Anda di halaman 1dari 5

Klasifikasi :

Kingdom : Plantae

Divisi : Pteridophyta

Class : Polipodiopsida

Ordo : Polypodiales

Family : Aspleniaceae

Genus : Asplenium

Spesies : A. Nidus (Tjitrosoepomo, 2008).

Deksripsi Khusus

Asplenium nidus telah umum dikenal dengan nama pakis sarang burung. Habitat Asplenium nidus
berada pada teresterial dan epifit pada pohon, ditemukan pada ketinggian 1.100 m dpl sampai dengan
ketinggian 1.500 m dpl. Mempunyai ukuran yang bervariasi, yang kecil berukuran panjang sekitar 7 cm,
dengan lebar 3 cm. Sedangkan yang besar panjangnya dapat mencapai 120-150 cm, dengan lebar 26-30
cm. Daun tunggal, panjang daun antara 15-1,2 cm, dan lebar 5-15 cm. Tepi daun rata dengan permukaan
berombak, warna daun bagian bawah hijau pucat, tangkai daun sangat pendek hampir tidak kelihatan,
dan berwarna coklat kehitaman, sorus terletak dipertulangan rusuk daun bagian bawah dan menempati
dari 3/4 panjang daun, sorus basal 2/3 dari lebar daun warna coklat tua, dan tersusun menyirip.
Terdapat pelindung berupa indusium yang sedikit lebar melindungi sorus pada A. nidus. Tertancapnya
daun yang melingkar pada batang jika dilihat dari samping tampak seperti sarang burung. Akar rimpang
kokoh, tegak, bagian ujung mendukung daun-daun yang tersusun roset, di bagian bawahnya terdapat
kumpulan akar yang besar dan rambut berwarna coklat (Holttum, 1968).
Asplenium nidus berasal dari Malaya. Kini tersebar luar di seluruh daerah tropika terutama di Timur-
Selatan, Asia, dan Malaysia. Uraian tersebut sebagian besar didasarkan pada tanaman hidup di taman
botani Singapore. Paku ini tumbuh menumpang pada batang-batang pohon yang tinggi dan dijadikan
tanaman hias di pot. Pekarangan yang luas dapat juga ditanami paku jenis ini dengan jalan meninggikan
bagian tanah yang akan ditanaminya, karena paku jenis ini tidak tahan terhadap genangan air tetapi
menyukai daerah yang lembab dan tidak terhadap sinar matahari langsung (Holttum, 1968).

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)

Kelas: Pteridopsida

Ordo: Salviniales

Famili: Azollaceae

Genus: Azolla

Spesies: Azolla pinnata R. Br.

Daun Azolla pinnata terdiri dari 2 cuping, cuping bagian tengah sirip belakang dan sirip perut tipis tetapi
berukuran agak besar. Pada bagian sirip belakang ada klorofil, kecuali pada bagian tepi atau pinggir yang
transparan terisi oleh koloni Anabaena. Cuping yang berklorofil merupakan tempat berlangsungnya
proses fotosintesis dan simbion yang Anabaenanya berbeda. Cuping bagian bawah tidak berwarna dan
fungsinya sebagai pengapung (Lumpkin and Plucknet, Tanaman Azolla pinnata mempunyai jumlah
stomata yang banyak terdapat dipermukaan daun yang tersusun secara vertical dan tiap 1 mm terdapat
kira-kira 100 stomata Azolla pinnata
Tanaman Azolla pinnata mempunyai akar yang muncul pada sisi bawah batang utama yang berfungsi
sebagai pengambil air dan mineral-mineral, serta nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Panjang akar bervariasi sesuai dengan varietasnya yaitu sekitar 1,5-11 cm. Akar Azolla pinnata
mengantung di dalam air.

Azolla pinnata tidak mempunyai batang, tetapi berupa rimpang. Pada cabang tanaman Azolla pinnata
terdapt akar-akar yang menempel yang tersusun rapi seperti rambut yang lebat tumbuh secara
horisontal dipermukaan air. Batang (rimpang) utama tidak bercabang secara bergantian, setiap cabang
terdapat daun yang saling menindih.

Azolla pinnata dapat berkembangbiak dengan 2 cara, yaitu secara vegetatif dan generatif
(fragmentasi).Perbanyakan vegetatif terjadi dengan cara pemisahan cabang samping dari cabang utama,
yang dapat membentuk tumbuhan baru.

umbuhan suplir merupakan tumbuh-tumbuhan yang berkembang biak dengan spora

Tumbuhan Suplir dimasukkan dalam golongan tumbuhan paku-pakuan (Pterydophyta)

Tumbuhan ini masuk kedalam kelompok Pterydophyta karena sudah dapat dibedakan antara batang,
daun, dan akar (sudah berkormus)

Pada umumnya hidup di atas tanah dengan cara bergerombol dan mempunyai akar serabut yang ujung
akarnya dilindungi kaliptra.

