Anda di halaman 1dari 6

PENCEGAHAN INFEKSI TELINGA

Infeksi telinga yang paling umum terjadi terutama pada anak-anak adalah infeksi telinga tengah
atau yang biasa disebut otitis media (OM). Sekitar 62% anak di negara berkembang mengalami
OM pada usia 1 tahun, 80% pada usia 3 tahun, dan 100% anak paling tidak akan mengalami satu
episode OM pada usia 5 tahun. Di Amerika Serikat, terdapat sekitar 25 juta kali kunjungan karena
kasus ini.
Apa itu infeksi telinga?
Infeksi telinga adalah peradangan yang terjadi pada telinga yang biasanya disebabkan oleh
bakteri, yang terjadi ketika cairan menumpuk di belakang gendang telinga. Semua orang dapat
mengalami infeksi telinga, tetapi hal ini terjadi lebih sering pada anak-anak. Lima dari enam anak
akan mengalami setidaknya satu episode infeksi telinga pada usia tiga tahun.
Otitis eksterna merupakan infeksi telinga luar yang sering dialami oleh anak-anak yang
gemar bermain dengan air atau berenang. Air dapat masuk dalam kanal telinga sehingga dapat
menyebabkan iritasi dan infeksi pada telinga luar. Sedangkan otitis media merupakan infeksi yang
terjadi pada telinga bagian tengah.
Apa saja gejala-gejala infeksi telinga?
Ada tiga jenis utama infeksi telinga dan masing-masing memiliki kombinasi gejala yang
berbeda, yaitu:
 Otitis media akut (OMA) adalah infeksi telinga yang paling umum. Bagian telinga tengah
terinfeksi dan bengkak dan cairan terperangkap di belakang gendang telinga. Ini
menyebabkan rasa sakit di telinga. Anak mungkin juga dapat mengalami demam.
 Otitis media dengan efusi (OME) kadang-kadang terjadi setelah infeksi telinga telah
berjalan dengan sendirinya dan cairan tetap terperangkap di belakang gendang telinga.
Seorang anak dengan OME mungkin tidak memiliki gejala, tetapi dokter akan dapat
melihat cairan di belakang gendang telinga dengan alat khusus.
 Otitis media kronis dengan efusi (COME) terjadi ketika cairan tetap berada di telinga
tengah untuk waktu yang lama atau kembali lagi dan lagi, meskipun tidak ada infeksi.
COME mempersulit anak-anak untuk melawan infeksi baru dan juga dapat mempengaruhi
pendengaran mereka.
Bagaimana mengetahui seorang anak sedang mengalami infeksi telinga?
Sebagian besar infeksi telinga terjadi pada anak-anak sebelum mereka belajar berbicara.
Jika seorang anak tidak cukup umur untuk dapat mengatakan "Telinga saya sakit.", berikut
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua:
 Menyentakkan atau menarik telinga
 Anak rewel dan menangis
 Sulit tidur atau gangguan tidur
 Demam (terutama pada bayi dan anak kecil)
 Cairan mengalir dari telinga
 Kikuk atau ada masalah dengan keseimbangan tubuhnya
 Kesulitan mendengar atau merespons bunyi pelan
Apa yang menyebabkan infeksi telinga?
Infeksi telinga biasanya disebabkan oleh bakteri dan sering dimulai setelah seorang anak
mengalami sakit tenggorokan, pilek, atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya. Jika infeksi
saluran pernapasan atas disebabkan oleh bakteri, maka bakteri ini dapat menyebar ke telinga
tengah; jika infeksi saluran pernapasan atas disebabkan oleh virus, seperti pilek, bakteri dapat
tertarik ke lingkungan yang ramah mikroba dan pindah ke telinga tengah sebagai infeksi sekunder.
Karena adanya infeksi, cairan menumpuk di belakang gendang telinga.
Bagian-bagian telinga
Telinga memiliki tiga bagian utama yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga bagian
dalam. Bagian luar telinga disebut juga pinna, mencakup semua yang kita lihat di bagian luar yaitu
lipatan telinga yang melengkung mengarah ke daun telinga termasuk saluran telinga, yang dimulai
pada pembukaan telinga dan meluas ke gendang telinga. Gendang telinga adalah membran yang
memisahkan telinga luar dari telinga tengah.
Telinga tengah merupakan tempat terjadinya infeksi telinga. Berada di antara gendang
telinga dan telinga bagian dalam. Di dalam telinga tengah ada tiga tulang kecil yang disebut
malleus, incus, dan stapes yang berfungsi menyalurkan getaran suara dari gendang telinga ke
telinga bagian dalam. Tulang telinga tengah dikelilingi oleh udara.
Telinga bagian dalam berisi labirin, yang membantu menjaga keseimbangan. Koklea,
bagian dari labirin, adalah organ berbentuk siput yang mengubah getaran suara dari telinga tengah
menjadi sinyal listrik. Saraf pendengaran membawa sinyal-sinyal ini dari koklea ke otak.
