A. Kompetensi Dasar
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat
Menjelaskan perkembangan profesi, pelayanan dan pendidikan bidan secara
nasional dan internasional
B. Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat memahami
dan menjelaskan materi perkembangan profesi, pelayanan dan pendidikan
bidan yang meliputi ;
1. Perkembangan di luar negeri
2. Perkembangan di dalam negeri
C. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengaplikasikan penyusunan makalah sebagai hasil
diskusi dan analisa terhadap masing – masing sub pokok bahasan dalam
perkembangan profesi, pelayanan dan pendidikan bidan.
D. Dasar Teori
1. SEJARAH PELAYANAN KEBIDANAN DI INDONESIA
a. Kehamilan
Semua wanita hamil diadakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
oleh dukun bayi dan dukun memberikan nasehat-nasehat seperti:
Melakukan pantangan :
o Pantangan makanan tertentu
o Pantangan terhadap pakaian
o Pantangan terhadap jangan pergi malam
o Pantangan jangan duduk di muka pintu
o Kenduri
Kenduri pertama kali dilakukan pada waktu hamil 3 bulan
sebagai tanda wanita itu hamil. Kenduri ke dua dilakukan pada
waktu umur kehamilan 7 bulan.
b. Persalinan
Biasanya persalinan dilakukan dengan duduk di atas tikar, di lantai
dukun yang menolong menunggu sampai persalinan selesai. Cara
bekerja dengannya mengurut-ngurut perut ibu. Menekannya serta
menarik anak apabila anak telah kelihatan. Selama menolong dukun
banyak membaca mantra-mantra. Setelah bayi lahir, bayi diciprati
dengan air/dikejutkan dengan memukul suatu benda (keributan ) agar
menangis. Tali pusat dipotong dengan sembilu atau bambu kemudian
tali pusatnya diberi kunyit sebagai desinfektan.
c. Nifas
Setelah bersalin ibu dimandikan oleh dukun selanjutnya ibu sudah
harus bisa merawat dirinya sendiri lalu ibu di berikan juga jamu untuk
peredaran darah dan untuk laktasi.
d. Perawatan bayi
Bayi diurut dan dimandikan oleh dukun selama 40 hari, ramuan tali
pusat tiap hari diganti sampau putus. Tali pusat yang sudah lepas
dibuat jimat atau obat. Bayi ditidurkan disamping ibu dan tidak boleh
dibawa jauah dari rumah sebelum berumur 35 hari. Ubun-ubun
besarnya ditutup dengan tapel. Dilakukan kenduri pada waktu bayi
lahir, 5 hari, saat tali pusat lepas, umur 35 hari, 7 bulan, 1 tahun.
Mencukur anak yang pertama setelah anak berumur 35/40 hari.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
1. Perkembangan Pendidikan
Australia
Florence Nightingale adalah seorang wanita yang dianggap sebagai
pelopor dan tokoh teladan dalam kebidanan dan keperawatan yang mulai
dengan tradisi dan latihan-latihan pada abad 19 pendidikan bidan pertama kali
Australia 1862 dengan lulusan dibekali dengan pengetahuan teori dan praktek
Pendidikan diploma kebidanan dimulai tahun 1893, sejak tahun 1899
hanya bidan dan sekaligus perawat yang terlatih yang boleh bekerjadi
rumah sakit. Sejak tahun terakhir pendidikan bidan di Australia mengalami
perkembangan yang pesat. Dasar pendidikan tradisional hospital base
program berubah menjadi tentiary course of studies menyesuaikan
kebutuhan masyarakat.
Keberadaan bidan di Australia hampir sama dengan keberadaan bidan di
AS. Bidan di Australia didasari pengaruh tehnik medical (pengobatan)
dimana kemandirian bidan masih menurun. ini terlihat dengan adanya
pertolonagn persalinan dibeberapa negara bagian yang tidak ditolong oleh
bidan sehingga di Australia banyak bidan hanya membantu mendampingi
pertolongan persalinan. Pendidikan bidan di Australia dimulai dari perawat
setelah itu mereka melanjutkan ke S1 + S2 kebidanan.
Moscow (Rusia)
Di Moscow sangat sulit dibedakan antara obstetric dengan bidan. Ini
terlihat dari konsep bidan yang sangat independen yaitu tidak tergantung
pada asuhan prenatal, intranatal dan postnatal. Sehingga pelayanan
kebidanan dinegara ini tidak memuaskan
Bangladesh
Di India bidan dikategorikan dari pengalamannya
Penolong persalinan kelas atas (5-10 Persalinan/tahun)
Penolong persalinan pendidikannya tidak tinggi tetapi banyak
pengalamannya 10-20 persalinan/bulan.
