikaurinaria,

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

danuretra.Dalamsistemperkemihanini, bisasajaterjadigangguan-
gangguan.Terperinci, gangguan-gangguanituadalahsebagaiberikut.

INFEKSI SALURAN UROGENITAL

Infeksisaluran urogenital umumnyadisebabkanolehbakteri Escherichia


coli.Dapat pula disebabkanoleh Proteus, Klebsiella, dan
Staphylococcus terutamabilasedangterpasangkateter.Padasaluran
urogenital ini, dapatterjadipenyakit, seperti:
1. Sistitis
Sistitisadalahinfeksisalurankemih, yang
lebihbanyakmenyerangwanitadaripadapria,
karenapadawanitamuarauretradan vagina dekatdengandaerah
anal.Faktorresikosistitisadalahbersetubuh, kehamilan,
kandungkemihneurogenis, pemasangankateter, keadaan-
keadanobstruktifdan diabetes mellitus.Apabilaberlanjut,
akanmenyebakankuman-kumannaikdarikandungkemihke pelvis
ginjal, yang disebutdenganpielonefritis.
Penderitasistitisakanmerasakankeluhansepertidisuria
(nyerisaatmiksi), seringberkemih, merasainginberkemihterus,
dansakit di atasdaerahsuprapubis.
2. Pielonefritis
Pielonefritisadalahradang pelvis ginjal.Penyebab paling
seringpenyakitiniadalahkuman yang berasaldarikandungkemih yang
menjalarnaikke pelvis ginjal.Pielonefritisada yang akutdanada yang
menahun.Pielonefritismenahunadaduatipe, yaituPielonefritis yang
disebabkanolehRefluksvesikouretral yang
dapatmenyebabkaninfeksipapilasenyawaperiferdanjaringanparut di
kutubginjal.Dan Pielonefritis yang
disebabkanolehObstruksisalurankemih yang
menimbulkantekanantinggialiranbalik urine, yang
menyebabkaninfeksisemuapapila,

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

jaringanparutginjalmenyebardanpenipisanlapisankorteksginjal.

PENYAKIT GLOMERULAR
1. Glomerulonefritis
Glomerulonefritisadalahsuatupenyakit yang disebabkanolehinfeksi
di nasofaringoleh Streptococcus β-
hemolitik.Lebihseringmenyeranganak-anak, dengangejalayaitu
edema akut, oiguria, proteinuria, urine berwarna,
danbiasadisertaidenganhipertensi.Penyakitinimerupakapenyakitaut
oimunkarenaterbentukantibodi yang merusakmembran basal
gromerulustubuhitusendiri.Penyakitinidapatmenyebabkangagal
ginjal.
2. SindromNefrotik (nefrosis)
Nefrosisdapatmenyebabkanglomerulonefritis, gejala yang
dominanadalahalbuminaria (>3,5 gram/hari). Hilangnya protein
akibatmeningkatnyapermeabilitasmembran basal
glomerulus.Akibatnyaterjadihipoalbuminemia yang menyebabkan
edema generalisata.

OBSTRUKSI SALURAN KEMIH


Obstruksisalurankemihdisebabkanolehhipertrofiprostat,
batuginjaldan tumor
ginjal.Gangguanobstruktifdapatmenyebabkandisfungsiginjalberat
yang meliputihemoragidangagalginjal, bilatidakdiatasi.
HipertrofiProstat
Penyebabnyadidugaketidakseimbanganhormonkelaminpriadanwani
ta, yang terjadinyadenganmeningkatnyausia.
Biasanyatestosteronadalah androgen
utamadalamdarahdanmembentukduametabolit, yaitu:
dihidrotestosterondan β-estradiol. Estradiol adalah steroid yang
memilikisifat-sifatestrogenik.Iabiasanyabekerjasamadengan
androgen,
namundapatbekerjaindependendenganmenimbulkanefekberlawana
ndengan androgen.