Kebanyakan hidup di tempat-tempat yang terlindung (shade fern). sedang jenis suplir lainnya ada yang
dapat hidup di lingkungan yang agak terbuka.

Sebagai tanaman paku tanah, tanaman suplir memiliki cara perkembang biakan yang cukup menarik dan
unik dibandingkan dengan tanaman hias lainnya yang berkembang biak mealui biji.

Tanaman suplir berkembangbiak dengan spora.

Spora tersebut terletak pada permukaan daun sebelah bawah.

Dan didalam kelompok paku-pakuan letak spora inilah yang membedakan jenis tanaman paku yang satu
dengan tanaman paku lainnya.
Kepopuleran tanaman suplir sebagai ta naman hias terletak pada bentuk daunnya yang sangat menarik
dan artistik.

Masing-masing jenis dan kultivar sulplir mempunyai ciri khas dan keistimewaan yang membedakan
antara suplir yang satu dengan yang lainnya.

Tanaman suplir merupakan salah satu jenis tanaman hias yang digemari dan popular di Indonesia.

Untuk daerah tropis sesungguhnya agak ironis apabila setiap jengkal ruang terbuka yang tersisa di
beranda atau halaman rumah tidak dimanfaatkan untuk menumbuhkan tanaman hias atau pepohonan.

Karena dedaunan yang hijau memproduksi oksigen yang menyejukkan sekaligus meneduhkan siang yang
gerah, maka rerimbunan tanaman sesungguhnya adalah pasangan yang paling sesuai bagi teriknya
matahari justru demi kenyamanan manusia dan mahluk hidup lainnya.

DAUN

Daun pada tumbuhan paku suplir beraneka ragam.

Berdasarkan fungsi daun pada tumbuhan paku suplir ini ada dua macam jenis daun

Daun tropophyl (daun untuk fotosintesis saja / Daun steril )

Daun sporophyl (daun penghasil spora/ daun fertil ).

Berdasarkan ukurannya tumbuhan paku suplir ada dua macam jenis daun

Daun Makrophyl

Daun Mikrophyl

Daun Makrophyl

Ukurannya lebih besar

Menyirip ganda sampai beberapa kali dengan urat-urat yang bebas, rapat, dan pendek

Daun yang makrofil (berdaun besar) dengan posisi yang berseling-seling serta daun yang menyerupai
kipas.

Bentuk daunnya bulat telur (membulat), persegi panjang, delta, jajar genjang, dan belah ketupat.

Susunan daun tumpang tindih ,bersirip tunggal, bersirip ganda, ada juga susunan daunnya pada bagian
bawah besar sedang pada bagian ujungnya mengecil sehingga mirip ekor.
Tekstur daun biasanya lembut dan tipis, tetapi ada juga yang keras dan kaku, dan umumnya berwarna
hijau mengkilap.

Pada bagian daun terdapat tulang daun dan telah mempunyai mesofil (daging daun).

Tangkai daun gundul sekitar 10-20 cm.

Anak daun penempatannya bersaing sepanjang poros sirip.

Daun memiliki mesofil (daging buah), jaringan bunga karang, jaringan tiang dan jaringan daun.

AKAR

Akar dari tumbuhan ini merupakan rimpang tegak, yang akar sejatinya semakin menaik atau memanjat.

Akar berupa rhizome beruas pendek yang muncul akar-akar berupa serabut.

Pada ujung akar dilindungi oleh kaliptra atau tudung akar.

Di belakang kaliptra terdapat titik tumbuh berupa sebuah sel yang berbentuk bidang empat, yang kearah
luar membentuk sel-sel kaliptra, sedangkan jika menuju kearah dalam membentuk sel-sel akar.

BATANG

Batang tanaman suplir hitam mengkilat berduri tegak atau semi tegak dan dijumpai sisik-sisik yang lunak
atau keras.

Batang bercabang-cabang dan berupa tongkat (rhizome) yang terdapat banyak daun dengan tingginya
sekitar 0,25-1,3 m.

Susunan anatomi batang terdiri dari epidermis, korteks dan stele. Pada ujung batang terdapat jaringan
meristematik yang membentuk akar dan batang.

STRUKTUR BATANG

Dalam penampang melintang batang tampak bagian-bagian:

Epidermis : terdapat jaringan penguat.

Korteks : banyak mengandung ruang antar sel.

Silinder pusat : terdiri atas xylem dan floem yan

Anda mungkin juga menyukai