KARAGINAN TERHADAP
SIFAT FISIK DAN SENSORIS MILKSHAKE
AFIFAH NURLATHIFAH
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
yang dilakukan pada umbi-umbian tersebut masih belum optimal. Salah satu
umbi lokal yang belum dikembangkan adalah porang. Porang atau iles-iles
meningkat hingga 64,98% (wb) (Arifin, 2001 dalam Sari, 2012). Setelah
hampir 350% dibandingkan jika dijual umbinya (Suryono, 1990 dalam Sari,
2012).
air untuk setiap 1 gram glukomanan (Maeda et al., 1980; Wen et al. 2008
1
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG GLUKOMANAN PORANG (Amorphophallus oncophyllus) DAN
KARAGINAN TERHADAP 2
SIFAT FISIK DAN SENSORIS MILKSHAKE
AFIFAH NURLATHIFAH
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
dalam Kok et al. 2009), membuat glukomanan cocok untuk dikonsumsi oleh
orang-orang yang sedang dalam program penurunan berat badan. Hal ini
glukomanan pada produk pangan cukup luas diantaranya pada pembuatan roti,
Sebagian besar bahan utamanya terdiri dari susu. Suhu penyajian yang rendah
sayangnya karaginan hanya dapat larut pada suhu diatas 60 oC (Maraino, 1997
pembuatan milkshake bubuk secara dry blend. Karena diperlukan air hangat
termasuk jenis minuman dingin. Oleh karena itu perlu dicari alternatif
kelarutannya di dalam air yaitu dapat larut pada air dingin (Parry, 2010).
yang memiliki konsistensi yang cukup tinggi. Konsistensi ini dipengaruhi oleh
akan mempengaruhi sifat fisik lainnya yang akan berdampak pada penerimaan
juga akan mempengaruhi beberapa sifat sensoris yang melekat pada milkshake
dikembangkan. Karena hingga saat ini belum terdapat informasi sejauh mana
tepung karaginan?
karaginan.
pembuatan milkshake.
pembuatan milkshake.