Tugas Makalah
Oleh :
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Medan
2018
KATA PENGANTAR
Bersyukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat
disiapkan dalam rangkaian proses pemenuhan tugas tersturuktur materi report. Penulis
Begitu juga, dengan kerendahan hati penulis ingin berterima kasih kepada ibu
Nurmahyuningsih, M.A, M.Pd. selaku dosen mata kuliah kimia dasar yang memberikan
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah turut
Penulis berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Alam semesta terbentuk dari beberapa unsur dan partikel – partikel. Setiap benda
ataupun materi yang ada di alam semesta ini mempunyai unsur dan partikel
pembentuknya masing – masing. Pemikiran tentang hakikat materi, telah menjadi
bagian penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam setiap masa, selalu
muncul para pemikir yang berusaha mengungkapkan rahasia di balik alam semesta ini.
Untuk menjawab perihal itu semua, maka terciptalah sebuah ilmu yang membahas
hal tersebut lebih spesifik yang disebut dengan ilmu kimia. Dalam ilmu kimia, terdapat
sebuah teori yang mengatakan bahwa unit terkecil penyusun suatu materi adalah atom.
Susunan dari atom – atom yang saling berikatan satu sama lainnya dengan sangat kuat
atau kovalen, bermuatan netral dan dalam susunan tertentu disebut dengan molekul.
Atom dan molekul memiliki kaitan yang sangat signifikan. Dan untuk membahas
sebuah molekul maka diperlukan pemahaman mengenai segala hal yang berkaitan
dengan atom.
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Atom
a. Pengertian Atom
Leucippus dan Democritus pada abad ke-5 sebelum masehi menyatakan bahwa
benda atau materi terdiri atas partikel – partikel yang sangat kecil, yang tidak dapat
dibelah lagi dan tidak dapat dimusnahkan disebut dengan atom (Sofyatiningrum, 2012).
Aristotles menyatakan bahwa atom adalah zat yang dapat dibelah terus – menerus
tanpa batas. Paham Aristoteles ini ternyata merupakan pendapat umum dan dapat
bertahan lama. Pada zaman renasains, pendapat tentang adanya atom sebagai suatu
bagian terkecil suatu zat dimunculkan kembali oleh Gassendi pada tahun 1592-1655.
Sejak saat itu muncul banyak pendapat yang dikemukan oleh para ahli mengenai atom.
Tetapi yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan baru dikemukakan pada tahun
1808 oleh guru besar dari Inggris yang bernama John Dalton.
b. Partikel Penyusun Atom
1. Elektron
Elektron merupakan partikel penyusun dasar atom yang pertama kali ditemukan.
Elektron ditemukan oleh J.J. Thompson pada tahun 1897. J.J. Thompson melakukan
suatu eksperimen dengan mengamati dua pelat elektrode dalam tabung vakum. Ketika
dua pelat tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan tinggi, dari elektrode negatif
(katode) dijalarkan sinar menuju ke elektrode positif (anode). Sinar yang keluar dari
katode dibelokkan oleh muatan listrik ke arah kutub positif. Sinar inilah yang disebut
dengan elektron.
2
0
−1ℯ
Keterangan:
ℯ = lambang elektron
0 = massa
-1 = muatan
Pada 1911, Robert Andrew Milikan seorang ahli fisika Amerika, melakukan
eksperimen tetes minyak. Dari eskperimen tersebut didapatkan muatan listik elektron
yaitu 1,6x10-19 Coulumb (bermuatan negatif) dan massa sebuah elektron yaitu 9,11x10-
28
gram.
2. Proton
Jika massa elektron adalah 0, maka suatu partikel tidak mempunyai massa.
Namun pada faktanya suatu partikel materi mempunyai massa yang dapat diukur dan
bersifat netral. Pada tahun 1886, Enugene Goldstein yang merupakan seorang ahli fisika
bangsa Jerman melakukan eksperimen dengan tabung sinar katode yang telah
dimodifikasi, yaitu memberi lubang di tengah keping katode dan diberi muatan listrik.
Hasil dari eksperimen yang dilakukan Goldstein membuktikan bahwa pada saat
terbentuk elektron yang menuju anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah
berlawanan melalui lubang pada katode yang disebut dengan sinar terusan. Kemudian
pada 1920 partikel tersebut dinamakan proton oleh Rutherford. Proton adalah partikel
bermuatan positif dengan muatan sebesar 1,67x10-19 C dan massa sebesar 1,67x10-24
gram.
1
+1𝑝
Keterang
𝑝 = proton
+1 = muatan
1 = massa
3
3. Neutron
Prediksi yang dilakukan oleh Rutherford memicu para ahli untuk melakukan
eksperimen penembakan partikel pada inti atom beriliiun (Be) dan menghasilkan sebuah
radiasi partikel yang sangat tinggi. James Chadwik ( 1932) menyatakan bahwa partikel
yang yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat netral atau tidak
bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton.
B. Molekul
a. Pengertian Molekul
Definisi molekul yang sederhana yaitu bagian yang terkecil dari suatu zat yang masih
mempunyai sifat yang sama dengan zat tersebut. Contohnya adalah molekul gula.
Molekul gula merupakan bagian terkecil dari zat gula yang masih memiliki sifat gula,
meskipun secara fisik tidak tampak seperti butiran gula. Di dalam molekul, kita dapat
menemukan bagian terkecil lagi yang tidak kasat mata. Ada sekitar 100 jenis bagian
yang lebih kecil dari molekul yang disebut dengan atom.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Definisi berat atom tidak sama dengan massa atom. Berat atom sering kali
disamakan dengan massa atom, sehingga banyak sekali yang menggunakan istilah berat
atom sama dengan massa atom. Begitupun juga sebaliknya. Berat atom juga dapat
disebut dengan massa atom relatif. Berat atom adalah massa rata – rata semua isotop
dari jenis tertentu.
Pada tahun 1961, atom Karbon (C) digunakan sebagai standar massa atom relatif.
Hal tersebut didapatkan berdasarkan pengukuran menggunakan spektrometer massa
yang dibuat oleh Aston pada tahun 1919. Massa atom relatif unsur (Ar) diperoleh
melalui perbandingan massa atom unsur dengan isotop karbon-12 ( C-12). Massa atom
relatif unsur (Ar) memiliki perbandingan 1/12 kali dari massa satu atom relatif dari C-
12.
1
1 sma = Massa 1 atom C-12
12
55,847
Ar Fe = 1 Ar Fe = 55,847
𝑥12
12
5
B. Berat Molekul (Massa Molekul Relatif)
Berat molekul disebut juga dengan massa molekul relatif (Mr). Molekul relatif
adalah berat suatu molekul dalam satuan massa atom (sma). Molekul relatif dapat
dihitung dengan menjumlahkan seluruh massa atom relatif yang menyusunnya. Berat
molekul merupakan variabel yang sangat penting karena berhubungan langsung dengan
sifat – sifat polimer.
Mr unsur/senyawa = ∑ Ar
Contoh soal :
Diketahui massa atom relatif (Ar) beberapa unsur sebagai berikut.
Ca = 40
O = 16
H =1
Tentukan massa molekul relatif senyawa Ca(OH)2 !
Jawab :
Mr Ca(OH)2 = Ar Ca + 2Ar O + 2Ar H
Mr Ca(OH)2 = 40 + (2x16) + (2x1)
Mr Ca(OH)2 = 40 + 32 + 2
Mr Ca(OH)2 = 74
6
DAFTAR PUSTAKA
Sunyono. 2012. Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) Topik: Stoikiometri dan Struktur
Atom. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Rufiati, Etna. 2011. Tahukah Anda Tentang Massa Atom Relatif (Ar) . Surabaya:
Universitas Airlangga.