Bambang Banu4 PDF
Bambang Banu4 PDF
Abstract: the development of entrepreneurship spirit has become a crucial things in the future. Entrepre-
neurship has become the important role. Through entrepreneurship would create the job opportunities for
the society. This is especially for developing people. This article will describe the entrepreneurship devel-
oping for students and lectures. They have a strategic role position in developing the entrepreneurship
attitudes. Entrepreneurship programs are mainly in entrepreneurship practices, on the job training entre-
preneurship; looking for business opportunities through lecturers activities; using industrial cooperation
agreement.
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dirumahkan, dan 19.191 orang direncanakan akan
dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret dirumahkan (Jawa Pos 12 Mei 2009). Ketua Asosiasi
2006 menunjukkan bahwa penduduk miskin di Indo- Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi,
nesia sebanyak 39,05 juta atau 17,75% dari total 222 memprediksi PHK bisa mencapai 500.000 orang
juta penduduk. Penduduk miskin bertambah empat tahun ini.
juta orang dibanding yang tercatat pada Februari 2005. Di samping itu, menurut pengamat aktivitas
Angka pengangguran berada pada kisaran 10,8%– kewirausahaan (Entrepreneurial activity) yang
11% dari tenaga kerja yang masuk kategori sebagai relatif masih rendah. Entrepreneurial activity diter-
pengangguran terbuka. jemahkan sebagai individu aktif dalam memulai bisnis
Kompas, 11 Nov 2008 menyajikan data pengang- baru dan dinyatakan dalam persen total penduduk aktif
guran lulusan sekolah tinggi per Pebruari 2007 berda- bekerja. Semakin rendah indek entrepreneurial ac-
sarkan jenjang sbb: Diploma I/II sebanyak 151.085; tivity maka semakin rendah level entrepreneurship
Akademi/D3 sebanyak 179.231; Universitas sebanyak suatu negara, dan dampaknya pada tingginya pe-
409.890. Data tersebut terus tentunya bertambah ngangguran.
pada tahun 2008 dan 2009. Kondisi tersebut saat ini Kondisi di atas mengisaratkan betapa masalah
diperburuk dengan dampak krisis dan resesi global. pengangguran menjadi masalah yang sangat serius.
Bahkan mereka yang lulus perguruan tinggi semakin Beberapa pihak menyoal keberadaan lulusan pergu-
sulit mendapatkan pekerjaan karena sedikitnya ruan tinggi saat ini. Menurut Hendarman, Direktur
ekspansi kegiatan usaha. Kelembagaan Dikti Depdiknas menyatakan ”data
Data Depnakertrans (2009), menunjukkan bahwa pengangguran terdidik di Indonesia menunjukkan
per 1 Mei 2009 sebanyak 51.355 pekerja terkena bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin
PHK, 28.017 orang direncanakan di PHK, 22.440 rendah kemandirian dan semangat kewirausahaan-
nya.”
Pemerhati kewirausahaan menyatakan bahwa
Alamat Korespondensi: sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi adalah lebih
Bambang Banu Siswoyo, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi sebagai pencari kerja (job seeker) daripada pencipta
Universitas Negeri Malang Jl. Surabaya 6 Malang.
lapangan pekerjaan (job creator). Hal ini disebabkan
sistem pembelajaran yang diterapkan di berbagai per- Kewirausahaan merupakan pilihan yang tepat
guruan tinggi saat ini, yang umumnya lebih terfokus bagi individu yang tertantang untuk menciptakan kerja,
pada ketepatan lulus dan kecepatan memperoleh bukan mencari kerja.
pekerjaan, dan memarginalkan kesiapan untuk • Menurut William Danko: ”Seorang wirausaha-
menciptakan pekerjaan. wan (entreprenuer) mempunyai kesempatan 4
Ciputra (dalam Direktorat Kelembagaan Dikti, kali lebih besar untuk menjadi milyuner”.
