Keywords : Abstract :
Impeller This research aims to determine the influence of number blades on the
Number Blade impeller performance and cavitation in centrifugal pumps. This research
NPSHR using NS Basic 13-18 pumps GRUNDFOS semi-open impeller and varying
Centrifugal Pumps the impeller blade 2, 3, 4, 5. This research is based on the method API 610 to
maintain speed 2760 rpm and constant suction pressure then set the capacity.
The parameters resulting calculation is the head, the total efficiency, NPSHR,
and numbers thoma critical. The results of this research indicate the
increasing number of blades increases the values head and efficiency in
performance testing. While the increasing number of blade cavitation testing
NPSHR. and the number thoma critical (σc) the greater.
DASAR TEORI
Pompa sentrifugal adalah mesin atau peralatan
yang digunakan untuk memberikan energi pada
fluida (cairan) berdasarkan gaya sentrifugal yang
dihasilkan oleh impeller yang di putar. Sehingga
cairan dapat dipindahkan atau dipindahkan dari
tempat tertentu ke tempat yang lain. Karena
menerima energi melalui impeller, kecepatan fluida
akan naik. Energi kinetik ini kemudian dikonversi
menjadi energi tekan oleh rumah pompa (casing)
yang berbentuk spiral (volute) atau pompa
sentrifugal atau sudu-sudu tetap (diffuser) yang
mengelilingi impeller, sehingga cairan keluar dari
pompa dengan kecepatan yang rendah.
Prinsip kerja dan operasi pompa sentrifugal yaitu
langkah awal melakukan proses priming
(memancing). Hal yang dilakukan di dalam proses
priming adalah mengisi cairan pada pipa hisap dan
rumah pompa, sehingga tidak terdapat kantong Gambar 2. Kurva karakteristik pompa sentrifugal
udara. Kemudian selanjutnya memutar impeller. (Grundfos Data Booklet)
Perputaran impeller menyebabkan gaya sentrifugal Pengaruh geometri impeller :
pada cairan. Perputaran impeller menyebabkan me-
nurunnya tekanan pada pusat impeller. Hal ini
menyebabkan cairan pada pipa hisap mengalir ke
impeller.
Kontruksi pompa sentrifugal NS Basic 13-18
Grunfos.
Keterangan : u
a. Casing Volute sebagai pengarah aliran dan Cu2
rumah pompa.
b. Penyanggase sebagai dudukan atau pijakan c ,u ΔCu
casing pompa.
c. Impeller sebagai memberi kecepatan pada W2
zat cair. Cm 2
C2
d. Poros sebagai penerus energi listrik ke 2 '
mekanik. 2
e. Seal mekanik sebagai bantalan dan
penyumbat kebocoran. Low
f. O-ring Gasket sebagai penahan kebocoran
pada casing volute dan rumah pompa.
METODE PENELITIAN
W2 Metode penelitian yang digunakan adalah
C2 metode eksperimental dengan mengacu pada Standar
C Cm 2 API 610 tentang pengujian pompa pada kondisi
2' 2
kavitasi dan tinjauan literatur penelitian-penelitian
unjuk kerja pompa dan kavitasi sebe-lumnya.
Cu 2 Berdasarkan standar API 610 karakteristik
kavitasi pompa dapat dijalankan dengan kecepatan
'
Cu2 Cu konstan dan mengatur buka tutup katup pada sisi
hisapnya untuk menghasilkan kavitasi.
u2 Tabel 1. Data impeller.
Diameter dalam (mm) 45
Gambar 5. Kondisi slip (hydraulic and compresibel
flow turbomachinery 1990) Diameter luar (mm) 120
' Sudut masuk (o) 1.84
Sehingga Cu2 berkurang menjadi
Cu2 . ΔCu Sudut keluar (o) 31.77
didefinisikan sebagai slip. Tebal sudu(mm) 5
Persamaan Stodola tentang fluid slip : Tinggi sudu (mm) 12
Cu ωe Alat dan Bahan
π r2 a. Alat
e sin 2 1. Pompa sentrifugal merk Groundfos NS-Basic
z 13-18.
z = jumlah sudu dengan mengabaikan ketebalan 2. Pipa PVC 1,5 inchi
3. Katup (valve) 1,5 inchi
π r2 4. Fitting (elbow 450)
ΔCu ω . sin β2 5. Strainer (klep kaki)
z
6. Vacuum Gauge
2
2 πr 7. Stopwatch
` ω. r sin β2 8. Gelas ukur
z . r2 9. Venturi meter
u 10. Penjebak air (Water trap)
2 π r 2 sin β 2 11. Bak air
z . r2 12. Wattmeter
u π sin β 2 13. Tachometer
2
z 14. Dimmer Light
Bila tidak ada slip 15. Impeler dengan sudu 2, 3, 4 dan 5
Cu 2 u 2 Cm 2 Cot 2 16. Altimeter.
b. Bahan : Fluida yang digunakan adalah Air.
Cu 2 Δ Cu
Slip Faktor
Cu 2
Δ Cu
1 z=2 z=3 z=4 z=5
Cu 2
Gambar 6. Variasi jumlah sudu impeller
MEKANIKA 81
Volume 12 Nomor 2, Maret 2014
Pengambilan data
Data-data yang diambil:
Perbedaan tekanan(∆P) pada pompa
dan Venturimeter
T
Tekanan suction (Ps)
Arus, tegangan dan cos φ motor
Putaran motor pompa konstan
Temperatur air
Keterangan gambar 8 :
T
1. Gate valve.
2. Vacum gauge. Analisa dan pembahasan
3. Venturi meter. Data-data yang dihitung yaitu :
4. Manometer digital. - Head
5. Penjebak air (water trap). - Efisiensi pompa
6. Pompa sentrifugal. - NPSH
7. Bak air. - Nilai Thoma
Kesimpulan
Selesai
MEKANIKA 82
Volume 12 Nomor 2, Maret 2014
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh jumlah sudu terhadap NPSHR kritikal pada
Hasil pengujian karakter performa penambahan pompa sentrifugal.
jumlah sudu impeller
19
sudu 5
17
) sudu 4
Titik kritikal
m
(15 sudu 3
d13
ae sudu 2
11
H
9
7
0 2 4 6
Q . 10-3 (m3/s)
Gambar 9. Hubungan performa head dengan
kapasitas. Gambar 12. Nilai NPSHR kritikal pada tekanan
suction -60 cmHg sudu 2
1700
sudu 5
1500 sudu 4
)t sudu 3
t1300
a sudu 2
w
(1100
P Titik kritikal
900
700
0 1 2 3 4 5
Q .10-3 (m3/s)
Gambar 10. Hubungan Daya input dengan kapasitas.
40
35 sudu 5
30 sudu 4
sudu 3 Gambar 13. Nilai NPSHR kritikal pada tekanan
)25 sudu 2 suction -60 cmHg sudu 3
%
(20
?15
17 -60 cmHg
10
5 16 normal
0 15 3%
Titik kritikal
0 2 4 6 )14
m
(13
Q .10-3 (m3/s)
d
Gambar 11. Hubungan efisiensi dengan kapasitas. ae12
H11
Tabel 2. data nilai optimum nilai head pada tiap
sudu. 10
Jumlah Q . 10-3 Head Efisiensi 9
Sudu (Z) (m3/s) (m) Total(%) 0
2 2,835 9,475 25,90 Q. 10-32 (m3/s) 4