PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tata Nilai
Di “Disiplin”
M “Musyawarah”
A “Akuntabel”
Y “Yakin”
A “Amanah”
U “Unggul”
B. Keadaan Geografis
Letak geografis Puskesmas mayau terletak di Kelurahan Mayau tepatnya di Kecamatan Pulau
Batang Dua, Kabupaten / Kota Ternate. Wilayah kerja meliputi seluruh Kecamatan Pulau
Batang Dua yang terdiri dari 2 daratan yang melingkupi 6 Kelurahan.
1. Batas Wilayah
- Sebelah utara dengan rumah warga
- Sebelah selatan dengan Kantor Koramil
- Sebelah timur dengan UPTD Pendidikan Dasar
- Sebelah barat dengan Kantor PLN
2. Luas Wilayah
Kecamatan pulau Batang Dua terletak diantara 0º57ʹ22,36ʺ-1º21,57ʺ lintang utara dan
126º07ʹ36,11ʺ-126º25ʹ0,23ʺ bujur timur. Wilayah ini mempunyai batas-batas sebagai
berikut :
- Sebelah utara dengan laut maluku
- Sebelah selatan dengan laut Maluku dan Pulau Hiri
- Sebelah timur dengan laut maluku
- Sebelah barat dengan laut Sulawesi
Wilayah Kecamatan Pulau Batang Dua merupakan salah satu wilayah Kecamatan dari 3
(tiga) Kecamatan yang terpisah dari daratan Pulau Ternate yang berada di Barat Laut dari
daratan Pulau Ternate. Kecamatan Pulau Batang Dua merupakan Daerah Kepulauan dimana
wilayahnya terdiri dai 3 (tiga) buah Pulau dua diantaranya berukuran sedang merupakan
Pulau yang dihuni penduduk sedangkan Pulau yang terkecil hingga saat ini belum
berpenghuni. Nama dan luas Pulau tersebut serta statusnya seperti tampak pada tabel berikut :
Wilayah kerja Puskesmas yang terdiri dari dua Pulau yang melingkupi 6 Kelurahan
menyebabkan pelayanan tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal hal ini berhubungan
dengan transportasi. Pelayanan untuk 4 kelurahan yang ada di Pulau Mayau dalam ditempuh
dengan dengan kendaraan roda 2 dan roda 4 sedangkan pelayanan untuk 2 kelurahan yang
berada di Pulau Tifure harus ditempuh dengan menggunakan kapal laut selama 4 sampai 6
jam. Hal ini menjadi kendala dalam akses pelayanan karena jadwal kapal tidak tetap apalagi
bila cuaca sedang tidak baik atau musim ombak akan menyebabkan akses ke Pulau Tifure
susah ditambah lagi di pulau Tifure belum adanya sinyal untuk komunikasi.
C. Kepadatan Pendudukan
Jumlah penduduk Kecamatan Pulau Batang Dua pada Tahun 2018 berdasarkan hasil proyeksi
penduduk adalah sebanyak 2.861 jiwa dan tersebar di 6 (enam) Kelurahan.
Kepadatan penduduk di Kecamatan Pulau Batang Dua sebesar 28,17 jiwa per Km².
Untuk kepadatan tertinggi di Kelurahan Perum Bersatu, sedangkan terendah di Kelurahan
Bido.
Untuk mengetahui komposisi penduduk menurut jenis kelamin digunakan suatu
indikator yang disebut rasio jenis kelamin yang menggambarkan banyaknya laki-laki diantara
100 perempuan. Rasio Jenis Kelamin Kecamatan Pulau Batang Dua adalah 101,90 yang
berarti lebih banyak laki-laki dari perempuan. Bila dilihat per Kelurahan, Pante Sagu
memiliki komposisi penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan dengan rasio
sebesar 120,87. Sementara 3 (tiga) Kelurahan lainnya yaitu Lelewi, Mayau dan Bido
mempunyai karakteristik yang berbeda yaitu lebih sedikit penduduk laki-laki dari pada
perempuan.
Di Kecamatan Pulau Batang Dua terdapat sebanyak 744 rumah tangga dengan jumlah
penduduk 2.861 jiwa yang berarti dalam satu rumah tangga terdiri dari 4 jiwa. Begitu juga
bila diamati tiap Kelurahan maka rata-rata anggota rumah tangga yang mendiami satu rumah
tangga adalah berkisar antar 3-4 jiwa.
Tabel 2. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin, sex ratio menurut Kelurahan di
Kecamatan Pulau Batang Dua Tahun 2018.
Penduduk
Kelurahan Sex Ratio
Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pante Sagu 110 91 201 120,87
2. Tifure 311 274 585 113,50
3. Lelewi 273 280 553 97,50
4. Mayau 476 495 971 96,16
5. Bido 190 199 389 95,47
6. Perum Bersatu 84 78 162 107,69
Sumber Data : BPS Kota Ternate, Tahun 2018
A. Angka kematian
Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah
dilaksanakan selama ini adalah melihat perkembangan angka kematian dari tahun ketahun.
Angka kematian bayi merupakan banyaknya kematian bayi umur < 1 tahun per 1000
kelahiran hidup pada waktu tertentu. Sekitar 80% dari penyebab kematian bayi karena
penyakit tetanus neonaturum, gangguan pada proses persalinan, kelahiran yang tidak
higienis dan berbagai akibat dari berat bayi lahir rendah (BBLR) serta berkaitan pula
dengan keadaan gizi ibu yang rendah selama kehamilan. Jumlah bayi lahir mati di
Puskesmas Mayau sepanjang tahun 2018 tidak ada, sedangkan jumlah bayi lahir hidup
Angka kematian balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun
tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian
bayi). Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan
sepanjang tahun 2018 tidak ditemukan kematian balita di Wilayah kerja Puskesmas
Mayau
Kematian Ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam
kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan
atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll.
jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistem rujukan dalam
Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi. Berdasarkan data yang diperoleh di
Puskesmas mayau sepanjang 2018 tidak ditemukan kematian ibu di Wilayah kerja
Puskesmas mayau.
B. Angka Kesakitan
menggambarkan pola penyakit yang terjadi di masyarakat, berikut adalah data keseakitan
indonesi. Penyakit ini senantiasa ada dan sering terjadi peningkatan jumlah penderita
tahunan STP (Surveilans Terpadu Penyakit) tahun 2016 kasus penyakit diare ada 62
kasus.
Pasien yang menjadi tersangka TB pada tahun 2018 adalah..... sedangkan hasil
Penyakit kusta.
Pasien yang datang berobat dengan gejala malaria dan dilakukan pemeriksaan baik
Pada Tahun 2018 kasus campak yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Mayau
adalah 1 kasus.
Pada tahun 2018 pemantauan status gizi di wilayah kerja Puskesmas Mayau dilaksanakan
setiap bulannya diposyandu, melalui penimbangan bayi dan balita yang dilaporkan pada
setiap akhir bulan setelah semua kegiatan posyandu selesai dilaksanakan dalam bulan
berjalan.
Pelayanan Kesehatan pada ibu hamil yang diberikan adalah ibu hamil melakukan
pemeriksaan kehamilan 4 kali selama 9 bulan masa kehamilan. Adapun capaian absolut
yang didapatkan oleh Puskesmas Mayau adalah 80% atau 52 orang dari jumlah sasaran 65
orang.
Ibu hamil yang mendapat persalinannya ditolong nakes sepanjang 2018 sejumlah.....
sedangkan ibu hamil yang melahirkan di fasilitas kesehatan hanya........... hal ini terjadi
karena Puskesmas Mayau masih belum menyediakan fasilitas persalinan dan jarak dengan
rumah sakit cukup jauh, sehingga sebagian besar ibu hamil memilih melahirkan di rumah
Bayi Baru Lahir yang mendapat perawatan, ditimbang dan mendapat imunisasi HB0
adalah sejumlah....
Jumlah imunisasi
penimbangan dan pengukuran tinggi badan selama tahun 2018 di wilayah sejumlah......