2009) menyatakan: ”Mahasiswa dari berbagai disiplin • Menurut majalah FORBES: ”75% dari 400 orang
ilmu jangan hanya diajarkan bagaimana bisa bekerja terkaya di Amerika berprofesi sebagai enter-
dengan baik, tetapi dipacu untuk bisa menjadi pemilik prenuer”.
dari usaha-usaha sesuai latar belakang ilmu mereka,”. • Fakta membuktikan bahwa banyak entre-
Pendidikan harus dijalankan dengan kreatif. Pendi- prenuer sukses yang berawal usaha kecil
dikan kewirausahaan harusnya membekali mahasiswa (Siswoyo, 2006).
untuk mandiri dan tidak berorientasi menjadi pencari Entrepreneur adalah mereka yang berani
kerja ketika yang bersangkutan menyelesaikan studi- mewujudkan ide menjadi kenyataan. Menurut Joseph
nya. Hal ini menurut Bob Sadino (di Jakarta, 18 Schumpeter, Entrepeneur is a person who perceives
Nopember 2008) sebagai dampak dari sistem pendi- an oppotunity and creates an organization to pur-
dikan Indonesia yang kebanyakan masih mengguna- sue it (Bygrave, 1994:2). Wirausaha adalah orang
kan prinsip belajar untuk tahu, bukan untuk melakukan yang melihat adanya peluang, kemudian menciptakan
sesuatu. sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut.
APA PENTINGNYA KEWIRAUSAHAAN Berdasarkan pengertian tersebut, kepribadian
(ENTREPRENEURSHIP)? seorang entrepreneur diidentifikasi oleh beberapa
peneliti (Siswoyo, 2006) sebagai berikut.
Kewirausahaan atau enterpreneurship pada
• Desire for responsibility yaitu memiliki rasa
mulanya merupakan konsep yang dikembangkan
tanggung jawab yang besar terhadap usaha yang
dalam tradisi sosiologi dan psikologi. Pada awal abad
baru dirintisnya.
ke-18, Richard Cantillon, sarjana kelahiran Irlandia
• Preference for moder-ate risk. Entrepreneur
yang besar di Perancis, menyatakan bahwa enterpre-
lebih memperhitungkan risiko. Entre-preneur
neurship merupakan fungsi dari risk bearing. Satu
melihat peluang bisnis berdasar pengetahuan,
abad berikutnya, Joseph Schumpeter memperkenal-
latar belakang, dan pe-ngalaman mereka.
kan fungsi inovasi sebagai kekuatan hebat dalam
• Confidence in their ability to succeed. Entre-
enterpreneurship. Sejak itu, konsep enterpreneur-
preneur seringkali memiliki rasa percaya diri
ship merupakan akumulasi dari fungsi keberanian
yang tinggi. Sebuah studi yang digelar oleh Na-
menganggung risiko dan inovasi (Siswoyo, 2009).
tional Federation of Inde-pendent Business
Enterpreneurship adalah suatu proses kreati-
(NFIB) mengemukakan sepertiga entrepreneur
vitas dan inovasi yang mempunyai resiko tinggi untuk
merasa memiliki peluang sukses sebesar 100%.
menghasilkan nilai tambah bagi produk yang berman-
• Desire for immediate feedback. Entrepreneur
faat bagi masyarakat dan mendatangkan kemakmur-
ingin mengetahui bagaimana tanggapan orang
an bagi wirausahawan. Kewirausahaan merupakan
lain tentang cara yang mereka sedang jalankan,
kemampuan melihat dan menilai peluang bisnis serta
dan untuk itu mereka senang sekali jika mendapat
kemampuan mengoptimalkan sumberdaya dan
masukan dari or-ang lain.
mengambil tindakan dan risiko dalam rangka mesuk-
• Highlevel of energy. Entrepreneur terkesan
seskan bisnisnya. Berdasar definisi ini kewirausahaan
memiliki energi yang lebih besar dibandingkan
itu dapat dipelajari oleh setiap individu yang
dengan kebanyakan orang.
mempunyai keinginan, dan tidak hanya didominasi
• Future orientation. Entrepreneur diberkahi
individu yang berbakat saja.
kemampuan yang baik dalam melihat sebuah
peluang.
Apalagi bila anaknya sudah lulus perguruan tinggi. menghasilkan alumni yang terbukti lebih kompetitif di
Mereka berkata: ”Untuk apa sekolah tinggi, jika dunia kerja. Hasil-hasil karya invosi mahasiswa
hanya mau menjadi pedagang atau semacamnya?”. melalui PKM potensial tersebut ditindaklanjuti secara
Landasan filosofis inilah yang menyebabkan banyak komersial menjadi sebuah embrio bisnis berbasis Ilmu
orang tidak termotivasi terjun ke dunia bisnis. Pengetahuan, Teknologi dan Seni (Ipteks).
Sebagian lain memandang bahwa profesi wira- Program rintisan yang telah diujicobakan di
usaha cukup menjanjikan di masa depan. Hal ini beberapa perguruan tinggi, antara lain sebagai berikut.
didorong oleh kondisi persaingan di antara pencari
kerja yang semakin ketat. Lowongan pekerjaan mulai Kuliah Kewirausahaan Secara Terstruktur
terasa sempit. Ditambah lagi dengan policy zero Kuliah kewirausahaan umumnya hanya bagi
growth oleh pemerintah dalam bidang kepegawaian. fakultas/jurusan tertentu saja. Tidak semua jurusan
Kelompok yang kedua ini memandang wirausa- mempunyai cara pandang yang sama untuk meng-
hawan adalah seorang inovator, sebagai individu yang alokasikan SKS guna menyajikan matakuliah ini. Perlu
mempunyai naluri untuk melihat peluang-peluang, dicari suatu kesepakatan dan kesamaan pandang
mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk tentang perlunya disajikan kuliah kewirausahaan di
menaklukan cara berpikir lamban dan malas. Banyak semua jurusan/prodi yang ada. Komitmen dan
di antaranya yang lebih melihat profesi wirausaha dukungan top leader di PT sangat dibutuhkan untuk
sebagai individu yang mempunyai peluang besar mewujudkan hal ini.
dalam hal memberi manfaat pada orang lain.
Lambannya menyikapi pentingnya kewirausaha-
Kuliah Kerja Nyata-Usaha
an ini, menyebabkan kita tertinggal jauh dari negara
tetangga, yang seakan-akan memiliki spesialisasi Mahasiswa sebagai calon wirausahawan masih
dalam profesi bisnis. Mereka dapat mengembangkan perlu dibekali kemampuan, keterampilan, keahlian
bisnis besar-besaran mulai dari industri hulu sampai manajemen, adopsi inovasi teknotogi, keahlian me-
ke industri hilir, meliputi usaha jasa, perbankan, perda- ngelola keuangan/modal maupun keahlian pemasaran
gangan besar (grosir), perdagangan eceran besar melalui pengalaman langsung dalam dunia usaha.
(departement store, swalayan), eceran kecil (retail), KKN yang diaplikasi pada kegiatan usaha UKM ini
eksportir, importir, dan berbagai bentuk usaha lainnya akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk lebih
dalam berbagai jenis komoditi. mengenal praktik kewirausahaan secara langsung.
Telah disadari bersama oleh semua pihak betapa Sayangnya ujicoba program ini tidak berlanjut pada
penting peran kewirausahaan dalam mengatasi desiminasi konsep penyelenggaraannya.
masalah pengangguran. Untuk menumbuh-kembangkan
jiwa dan aktivitas kewirausahaan–sehingga lulusan Klinik Konsultasi Bisnis dan Penempatan
PT lebih menjadi pencipta lapangan kerja dari pada Kerja (Job-Placement Center)
pencari kerja–diperlukan suatu usaha nyata. Program yang sudah berjalan melalui bantuan
US-AID dan HEDS di Wilayah Indonesia Barat akan
BAGAIMANA MENGEMBANGKAN JIWA terus dikembangkan ke perguruan tinggi lain.
KEWIRAUSAHAAN DOSEN DAN MAHA- Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja
SISWA? (KBPK) yang dikembangkan dari Pusat Konsultasi
Program pengembangan jiwa kewirausahaan bagi pengusaha kecil dan menengah merupakan salah
telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia satu kegiatan yang dapat memberikan pelayanan
pada bulan Juli 1995. Setelah itu diluncurkan berbagai kepada alumni Perguruan Tinggi yang beminat menjadi
program rintisan pengembangan jiwa kewirausahaan pengusaha baru, atau pengusaha kecil yang telah
di kalangan mahasiswa. Program Kreativitas Maha- berkecimpung dalam dunia usaha. KBPK mendidik
siswa (PKM), KKN-Usaha dan Cooperative Edu- staf pengajar memperoleh pengalaman praktis dalam
cation (Co-op) yang diluncurkan beberapa saat sete- dunia usaha dengan cara memberikan konsultasi
lah pencanangan Presiden tersebut, telah banyak kepada pengusaha kecil dan menengah. KBKP juga
membuka akses untuk sumberdaya bahan baku, pasar, minimal telah dimiliki mahasiswa pesertanya. KAM
sumberdaya keuangan, sumberdaya informasi, serta diprioritaskan untuk diisi dengan aktivitas produktif
membangun jaringan kerja untuk meningkatkan sinergi mahasiswa yang berpola khusus, sebagai bagian
antar pengusaha kecil dan menengah. Program ini integral dari kegiatan intra atau ekstra kurikuler maha-
tidak sepenuhnya berlanjut karena alasan sumber siswa dalam usaha untuk membekalinya dengan
daya manusia yang relatif terbatas. keterampilan menghasilkan produk dan pengetahuan
tentang bisnis rintisan.
Magang Kewirausahaan
Melalui Program Penerapan Iptek/Vucer bagi Inkubasi Wirausaha Baru
pengusaha kecil/industri kecil dan koperasi yang telah Program inkubator di beberapa perguruan tinggi
berjalan selama ini. Program Magang Kewirausahaan negeri dan perguruan tinggi swasta yang bekerjasama
merupakan kegiatan mahasiswa untuk memperoleh dengan Kantor Menteri Koperasi dan Pembinaan
pengalaman kerja praktis pada usaha kecil dan me- Pengusaha kecil, akan dikembangkan tidak hanya bagi
nengah termasuk melakukan identifikasi permasalah- pengusaha kecil, industri kecil atau koperasi, tetapi
an, analisis dan penyelesaian permasalahan dan juga mengikut sertakan mahasiswa/alumni dalam
manajemen, pemasaran, serta teknologi. Magang penciptaan wirausaha baru.
Kewirausahaan adalah kegiatan di mana mahasiswa Inkubator Wirausaha Baru adalah suatu fasilitas
benar-benar bekerja sebagai tenaga kerja di usaha yang dikelola oleh sejumlah staf terbatas dan mena-
kecil atau menengah. Magang juga menciptakan warkan suatu paket terpadu kepada pengusaha atau
keterkaitan dan kesepadanan (link and match) mahasiswa dan alumni dengan biaya terjangkau sela-
antara Perguruan Tinggi dengan usaha kecil mene- ma jangka waktu tertentu (2–3 tahun). Paket terpadu
ngah. Di samping itu, Staf pengajar yang menjadi pem- tersebut meliputi:
bimbing mahasiswa memperoleh manfaat dalam hal • Sarana fisik atau gedung, dan fasilitas kantor
pengalaman praktis wirausaha dan akses kepada yang dapat dipakai bersama;
kalangan usaha kecil dan menengah. Sayangnya pro- • Kesempatan akses dan pembentukan jaringan
gram ini tidak berlanjut. Dana dan komitmen Ketua kerja dengan jasa pendukung teknologi dan
Jurusan sebagai salah satu penyebabnya. bisnis: sumberdaya teknologi dan informasi,
sumberdaya bahan baku, sumberdaya keuangan;
Karya Alternatif Mahasiswa • Pelayanan konsultasi yang meliputi aspek tekno-
Dalam berwirausaha produk/komoditi yang logi, manajemen, dan pemasaran;
diperdagangkan adalah inti dari denyut perdagangan • Pembentukan jaringan kerja antar pengusaha;
itu sendiri. Setiap produk sejenis akan bersaing dalam • Pengembangan produk penelitian untuk dapat
kualitas yang meliputi unjuk kerja, keandalan (reli- diproduksi secara komersial.
ability) dan kekuatan (robustness) serta kemudahan Keterlanjutan program ini terkendala oleh kom-
pengoperasiannya (user friendly). Persaingan tersebut pleksitas permasalahan yang tidak didukung oleh
pada hakekatnya adalah persaingan teknologi yang SDM dan fasilitas yang memadai.
diterapkan dalam kemasan yang menarik serta harga Dengan latar belakang program rintisan tersebut
yang lebih murah sebagai hasil penelitian dan pengem- di atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tahun
bangan. 2009 ini mengembangkan sebuah Program Mahasis-
Melalui kegiatan Karya Alternatif Mahasiswa wa Wirausaha (Student Entrepreneur Program)
(KAM) para mahasiswa yang telah mempelajari ilmu yang merupakan kelanjutan dari program-program
pengetahuan dan teknologi dilatih dan didorong untuk sebelumnya (PKM, Co-op, dan sejenisnya), untuk
menghasilkan suatu komoditi yang diperlukan masya- menjembatani para mahasiswa memasuki dunia
rakat. Prinsip yang perlu ditekankan dalam hal ini bisnis rill melalui fasilitasi start-up bussines.
adalah bahwa keterampilan menghasilkan produk Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dimak-
harus dipadukan dengan pemahaman bisnis yang sudkan untuk memfasilitasi para mahasiswa yang
Mhs
PERGURUAN TINGGI
Young
DIKLAT Entrepreneur
PENDIRIAN USAHA BARU
- KKU Business Max @ Rp. 8 Jt per MHS
- KAM plan
- Magang UKM
KWU PENDAMPINGAN USAHA
MAGANG TERPADU
(3 BULAN) Lembaga
(SELAMA 9 BULAN) Pengembangan
Pendidikan
Wirausaha
BASIS IPTEKS
yang sudah dirintisnya. Sehingga bisa membuka laboratorium/pusat kajian bisnis. Mahasiswa
lapangan kerja kerja dan diharapkan dapat ikut mengu- dapat memanfaatkan fasilitas pusat bisnis ini
rangi jumlah pengangguran. untuk pembelajaran kewirausahaan.
Beberapa program rintisan pengembangan jiwa
kewirausahaan bagi mahasiswa yang saat ini perlu
Unsur Kurikulum
dilanjutkan dengan modifikasi tertentu antara lain
sebagai berikut. Unsur kedua yang menjadi kunci keberhasilan
• Mahasiswa wajib mengikuti kuliah kewirausa- pengembangan kewirausahaan adalah kurikulum yang
haan secara terstruktur, yang dilakukan secara diberlakukan di suatu Perguruan Tinggi. Kurikulum
menyeluruh di setiap jurusan atau Prodi. Kendala didesain sedemikian rupa untuk dijadikan acuan dalam
pembina matakuliah Kewirausahaan dapat penyelenggaraan perkuliahan mahasiswa.
diatasi dengan membentuk Team Teaching. Di negara maju pertumbuhan wirausaha mem-
• Pada tahap awal, separuh dari mahasiswa yang bawa peningkatan ekonomi yang luar biasa.
memprogramkan KKN diberi kesempatan untuk Pengusaha-pengusaha baru ini telah memperkaya
mengambil program KKN-Magang Usaha. Pada pasar dengan produk-produk baru yang inovatif.
tahap selanjutnya, jumlah dapat ditingkatkan Tahun 1980-an di Amerika telah lahir sebanyak 20
sesuai dengan hasil evaluasi. KKN-Magang juta wirausahawan baru, mereka menciptakan lapang-
Usaha ini merupakan perpaduan antara KKN an pekerjaan baru. Demikian pula di Eropa Timur,
dan magang kewirausahaan. Untuk itu program wirausaha ini mulai bermunculan. Bahkan, di negeri
dirancang dengan baik, dilakukan pembekalan China, yang menganut paham komunis, mulai mem-
(Diklat, pengenalan kasus usaha), pendampingan, buka diri terhadap lahirnya wirausahawan. Universi-
dan Monev). tas Beijing, menghapuskan mata kuliah Marxis, dan
• Mahasiswa diberi kesempatan membantu Klinik menggantinya dengan mata kuliah kewirausahaan. Di
Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja (Job- luar negeri, banyak universitas yang kewalahan
Placement Center) untuk media belajar bagi memenuhi permintaan mahasiswa pada matakuliah
mahasiswa. kewirausahaan yang terus meningkat.