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Testosteronsertametabolitnyabekerjasamamenghasilkanhiperplasia
prostat. Padapriadiaatas 60 tahun, testosteron plasma menurun,
namunhipertrofiprostatsudahdapattimbul 10-20
tahunsebelumadanyapenurunankadar plasma itu.

GAGAL GINJAL
PenyakitGagalGinjaladalahsuatupenyakitdimanafungsi organ
ginjalmengalamipenurunanhinggaakhirnyatidaklagimampubeker
jasamasekalidalamhalpenyaringanpembuanganelektrolittubuh,
menjagakeseimbangancairandanzatkimiatubuhseperti sodium
dankaliumdidalamdarahatauproduksi urine.
Penyakitgagalginjalinidapatmenyerangsiapasaja yang
menderitapenyakitseriusatauterlukadimanahalituberdampaklang
sungpadaginjalitusendiri.Penyakitgagalginjallebihseringdialamai
mereka yang berusiadewasa, terlebihpadakaumlanjutusia.
GagalGinjalAkut
Gagalginjalakutadalahsindromklinisdimanafungsiginjal yang
menurundengancepatdalambeberapahariatauminggusehingga
ginjaltidaklagimengekskresikanproduklimbahmetabolisme,
biasanyakarenahipoperfusiginjal.Lajufiltrasi glomerulus
yang menurundengancepatmenyebabkan azotemia (uremia)
yaitu: Peningkatanproduklimbah nitrogen dalamdarah
(kreatinin serum dan nitrogen urea darah/BUN (Blood Urea
Nitrogen)

Gejaladantanda-tandakliniknya, hipotensi, oligria,


ketidakseimbanganelektrolit, anemia, azotemia
( peningkatankreatinin, fosfat, dan urea
dalamdarahakibatpemecahan protein
ototdanketidakmampuanmengekskresikanmetabolit).
Beberapamasalahginjalterjadicepat, misalnyakecelakaan

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

yang
melukaiginjal.Kehilanganbanyakdarahdapatmenyebabkanke
gagalanginjalsecaratiba-
tiba.Beberapaobatdanracundapatmenghentikanpekerjaanginj
al.Penurunanfungsiginjalsecaratiba-
tibainidisebutsebagaikegagalanginjalakut (acute renal
failure/ARF).ARF
dapatmengakibatkankehilanganfungsiginjalsecarapermanen.
Tetapibilaginjaltidakdirusakkansecaraberat,
kegagalanginjalinimungkinpulih.
Nekrosis Tubular Akut
PenyebabNekrosis Tubular Akut (NTA)
adalahiskemiadannefrotoksin.Iskemiaselama 25
menitataukurangberakibatkerusakanringandanmasihreversibel.Iske
mia 2 jammenimbulkankerusakanberat yang irreversibel.
Nefrotoksikberupaantibiotik (aminoglikosida, penisilin,
sefalosporin, tetrasiklin, dansulfonamida), logamberat (sisplatin),
agenradiokontras, toksin endogen (mioglobin, hemoglobin)

GagalGinjalKronik

Perjalanangagalginjalkronikataumenahunmeliputitahap yang
dimulaidenganpenurunancadanganginjal,
selanjutnyaterjadiinsufisiensiginjal, gagalginjal, danterakhir uremia
(tahapterakhirgagalginjal).Keadaanirreversibelditandaidenganfungs
inefron yang
berkurang.Kerusakanginjalberlangsungprogresif.Perjalananmenuju
uremia berlangsungberangsuruntukwaktu yang cukup lama
(beberapatahun).Jikaginjaltakdapatlagimempertahankankeseimban
gancairandanelektrolitmakadiperlukandialisis
(hemodialisisataudialisis peritoneal).

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

BAHAN-BAHAN YANG DIEKSKRESI DAN TIDAK DIEKSKRESI


KEDALAM URINE

Komposisi urine normal. Urine terutama terdiriatas air, urea dannatriumklorida.


