Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

GERAKAN MASYARAKAT BERANTAS TUBERKULOSIS


(GEMAR TB)
TAHUN 2017

PUSKESMAS MADUKORO
Jln. Laks.R.Mulyadi Km.10 Madukoro,Kotabumi Utara
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
GERAKAN MASYARAKAT BERANTAS TUBERKULOSA (GEMAR TB)
PUSKESMAS MADUKORO

I.PENDAHULUAN
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat seluruh unit pelayanan
yang ada dan seluruh staf Puskesmas Madukoro berkomitmen untuk memberikan
pelayanan yang bermutu dan peripurna terhadap keselamatan pasien, pengunjung,
masyarakat dan staf yang bekerja di Puskesmas Madukoro Kecamatan Kotabumi
Utara Kabupaten Lampung Utara.
Gerakan Masyarakat Berantas TB (GEMAR TB) adalah suatu upaya
inovasi yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Madukoro melalui suatu
gerakan pemberdayaan seluruh lapisan masyarakat dalam pengendalian TB
menuju masyarakat bebas TB di wilayah kerja Puskesmas Madukoro Kecamatan
Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara. Hal ini sejalan dengan gerakan
nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI dalam rangka penguatan pembangunan
kesehatan yang mengedepankan upaya promotif-preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh
komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) bertujuan untuk
menurunkan beban penyakit, menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas
penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan. Melalui kegiatan Gerakan
Masyarakat Berantas Tuberculosis, Puskesmas Madukoro menggerakkan
pemberdayaan seluruh masyarakat dalam pengendalian TB menuju masyarakat
bebas TB khususnya di wilayah kerja Puskesmas Madukoro Kecamatan Kotabumi
Utara Kabupaten Lampung Utara.
.
II. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan
bersifat tahan asam sehingga dikenal dengan Basil Tahan Asam (BTA). Sebagian
besar kuman TB menyerang parenkim paru dan menyebabkan TB paru, tetapi
juga dapat menyerang organ tubuh lainnya (TB ekstra paru) seperti pleura,
kelenjar limfe, tulang, dan organ ekstra paru lainnya (Aditama, 2002).
Sejak tahun 1993, WHO menyatakan bahwa TB merupakan kedaruratan
global bagi kemanusiaan.Walaupun strategi DOTS telah terbukti sangat efektif
untuk pengendalian TB, tetapi beban penyakit TB di masyarakat masih sangat
tinggi. Dengan berbagai kemajuan yang dicapai sejak tahun 2003, diperkirakan
masih terdapat sekitar 9,5 juta kasus baru TB, dan sekitar 0,5 juta orang
meninggal akibat TB di seluruh dunia (WHO, 2009). Selain itu, pengendalian TB
mendapat tantangan baru seperti ko-infeksi TB/HIV, TB yang resisten obat dan
tantangan lainnya dengan tingkat kompleksitas yang makin tinggi.
The countries rank of incident TB cases*)

Berdasarkan data World Health


Organization (WHO) pada tahun 2014,
1. India
2. Indonesia Indonesia merupakan Negara dengan pasien
3. China
*) Global Tuberculosis Control WHO 2014 TB terbanyak ke-2 didunia setelah India.

Penyakit TB paru merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah


penyakit jantung dan saluran pernafasan pada semua kelompok usia serta nomor
satu untuk golongan penyakit infeksi. Korban meninggal akibat TB paru di
Indonesia diperkirakan sebanyak 61.000 kematian tiap tahunnya (Depkes RI,
2011).
Tingginya angka kejadian TB paru di seluruh dunia sering terjadi karena
kepatuhan pasien dalam pengobatan yang rendah (45%)(Viney, 2011).Kepatuhan
minum obat merupakan salah satu indikator penting dalam keberhasilan
*) Global
Tuberculosis
pengobatan suatu penyakit. Rendahnya kepatuhan minum obat pada pasien TB
Controlparu
WHOakan memperlambat proses penyembuhan penyakit, meningkatkan risiko
2014
morbiditas, mortalitas, dan resistensi obat baik terhadap satu jenis OAT (mono
resistant), maupun lebih dari satu jenis OAT (poly resistant, multidrug resistant,
extenly drug resistant, atau totally drug resistant) . Kepatuhan pasien yang rendah
dalam minum OAT juga menyebabkan pasien menjadi sumber penularan kuman
yang resisten di masyarakat, hal ini tentunya akan mempersulit pemberantasan
penyakit TB paru di Indonesia serta memperberat beban pemerintah.
Berdasarkan data tahun 2016, angka kesakitan TB diwilayah kerja
Puskesmas Madukoro Kec. Kotabumi Utara Kab.Lampung Utara mencapai 48
kasus TB dimana 25 kasus diantaranya adalah kasus TB BTA Positive (CDR
50%) sedangkan target CDR tahun 2016 adalah 90%. Angka pencapaian ini
sangat jauh dari target yang telah ditetapkan, selain itu berdasarkan hasil audit
internal puskesmas madukoro pada bulan maret 2017 didapatkan juga bahwa
pencapaian penemuan kasus TB masih sangat jauh dari target yang telah
ditetapkan.

Untuk itu diperlukan suatu terobosan yang melibatkan seluruh masyarakat


untuk ikut serta membantu pemberantasan masalah tuberculosis terutama di
wilayah kerja Puskesmas Madukoro Kabupaten Lampung Utara melalui kegiatan
Gerakan Masyarakat Berantas Tuberculosis (GEMAR TB), yang melibatkan
beberapa disiplin ilmu dan seluruh lapisan masyarakat untuk dapat berperan aktif
dalam pemberantasan TB dimana dalam hal ini Dokter bertindak sebagai
promotor/penggerak utama pada kegiatan ini.

III. TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan puskesmas guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui kegiatan GEMAR TB
(Gerakan Masyarakat Berantas Tuberculosis) di Puskesmas Madukoro Kecamatan
Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara.
Tujuan Khusus
Tercapainya peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan pasien di
Puskesmas melalui:
1. Peningkatan kegiatan promotif dan preventif tanpa
mengenyampingkan kuratif dan rehabilitatif
2. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB
3. Menjamin ketersediaan pelayanan TB yang paripurna, merata, bermutu
dan berkeadilan
4. Menjamin ketersediaan pemerataaan sumberdaya pengendalian TB
5. Menciptakan tata kelola TB yang baik salah satunya dengan memutus
mata rantai penularan TB

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan GEMAR TB dilaksanakan di Puskesmas Madukoro dengan
melibatkan kerjasama lintas program, unsur pemerintahan, unsur pendidikan,
beberapa organisasi sosial terkait dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat baik
itu yang berada diwilayah kerja puskesmas Madukoro maupun yang berada di luar
wilayah kerja Puskesmas Madukoro. Kegiatan GEMAR TB ini dikemas dalam 10
program pokok GEMAR TB. Daftar Kegiatan Pokok dan Rincian GEMAR TB
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1. Rincian Kegiatan GEMAR TB

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

 Memilih 26 orang kader kesehatan yang


berdomisili di wilayah kerja Puskesmas
Madukoro
 Melatih kader kesehatan melalui pertemuan
1 Pembentukan Kader TB
guna membahas segala permasalaahan
mengenai TB.
 Membentuk kader TB di wilayah kerja
puskesmas madukoro.
 Melakukan pemeriksaan kontak serumah
dengan pasien TB BTA positif
 Melakukan pemeriksaan kontak terhadap
Penemuan Kasus TB lingkungan kerja pasien TB
2
Paru Secara AKTIF  Melakukan pemeriksaan terhadap kelompok
yang rentan atau beresiko tertular TB seperti
pasien dengan HIV AIDS, serta daerah kumuh
atau padat penduduk.
 Melakukan pengukuran berat badan
 Melakukan pengukuran tinggi badan
Pemantauan Status Gizi  Menghitung IMT pasien yang dilakukan setiap
3
Pasien Secara Berkala bulan selama masa pengobatan
 Memonitor dan mengevaluasi kemajuan
pengobatan
 Kegiatan pemberian PMT (Pemberian
Makanan Tambahan) dapat berupa beras, susu
ataupun telur,dll.
Pemberian Makanan  Kegiatan PMT dilakukan setiap bulan selama
4
Tambahan (PMT) TB 6 bulan masa pengobatan TB
 PMT diberikan kepada pasien yang
melaksanakan pemeriksaan dan pengambilan
obat secara rutin di puskesmas sesuai jadwal
 Meningkatkan kegiatan promotif dan preventif
terhadap pasien TB dan keluarga nya
 Melakukan pemantauan terhadap PMO
5 Home Care Pasien TB
 Melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap sanitasi lingkungan
 Memantau perkembangan pengobatan
 Kegiatan dengan mengumpulkan pasien TB
terdaftar di puskesmas Madukoro
 Mengadakan kegiatan promotif melalui
penyuluhan kesehatan seputar TB baik itu
mengenai penyakit, peningkatan Gizi serta
6 Sharing Session TB kesehatan lingkungan.
 Melakukan Sharing pengalaman kasus TB
 Motivator TB yaitu salah seorang pasien TB
yang sudah dinyatakan sembuh total dan sudah
dapat kembali produktif agar dapat memotivasi
rekan-rekan sesama penderita TB.
 Sebagai wadah penyampaian informasi, dan
7 Call Center TB
Tanya jawab seputar TB
 Membuat jadwal khusus pengambilan obat
untuk pasien TB yaitu setiap hari Rabu.
Memutus Kontak
 Memutus mata rantai penularan melalui alur
8 Penyebaran Di
pelayanan khusus TB yaitu dengan cara pasien
Fasyankes
TB mendaftar langsung ke meja customer
cervice tidak melalui loket pendaftaran.
Kegiatan publikasi berupa promosi kesehatan
9 Radio Spot
seputar TB melalui media komunikasi radio