• Workshop-Role models dapat dilakukan dengan Pada umumnya di perguruan tinggi yang ada di
melakukan workshop kewirausahaan dengan tanah air menyelenggarakan matakuliah kewirausa-
terget tersusunnya business plan. Worshop ini haan, walaupun intensitas dan proporsinya mungkin
didampingi oleh orang yang diidolakan (wira- berbeda satu dengan lainnya. Berdasarkan pengamat-
usahawan sukses dan berpengalaman) guna an di beberapa PTN didapati suatu kesimpulan bahwa
memberikan wawasan, semangat membuka tidak semua jurusan menyajikan matakuliah atau
suatu usaha, memberi dorongan, dan bantuan. pendidikan kewirausahaan sebagai matakuliah yang
Orang yang diidolakan tersebut bisa juga berupa berdiri sendiri. Fakta lain, jurusan-jurusan yang
asosiasi berbagai badan asosiasi bisnis, instruktur, menyajikan matakuliah/pendidikan kewirausahaan,
dosen atau guru bisnis, biro konsultan bisnis, dan substansi materi yang disajikan dalam mata kuliah
sejenisnya. kewirausahaan relatif telah memadai (Siswoyo, 2008).
• Mengembangkan koperasi mahasiswa model Beberapa ketua jurusan yang tidak menyajikan
yang dikelola dengan menggunakan pendekatan matakuliah Kewirausahaan baik sebagai matakuliah
profesionalisme yang sekaligus berfungsi sebagai yang berdiri sendiri maupun ditempelkan pada
tempat pembelajaran kewinausahaan. beberapa matakuliah yang relevan, diperoleh alasan
• Mahasiswa mengembangkan berbagai kerja- sebagai berikut.
sama dengan pihak eksternal dan alumni yang • Jumlah SKS yang tersedia dirasakan tidak
berhasil dalam bidang kewirausahaan. memadai lagi untuk ditambahkan matakuliah di
• Perguruan Tinggi mendirikan Inkubator Wira- luar target kurikulum.
usaha yang pengelolaannya dilakukan oleh or- • Belum diperoleh dukungan dari dewan dosen
ang profesional yang berfungsi pula sebagai dengan alasan yang belum jelas, untuk mema-
sukkan matakuliah kewirausahaan. Namun
120 JURNAL EKONOMI
Nama Orang
BISNIS | TAHUN 14 | NOMOR 2 | JULI 2009
Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Dosen dan Mahasiswa
sebagai wacana, banyak di antara ketua jurusan Permasalahan yang muncul di sekitar penyajian
yang ingin menyajikan matakuliah kewirausahaan matakuliah kewirausahaan adalah keterbatasan kom-
di masa mendatang. petensi dosen pembina. Kewirausahaan membutuh-
• Penyajian matakuliah Kewirausahaan dititipkan kan penekanan ranah ketrampilan dan sikap yang lebih
pada matakuliah yang relevan, namun porsi sub- dibandingkan dengan ranah pengetahuan. Untuk
stansi content-nya masih relatif kecil/terbatas. mewujudkannya, biasanya terkendala oleh keberada-
• Matakuliah kewirausahaan tidak match dengan an kompetensi dosen yang menguasai praktik
bidang ilmu yang diemban oleh jurusan. Hanya kewirausahaan.
sebagian kecil jurusan yang menyatakan bahwa Pengembangan jiwa kewirausahaan seorang
mata kuliah kewirausahaan relevan dengan dosen, hakikatnya berlangsung secara alamiah.