Penolong persalinan professional (nurse midwifery)
Pendidikan di Bangladesh dimulai dari 3 tahun perawat + 1 tahun bidan, dan 4
tahun bidan dari SMP.
Adapun tahap pendidikan orientasi belajar mandiri yang dianut di
Bangladesh
Tahun 1 : Fungsi manusia sehat dan social budaya
Tahun 2 : Pencegahan penyakit dan kesehatan keluarga
Tahun 3 : Rehabilitasi
Tahun 4 : Ilmu kebidanan
Malaysia
Pendidikan bidan di Malaysia SMP + juru rawat ( 1 tahun bidan ).
Program kebidanan di Malaysia berorentasi pada skill dan untuk
pelayanan , sehingga dengan adanya bidan di Malaysia dapat menurunkan
angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Jepang
Sekolah bidan tahun 1912. regulasi untuk seleksi dan lisensi tahun 1899.
Pelayanan sudah ada sejak perang dunia II, Pendidikan bidan didirikan
oleh Obsgin sehingga lulusannya adalah perawat obstretri yang membantu
dokter obsgin dalam pertolongan persalinan. Pelayan kebidanan di bawah
pengaruh medicalisasi, dimana pelayanan kebidanannya berorientasi pada
RS.
Pendidikan bidan 3 tahun perawat usia saat masuk minimal 20 tahun
tambah minimal 6 bulan – 1 tahun di universitas, 8-12 sks : 15 jam teori ,
30 jam lab dan 45 jam praktek bertujuan untuk perawatan ibu dan anak.
Kebutuhan masyarakat akan kebutuhan kebidanan, sehubungan dengan
peningkatan aborsi remaja. Tahun 1987 peran bidan kembali dan 1989
berorientasi pada siklus kehidupan wanita mulai dari pubertas sampai
klimakterium serta kembali ke persalinan normal.
Pada 1987 pendidikan bidan di bawah pengawas observasi kurikulum
yang di pakai tidak ada ilmu psikologi, ilmu biologi dan ilmu sosial
akhirnya bidan di luluskan tidak ramah dan tidak menolong persalinan.
Setelah kondidi di negara Ingris, Jepang kemudian melakukan peningkatan
pelayanan dan pendidikan bidan serta mulai menata dan merubah situasi.
Belanda
Kemandirian Bidan bagus 80% persalinan ditolong bidan. 20% persalinan
ditolong dokter (RS). Pelayanan kebidanan di masyarakat baik, bidan
melakukan independen, kondisi kesehatan ibu baik. Pendidikan Bidan 3
tahun,ada juga yang 4 tahun.
Jerman
Pengaruh medical list, tidak bagus. Aktifitas ANC, USG dilakukan oleh
Ginekolog. Dokter tidak kompeten dalam melakukan pemeriksaan palpasi
dan pendidikan kesehatan. Pekerjaan bidan perawat obstetric. Dengan melihat
negara Eropa Obstetrician melakukan segalanya.
New Zealand dan Canada
Tahun 1900, tidak bagus berorientasi pada keperawatan. Karena pengaruh
Medikalisasi, harus epis, lavement, masyarakat kelamaan tidak merasa
sentuhan persalinan. Kondisi kesehatan ibu buruk, pelayanan kebidanan
buruk, wanita tidak puas. Wanita menuntut hak tradisional/ natural
chilbirth sehingga bidan mengambil alih, dokter tidak boleh mengambil
intervensi. 1980 wanita dan bidan mengadakan kerjasama (partner
ship),bidan bertanggung jawab terhadap kondisi normal. Perubahan drastis
86% persalinan ditolong bidan . Wanita bekerja sama dengan bidan, bidan
dengan mahasiswa sehingga berhasil dengan sangat bagus (mutu
pelayanan meningkat), wanita puas dengan asuhan persalinan yang
diberikan oleh bidan dengan system partnership.
Amerika Serikat
Hampir sama dengan Australia.
Inggris
Dari sejarah terjadinya medikalisasi wanita di inggris menuntut haknya
dalam natural childbirth untuk itu bidan bangkit. Dalam praktek pelayanan
kebidanan lebih berorientasi pada wanita, otonomi sehingga bidan
mandiri.
Pendidikan bidan :
Mayoritajs bidan lulusan diploma dan davance diploma
Pada tahun 1995 universitas bachelor membuka pendidikan bidan dari
SMU + 3 tahun sampai 4 tahun hingga ada pendidikan S 2.
Untuk akreditasi 5 kali studi perhari dalam 3 tahun untuk mendapatkan
sertifikat, critical analysis, evaluasi dan mencari advance.
F. Keselamatan Kerja
Tidak ada
G. Prosedur Praktikum
Mahasiswa diharapkan dapat membuat makalah dengan tahapan :
1. Membagi mahasiswa menjadi 5 kelompok;
2. Menentukan pokok bahasan untuk masing – masing kelompok;
Kelompok Pokok Bahasan
Kelompok I : Sejarah pelayanan kebidanan di Indonesia
Kelompok II : Perkembangan pelayanan kebidanan di Indonesia
Kelompok III : Perkembangan pendidikan kebidanan di Indonesia
Kelompok IV : Perkembangan pelayanan kebidanan di Luar Negeri
Kelompok V : Perkembangan pendidikan kebidanan di Luar Negeri
H. Alat Evaluasi
Alat evaluasi yang digunakan adalah rubrik untuk menilai hasil karya
mahasiswa , adapun skor penilaiannya adalah :
Nilai 4 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian baik, tampilan tulisan
dan ukuran penulisan sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas
dalam menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
Nilai 3 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam menampilkan
ilustrasi gambar sesuai dengan pokok bahasan (materi).
Nilai 2 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam menampilkan
ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok bahasan (materi).
Nilai 1 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam menampilkan
ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok bahasan (materi).
MODIL II
PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN
A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan tentang
Paradigma Asuhan Kebidanan.
B. INDIKATOR
Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu :
1. Memahami Pengertian Paradigma Kebidanan;
2. Menjelaskan komponen Paradigma Kebidanan;
3. Menjelaskan macam-macam Asuhan Kebidanan;
4. Menjelaskan Paradigma Asuhan Kebidanan dikaitkan dengan Asuhan
Kebidanan.
C. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengaplikasikan penyusunan makalah dalam menjelaskan
tentang Paradigma Asuhan Kebidanan.
D. DASAR TEORI
1. PENGERTIAN
Suatu bentuk pedoman/acuan yg merupakan kerangka kerja seorang bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan yang dipengaruhi oleh filosofi yang
dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan) dan Meliputi unsur - unsur
yang terdapat dalam paradigma kesehatan (manusia-perilaku, lingkungan
& pelayanan kesehatan)
Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang
pada paradigma, berupa pandangan terhadap manusia/perempuan,
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan/kebidanan dan keturunan.
C. Perilaku
Perilaku merupakan hasil seluruh pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap
dan tindakan.
Perilaku profesional bidan mencakup :
1. Dalam laksanakan tugas berpegang teguh pada filosofi etika
profesi & aspek legal
2. Bertangung jawab & mempertanggung jawabkan keputusan klinis
yang dibuat
3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan & ketrampilan
mutakhir secara berkala
4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk cegah penularan
penyakit, pengendalian infeksi
5. Menggunakan konsultasi & rujukan yang tepat selama memberikan
asuhan kebidanan
D. Pelayanan Kebidanan
Bagian integral dan system pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan yang telah terdaftar (terregister) yang dapat dilakukan secara
mandiri, kolaborasi, atau rujukan.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga,
sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil
bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan
masyarakat yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan,
penyembuhan dan pemulihan pelayanan kebidanan dapat dibedakan
menjadi:
1. Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi
tanggung jawab bidan.
2. Layanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan
sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan
atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan
kesehatan.
3. Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya
yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan
dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan
oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara
horizontal maupun vertical atau meningkatkan keamanan dan
kesejahteraan ibu serta bayinya.
E. Keturunan
Keturunan merupakan salah satu factor yang menentukan kualitas
manusia. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat.
3. MACAM – MACAM ASUHAN KEBIDANAN
A. Standar Kompetensi Bidan
Kompetensi 1: Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan
ketrampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang
membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan
budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
B. Pra konsepsi, KB, dan Ginekologi
Kompetensi 2: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan
menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan
keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang
tua.
C. Asuhan dan Konseling selama kehamilan
Kompetensi 3: Bidan memberikan asuhan antenatal bermutu tinggi
untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang
meliputi:deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.
D. Asuhan selama persalinan dan kelahiran
Kompetensi 4: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap
terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin selama
persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan
tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru
lahir.
E. Asuhan pada ibu nifas dan menyusui
Kompetensi 5: Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui
yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
F.Asuhan pada Bayi Baru Lahir
Kompetensi 6: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
komprehensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.
G. Asuhan pada Bayi dan Balita
Kompetensi 7: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi
komprehensif pada bayi dan balita sehat 1 bulan – 5 tahun
H. Kebidanan Komunitas
Kompetensi 8: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan
komprehensif pada keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuai dengan
budaya setempat.
I. Asuhan pada Ibu/Wanita dengan Gangguan Reproduksi
Kompetensi 9: Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan
gangguan system reproduksi
4. MANFAAT PARADIGMA DIKAITKAN dengan ASUHAN
KEBIDANAN
Dengan adanya paradigma dapat mengubah cara pandang seorang
bidan dalam pemberian pelayanan baik individu, keluarga dan masyarakat.
Hubungan yang dijalankan harus berdasarkan rasa hormat, timbal balik
dan saling percaya. Manfaatnya terhadap asuhan yang diberikan:
1. Memandu, mendorong dan mengarahkan kinerja klinik dalam upaya
menampilkan asuhan kebidanan yang bermutu.
2. Sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas asuhan kebidanan
yang diberikan.
3. Merupakan alat penilaian diri sendiri bagi bidan dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya.
4. Mempertahankan profesionalisme bidan sebagai praktisi klinik.
5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi asuhan kebidanan.
6. Meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap asuhan kebidanan.
7. Melindungi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dari kemungkinan
gugatan hukum
F. Keselamatan Kerja
Tidak ada
G. Prosedur Praktikum
Mahasiswa diharapkan dapat membuat makalah dengan tahapan :
1. Membagi mahasiswa menjadi 4 kelompok;
2. Menentukan pokok bahasan untuk masing – masing kelompok;
Kelompok Pokok Bahasan
Kelompok I : Paradigma Kebidanan dalam Masyarakat
Kelompok II : Komponen Paradigma Kebidanan
Kelompok III : Macam-macam Asuhan Kebidanan
Kelompok IV : Manfaat Paradigma Kebidanan dikaitkan dengan
Asuhan Kebidanan
3. Mahasiswa mencari materi pokok bahasan yang akan dibuat makalah;
4. Mahasiswa berdiskusi menganalisis materi dan membuat power point untuk
dipresentasikan;
5. Mahasiswa membuat makalah yang berisi tentang :
a. Daftar isi;
b. Pengantar;
c. Tinjauan Teori;
d. Penutup;
e. Daftar pustaka.
H. Alat Evaluasi
Alat evaluasi yang digunakan adalah rubrik untuk menilai hasil karya
mahasiswa , adapun skor penilaiannya adalah :
Nilai 4 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian baik, tampilan tulisan
dan ukuran penulisan sesuai dengan kaidah penulisan,
kreatifitas dalam menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan
pokok bahasan (materi).
Nilai 3 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan pokok bahasan
(materi).
Nilai 2 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
Nilai 1 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
MODUL III
Peran Fungsi Bidan
A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu menjelaskan Peran dan
Fungsi Bidan.
B. INDIKATOR
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan peran fungsi bidan;
2. Menjelaskan Praktek profesional bidan.
C. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengaplikasikan penyusunan makalah dalam menjelaskan
peran fungsi bidan.
D. DASAR TEORI
1. Peran Fungsi Bidan
o Pengertian Peran Adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam suatu sistem.
o Pengertian Fungsi adalah pekerjaan yang harus dilakukan sesuai
dengan perannya.
o Peran Fungsi Bidan
a. Sebagai Pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas
mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas ketergantungan.
b. Sebagai Pengelola
Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas, yaitu tugas
pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi
dalam tim.
1. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan
2. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
c. Sebagai Pendidik
Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik
dan penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing
kader.
o Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien
Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada
klien (individu, keluarga, kelompok, serta maryarakat) tentang
penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang
berhubungarn dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana
o Melatih dan membimbing kader
Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan
dan keperawatan, serta membina dukun dl wilayah atau tempat
kerjanya
d. Sebagai Peneliti
Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang
kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok, mencakup:
1. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
2. Menyusun rencana kerja pelatihan.
3. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
4. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
5. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
6. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.
7. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga
berencana.
F. Keselamatan Kerja
Tidak ada
G. Prosedur Praktikum
Mahasiswa diharapkan dapat membuat makalah dengan tahapan :
1. Membagi mahasiswa menjadi 3 kelompok;
2. Menentukan pokok bahasan untuk masing – masing kelompok;
Kelompok Pokok Bahasan
Kelompok I : Peran fungsi bidan
Kelompok II : Peran fungsi bidan dalam masyarakat
Kelompok III : Praktek profesional bidan
3. Mahasiswa mencari materi pokok bahasan yang akan dibuat makalah;
4. Mahasiswa berdiskusi menganalisis materi dan membuat power point untuk
dipresentasikan;
5. Mahasiswa membuat makalah yang berisi tentang :
a. Daftar isi;
b. Pengantar;
c. Tinjauan Teori;
d. Penutup;
e. Daftar pustaka.
