Oleh
SHELINA BELY AMANDA ZANUAR
1913521020
MSP A
A. Latar Belakang
Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap sesuai apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya akan tetapi, terkadang harapan tersebut
tidak tercapai karena unsur - unsur kalimat yang digunakan didalamnya tidak lengkap
atau kurang tepat. Agar kalimat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara
tepat, unsur kalimat yang digunakan haruslah lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-
unsur kalimat ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebliknya, unsur-unsur yang tidak
perlu sebaiknnya tidak dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu
dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah
bahasa Indonesia.
Pakar bahasa seperti Keraf (1989), Ridwan dkk. (1993), Arifin (1987), dan
Semi (1990) menyatakan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca
seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
Menurut JS Baduduku kalimat efektif adalah kalimat yang baik, karena apa
yang dipikirkan atau dirasakan oleh si pembaca (si penulis dalam bahsa tulis) dapat
diterima dan dipahami oleh pendengar (pembaca dalam baha tulis) sama benar dengan
apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur atau si penulis.
1. Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.
2. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar
atau pembaca seperti yang dipikirkan pembicara atau penulis.
C. Ciri-Ciri Kalimat Efektif
1. Kesatuan gagasan
2. Keparalelan
3. Ketegasan
4. Kehematan
5. Penalaran (logika)
6. Kepaduan
7. Kecermatan
8. Kesepadanan struktur
9. Tidak bermakna ambigu (membingungkan)
kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setiap unsur yang
terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus menempati posisi yang
jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus diurutkan berdasarkan aturan-
aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh menyimpang, apalagi bertentangan. Setiap
penyimpangan biasanya akan menimbulkan kelainan yang tidak dapat diterima oleh
masyarakat pemakai bahasa itu.
Dari beberapa ciri-ciri kalimat efektif yang ada, dalam pembahasan ini saya
akan fokus membahas tentang kalimat efektif dengan ciri kelogisan.
Kalimat efektif dengan ciri kelogisan menurut Arifin dan Amran Tasai ialah
bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan
yang berlaku. Kalimat ini harus mudah untuk dipahami dan dimengerti. Jadi, unsur –
unsur kalimatnya bersifat masuk akal atau logis.
Adapun sepuluh contoh kalimat kelogisan yang saya dapat dalam skripsi yang
berjudul “STRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG DAN TUTUP KARANG DI
AREA BIOROCK DESA PEMUTERAN, BULELENG, BALI” yang dibuat oleh
Febriyanto Arifin. Kalimat – kalimat tersebut memiliki kalimat-kalimat yang benar
dan yang salah, yaitu:
Kalimat Benar
Kalimat Salah
A. Kesimpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau
pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami
pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti yang dimaksud
pembicaranya.
Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesepadanan, keparalelan, ketegasan,
kehematan, kecermatan, kepaduan, kelogisan.
Kalimat dengan ciri kelogisan adalah kalimat yang berisi gagasan
pengarang yang bersifat logis atau masuk akal atau mudah di pahami oleh
pendengar/pembaca.
Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O),
pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket).