PKP Jan - Juni 2019
PKP Jan - Juni 2019
PENDAHULUAN
A. Konsep Dasar Penilaian Kinerja Puskesmas
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis
dalam mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk
menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan Puskesmas disediakan,
serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas.
Penilaian Kinerja Puskesmas dilaksanakan oleh Puskesmas dan kemudian hasil
penilaiannya akandiverifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran tingkat kinerja Puskesmas meliputi hasil cakupan
kegiatan, mutu kegiatan, dan manajemen Puskesmas
2. Tujuan Khusus
Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang akan
datang.
1. Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja.
2. Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk persyaratan
akreditasi Puskesmas.
3. Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera
pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
C. Aspek Penilaian
Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian pelaksanaan kesehatan dan
manajemen Puskesmasn. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan
kabupaten/kota menetapkan Puskesmas kedalam kelompoknya sesuai dengan
pencapaian kinerjanya.
D. . Ruang lingkup
Ruang lingkup dan tahap pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas
sebagai berikut: Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan meliputi :
1) UKM esensial yaitu pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana,
pelayanan gizi, dan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
2) UKM pengembangan, dilaksanakan setelah Puskesmas mampu
melaksanakan UKM esensial secara optimal, mengingat keterbatasan
sumber daya dan adanya prioritas masalah kesehatan.
3) UKP, yang berupa rawat jalan, pelayanan gawat darurat
4) Proses penyusunan perencanaan, penggerakkan pelaksanaan dan
pelaksanaan penilaian kinerja;
5) Manajemen sumber daya termasuk manajemen sarana, prasarana, alat,
obat, sumber daya manusia, manajemen keuangan dan Barang Milik
Negara/Daerah manajemen pemberdayaan masyarakat manajemen data
dan informasi dan manajemen program, termasuk Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga.
6) Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi: Penilaian input pelayanan
berdasarkan standar yang ditetapkan. Penilaian proses pelayanan dengan
menilai tingkat kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang telah
ditetapkan. Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan, dimana masing-masing program/kegiatan mempunyai
indikator mutu sendiri yang disebut Standar Mutu Pelayanan (SMP). Sebagai
contoh: Angka Drop Out Pengobatan pada pengobatan TB Paru. Penilaian
outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat kepuasan
pengguna jasa pelayanan Puskesmas dan pencapaian target indikator
outcome pelayanan. Selanjutnya dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas, Puskesmas wajib diakreditasi oleh lembagaindependen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri, secara berkala
paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali.
E. . Tahapan pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas di tingkat
Puskesmas:
1) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan
kompilasi hasil pencapaian.
2) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan
data pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan hasil (output)
kegiatan dan mutu bila hal tersebut memungkinkan.
3) Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode
waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini dilakukan oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota bersama Puskesmas. Sebagai contoh
periode waktu penilaian adalah bulan Januari – Juni 2019.
4) Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari Sistem Informasi
Puskesmas, yang mencakup pencatatan dan pelaporan kegiatan
Puskesmas dan jaringannya; survei lapangan; laporan lintas sektor
terkait; dan laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya.
5) Penanggung jawab kegiatan melakukan analisis terhadap hasil yang
telah dicapai dibandingkan dengan target yang ditetapkan, identifikasi
kendala/hambatan, mencari penyebab dan latar belakangnya, mengenali
faktor-faktor pendukung dan penghambat.
6) Bersama-sama tim kecil Puskesmas, menyusun rencana pemecahannya
dengan mempertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah
(ancaman) ataupun kecenderungan untuk perbaikan (peluang).
7) Dari hasil analisa dan tindak lanjut rencana pemecahannya, dijadikan
dasar dalam penyusunan rencana usulan kegiatan Hasil perhitungan,
analisis data dan usulan rencana pemecahannya disampaikan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota yang selanjutnya akan diberi umpan balik oleh
dinas kesehatan.
BAB II
BAHAN DAN PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
Skala 3 nilai 10
Cara Penilaian :
Cara Penilaian :
41,18 %
48,5 %
UPAYA PENCEGAHAN DAN
UPAYA PERBAIKAN GIZI
PEMBERANTASAN
MASYARAKAT
PENYAKIT
Pada grafik diatas dijelaskan bahwa cakupan yang sudah mencapai target yaitu
: upaya kesehatan masyarakat pengembangan yaitu : 56,34 % dan upaya
pengobatan ; 52, 8 % , dan cakupan yang belum mencapai target yaitu : upaya
kesehatan esensial yaitu : promosi kesehatan ; 34,7 % kesehatan lingkungan :
48,8 % KIA dan KB : 32,3 %, gizi masyarakat : 44 % dan Pencegahan dan
pemberantasan penyakit : 41,18 % Berdasarkan tampilan data pada grafik
maka cakupan kinerja program puskesmas Sasi pada semester pertama yaitu :
44,94 %
I MANEJ
OPERASIONAL
PUSK NILAI
10
8 8,71
6
4
2
IV MANEJ II MANEJ ALAT
KETENAGAAN 9,25 0 8,8 DAN OBAT
10
III MANEJ
KEUANGAN
Pada grafik .2 diatas di jelaskan bahwa manejemen operasional Puskesmas Sasi yaitu : 8,
71, manejemen alat dan obat : 8,8, manejemen keuangan 10 dan manejemen ketenagaan :
9,25 maka dapat disimpulkan bahwa nilai hasil kinerja manejemen puskesmas yaitu : 9,19
Pada grafik .2 diatas di jelaskan bahwa cakupan mutu kinerja pelayanan yaitu : 8,12 dengan
pesmbahasan capaian hasil di uraikan pada grafik diatas
D.Tampilan data Puskesmas Sasi Januari – Juni 2019 disajikan dalam grafik dan
pembahasannya
I.Program Promosi Kesehatan
Grafik . 4 Program Promosi Kesehatan
UPAYA PROMOSI
KESEHATAN
100
80
60
40 a. Perilaku Hidup
d. KIE
59,08 % Bersih dan Sehat
20 28,3 %
0 TARGET
HASIL CAKUPAN
16,84 %
39,06%
c. Tingkat Kemandirian
b. Perilaku KIA dan Gizi
Posyandu
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa : indicator yang sudah mencapai targert yaitu
KIE ( komunikasi, Informasi dan Edukasi ) : 59,08 % dan indicator
dengan pencapaian paling rendah yaitu : perilaku KIA dan GIZI : 16,84 %
53,97 %
c. Penyehatan TPS
d. Pemukiman dan 77,6 %
dan Limbah rumah
jamban keluarga
tangga
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa : Indikator yang sudah mencapai
target yaitu : Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah rumah
tangga : 53,97 %, Pemukiman dan jamban keluarga : 77,6 % pengawasan
tempat – tempat umum : 84,9 % dan indicator yang belum mencapai target yaitu
: Air Bersih : 27, 61 % dan Tempat pengelolaan Makanan dan minuman : 0 %
Grafik . 5 KIA - KB
a. Kesehatan
Ibu HASIL CAKUPAN
60
51,3 %
50
40
e. Pelayanan 30
20
b. Kesehatan
Keluarga 46,07 % Bayi
berencana 14,3 % 10
0
0%
d. Upaya
c. Upaya
kesehatan 40,04 %
kesehatan
anak usia
balita dan anak
sekolah dan
pra sekolah
remaja
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa : Indikator yang sudah mencapai
target yaitu : Kesehatan Ibu yaitu : 51,3 % dan indicator yang belum mencapai
target yaitu : Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja : 0 %, pelayanan
keluarga berencana : 14,3 %, Kesehatan bayi : 39,7 % dan Upaya kesehatan
balita dan anak pra sekolah : 34,7 %
Grafik.6 Gizi
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa : Indikator yang sudah mencapai
target yaitu : Puskesmas melaksanakan survailance gizi 100 %, dan indicator
yang belum mencapai target yaitu : Cakupan RT mengkonsumsi garam yodium “
0 %, cakupan ASI ekslusif : 24,30 % dan pemberian tablet besi 90 tablet pada
ibu hami : 48,5 %
54,85 %
g.DBD e. diare
100 %
f. ispa HASIL CAPAIAN
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa : Indikator yang sudah mencapai target yaitu :
frambusia : 53 %, survailance minnguan wabah : 100, DBD : 100 %, ISPA, 54,85 % dan
indiaktor yang belum mencapai target yaitu : Diare, 9.7 % TB Paru : 38,2 %, Malaria : 36,6 %,
Kusta 39,35 % Imunisasi 36,37 %
g. Pemeriksaan ketajaman 40
53 % b.Deteksi DM
penglihatan 18,3 %37,6 %
20
0
f. Pemeriksaan ketajaman 53 % 0.3 % 34,4 % c.Deteksi Kemungkinan
pendengaran 8, 3 % Obesitas
d.Deteksi gangguan
e.Deteksi dini kanker
emosional dan perilaku
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa : indicator yang sudah mencapai target yaitu : pemeriksaan
ketajaman pendengaran : 53 % pemeriksaan ketajaman penglihatan : 53 % dan indicator yang belum
mencapai target yaitu : Deteksi Hipertensi : 8,3 %, Deteksi DM : 37,6 %, Deteksi kemungkinan emosi
dan perilaku : 0,3 % Deteksi dini Kanker : 8,3 %
VII.Program upaya kesehatan masyarakat pengembangan
a.Kesehatan Jiwa
100 100 % HASIL CAPAIAN
80
60
b.Pencegahan dan
40
e.Lansia penanggulangan
20 48,23 % penyakit gigi
2.9 %
0
53 %
d.Kesehatan Mata/
c.Perkesmas
Pencegahan 100 %
Pada grafik diatas dijelaskan bahwa indicator yang sudah mencapai target yaitu : Kesehatan Jiwa : 100
%, Kesehatan Mata / Pencegahan yaitu : 53 % Perkesmas : 100 % dan Indikator yang belum mencapai
target yaitu : Lansia : 2,9 % pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi 48,23 %
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
80
56,7 %
60
40
20
54,4 % 51,7 %
KUNJUNGAN RAWAT JALAN 0 OBAT DAN PERBEKALAN
50 %
KUNJUNGAN KONTAK RATE
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa indicator upaya kesehatan perorangan sudah
mencapai target diatas 50 % yaitu : pemeriksaan laboratorium : 56,7 %, obat dan perbekalan :
51,7 % kunjungan kontak rate : 50 % / 2 kali kunjungan rawat jalan 54.4 %
BAB IV
IDENTIFIKASI,PENENTUAN DAN RUMUSAN MASALAH PROGRAM
A. IDENTIFIKASI MASALAH
U S G
Berdasarkan criteria penilaian USG dapat digambarkan bahwa Masalah perilaku KIA DAN Gizi
menjadi prioritas masalah dengan total nilai 27
Kurangnya pelatihan dan Kurang komunikasi dan
partisipasi kader Media penyuluhan koordinasi linsek, PJ
Kurangnya pengetahuan yang digunakan tidak program
tentangASI EXLUSIF efektif, RR tidak
akurat Perilaku KIA dan
Perilaku petugas tidak disipiln GIZI 16,84 %
Petugas rangkap tugas
,
Wilayah kerja yang luas Sarana posyandu
Pola aktifitas masyarkat kota kurang tersedia belum memadai
yang tinggi dana ( gedung dan Tiidak tersedianya iodium
perlengkapannya) test
Tabel.6 Identifikasi masalah program KIA dan GIZI berdasarkan metode UGD
N MASALAH KRITERIA TOTAL PRIORITAS
O MASALAH
U S G
1 Kesehatan Ibu 3 3 3 27 I
2 Kesehatan Bayi 3 2 3 18 II
3 Upaya kesehatan balita dan anak 1 2 3 6 IV
pra sekolah
4 Pelayanan KB 2 2 2 8 III
Dari identifikasi rumusan masalah yang menjadi priorotas masalah yaitu kesehatan ibu,
dan yang digambarkan dengan diagram sebab akibat ( fish bone / tulang ikan )
Kurang
Kurang kesadaran Pencatatan dan
kunjungan rumah
ibu dan kebiasaan pelaporan belum baik
keluarga
Ketiadaan kelas ibu hamil
Kesehatan ibu
Wilayah kerja yg
Tidak ada dana Register
luas
untuk pelaksanaan belum diisi
kegiatan kelas ibu
dengan baik
hamil
Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah yaitu : Rumah tangga
konsumsi garam yodium, pemberian tablet besi ( 90 tablet ) pada bumil dan ASI
Ekslusif : yang digambarkan dengan diagram sebab akibat ( fish bone / tulang ikan )
dan yang menjadi prioritas masalah adalah asi ekslusif dengan nilai 27
kurang penyampaian
informasi saat kegiatan
kesibukan orang tua kurang penyuluhan KR
pada saat hari posyandu ttng manfaat ASI oleh
petugaspusk
ASI Eklusif :
24,30 %
sasaran bayi/balita serig pengisian data
berpindah - pindah sasaran pada register ruang laktasi belum
tempat posyandu belum akurat dimanfaatkan dengan baik
kurang koordinasi
dengan PJ Dinas
tidak menindaklanjuti
hasil koordinasi
Ruta konsumsi
garam yodium : 0 %
tidak ada
penyediaan
dana untuk iodium tes belum tersedia
adakan iodium
test
O MASALAH
U S G
1 DIARE 3 3 3 27 I
2 IMUNISASI 2 2 3 12 III
3 KUSTA 1 2 1 2 VI
4 MALARIA 3 2 3 18 II
5 TB PARU 3 1 1 3 V
6 PENCEGAHAN DAN 2 1 3 6 IV
PENANGGULANGAN PMS DAN HIV
AIDS
Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah yaitu indikator
program : DIARE : 9,7 %,masalah yang menjadi prioritas adalah diare dengan nilai
27. Dan dari rumusan yang digambarkan dengan diagram sebab akibat ( fish bone /
tulang ikan ).
pencatatan dan
masyarakat belum penyampaian pelaporan belum baik
memahami ttng tanda imdormasi pada
da gejala khas diare masyarakat kurang
DIARE : 9,7 %
Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah yaitu :Pencegahan dan
penanggulangan PMS DAN HIV AIDS : 34,9 % yang digambarkan dengan diagram sebab akibat (
fish bone / tulang ikan )
Kurang kerjasama
Klien tidak terbuka soal kurang kerjasama dgn linsek
pts desa
penyakitnya
penjaringan belum
secara menyeluruh Pencegahan dan
penanggulangan
PMS DAN HIV AIDS
: 34,9 %
Masih terikat dengan media yang
budaya
digunakan
masih terbatas
belum tersedianya ruang
untuk konseling
Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah yaitu Malaria : 36,6 %
yang digambarkan dengan diagram sebab akibat ( fish bone / tulang ikan
penyuluhanyang
kesadaran kerjasama linsek
dilakukan belum
masyarakat ttng belum efektif
efektif
deteksi dini malaria penjaringan yg
diliakukan belumefektif
kurang
Malaria : 36,6 %
wilayah kerja
dana reagen reagen yang
yang luas
disediakan
terbatas pencatatan dan
terbatas
pelaporan belum
terisi dengan baik
koordinasi petugas penjaringan belum
pemahaman
dengan linsek kurang dilakukan secara efektif
masyarakat ttng
deteksi dini malaria penyuluhan belum
kurang dilakukan secara efektif
kusta :
39,35 %
tingkat kesibukan
masyarakat sehinnga peralatan yang digunnakan saat
menyulitkan pemeriksaan terbatas
penjaringan
Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah yaitu : kusta 39,35 % yang
digambarkan dengan diagram sebab akibat ( fish bone / tulang ikan )
Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah yaitu Imunisasi 36,73 %
yang digambarkan dengan diagram sebab akibat ( fish bone / tulang ikan )
keykinan pada
mitos masih tinggi
keterpaduan program kurang kerjasama
Pemahaman belum dilaksanakan lintas program
masyarakat ttng secara baik
deteksi penyakit TB kurang koordinasi dgn pencatatanhasil
masih kurang linsek kegiatan belum baik
TB Paru 38,2
pemetaan wilayah
kerja tidak dilakukan Media
dengan baik penyuluhan
terbatas
Rumusan masalah yang timbul berdasarkan Identifikasi masalah yaitu : TB Paru 38,2 % yang
digambarkan dengan diagram sebab akibat ( fish bone / tulang ikan
U S G
1 Deteksi Hipertensi 2 2 2 8 II
2 Deteksi DM 2 1 3 6 III
PTM : 19,78 %
Tabel 13.Identifikasi Masalah program upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
penyuluhan
penjaringan belum ,koordinasi belum
minat lansia yang mencakup target dilakukan dengan
kurang karena sasaran lansia baik
ketidakhadiran dokter
Siklus PDCA : adalah suatu proses pemecahan masalah. Metode terdiri dari
empat tahapan, yaitu:
1. Perencanaan ( Plan ) Tahapan pertama adalah membuat suatu perencanaan.
Perencanaan merupakan suatu upaya menjabarkan cara penyelesaian masalah
yang ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta saling terkait
dan terpadu sehingga dapat dipakai sebagai pedoman dalam melaksanaan cara
penyelesaian masalah. Hasil akhir yang dicapai dari perencanaan adalah
tersusunnya rencana kerja penyelesaian masalah mutu yang akan
diselenggarakan.
2. Pelaksanaan ( Do ) Tahapan kedua yang dilakukan ialah melaksanakan rencana
yang telah disusun.
3. Pemeriksaan ( Check ) Tahapan ketiga yang dilakukan ialah secara berkala
memeriksa kemajuan dan hasil yang dicapai dan pelaksanaan rencana yang
telah ditetapkan.
4. Perbaikan (Action) Tahapan keempat yang dilakukan adalah melaksanaan
perbaikan rencana kerja. Lakukanlah penyempurnaan rencana kerja atau bila
perlu mempertimbangkan pemilihan dengan cara penyelesaian masalah lain.
Untuk selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki tersebut dilaksanakan
kembali guna memantau kemajuan serta hasil yang dicapai.
Sesuai dengan tampilan data capaian dan permasalahan yang digambarkan
pada diagram tulang ikan / fish bone pada uraian indikator capaian program Puskesmas
di atas maka akan dilakukan analisa.dan rencana tindak lanjut berdasarkan indicator
program.
Tabel Rencana Tindak Lanjut
No Komponen upaya kesehatan Hasil Analisa Identifikasi msalah Rencana tindak lanjut
wajib Cakupan sesuai indikator
1. UPAYA PROMOSI 34,7 % belum 1.Perilaku hidup Meningkatkan
mencapai
KESEHATAN bersih dan sehat komunikasi dan
target
2.Perilakuk KIA koordinasi
dan GIzi dengan lintas
Tungkat sector dan PJ
kemandirian Program
Posytandu Menggunakan
media
penyuluhan
secara efektif
Membuat
pemetaan
wilayah kerja
sebelum
melakukan
kegiatan
Mengusulkan
pengadaan
tempat posyandu
yang layak
Mengusulkan
penyediaan dana
untuk pengadaan
iodiumtes
Penyediaan Mengusulkan
sediaan darah untuk
malaria terbatas penyediaan
sediaan darah
malaria
Memperbaiki
pencatatan dan
pelaporan
Penemuan
tersangka kusta
meningkatkan
penemuan
tersangka kusta
Meningkatkan
kegiatan
keterpaduan
program
Pengobatan
Meningkatkan
penderita TB
penyuluhan
positif
tentang program
TB
Meningkatkan
kerjasama
keterpaduan
program
Meningkatkan
kerjasama
linsek.linprog
Meningkatkan
pemantauan
pada kartu
control pasien TB
postif
deteksi penyakit
tidak menular ( Meningkatkan
hipertensi,obesita penyuluhan
s, kemungkinan dimasyarakat
diabetes
meningkatkan
mellitus,kanker,pe
kerjasama tim
nglihatan,penden
dengan metode
gan, ggn
keterpaduan
emosional dan
program
perilaku
Mengusulkan
penyediaan
reagen
memperbaiki
pencatatan dan
pelaporan
7 Upaya Kesehatan
Pengembangan
mengusulkan untuk
pengadaan KIT
pemeriksaan GIGI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatnya, sehingga penyusunan Laporan kegiatan Program semester
pertama dapat diselesaikan dengan baik.
Brigitha Binsasi,A.Md.Keb
Nip. 196912221992032013
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Konsep Dasar Penilaian Kinerja Puskesmas
B. Pengertian
C. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja
D. Manfaat Penilaian Kinerja
E. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja
BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
A. Bahan dan pedoman
B. Penilaian Kegiatan
C. Penilaian Mutu pelayanan
BAB VI PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Usul / Saran