sepanjang 2018 adalah siswa SD kelas 1 sebanyak 52 orang, siswa SMP kelas VII adalah
Px. gigimulut
Pelayanan pada usia produktif yang dilakukan Puskesmas Mayau sepanjang tahun 2018
adalah kelas edukatif. Kelas edukatif ini meliputi penyuluhan kesehatan, kegiatan fisik
bersama (senam) dan pemeriksaan kesehatan khususnya penyakit tidak menular seperti
Kolestrol, Asam urat, Gula darah, dan pengukuran tekanan darah. Yang mengikuti kelas
Pengguna kb
Pelayanan keseahatan pada usia lanjut yang dilakukan oleh Puskesmas Mayau adalah
Posyandu Lansia yang diadakan setiap bulan dan sepanjang tahun 2018 yang mengikuti
Penderita hipertensi yang berobat teratur dan diberi pelayanan kesehatan sepanjang tahun
Penderita diabetes melitus yang berobat dan mendapat pelayanana di wilayah kerja
Puskesmas Mayau selama tahun 2018 tidak mendapatkan kunjungan orang denagan
gangguan jiwa berat, hal ini dikarenakan di wilayah kerja Puskesmas Mayau tidak ada
sepanjang 2018 adalah 2 orang dan kasus baru yang ditemukan positif adalah......... dari
Pelayanan untuk dilakukan oleh Puskesmas Mayau untuk program HIV tahun 2018
adalah hanya sebatas penyuluhan dan skrining terutama terhadap ibu hamil dan sepanjang
2018 berdasarkan hasil skrining HIV pada ibu hamil yang berjumlah 44 orang adalah
negatif dalam artian di wilayah kerja Puskesmas Mayau tidak ada yang positif HIV.
Puskemas Mayau juga terlibat aktif dalam program Pendataan Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS PK). Selain ikut menyukseskan program nasional Puskemas
Mayau juga menggunakan hasil pendataan ini sebagai salah satu indikator dalam menilai
rekapitulasi pendataan PIS PK di wilayah kerja Puskesmas Mayau sepanjang 2018 adalah
sebagai berikut:
adalah tabel Indikator Keluarga Sehat Kelurahan dan Kecamatan Pulau Batang Dua
Dari tabel di atas jika disesuaikan dengan kategori yang telah ditentukan yaitu jika IKS <
0,500 Tidak Sehat, IKS 0,500 – 0,800 Pra Sehat dan IKS > 0,800 Sehat. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa semua kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Mayau masih termasuk dalam
indikator keluarga tidak sehat. Begitu juga untuk Kecamatan Pulau Batang Dua termasuk dalam
Target Capaian
Indikator Tahun
ABS % ABS %
2015 618 80 284 46
Persentase Rumah Sehat
2016 618 80 452 73
Sumber : Diolah dari Data Puskesmas mayau Tahun 2014-2016
Hasil capaian menunjukan peningkatan terhadap persentase rumah sehat dari 73% pada
Tahun 2016 dibandingkan dengan Tahun 2015 sebanyak 46%.
Target Capaian
Indikator Tahun
ABS % ABS %
Tempat-Tempat Umum (TTU) 2015 47 80 14 30
yang Memenuhi Syarat 2016 47 80 15 32
Sumber : Diolah dari Data Puskesmas mayau Tahun 2014-2016
Dari tabel 1.2 terlihat bahwa capaian pada tahun 2016 mengalami sedikit peningkatan dari
tahun 2015. Terdata pada Tahun 2016 persentase Tempat-Tempat Umum yang memenuhi
syarat sebesar 32% dari Tahun 2015 sebesar 30% meskipun belum mencapai target.
3. Pengelolaan Sampah
Supaya tercapai kondisi masyarakat yang hidup sehat dan sejahtera dimasa yang akan datang,
maka sangat diperlukan adanya lingkungan permukiman yang sehat. Dilihat dari aspek
persampahan, maka kata sehat akan berarti sebagai kondisi yang akan dapat dicapai bila
sampah dapat dikelola secara baik sehingga bersih dari lingkungan permukiman dimana
manusia beraktifitas didalamnya.
Masyarakat dapat berperan serta dalam pengeloaan sampah yang lebih ramah
lingkungan dengan cara mengelola sampah sejak di rumahnya masing-masing. Mengelola
sampah tidak hanya berpengaruh pada berkurangnya penggunaan bahan namun dapat
memberikan keuntungan lain pada proses seperti mengurangi dampak lingkungan pada
pembuangan sampah.
D. Perilaku Sehat
Upaya pembinaan perilaku sehat masyarakat ditekankan pada PSM peran serta
masyarakat dibidang kesehatan guna menunjang angka kematian bayi, balita dan ibu serta
E. Pelayanan kefarmasian
Sebagai sarana kesehatan puskesmas, pelayanan kefarmasian merupakan salah satu faktor
penting dalam menunjang pelayanan kesehatan. Profesi Farmasi harus mengalami
perkembangan mulai dari orientasi pada pasien dengan berdasarkan pada asas Pharmaceutical
Care yaitu bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi farmasis dalam pekerjaan
kefarmasian untuk mencapai tujuan akhir yaitu peningkatan kualitas hidup pasien. Kualitas
layanan farmasi dan pelayanan kefarmasian yang lebih baik dan berorientasi pada konsumen
(pasien) harus terus dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang
senantiasa berubah dan meningkat.
