Anda di halaman 1dari 9

10 Teknik Budidaya tanaman Tumpang Sari

1. Budi Daya Tumpang Sari Jagung dan Cabai

1.1.Persiapan Lahan Budi Daya Tumpang Sari Jagung dan Cabai

Mempersiapkan lahan untuk budi daya tumpang sari jagung dan cabai tidak
berbeda dengan persiapan lahan budi daya tanaman tunggal. Yaitu diawali dengan
pengolahan lahan, Langkah awalnya adalah pembersihan lahan dari gulma atau sisa-
sisa tanaman sebelumnya. Kemudian lahan dibajak/dicangkul supaya gembur.
Selanjutnya adalah pembuatan bedengan, bedengan dibuat dengan lebar 80m x 90 cm,
tinggi bedengan kira-kira saja asalkan tidak tergenang air, panjang bedengan
disesuaikan dengan lahan. Bedengan sebaiknya dibuat tidak terlalu tinggi agar mudah
melakukan pendangiran.
Pupuk dasar hukumnya wajib diberikan pada tanah yang kurang subur. Pupuk
dasar yang digunakan berupa pupuk kandang atau kompos, bisa juga ditambah dengan
pupuk TSP, ZA dan KCL dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Pupuk ditaburkan merata di
atas bedengan kemudian diaduk hingga tercampur rata dengan tanah

1.2.Cara Penanaman Jagung

Jagung ditanam dengan jarak antar tanaman 30 cm dan jarak antar baris dalam
bedengan 50 cm. Tanam satu benih jagung dalam satu lubang tanam. Jagung
manis bisa dipanen pada usia 60-65 hari setelah tanam tergantung varietas dan
lokasi penanaman. Di dataran rendah jagung manis lebih cepat panen daripada di
dataran tinggi. Sedangkan jagung kering bisa dipanen ketika berusia 85-95 hari
setelah tanam.

1.3.Waktu Penyemaian dan Penanaman Benih Cabai

Benih cabai disemai 10 hari sebelum penanaman jagung atau bersamaan


dengan penanaman jagung. Benih cabai sebaiknya disemai menggunakan polybag
atau try semai agar tidak stres saat pindah tanam. Bibit cabai bisa dipindah tanam
pada umur 30 hari setelah semai. Bibit cabai ditanam di antara tanaman jagung
dengan mengikuti barisan tanaman jagung di atas bedengan. Bibit cabai ditanam
dengan jarak 60 x 60 cm atau 70 x 60 cm. Ketika jagung manis sudah siap
dipanen tanaman cabai sudah berumur 35-40 hari setelah tanam.
Pada saat itu tanaman cabai sudah mulai berbuah dan jagung sudah siap
dipanen sehingga kedua tanaman tidak saling mengganggu. Jika jagung dipanen
kering usia panen lebih lama, tetapi tanaman cabai tidak akan terganggu sebab
daun-daun jagung sudah mulai mengering dan dipangkas untuk mempercepat
pengeringan tongkol.
1.4.Pemeliharaan dan Perawatan Tumpang Sari Jagung dan Cabai

Pemeliharaan dan perawatan tanaman polykultur maupun monokultur tidak


jauh berbeda, yaitu meliputi kegiatan penyiangan, pemupukan, pendangiran dan
penyiraman. Penyiangan dilakukan segera jika terlihat rumput liar atau gulma
mulai tumbuh. Penyiangan hendaknya dilakukan secara manual dan hindari
penggunaan herbisida. pupuk susulan diberikan setelah penyiangan dan setelah itu
segera lakukan pendangiran. Dosis dan jenis pupuk yang digunakan disesuaikan
dengan kebutuhan tanaman. Jika tidak turun hujan penyiraman juga harus
dilakukan agar tanaman jagung dan cabai bisa tumbuh dengan maksimal.

1.5.Keuntungan Budi Daya Tumpang Sari Jagung dan cabai

a). Menghemat waktu dan tenaga pengolahan lahan hingga 50%, sebab
pengolahan lahan hanya dilakukan sekali untuk budi daya dua jenis tanaman
dengan luasan yang sama.
b). Menghemat pupuk dasar hingga 50%, pupuk dasar hanya diberikan sekali
untuk dua jenis tanaman yang berbeda dengan luasan yang sama.
c). Menghemat waktu dan tenaga pemeliharaan dan perawatan dua jenis tanaman,
sebab pemeliharaan dilakukan sekaligus dan secara bersamaan.
d). Menghemat air untuk penyiraman hingga 50%, penyiraman hanya dilakukan
sekali untuk dua jenis tanaman.
e). Meningkatkan penghasilan dengan mengoptimalkan penggunaan lahan.
f). Panen secara terus menerus dengan jeda waktu yang tidak lama. Ketika jagung
dipanen tanaman cabai sudah mulai berbuah dan tidak lama lagi sudah bisa
dipanen.
g). Meminimalisir serangan hama kutu kebul pada tanaman cabai.

2. Tumpang Sari Tanaman Jagung dengan Kacang Tanah

1.1.Pengolahan tanah
Tanah digemburkan dan dicangkul sedalam 10-15 cm. Selanjutnya dibuat
guludan, arah guludan menghadap barat timur atau disesuaikan dengan kondisi
lahan. Lebar guludan 170-180 cm dan panjang sesuai dengan kebutuhan. Antara
guludan dibuat saluran 20-30 cm untuk mengalirkan air.

1.2.Penanaman
kacang tanah ditanam terlebih dahulu sebelum menanam jagung. Jarak
tanaman kacang tanah adalah 25 x 25 cm. Kacang ditanam pada lubang tanam
dengan kedalaman sekitar 3 cm dan diisi 2 benih kacang pada tiap lubangnya
(model ditugal). tunggu hingga tanaman kacang tanah memiliki beberapa daun
atau berumur sekitar 3 minggu. Setelah itu baru dibuat lubang di atas guludan
untuk menanam jagung.
Benih jagung yang akan ditanam sebelumnya dilakukan seed treatment.
Lubang tanam dibuat sedalam 2-3 cm dengan cara tugal, dengan jarak antar
barisan tanaman 200 cm dan jarak dalam barisan 40 cm. Sehingga dalam setiap
guludan terdapat 1 baris tanaman jagung dan 5 baris tanaman kacang tanah.
Tunggu beberapa hari maka jagung akan tumbuh dengan subur bersama dengan
tanaman kacang tanah. Akar jagung yang bersimbiosis dengan kacang tanah akan
langsung menyerap nitrogen sebanyak-banyaknya sehingga cepat tumbuh besar.
Kalau sudah ditami jagung, maka anda bisa sesekali melakukan pengairan pada
bedengan dengan interval 10-14 hari sekali.

1.3.Pemupukan
Pemupukan dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada saat tanam dan pada saat
tanaman telah berumur 1 bulan. Dosis pupuk keseluruhan yang digunakan adalah
untuk jagung 120 kg Urea, 65 kg SP36 dan 50 kg KCL. Sedangkan, dosis pupuk
untuk kacang tanah adalah 40 kg Urea, 80 kg SP-36.
Cara pemupukan yaitu semua pupuk yang akan diberikan dicampur jadi satu,
kemudian dibuat larikan dekat barisan tanaman (sekitar 5 cm dari barisan tanaman
dengan kedalaman antara 5-7 cm), pupuk ditabur sepanjang larikan kemudian
ditutup kembali dengan tanah.

1.4.Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman, penyiangan dan pembumbunan.
Penyulaman untuk tanaman jagung dilakukan antara 4-7 hst, sedangkan untuk
kacang tanah antara 5-10 hst. Penyiangan dan pembumbunan dilakukan paling
tidak sebanyak dua kali atau menyesuaikan dengan kondisi gulma.Pada
penyiangan kedua sekaligus dilakukan pembumbunan yaitu dengan
menggemburkan tanah dan menaikkan tanah ke sekitar batang.