bidang keilmuan yang ada di jurusan. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu akan
• Terkendala oleh staf pengajar yang tidak atau bertindak rasional. Tindakan rasional ini diwujudkan
kurang mempunyai kompetensi yang memadai dalam bentuk pilihan alternatif yang berujung pada
untuk mengajarkan atau membina matakuliah perhitungan untung rugi. Perhitungan untung rugi
kewirausahaan. merupakan tindakan ekonomi yang berorientasi pada
Berdasarkan alasan para Kajur di atas, dapat penerapan prinsip ekonomi. Jadi, setiap individu pada
disimpulkan bahwa tidak semua jurusan sepakat dasarnya telah mengembangkan jiwa kewirausahaan.
memasukkan kewirausahaan dalam kurikulumnya. Namun, jika ingin memerankan dirinya sebagai pem-
Kewirausahaan dianggap bukan sebagai sesuatu yang bina kewirausahaan, tidak cukup dengan mengandal-
perlu dibekalkan pada mahasiswa. Selain tidak sejalan kan perilaku alamiah tersebut. Namun seorang dosen
dengan kompetensi bidang ilmu yang ditargetkan, harus membekali dirinya dengan berbagai pengeta-
kendala kompetensi dosen pengajar atau pembina hunan dan ketrampilan bi didang kewirausahaan.
kewirausahaan menjadi alasan yang utama. Pengembangan jiwa kewirausahaan dosen dapat
Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya yang dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut.
sungguh-sungguh untuk menelaah kembali kebijakan • Kewirausahaan dosen dibangun di atas keilmuan
pencantuman matakuliah kewirausahaan ini dalam atau disiplin yang diampunya selama ini. Latar
kurikulum jurusan yang ada di PT, dan mengesam- keilmuan yang diampu tidak dimarginalkan,
pingkan pemikiran ”relevansi latar keilmuan”. Artinya, bahkan keduanya merupakan satu kesatuan yang
pencatuman matakuliah kewirausahaan tidak perlu saling bersinergi. Diperlukan pemahaman yang
mempermasalahkan koherensi substansi matakuliah sungguh-sungguh agar keduanya dapat saling
kewirausahaan dengan bidang ilmu utama yang diintegrasikan. Misalnya, seorang ahli biologi
diemban jurusan. dapat memanfaatkan keilmuannya untuk mencari
Pimpinan perguruan tinggi diharapkan ikut peluang-peluang bisnis yang dapat memberikan
memotivasi jajarannya, agar pengetahuan, wawasan value bidang biologi pada konsumen yang
dan ketrampilan mahasiswa di bidang kewirausahaan dibidiknya.
dapat ditingkatkan tanpa mempermasalahkan • Dosen memerlukan penguatan dalam bentuk
keselarasannya dengan kompetensi keilmuan yang pendidikan, pelatihan, dan pemagangan yang
diampu mahasiswa. Hal ini menjadi penting ketika membekali dirinya untuk lebih memahami
daya serap lulusan PT terhadap kompetensi yang ketrampilan berfikir dan bertindak ekonomis,
diampu relatif kecil, dan ke depan diprediksi akan berprinsip dan berperilaku ekonomis. Penguatan
semakin kecil. semacam ini, saat ini telah dilakukan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas
Unsur Dosen Pembina Kewirausahaan yang bekerjasama dengan Universitas Ciputra
Dosen pembina kewirausahaan menempati Entrepeneurship Centre (UCEC) guna mencip-
peran strategis dalam upaya pembekalan kewirausa- takan tamatan Perguruan Tinggi yang siap
haan pada mahasiswa. memasuki lapangan kerja.
UNSUR LINGKUNGAN
DUNIA USAHA/DUNIA
INDUSTRI; BUSINESS CENTRE
BERBASIS OUTPUT
(CALON DOSEN KEGIATAN PENELITIAN DAN KOMPETENSI DOSEN PEMBINA
KARYA ILMIAH LAIN BERJIWA
PEMBINA & LATAR
WIRAUSAHAWAN
KEWIRAUSAHAAN) KEILMUAN
KEGIATAN PENGABDIAN
TERHADAP MASYARAKAT
UNSUR INSTRUMEN