Bagian telinga lain yang berdekatan juga dapat terlibat dalam infeksi telinga. Tuba
eustachius adalah saluran kecil yang menghubungkan bagian atas tenggorokan ke telinga tengah.
Fungsinya adalah memasok udara segar ke telinga tengah, mengalirkan cairan, dan menjaga
tekanan udara pada tingkat yang stabil antara hidung dan telinga.
Adenoid adalah bantalan kecil jaringan yang terletak di belakang bagian belakang hidung,
di atas tenggorokan, dan dekat tuba eustachius. Adenoid sebagian besar terdiri dari sel-sel sistem
kekebalan tubuh, berfungsi untuk melawan infeksi dengan menjebak bakteri yang masuk melalui
mulut.
Mengapa anak-anak lebih sering mengalami infeksi telinga daripada orang dewasa?
Ada beberapa alasan mengapa anak-anak lebih mungkin untuk mengalami infeksi telinga
daripada orang dewasa.
 Tuba Eustachius lebih kecil dan lebih tinggi pada anak-anak daripada pada orang dewasa.
Ini membuat cairan sulit mengalir keluar dari telinga, bahkan dalam kondisi normal. Jika
saluran eustachius bengkak atau tersumbat dengan lendir karena flu atau penyakit
pernapasan lainnya, cairan mungkin tidak dapat mengalir.
 Sistem kekebalan anak tidak seefektif orang dewasa karena masih berkembang. Ini
menyulitkan anak-anak untuk melawan infeksi.
 Sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh, kelenjar gondok merespon bakteri yang
melewati hidung dan mulut. Kadang-kadang bakteri terperangkap di kelenjar gondok,
menyebabkan infeksi kronis yang kemudian dapat diteruskan ke tuba eustachius dan
telinga tengah.
Bagaimana cara dokter mendiagnosis infeksi telinga tengah?
Hal pertama yang akan dilakukan dokter adalah menanyakan tentang kesehatan anak.
Apakah anak mengalami sakit kepala atau tenggorokan baru-baru ini? Apakah dia sulit tidur?
Apakah dia menarik telinganya? Jika infeksi telinga tampaknya mungkin, cara paling sederhana
untuk dokter adalah dengan menggunakan alat yang dinyalakan, disebut otoskop, untuk melihat
gendang telinga. Gendang telinga yang merah dan menggembung menunjukkan adanya infeksi.
Seorang dokter juga mungkin menggunakan otoskop pneumatik, yang meniupkan embusan
udara ke dalam liang telinga, untuk memeriksa cairan di belakang gendang telinga. Gendang
telinga yang normal akan bergerak maju mundur lebih mudah daripada gendang telinga dengan
cairan di belakangnya.
Tympanometry, yang menggunakan nada suara dan tekanan udara, adalah tes diagnostik
yang mungkin digunakan dokter jika diagnosis masih belum jelas. Tympanometer adalah steker
kecil dan lembut yang berisi mikrofon kecil dan speaker serta perangkat yang memiliki tekanan
udara yang bervariasi di telinga. Alat ini mengukur seberapa fleksibel gendang telinga pada
tekanan yang berbeda.
Bagaimana pengobatan untuk infeksi telinga tengah akut?
Banyak dokter akan meresepkan antibiotik, seperti amoxicillin, yang harus dikonsumsi
selama 7 hingga 10 hari. Dokter juga dapat merekomendasikan obat pereda nyeri tanpa resep
seperti acetaminophen atau ibuprofen, atau obat tetes telinga, untuk membantu mengatasi demam
dan rasa sakit.
Jika dokter tidak dapat membuat diagnosis OM yang pasti dan seorang anak tidak
menderita sakit telinga yang parah atau demam, dokter mungkin akan menunggu satu atau dua hari
untuk melihat apakah sakit telinga hilang. American Academy of Pediatrics mengeluarkan
pedoman pada tahun 2013 yang mendorong dokter untuk mengamati dan mengikuti secara dekat
perkembangan anak-anak ini dengan infeksi telinga yang tidak dapat didiagnosis secara definitif,
terutama antara usia 6 bulan hingga 2 tahun. Jika tidak ada perbaikan dalam 48 hingga 72 jam
sejak gejala dimulai, pedoman merekomendasikan dokter memulai terapi antibiotik. Kadang-
kadang sakit telinga tidak disebabkan oleh infeksi, dan beberapa infeksi telinga mungkin menjadi
lebih baik tanpa antibiotik. Menggunakan antibiotik dengan hati-hati dan dengan alasan yang baik
membantu mencegah perkembangan bakteri yang menjadi resisten terhadap antibiotik.
Jika dokter meresepkan antibiotik, penting untuk memastikan bahwa anak
mengonsumsinya sesuai dengan yang ditentukan dan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Meskipun anak tampak lebih baik dalam beberapa hari, infeksi masih belum sepenuhnya bersih
dari telinga. Menghentikan obat terlalu cepat bisa membuat infeksi kembali. Penting juga untuk
membawa anak kembali untuk kunjungan tindak lanjut sehingga dokter dapat memeriksa apakah
infeksi sudah hilang.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan anak untuk dapat membaik?
Anak akan mulai merasa lebih baik dalam beberapa hari setelah ke dokter. Jika sudah
beberapa hari dan anak masih tampak sakit, segera hubungi dokter. Anak mungkin membutuhkan
antibiotik yang berbeda. Setelah infeksi hilang, cairan mungkin masih berada di telinga tengah
tetapi biasanya hilang dalam tiga hingga enam minggu.
Apa yang terjadi jika anak terus terkena infeksi telinga?
Agar infeksi telinga bagian tengah tidak terjadi lagi, sebaiknya batasi beberapa faktor yang
dapat membahayakan anak, seperti tidak berada di sekitar orang yang merokok dan tidak tidur
dengan botol. Terlepas dari tindakan pencegahan ini, beberapa anak dapat terus mengalami infeksi
telinga tengah, kadang-kadang selama lima atau enam tahun. Dokter mungkin akan menunggu
beberapa bulan untuk melihat apakah keadaan membaik dengan sendirinya tetapi, jika infeksi terus
datang kembali dan antibiotik tidak membantu, banyak dokter akan merekomendasikan prosedur
pembedahan yang menempatkan tabung ventilasi kecil di gendang telinga untuk memperbaiki
aliran udara dan mencegah aliran balik cairan di telinga tengah. Tabung paling umum digunakan
selama enam hingga sembilan bulan dan memerlukan kunjungan lanjutan ke dokter dengan rutin.
Jika pemasangan tabung masih tidak dapat mencegah infeksi, dokter dapat
mempertimbangkan untuk mengangkat kelenjar gondok untuk mencegah infeksi menyebar ke
saluran eustachius.
Apakah infeksi telinga dapat dicegah?
Saat ini, cara terbaik untuk mencegah infeksi telinga adalah mengurangi faktor risiko yang
terkait dengannya. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko anak
terkena infeksi telinga.
1. Sebelum melakukan aktivitas di air, anak dapat dipasangkan pelindung telinga untuk
mencegah air masuk atau setelah berenang, telinga dapat dikeringkan. Jika tidak dapat
dikeringkan sendiri, dapat meminta tetes telinga kepada dokter untuk membantu
mengeringkan air setelah berenang dan mencegah infeksi.
2. Hindari penggunaan cotton bud karena dapat melukai kulit dan membiarkan bakteri atau
jamur masuk ke telinga.
3. Pada ibu hamil: melakukan pemeriksaan secara teratur dan segera berobat bila mengalami
demam disertai dengan ruam merah pada tubuhnya; jangan minum jamu atau obat bila
tidak dianjurkan oleh tenaga medis.
4. Pada Balita: usahakan tidak minum susu botol sebelum bayi berumur 1 tahun untuk
mengurangi terjadinya infeksi saluran napas. Selain itu, agar tuba Eustachius (saluran
penghubung antara tenggorokan dengan telinga tengah) lebih terlatih dan berfungsi baik.
5. Memperhatikan kebersihan liang telinga.
6. Tidak minum obat dalam jangka panjang tanpa konsultasi dengan dokter.
7. Hindari suara bising.
8. Hindari makan obat sembarangan .
9. Hindari membersihkan telinga dengan benda keras seperti batang bulu ayam, batang
rumput, dan batang korek api.
10. Sering mencuci tangan. Mencuci tangan dapat mencegah penyebaran kuman dan dapat
membantu mencegah anak terkena pilek atau flu.
11. Hindari memaparkan bayi dengan asap rokok. Penelitian telah menunjukkan bahwa bayi
yang berada di sekitar perokok memiliki lebih banyak infeksi telinga.
12. Jangan pernah membiarkan bayi untuk tidur siang atau malam hari dengan botol.
13. Jangan biarkan anak-anak yang sakit menghabiskan waktu bersama.
14. Vaksin berguna untuk mencegah infeksi virus dan beberapa bakteri pada telinga ataupun
saluran napas.

Sumber:
American Academy of Otolaryngology, Head and Neck Surgery.
Kemenkes RI, 2010. Telinga Sehat Pendengaran Baik.
Kemenkes RI, 2013. Pendengaran Sehat Untuk Hidup Bahagia.
National Center for Emerging and Zoonotic Infectious Diseases, Division of Healthcare Quality
Promotion, CDC.
Qureishi, A., et al., 2014. Update on Otitis Media: Prevention and Treatment. Infection and Drug
Resistance, 2014(7), pp. 15 – 24.
US National Institutes of Health, 2014. Statistics about Hearing, Balance, Ear Infections, and
Deafness.

ROBERT SANDER, M.D., Medical College of Wisconsin, Milwaukee, Wisconsin

Am Fam Physician. 2001 Mar 1;63(5):927-937.

Otitis Externa: A Practical Guide to Treatment and Prevention

Paediatr Child Health. 2013 Feb; 18(2): 96–98.


Acute otitis externa
Charles PS Hui and Canadian Paediatric Society, Infectious Diseases and Immunization
Committee

Anda mungkin juga menyukai