Padaseseorang yang menggunakan diet yang rata-rata berisi 80 – 100 gram
protein dalam 24 jam, jumlahpersen air danbendapadatdalam urine
adalahsepertiberikut:

Air 96%
Benda Padat 4 %(terdiriatas urea 2% danproduk
metabolic lain 2%)

Ureumadalahhasilakhir metabolism protein.Berasaldariasam amino yang


telahdipindahammonianya di dalamhatidanmencapaiginjal, dandiekskresikan rata-
rata 30 gram sehari.Kadar ureumdarah yang normal adalah 30 mg
setiapseratusccmdarah, tetapihalinitergantungdarijumlah normal protein yang
dimakandanfungsihatidalampembentukanureum.

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Asamurat.Pada normal asamurat di dalamdarahadalah 2 – 3 mg setiap 100


cm, sedagkan 1,5 – 2 mg setiapharidiekskresikankedalam urine.
Keratin adalahhasilbuangan keratin dalamotot.Produk metabolism
lainmencakupbenda-bendapurin, oksalat, fosfat, sulfat, danuratik.
Elektrolitataugaram, sepertinatriumdankaliumklorida,
diekskresikanuntukmengimbangijumlah yang masukmelaluimulut.
E. Ringkasan
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih).

F. Alat Evaluasi
Evaluasi yang digunakan untuk menilai keberhasilan capaian pembelajaran
digunakan post test (teori) dan rubric (praktek)
Post Test :
1. Proses penyaringandarahsehinggadihasilkanzatzat yang
diperlukanolehtubuhdanzat-zat yang tidakdiperlukanolehtubuhterjadi di…
a. Ginjal
b. Ureter
c. Uretra
d. Kandungkemih
e. VesikaUrinaria
2. Bagian yang menyambungkanantaraginjalkevesikaurinariaadalah…
a. Ren
b. Ureter
c. Uretra
d. Kandungkemih
e. Bladder
3. Panjanguretrapadalaki-lakiberkisarantara…
a. 3 – 6 cm
b. 13 – 16 cm
c. 23 – 16 cm
d. 3 – 16 cm
e. 23 – 26 cm
4. Komposisiterbanyakpada urine normal adalah…
a. Air

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

b. Urea
c. Creatinin
d. Natriumklorida
e. Protein
5. Kelainanpada glomerular yang ditandaidengangejaladominanalbuminaria
(> 3,5 gram/hari) adalah….
a. Glomerulonefritis
b. SindromNefrotik
c. Hipertrofiprostat
d. GagalGinjal
e. Sistitis

Rubrik (Membuat makalah kelompok)


Membuat makalah masing-masing kelompok dengan materi :
Kelompok 1 : Hubungan sistem perkemihan dengan reproduksi
wanita
Kelompok 2 : Kelainan pada sistem perkemihan
Kelompok 3 : bahan-bahan yang diekskresikan melalui urine

Alat evaluasi yang digunakan adalah rubrik untuk menilai hasil karya
mahasiswa , adapun skor penilaiannya adalah :
Nilai 4 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian baik, tampilan tulisan
dan ukuran penulisan sesuai dengan kaidah penulisan,
kreatifitas dalam menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan
pokok bahasan (materi).
Nilai 3 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan pokok bahasan
(materi).
Nilai 2 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok


bahasan (materi).
Nilai 1 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).

Sumber Pustaka
1. Anderson, PD.(1999). Anatomy Fisiology Tubuh Manusia. Jones
and Barret, Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia. EGC:
Jakarta
2. Verrals, Sylvia (1997). Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam
Kebidanan . EGC; Jakarta
3. Pearce, EC. (1999). Anatomi dan fisiologi untuk paramedic.
Gramedia:Jakarta

1
Semester I
MODUL ANATOMI FISIOLOGI 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai