Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
A. Konsep Dasar Penilaian Kinerja Puskesmas
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis
dalam mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk
menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan Puskesmas disediakan,
serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas.
Penilaian Kinerja Puskesmas dilaksanakan oleh Puskesmas dan kemudian hasil
penilaiannya akandiverifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran tingkat kinerja Puskesmas meliputi hasil cakupan
kegiatan, mutu kegiatan, dan manajemen Puskesmas
2. Tujuan Khusus
Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang akan
datang.
1. Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja.
2. Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk persyaratan
akreditasi Puskesmas.
3. Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera
pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
C. Aspek Penilaian
Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian pelaksanaan kesehatan dan
manajemen Puskesmasn. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan
kabupaten/kota menetapkan Puskesmas kedalam kelompoknya sesuai dengan
pencapaian kinerjanya.
D. . Ruang lingkup
Ruang lingkup dan tahap pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas
sebagai berikut: Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan meliputi :
1) UKM esensial yaitu pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana,
pelayanan gizi, dan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
2) UKM pengembangan, dilaksanakan setelah Puskesmas mampu
melaksanakan UKM esensial secara optimal, mengingat keterbatasan
sumber daya dan adanya prioritas masalah kesehatan.
3) UKP, yang berupa rawat jalan, pelayanan gawat darurat
4) Proses penyusunan perencanaan, penggerakkan pelaksanaan dan
pelaksanaan penilaian kinerja;
5) Manajemen sumber daya termasuk manajemen sarana, prasarana, alat,
obat, sumber daya manusia, manajemen keuangan dan Barang Milik
Negara/Daerah manajemen pemberdayaan masyarakat manajemen data
dan informasi dan manajemen program, termasuk Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga.
6) Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi: Penilaian input pelayanan
berdasarkan standar yang ditetapkan. Penilaian proses pelayanan dengan
menilai tingkat kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang telah
ditetapkan. Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan, dimana masing-masing program/kegiatan mempunyai
indikator mutu sendiri yang disebut Standar Mutu Pelayanan (SMP). Sebagai
contoh: Angka Drop Out Pengobatan pada pengobatan TB Paru. Penilaian
outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat kepuasan
pengguna jasa pelayanan Puskesmas dan pencapaian target indikator
outcome pelayanan. Selanjutnya dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas, Puskesmas wajib diakreditasi oleh lembagaindependen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri, secara berkala
paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali.
E. . Tahapan pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas di tingkat
Puskesmas:
1) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan
kompilasi hasil pencapaian.
2) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan
data pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan hasil (output)
kegiatan dan mutu bila hal tersebut memungkinkan.
3) Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode
waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini dilakukan oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota bersama Puskesmas. Sebagai contoh
periode waktu penilaian adalah bulan Januari – Juni 2019.
4) Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari Sistem Informasi
Puskesmas, yang mencakup pencatatan dan pelaporan kegiatan
Puskesmas dan jaringannya; survei lapangan; laporan lintas sektor
terkait; dan laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya.
5) Penanggung jawab kegiatan melakukan analisis terhadap hasil yang
telah dicapai dibandingkan dengan target yang ditetapkan, identifikasi
kendala/hambatan, mencari penyebab dan latar belakangnya, mengenali
faktor-faktor pendukung dan penghambat.
6) Bersama-sama tim kecil Puskesmas, menyusun rencana pemecahannya
dengan mempertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah
(ancaman) ataupun kecenderungan untuk perbaikan (peluang).
7) Dari hasil analisa dan tindak lanjut rencana pemecahannya, dijadikan
dasar dalam penyusunan rencana usulan kegiatan Hasil perhitungan,
analisis data dan usulan rencana pemecahannya disampaikan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota yang selanjutnya akan diberi umpan balik oleh
dinas kesehatan.
BAB II
BAHAN DAN PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

A. Bahan dan Pedoman


Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manejemen puskesmas dan mutu
pelayanan sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data
analisis hasil masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada
Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI Tahun 2006 dan PMK no 44
Tahun 2016 Tentang Pedoman Manejemen Puskesmas
B. Sistimatika penyusunan
1. Penetapan target puskesmas
Target puskesmas yaitu tolak ukur dalam bentuk angka nominal atau presentasi
yang akan dicapai puskesmas. Penetapan besar target setiap kegiatan yang
akan dicapai masing – masing puskesmas bersifat spesifik dan berlaku untuk
puskesmas yang bersangkutan berdasarkan pembahasan bersama antara
dinas kesehatan kabupaten/kota dengan puskesmas pada saat penyusunan
rencana kegiatan puskesmas.Target nasional perlu dijabarkan kedalam target
provinsi, kabupaten / kota dan puskesmas secara tepat. Penetapan target
puskesmas dengan mempertimbangkan :
a. Besarnya masalah yang dihadapi
b. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah
c. Kendala- kendala maupun masalah dalam penanganannya.
d. Ketersediaan sumber daya
e. Target sasaran puskesmas yang sebenarnya
2. Pengumpulan Data.
Capaian kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil pencapaian pada
Periode waktu tertentu. Pengumpulan data dilaksanakan dengan
memasukkan data hasil kegiatan Puskesmas yaitu Januari s/d Juni
2019 dengan variabel dan sub variabel yang terdapat dalam formulir
penilaian kinerja Puskesmas
3. Pengolahan Data.
a. Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah ditetapkan
untuk dilaksanakan di Puskesmas.dihitung dengan membandingkan hasil
yang telah dicapai terhadap target standart yang telah ditetapkan
b. Penilian akhir tingkat kelompok puskesmas tidak lagi diperhitungkan
berdasarakan nilai bobot. Setelah proses pengumpulan data selesai,
dilanjutkan dengan penghitunga di bawah ini :
4. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
a. Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil
pencapaian (H) dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) =
H/T x 100% Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh
nilai sub variabel (ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n
) atau V(%) = Σ SV/n Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan
kesehatan ada rerata per jenis kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan
kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
No Kelompok Tingkat
1 Kelompok I ( kinerja baik ) Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2 Kelompok II (kinerja cukup) Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3 Kelompok III (kinerja kurang Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

b.Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas


Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi
empat kelompok :

1. Manajemen operasional Puskesmas


2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai


sebagai berikut

 Skala 1 nilai 4
 Skala 2 nilai 7
 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-


masing kelompok manajemen.

Cara Penilaian :

1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas


dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :

Baik : Nilai rata – rata > 8,5


Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang : Nilai < 5

c. Penilaian mutu pelayanan

Cara Penilaian :

1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan


dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir
mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :

* Baik : Nilai rata – rata > 8,5

* Cukup : Nilai 5,5 – 8,4

* Kurang : Nilai < 5,


BAB III
PEMBAHASAN HASIL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS SASI
JANUARI – JUNI TAHUN 2019

A. Cakupan Kinerja Program


Grafik.1 Cakupan Kinerja Program
UPAYA PROMOSI
KESEHATAN HASIL CAKUPAN
60
50
34,7 %
UPAYA KESEHATAN 40 UPAYA KESEHATAN
PENGEMBANGAN 48,8 % LINGKUNGAN
56.34 % 30
20
10
0
32,3 %
UPAYA KESEHATAN IBU DAN
UPAYA PENGOBATAN 52,8, % ANAK TERMASUK
KELUARGA BERENCANA

41,18 %
48,5 %
UPAYA PENCEGAHAN DAN
UPAYA PERBAIKAN GIZI
PEMBERANTASAN
MASYARAKAT
PENYAKIT

Pada grafik diatas dijelaskan bahwa cakupan yang sudah mencapai target yaitu
: upaya kesehatan masyarakat pengembangan yaitu : 56,34 % dan upaya
pengobatan ; 52, 8 % , dan cakupan yang belum mencapai target yaitu : upaya
kesehatan esensial yaitu : promosi kesehatan ; 34,7 % kesehatan lingkungan :
48,8 % KIA dan KB : 32,3 %, gizi masyarakat : 44 % dan Pencegahan dan
pemberantasan penyakit : 41,18 % Berdasarkan tampilan data pada grafik
maka cakupan kinerja program puskesmas Sasi pada semester pertama yaitu :
44,94 %

B. Cakupan Kinerja Manejemen

Grafik.2.Cakupan Kinerja Manejemen

I MANEJ
OPERASIONAL
PUSK NILAI
10
8 8,71
6
4
2
IV MANEJ II MANEJ ALAT
KETENAGAAN 9,25 0 8,8 DAN OBAT

10
III MANEJ
KEUANGAN
Pada grafik .2 diatas di jelaskan bahwa manejemen operasional Puskesmas Sasi yaitu : 8,
71, manejemen alat dan obat : 8,8, manejemen keuangan 10 dan manejemen ketenagaan :
9,25 maka dapat disimpulkan bahwa nilai hasil kinerja manejemen puskesmas yaitu : 9,19

C. Cakupan Mutu Kinerja


Grafik.3.Cakupan mutu kinerja
I D.O PELAY.ANC ( K1 - K4 )
10 10
VIII TINGKAT KEPUASAN NILAI
PASIEN TERHADAP II SALINAKES
STANDART PELAYANAN
75
4
VII KEPATUHAN
III PENANGANA
TERHADAP STANDART 70 10 KOMPLIKASI OBSTERTI
PEMERIKSAAN TB PARU
7

VI KEPATUHAN TERHADAP 10 IV ERROR RATE


STANDART ANC PEMERIKSAAN BTA
10
V ERROR RATE
PEMERIKSAAN DARAH

Pada grafik .2 diatas di jelaskan bahwa cakupan mutu kinerja pelayanan yaitu : 8,12 dengan
pesmbahasan capaian hasil di uraikan pada grafik diatas
D.Tampilan data Puskesmas Sasi Januari – Juni 2019 disajikan dalam grafik dan
pembahasannya
I.Program Promosi Kesehatan
Grafik . 4 Program Promosi Kesehatan
UPAYA PROMOSI
KESEHATAN
100
80
60
40 a. Perilaku Hidup
d. KIE
59,08 % Bersih dan Sehat
20 28,3 %
0 TARGET
HASIL CAKUPAN
16,84 %
39,06%

c. Tingkat Kemandirian
b. Perilaku KIA dan Gizi
Posyandu

Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa : indicator yang sudah mencapai targert yaitu
KIE ( komunikasi, Informasi dan Edukasi ) : 59,08 % dan indicator
dengan pencapaian paling rendah yaitu : perilaku KIA dan GIZI : 16,84 %

II.Program Kesehatan Lingkungan


Grafik . 5 Kesehatan Lingkungan
a. Air Bersih
100
80
60
e. Pengawasan 40 27,61 % b. Tempat pengolahan
tempat-tempat umum makanan dan minuman
84,9 % 20
0% HASIL CAKUPAN
0

53,97 %
c. Penyehatan TPS
d. Pemukiman dan 77,6 %
dan Limbah rumah
jamban keluarga
tangga

Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa : Indikator yang sudah mencapai
target yaitu : Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah rumah
tangga : 53,97 %, Pemukiman dan jamban keluarga : 77,6 % pengawasan
tempat – tempat umum : 84,9 % dan indicator yang belum mencapai target yaitu
: Air Bersih : 27, 61 % dan Tempat pengelolaan Makanan dan minuman : 0 %

III.Program KIA DAN KB

Grafik . 5 KIA - KB
a. Kesehatan
Ibu HASIL CAKUPAN
60
51,3 %
50
40
e. Pelayanan 30
20
b. Kesehatan
Keluarga 46,07 % Bayi
berencana 14,3 % 10
0
0%

d. Upaya
c. Upaya
kesehatan 40,04 %
kesehatan
anak usia
balita dan anak
sekolah dan
pra sekolah
remaja

Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa : Indikator yang sudah mencapai
target yaitu : Kesehatan Ibu yaitu : 51,3 % dan indicator yang belum mencapai
target yaitu : Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja : 0 %, pelayanan
keluarga berencana : 14,3 %, Kesehatan bayi : 39,7 % dan Upaya kesehatan
balita dan anak pra sekolah : 34,7 %

IV PROGRAM GIZI MASYARAKAT

Grafik.6 Gizi

1. cakupan asi eksklusif


100
80
60 2. Pemberiaan kapsul vitamin A
6. Puskesmas melaksanakan100 %
(dosis 200.000 SI) pada balita 2
survailance gizi 71,85 %
40 24,30 % x/tahun
20
0 HASIL CAKUPAN
0%

5. Cakupan RT mengkonsumsi 67,87 %


3. Balita yang ditimbang (D/S)
garam beryodium
48,5 %

4. Pemberiaan tablet besi ( 90


tablet) pada ibu hamil

Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa : Indikator yang sudah mencapai
target yaitu : Puskesmas melaksanakan survailance gizi 100 %, dan indicator
yang belum mencapai target yaitu : Cakupan RT mengkonsumsi garam yodium “
0 %, cakupan ASI ekslusif : 24,30 % dan pemberian tablet besi 90 tablet pada
ibu hami : 48,5 %

V.Program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

Grafik.7, Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit


a. TB Paru
100
l. frambusia 80 b. Malaria
53 % 6038,2 %
k. surveilance 40 36,6 %
100 % c. Kusta
mingguan wabah 20 39,35 %
0
34,9 %
g. P2 PMS & 9,75 % 36,74
d. Imunisasi
HIV/AIDS

54,85 %
g.DBD e. diare
100 %
f. ispa HASIL CAPAIAN

Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa : Indikator yang sudah mencapai target yaitu :
frambusia : 53 %, survailance minnguan wabah : 100, DBD : 100 %, ISPA, 54,85 % dan
indiaktor yang belum mencapai target yaitu : Diare, 9.7 % TB Paru : 38,2 %, Malaria : 36,6 %,
Kusta 39,35 % Imunisasi 36,37 %

VI.Program pencegahan dan pemberantasan penyakit tidak menular


grafik.8. Penyakit tidak menular
a. Deteksi Hipertensi
60 HASIL CAPAIAN

g. Pemeriksaan ketajaman 40
53 % b.Deteksi DM
penglihatan 18,3 %37,6 %
20

0
f. Pemeriksaan ketajaman 53 % 0.3 % 34,4 % c.Deteksi Kemungkinan
pendengaran 8, 3 % Obesitas

d.Deteksi gangguan
e.Deteksi dini kanker
emosional dan perilaku
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa : indicator yang sudah mencapai target yaitu : pemeriksaan
ketajaman pendengaran : 53 % pemeriksaan ketajaman penglihatan : 53 % dan indicator yang belum
mencapai target yaitu : Deteksi Hipertensi : 8,3 %, Deteksi DM : 37,6 %, Deteksi kemungkinan emosi
dan perilaku : 0,3 % Deteksi dini Kanker : 8,3 %
VII.Program upaya kesehatan masyarakat pengembangan

grafik.9 program pengembangan

a.Kesehatan Jiwa
100 100 % HASIL CAPAIAN
80
60
b.Pencegahan dan
40
e.Lansia penanggulangan
20 48,23 % penyakit gigi
2.9 %
0

53 %
d.Kesehatan Mata/
c.Perkesmas
Pencegahan 100 %

Pada grafik diatas dijelaskan bahwa indicator yang sudah mencapai target yaitu : Kesehatan Jiwa : 100
%, Kesehatan Mata / Pencegahan yaitu : 53 % Perkesmas : 100 % dan Indikator yang belum mencapai
target yaitu : Lansia : 2,9 % pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi 48,23 %

VIII.Program upaya kesehatan perorangan


Grafik.10 upaya kesehatan perorangan

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
80
56,7 %
60
40
20
54,4 % 51,7 %
KUNJUNGAN RAWAT JALAN 0 OBAT DAN PERBEKALAN

50 %
KUNJUNGAN KONTAK RATE

Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa indicator upaya kesehatan perorangan sudah
mencapai target diatas 50 % yaitu : pemeriksaan laboratorium : 56,7 %, obat dan perbekalan :
51,7 % kunjungan kontak rate : 50 % / 2 kali kunjungan rawat jalan 54.4 %
BAB IV
IDENTIFIKASI,PENENTUAN DAN RUMUSAN MASALAH PROGRAM

A. IDENTIFIKASI MASALAH

Setelah dipaparkannya hasil capaian kinerja Puskesmas Sasi Januari – Juni


Tahun 2019 maka terlihat masih ada beberapa upaya yang belum mencapai target.
Selanjutnya akan dilakukan penentuan prioritas masalah untuk menentukan urutan
pentingnya masalah. Penentuan prioritas masalah ini dilakukan dengan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Langkah penentuan prioritas di uraikan yaitu :

Tabel .1 Identifikasi Masalah program promkes


No Upaya/ Indikator Target Pencapaian MASALAH

1 Perilaku hidup bersih dan sehat 100 28,03 % Belum mencapai


Target
2 Perilaku KIA dan GIZI 100 16,84 % Belum mencapai
Target
3 Tingkat kemandirian posyandu 100 39,06 % Belum mencapai
Target

Tabel 2.Penentuan masalah berdasarkan metode USG


NO MASALAH KRITERIA NILAI PRIORITAS
TOTAL MASALAH

U S G

1 Perilaku hidup bersih dan sehat 1 2 3 6 II

2 Perilaku KIA dan GIZI 3 3 3 27 I

3 Tingkat kemandirian posyandu 1 1 2 2 III

Berdasarkan criteria penilaian USG dapat digambarkan bahwa Masalah perilaku KIA DAN Gizi
menjadi prioritas masalah dengan total nilai 27
Kurangnya pelatihan dan Kurang komunikasi dan
partisipasi kader Media penyuluhan koordinasi linsek, PJ
Kurangnya pengetahuan yang digunakan tidak program
tentangASI EXLUSIF efektif, RR tidak
akurat Perilaku KIA dan
Perilaku petugas tidak disipiln GIZI 16,84 %
Petugas rangkap tugas
,
Wilayah kerja yang luas Sarana posyandu
Pola aktifitas masyarkat kota kurang tersedia belum memadai
yang tinggi dana ( gedung dan Tiidak tersedianya iodium
perlengkapannya) test

Tabel 3.Identifikasi Masalah program kesehatan Lingkungan


No Upaya/ Indikator Target Pencapaian Masalah
1 Air Bersih 100 27,61 % Belum mencapai
target
2 Tempat pengelolaan makanan dan 100 0% Belum mencapai
minuman target

Tabel 4. Identifikasi Masalah program kesehatan Lingkungan sesuai USG


NO MASALAH KRITERIA TOTAL PRIORITAS
MASALAH
U S G
1 Air Bersih 3 2 3 18 II
2 Tempat pengelolaan makanan dan 2 2 2 8 III
minuman
3 Penyehatan tempat pembuangan 1 2 3 6 IV
sampah dan limbah rumah tangga
4 Pemukiman dan jamban keluarga 3 3 3 27 I
5 pengawasan tempat – tempat umum 1 2 2 4 V
Dari hasil identifikasi masalah yang menjadi prioritas I yaitu pemukiman dan jamban
keluarga dengan nilai 27.
Belum mendata tempat ma/mi
PJ dinas dan PJ Kurang koordinasi
diwilayah kerja pusk
dengan PJ
program pusk
program Dinas
kurang kerjama
dgn baik
Pemukiman
dan jamban
keluarga
Lokasi pendataan RPK program
yg luas tidak
belum terssn
tersedianya
secara baik Belum membuat rencana
dana
jadwal pendataan

Tabel.5 Identifikasi masalah program KIA dan GIZI


No Upaya/ Indikator Target Pencapaian
1 Kesehatan Ibu 100 39,17 %
2 Kesehatan Bayi 100 51,3 %
3 Upaya kesehatan balita dan anak pra sekolah 100 34 %

4 Pelayanan KB 100 14,3 %

Tabel.6 Identifikasi masalah program KIA dan GIZI berdasarkan metode UGD
N MASALAH KRITERIA TOTAL PRIORITAS
O MASALAH
U S G
1 Kesehatan Ibu 3 3 3 27 I
2 Kesehatan Bayi 3 2 3 18 II
3 Upaya kesehatan balita dan anak 1 2 3 6 IV
pra sekolah
4 Pelayanan KB 2 2 2 8 III

Dari identifikasi rumusan masalah yang menjadi priorotas masalah yaitu kesehatan ibu,
dan yang digambarkan dengan diagram sebab akibat ( fish bone / tulang ikan )
Kurang
Kurang kesadaran Pencatatan dan
kunjungan rumah
ibu dan kebiasaan pelaporan belum baik
keluarga
Ketiadaan kelas ibu hamil

Kesehatan ibu

Wilayah kerja yg
Tidak ada dana Register
luas
untuk pelaksanaan belum diisi
kegiatan kelas ibu
dengan baik
hamil

Tabel 7 Identifikasi Masalah program GIZI Masyarakat


No Upaya/ Indikator Target Pencapaian
1 ASI Ekslusif 100 % 24,30 %
2 Pemberian kapsul VIT A ( dosis 200.000 UI ) pada balita 2 kali / 100 71,85 %
Tahun
3 D/S 100 67,87 %

4 Pemberian tablet besi ( 90 Tablet ) pada bumil 100 48,5 %


5 Rumah tangga konsumsi garam yodium 100 0%
6 Survailance Gizi 100 100 %

Tabel 8 Penentuan masalah berdasarkan metode USG


NO MASALAH KRITERIA MASALAH PRIORITAS
MASALAH
U S G
1 ASI Ekslusif 3 3 3 27 I
2 Pemberian tablet besi ( 90 Tablet ) 3 2 3 18 II
pada bumil
3 Rumah tangga konsumsi garam 2 2 2 8 III
yodium

Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah yaitu : Rumah tangga
konsumsi garam yodium, pemberian tablet besi ( 90 tablet ) pada bumil dan ASI
Ekslusif : yang digambarkan dengan diagram sebab akibat ( fish bone / tulang ikan )
dan yang menjadi prioritas masalah adalah asi ekslusif dengan nilai 27
kurang penyampaian
informasi saat kegiatan
kesibukan orang tua kurang penyuluhan KR
pada saat hari posyandu ttng manfaat ASI oleh
petugaspusk
ASI Eklusif :
24,30 %
sasaran bayi/balita serig pengisian data
berpindah - pindah sasaran pada register ruang laktasi belum
tempat posyandu belum akurat dimanfaatkan dengan baik

validasi data belum


dilakukan secara baik
sasaran bumil
pencatatan belum
terlambat ke faskes
akurat
Pemberian tablet
besi ( 90 Tablet )
pada bumil : 48,5
wilayah kerja data bumil pada
%
register belum
yang luas akurat kantong persalinan tidak
terpantau dengan baik

kurang koordinasi
dengan PJ Dinas
tidak menindaklanjuti
hasil koordinasi
Ruta konsumsi
garam yodium : 0 %
tidak ada
penyediaan
dana untuk iodium tes belum tersedia
adakan iodium
test

Tabel.9 Identifikasi Masalahprogram PTM


No Upaya/ Indikator Target Pencapaian
1 DIARE 100 9,7 %
2 IMUNISASI 100 36,73 %

3 KUSTA 100 39,35 %


4 MALARIA 100 36,6%
5 TB PARU 100 38,2%
6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PMS DAN HIV 100 34,9 %
AIDS
Tabel 10.Penentuan masalah berdasarkan metode USG
N MASALAH KRITERIA MASALAH PRIORITAS

O MASALAH

U S G
1 DIARE 3 3 3 27 I
2 IMUNISASI 2 2 3 12 III
3 KUSTA 1 2 1 2 VI
4 MALARIA 3 2 3 18 II
5 TB PARU 3 1 1 3 V
6 PENCEGAHAN DAN 2 1 3 6 IV
PENANGGULANGAN PMS DAN HIV
AIDS
Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah yaitu indikator
program : DIARE : 9,7 %,masalah yang menjadi prioritas adalah diare dengan nilai
27. Dan dari rumusan yang digambarkan dengan diagram sebab akibat ( fish bone /
tulang ikan ).

pencatatan dan
masyarakat belum penyampaian pelaporan belum baik
memahami ttng tanda imdormasi pada
da gejala khas diare masyarakat kurang

DIARE : 9,7 %

wilayah kerja luas penyediaan


leaflet disaran
posyandu dan register tidak terisi dgn
KR terbatas baik
terbatas

Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah yaitu :Pencegahan dan
penanggulangan PMS DAN HIV AIDS : 34,9 % yang digambarkan dengan diagram sebab akibat (
fish bone / tulang ikan )
Kurang kerjasama
Klien tidak terbuka soal kurang kerjasama dgn linsek
pts desa
penyakitnya
penjaringan belum
secara menyeluruh Pencegahan dan
penanggulangan
PMS DAN HIV AIDS
: 34,9 %
Masih terikat dengan media yang
budaya
digunakan
masih terbatas
belum tersedianya ruang
untuk konseling

Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah yaitu Malaria : 36,6 %
yang digambarkan dengan diagram sebab akibat ( fish bone / tulang ikan

penyuluhanyang
kesadaran kerjasama linsek
dilakukan belum
masyarakat ttng belum efektif
efektif
deteksi dini malaria penjaringan yg
diliakukan belumefektif
kurang
Malaria : 36,6 %

wilayah kerja
dana reagen reagen yang
yang luas
disediakan
terbatas pencatatan dan
terbatas
pelaporan belum
terisi dengan baik
koordinasi petugas penjaringan belum
pemahaman
dengan linsek kurang dilakukan secara efektif
masyarakat ttng
deteksi dini malaria penyuluhan belum
kurang dilakukan secara efektif
kusta :
39,35 %
tingkat kesibukan
masyarakat sehinnga peralatan yang digunnakan saat
menyulitkan pemeriksaan terbatas
penjaringan

Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah yaitu : kusta 39,35 % yang
digambarkan dengan diagram sebab akibat ( fish bone / tulang ikan )

Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah yaitu Imunisasi 36,73 %
yang digambarkan dengan diagram sebab akibat ( fish bone / tulang ikan )

keterpaduan program kurang kerjasama lintas


belum dilaksanakan program
orang tua sasaran sibuk
secara baik
dihari posyandu
kurang koordinasi dgn sistim pencatatan belum
baik
linsek
imunisasi : 36,73 %

keykinan pada
mitos masih tinggi
keterpaduan program kurang kerjasama
Pemahaman belum dilaksanakan lintas program
masyarakat ttng secara baik
deteksi penyakit TB kurang koordinasi dgn pencatatanhasil
masih kurang linsek kegiatan belum baik

TB Paru 38,2

pemetaan wilayah
kerja tidak dilakukan Media
dengan baik penyuluhan
terbatas

Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah yaitu : TB Paru 38,2 % yang
digambarkan dengan diagram sebab akibat ( fish bone / tulang ikan

Tabel11.Identifikasi Masala program pencegahan dan pemberantasan penyakit tidak menular


No Upaya/ Indikator Target Pencapaian

1 Deteksi Hipertensi 100 18,3 %

2 Deteksi DM 100 37,6 %

3 Deteksi kemungkinan Obesitas 100 34,4 %

4 Deteksi gangguan emosional dan perilaku 100 0,3 %

5 Deteksi dini kanker 100 8,3 %

Tabel 12.Penentuan masalah berdasarkan metode USG


N MASALAH KRITERIA MASALAH PRIORITAS
O MASALAH

U S G

1 Deteksi Hipertensi 2 2 2 8 II

2 Deteksi DM 2 1 3 6 III

3 Deteksi kemungkinan Obesitas 1 2 1 2 V

4 Deteksi gangguan emosional dan 2 1 2 4 IV


perilaku

5 Deteksi dini kanker 3 2 2 12 I


Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi progam pemberantasan dan
pencegahan penyakit tidak menular yaitu : 19.78 % dan sesuai rumusan masalah yang
menjadi prioritas adalah deteksi dini kanker,yang digambarkan dengan diagram sebab
akibat ( fish bone / tulang ikan )

kerjasama tim dalam


kegiatan belum
sistim penyuluhan
berjalan dengan baik
pemahaman masyarakat dan penjaringan
masih kurang belum dilakukan
secara baik

PTM : 19,78 %

kegiatan PTM tidak dikuti media


dana terbatas
oleh sebagian pendukung
untuk penyuluhan
masyarakat persediaan reagen
pengadaan terbatas
reagen terbatas

Tabel 13.Identifikasi Masalah program upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

No Upaya/ Indikator Target Pencapaian


1 Deteksi Hipertensi 100 18,3 %
2 Deteksi DM 100 37,6 %
3 Deteksi kemungkinan Obesitas 100 34,4 %
4 Deteksi gangguan emosional dan perilaku 100 0,3 %
5 Deteksi dini kanker 100 8,3 %

Tabel 14 .Penentuan masalah berdasarkan metode USG


NO MASALAH KRITERIA MASALAH PRIORITAS
MASALAH
U S G
1 Deteksi Hipertensi 1 2 3 6 III
2 Deteksi DM 1 2 2 4 V
3 Deteksi kemungkinan Obesitas 1 1 2 3 IV
4 Deteksi gangguan emosional dan perilaku 2 3 3 18 I
5 Deteksi dini kanker 2 2 2 8 II
Tabel 15.Upaya KesehatanMasyarakat Pengembangan

No Upaya/ Indikator Target Pencapaian


1 Kesehatan Jiwa 100 100 %
2 Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi 100 48,23 %
3 Perkesmas 100 100 %
4 Kesehatan Mata /pencegahan 100 53 %
5 Lansia 100 2,9 %

Tabel.16 Penentuan masalah berdasarkan metode USG


NO MASALAH KRITERIA MASALAH PRIORITAS
MASALAH
U S G
1 Lansia 3 2 3 18 I
2 Pencegahan dan penanggulangan 2 1 3 6 II
penyakit gigi
Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah program lansia yaitu : 2,9 %,
dan yang menjadi prioritaas masalah adalah lansia dengan nilai 18 dan digambarkan dengan
diagram sebab akibat ( fish bone / tulang ikan )

penyuluhan
penjaringan belum ,koordinasi belum
minat lansia yang mencakup target dilakukan dengan
kurang karena sasaran lansia baik
ketidakhadiran dokter

Skring lansia >


60 tahun : 2,9 %
dana terbatas terbatasnya
terpola adat istiadat
untuk pengadaan KMS lansia
reagenreagen ,tensi Posyandu lansia belum
meter,reagen terbentuk disemua
kelurahan

Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah pencegahan dan


penanggulangan penyakit gigi yaitu : 48,23 % yang digambarkan dengan diagram sebab
akibat ( fish bone / tulang ikan )
kegiatanpemeriksaan gigi
diposyandu tidak berjalan
saat melakukan perencanaan
kegiatan ada siswa program belum
yang tidak hadir berjalan dengan baik
pencegahan dan
penanggulangann
penyakit gigi :
wilayah kerja yang 48,23 %
dana untuk
luas penyediaan KIT kit pemeriksaan sarana posyandu belum
pemeriksaangigi gigi terbatas memadai
terbatas
BAB V
RENCANA TINDAK LANJUT PENILAIAN KINERJA

Siklus PDCA : adalah suatu proses pemecahan masalah. Metode terdiri dari
empat tahapan, yaitu:
1. Perencanaan ( Plan ) Tahapan pertama adalah membuat suatu perencanaan.
Perencanaan merupakan suatu upaya menjabarkan cara penyelesaian masalah
yang ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta saling terkait
dan terpadu sehingga dapat dipakai sebagai pedoman dalam melaksanaan cara
penyelesaian masalah. Hasil akhir yang dicapai dari perencanaan adalah
tersusunnya rencana kerja penyelesaian masalah mutu yang akan
diselenggarakan.
2. Pelaksanaan ( Do ) Tahapan kedua yang dilakukan ialah melaksanakan rencana
yang telah disusun.
3. Pemeriksaan ( Check ) Tahapan ketiga yang dilakukan ialah secara berkala
memeriksa kemajuan dan hasil yang dicapai dan pelaksanaan rencana yang
telah ditetapkan.
4. Perbaikan (Action) Tahapan keempat yang dilakukan adalah melaksanaan
perbaikan rencana kerja. Lakukanlah penyempurnaan rencana kerja atau bila
perlu mempertimbangkan pemilihan dengan cara penyelesaian masalah lain.
Untuk selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki tersebut dilaksanakan
kembali guna memantau kemajuan serta hasil yang dicapai.
Sesuai dengan tampilan data capaian dan permasalahan yang digambarkan
pada diagram tulang ikan / fish bone pada uraian indikator capaian program Puskesmas
di atas maka akan dilakukan analisa.dan rencana tindak lanjut berdasarkan indicator
program.
Tabel Rencana Tindak Lanjut
No Komponen upaya kesehatan Hasil Analisa Identifikasi msalah Rencana tindak lanjut
wajib Cakupan sesuai indikator
1. UPAYA PROMOSI 34,7 % belum 1.Perilaku hidup  Meningkatkan
mencapai
KESEHATAN bersih dan sehat komunikasi dan
target
2.Perilakuk KIA koordinasi
dan GIzi dengan lintas
Tungkat sector dan PJ
kemandirian Program
Posytandu  Menggunakan
media
penyuluhan
secara efektif
 Membuat
pemetaan
wilayah kerja
sebelum
melakukan
kegiatan
 Mengusulkan
pengadaan
tempat posyandu
yang layak
 Mengusulkan
penyediaan dana
untuk pengadaan
iodiumtes

2 UPAYA KESEHATAN 48,8 % belum Tempat  Melakukan


mencapai
LINGKUNGAN pengelolaan koordinasi
target
makanan dan dengan PJ
minuman program dinkes
 membuat jadwal
untuk mendata
tempat makanan
dan minuman

3 UPAYA KESEHATAN IBU 32,3 % belum Pelayanan KB  memperbaiki
mencapai
DAN ANAK TERMASUK pencatatan dan
target
KB pelaporan
 Membuat jadwal
pengambilan
data akseptor Kb
di klinik swasta
da RS
 mendakana buku
bantu KB di
pustu /polindes
 Meningkatkan
kunjungan rumah
pada akseptor kb
baru
 meningkatkan
penyuluhan
tentang
pemanfatan
alkon

4 UPAYA PERBAIKAN GIZI 48,05 % Belum ASI eksklusif  meningkatkan


mencapai
MAYARAKAT Pemberian tablet penyuluhan
target
besi (90 hari )  memperbaiki
pada bumil pencatatan dan
Ruta Konsumsi pelaporan
garam yodium  memanfaatkan
ruang laktasi di
puskesmas
 Peningkatan
Pemantauan
kantong
persalinan oleh
bidan desa

5 UPAYA PENCEGAHAN penemuan kasus  Tingkatkan


41,18 % belum
DAN PEMBERANTASAN mencapai diare penemuan kasus
target
PENYAKIT diare
Penemuan kasus  Tingkatkan
IMS penemuan kasus
pada kegiatan
penjaringan
 Tingkatkan
kerjasama
dengan linsek (
kader,toga, toma,
bides )
 Penyediaan
ruang konseling
di puskesmas

Penyediaan  Mengusulkan
sediaan darah untuk
malaria terbatas penyediaan
sediaan darah
malaria

 Memperbaiki
pencatatan dan
pelaporan
Penemuan
tersangka kusta
 meningkatkan
penemuan
tersangka kusta

Imunisasi HB 0<  Memperbaiki


7hari pencatatan dan
pelaporan (
register KIA )