10 Reward Kader TB Pemberian penghargaan kepada Kader TB

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


A. Secara umum dalam pelaksanaan kegiatan GEMAR TB adalah mengikuti
siklus Plan do Check Action (PDCA)
B. Sasaran
Peningkatan kinerja pelayanan klinis pada semua unit pelayanan
Tercapinya penurunan angka kesakitan dan kematian akibat TB
Tercapainya ketersediaan palayanan TB yang paripurna, merata dan berkeadilan
VI. SUMBER DANA
Alokasi dana yang digunakan dalam melaksanakan GEMAR TB ini bersumber
pada :
1. Dana APBN di Kabupaten Lampung Utara, meskipun kegiatan GEMAR
TB ini belum memiliki anggaran tersendiri, namun proses pembentukan,
desiminasi, serta publikasi disisipkan pada kegiatan di Puskesmas
Madukoro (dilakukan secara bersamaan).
2. Dana bantuan Global Fund melalui kabupaten
3. Dana yang berasal dari bantuan pihak lain yang tidak mengikat
Kegiatan pokok, sasaran, sumber dana dan cara melaksanakan kegiatan

KEGIATAN
NO SASARAN SUMBER DANA CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
POKOK

Kader kesehatan di Bantuan


 Pelatihan kader TB
Pembentukan wilayah kerja Operasional
1  Pembentukan kader TB
Kader TB Puskesmas Kesehatan (BOX)
Madukoro

Bekerjasama dengan petugas laboratorium puskesmas


Pasien, keluarga Bersamaan dengan untuk melakukan pengambilan sample kontak TB
pasien, dan kegiatan home care untuk dilakukan pemeriksaan dahak. Pengambilan
Penemuan Kasus
kelompok beresiko sumber dana JKN sampel dahak dilakukan terhadap kontak serumah,
2 TB Paru Secara
kontak lingkungan kerja dan pemeriksaan terhadap
AKTIF
kelompok yang rentan atau beresiko tertular TB
seperti pasien dengan HIV AIDS, serta daerah kumuh
atau padat penduduk.

Pemantauan Status
Penderita TB - Memonitor dan mengevaluasi kemajuan Indeks
3 Gizi Pasien Secara
Massa Tubuh (IMT) pasien yang dilakukan setiap
Berkala
bulan selama masa pengobatan
 Kegiatan pemberian PMT (Pemberian Makanan
Penderita TB Donator TB Tambahan) dapat berupa beras/susu/telur ataupun
Pemberian dalam bentuk mkananan tambahan lain.
Makanan  Kegiatan PMT diberikan kepada pasien setiap bulan
4
Tambahan (PMT) selama masa pengobatan TB
TB  PMT diberikan kepada pasien yang melaksanakan
pemeriksaan dan pengambilan obat secara rutin di
puskesmas sesuai jadwal
 Melakukan kunjungan rumah bersama lintas program
Home Care Pasien Penderita TB dan JKN dan kader kesehatan
5
TB Keluarga  Kunjungan rumah setidaknya dilakukan dalam 2x
kunjungan
 Penderita TB
 Melakukan pertemuan dengan cara mengumpulkan
terdaftar di Donator
pasien TB terdaftar dan lintas sektoral di wilayah
Puskesmas
kerja puskesmas Madukoro
Sharing Session Madukoro
6  Menjadikan salah satu pasien TB yang sudah
TB  Lintas Sektor
dinyatakan sembuh dan sudah dapat kembali
 Dokter Spesialis
produktif sebagai motivator TB agar dapat
Paru
memotivasi rekan-rekan sesama penderita TB.
 Wasor TB Kab
Pemegang program -  Melalui SMS, WA dan Telpon Sebagai wadah
7 Call Center TB
TB Puskesmas penyampaian informasi, dan Tanya jawab seputar TB
Madukoro

Pasien TB yang - Memutus mata rantai penularan melalui alur


Memutus Kontak
datang berkunjung pelayanan khusus TB yaitu dengan cara pasien TB
8 Penyebaran Di
Puskesmas mendaftar langsung ke meja customer cervice tidak
Fasyankes
Madukoro melalui loket pendaftaran.
Seluruh masyarakat BPJS Kesehatan Kegiatan publikasi berupa promosi kesehatan seputar
9 Radio Spot
TB melalui media komunikasi radio

10 Reward Kader TB Kader TB aktif Donator Pemberian penghargaan kepada Kader TB


V. JADWAL KEGIATAN
Tabel . Jadwal Kegiatan GEMAR TB (Gerakan Masyarakat Berantas TB) di Puskesmas Madukoro Tahun 2017
BULAN KET
NO KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

1 Pembentukan KADER TB (Sudah terbentuk)


2 Penemuan kasus TB paru secara AKTIF

3 Pemantauan Status Gizi pasien TB secara berkala

4 Pemberian PMT TB

5 Home care pasien TB

6 Sharing Session TB

7 Call Center TB

8 Memutus kontak penyebaran di fasyankes


9 Radio Spot
10 Reward Kader TB
11 Pencatatan dan pelaporan

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan


12
GEMAR TB
VI. MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan GEMAR TB
dilakukan empat kali dalam satu tahun (per tri wulan), sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan melampirkan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan
tersebut.
Untuk menilai kemajuan atau keberhasilan penanggulangn TB digunakan
beberapa indikator. Indikator penanggulangan TB secara Nasional yaitu:
1. Angka Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif (Case Detection Rate/CDR)
2. Angka Konversi
3. Angka Kesembuhan (Cure Rate)

Cara menghitung dan analisa indikator


1. Angka Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif (Case Detection Rate/CDR)
Rumus:

Jumlah Pasien Baru TB BTA Positif yang dilaporkan


𝐶𝐷𝑅 = x 100%
Perkiraan Jumlah Pasien Baru TB BTA Positif

Adalah presentase jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dibanding
jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan didalam wilayah tersebut
target 90%.

2. Angka Konversi
Rumus:
Jumlah Pasien Baru TB BTA Positif yang konversi
𝐴𝐾 = x 100%
jumlah Pasien Baru TB BTA Positif yang diobati

Adalah Prosentase pasien baru TB BTA positif yang mengalami perubahan


menjadi BTA negative setelah menjalani masa pengobatan intensif, dengan
target 80%.
3. Angka Kesembuhan (Cure Rate)
Rumus:
Jumlah Pasien Baru TB BTA Positif yang sembuh
𝐶𝑅 = x 100%
jumlah Pasien Baru TB BTA Positif yang diobati
Angka yang menunjukkan prosentase pasien baru TB BTA positif yang
sembuh setelah selesai masa pngobatan diantara pasien baru TB BTA positif
yang tercatat (Target 85 %).

VII. PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Dilakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan klinis dari tiap unit kerja
2. Pencatatan dan pelaporan kegiatan GEMAR TB dilakukan setiap bulan
3. Dilakukan pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan
klinis oleh ketua pelaksana GEMAR TB kepada Kepala Puskesmas
4. Pelporan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan klinis didistribusikan
kepada unit-unit terkait untuk ditindak lanjuti.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Madukoro Ketua Pelaksana

Hj. Sri Mustika SST.M.Kes dr. Siti Hantina Johan


Nip: 196312201984022001 Nip: 198307312010012013

Anda mungkin juga menyukai