H. Alat Evaluasi
Alat evaluasi yang digunakan adalah rubrik untuk menilai hasil karya
mahasiswa , adapun skor penilaiannya adalah :
Nilai 4 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian baik, tampilan tulisan
dan ukuran penulisan sesuai dengan kaidah penulisan,
kreatifitas dalam menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan
pokok bahasan (materi).
Nilai 3 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan pokok bahasan
(materi).
Nilai 2 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
Nilai 1 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
MODUL IV
Teori dan Model Konseptual Asuhan Kebidanan
A. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu menjelaskan Teori dan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
B. INDIKATOR
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu menjelaskan tentang teori
dan model konseptual asuhan kebidanan ;
1. Teori Kebidanan yang meliputi ;
a. Reva Rubin
b. Ramona
c. Ela Joy Lehrman
d. Ernestine
e. Jean Ball
2. Model Konseptual Asuhan Kebidanan yang meliputi ;
a. Midwifery Care
b. Paradigma Sehat
C. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu melakukan diskusi kelompok aktif, membuat power
point dan mempresentasikan hasil diskusi dalam menjelaskan tentang teori dan
model konseptual asuhan kebidanan .
D. DASAR TEORI
Konseptual model dan teori dalam praktik kebidanan
secara umum konsep dan teori adalah hal yang sangat brkaitan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam pelayanan kebidanan teori-teori yang
digunakan dalam praktik kebidanan berasal dari konseptual model kebidanan.
Teori adalah penjelasan dari suatu kejadian atau fenomena
Konsep adalah ide yang direncanakan dalam pikiran kemudian dituangkan dalam
sebuah karya nyata
Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek
yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena
sosial yang menarik perhatiannya
Fungsi Konsep dan teori : sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena yang
diobservasinya. Sedangkan teori adalah jalur logika atau penalaran
yang digunakan oleh peneliti untuk menerangkan hubungan
pengaruh antar fenomena yang dikaji
Peran ibu dicapai dengan suatu proses (Beberapa tahapan aktifitas penting
sebelum seseorang menjadi seorang ibu) adalah.
a. Taking on (tahapan/fase meniru/mimiciry dan Role play/bermain
peran)
Seorang wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan memulainya
dengan meniru dan melakukan peran seorang ibu.
b. Taking in (fase fantasy dan introjektion, projection dan rejection)
Seorang wanita sedang membayangkan peran yang dilakukannya .
introjektion, projection dan rejection merupakan tahap di mana wanita
membedakan model-model yang sesuai dengan keinginannya.
c. Letting go (fase/tahapan Griefwork/Evaluasi)
Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah di
lakukannya. Pada tahap ini seorang akan meninggalkan perannya di
masa lalu.
F. Keselamatan Kerja
Tidak ada
G. Prosedur Praktikum
Mahasiswa diharapkan dapat melakukan diskusi kelimpok dan
mempresentasikan hasil diskusi dengan tahapan :
1. Membagi mahasiswa menjadi 7 kelompok;
2. Menentukan pokok bahasan untuk masing – masing kelompok;
Kelompok Pokok Bahasan
Kelompok I : Teori Kebidanan Reva Rubin
Kelompok II : Teori Kebidanan Ramona
Kelompok III : Teori Kebidanan Ela Joy Lehrman
Kelompok IV : Teori Kebidanan Ernestine
Kelompok V : Teori Kebidanan Jean Ball
Kelompok VI : Model Konseptual Midwifery Care
Kelompok : Model Konseptual Paradigma Sehat
VII
3. Mahasiswa mencari materi pokok bahasan yang akan dibuat makalah;
4. Mahasiswa berdiskusi menganalisis materi dan membuat power point untuk
dipresentasikan;
H. Alat Evaluasi
Alat evaluasi yang digunakan adalah rubrik untuk menilai hasil karya
mahasiswa tentang Teori dan model konseptual asuhan kebidanan, adapun
skor penilaiannya adalah :
Nilai 4 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian baik, tampilan tulisan
dan ukuran penulisan sesuai dengan kaidah penulisan,
kreatifitas dalam menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan
pokok bahasan (materi).
Nilai 3 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan pokok bahasan
(materi).
Nilai 2 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
Nilai 1 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
MODUL VI
Sistem Penghargaan Bagi Bidan
A. Kompetensi Dasar
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat
Menjelaskan sistem penghargaan bagi bidan.
B. Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu menjelaskan tentang
sistem penghargaan bagi bidan, yang meliputi ;
1. Reward
2. Sanksi
C. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengaplikasikan penyusunan makalah dalam
menjelaskan tentang sistem penghargaan bagi bidan.
D. DASAR TEORI
SISTEM PENGHARGAAN BAGI BIDAN
Dalam organisasi IBI terdapat Dewan Pertimbangan Etika Bidan (MPEB) dan
Majelis Pembelaan Anggota (MPA),yang memiliki tugas :
a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan bidang sesuai dengan
ketetapan pengurus pusat.
b. Melaporkan hasil kegiatan di bidang tugasnya secara berkala.
c. Memberikan saran dan pertimbangan yang perlu dalam rangka tugas
pengurus pusat.
d. Membentuk tim teknis sesuai kebutuhan,tugas dan tanggung jawabnya
ditentukan pengurus.
G. Prosedur Praktikum
Mahasiswa diharapkan dapat melakukan diskusi kelimpok dan
mempresentasikan hasil diskusi dengan tahapan :
1. Membagi mahasiswa menjadi 2 kelompok;
2. Menentukan pokok bahasan untuk masing – masing kelompok;
Kelompok Pokok Bahasan
Kelompok I : Reward bagi bidan
Kelompok II : Sanksi bagi bidan
3. Mahasiswa mencari materi pokok bahasan yang akan dibuat makalah;
4. Mahasiswa berdiskusi menganalisis materi dan membuat power point untuk
dipresentasikan;
H. Alat Evaluasi
Alat evaluasi yang digunakan adalah rubrik untuk menilai hasil karya
mahasiswa, adapun skor penilaiannya adalah :
Nilai 4 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian baik, tampilan tulisan
dan ukuran penulisan sesuai dengan kaidah penulisan,
kreatifitas dalam menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan
pokok bahasan (materi).
Nilai 3 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan pokok bahasan
(materi).
Nilai 2 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
Nilai 1 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
MODUL V
Konsep Kebidanan Sebagai Dasar Dalam Praktek Kebidanan
A. Kompetensi Dasar
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat
Menjelaskan penggunaan Konsep Kebidanan sebagai dasar dalam praktek
kebidanan.
B. Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu menjelaskan tentang
penggunaan Konsep Kebidanan sebagai dasar dalam praktek kebidanan, yang
meliputi ;
1. Manajemen kebidanan
a. Konsep dan prinsip manajemen pada umumnya
b. Pengertian manajemen kebidanan
c. Langkah-langkah manajemen kebidanan
2. Lingkup praktek kebidanan
a. Ruang lingkup dan sasaran
b. Lahan praktek pelayanan kebidanan
3. Pengorganisasian praktek asuhan kebidanan
a. Pelayanan mandiri
b. Kolaborasi
c. Rujukan
C. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengaplikasikan penyusunan makalah dalam
menjelaskan tentang Paradigma Asuhan Kebidanan
.
D. DASAR TEORI
MANAJEMEN KEBIDANAN
A. PENGERTIAN
1. Menurut Buku 50 Tahun IBI
Pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan
metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
2. Menurut Buku 50 Tahun IBI
Pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan
metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
3. Menurut Hellen Varney (1997)
Proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai
metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan,
keterampilan dalam rangkaian/tahapan yan logis untuk
pengambilan keputusan terfokus pada klien.
PENTINGNYA MANAJEMEN KEBIDANAN UNTUK BIDAN
1. Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional dan
internasional dalam memberikan pelayanan
bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan praktiknya
2. Dibutuhkan suatu pendekatan ilmiah yang merupakan metode
berpikir logis dan sistematis untuk memberikan arah / kerangka
kerja dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya
PRINSIP PROSES MANAJEMEN KEBIDANAN
1. Secara sistematis mengumpulkan da memperbaharui data yang
lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang
komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk
mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan
intrepretasi data.
3. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kebidanan dalam
menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan
kebidanan bersama klien.
4. Memberi informasi dan suport sehingga klien dapat membuat
keputusan dan bertanggung jawab terhadap kesehatannya.
5. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien
6. Secara pribadi bertanggung jawab terhadap implementasi
rencana individu.
7. Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanakan
manajemen dengan kolaborasi dan merujuk klien untuk
mendapatkan asuhan selanjutnya.
8. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam
situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari keadaan normal.
9. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan
kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan
kebutuhan.
B. LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN KEBIDANAN
MANAJEMEN KEBIDANAN YANG DIGUNAKAN IBI
F. Keselamatan Kerja
Tidak ada
G. Prosedur Praktikum
Mahasiswa diharapkan dapat melakukan diskusi kelimpok dan
mempresentasikan hasil diskusi dengan tahapan :
5. Membagi mahasiswa menjadi 3 kelompok;
6. Menentukan pokok bahasan untuk masing – masing kelompok;
Kelompok Pokok Bahasan
Kelompok I : Manajemen Kebidanan
Kelompok II : Lingkup praktek kebidanan
Kelompok III : Pengorganisasian praktek asuhan kebidanan
7. Mahasiswa mencari materi pokok bahasan yang akan dibuat makalah;
8. Mahasiswa berdiskusi menganalisis materi dan membuat power point untuk
dipresentasikan;
H. Alat Evaluasi
Alat evaluasi yang digunakan adalah rubrik untuk menilai hasil karya
mahasiswa, adapun skor penilaiannya adalah :
Nilai 4 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian baik, tampilan tulisan
dan ukuran penulisan sesuai dengan kaidah penulisan,
kreatifitas dalam menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan
pokok bahasan (materi).
Nilai 3 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan pokok bahasan
(materi).
Nilai 2 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
Nilai 1 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
MODUL VII
Prinsip Pengembangan Karir Bidan
A. Kompetensi Dasar
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat
Menjelaskan prinsip pengembangan karir bidan.
B. Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu menjelaskan tentang
prinsip pengembangan karir bidan, yang meliputi ;
1. Pendidikan lanjut
2. Job fungsional
3. Prinsip pengembangan karier Bidan dikaitkan dengan peran, fungsi dan
tanggung jawab bidan
4. Proses berubah
Pengertian
Macam-macam perubahan
Ciri-ciri perubahan
5. Pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan
C. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengaplikasikan penyusunan makalah dalam
menjelaskan tentang prinsip pengembangan karir bidan.
D. DASAR TEORI
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN
Pendidikan Berkelanjutan adalah Suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan / pelayanan dan standar yang telah ditentukan oleh konsil
melalui pendidikan formal dan non formal.
IBI sebagai satu – satunya wadah bagi bidan telah mencoba berbuat untuk
mempersiapkan perangkat lunak melalui kegiatan – kegiatan dalam dalam
lingkup profesi yang berkaitan dengan tugas bidan melayani masyarakat
diberbagai tingkat kehidupan. Oleh karena IBI bertanggung jawab untuk
mendorong tumbuhnya sikap profesionalisme bidan melalui kerjasama yang
harmonis dengan berbagai pihak terutama dengan pemerintah. Karena
keberadaan IBI ditengah – tengah anak bangsa merupakan pengabdian profesi
dan juga kehidupan bidan itu sendiri. Oleh karena itu, IBI turut berperan aktif
dalam berbagai upaya yang diprogramkan pemerintah baik pada tingkat pusat
maupun tingkat daerah sampai ketingkat ranting. Namunsemua keterlibatan itu
diupayakan untuk meningkatkan kualitas hidup anak bangsa dan sekaligus
meningkatkan kualitas bidan sebagai pelayan masyarakat, khususnya pelayan
kesehatan ibu dan anak dalam siklus kehidupannya. Untuk itu pendidikan
bidan seyogyanya dirancang dengan memperhatikan faktor – faktor yang
mendukung keberadaan bidan di tengah – tengah kehidupan masyarakat.
Pola pendidikan bidan saat ini masih dalam tahap penjajakan dan perencanaan.
Diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama penatalaksanaan sistem
pendidikan ini telah selesai dan dapat diterapkan di Indonesia.
S3
Kebidanan
Spesialisasi
S2 Kebidanan D IV
Kebidanan
S1 D III
Kebidanan
Kebidanan
Bidan bukan
SLTA
D III Kebidanan
1. Sebagai pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan melaksanakannya sebgai tugas mandiri, kolaborasi
/ kerjasama dan ketergantungan.
TUGAS MANDIRI :
2. Sebagai pengelola
a) Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan
kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat di
wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat / klien.
1) Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji
kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan
anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
2) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian dengan
mayarakat.
3) Mengelola kegiatan – kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat
khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan
program.
4) Mengkoordinir, mengawasi dalam melaksanakan program /
kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB
5) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB termasuk
pemanfaatan sumber – sumber yang ada pada program dan sektor
terkait.
6) Mengerakkan, mengembangkan kemampuan masyarakat dan
memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi –
potensi yag ada.
7) Mempertahankan, meningkatkan mutu dan kegiatan – kegiatan
dalam kelompok p[rofesi.
8) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
3. Sebagai pendidik
a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang penanggulangan
masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan pihak
terkait kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana.