1.5.Pemanenan
Masa panen kacang tanah adalah sekitar 3 bulan sedangkan jagung adalah 3,5
bulan, sehingga kacang tanah akan dipanen terlebih dahulu.
Panen kacang tanah dilakukan dengan jalan mencabut. Untuk menghindari
banyak polong yang tertinggal dalam tanah maka diusahakan panen pada saat
tanah lembab atau basah. Sementara itu, jagung dipanen dengan cara menyabit
batang jagung setinggi pinggang, kemudian jagung langsung dipetik dan dikupas
klobotnya dijemur sampai kadar air 12%.

3.Tumpang sari tanaman jagung dan kedelai

1.1.Penanaman jagung
Gunakan varietas hibrida bertipe tegak, Bima-2, Bima-4, Pioner-21, Bisi-16
dll. Jumlah benih yang dibutuhkan 15 – 17 kg/ha.Pastikan bahwa benih yang
ditanam mempunyai daya berkecambah (>90%) dan vigor benih yang baik
(perhatikan masa daluwara benih)Tanah diolah sempurna
Tanaman jagung ditanam 1 biji per lubang dengan sistem tanam legowo/double row,
kemudian ditutup dengan pupuk organik 1 genggam
Jarak tanam untuk tanaman jagung sistem legowo adalah (100-50) cmx 20 cm atau
(110-40) cm x 20 cm (lihat Gambar)

Dosis pemupukan yang digunakan adalah:

Lahan sawah menggunakan takaran 350 kg Urea + 300 kg phonska atau pupuk
majemuk lainnya. Pemberian diberikan 2 kali, pemberian pertama pada umur 7-10 hst
sebanyak 100 kg urea + 300 kg phonska/ pupuk majemuk lainnya per hektar.
Pemupukan kedua dilakukan pada 35-45 hst dengan takaran 250 kg urea per hektar.
Pupuk dimasukkan dalam lubang yang dibuat + 10 cm di samping tanaman dan
ditutup dengan tanah.
Lahan kering menggunakan takaran 325 kg Urea + 300 kg phonska atau
pupuk majemuk lainnya. Pemberian diberikan 2 kali, pemberian pertama pada umur
7-10 hst sebanyak 100 kg urea + 300 kg phonska/ pupuk majemuk lainnya per hektar.
Pemupukan kedua pada umur 35-45 hst dengan takaran 20 kg urea + 100 kg
phonska/pupuk majemuk lannya. Pupuk dimasukkan dalam lubang yang dibuat + 10
cm di samping tanaman di tutup dengan tanah.
Penyiangan dan pembumbunan dilakukan dengan cangkul. Penen dapat
dilakukan apabila kelobot sudah kering dan lapisan hitam pada pangkal biji (black
layer) telah terlihat. Sisa batang tanaman (biomas) dijadikan kompos atau dapat
digunakan sebagai mulsa diantara baris tanaman untuk pertanaman berikutnya.

Penanaman kedelai
Gunakan varietas kedelai yang toleran naungan, diantaranya Dena-1 atau
Dena-2. Jumlah benih yang dibutuhkan 15- 20 kg/ha. Benih dicampur dengan
inokulan Rhizobium sp (nodulin, rhizogin dll) 5 kg benih per 10 g (1 saset), caranya
adalah benih dibasahi kemudian ditiriskan, inokulan ditaburkan dan diaduk merata
hingga merekat dan diperkirakan semua benih mendapatkan inokulan, kemudian
segera ditanam. Hindari terkena cahaya matahari langsung pada benih yang telah
dicampur dengan nodulin
Benih ditanam di antara barisan legowo pada tanaman jagung dengan jarak
tanam 40 cm x 20 cm, sehingga terdapat 2 barisan tanaman kedelai antara setiap
barisan legowo jagung. Penanaman kedelai dapat bersamaan dengan penanaman
jagung atau 1-7 hari setelah penanaman jagung. Dosis pupuk yang digunakan adalah
50 kg urea + 50 kg phonska/ha 7- 10 hst (bersamaan dengan pemupukan pertama
jagung apabila tanamnya bersamaan).Kedelai di panen sebelum polong pecah, yaitu
saat polong berwarna coklat. Kedelai sebaiknya dipanen lebih awal dari jagung.
Biomas tanaman dapat dijadikan kompos.
4. Tumpang sari ubi jalar dan Jagung

1.1.Persiapan Lahan
Pengolahan tanah dilakukan seperti biasa yaitu menggemburkan tanah dan
membenamkan gulma dengan membuat guludan jarak 75 cm antar
guludan/larikan, dan panjang menyesuaikan lebar/petak sawah.

1.2.Penanaman
Teknik penanaman tumpangsari tanaman jagung dan ketela rambat ada 2 ( dua)
cara yaitu :

a. Ketela rambat ditanam kemudian jagung ditanam yaitu hari pertama tanam
ketela rambat kemudian hari ke 2 - 4 tanam benih jagung,

b. Benih Jagung ditanam kemudian disusul tanam ketela rambat yaitu penanaman
kekela rambat ditanam setelah umur tanaman jagung 20 - 25 HST, setelah
penyiangan tanaman jagung.
Adapun tekniknya :
A. Jagung - Ketela Rambat
Benih jagung ditanam per lubang 1 biji dengan jarak tanam 75 x 20 cm,
kemudian ditutup dengan pupuk organik yang sudah matang kemudian
dipadatkan secukupnya musim kemarau, namun musim penghujan setelah
dikasih pupuk organik tidak perlu dipadatkan dan penugalan di lereng
guludan, kemudian stolon ketela rambat ditanam setelah tanaman jagung
berumur 20 - 25 HST setelah penyiangan.

B. Ketela Rambat – Jagung


Bibit/stolon ubi jalar ditanam dengan jarak 20 cm untuk varietas
cilembu/tela madu. Sedang varietas manohara dengan jarak 25 - 30 cm,
kemudian jagung ditanam di sela-sela ketela rambat tapi tidak terlalu mepet
jarak seperti biasa (75 x 20 cm)

1.3.Pemupukan
Pemupukan tanaman dilakukan seperti biasa untuk tanaman jagung dengan
dosis urea 10 kg, NPK 30 Kg untuk luasan 1000 meter persegi, pada umur 15 - 20
HST.

1.4.Pembubunan
a. Pembumbunan tanaman jagung dilakukan umur 20-25 HST kemudian,
penanaman stolon ketela rambat
b. Pembumbunan ketela rambat pada umur 30-35 HST, bersamaan pemupukan ke
2 (dua ) pada tanaman jagung.
1.5. Pembubunan

a. Pembumbunan tanaman jagung dilakukan umur 20-25 HST kemudian,


penanaman stolon ketela rambat
b. Pembumbunan ketela rambat pada umur 30-35 HST, bersamaan pemupukan ke
2 (dua ) pada tanaman jagung.

1.6. Pengairanan
Pengairan tanaman diberikan bilamana diperlukan namun pada umur 35-45
HST jangan sampai kekurangan air karena masa ini memasuki stadia generatif.

1.7. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit bilamana terjadi serangan, tindakan preventif


yang wajib dilakukan adalah mbleseti atau mengambil daun jagung dari bawah ke
atas dengan menyisakan 2 ( dua ) helai daun di bawah tongkol jagung mulai umur
tanaman jagung 60 HST, agar kelembaban tidak tinggi.

1.8. Panen
Dalam teknik budidaya tumpangsari ini, baik cara Jagung-Ketela rambat atau
Ketela Rambat- Jagung masa panen tanaman jagung lebih dahulu karena umur
ketala rambat panen umur 6 - 7 bulan sedang tanaman jagung umur 115 HST pada
umumnya.
Dari inovasi teknik budidaya tumpangsari Jagung-Ketela Rambat atau Ketela
Rambat- Jagung kedua-duanya tetap menguntungkan dari segi agribisnis, yaitu
bilamana salah satu komuditas harganya jatuh maka komuditas satunya bisa tetap
mahal.Petani korespon dari 3 ( tiga ) desa yang dijadikan demplot percontohan
tentang teknik tumpangsari tanaman jagung dan ketela rambat yaitu desa Sibebek,
Getas dan Pasusukan menunjukan hasil panen yang seimbang atau hampir sama

5.Tumpang sari tanaman Jagung dan Kacang hijau

1.1.Pengolahan Lahan
Gemburkan lahan menggunakan cangkul atau mesin bajak lalu biarkan
terpapar sinar matahari sekitar 2 minggu agar membunuh patogen dalam tanah.
Buat aluran calon bedengan. Taburkan pupuk kandang atau pupuk organik lalu
bentuk bedengan dengan lebar sekitar 40-50cm saja. Bedengan ini nantinya
ditugal untuk lubang tanam kacang hijau dengan jarak 15×15 cm antar lubang
tanam dengan kedalaman sekitar 5 cm.

1.2.Penanaman Kacang Hijau


Kenapa kacang hijau dulu? Ingat tadi dibahas diawal bahwa kacang hijau
mampu memfiksai nitrogen dalam tanah yang nantinya akan dibutuhkan oleh
tanaman jagung. Ini juga bertujuan agar nantinya jagung tidak menutupi tanaman
kacang hijau. Pertama-tama anda rendam dulu biji kacang hijaunya Biji kacang
hijau yang tetap mengambang sebaiknya dibuang karena itu tidak akan tumbuh.

Tanam biji kacang hijau pada lubang tugal. Tanamlah 3-5 biji tiap lubang.
Setelah ditanam tidak perlu disiram karena malah justru bisa membusukkan biji
kacang hijau didalam tanah. Biarkan saja dan tunggu biji timbuh dengan
sendirinya.

1.3.Perawatan Tanaman Kacang Hijau


Pada usia sepuluh hari setelah tumbuh anda bisa memberikan pupuk daun
untuk meningkatkan kesuburan tanaman kacang hijau. Pada pupuk daun biasanya
sudah terkandung unsur makro dan mikro yang lengkap disertai dengan ZPT.
Jangan pernah melakukan penaburan pupuk Urea aatu ZA yang fokus pada unsur
Nitrogen. Hal ini akan memacu pertumbuhan daun tanaman kacang hijau dan
malah menurunkan produktifitas polong kacang hijau itu sendiri.
bisa menaburkan pupuk KCL meski ini mungkin hanya butuh sedikit. Atau
jika anda lihat tanaman kacang hijau sudah tumbuh subur maka anda tidak perlu
menambahkan pupuk lagi. Tanaman kacang hijau secara alami akan
mengumpulkan nitrogen dan menyuburkan tanah dengan kandungan nitrogen
tersebut.
pada usia 1 bulan sebelum panen kacang hijau anda sudah membuat lubang
tanam jagung di tepi bedengan kacang hijau dengan jarak sekitar 30 cm dan
kedalaman 5-10 cm. Tanamkan 2 biji jagung per lubang. Jagung akan tumbuh
sekitar 5 hari kemudian dan akan segera membesar akibat menyerap nitrogen dari
bedengan kacang hijau.

1.4.Panen Kacang Hijau dan Perawatan Jagung


Kacang Hijau dipanen polongnya yang sudah menguning kering dan jangan
menunggu sampai polong menghitam karena mudah pecah bila disentuh.
Kumpulkan polong pada karung dan dijemur lalu dipukul-pukul agar pecah.
Selanjutnya bedengan bekas kacang hijau dibersihkan daun atasnya
menggunakan sabit dan jangan mencabut akarnya. Gunakan tanah bedengan
untuk mengaruk perakaran jagung disebelahnya sehingga bedengan berpindah
posisi ke jagung. Jagung akan tumbuh subur tanpa perlu pupuk nitrogen seperti
Urea dan ZA. Gunakan spasi antar bedengan jagung untuk pengairan 10 hari
sekali. Jagung bisa anda panen setelah umur 2,5 bulan dan anda akan
diuntungkan karena tak perlu memberikan pupuk lagi pada jagung.

6. Tumpang sari Jagung dan Pakcoy/sawi

1.1.Pengolahan lahan
Tanah di gemburkan dengan bajak atau traktor ,selanjutnya dihaluskan dan
lalu disebar bokashi beberapa zak per petak atau bokasi disebar sehabis
bedengan setengah jadi ,kemudian buat bedengan dengan lebar 80 cm , tinggi 20
-25 cm .

1.2.Penaman sawi
Lakukan pengairan hingga merata lalu sisakan ¾ dari tinggi bedengan,
selanjutnya buat 2 alur memanjang di tengah bedengan ,jarak dari tepi 25 cm
dan jarak antar alur /larikan 30 cm ,alur ini untuk tempat biji sawi,selanjutnya
sebar biji sawi pada alur / larikan dengan jimpitan jari supaya tidak bergerombol.
kebutuhan bibit sawi sekitar 14 kemasan kaleng per hektar ( 1 kaleng 100
gram).setelah final penanaman sawi ,air bekas pengairan di buang.

1.3.Perawatan tumbuhan sawi


Setelah 1 ahad tanam dan sudah tumbuh daun 2 harus segera di semprot
insektisida untuk pencegahan ulat dan serangga ( menyerupai ampal ,kepik dll)
supaya tidak terlanjur masuk hama nya. Kemudian pada umur 10 – 14 hari
,semprot dengan fungisida Rumpas untuk mengendalikan gulmanya dengan
dosis 2 tutup kemasan tiap 1 tangki sprayer (17 liter air) sebelumnya pada umur
12 hari dilakukan pemupukan tumbuhan sawi dengan ditebar disampingnya lalu
lakukan pengairan merata.pupuk yang dipakai Urea + Phonska perbandingan
2:1.

1.4.Untuk penanaman jagung manisnya


Setelah tumbuhan sawi umur sekitar 10-14 hari , jagung bagus gres ditanam di
tepi bedengan dengan jarak 5 cm dari samping bedengan dan 20 cm dari larikan
tumbuhan sawi , buat lubang / tugal sedalam 5 cm ,jarak lubang 20-25 cm
,kemudian masukkan biji jagung bagus dan selanjutnya tutup dengan bokashi
,pengairan tidak perlu dilakukan jikalau tanah sudah berair atau ketika trend
hujan.

1.5.Perawatan kedua-duanya.
Pemupukan jagung bagus dilakukan 15 hari sekali dan untuk tumbuhan sawi 1
ahad sekali , pemupuykan jagung bagus dilakukan hingga 4 kali untuk tanah
yang kesuburanya sedang jikalau tanah yang sangat subur ,pemupukan jagung
bagus dilakukan 3 kali,( melihat kondisi tumbuhan ) .

1.6.Pembersihan gulma
Setelah di lakukan penyemprotan dengan herbisida pada umur 10 -14 hari
,misalnya masih ada sisa-sisa gulma yang tumbuh harus dibersihkan dengan
mencabut beserta akarnya supaya tidak mengganggu kedua tumbuhan itu.

1.7.Panen sawi
Setelah umur 30 hari tumbuhan sawi sanggup mulai di panen dengan
memotong pangkal batang tumbuhan , dalam memanen tumbuhan sawi ,harus
berhati –hati kerena tumbuhan sawi diapit tumbuhan jagung bagus setinggi 40 -
50 cm supaya tumbuhan jagung bagus tidak roboh atau patah.

Anda mungkin juga menyukai