1. Penggunaan obat Rasional
Pengobatan dapat disebut rasional apabila pasien menerima terapi yang tepat sesuai dengan
kebutuhan kliniknya, sesuai dengan dosis yang dibutuhkannya, pada periode waktu yang
adekuat, dan dengan harga yang terjangkau untuk pasien dan masyarakat (WHO,1985).
Persyaratan Penggunaan obat rasional Menurut WHO 1985 bila: Pasien menerima obat yang
sesuai dengan kebutuhannya. Untuk periode yang adekuat. Dengan harga yang paling murah
untuknya dan masyarakat. Secara praktis penggunaan obat dikatakan rasional jika memenuhi
kriteria tepat diagnosis sesuai dengan indikasi penyakit tepat pemilihan obat tepat dosis tepat
cara pemberian tepat interval waktu pemberian tepat lama pemberian waspada terhadap efek
samping penilaian terhadap kondisi pasien tepat informasi tepat dalam melakukan upaya
tindak lanjut obat yang efektif, aman, dan mutu terjamin dan terjangkau tepat penyerahan
obat pasien patuh terhadap perintah pengobatan yang dibutuhkan
Untuk penggunaan obat rasional datanya kami sajikan dibawah ini dimana dapat dijelaskan
bahwa dampak pada mutu pengobatan dan pelayanan khususnya pada penderita ISPA non
pneumonia dan diare pada anak sering diberikan antibiotic.
.
3. Jumlah Kunjungan
Jumlah Kunjungan
No Jenis Kunjungan
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kunjungan Rawat Jalan 1.637 2.437 4.074
2 Kunjungan Rawat Inap - - -
3 Kunjungan Gangguan Jiwa - - -
4 Kunjungan Masyarakat Miskin 2.016
Bab V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Pelaksanaan pembangunan kesehatan memerlukan dukungan peran dari sektor terkait serta
seluruh lapisan masyarakat karena beban pembangunan kesehatan tidak hanya menjadi tanggung
Dalam rangka mencapai visi dan misi pembangunan kesehatan Puskesmas Mayau telah
menyusun rencana kerja dengan program pokok sesuai tugas pokok dan fungsinya dengan
peningkatan sumber daya dan pembentukan tim-tim sesuai kebutuhan didukung adanya
peningkatan lintas program dan lintas sector serta pengembangan kemitraan, pengembangan
kegiatan melalui kerja sama saling menguntungkan dengan Gereja, LPM, PKK, lintas program
Sarana dan Prasarana yang dimiliki Puskesmas Mayau dapat dilihat di tabel berikut
Tabel . Jumlah Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Mayau Tahun
2018
NO Jenis Sarana/ Prasarana Jumlah keterangan
3 Posyandu 6 Aktif
pustu berjumlah 35 orang dan rinciannya dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel . Jumlah pegawai menurut pendidikan, jenis kepegawaian dan jenis kelamin
Ners 2 - - 2 - 2 -
2 Perawat
D III 11 - 5 3 3 4 7
3 Bidan D III 8 1 1 2 4 - 8
4 Kesehatan masyarakat S1 2 2 - - - 1 1
5 Farmasi Apoteker 1 - - 1 - 1 -
D III 1 - 1 - - - 1
7 Gizi
DI 1 1 - - - - 1
SMA 5 1 4 - - - 5
8 Tenaga Non Kesehatan
SMP 1 - 1 - - 1 -
10 Total 35 5 14 9 7 10 25
C. Pembiayaan Kesehatan
Pelayanan Pengobatan Gratis merupakan kebijakan Pemerintah Kota Ternate sejak
tahun 2011 sampai sekarang, yang meliputi pelayanan kesehatan dasar tingkat pertama
(rawat jalan), laboratorium dan tindakan medis di semua puskesmas dan jaringannya yang
berada diwilayah Pemerintah Kota Ternate.
Sepanjang tahun 2018 pembiayaan kesehatan Puskesmas mayau berupa dana
program (bersumber dari APBN dan APBD II) dan operasional rutin (dari APBD II). Dana
program yang bersumber APBN seperti Dana Bantuan Oprasional Kesehatan (BOK) dan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Besaran Dana Operasional Rutin adalah Rp. 119.300.000 dan Dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) adalah Rp. 447.549.000 dan Dana Jaminan Kesehatan (JKN)
adalah sebesar Rp. 138.783.000