1) Bersama klien pengkaji kebutuhan
akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat
khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana.
2) Bersama klien pihak terkait menyusun
rencana penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan
kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang.
3) Menyiapkan alat dan bahan penddikan
dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
4) Melaksanankan program / rencana
pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan
rencana jangka pendek dan jangka panjang melibatkan unsur –
unsur yang terkait termasuk masyarakat.
5) Bersama klien mengevaluasi hasil
pendidikan / penyuluhan kesehatan masyarakat dan
menggunakannya untuk memperbaiki dan meningkatkan
program dimasa yang akan datang.
6) Mendokumentasikan semua kegiatan
dan hasil pendidikan / penyuluhan kesehatan masyarakat secara
lengkap dan sistematis.
4. Sebagai peneliti
Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan
baik secara mandiri maupun secara kelompok.
1) Fungsi Pelaksana
a. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga dan
masyarakat remaja masa pra perkawinan.
b. Melakukan asuhan kebidanan bgi ibu hamil normal, kehamilan dengan
kasus patologis tertentu dan kehamilan dengan resiko tinggi.
c. Menolong persalinan normal
d. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan resiko
tinggi.
e. Melakukan asuhan kebidanan bagi ibu nifas
f. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui
g. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan pra sekolah
h. Memberikan pelayanan keluarga berencana sesuai dengan
wewenangnya
i. Memberikan bimbingan dan penyuluhan kesehatan terhadap gangguan
sistem reproduksi termasuk wanita pada masa klimakterium internal
dan menopause sesuai dengan wewenangnya
2) Fungsi Pengelola
a. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,
keluarga, dan kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi kebutuhan
masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat
b. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan
unit kerjanya
c. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan kebidanan yang dipimpin oleh
bidan
d. Melakukan kerjasama dan komunikasi inter dan antar sektor dalam
kaitannya dengan pelayanan kebidanan
e. Mengevaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan yang
dipimpin oleh bidan
3) Fungsi Pendidik
a. Memberikan penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok
masyarakat dalam kaitan pelayanan kebidanan di ruang lingkup
kesehatan dan keluarga berencana.
b. Membimbing dan melatih dukun dan kader kesehatan sesuai dengan
bidang tanggung jawab bidan.
c. Memberikan bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam
kegiatan praktek di klinik dan di masyarakat.
d. Mendidik peserta didik bidan sesuai dengan keahliannya
4) Fungsi Peneliti
a. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan
sendiri atau bersama di dalam suatu kelompok, dalam ruang lingkup
pelayanan kebidanan.
b. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.
Bidan harus ikut serta di dalam kegiatan organisasi bidan dan badan
resmi kebidanan. Untuk mengembangkan kemampuan keprofesiannya
bidan harus mencari informasi perkembangan kebidanan melalui
media kebidanan, seminar dan pertemuan ilmiah lainnya. Seharusnya
semua bidan harus menjadi anggota organisasi bidan. Bidan memiliki
hak mengajukan suara dan pendapat tentang profesinya.
F. Keselamatan Kerja
Tidak ada
G. Prosedur Praktikum
Mahasiswa diharapkan dapat melakukan diskusi kelimpok dan
mempresentasikan hasil diskusi dengan tahapan :
1. Membagi mahasiswa menjadi 5 kelompok;
2. Menentukan pokok bahasan untuk masing – masing kelompok;
Kelompok Pokok Bahasan
Kelompok I : Pendidikan lanjut bidan
Kelompok II : Job Fungsional Bidan
Kelompok III : Prinsip pengembangan karier bidan
Kelompok IV : Proses Berubah
Kelompok V : Pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan
3. Mahasiswa mencari materi pokok bahasan yang akan dibuat makalah;
4. Mahasiswa berdiskusi menganalisis materi dan membuat power point untuk
dipresentasikan;
H. Alat Evaluasi
Alat evaluasi yang digunakan adalah rubrik untuk menilai hasil karya
mahasiswa, adapun skor penilaiannya adalah :
Nilai 4 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian baik, tampilan tulisan
dan ukuran penulisan sesuai dengan kaidah penulisan,
kreatifitas dalam menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan
pokok bahasan (materi).
Nilai 3 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar sesuai dengan pokok bahasan
(materi).
Nilai 2 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
Nilai 1 : Kesesuaian antara materi, pembahasan dan contoh baik,
kesinambungan materi antar bab / bagian cukup (kurang
berkesinambungan), tampilan tulisan dan ukuran penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan, kreatifitas dalam
menampilkan ilustrasi gambar tidak sesuai dengan pokok
bahasan (materi).
SUMBER PUSTAKA