10 Teknik Budidaya Tumpangsari
10 Teknik Budidaya Tumpangsari
Mempersiapkan lahan untuk budi daya tumpang sari jagung dan cabai tidak
berbeda dengan persiapan lahan budi daya tanaman tunggal. Yaitu diawali dengan
pengolahan lahan, Langkah awalnya adalah pembersihan lahan dari gulma atau sisa-
sisa tanaman sebelumnya. Kemudian lahan dibajak/dicangkul supaya gembur.
Selanjutnya adalah pembuatan bedengan, bedengan dibuat dengan lebar 80m x 90 cm,
tinggi bedengan kira-kira saja asalkan tidak tergenang air, panjang bedengan
disesuaikan dengan lahan. Bedengan sebaiknya dibuat tidak terlalu tinggi agar mudah
melakukan pendangiran.
Pupuk dasar hukumnya wajib diberikan pada tanah yang kurang subur. Pupuk
dasar yang digunakan berupa pupuk kandang atau kompos, bisa juga ditambah dengan
pupuk TSP, ZA dan KCL dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Pupuk ditaburkan merata di
atas bedengan kemudian diaduk hingga tercampur rata dengan tanah
Jagung ditanam dengan jarak antar tanaman 30 cm dan jarak antar baris dalam
bedengan 50 cm. Tanam satu benih jagung dalam satu lubang tanam. Jagung
manis bisa dipanen pada usia 60-65 hari setelah tanam tergantung varietas dan
lokasi penanaman. Di dataran rendah jagung manis lebih cepat panen daripada di
dataran tinggi. Sedangkan jagung kering bisa dipanen ketika berusia 85-95 hari
setelah tanam.
a). Menghemat waktu dan tenaga pengolahan lahan hingga 50%, sebab
pengolahan lahan hanya dilakukan sekali untuk budi daya dua jenis tanaman
dengan luasan yang sama.
b). Menghemat pupuk dasar hingga 50%, pupuk dasar hanya diberikan sekali
untuk dua jenis tanaman yang berbeda dengan luasan yang sama.
c). Menghemat waktu dan tenaga pemeliharaan dan perawatan dua jenis tanaman,
sebab pemeliharaan dilakukan sekaligus dan secara bersamaan.
d). Menghemat air untuk penyiraman hingga 50%, penyiraman hanya dilakukan
sekali untuk dua jenis tanaman.
e). Meningkatkan penghasilan dengan mengoptimalkan penggunaan lahan.
f). Panen secara terus menerus dengan jeda waktu yang tidak lama. Ketika jagung
dipanen tanaman cabai sudah mulai berbuah dan tidak lama lagi sudah bisa
dipanen.
g). Meminimalisir serangan hama kutu kebul pada tanaman cabai.
1.1.Pengolahan tanah
Tanah digemburkan dan dicangkul sedalam 10-15 cm. Selanjutnya dibuat
guludan, arah guludan menghadap barat timur atau disesuaikan dengan kondisi
lahan. Lebar guludan 170-180 cm dan panjang sesuai dengan kebutuhan. Antara
guludan dibuat saluran 20-30 cm untuk mengalirkan air.
1.2.Penanaman
kacang tanah ditanam terlebih dahulu sebelum menanam jagung. Jarak
tanaman kacang tanah adalah 25 x 25 cm. Kacang ditanam pada lubang tanam
dengan kedalaman sekitar 3 cm dan diisi 2 benih kacang pada tiap lubangnya
(model ditugal). tunggu hingga tanaman kacang tanah memiliki beberapa daun
atau berumur sekitar 3 minggu. Setelah itu baru dibuat lubang di atas guludan
untuk menanam jagung.
Benih jagung yang akan ditanam sebelumnya dilakukan seed treatment.
Lubang tanam dibuat sedalam 2-3 cm dengan cara tugal, dengan jarak antar
barisan tanaman 200 cm dan jarak dalam barisan 40 cm. Sehingga dalam setiap
guludan terdapat 1 baris tanaman jagung dan 5 baris tanaman kacang tanah.
Tunggu beberapa hari maka jagung akan tumbuh dengan subur bersama dengan
tanaman kacang tanah. Akar jagung yang bersimbiosis dengan kacang tanah akan
langsung menyerap nitrogen sebanyak-banyaknya sehingga cepat tumbuh besar.
Kalau sudah ditami jagung, maka anda bisa sesekali melakukan pengairan pada
bedengan dengan interval 10-14 hari sekali.
1.3.Pemupukan
Pemupukan dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada saat tanam dan pada saat
tanaman telah berumur 1 bulan. Dosis pupuk keseluruhan yang digunakan adalah
untuk jagung 120 kg Urea, 65 kg SP36 dan 50 kg KCL. Sedangkan, dosis pupuk
untuk kacang tanah adalah 40 kg Urea, 80 kg SP-36.
Cara pemupukan yaitu semua pupuk yang akan diberikan dicampur jadi satu,
kemudian dibuat larikan dekat barisan tanaman (sekitar 5 cm dari barisan tanaman
dengan kedalaman antara 5-7 cm), pupuk ditabur sepanjang larikan kemudian
ditutup kembali dengan tanah.
1.4.Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman, penyiangan dan pembumbunan.
Penyulaman untuk tanaman jagung dilakukan antara 4-7 hst, sedangkan untuk
kacang tanah antara 5-10 hst. Penyiangan dan pembumbunan dilakukan paling
tidak sebanyak dua kali atau menyesuaikan dengan kondisi gulma.Pada
penyiangan kedua sekaligus dilakukan pembumbunan yaitu dengan
menggemburkan tanah dan menaikkan tanah ke sekitar batang.
1.5.Pemanenan
Masa panen kacang tanah adalah sekitar 3 bulan sedangkan jagung adalah 3,5
bulan, sehingga kacang tanah akan dipanen terlebih dahulu.
Panen kacang tanah dilakukan dengan jalan mencabut. Untuk menghindari
banyak polong yang tertinggal dalam tanah maka diusahakan panen pada saat
tanah lembab atau basah. Sementara itu, jagung dipanen dengan cara menyabit
batang jagung setinggi pinggang, kemudian jagung langsung dipetik dan dikupas
klobotnya dijemur sampai kadar air 12%.
1.1.Penanaman jagung
Gunakan varietas hibrida bertipe tegak, Bima-2, Bima-4, Pioner-21, Bisi-16
dll. Jumlah benih yang dibutuhkan 15 – 17 kg/ha.Pastikan bahwa benih yang
ditanam mempunyai daya berkecambah (>90%) dan vigor benih yang baik
(perhatikan masa daluwara benih)Tanah diolah sempurna
Tanaman jagung ditanam 1 biji per lubang dengan sistem tanam legowo/double row,
kemudian ditutup dengan pupuk organik 1 genggam
Jarak tanam untuk tanaman jagung sistem legowo adalah (100-50) cmx 20 cm atau
(110-40) cm x 20 cm (lihat Gambar)
Lahan sawah menggunakan takaran 350 kg Urea + 300 kg phonska atau pupuk
majemuk lainnya. Pemberian diberikan 2 kali, pemberian pertama pada umur 7-10 hst
sebanyak 100 kg urea + 300 kg phonska/ pupuk majemuk lainnya per hektar.
Pemupukan kedua dilakukan pada 35-45 hst dengan takaran 250 kg urea per hektar.
Pupuk dimasukkan dalam lubang yang dibuat + 10 cm di samping tanaman dan
ditutup dengan tanah.
Lahan kering menggunakan takaran 325 kg Urea + 300 kg phonska atau
pupuk majemuk lainnya. Pemberian diberikan 2 kali, pemberian pertama pada umur
7-10 hst sebanyak 100 kg urea + 300 kg phonska/ pupuk majemuk lainnya per hektar.
Pemupukan kedua pada umur 35-45 hst dengan takaran 20 kg urea + 100 kg
phonska/pupuk majemuk lannya. Pupuk dimasukkan dalam lubang yang dibuat + 10
cm di samping tanaman di tutup dengan tanah.
Penyiangan dan pembumbunan dilakukan dengan cangkul. Penen dapat
dilakukan apabila kelobot sudah kering dan lapisan hitam pada pangkal biji (black
layer) telah terlihat. Sisa batang tanaman (biomas) dijadikan kompos atau dapat
digunakan sebagai mulsa diantara baris tanaman untuk pertanaman berikutnya.
Penanaman kedelai
Gunakan varietas kedelai yang toleran naungan, diantaranya Dena-1 atau
Dena-2. Jumlah benih yang dibutuhkan 15- 20 kg/ha. Benih dicampur dengan
inokulan Rhizobium sp (nodulin, rhizogin dll) 5 kg benih per 10 g (1 saset), caranya
adalah benih dibasahi kemudian ditiriskan, inokulan ditaburkan dan diaduk merata
hingga merekat dan diperkirakan semua benih mendapatkan inokulan, kemudian
segera ditanam. Hindari terkena cahaya matahari langsung pada benih yang telah
dicampur dengan nodulin
Benih ditanam di antara barisan legowo pada tanaman jagung dengan jarak
tanam 40 cm x 20 cm, sehingga terdapat 2 barisan tanaman kedelai antara setiap
barisan legowo jagung. Penanaman kedelai dapat bersamaan dengan penanaman
jagung atau 1-7 hari setelah penanaman jagung. Dosis pupuk yang digunakan adalah
50 kg urea + 50 kg phonska/ha 7- 10 hst (bersamaan dengan pemupukan pertama
jagung apabila tanamnya bersamaan).Kedelai di panen sebelum polong pecah, yaitu
saat polong berwarna coklat. Kedelai sebaiknya dipanen lebih awal dari jagung.
Biomas tanaman dapat dijadikan kompos.
4. Tumpang sari ubi jalar dan Jagung
1.1.Persiapan Lahan
Pengolahan tanah dilakukan seperti biasa yaitu menggemburkan tanah dan
membenamkan gulma dengan membuat guludan jarak 75 cm antar
guludan/larikan, dan panjang menyesuaikan lebar/petak sawah.
1.2.Penanaman
Teknik penanaman tumpangsari tanaman jagung dan ketela rambat ada 2 ( dua)
cara yaitu :
a. Ketela rambat ditanam kemudian jagung ditanam yaitu hari pertama tanam
ketela rambat kemudian hari ke 2 - 4 tanam benih jagung,
b. Benih Jagung ditanam kemudian disusul tanam ketela rambat yaitu penanaman
kekela rambat ditanam setelah umur tanaman jagung 20 - 25 HST, setelah
penyiangan tanaman jagung.
Adapun tekniknya :
A. Jagung - Ketela Rambat
Benih jagung ditanam per lubang 1 biji dengan jarak tanam 75 x 20 cm,
kemudian ditutup dengan pupuk organik yang sudah matang kemudian
dipadatkan secukupnya musim kemarau, namun musim penghujan setelah
dikasih pupuk organik tidak perlu dipadatkan dan penugalan di lereng
guludan, kemudian stolon ketela rambat ditanam setelah tanaman jagung
berumur 20 - 25 HST setelah penyiangan.
1.3.Pemupukan
Pemupukan tanaman dilakukan seperti biasa untuk tanaman jagung dengan
dosis urea 10 kg, NPK 30 Kg untuk luasan 1000 meter persegi, pada umur 15 - 20
HST.
1.4.Pembubunan
a. Pembumbunan tanaman jagung dilakukan umur 20-25 HST kemudian,
penanaman stolon ketela rambat
b. Pembumbunan ketela rambat pada umur 30-35 HST, bersamaan pemupukan ke
2 (dua ) pada tanaman jagung.
1.5. Pembubunan
1.6. Pengairanan
Pengairan tanaman diberikan bilamana diperlukan namun pada umur 35-45
HST jangan sampai kekurangan air karena masa ini memasuki stadia generatif.
1.8. Panen
Dalam teknik budidaya tumpangsari ini, baik cara Jagung-Ketela rambat atau
Ketela Rambat- Jagung masa panen tanaman jagung lebih dahulu karena umur
ketala rambat panen umur 6 - 7 bulan sedang tanaman jagung umur 115 HST pada
umumnya.
Dari inovasi teknik budidaya tumpangsari Jagung-Ketela Rambat atau Ketela
Rambat- Jagung kedua-duanya tetap menguntungkan dari segi agribisnis, yaitu
bilamana salah satu komuditas harganya jatuh maka komuditas satunya bisa tetap
mahal.Petani korespon dari 3 ( tiga ) desa yang dijadikan demplot percontohan
tentang teknik tumpangsari tanaman jagung dan ketela rambat yaitu desa Sibebek,
Getas dan Pasusukan menunjukan hasil panen yang seimbang atau hampir sama
1.1.Pengolahan Lahan
Gemburkan lahan menggunakan cangkul atau mesin bajak lalu biarkan
terpapar sinar matahari sekitar 2 minggu agar membunuh patogen dalam tanah.
Buat aluran calon bedengan. Taburkan pupuk kandang atau pupuk organik lalu
bentuk bedengan dengan lebar sekitar 40-50cm saja. Bedengan ini nantinya
ditugal untuk lubang tanam kacang hijau dengan jarak 15×15 cm antar lubang
tanam dengan kedalaman sekitar 5 cm.
Tanam biji kacang hijau pada lubang tugal. Tanamlah 3-5 biji tiap lubang.
Setelah ditanam tidak perlu disiram karena malah justru bisa membusukkan biji
kacang hijau didalam tanah. Biarkan saja dan tunggu biji timbuh dengan
sendirinya.
1.1.Pengolahan lahan
Tanah di gemburkan dengan bajak atau traktor ,selanjutnya dihaluskan dan
lalu disebar bokashi beberapa zak per petak atau bokasi disebar sehabis
bedengan setengah jadi ,kemudian buat bedengan dengan lebar 80 cm , tinggi 20
-25 cm .
1.2.Penaman sawi
Lakukan pengairan hingga merata lalu sisakan ¾ dari tinggi bedengan,
selanjutnya buat 2 alur memanjang di tengah bedengan ,jarak dari tepi 25 cm
dan jarak antar alur /larikan 30 cm ,alur ini untuk tempat biji sawi,selanjutnya
sebar biji sawi pada alur / larikan dengan jimpitan jari supaya tidak bergerombol.
kebutuhan bibit sawi sekitar 14 kemasan kaleng per hektar ( 1 kaleng 100
gram).setelah final penanaman sawi ,air bekas pengairan di buang.
1.5.Perawatan kedua-duanya.
Pemupukan jagung bagus dilakukan 15 hari sekali dan untuk tumbuhan sawi 1
ahad sekali , pemupuykan jagung bagus dilakukan hingga 4 kali untuk tanah
yang kesuburanya sedang jikalau tanah yang sangat subur ,pemupukan jagung
bagus dilakukan 3 kali,( melihat kondisi tumbuhan ) .
1.6.Pembersihan gulma
Setelah di lakukan penyemprotan dengan herbisida pada umur 10 -14 hari
,misalnya masih ada sisa-sisa gulma yang tumbuh harus dibersihkan dengan
mencabut beserta akarnya supaya tidak mengganggu kedua tumbuhan itu.
1.7.Panen sawi
Setelah umur 30 hari tumbuhan sawi sanggup mulai di panen dengan
memotong pangkal batang tumbuhan , dalam memanen tumbuhan sawi ,harus
berhati –hati kerena tumbuhan sawi diapit tumbuhan jagung bagus setinggi 40 -
50 cm supaya tumbuhan jagung bagus tidak roboh atau patah.