 Meningkatkan
kegiatan
keterpaduan
program

Pengobatan
 Meningkatkan
penderita TB
penyuluhan
positif
tentang program
TB

 Meningkatkan
kerjasama
keterpaduan
program

 Meningkatkan
kerjasama
linsek.linprog

 Meningkatkan
pemantauan
pada kartu
control pasien TB
postif
deteksi penyakit
tidak menular (  Meningkatkan
hipertensi,obesita penyuluhan
s, kemungkinan dimasyarakat
diabetes
 meningkatkan
mellitus,kanker,pe
kerjasama tim
nglihatan,penden
dengan metode
gan, ggn
keterpaduan
emosional dan
program
perilaku

 Mengusulkan
penyediaan
reagen

 memperbaiki
pencatatan dan
pelaporan
7 Upaya Kesehatan
Pengembangan

Pelayanan Kesehatan 2.9 % Belum Skrining lansia Meningkatkan


Lansia mencapai
usia 60 tahun penyuluhan
target
keatas dimasyarakat tentang
kesehatan lansia
Mengusulkan
pengadaan posyandu
lansia
Mengusulkan
pengadaan reagen
untuk kegiatan skring

48,23 % Belum Kegiatan Membuat jadwal


Pencegahan dan
mencapai
penanggulangan penyakit pemeriksaan gigi kegiatan pemeriksaan
target
gigi
diposyandu belum gigi diposyandu
berjalan
Melakukan kerjasama
tim pada kegiatan
keterpaduan program

mengusulkan untuk
pengadaan KIT
pemeriksaan GIGI

7 Manejemen Operasional 8,71 BAIK


8 Manejemen alat dan obat 8,8 BAIK
9 Manejemen Keuangan 10 BAIK
10 Manejemen ketenagaan 9,25 Baik

Drop Out Pelayanan ANC


( K1- K4 ) 0% baik
40,84 % cukup Masih ada ibu Memberikan
Persalinan oleh tenaga
Kesehatan hamil yang pemahaman pada
melahirkan keluarga, ibu hamil agar
dirumah tidak melakukan
persalinan dirumah
Menjalin kerjasama
dengan lintas sector (
camat ,Lurah, RT/RW )
Penanganan Komplikasi 100 Baik Pertahankan Kinerja
Obstetri/resiko tinggi
Eror rate pemerikaaan
BTA 0 baik
pertahankan kinerja
Eror rate pemerikaaan 0 Baik
darah malaria
Kepatuhan terhadap 100 Baik
standar ANC
Kepatuhan terhadap 100 Baik
standar pemeriksaan TB
Paru
Cukup Pelayanan Meningkatkan
didalam gedung pelayanan
maupun luar
Tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan gedung belum
dilakukan secara
maksimal

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatnya, sehingga penyusunan Laporan kegiatan Program semester
pertama dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan ini disusun untuk memberikan gambaran seluruh aktifitas program di


Puskesmas Sasi Pustu dan Polindes yang dilakukan selama enam bulan sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas semua proses kegiatan yang dilaksanakan selain
tampilan cakupan program, laporan tahunan ini juga menguras beberapa permasalahan
program yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan yang menghambat capaian
indikator kinerja maupun indikator standart pelayanan minimal (SPM).
Sebagai bentuk pernyataan atas tersusunnya laporan ini, kami tidak lupa
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pengelola program
Puskesmas, pimpinan Puskesmas pembantu, Bidan Kelurahan dan seluruh staf
Puskesmas yang secara langsung memberikan konstribusi data dan pemikiran dalam
penyelesaian laporan ini.
Kami mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan segala informasi yang berkaitan dengan aktivitas kesehatan di
Puskesmas Sasi.
Kami menyadari bahwa, laporan ini masih jauh dari apa yang diharapkan sehingga
saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat memperbaiki dan melengkapi laporan ini
sangat kami harapkan.

Puskesmas Sasi , Juni 2019


Kepala Puskesmas Sasi

Brigitha Binsasi,A.Md.Keb
Nip. 196912221992032013

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Konsep Dasar Penilaian Kinerja Puskesmas
B. Pengertian
C. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja
D. Manfaat Penilaian Kinerja
E. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja
BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
A. Bahan dan pedoman
B. Penilaian Kegiatan
C. Penilaian Mutu pelayanan

BAB III PEMBAHASAN HASIL CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017


A.Pembahasan hasil capain kinerja UKM Esensial
B. Pembahasan hasil capaian kinerja UKM Pengembangan
C.Pembahasan Hasil Kinerja Menejemen Puskesmas
D. Pembahasan Hasil capaian kinerja Mutu pelayanan

BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


A.Identifikasi masalah berdasarkan indicator
B. Penentuan masalah berdasarkan hasil USG
C.Rumusan masalah yang digambarkan dalam diagram tulang ikan / fish bone
D.Prioritas masalah,penyebab, alternative pemecahan dan pemecahan masalah terpilih

BAB V RENCANA TINDAK LANJUT PENILAIAN KINERJA


A.Komponen upaya kesehatan wajib
B.Hasil Kinerja
C.Tingkat Kinerja
D.Identifikasi Masalah
E.Rencana Tindak Lanjut

BAB VI PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Usul / Saran

Anda mungkin juga menyukai